Kimia Lingkungan PDF
Kimia Lingkungan PDF
No. 38 : 23 46
Oseanologi dan Limnologi di Indonesia 2005 ISSN 0125-9830
No. 37 : 1 -
Oleh
ABSTRAK
Pengamatan terhadap kandungan logam berat dalam air dan sedimen telah
dilakukan di perairan Banten dan sekitarnya, pada bulan April, Juni, Agustus dan Oktober
2001. Kadar logam berat dalam air lebih rendah dibandingkan di dalam sedimen. Hasil
tersebut memperlihatkan bahwa kadar semua logam berat masih sesuai dengan Nilai
Ambang Batas Baku Mutu Air Laut yang ditetapkan oleh Kep-02/MENKLH/I/1988
peruntukan biota, selain itu ada indikasi bahwa logam berat tersebut terakumulasi dalam
sediment. Hasil lain menunjukkan bahwa kadar logam berat dalam sedimen di perairan
Tanjung Pujut Teluk Banten lebih tinggi dibandingkan di ketiga lokasi lainnya Merak
Anyer, AnyerCarita,CaritaBatucawar. Kadar logam berat Pb dalam sedimen berkisar
antara 5,95-15,16 ppm, Cd = <0,001-0,001 ppm, Zn = 20,18-69,22 ppm, Ni = 2,32-8,68
ppm dan Cu = 2,11-10,67 ppm (Tanjung Pujut-Teluk Banten). Pb = 3,45-14,13 ppm, Cd =
<0,001-0,20 ppm, Zn = 11,91-37,17 ppm, Ni = 0,81-7,61 ppm dan Cu = 1,79-9,38 ppm (
Merak-Anyer). Pb = 5,10-11,57 ppm, Cd = <0,001 ppm, Zn = 27,84-87,52 ppm, Ni = 3,43-
7,80 ppm dan Cu = 1,63-9,03 ppm (Anyer-Carita). Pb = 1,56-13,14 ppm, Cd = <0,001-0,19
ppm, Zn = 20,18-69,22 ppm, Ni = 0,65-7,88 ppm dan Cu = 0,44-40,09 ppm (Carita-
Batucawar). Hal ini diduga karena banyaknya industri industri di sekitar perairan Banten
Merak.
ABSTRACT
PENDAHULUAN
24
LOGAM BERAT DIPERAIRAN BANTEN
dan kimia yaitu arus, suhu, salinitas, padatan tersuspensi dan derajat
keasaman (pH). Masalah pencemaran merupakan masalah besar sebagai
salah satu dampak negatip dari kemajuan bidang industri dan domestik.
Limbah industri jika tidak ditangani dengan baik akan menyebabkan
dampak bagi lingkungan terhadap manusia maupun organisme-organisme
yang hidup disekitarnya. Bahan cemaran logam berat biasanya berasal dari
kegiatan industri selain bersifat racun bagi organisme perairan, logam berat
dapat terakumulasi dalam tubuh ikan,udang dan hasil laut lainya. Hal ini
akan berakibat membahayakan kesehatan manusia yang mengkonsumsi
hasilhasil laut tersebut. Pencemaran logam berat terhadap alam lingkungan
estuaria merupakan suatu proses yang erat hubungannya dengan
penggunaan logam tersebut oleh manusia. Pada air laut di lautan lepas
kontaminasi logam berat biasanya terjadi secara langsung dari atmosfer atau
karena tumpahan minyak dari kapal-kapal tanker yang melaluinya,
sedangkan di daerah sekitar pantai kontaminasi logam kebanyakan berasal
dari mulut sungai yang terkontaminasi oleh limbah buangan industri atau
pertambangan (DARMONO 1995).Pada daerah-daerah perindustrian,
sungai dan laut disekitarnya umumnya berangsur-angsur menerima tekanan
terus menerus. Muara sungai umumnya merupakan alur perjalanan bahan
cemaran yang dibawa melalui sungai dari aktivitas didarat ke laut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi perairan Banten
dan sekitarnya ditinjau dari logam beratnya sebagai dampak dari kegiatan
pembangunan di wilayah pesisir pantai Banten.
25
ROCHYATUN et al.
26
LOGAM BERAT DIPERAIRAN BANTEN
27
ROCHYATUN et al.
Tabel 1. Hasil analisa logam berat ( Pb, Cd, Zn, Ni dan Cu) dalam air
laut di perairan pesisir Banten (Merak, Cilegon dan Anyer),
April 2001.
Table 1. The results of heavy metals (Pb, Cd, Zn,Ni and Cu) analysis in
sea water of Merak, Cilegon and Anyer Waters. April 2001.
No Station Parameter ( ppm )
Pb Cd Zn Ni Cu
1 0.003 <0.001 0.013 0.001 <0.001
2 0.006 <0.001 0.018 0.002 0.001
3 0.006 <0.001 0.004 0.001 <0.001
4 0.005 <0.001 0.012 0.004 0.001
5 0.018 0.001 0.002 0.004 0.001
6 0.006 0.001 0.003 0.001 <0.001
7 0.007 <0.001 0.002 0.002 <0.001
8 0.005 <0.001 0.002 <0.001 <0.001
9 0.006 <0.001 0.002 0.001 0.001
10 0.007 <0.001 0.004 0.001 <0.001
11 0.005 <0.001 0.001 <0.001 <0.001
12 0.005 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001
13 <0.001 <0.001 0.002 0.001 <0.001
14 0.008 <0.001 0.009 0.001 <0.001
15 0.003 <0.001 0.003 0.001 <0.001
16 0.003 <0.001 0.010 <0.001 <0.001
17 0.006 <0.001 0.003 0.001 <0.001
18 0.004 <0.001 0.011 <0.001 <0.001
19 0.007 <0.001 0.005 <0.001 <0.001
20 0.005 <0.001 0.001 <0.001 <0.001
21 0.009 <0.001 0.002 <0.001 <0.001
Means 0.006 0.001 0.005 0.001 0.001
Min <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001
Max 0.018 0.001 0.018 0.004 0.001
Note : Threshold Value of sea water : <0.001 ppm (KMNKLH 1988).
