Makalah Konsep Sistem Informasi Sistem Penunjang Keputusan PDF
Makalah Konsep Sistem Informasi Sistem Penunjang Keputusan PDF
O
L
E
H
TIM PENYUSUN :
1. Demson Natanael Sihaloho 082121251
2. Steven Gohan 082120353
3. Rajeni 082121081
4. Efdinar 082121103
5. Tommy 082120612
6. Rizky Ardianti 082121120
2
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagaimana kita tahu bahwa system informasi memegang peranan yang sangat
penting dalam kehidupan kita. Sebagai salah satu contohnya, kita dapat melihat manager dari
perusahaan-perusahaan yang ada dapat memperoleh sejumlah informasi yang sangat penting
dengan adanya system informasi. Pada dasarnya, system informasi terbagi-bagi menjadi
beberapa bagian misalnya Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen, dan
sebagainya.. Secara garis besarnya system yang ada disesuaikan untuk kebutuhan informasi
dari sejumlah besar manager (mereka yang membentuk manajemen seluruh perusahaan atau
suatu unit organisasi). Dalam banyak kasus informasi ini kurang memadai untuk membuat
keputusan yang spesifik untuk memecahkan permasalahan yang spesifik. Oleh karena itulah
Sistem Penunjang Keputusan (salah satu komponen yang cukup penting dalam Sistem
Informasi) dibuat sebagai suatu cara untuk memenuhi kebutuhan ini.
Sistem penunjang keputusan (SPK) atau Decision support system (DSS) adalah salah satu
subsistem dari Sistem Informasi Berbasis Komputer / Computer Information System (CBIS)
yang dapat menyediakan informasi yang berguna bagi proses pengambilan keputusan ketika
menghadapi sebuah masalah semi terstruktur yang spesifik. Bila diterapkan dalam sebuah
organisasi, tujuan utama dari SPK adalah membantu manager dan orang orang yang terlibat
dalam proses pengambilan keputusan, adalah untuk meningkatkan kemampuannya dalam
memutuskan masalah. Keputusan yang dihasilkan nantinya dapat memenuhi batasan kognitif,
waktu dan ekonomis.
Masalah sering kali muncul dalam kehidupan manusia. Setiap permasalahan tidak akan
berhenti sendiri tanpa disertai solusi untuk menyelesaikannya.masalah sering kali terjadi pada
komunitas- komunitas baik komunitas kecil maupun komunitas besar. Permasalahan yang
kompleks sering terjadi pada perusahaan-perusahaan yang pada akhirnya secara tidak
langsung menuntut seorang manejer untuk membuat sebuah keputusan.
3
Pada saat ini suatu pendekatan sistematis untuk pemecahan masalah telah diciptakan yang
terdiri dari tiga jenis usaha :
- persiapan
- definisi
- solusi
Dalam mempersiapkan pemecahan masalah, manajer memandang perusahaan
sebagai suatu system dengan memahami lingkungan perusahaan dan mengidentifikasi
subsistem-subsistem dalam perusahaan. Dalam mendefenisikan masalah, manajer bergerak
dari tingkat system ke subsistem dan menganalisis bagian-bagiansistem menurut suatu urutan
tertentu. Dalam memecahkan masalah manajer mengidentifikasi berbagai solusi alternative,
mengevaluaasinya, memilh yang terbaik, menerapkannya, dan membuat tindak lanjut untuk
memastikan bahwa solusi itu berjalan sebagaimana mestinya.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi
untuk mengambil keputusan dari masalah baik yang bersifat terstuktur, tidak terstuktur,
maupun semi-terstuktur. Ada beberapa jenis keputusan berdasarkan sifat dan jenisnya,
menurut Herbet A. Simon :
1. Keputusan Terprogram
Yaitu Keputusan yang bersifat berulang dan rutin, sedemikian sehingga suatu
prosedur pasti telah dibuat untuk menanganinya.
5
data dan informasi, serta mengamati lingkungan mencari kondisi-kondisi yang
perlu diperbaiki.
2. Kegiatan Merancang
Yakni kegiatan yang berorientasi untuk menemukan, mengembangkan dan
menganalisis berbagai alternatif tindakan yang mungkin.
3. Kegiatan Memilih
Yakni kegiatan yang berorientasi untuk memilih satu rangkaian tindakan
tertentu dari beberapa yang tersedia.
4. Kegiatan Menelaah
Yakni kegiatan yang berorientasi terhadap penilaian pilihan-pilihan yang
tersedia.
Sebuah Informasi yang akan diolah menjadi sebuah keputusan yang akurat, lengkap dan
baik diperlukan beberapa konsep dalam membentuk sebuah Sistem Informasi yang baik
diantaranya :
1. Konsep Terstruktur
Merupakan konsep berdasarkan suatu masalah yang memiliki struktur masalah
pada 3 tahap pertama, yaitu intelijen, rancangan dan pilihan.
2. Konsep Tak Terstuktur
Merupakan konsep berdasarkan suatu masalah yang sama sekali tidak memiliki
struktur, seperti yang diuraikan berdasarkan tahapan dari Sistem Pendukung
Keputusan (DSS) oleh Hebert A. Simon.
3. Konsep Semi-terstruktur
Merupakan konsep berdasarkan suatu masalah yang memiliki struktur hanya
pada satu atau dua tahapan dari Sisem Pendukung Keputusan (SPK) yang
diuraikan oleh Hebert A. Simon.
Definisi Sistem Penunjang Keputusan (SPK) menurut pandangan seorang Hebert A. Simon
yakni merupakan suatu sistem yang memberikan kontribusi terhadap para manajer untuk
memberikan dukungan dalam pengambilan keputusan.
7
BAB III
PEMBAHASAN
Konsep SPK
Tingkat-tingkat Manajemen
Pengendalian Pengendalian Pengendalian
Operasional Manajemen Strategis
Terstruktur Piutang Analisis Pengaturan
dagang anggaran - armada tanker
Pemasukkan biaya
Pesanan rekayasa
Pengendalian Peramalan Lokasi
persediaan jangka pendek gudang & pabrik
Semi terstruktur
Penjadwalan Analisis varians - Penggabungan usaha
produksi anggaran keselu- dan akuisisi
Tak Terstruktur ruhan
Manajemen Penyiapan Perancanaan produk
kas anggaran baru
Sistem Penjualan dan Perencanaan
PERT/COST produksi Litbang
8
1.2. KARAKTERISTIK SPK
1. Interaktif: SPK memiliki user interface yang komunikatif sehingga pemakai dapat
melakukan akses secara cepat ke data dan memperoleh informasi yang dibutuhkan.
2. Fleksibel: SPK memiliki kemampuan sebanyak mungkin variable masukan,
kemampuan untuk mengolah dan memberikan keluaran yang menyajikan 2 alternatif
keputusan kepada pemakai
3. Data kualitas: SPK memiliki kemampuan untuk menerima data kualitas yang
dikuantitaskan yang sifatnya subyektif dari pemakainya, sebagai data masukan untuk
pengolahan data. Misalnya: penilaian terhadap kecantikan yang bersifat kualitas,
dapat dikuantitaskan dengan pemberian bobot nilai seperti 75 atau 90.
