Peta Pikiran
I. Pendahuluan
Pada dasarnya, semua anak kreatif, orang tua dan guru hanya perlu menyediakan lingkungan
yang benar untuk membebaskan seluruh potensi kreatifnya. Di dalam pendidikan anak usia dini,
orang tua dan guru bukanlah pengajar. Orang tua dan guru diharapkan memberikan stimulasi
pada anak, sehingga terjadi proses pembelajaran yang berpusat pada anak.
Stimulasi dapat diberikan dengan cara memberikan kesempatan pada anak untuk menjadi kreatif.
Biarkan anak dengan bebas melakukan, memegang, menggambar, membentuk, ataupun
membuat dengan caranya sendiri dan menguraikan pengalamannya sendiri. Bebaskan daya
kreatif anak dengan membiarkan anak menuangkan imajinasinya. Ketika anak mengembangkan
keterampilan kreatif, maka anak tersebut juga dapat menghasilkan ide-ide yang inovatif dan jalan
keluar dalam menyelesaikan masalah serta meningkatkan kemampuan dalam mengingat sesuatu.
Suatu cara yang mampu menyalakan percikan-percikan kreativitas anak usia dini adalah dengan
membebaskan anak menuangkan pikirannya.
Otak manusia terdiri dari 2 belahan, kiri (left hemisphere) dan kanan (right hemisphere) yang
disambung oleh segumpal serabut yang disebut corpuss callosum. Belahan otak kiri terutama
berfungsi untuk berpikir rasional, analitis, berurutan, linier, saintifik seperti membaca, bahasa
dan berhitung. Sedangkan belahan otak kanan berfungsi untuk mengembangkan imajinasi dan
kreativitas. Kedua belahan otak tersebut memiliki fungsi, tugas, dan respons berbeda dan harus
tumbuh dalam keseimbangan.
Dalam proses menuangkan pikiran, manusia berusaha mengatur segala fakta dan hasil pemikiran
dengan cara sedemikian rupa sehingga cara kerja alami otak dilibatkan dari awal, dengan
harapan bahwa akan lebih mudah mengingat dan menarik kembali informasi di kemudian hari.
Sayangnya, sistem pendidikan modern memiliki kecenderungan untuk memilih keterampilan-
keterampilan otak kiri yaitu matematika, bahasa, dan ilmu pengetahuan dari pada seni, musik,
dan pengajaran keterampilan berpikir, terutama keterampilan berpikir secara kreatif.
Sistem berpikir secara teratur sebenarnya sudah mulai dikembangkan para ahli Yunani. Sistem
ingatan yang dikembangkan oleh orang-orang Yunani yang memungkinkan mereka untuk
mengingat kembali ratusan dan ribuan fakta dengan sempurna. Sistem ingatan dari Yunani ini
berdasarkan Imajinasi dan Asosiasi. Berdasarkan kekuatan Imajinasi dan Asosiasi ini, Toni
Buzan menemukan suatu alat berpikir yang berdasarkan cara kerja alamiah otak, alat yang
sederhana, yang benar-benar mencerminkan kreativitas dan kecemerlangan alamiah dalam proses
berpikir, yaitu dengan peta pikiran (mind map).
Peta pikiran adalah cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil
informasi ke luar dari otak, yang merupakan cara mencatat yang kreatif dan efektif. Peta pikiran
merupakan alat yang membantu otak berpikir secara teratur. Semua peta pikiran mempunyai
kesamaan. Semuanya menggunakan warna. Semuanya memiliki struktur alami yang memancar
dari pusat. Semuanya menggunakan garis lengkung, simbol, kata dan gambar yang sesuai dengan
satu rangkaian yang sederhana, mendasar, alami, dan sesuai dengan cara kerja otak. Secara
harfiah peta pikiran akan memetakan pikiran-pikiran.
