Tugas Minera 1
Tugas Minera 1
Tekstur adalah kenampakan dari batuan (ukuran, bentuk dan hubungan keteraturan mineral dalam
batuan) yang dapat merefleksikan sejarah pembentukan dan keterdapatannya. Faktor utama yang berperan dalam
pembentukan tekstur pada batuan beku adalah kecepatan pembekuan magma.
Faktor lain :
Kecepatan difusi, kecepatan atom dan molekul berdifusi dalam cairan,
Kecepatan pembentukan kristal,
Kecepatan pertumbuhan kristal.
Tekstur Batuan Beku Derajat Kristalinitas
Derajat kristalinitas suatu batuan, dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :
1. Holokristalin (holocrystalline) : batuan yang semua penyusunnya berupa kristal-kristal, seperti
granit.
2. Holohialin (holohyaline) : batuan yang semua penyusunnya terdiri dari gelas, seperti obsidian, dan
3. Hipokristalin atau merokristalin (hypocrystalline atau mero-crystalline) : batuan yang
penyusunnya terdiri dari campuran antara kristal dan gelas, seperti pada batuan intrusif.
Bagi kristal-kristal halus yang memperlihatkan interferensi warna, disebut mikrolit (microlite); jika kristal-kristal itu
sangat kecil (halus), membulat, berbentuk seperti-rambut/batang, dan isotropik, dinamakan kristalit.
Microgranular, bila kristal batuan yang berjaringan halus berbentuk anhedral atau subhedral,
Orthophyric, bila bertekstur panidiomorphic berjaringan halus dan terdapat pada beberapa batuan yang sangat
felspathic, misalnyaorthophyres dan plagiophyres.
Felsitic, bila terdiri atas suatu massa yang seragam berupa kriptokristalin.
Tekstur Inequigranular
Batuan beku yang menunjukkan variasi dalam ukuran butir mineral, terbagi menjadi :
Tekstur porphyritic, bila batuan terdiri atas mineral berbutir kasar dan halus.
Tekstur poikilitic, bila kristal yang lebih kecil terdapat di dalam kristal yang lebih besar tanpa orientasi umum pada
suatu batuan.
Tekstur ophitic, bila kristal piroksen yang lebih besar diinklusi kristal plagioklas yang lebih kecil.
Matrik : Butiran yang berukuran lebih kecil daripada fragmen dan diendapkan bersama-sama
dengan fragmen.
Semen : Material halus yang menjadi pengikat, semen diendapkan setelah fragmen dan matrik.
Semen umumnya berupa silica, kalsit, sulfat atau oksida besi.
Kemas (Fabric)
Didalam batuan sedimen klastik dikenal dua macam kemas, yaitu :
Kemas terbuka : bila butiran tidak saling bersentuhan (mengambang dalam matrik).
o Concave-convex contact, bila sisi batuan yang bersentuhan ada yang cembung dan ada yang
cekung.
o Sutured contact, bila sisi butiran yang bersentuhan berbentuk gerigi.
a. Relict/Palimset/Sisa
Merupakan tekstur batuan metamorf yang masih menunjukkan sisa tekstur batuan asalnya atau tekstur batuan asalnya nasih
tampak pada batuan metamorf tersebut.
b. Kristaloblastik
Merupakan tekstur batuan metamorf yang terbentuk oleh sebab proses metamorfosa itu sendiri. Batuan dengan tekstur ini sudah
mengalami rekristalisasi sehingga tekstur asalnya tidak tampak. Penamaannya menggunakan akhiran blastik.
1. Euhedral, bila kristal dibatasi oleh bidang permukaan bidang kristal itu sendiri.
2. Subhedral, bila kristal dibatasi oleh sebagian bidang permukaannya sendiri dan sebagian oleh bidang permukaan kristal
disekitarnya.
3. Anhedral, bila kristal dibatasi seluruhnya oleh bidang permukaan kristal lain disekitarnya.
Berdasarkan bentuk kristal tersebut maka tekstur batuan metamorf dapat dibedakan menjadi:
Perfiroblastik, apabila terdapat mineral yang ukurannya lebih besar tersebut sering disebutporphyroblasts.
Poikloblastik/Sieve texture, tekstur porfiroblastik dengan porphyroblasts tampak melingkupi beberapa kristal yang
lebih kecil.
Mortar teksture, apabila fragmen mineral yang lebih besar terdapat padamassadasar material yang barasal dari kristal
yang sama yang terkena pemecahan (crhusing).
Decussate texture yaitu tekstur kristaloblastik batuan polimeneralik yang tidak menunjukkan keteraturan orientasi.
Saccaroidal Texture yaitu tekstur yang kenampakannya seperti gula pasir.
Batuan mineral yang hanya terdiri dari satu tekstur saja, sering disebut berstekturhomeoblastik.
TUGAS MINERAGRAFI