4. Prosedur pakar: SPK mengandung suatu prosedur yang dirancang berdasarkan
rumusan formal atau berupa prosedur kepakaran seseorang atau kelompok dalam
menyelesaikan suatu bidang masalah dengan fenomena tertentu.
SEMI -
STRUCTURED
TERSTRUKTUR
UNSTRUCTU
(Computer (Computer+Mana- RED (Manajer
solution) Solution)
jer Solution)
9
keputusan dimana semua atau sebagian besar variabel-variabel yang ada diketahui dan bisa
diprogram secara total (secara menyeluruh dapat diotomatiskan). Keputusan-keputusan
terstruktur bersifat rutin dan memerlukan sedikit pendapat manusia begitu variabel-variabel
tersebut terprogram. Pada level manajerial dan strategik merupakan keputusan semistruktur,
dimana problem problem dan peluang tidak dapat distrukturkan secara total dan memerlukan
pendapat dan pengalaman manusia untuk membuat suatu keputusan. Dalam hal ini SPK dapat
digunakan untuk mengembangkan solusi problemproblem yang bersifat kompleks dan
semiterstruktur.
Penggunaan SPK tidak terbatas untuk manajer-manajer dari level menengah sampai
ke ke level tinggi, tetapi dapat digunakan oleh individu-individu. Pengguna memiliki gaya
pembuatan keputusan tersendiri, kebutuhan yang berbeda serta tingkat pengalamannya
sendiri-sendiri, oleh karenanya perancang SPK perlu mempertimbangkan atribut-atribut
khusus sehingga memungkinkan pengguna berhasil berinteraksi dengan sistem.
Gambar 2.2
10
merupakan sumber pengetahuan SPK, serta ketersediaan perangkat hardware dan
software baik yg utama maupun pendukungnya
3. Pemilihan hardware dan software
4. Merepresentasikan pengetahuan yang diperoleh dari para ahli dan pakar ke
dalam computer
5. Mengimplementasikan pengetahuan dalam bentuk bahasa yg dipahami oleh
computer, menggunakan suatu bahasa pemrograman
6. Menguji system yg telah dibuat.
11
1.5. PENGGUNAAN KOMPUTER DALAM SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Salah satu produk hasil perkembangan teknologi adalah komputer. Komputer
mempunyai kemampuan yang fantastis dalam banyak hal. Dengan kemampuannya itu
menyebabkan komputer dapat diterima diberbagai kalangan, bahkan telah mejadi suatu
kebutuhan. Perkembangan komputer dalam mejawab tantangan dan kebutuhan secara terus
menerus berkembang dengan cepat. Salah satu kemampuan itu, adalah dalam pengelolaan
data dan komunikasi informasi.
Informasi dapat diakses dan diperoleh dengan cepat, tepat dan akurat. Selain mampu
mengelola data atau informasi masih banyak kemampuan lain. Diantaranya kesanggupan
untuk mengolah data dengan kecepatan tinggi, ketelitian yang dapat dipercaya, memiliki
memory (daya ingat) yang tinggi, ready for use (tidak mengenal lelah).
Salah satu jenis sistem aplikasi yang sangat popular di kalangan manajemen perusahaan
adalah Decision Support System atau disingkat DSS. DSS ni merupakan suatu sistem
informasi yang diharapkan dapat membantu manajemen dalam proses pengambilan
keputusan. Hal yang perlu ditekankan di sini adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk
menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tools) bagi
mereka. DSS sebenarnya merupakan implementasi teori-teori pengambilan keputusan yang
telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan management science.
Hanya bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk mencari penyelesaian masalah yang dihadapi
harus dilakukan perhitungan iterasi secara manual (biasanya untuk mencari nilai minimum,
maksimum, atau optimum), saat ini komputer PC telah menawarkan kemampuannya untuk
menyelesaikan persoalan yang sama dalam waktu relatif singkat. Dalam kedua bidang ilmu di
atas, dikenal istilah decision modeling, decision theory, dan decision analysis yang pada
hakekatnya adalah merepresentasikan permasalahan manajemen yang dihadapi setiap hari ke
dalam bentuk kuantitatif (misalnya dalam bentuk model matematika). Contoh-contoh klasik
dari persoalan dalam bidang ini adalah linear programming, games theory, transportation
problem, inventory system, decision tree, dan lain sebagainya. Dari sekian banyak problem
klasik yang kerap dijumpai dalam aktivitas bisnis perusahaan sehari-hari, sebagian dapat
dengan mudah disimulasikan dan diselesaikan dengan menggunakan formula atau rumus-
rumus sederhana. Tetapi banyak pula masalahan yang ada sangat rumit sehingga
membutuhkan kecanggihan komputer.
Dss sebagai sistem yang memiliki lima karakteristik utama.
1) Sistem yang berbasis komputer;
2) Dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan;
12
3) Untuk memecahkan masalah-masalah rumit yang mustahil dilakukan dengan kalkulasi
manual;
4) Melalui cara simulasi yang interaktif;
5) Dimana data dan model analisis sebagai komponen utama.
Karakteristik 4 dan 5 merupakan fasilitas baru yang ditawarkan oleh DSS belakangan
ini sesuai dengean perkembangan terakhir kemajuan perangkat komputer.
Dalam hal ini kita bisa mengambil kesimpulan bahwasanya komputer merupakan bagian
penting dari DSS itu sendiri, yakni sebagai unit pemroses dalam pengambilan suatu
keputusan.
1.6.1. LAPORAN
1. Laporan berkala dan khusus
Laporan berkala atau periodic report yaitu laporan yang dibuat menurut jadwal
tertentu contohnya adalah analis penjualan terhadap pelanggan perbulan dan laporan khusus
atau special report yaitu laporan yang di buat ketika laporan dibuat ketika sesuatu yang tidak
seperti biasanya terjadi contohnya laporan mengenai kecelakaan. Dalam penggunaannya
laporan berkala dan khusus bersifat lengkap atau ringkas.
13
2. Laporan lengkap dan ringkas
Laporan lengakap atau detail report yaitu laporan yang memberikan spesifikasi
mengenai setiap tindakan atau transaksi dan baris yang mewakili tindakan atau transaksi
disebut baris lengkap atau detail line sedangkan laporan ringkas atau summary report yaitu
laporan yang menyertakan baris yang mewakili beberapa tindakan atau transaksi. Baris
laporan biasanya di cetak dalam beberapa ururtan tertentu, filed yang berada dalam record
data, yang disebut key filed atau control filed digunakan untuk mengurutkan record sebelum
laporan tersebut dicetak. Yang paling sering digunakan ialah Ascending sequence (urutan
naik) disini nilai filed control terendah (no pelanggan 0001 atau nama Aardbverk) didaftar
pertama kali, dan nilai tertinggi (no 9999 atau zikmund) di daftar paling akhir.