Untuk mengajak anak membuat peta pikiran, diperlukan beberapa hal, yaitu kertas kosong tak
bergaris, pena atau spidol berwarna, otak dan imajinasi. Tujuh langkah dalam membuat Peta
pikiran : (1) Mulailah dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjangnya di letakkan
mendatar, (2) Gunakan gambar atau foto untuk ide sentral, karena gambar melambangkan topik
utama (3) Gunakan warna, karena bagi otak warna sama menariknya dengan gambar sehingga
peta pikiran lebih hidup, (4) Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan
cabang-cabang tingkat dua dan tiga ke tingkat satu dan dua, dan seterusnya, (5) buatlah garis
hubung yang melengkung , (6) Gunakan satu kata kunci untuk setiap cabang atau garis, (7)
Gunakan gambar, karena setiap gambar bermakna seribu kata.
Kegiatan membuat peta pikiran dapat dimulai dengan pertanyaan, misalnya tema binatang
Kalau kamu mendengar kata binatang apa yang terlintas di pikiranmu? Biarkan anak
menggambar atau menuliskan apa yang menjadi imajinasinya. Tidak ada jawaban atau pendapat
anak yang salah, karena semua pendapat adalah benar. Ini akan terlihat dari cabang yang akan
mereka buat yang memperinci pendapat sebelumnya.
Bahasa gambar adalah cara penyampaian informasi dengan menggunakan gambar. Bahasa
gambar digunakan pada peta pikiran karena otak memiliki kemampuan alami untuk pengenalan
visual, bahkan sebenarnya pengenalan yang sempurna. Inilah sebabnya anak akan lebih
mengingat informasi jika menggunakan gambar untuk menyajikannya. Peta pikiran
menggunakan kemampuan otak akan pengenalan visual untuk mendapatkan hasil yang sebesar-
besarnya. Dengan kombinasi warna, gambar, dan cabang-cabang melengkung, peta pikiran lebih
merangsang secara visual daripada metode pencatatan tradisional, yang cenderung linear dan
satu warna.
Para jenius kreatif menggunakan bahasa gambar untuk menyusun, mengembangkan, dan
mengingat pikiran mereka. Sebagai contoh, Leonardo da Vinci. Leonardo menggunakan gambar,
diagram, simbol, dan ilustrasi sebagai cara termurni untuk menangkap pikiran-pikiran yang
bermunculan di otaknya dan mencurahkannya di kertas. Baginya, bahasa kata-kata berada di
tempat kedua sesudah bahasa gambar dan digunakan untuk memberi label, menunjukkan atau
menjelaskan pikiran dan penemuan kreatifnya. Gambar-gambar membantu Leonardo menjelajah
pikirannya dalam berbagai bidang, seni, ilmu faal, permesinan, akuanautik, dan biologi. Contoh
lain adalah Richard Feynman, fisikawan pemenang Hadiah Nobel, ketika masih muda menyadari
bahwa imajinasi dan visualisasi adalah bagian terpenting dari proses pemikiran kreatif. Dengan
begitu ia memainkan permainan-permainan imajinasi dan belajar menggambar. Ia menempatkan
seluruh teori kuantum elektrodinamik ke bentuk visual dan diagramatik yang baru. Ini menjurus
ke pengembangan diagram Feynman yang sekarang terkenal itu representasi gambar dari
interaksi partikel, yang sekarang digunakan murid di seluruh dunia untuk membantu mereka
memahami, mengingat, dan menciptakan ide-ide dalam realisme fisika dan ilmu umum.
Ada angapan bahwa proses berpikir diatur dalam prinsip matematis penambahan sederhana,
dimana setiap kali menambah satu data tunggal baru atau pikiran baru ke dalam otak, berarti
hanya akan menambah satu bahan ke gudang penyimpanan. Kenyataannya tidaklah demikian;
sebenarnya, otak bekerja secara sinergis. Di dalam sebuah sistem sinergis, keseluruhan adalah
lebih besar daripada jumlah bagian-bagiannya. Dengan peta pikiran, menjadikan anak memiliki
perpustakaan raksasa, berisi sejumlah informasi tentang segala hal yang ingin anak ketahui. Di
dalam perpustakaan raksasa ini, informasi diarsipkan dalam susunan yang sempurna.
