Kelas : AKK
Nim : 2019071014212
A. Pengertian
Sistem informasi rumah sakit (SIRS) adalah suatu proses pengumpulan, pengolahan,
dan penyajian data rumah sakit se-Indonesia. Sistem Informasi ini mencakup semua
Rumah Sakit umum maupun khusus, baik yang dikelola secara publik maupun privat
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun
2009 tentang Rumah Sakit.
RS
Kontrol
Proses
SIRS
Balikan
Gambaran SIRS
SIRS ini merupakan penyempurnaan dari SIRS Revisi V yang disusun berdasarkan
masukan dari tiap Direktorat dan Sekretariat dilingkungan Direktorat Jenderal Bina
Upaya Kesehatan. Hal ini diperlukan agar dapat menunjang pemanfaatan data yang
optimal serta semakin meningkatnya kebutuhan data saat ini dan yang akan datang.
B. Dasar Hukum dan Dasar Pelaksanaan SIRS 1. Dasar Hukum
SIRS
Rumah sakit di Indonesia wajib melakukan pencatatan dan pelaporan tentang
semua kegiatan penyelenggaraan Rumah Sakit sebagaimana ketentuan dalam
pasal 52 ayat (1) Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit .
C. Aplikasi SIRS
Direktur RS
Informasi
Keputusan
Data RS
Kegiatan
D. Penerapan
• Untuk dapat menggunakan aplikasi SIRS ONLINE, setiap rumah sakit wajib
melakukan registrasi pada Kementerian Kesehatan.
• Registrasi digunakan untuk pencatatan data dasar rumah sakit pada Kementerian
Kesehatan untuk mendapatkan Nomor Identitas Rumah Sakit yang berlaku secara
Nasional.
• Registrasi dilakukan secara online pada situs resmi Direktorat Bina Upaya
Kesehatan.
E. Tujuan dan Pemanfaatan
SIRS 1. Tujuan SIRS
Penyelenggaraan SIRS bertujuan untuk:
2. Pemanfaatan SIRS
Adapun pemanfaatan SIRS Sebagai berikut:
F. Jenis SIRS
Jenis-jenis SIRS meliputi
• Sistem Informasi Klinis : Sistem Informasi yang langsung untuk membantu pasien
dalam kegiatan pelayanan pasien, contoh : Sistem informasi di ICU; Sistem
Informasi pada alat seperti CT scan, USG, dll.
• Sistem Informasi Administrasi : Sistem Informasi yang membantu pelaksanaan
administrasi di rumah sakit, contoh : Sistem Informasi Billing system; Sistem
Informasi apotek; Sistem Informasi pengganjian
• Sistem Informasi Manajemen : Sistem Informasi yang membantu manajemen
rumah sakit dalam pengambilan keputusan, contoh : Sistem Informasi
Manajemen pelayanan; Sistem Informasi keuangan; Sistem Informasi pemasaran
• RL 1 : Data dasar Rumah Sakit yang dilaporkan setiap waktu apabila ada
perubahan data dasar dari rumah sakit shg data ini dapat dikatakan bersifat
terbarukan setiap saat (updated)
• Rl 2 : Data Ketenagaan yang dilaporkan periodik setiap tahun
• RL 3 : Data Kegiatan Pelayanan Rumah Sakit yang dilaporkan periodik setiap
tahun
• RL 4 : Data Morbiditas/ Mortalitas Pasien yang dilaporkan periodik setiap
tahun
• RL 5 : Data Bulanan yang dilaporkan secara periodik setiap bulan berisi data
kunjungan dan data 10 besar penyakit
H. Pengembangan SIRS
Dalam melakukan pengembangan SIRS, pengembang haruslah bertumpu dalam 2
hal penting yaitu “kriteria dan kebijakan pengembangan SIRS” dan “sasaran
pengembangan SIRS” tersebut.
• SIRS harus dapat berperan sebagai subsistem dari Sistem Kesehatan Nasional
dalam memberikan informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu.
• SIRS harus mampu mengaitkan dan mengintegrasikan seluruh arus informasi
dalam jajaran Rumah Sakit dalam suatu sistem yang terpadu.
• SIRS dapat menunjang proses pengambilan keputusan dalam proses
perencanaan maupun pengambilan keputusan operasional pada berbagai
tingkatan.
• SIRS yang dikembangkan harus dapat meningkatkan daya guna dan hasil guna
terhadap usaha-usaha pengembangan sistem informasi rumah sakit yang
telah ada maupun yang sedang dikembangkan.
• SIRS yang dikembangkan harus mempunyai kemampuan beradaptasi
terhadap perubahan dan perkembangan dimasa datang.
• Usaha pengembangan sistem informasi yang menyeluruh dan terpadu
dengan biaya investasi yang tidak sedikit harus diimbangi pula dengan hasil
dan manfaat yang berarti (rate of return) dalam waktu yang relative singkat.
• SIRS yang dikembangkan harus mampu mengatasi kerugian sedini mungkin.
• Pentahapan pengembangan SIRS harus disesuaikan dengan keadaan
masingmasing subsistem serta sesuai dengan kriteria dan prioritas.
• SIRS yang dikembangkan harus mudah dipergunakan oleh petugas, bahkan
bagi petugas yang awam sekalipun terhadap teknologi komputer (user
friendly).
• SIRS yang dikembangkan sedapat mungkin menekan seminimal mungkin
perubahan, karena keterbatasan kemampuan pengguna SIRS di Indonesia,
untuk melakukan adaptasi dengan sistem yang baru.
• Pengembangan diarahkan pada subsistem yang mempunyai dampak yang
kuat terhadap pengembangan SIRS.
• SI Administrasi Pelayanan RS
• SI Pelaporan RS
• SI Klinik
• SI SDM
• SI Pemasaran
• SI Keuangan