Selama decade terakhir, sebagian besarusaha DSS diarahkan untuk memperbaiki konsep
system pendukung keputusan kelompok
15
Kajiannnya terhadap pada keputusan-keputusan, dimana stuktur yang cukup untuk
komputer dan alat bantu analitis yang memiliki nilai tersendiri, tetapi tetap
mempertimbangkan manajer yang memiliki esensi utama.
Hasil utamanya adalah dalam peningkatan jangkauan dan kemampuan dari proses
pengambilan keputusan para manajer untuk membantu mereka meningkatkan efektivitasnya.
Relevansinya untuk maanjer dalam pembuatan tool pendukung, dibawah pengawasan
mereka, yang tidak ditujukan untuk mengotomatiskan proses pengambilan keputusan, tujuan
sistem, atau solusi tertentu.
16
1.9.1 Ketidakpastian
Pembuatan keputusan dan klasik biasanya mengasumsi keputusan yang dibuat
berdasarkan tiga rangkaian kondisi, yaitu : kepastian, ketidakpastian dan resiko.yang
dimaksud dengan kepastian adalah kita mengetahui segala sesuatu sebelumnya dalam
membuat keputusan. Model ilmu pengetahuan manajemen umum yang mengasumsikan
kondisi-kondisi kepastian adalah program linier, dimana sumber daya, tingkat konsumsi,
tekanan dan laba semuanya diasumsikan sudah diketahui dan tepat. Sedangkan ketidakpastian
merupakan sebaliknya yaitu kita tidak mengetahui tentang probabilitas atau konsekuensi
keputusan-keputusan kita. Sehingga dalam bahasa lain, keputusan yang nantinya ada masih
dalam keadaan ragu.
Diantara dua perbedaan dari kepastian dengan ketidakpastian terdapat serangkaian
kondisi yang disebut resiko. Keputusan-keputusan yang dibuat mengandung resiko
mengasumsikan bahwa kita setidaknya tahu tentang alternatif- alternatif yang dimiliki.
Proses pemecahan masalah secara sistematis bermula dari John Dewey, seorang
profesor filosofi di Columbia University pada awal abad ini. Dalam bukunya tahun 1910, ia
mengidentifikasi tiga seri penilaian yang terlibat dalam memecahkan masalah suatu
kontroversi secara memadai yaitu:
1. Mengenali kontroversi
2. Menimbang klaim alternatif
3. Membentuk penilaian
Kerangka kerja yang dianjurkan untuk penggunaan komputer dikenal sebagai pendekatan
sistem . Serangkaian langkah-langkah pemecahan masalah yang memastikan bahwa masalah
itu pertama-tama dipahami, solusi alternative dipertimbangkan, dan solusi yang dipilih
bekerja.
17
Sebenarnya dalam suatu organisasi sangat sedikit permasalahan yang sepenuhnya terstruktur
atau sepenuhnya tidak terstruktur. Sebagaian besar masalah adalah masalah semi-terstruktur,
yaitu manajer memiliki pemahaman yang kurang sempurna mengenai elemen-elemen dan
hubungannya. Masalah semi-terstruktur adalah masalah yang berisi sebagian elemen-
elemen atau hubungan yang dimengerti oleh pemecah masalah.
18
4. Langkah Kempat
Implemantasi solusi. Pada langkah ini, keputusan untuk mengimplementasikan
solusi tertentu dilakukan, Decision Support Systems (DSS) atau Expert Systems (ES)
dapat mendukung dan berperan pada langkah ini.
19
b. Apa Itu Pakar/Ahli (Expert) ?
Seorang pakar/ahli (human expert) adalah seorang individu yang memiliki kemampuan
pemahaman yang superior dari suatu masalah. Misalnya: seorang dokter, penasehat
keuangan, pakar mesin mobil, dll.
Kemampuan kepakaran:
o Dapat mengenali (recognizing) dan merumuskan masalah
o Menyelesaikan masalah dengan cepat dan tepat
o Menjelaskan solusi
o Belajar dari pengalaman
o Restrukturisasi pengetahuan
o Menentukan relevansi/hubungan
o Memahami batas kemampuan
c. Apa Itu Kepakaran / Keahlian (Expertise) ?
Pemahaman yang luas dari tugas atau pengetahuan spesifik yang diperoleh dari pelatihan,
membaca dan pengalaman.
Jenis-jenis pengetahuan yang dimiliki dalam kepakaran:
o Teori-teori dari permasalahan
o Aturan dan prosedur yang mengacu pada area permasalahan
o Aturan (heuristik) yang harus dikerjakan pada situasi yang terjadi
o Strategi global untuk menyelesaikan berbagai jenis masalah
o Meta-knowledge (pengetahuan tentang pengetahuan)
o Fakta-fakta
d. Apa Itu Pengetahuan (Knowledge) ?
Data + processing = information
Information + processing (pengalaman, training, dll) = knowledge
21
Diantara dua perbedaan dari kepastian dengan ketidakpastian terdapat serangkaian kondisi
yang disebut resiko. Keputusan-keputusan yang dibuat mengandung resiko mengasumsikan
bahwa kita setidaknya tahu tentang alternatif- alternatif yang dimiliki.
Gaya Pembuatan Keputusan
Parameter gaya pembuatan keputusan didasarkan pada cara dimana informasi dikumpulkan,
diproses, dan digunakan; serta bagaimana informasi dikomunikasikan dan diterapkan.
Penggolongan keputusan analitis atau heuristik seperti terlihat pada Tabel 2.9.2
. Pembuat Keputusan Analitis Pembuat Keputusan Heuristik
Belajar dengan menganalisis Belajar dengan bertindak.
Pembuatan Keputusan Analitis, pembuat keputusan analitis tergantung pada informasi yang
diperoleh secara sistematis dan dievaluasi secara sistematis pula dengan cara memperkecil
alternatif-alternatif yang ada serta membuat suatu keputusan berdasakan informasi tersebut.
Pembuatan Keputusan Heuristik, pembuat keputusan yang menggunakan heuristic membuat
keputusan dengan batuan beberapa petunjuk (atau petunjuk praktis), meskipun mereka tidak
selalu bisa diterapkan secara konsisten atau sistematis. Mereka mengupayakan kepuasan,
bukan solusi optimal. Heuristik umumnya berdasarkan pengalaman. Gaya pembuatan
keputusan manajer tersebut berhubungan dengan keterbukaan dan ketertutupan sistem
organisasi. Jika informasi di dalam perusahaan mengalir bebas, peluang untuk menggunakan
bantuan keputusan dan analisis sitematis bisa lebih besar. Jika informasi tepat waktu sulit
diperoleh, organisasi bisa mendorong manajer menuju gaya yang lebih heuristik.
Fase Penyelesaian Masalah
Tiga fase penyelesaian masalah yaitu :
1. Kecerdasan
Kecerdasan adalah kesadaran mengenai suatu masalah atau peluang. Dalam hal ini, pembuat
keputusan berupaya mencari lingkungan bisnis internal dan eksternal, memeriksa keputusan-
22
keputusan yang perlu dibuat, dan masalah-masalah yang perlu diatasi, atau peluang-peluang
yang perlu dipertimbangkan. Kecerdasan berarti kesadaran aktif akan perubahan-perubahan
di lingkungan yang menuntut dilakukannya tindakan-tindakan tertentu.