Dalam segala hal peta pikiran dapat diguanakan. Ajak anak membuat peta pikiran setiap saat.
Seperti dalam bukunya, Mind map untuk anak Tony Buzan mengajak untuk menggunakan peta
pikiran di setiap kesempatan. Misalnya membuat peta pikiran tentang Aku. Dengan mengajak
anak mengenal dirinya sendiri, gambar dirinya, kegiatan yang dilakukannya, kesukaannya,
kesayangannya, orang terdekatnya, cita-cita, khayalannya, binatang peliharaan atau lainnya.
Contoh lainnya yaitu mengajak anak membuat peta pikiran untuk merencanakan liburan.
Menentukan kapan waktu pelaksanaannya, tempat, siapa yang ikut, transportasi yang digunakan,
akomodasi yang perlu disiapkan, barang yang akan dibawa, dokumentasi, dan seterusnya
menggunakan gambar dan kata-kata kunci. Peta pikiran juga dapat dibuat misalnya untuk
menyelesaikan tugas-tugas sekolah, mengajak anak membuat cerita, membuat surat, atau
mencari tahu kado yang tepat diberikan kepada ayah atau ibu di hari ulang tahun mereka .
Peta pikiran memberikan banyak manfaat. Peta pikiran, memberi pandangan menyeluruh pokok
masalah atau area yang luas, memungkinkan kita merencanakan rute atau membuat pilihan-
pilihan dan mengetahui ke mana kita akan pergi dan di mana kita berada. Keuntungan lain yaitu
mengumpulkan sejumlah besar data di suatu tempat, mendorong pemecahan masalah dengan
membiarkan kita melihat jalan-jalan terobosan kreatif baru, merupakan sesuatu yang
menyenangkan untuk dipandang, dibaca, direnungkan dan diingat.
Untuk anak-anak, peta pikiran memiliki manfaat, yaitu : membantu dalam mengingat,
mendapatkan ide, menghemat waktu, berkonsentrasi, mendapatkan nilai yang lebih bagus,
mengatur pikiran dan hobi, media bermain, bersenang-senang dalam menuangkan imajinasi yang
tentunya memunculkan kreativitas.
Contoh cara kerja pikiran yang berkaitan dengan medan fenomena ini adalah ketika kita melihat
foto suatu tempat, di mana kita memiliki pengalaman khusus di tempat tersebut. Maka ingatan
kita akan langsung melayang pada pengalaman khusus tersebut. Juga ketika kita melihat gambar
anak kecil yang lucu, bagi kita yang memiliki adik atau anak, mungkin ingatan kita akan
langsung melayang pada adik atau anak kecil yang lucu yang mirip dengan gambit anak kecil
tersebut. Ingatan kita mengenai suatu memori atau pengalaman tertentu bisa terekam dalam satu
gambar.
Di sinilah peta pikiran mencoba untuk merekam ingatan kita, atau dalam teori medan fenomena
ini, pengalaman yang kita sadari, pada sebuah simbol. Dengan harapan, kita akan lebih mudah
mengingat memori tersebut. Peta pikiran ini bersifat pribadi atau subjektif, karena dihubungkan
dengan ingatan kita sendiri. Dalam medan fenomena, dijelaskan bahwa semua persepsi bersifat
subjektif dan benar bagi dirinya sendiri. Sehingga peta pikiran yang dibuat seseorang tidak bisa
dipakai oleh orang lain, karena mungkin simbol yang dilambangkan tidak mengandung memori
atau pengalaman yang diketahui oleh orang lain.
