Anda di halaman 1dari 3

Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) dikelola secara publik maupun privat

sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44


Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. SIRS yang berlaku saat ini adalah SIRS
revisi 6 tahun 2011,dimana SIRS VI ini merupakan penyempurnaan dari
SIRS Revisi V yang disusun berdasarkan masukan dari tiap Direktorat dan
Sekretariat dilingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan
Jika kita bicara tentang Proses maka akan ada
unsur Input danOuput.Proses dalam Input Ouput Rumah Sakit wajib
melakukan Pengumpulan ,Pengelolahan,dan Penyajian Data ,rangkaian
Proses ini akan menghasilkan Data Pelaporan Rumah Sakit dikirmkan dari
Rumah Sakit ke Dinas Kesehatan Provinsi & Dinas Kesehatan
Kabupaten atau Kota. Selain itu juga dibutuhkan pelaporan dari
Rumah Sakit ke KEMENKES RI.Dalam Membantu implementasi
SIRS ,lahirlah Aplikasi Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) dan
Menteri Kesehatan telah menerbitkan buku Petunjuk Teknis SIRS
2011,untuk mendownload buku ini,sudah di sertakan di akhir postingan
ini.
penyelenggaraan SIRS guna mewujutkan visi dan misi Rumah Sakit.
Aplikasi SIRS berbasis Online,untuk itu setiap rumah sakit harus terlebih
dahulu melakukan registrasi di situs resmi Direktorat Jendral Bina Upaya
Kesehatan dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
http://buk.depkes.go.id/
2. Fungsi SIRS.
Kita sudah membahas apa itu SIRS,dalam bahasa yang sederhana "SIRS
adalah Pelaporan Data Ruma Sakit yang Berbasis
Online,sehingga lebih cepat dan mudah,serta Infromasi yang di
dapatkan lebih uptodate aplikasinya di sebut SIM-RS" .SIRS hanya
bisa di lakukan di situs resmi Direktorat Jendral Bina Upaya Kesehatan
yaitu http://buk.depkes.go.id.dan Rumah Sakit wajib terlebih dahulu
resgistrasi sebelum menggunakan SIRS.
Sistem Informasi Rumah Sakit SIRS merupakanSUATU PROSES PENGUMPULAN,
PENGOLAHAN DAN PENYAJIAN DATA RUMAH SAKIT.
Jadi, dalam suatu rumah sakit itu pasti akan ada suatu data. Dimana data tersebut diperoleh dari
serangkaian proses input hingga output yang berlangsung dirumah sakit. Dan nantinya setelah datadata yang didapatkan semuanya terkumpul, data rumah sakit itu selanjutnya akan digunakan
sebagaiData Pelaporan Kegiatan di Rumah Sakit.

Dalam membuat suatu Laporan itu tidaklah hanya ada 1 jenis pelaporan saja, tetapi ada banyak jenis
pelaporan yang harus disusun lalu disiapkan untuk dikirmkan dari Rumah Sakit ke Dinas
Kesehatan Provinsi & Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota. Selain itu juga dibutuhkan
pelaporan dari Rumah Sakit ke KEMENKES RI.
Dalam kegiatan pelaporan data rumah sakit pun memiliki Dasar Hukum, yaitu :

UU RI 36 Tahun 2009, tentang Kesehatan :

Pasal 168, ayat (1) : Untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif dan efisien, diperlukan
Informasi KEsehatan.

UU RI 41 Tahun 2009, tentang Rumah Sakit :

Pasal 52 ayat 1 : Setiap rumah sakit wajib melakukan rekapitulasi laporan tentang semua kegiatan
penyelenggaraan rumah sakit dalam bentuk SIM-RS.

Permenkes 1171/2011, tentang SIRS :

Pasal 1 ayat (1) : Setiap rumah sakit wajib melaksanakan Sistem Informasi Rumah Sakir (SIRS).

Adapun berbagai Permasalahan dalam pelaksanaan SIRS, antara lain :


1. Sosialisasi Permenkes No. 1171 / 2011 tentang SIRS belum merata ke semua
petugas RS (terutama ke pihak Direksi RS). Karena baru awal tahun 2012, telah di
latih petugas rekam medik RS Pemerintah dan swasta.
2. Pelaksanaan Pelaporan SIRS di RS terkendala infrastruktur di RS. Misal : SDM
(petugas Rekam Medik yang merangkap), Petugas IT di RS terbatas dan
merangkap, Sarana dan prasarana IT yang terbatas.

3. Antara RS satu dengan yang lain berbeda dalam mekanisme penerapan SIM-RS
dan SIRS, sehingga RS masih terlambat dan belum lengkap dalam mengirim
laporan RL ke web Kemenkes RI.
4. Perbedaan Struktur organisasi di setiap RS berdampak dalam kinerja petugas
Rekam Medik dan petugas IT RS dalam kerjasama mengolah Laporan RL.

Anda mungkin juga menyukai