2. Perancangan
Dalam fase perancangan, pembuat keputusan merumuskan suatu masalah dan menganalisis
sejumlah solusi alternatif.
3. Pemilihan
Dalam fase pemilihan ini, pembuat keputusan memilih solusi masalah atau peluang yang
ditandai dalam fase kecerdasan. Pemilihan ini diikuti dari analisis sebelumnya dalam fase
perancangan dan memperkuatnya lewat informasi-informasi yang diperoleh dalam fase
pemilihan.
23
Sistem Pendukung Keputusan ( SPK) adalah sistem berbasis-komputer yang
menyediakan dukungan informasi interaktip bagi para manajer dan para profesional
bisnis untuk pembuatan keputusan yang tidak tersusun dan semi-structured. Tidak
sama dengan sistem informasi manajemen, DSS bersandar pada basis model.
Suatu basis model : adalah suatu komponen perangkat lunak yang terdiri dari model
yang menggunakan prosedur perhitungan dan analitis yang menyatakan hubungan
antar variabel secara mathematis . Ada berbagai jenis DSS basis model analitis.
Analisis What-If. Pemakai akhir membuat perubahan variabel, atau hubungan antar
variabel, dan mengamati hasil dari perubahan tersebut terhadap nilai dari variabel
yang lain.
Analisis Kepekaan. Suatu jenis khusus dari analisa What-if di mana hanya satu nilai
variabel yang diubah berulang-kali, dan menghasilkan perubahan pada variabel lain
diamati.
Analisis Mencapai tujuan(Goal-Seek): Dilakukan pengamatan bagaimana
perubahan di dalam suatu variabel mempengaruhi variabel lain, analisa mencapai
tujuan menetapkan suatu target nilai untuk suatu variabel, dan kemudian variabel lain
berulang-kali berubah sampai target nilai tercapai.
Analisis Optimisasi. Suatu model mempunyai tujuan yang lebih rumit. Sebagai ganti
dari pengaturan suatu target nilai tertentu untuk suatu variabel, Tujuannya adalah
untuk menemukan suatu nilai jumlah optimum untuk satu atau lebih variabel target,
dalam suatu batasan tertentu.
Portal Informasi Perusahaan dan SPK.
Pengintegrasian pada berbagai platform adalah salah satu sasaran utama dari kegiatan e-
business saat ini. Seperti ditunjukkan dalam gambar diatas, paket DSS yang lebih baru tidak
hanya mampu untuk berjalan dibawah platform komputer yang berbeda-beda, tetapi juga
dapat terintegrasi dengan sumber daya data perusahaan, termasuk database operasional, pasar
data, dan gudang data.
Paket ini tidak lagi dibatasi oleh klasifikasi masukan dan tanggapan, tetapi dapat juga
menggunakan sistem data visualisasi untuk menghadirkan data yang kompleks yang
menggunakan bentuk gambar tiga dimensional yang interaktip. Hal ini pada gilirannya akan
membantu para pemakai menemukan pola dan hubungan antar variabel pembuatan keputusan
yang lebih cepat dan lebih mudah.
Semakin banyak perusahaan yang mengembangkan Pintu Gerbang (Portal) Informasi
Perusahaan untuk menyediakan akses informasi melalui web. Bila berhasil
24
diimplementasikan, pintu gerbang ini akan menyediakan suatu alat penghubung yang
universal bagi kedua-duanya, sebagai pengetahuan/knowledge perusahaan] dan peralatan
untuk pengambilan keputusan seperti halnya perlatan lainnya.
25
Para manajer dapat menunjukkan salah satu dari dua gaya mengumpulkan informasi
(information-gathering styles) atau sikap terhadap total volume informasi yang tersedia bagi
mereka.
Gaya Teratur (preceptive style)
Manajer jenis ini mengikuti management by exception dan menyaring segala sesuatu yang
tidak berhubungan dengan area minatnya.
Gaya Menerima (receptive style)
Manajer jenis ini ingin melihat semuanya, kemudian menentukan apakah informasi tersebut
bernilai baginya atau orang lain dalam organisasi.
2.6.3 Menggunakan informasi
Manajer juga cenderung lebih menyukai salah satu dari dua gaya menggunakan informasi
(information-using styles), yaitu cara-cara menggunakan informasi untuk memecahkan suatu
masalah.
Gaya Semantik (systematic style)
Manajer memberi perhatian khusus untuk mengikuti suatu metode yang telah ditetapkan,
misalnya pendekatan sistem.
Gaya Intuitif (intuitive style)
Manajer tidak lebih menyukai suatu metode tertentu tetapi menyesuaikan pendekatan dengan
situasi.
26
tersebut ataupun proses yang memanfaatkan data tersebut. Secara sederhana, pendekatan ini
dapat ditunjukkan melalui diagram datanya.
27
computer dapat menghitung dengan efektif jarak dari dalamnya penyerangan dan
mengoptimalkan trayek untuk pertahanan pasukan artileri. Kekuatan computer pada masa itu
khusus diukur berdasarkan dari ruang dari ahli matematika dimana otak elektronik dapat
ditempatkan, perbandingan yang popular yang tidak menghiraukan perbedaan antara juru
tulis dengan kalkulator meja dan seorang ahli matematika sejati.
Computer elektronik mulai dipergunakan secara komersil pada tahun 1950. system skala
besar pertama untuk memproses data-data bisnis seperti Univac 1 pada biro sensus USA pada
tahun 1951. Itu telah dinyatakan oleh hal tersebut, tanpa computer, data sensus untuk tahun
1950 tidak mungkin dapat ditabulasikan sebelum sensus berikutnya yang dimulai pada
dekade berikutnya.
Mulai pertengahan tahun 1950, perusahaan-perusahaan besar telah mengaplikasikan
computer untuk melakukan perhitungan repetitive perusahaann sendiri, seperti memproses
payroll perusahaannya. Aktivitas ini dikenal dengan Automatic Data Processing-suatu istilah
yang menunjukkan pada proses elektromekanik dari punched card-atau Electronic Data
Processing (EDP). Istilah ini kemudian diringkaskan menjadi Data Processing (DP) seperti
computer yang digunakan untuk keperluan yang luas dan proses data manual menjadi sejarah.
Kemudian, ketika istilah Data Processing hadir untuk menjadi pedoman bagi semua aplikasi
computer dari organisasi, istilah Transaction Processing telah dipergunakan untuk
menggambarkan proses repetitive dari event-event bisnis yang sering terjadi dan merecord
semua data yang berhubungan.