Dalam pembelajaran, simbol dan warna pada peta pikiran ini mengandung ingatan atau memori
yang memang bersifat subjektif. Sehingga disarankan, peta pikiran dibuat oleh masing-masing
siswa dengan pemahaman danselera-nya sendiri. Peta pikiran memuat memori masing-masing
siswa. Atau dalam pendekatan fenomenologis, dapat dikatakan bahwa, peta pikiran ini
mengandung pengalaman dan memori secara sadar yang disimbolkan, agar mudah diingat
kembali secara sadar.
Ini murni pendapat saya dan belum dibenarkan oleh satu ahli pun, bagi yang lebih paham, mohon
dibantu perbaikannya
http://silmya.wordpress.com/2010/06/07/pendekatan-dalam-peta-pikiran/
Selama lebih dari 25 tahun, Buzan Sistem Pembelajaran telah digunakan oleh organisasi-
organisasi komersial besar di seluruh dunia - secara harfiah jutaan orang - untuk meningkatkan
efektivitas karyawan untuk mempelajari sejumlah besar informasi dan mengingat kembali
informasi yang permanen. Tidak hanya universitas mengharuskan Anda untuk belajar, tapi
hampir setiap profesi Anda kemudian masukkan akan meminta Anda untuk mempelajari
sejumlah besar informasi - laporan setiap jenis - untuk sisa hidup Anda.
Sayangnya, kebanyakan orang tidak tahu bagaimana untuk belajar, dan jam limbah mencoba
untuk mempelajari materi yang cepat memudar dari memori. Dalam kebanyakan kasus, belajar
adalah frustrasi, membuang-buang waktu dan diri sendiri.
Sistem Buzan sangat efektif karena didasarkan pada fakta keras dalam psikologi pembelajaran.
Sebagai contoh, berikut ini sudah menunjukkan:
Setiap review Anda juga memiliki puncak ingat, beberapa saat setelah meninjau. Sekali lagi,
dengan menekan ini puncak berikutnya dengan review yang lain, Anda mengurangi kehilangan
pengetahuan. Juga, yang terpenting setiap kali Anda meninjau, puncak terjadi kemudian dan
kemudian, seperti yang ditunjukkan di sini:
RECALL Peaks
sistem Buzan mengambil semua aspek dari sistem pembelajaran, dan menggunakan psikologi
kognitif untuk menunjukkan kepada Anda bagaimana struktur mereka. Misalnya, ada hasil
psikologis dasar yang Anda ingat materi terutama dari awal dan akhir sesi kerja, masa tengah
waktu mati. Ini berarti bahwa ada kurva mengingat dalam sesi-kerja, dan memiliki puncak di
awal dan di akhir.
Komponen utama akhir sistem Buzan adalah untuk struktur informasi yang Anda terima, pada
halaman, yang persis dengan cara yang sama bahwa otak Anda akhirnya akan struktur itu. Ini
bukan urutan linier di mana Anda telah menerima informasi.
PR
Anda akan memiliki sejumlah pembacaan sepanjang dua belas minggu pertama. Selain itu, Anda
harus mengikuti jadwal Buzan tinjauan diberikan di atas. Ini akan sangat meningkatkan memori
Anda, tidak hanya di kelas ini, tetapi membuat Anda siap untuk kebiasaan berhasil untuk seumur
hidup Anda. Akhirnya, Anda perlu mengirimkan enam pikiran-peta, pada semester, yang
mengatur bagian dari materi kuliah. Ini akan memberi Anda teknik-teknik yang sangat
pemberdayaan untuk berhasil dalam hidup Anda. Saya akan mengumumkan di kelas, sebagai
semester berlangsung, yang pikiran-peta yang harus dilakukan untuk PR, dan ketika mereka
masuk ke tangan
UJIAN
Sejak Buzan telah menunjukkan bahwa recall yang permanen hanya jika seseorang melakukan 2-
3 bulan full set dari review yang bertepatan dengan urutan mengingat-puncak yang terdaftar di
atas, ada gunanya untuk menguji siswa sebelum mengingat telah memperoleh keabadian. Titik-
ujian dari kelas adalah untuk memberi seseorang (misalnya, majikan yang akan datang) bahwa
Anda sekarang mengetahui informasi dengan permanen yang wajar dan kehandalan. Namun, hal
ini benar-benar palsu, jika ujian ini adalah diberikan sebelum jadwal kajian telah berakhir.