Manajer lebih cepat untuk menganalisa bahwa ikhtisar dari dat transaksi yang cocok dapat
menjadi sebuah nilai yang berpotensi dalam pembuatan keputusan. Mereka bertanya pada
staff proses data organisasi untuk informasi yang dapat diperoleh dari data yang telah
disimpan di dalam computer. Pada waktu yang sama, akses langsung terhadap device
penyimpanan dan online terminal, untuk menyatakan tidak adanya intregasi database dengan
query software, tidak dalam penggunaan secara umum. Bagaimanapun, tidak ada cara yang
mudah untuk memperoleh elemen data tunggal selama permintaan. Satu-satunya cara untuk
memenuhi permintaan adalah untuk menghasilkan report yang berukuran cukup besar yang
berisi semua data elemen yang berkemungkinan masih memiliki hubungan. Dengan demikian
Information Reporting System (IRS) terjadi. Manajer menemukan laporan-laporan yang
tebal, khususnya pada kertas lebar yang berukuran 17 inci dengan garis hijau putih horizontal
yang melintang pada lembar tersebut pada setiap hari senin pagi pada meja kerja mereka.
Beberapa dari laporan ini berguna bagi kebutuhan, laporan yang lainnya bahkan tidak dibaca
dan dibuang ketika laporan hari senin depan tiba.
28
Mode kertas yang berdasarkan IRS mungkin seperti matahari pagi pada abad baru, laporan-
laporan tersebut mendemonstrasikan bahwa computer berisi sebuah persetujuan yang hebat
dari data manajemen yang berguna. Seperti perkembangan teknologi yang mengizinkan akses
instant terhadap data tersebut, konsep dari Management Information System (MIS)
berkembang seiring berjalannya hal tersebut. Ide dibalik MIS adalah untuk menyimpan
semua data-data perusahaan : pelanggan, pemesanan, inventori, jadwal produksi, supplier,
para pekerja, payroll dan kemudian, untuk akses dan korelasi pada permintaan oleh manajer
non teknikal. Mimpi ini tidak akan menjadi kenyataan pada form tersebut pada waktu itu,
karena semua hal-hal yang mendasar memungkinkan teknologi seperti pendistribusian
database tidak tersedia dan system dari era tersebut tidak bersifat user friendly. Hasil dari
usaha sebelumnya ini digunakan dalam MIS untuk menunjuk pada system informasi yang
berorientasi pada hal yang bersifat komersil. Disana terdapat kesempatan yang sempurna
yang dapat memperkenalkan perjalanan system informasi, textbook maupun keduanya.
Berdasarkan kekurangan-kekurangan yang terjadi dibalik suksesnya, usaha untuk
menghasilkan perusahaan MIS ditunjukkan bahwa data pembuatan keputusan tidak perlu
berasal dari laporan-laporan yang banyak dan tebal. Kekurangan dari sukses ini mungkin
memiliki keuntungan dibaliknya : manajer melihat bahwa mereka memerlukan MIS total
dalam memperoleh informasi yang berguna. Sebagai hasilnya, banyak mode system yang
membantu untuk membuat tipe spesifik dari keputusan-keputusan yang datang ke depannya
pada tahun 1970. inilah yang disebut dengan Decision Support System (DSS). System
pendukung keputusan ini berkembang selanjutnya selama tahun 1980 untuk menyediakan
akses yang lebih mudah bagi end user terhadap data. Pada tahun 1990, data untuk pembuatan
keputusan berkembang menjadi Data Warehouse, yang sangat mendekati dari konsep awal
MIS. Gambar di bawah ini menggambarkan tempat dari DSS dalam struktur perusahaan.
TRANSACTION USER
TRANSACTION
PROCESSING SYSTEM
CORPORATE
DATABASE
29
DECISION SUPPORT
SYSTEM
Decision Maker
30
Hal ini merupakan kategori yang berbeda. Mereka overlap, berinteraksi dan saling
melengkapi satu sama lainnya. Beberapa tipe, seperti yang tertulis diatas, memiliki kaitan
yang erat dengan DSS. Beberapa, seperti workgroup systems dan expert systems merupakan
teknologi yang sama banyaknya seperti tipe-tipe dari system informasi.
Ambil transaction processing systems yang pertama dan yang tertua. Meskipun mudah
menggunakannya seperti topi tua, tidak ada organisasi modern yang dapat
menggunakannya dalam fungsi yang bersifat jangka panjang. Sebagai tambahan, Transaction
Processing Systems hari ini sering membentuk dasar untuk system informasi strategis yang
kuat.
Information Systems and Decision Support Menimbang jenis dari system informasi yang
tertera di bawah ini. Setiap tipe dapat membantu seseorang untuk membuat keputusan, seperti
berikut ini :
Transaction processing system : operator entry pemesanan lewat telepon melihat bahwa
stok handuk mandi warna maroon telah habis dan bertanya kepada pelanggan apakah
warna lain dapat diterima. Pelanggan harus memutuskan apakah harus menunggu 2
minggu lamanya untuk handuk warna maroon, memilih warna lainnya atau melihat
toko lainnya yang menyediakan handuk berwarna maroon dalam stoknya.
Information reporting system : juru akuntansi melihat pada laporan receivable report dan
memutuskan pelanggan mana yang harus dipanggil untuk mengurus pembayarannya.
Executive information system : vice president untuk perencanaan strstegic melihat
bahwa model perusahaan A-100 adalah mencapai market share dan memutuskan
untuk memperluas segmen pasar dengan model yang lebih kecil yaitu model A-80
atau model yang lebih besar yaitu model A-150.
Office information (automation) system : direktur bagian marketing selalu diberitahukan
oleh kalender otomatis dan system penjadwalan dimana enam manajer produksi tidak
dapat mengadakan pertemuan sebagai group untuk tiga minggu kedepannya,
memutuskan untuk bertemu dengan empat orang dari mereka pada esok lusa dan
berbincang-bincang dengan dua orang lainnya pada hari-hari selanjutnya.
Personal information system : manajer departemen mencoba beberapa kemungkinan
budget sebelum memutuskan pilihan yang mana yang akan disetujui selanjutnya.
Workgroup information system : sales manajer regional harus memutuskan, sebagai
grup, yang mana usulan dari ketiga perusahaan periklanan nasional yang mereka pikir
paling efektif bagi perusahaan mereka.
31
Expert system : dokter keluarga memutuskan bagaimana untuk memperlakukan pasien
dengan penyakit darah yang jarang ditemukan dimana para dokter ahli tubuh belum
pernah menemukan sebelumnya.
Strategic information system : system reservasi perusahaan pesawat terbang dan Tootie,
yang telah digambarkan secara singkat sebelumnya, mendukung keputusan bagi
pelanggan. Penumpang pesawat dan agen perjalanan mereka menggunakan informasi
dari dari system reservasi online untuk memilih penerbangan yang cocok untuk
mereka. Viewer dari Home Shopping Club membuat keputusan pembelian pada harga
dasar yang ditawarkanpada saat itu : jika terlalu tinggi, mereka tidak akan melakukan
pembelian; tapi jika harga terlalu rendah, HSC kehilangan pendapatan potensialnya.
Keputusan pelanggan ini mengikat secara langsung terhadap keputusan bisnis : untuk
pesawat, penerbangan yang mana yang harus kita jadwalkan? Untuk HSC, bagaimana
seharusnya kita menyesuaikan harga produk yang kita jual sekarang yang telah kita
jual via udara.
32
4. GDSS bisa bersifat spesifik (dirancang untuk satu jenis atau kelompok masalah) atau
bisa bersifat umum (dirancang untuk berbagai keputusan organisasional tingkat kelompok).
5. GDSS berisi mekanisme built-in.
Sudah merupakan suatu kenyataan bahwa manajer jarang memecahkan masalah
sendirian. Komite, tim proyek, dan gugus tugas yang ada dalam banyak perusahaan
merupakan contoh pendekatan kelompok untuk pemecahan masalah.
Sistem pendukung keputusan kelompok (group decision support system-GDSS), merupakan
suatu sistem berbasis komputer yang mendukung kelompok-kelompok orang yang terlibat
dalam suatu tugas (atau tujuan) bersama dan yang menyediakan interface bagi suatu
lingkungan yang digunakan bersama. Istilah-istilah lain juga telah dibuat untuk menjelaskan
aplikasi teknologi informasi untuk lingkungan kelompok. Istilah ini mencakup group support
system (GSS), computer supported cooperative work (CSCW), computerized collaborative
work support, dan electronic meeting system (EMS). Perangkat lunak yang digunakan dalam
lingkungan ini disebut groupware.
Definisi GDSS begitu luas dan, oleh karenanya, bisa berlaku atau diterapkan ke
berbagai situasi keputusan kelompok, yang meliputi panel review, task force meeting
eksekutif/dewan, pekerja jarak jauh, dan sebagainya. Aktifitas dasar yang terjadi di kelompok
manapun dan yang memerlukan dukungan berdasarkan komputer adalah :
1. pemanggilan informasi, melibatkan pemilihan nilai data dari database yang ada maupun
pemanggilan informasi sederhana.
2. pembagian informasi, maksudnya menampilkan data pada layar penampil agar bisa dilihat
oleh semua kelompok.
3. penggunaan informasi, mencakup aplikasi teknologi software, procedure, dan teknik
pemecahan masalah kelompok untuk data.
33
3.1. PENGATURAN LINGKUNGAN DSS
GDSS berkontribusi pada pemecahan masalah dengan menyediakan suatu pengaturan
yang mendukung komunikasi. Gambar yang tertera di bawah menunjukkan empat
kemungkinan pengaturan GDSS yang didasarkan pada ukuran kelompok dan lokasi para
anggotanya.
Pada tiap keadaan, para anggota kelompok dapat bertemu pada waktu yang sama
atau pada waktu yang berlainan. Jika para anggota bertemu pada waktu yang sama, disebut
synchronous exchange. Contohnya adalah rapat komite. Jika para anggota bertemu pada
waktu yang berlainan, disebut asynchronous exchange. Contohnya adalah komunikasi
melalui surat elektronik.
Ruang Keputusan Ruang keputusan merupakan pengaturan untuk rapat kelompok kecil
secara tatap muka. Ruangan tersebut mendukung komunikasi melalui kombinasi perabot,
peralatan dan tata letak.
Berdasarkan pengaturan yang ditetapkan untuk tiap pertemuan, pesan-pesan yang
dimasukkan satu anggota kelompok untuk anggota lain dapat ditampilkan pada layar besar
agar dapat dilihat seluruh kelompok. Bahan lain yang berhubungan dengan diskusi juga dapat
ditampilkan dari media seperti video, slide, dan transparansi.
Peralatan dalam ruang pengendalian melaksanakan berbagai macam tugas-
menyimpan catatan input komputer dari semua anggota maupun rekaman audio dan video
dari diskusi.
Jaringan Keputusan Setempat Jika kelompok kecil tidak mungkin bertemu secara tatap
muka, para anggota dapat berinteraksi melalui jaringan setempat (local area network), atau
LAN. Seorang anggota memasukkan pendapt ke dalam terminal keyboard dan melihat
pendapat anggota-anggota lain di layar.
Pertemuan Legislatif Jika kelompok terlalu besar untuk ruang keputusan, pertemuan
legislative (legislative session) diperlukan. Ukuran besar menimbulkan kendala-kendala
tertentu pada komunikasi. Mungkin kesempatan tiap anggota untuk berpartisipasi secara
sama hilang atau waktu yang tersedia kurang memadai. Pendekatan lain adalah fasilitatir
menentukan bahan apa yang ditampilkan pada layar untuk dilihat oleh kelompok.
Konferensi Bermedia Komputer Beberapa aplikasi kantor virtual memungkinkan
komunikasi antara kelompok-kelompok besar dengan anggota yang tersebar secara geografis.
Ini merupakan aplikasi yang dikenal bersama sebagai konferensi jarak jauh
(teleconferencing), dan meliputi konferensi komputer, konferensi audio dan konferensi video.
34
3.2. TEKNOLOGI GDSS
Dalam model yang di buat umum ini, kelompok pembuat keputusan mempunyai akses ke
base data, base model, dan software aplikasi GDSS selama waktu meeting yang menetapkan
suatu keputusan. Namun demikian, komponen dasar dari segala GDSS meliputi hardware,
software, orang-orang dan prosedur. Selanjutnya kita akan membahas secara lebih rinci
komponen tersebut.
3.2.1. HARDWARE
Tanpa memandang situasi keputusan spesifik, kelompok sebagai keseluruhan atau setiap
anggota harus dapat mengakses prosesor komputer dan menampilkan informasi. Keperluan
(persyaratan) hardware minimal untuk system tersebut mencakup: peralatan input/output,
prosesor, jalur komunikasi antara peralatan I/O dan prosesor, dan layer penampil untuk
umum atau monitor perorangan guna menampilkan informasi kepada kelompok.
3.2.2. SOFTWARE
Komponen software dari GDSS meliputi database, base model, program aplikasi khusus yang
akan digunakan oleh kelompok, dan interface pemakai fleksibel yang mudah digunakan.
Beberapa system GDSS yang sangan spesifik tidak memerlukan database; misalnya, system
yang hanya mengumpulkan, mengorganisir, dan mengkominikasikan opini anggota tentang
suatu masalah.software GDSS bisa dan tidak bisa berinterface dengan software DSS
individual. Komponen teknologi GDSS yang paling khusus adalah software aplikasi yang
dikembangkan secara khusus yang mendukung kelompok dalam proses keputusan. Fasilitas
yang tepat dari software ini sangat bervariasi, namun mencakup hal berikut ini:
3.2.3. FASILITAS DASAR
- Penciptaan teks dan file data, modifikasi, dan penyimpanan untuk anggota kelompok.
- Word processing untuk mengedit dan memformat teks.
- Fasilitas pembelanjaan untuk pemakai GDSS yang belum mampu.
- Fasilitas help on-line
- Worksheet, spreadsheet, decision trees, dan alat lain untuk menampilkan angka dan teks
secara
grafis.