Seorang majikan tidak tertarik pada pengetahuan sementara Anda, hanya dalam pengetahuan
permanen Anda.
Dengan demikian, ujian jangka menengah akan diberikan sedikit kemudian pada semester dari
biasanya, hanya setelah review-jadwal untuk mengingat permanen telah selesai. Ujian akhir akan
menguji semua bahan.
Mengingat selama pembelajaran; ingat setelah pembelajaran; memori - teknik review dan teori,
sistem memori khusus dan mnemonik, sistem nomor-sajak, kata-kata kunci - ingat dan kreatif;
sifat multi-ordinat kata-kata; kata kunci versus catatan standar; sejarah linier pidato dan cetak;
otak Anda dan pikiran-pemetaan, pemetaan-pikiran undang-undang; maju pikiran-peta;-pikiran
peta dan korteks kiri dan kanan, pikiran-peta menggunakan; pemetaan-pikiran untuk pidato dan
artikel; pemetaan-pikiran untuk kuliah; pemetaan-pikiran untuk rapat, lama dan teknik studi
baru: yang menelusuri, waktu dan jumlah; pikiran-peta pengetahuan tentang subyek; mengajukan
pertanyaan dan menentukan tujuan.
Dua sejarah fase - Freud diikuti dengan teori, Object-Hubungan, gejala histeria; pengobatan
Charot tentang histeria, Freud dan Janet pada penyebab histeria; tujuh Freud penemuan mendasar
mengenai patologi dan pengobatan; mengapa hipnosis bukan permanen menyembuhkan; Freud
menciptakan menyembuhkan berbicara, asosiasi bebas, transferensi, ketergantungan sebagai
fakta sentral dari masa kanak-kanak; trauma sebagai pelanggaran dari ketergantungan; struktur
hubungan anak benda; internalisasi hubungan objek-objek eksternal; Melanie Klein - psikolog
anak pertama, peran bermain ; bermain sebagai asosiasi bebas dan transferensi, teknik Klein
dengan orang dewasa, sadisme dan kekerasan dalam fantasi anak; posisi depresi pada bayi,
penyebab tujuh-tahap depresi kanak-kanak; reparasi pada anak-anak, kreativitas; non-ketegasan
dan depresi pada orang dewasa; manik dan gangguan obsesif, keteguhan objek; terapi sebagai
keteguhan ibu-objek; posisi paranoid-skizofrenia pada masa bayi; pembagian; idealisasi dan
devaluasi; membelah vs represi, keuntungan trauma untuk pertumbuhan dan keunggulan. Terapi
kognitif: Pada akar dari emosi negatif adalah suatu sistem kepercayaan palsu. Bagaimana
mengubah keyakinan Anda sekitar untuk mendapatkan, sukses inspirasi, kehidupan yang
menarik. Kekuatan keyakinan positif untuk menarik hal positif dalam hidup Anda.
Otak sistem komunikasi, bagaimana neuron mengirim pesan mereka, link dari sistem saraf,
korteks serebral; sensing dan menafsirkan lingkungan; pengolahan dan transmisi informasi
sensorik; menghasilkan gerakan tubuh, koordinasi pengelolaan dan keseimbangan, pemikiran
dan perencanaan; bagaimana ingatan disimpan dan diambil, perkembangan otak; otak kanan dan
kiri, otak dan emosi, otak dan kelangsungan hidup, sistem saraf otonom, belahan otak dan
pengaturan emosi, pencitraan otak, mengubah listrik dan kimia ke dalam perasaan.
Persepsi organizaiton - Prinsip Gestalt diilustrasikan; nasib umum dan percobaan Johansson,
gerak induksi dan percobaan Duncker, ilusi awan-moon; pemisahan sistem dalam gerakan,
pendekatan Gestalt vs pendekatan Gibsonian; tiga Chomsky kriteria kecukupan; buruk tata
bahasa dan tata bahasa yang baik; sintaktis kategori sebagai keteraturan distribusi, sistem bantu
bahasa Inggris, frase-struktur tata bahasa, kebutuhan untuk transformasi, bagaimana pertanyaan-
pertanyaan yang dihasilkan, bagaimana pasif dihasilkan, semantik, contoh kasus Charles
Filmores '-tata bahasa, pragmatik, linguistik fungsional; Talmy Givon, pengkodean dari topik;
urutan kata kode topik peringkat dalam bahasa Inggris, sistem yang sangat berbeda dari Filipina,
kegagalan Chomsky dengan Filipina, bagaimana pasif terbentuk di Filipina; definisi Givon
tentang transformasi; penjelasan Givon's bekerja untuk kedua bahasa Inggris dan Filipina .
Klasik pengkondisian; teror AC, perasaan AC penyakit; pengkondisian dan sistem kekebalan
tubuh, pengaruh waktu dan frekuensi, prediktabilitas penguat, kekuatan harapan - obat reaksi
tanpa obat; kepunahan dan pemulihan tanggapan AC, generalisasi stimulus dan diskriminasi;
peran built-in kecenderungan dalam belajar; kotak Skinner; dasar-dasar pengkondisian operan,
membentuk perilaku; bagaimana takhayul mengambil bentuk; beberapa fitur penguatan; jadwal
penguatan parsial, modifikasi perilaku dan ekonomi token; melarikan diri dan penghindaran
dalam kehidupan sehari-hari; bagaimana hukuman mempengaruhi perilaku; ketidakberdayaan
yang dipelajari, ketidakberdayaan dan kegagalan.
Tubuh perubahan emosi, perubahan yang tersembunyi dalam emosi, peran sistem saraf otonom
dan kelenjar, otot-otot wajah dan emosi, James-Lange dan teori Cannon-Baird, perspektif
kognitif, perbedaan individu dalam emosi; sinyal kelaparan; tubuh set point, psikologi kelaparan;
apa yang membuat beberapa orang gemuk, sifat haus; perubahan dalam tidur; kebutuhan untuk
tidur, bermimpi dan REM; tanggapan internal untuk sakit; dimensi psikologis dari rasa sakit,
bagaimana suhu di diatur; hormon; psikologis pengaruh pengaruh sosial dan budaya; orientasi
seksual, motif prestasi, asal-usul motivasi berprestasi, motif kekuasaan; motif permusuhan; motif
untuk afiliasi dan ketergantungan; motif untuk kepastian, sesuai, hierarki motif; pengukuran
peluang kita sukses.
PSIKOLOGI SOSIAL
Logis sikap - prasangka dan stereotip, mengembangkan sikap baru sepanjang hidup, teori
disonansi kognitif, bagaimana perubahan perilaku dapat mengubah sikap kita, yang dibujuk
untuk mengubah sikap kita; atribusi kesalahan; tayangan keliru, harapan dan hubungan sosial,
efek ampuh diri memenuhi nubuatan; menganalisis reaksi kita sendiri, keinginan untuk
menyesuaikan dan menaati; gerakan sehari-hari dan sesuai; Percobaan Asch, Milgram percobaan,
apakah sesuai aturan; membandingkan diri kita dengan orang lain; wajah agresi, asal-usul agresi;
sifat peduli; apatis pengamat, daya tarik, daya tahan tayangan pertama; sifat ilusif cinta.
Masyarakat narsis, narsisme dan revolusi industri; Donald Winnicott pada benar dan salah diri,
fitur dari diri palsu - kekakuan, kepatuhan, lain-directedness, gambar-concern, non-otonomi,
deadness, bunuh diri pelawak, sedangkan fitur narsisme - kebesaran, kebutuhan untuk
kekaguman berlebihan, kurangnya empati; Heinz Kohut pada mirroring, bagaimana
mengidentifikasi narsisis, Hitler dan Madonna sebagai studi kasus dalam narsisme, kesediaan
masyarakat untuk menjadi terperangkap dalam narsisis.