- Manajemen database yang state-of-the-art.
3.2.4. FASILITAS KELOMPOK
- Peringkasan grafik dan bilangan dari gagasan dan pendapat anggota kelompok.
- Menu yang memberitahu (prompt) untuk memasukkan (input) teks, data, dan pendapat oleh
anggota kelompok.
35
- Program untuk prosedur kelompok khusus.
- Metode penganalisaan interaksi kelompok sebelumnya dan keputusan.
- Transmisi teks dan data diantara anggota kelompok, diantara anggota kelompok dan
fasilitator,
dan diantara anggota kelompok dan prosesor komputer sentral.
3.2.5. ORANG-ORANG
Komponen people (orang_orang) dari GDSS meliputi anggota kelompok dan fasilitator
kelompok yang bertanggung jawab atas beroperasinya teknologi GDSS dengan baik ketika
ia sedang digunakan.
3.2.6. PROSEDUR
Komponen terakhir dari GDSS adalah prosedur, yang bisa memudahkan operasi dan
membuat penggunaan teknologi oleh anggota kelompok menjadi efektif. Dalam kasus yang
terakhir ini, GDSS bisa dirancang agar bisa mengakomodasi teknik pembuatan keputusan
kelompok spesifik, seperti teknik kelompok nominal.
36
tertentu seperti pentingnya bagi keseluruhan perusahaan. Tiap anggota menciptakan daftarnya
sendiri dan tidak dipengaruhi oleh peringkat orang lain.
Ikhtisar dari daftar peringkat ini kemudian ditampilkan pada layar umum untuk memberikan
gambaran pada kelompok mengenai consensus mereka pada topik pertemuan.
Jaringan Konferensi
3.8. GROUPWARE
37
Walau konsep DSS dibangun di atas dasar teoritis yang kuat, groupware tidak
menikmati keuntungan yang sama. Sebaliknya, groupware berkembang dari sejumlah sumber
yang kelihatannya tidak berhubungan, yang dirancang untuk memenuhi berbagai kebutuhan .
salah satu usaha yang paling berpengaruh adalah yang dilakukan oleh University Of Arizona,
dengan sumbang saran secara elektronik (electronic brainstorming), pengatur gagasan (idea
organizer), dan perangkat lunak pemungutan suara. Usaha serupa juga dilakukan di berbagai
universitas dan organisasi bisnis lain.
Surat X X X X
elektronik
FAX X X O X
Voice O X
Messaging
Akses Internet X X O X
Bulletin Board X 3 O
System
Kalender X X 3 X
pribadi
Kalender X X O X
Kelompok
38
Konfrensi O X 3 3
Elektronik
Manajemen X X 3 X
Tugas
Konfrensi O
Video Desktop
Akses Database O X 3
Pengaturan O X 3 X
Arus Kerja
Rekayasa O X 3
Ulang
Fomulir O 3 3 O
Elektronik
Dokumen O X X O
kelompok
Paket groupware yang melanda dunia bisnis adalah Notes dari Lotus Development
Corporation. Notes dikeluarkan tahun 1988 dan sejak itu dipakai oleh 1,3 juta pemakai di
lebih 2.000 perusahaan di seluruh dunia. Fungsi-fungsi yang dilakukan oleh Notes terdaftar
dalam table yang tertera diatas.
Jelas dari table tersebut bahwa Notes, dengan konfigurasi asli, menawarkan sedikit fungsi
dasar. Bahkan, hanya surat elektronik dan dokumen kelompok yang disertakan sebagai
standar. Sebagian besar fungsi merupakan kemampuan opsional atau dikembangkan oleh
perusahaan pihak ketiga. Kalau begitu, apa yang menyebabkan Notes begitu berhasil?
Kunci utama keberhasilan Notes adalah kenyataan bahwa Notes merupakan salah satu produk
groupware pertama yang ada di pasar dan ia mendapat dukungan kuat dari Lotus dan IBM.
Kunci lainnya adalah Notes berfungsi. Notes dapat menangani tugas dasar komunikasi di
perusahaan besar dan kecil.
39
Notes menangani jenis data informal yang begitu penting bagi manajer-data umumnya
bersifat bukan angka dan tidak dapat muat dalam baris dan kolom dari system manajemen
database relasional. Manajer harus dapat mengkomunikasikan informasi ini pada atasan,
rekan, bawahan, dan mitra usaha secara cepat dan mudah, dan Notes sangat baik
mengerjakannya.
41
2. Pilih suatu proyek percontohan. Daripada mencoba seperusahaan, pilih satu proyek
yang jelas terlihat dan berdampak nyata pada keuangan.
3. Definisikan masalah. Siapa saja para pemecah masalah? Di mana mereka berada?
Berapa banyakkah mereka? Akankah mereka berkomunikasi langsung? Jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan ini menentukan fungsi-fungsi yang perlu disediakan
groupware.
4. Memilih groupware. Evaluasi produk-produk groupware yang tampak berpeluang
terbaik untuk memenuhi kebutuhan dan pilihlah yang paling baik.
Saat langkah-langkah ini diambil, pemimpin harus meyadari bahwa groupware
mempengaruhi budaya perusahaan, karena groupware mengubah cara orang menghadapi
masalah, dan ia harus meyediakan waktu yang cukup agar perubahan itu terjadi. Pemimpin
juga harus siap untuk menghadapi tantangan karena polotik perusahaan dan kebutuhan
individual.
Focus utama konsep DSS, seperti yang mula-mula diformulasikan oleh Gorry dan
Scott Morton, adalah computer harus digunakan untuk mendukung manager tertentu
membuat keputusan tertentu untuh memecahkan masalah tertentu. Namun focus GDSS,
bergeser dari keputusan ke komunikasi yang memungkinkan beberapa pemecah masalah
bekerja sama sebagai satu unit yang terkoordinasi. Kata kunci dalam DSS adalah Keputusan
dan kata kunci dalam GDSS adalah Komunikasi.
Budaya
Perusahaan
Politik Tantangan
perusahaan 1. Individual
Tunjuk Pemimpin
Groupware
2.
Pilih proyek
percontohan
3.
Defenisikan
Masalah
4.
Pilih Groupware
42
Gambar : Penerapan Groupware
Saat ini terdapat lebih dari 500 piranti groupware di pasar. Namun, mereka dapat
diklasifikasikan menjadi empat kategori utama, berdasarkan kemunculan mereka di dalm
proses pemecahan masalah.
Perangkat Lunak Tukar Pikiran. Para pemecah masalah mencatat ide-ide mereka,
melihat ide orang lain, dan memberi komentar atas ide orang lain dalam format
terstruktur. Hasil akhirnya adalah suatu catatan tertulis tentang semua ide dan
komentar. Perangkat lunak ini mendukung tahap definisi dari pendekatan sitem
dengan cara mengidentifikasi elemen system dan tingkat tempat masalah itu berada.
Perangkat Lunak Pemberian Nilai dan Peringkat Alternatif. Para pemecah
masalahmenggunakan daftar berbagai solusi alternative dan memberikan nilai atau
peringkatnya. Perangkat lunak ini mengambil berbagai evaluasi dan
mengkombiasikannya dalam bentuk table atau grafik. Perangkat lunak ini mendukung
tahap solusi dengan menyediakan cara mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai
alternative solusi.
Perangkat Lunak Pencapaian Konsensus. Perangkat lunak ini menginformasikan para
pembuat keputusan tentang tingkat keseragaman dalam berbagai alternative evaluasi.
Jika tidak terdapat kesepakatan umum, para pemecah masalah dapat berdiskusi lebih
lanjut. Perangkat lunak ini mencari suatu solusi bersama bila terdapat perbedaan
pendapat. Perangkat lunak ini mendukung para pemecah masalah saat merekamemilih
alternative terbaik.
Perangkat Lunak Penulisan Kelompok. Para pemecah masalah dapat menciptakan
kerangka suatu laporan tertulis dan tiap pemecah masalah dapat berkontribusi secara
independent dengan menulis bagian-bgiannya atau memberikan saran pada bagian-
bagian yang ditulis orang lain. Dengan demikian laporan tertulis itu mencerminkan
konsistensi dan kesepakatan saat laporan itu maju ke bentuk jadinya. Perangkat lunak
ini memungkinkan para pemecah masalah menerapkan solusi mereka.
Sementara SIM terutama memberikan dukungan dalam tahap identifikasi dan pemahaman
masalah, DSS-khususnya groupware memberikan dukungan di seluruh proses pemecahan
masalah.
43
4.5. KATEGORI GDSS: 4 SKENARIO
Kerangka penunjang keputusan kelompok ini memberi penekanan bahwa tujuan dan
konfigurasi dari suatu GDSS akan beragam atau bervariasi menurut durasi session pembuat
keputusan dan derajad kedekatan fisik dari anggota kelompok.
Skenario 1 Ruang Keputusan Skenario pertama sama dengan Decision Room (ruang
keputusan) menurut Gary (1981) dan bisa dianggap sebagai ekuivalen elektronik dengan
meeting tradisional. Organisasi menyusun atau menata suatu ruang (persis seperti boardroom)
yang berisi fasilitas khusus untuk mendukung pembuatan keputusan kelompok. Dalam
konfigurasi dari suatu GDSS yang sangat sederhana, hanya fasilitator kelompok-lah yang
berinteraksi secara langsung dengan komputer. Komunikasi bisa ditrasmisikan secara verbal
atau pengiriman pesan lewat komputer.
Skenario 2 Jaringan Keputusan Local GDSS bisa mempunyai konfigurasi yang agak
berbeda dalam setting, dimana sekelompok pembuat keputusan yang jumlahnya sudah pasti,
yang saling bekerja secara dekat, harus mengenai masalah tertentu secara teratur. Setiap
pembuat keputusan akan mempunyai sebuah workstation, atau sesuatu yang disebut oleh
Dickson (1983) sebagai fasilitas penunjang manajerial, yang ditempatkan pada meja tulis
atau meja kerjanya. Prosesor sentral akan menyimpan software GDSS umum dan database,
dan jaringan area local akan memberitahukan komunikasi anggota ke anggota dan
komunikasi anggota ke prosesor sentral. Cara atau pendekatan ini menawarkan fleksibilitas
yang lebih besar, dimana kendala one place/one-time\ dari scenario 1 bisa dihilangkan. Ada
kelemahan dengan cara ini, yaitu jarang sekali terjadi komunikasi face-to face.
Skenario 3 Teleconferencing jenis GDSS ketiga ini diperlukan oleh kelompok yang
anggotanya tersebar secara geografis, namun mereka harus berkumpul untuk membuat
suatu keputusan. Dalam hal ini, dua ruang keputusan atau lebih disambungkan bersama
dengan fasilitas visual dan atau komunikasi. Dengan menggunakan teknologi
teleconferencing, meeting dapat dirancang sedemikian rupa sehingga pembuatan keputusan
bisa terjadi tanpa harus semua peserta berada di satu lokasi (atau di lokasi yang sama).
Teleconferencing digunakan untuk melengkapi komponen komunikasi dari GDSS.
Keuntungan yang kita dapatkan dari cara ini adalah berkurangnya biaya perjalanan dan
fleksibilitas dalam kaitannya dengan waktu dan durasi penyelenggaraan meeting.
Skenario 4 Pembuatan Keputusan Jarak Jauh skenario keempat ini belumlah umum
digunakan, namun kemungkinan penggunaannya di masa dating sangatlah besar. Disini, ada
komunikasi yang tak terintrupsi diantara decision station (stasiun keputusan) jarak jauh
44
(remote) dalam organisasi yang tersebar secara geografis, yang mempunyai kelompok orang
yang sudah pasti yang harus secara teratur membuat keputusan bersama.
45
BAB IV
PENUTUP
1.1. Kesimpulan
Sebuah Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support Systems (DSS)
merupakan suatu reaksi terhadap beberapa solusi alternatif yang dilakukan secara sadar
dengan menganalisa kemungkinan-kemungkinan dari alternatif tersebut bersama
konsekuensinya. Setiap Sistem Pendukung Keputusan (SPK) akan membuat pilihan akhir,
dapat berupa tindakan atau opini. Itu semua bermula ketika kita merasa memerlukan atau
membutuhkan suatu keputusan atau decision yang harus dipertimbangkan dalam sebuah
kondidisi atau keadaaan.
Langkah dalam pembuatan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) baik dari segi studi
kelayakan, persetujuan terhadap proposal kelayakan, pemilihan hardware dan software,
presentasikan pengetahuan yang diperoleh dari para ahli dan pakar kedalam komputer,
implementasikan pengetahuan dalam bentuk bahasa yang dipahami oleh komputer,
menggunakan suatu bahasa pemrograman, maupn dari segi uji sistem yang telah dibuat. DSS
dapat memperluas dukungan manajer dalam pemecahan masalah, karena DSS disesuaikan
dengan kebutuhan khusus manajer.
1.2. Saran
Sistem Pengambilan Keputusan (SPK) sering digunakan menganalisa Keputusan. Tetapi hasil
yang didapatkan adalah pilihan altematif terbaik, bukan alokasi terhadap masing-masing
altematif nilai utilitas yang digunakan benar-benar merupakan nilai yang terkandung dalam
diri pengambil keputusan, karena jika nilai dalam diri pengambil keputusan berubah, maka
data nilai utilitas juga berubah, dengan demikian akan mempengaruhi hasil pemecahan
masalahnya. Dalam pengambilan keputusan membutuhkan konsep serta tahapan yang tertera
dalam prosedur yang telah diberlakukan atau ditetapkan.
46
DAFTAR PUSTAKA
http://id dosen.amikom.ac.id
http://h1.ripway.com/eri07330001/doc/SPK.pdf
yohanes_ari.staff.gunadarma.ac.id
http://id komputasi.inn.bppt.go.id
http://id library.usu.ac.id
http://id komputasi.inn.bppt.go.id
47