Probabilitas dan normal distribusi statistik deskriptif - mean, variabilitas dan standar deviasi,
persentil, statistik inferensial - ilmu pembuatan generalisasi - populasi dan sampel, memilih
kelompok kontrol yang valid, kesalahan standar dari probabilitas, mean dan signifikansi, teknik
dan signifikansi korelasi - scatter plot, koefisien korelasi, prediksi, sebab dan akibat.
http://www.rci.rutgers.edu/~mleyton/GenPsyc.htm
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Arikuntoro (1998: 102): Hasil belajar merupakan suatu hasil yang
diperlukan siswa dalam mengikuti pelajaran yang dilakukan oleh guru. Hasil belajar
ini dikemukakan dalam bentuk angka, huruf, atau kata-kata baik, sedang, kurang,
dan sebagainya. Untuk mencapai hasil belajar yang baik, siswa harus
mengembangkan diri menjadi siswa yang baik
Dengan melakukan suatu pembelaran maka akan mendapatkan hasil dari
pembelajaran tersebut ataupun suatu efek berupa sikap, wawasan, ataupun
keterampilan.
2.2 Quantum Learning
Ada jutaan siswa yang mempunyai jutaan gagasan dan ide cemerlang akan tetapi
mereka tidak mampu mengutarakannya. Modelama ini mereka lebih senang
mengutarakan gagasan itu lewat secarik kertas atau leawt secuil proposal yang
Modelama ini telah lazim digunakan oleh mayoritas pendidik. Itulah yang senantiasa
membaut mereka cenderung pendiam dan bermental kerupuk. Maka dari itu
diperlukan sutu strategi pembelajaran yang mampu mengatasi segala
permasalahan itu.
Quantum learning ialah kiat, petunjuk, strategi, dan Modeluruh proses belajar yang
dapat mempertajam pemahaman dan daya ingat, serta membuat belajar sebagai
suatu proses yang menyenangkan dan bermanfaat. Beberapa teknik yang
dikemukakan merupakan teknik meningkatkan kemampuan diri yang sudah populer
dan umum digunakan. Namun, Bobbi DePorter mengembangkan teknik-teknik yang
sasaran akhirnya ditujukan untuk membantu para siswa menjadi responsif dan
bergairah dalam menghadapi tantangan dan perubahan realitas (yang terkait
dengan sifat jurnalisme).
Quantum learning berakar dari upaya Georgi Lozanov, pendidik berkebangsaan
Bulgaria. Ia melakukan eksperimen yang disebutnya suggestology (suggestopedia).
Prinsipnya adalah bahwa sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil situasi
belajar, dan setiap detil apa pun memberikan sugesti positif atau negatif. Untuk
mendapatkan sugesti positif, beberapa teknik digunakan. Para murid di dalam kelas
dibuat menjadi nyaman. Partisipasi mereka didorong lebih jauh. Poster-poster besar,
yang menonjolkan informasi, ditempel. Guru-guru yang terampil dalam seni
pengajaran sugestif bermunculan.
Prinsip suggestology hampir mirip dengan proses accelerated learning yakni, proses
belajar yang memungkinkan siswa belajar dengan kecepatan yang mengesankan,
dengan upaya yang normal, dan dibarengi kegembiraan. Suasana belajar yang
efektif diciptakan melalui campuran antara lain unsur-unsur hiburan, permainan,
cara berpikir positif, dan emosi yang sehat.
Prinsipnya adalah bahwa sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil belajar, dan
setiap detail apa pun memberikan sugesty positif atau negatif. Beberapa teknik
yang digunakannya untuk memberikan sugesti positif adalah mendudukkan murid
secara nyaman, memasang musik latar dalam kelas, meningkatkan partisipasi
individu, menggunakan poster-poster untuk memberikan kesan besar sambil
menonjolkan informasi, dan menyediakan guru-guru yang terlatih baik dalam seni
pengajaran sugesti.
Menurut DePorter (2002:54) dalam pembelajaran Quantum Learning ada 5 ciri
spesifik yang berguna untuk meningkatkan otak untuk memahami suatu informasi
yang diberikan. Ciri-ciri tersebut adalah:
BAB III
MODEL PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMA N Muaro Jambi pada semester ganjil
tahun ajaran 2009/2010 pada tanggal 02 Agusstus 2010.
3.2 Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Rancangan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Randomized Control Group Only Design (Nazir, 1983).
Seperti yang telah penulis gambarkan dalam tabel di bawah ini :
Kelompok Perlakuan Tes Akhir
K-T
EXT
Keterangan :
K : Kelas Kontrol
E : Kelas Eksperomen
X : Diberi Perlakuan Dengan Mind Mapping Setiap Kali Pertemuan
T : Tes Akhir
Suatu alat pengukur dapat dikatakan alat pengukur yang valid apabila alat
pengukur tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur secara tepat
(Nurkancana dan Sunartana, 1996). Artinya walaupun alat pengukur yang
digunakan bagus akan tetapi bila tidak tepat kesasaran maka alat pengukur
tersebut tidak valid.
Menurut Arikunto (1993) sebuah tes dikatakan memiliki validitas yang baik apabila
mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran
yang diberikan. Kesesuaian isi mencakup bahan tes yang harus mencerminkan
cakupan bahan dan kemampuan yang dijadikan sasaran pokok tes.
B. Reliabilitas Soal
Reliabilitas adalah ukuran yang menunjukkan konsistensi dari alat ukur dalam
mengukur gejala yang sama dilain kesempatan (Santosa, 2005)
Suatu tes yang mempunyai tingkat kepercayaan yang tinggi adalah tes yang dapat
memberikan hasil yang tetap (reliabel). Atau dengan kata lain reliabilitas adalah
ketetapan suatu tes atau ketetapan hasil suatu tes apabila diteskan pada subjek
yang sama.
C. Tingkat kesukaran
Tingkat kesukaran item tes menunjukkan mutu tes tersebut. Butir-butir item tes
hasil belajar dapat dinyatakan sebagai butir-butir item yang baik, apabila butir-butir
item tersebut tidal terlalu sukar dan tidak terlalu mudah.
Tingkat kesukaran suatu soal dapat dihitung dengan mengguankan rumus seperti
yang dikemukakan oleh Arikunto (1993) yaitu :
P = B / JS
Dimana :
P : Daya pembeda
B : Banyaknya peserta kelompok atas
JS : Banyaknya peserta kelompok bawah
D. Daya pembeda
Soal yang baik asalah soal yang mempnya daya pembeda,maksudnya adalah soal
yang dapat membedakan antara siawa yang berkemampuan tinggi, sedang, dan
rendah. Sehingga menurut Arikunto (1993) untuk menentukan daya beda suatu soal
digunakan rumus berikut :
D= BA/JA - BB / JB
Dimana:
D ;Daya Pembeda
JA ; Banyaknya peserta kelompok bawah
JB : Banyaknya peserta kelompok atas
BA : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
BB : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar
Lebih lanjut menurut Arikunto (1993) berdsarkan daya pembeda suatu soal, maka
setiap soal dapat dikategorikan sebagai berikut:
Nilai Daya Beda
DAFTAR PUSTAKA
Shertian, 2000, Konsep Dasar dan Teknik Supervise Pendidikan Dalan Rangka
Pengembangan Sumber Daya Manusia, Rineka Cipta, Jakarta
Ari Kuntoro S, 1993, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta
Ahmad dan joko, 1997, Model Belajar Mengajar, Pustaka Setia, Bandung