Threshold Value of sea water : 0.008 ppm (KMNKLH 2004).
Kadar logam berat dalam air laut yang cukup tinggi di perairan
pesisir Merak, Cilegon dan Anyer untuk parameter Pb, Cd, Ni dan Cu
ditemukan di Stasiun 5 (Cilegon), kadar Zn di Stasiun 2 (Merak). Hal ini
kemungkinan karena Stasiun-stasiun tersebut merupakan jalur transportasi
keluar masuk kapal-kapal ke Sumatera dan Jawa, tempat berlabuhnya kapal-
kapal tanker maupun feri yang menunggu giliran untuk berjalan dimana
kapalkapal tersebut membuang air balas yang mengandung logam Pb, Cd,
Ni dan Cu ke laut, sehingga kadar logam tersebut tinggi. Sedangkan kadar
logam berat dalam air laut yang cukup rendah adalah Cd, Ni dan Cu
ditemukan pada umumnya di hampir semua stasiun dan lokasi.
28
LOGAM BERAT DIPERAIRAN BANTEN
29
ROCHYATUN et al.
Tabel 2. Hasil analisa kadar logam berat (Pb, Cd, Zn, Ni dan Cu)
dalam sedimen di perairan pesisir Banten (Merak, Cilegon dan
Anyer), April 2001.
Table 2. The results of heavy metals (Pb, Cd, Zn, Ni and Cu) analysis in
sediment of Merak, Cilegon and Anyer Waters. April 2001.
Parameter ( ppm )
No Station Pb Cd Zn Ni Cu
1 13.24 0.2 36.11 6.09 8.97
3 11.62 <0.001 31.47 6.83 7.14
5 14.13 <0.001 37.17 7.61 9.22
6 3.45 0.05 11.91 0.81 1.79
8 12.35 0.05 29.43 5.47 9.38
9 13.06 008 33.87 5.12 7.96
14 10.22 - 27.42 5.02 2.98
Means 11.15 0.06 29.63 5.28 6.78
Min 3.45 <0.001 11.91 0.81 1.79
Max 14.13 0.20 37.17 7.61 9.38
Dari Tabel 1 dan 2 dapat dilihat bahwa kadar logam berat (Pb, Cd,
Cu Zn dan Ni) dalam sedimen lebih tinggi dibandingkan air laut. Data ini
menunjukkan adanya akumulasi logam berat (Pb, Cd, Cu, Zn dan Ni) dalam
sediment. Baku Mutu logam berat di dalam lumpur atau sedimen di
Indonesia belum ditetapkan, padahal senyawa-senyawa logam berat lebih
banyak terakumulasi dalam sedimen (karena proses pengendapan) di mana
terdapat kehidupan biota dasar. Biota dasar yang resisten terhadap
perubahan kualitas lingkungan (tercemar oleh logam berat) umumnya
dijadikan sebagai indikator pencemaran.
30
LOGAM BERAT DIPERAIRAN BANTEN
Anyer - Carita
Hasil analisa logam berat (Pb, Cd, Zn, Ni, dan Cu,) dalam air laut
dan sedimen di perairan pesisir Anyer sampai Carita disajikan dalam Tabel
3 dan 4.
Tabel 3. Hasil analisa logam berat (Pb, Cd, Zn, Ni, dan Cu) dalam air
laut di perairan pesisir Banten (Anyer-Carita),Juni 2001.
Tabel 3. The results of heavy metals (Pb, Cd, Zn, Ni, dan Cu) analysis
in sea water of Banten Waters (Anyer-Carita). June 2001.
No Station Parameter ( ppm )
Pb Cd Zn Ni Cu
22 <0.001 0.001 0.001 0.001 <0.001
23 <0.001 0.001 0.002 0.002 <0.001
24 <0.001 0.001 0.007 0.001 0.001
25 <0.001 0.001 0.003 0.002 <0.001
26 <0.001 0.001 0.013 0.001 <0.001
27 <0.001 0.001 0.007 0.001 0.001
28 0.001 0.001 0.003 0.001 <0.001
29 0.004 0.001 0.011 0.002 0.001
30 <0.001 0.001 0.003 0.002 <0.001
31 <0.001 0.001 0.004 0.002 0.001
32 <0.001 0.001 0.012 0.002 <0.001
33 0.003 0.001 0.004 0.003 <0.001
34 <0.001 0.001 0.003 0.001 <0.001
35 0.001 0.001 0.003 0.002 <0.001
36 <0.001 0.001 0.004 0.001 0.001
37 <0.001 0.001 0.002 0.001 <0.001
38 <0.001 0.001 0.003 0.001 <0.001
39 <0.001 0.001 0.010 0.002 0.001
40 0.001 0.001 0.004 0.002 0.001
41 <0.001 0.001 0.004 0.002 <0.001
42 <0.001 0.001 0.005 0.002 <0.001
43 <0.001 0.001 0.003 0.002 0.001
Means 0.001 0.001 0.001 0.002 0.001
Min <0.001 0.001 0.001 0.001 <0001
Max 0.004 0.001 0.013 0.002 0.001
Note : Threshold Value of sea water : <0.001 ppm (KMNKLH 1988).
Threshold Value of sea water : 0.008 ppm (KMNKLH 2004).
Tabel 3, menunjukkan bahwa kadar logam berat (Pb, Cd, Zn, Ni dan
Cu) dalam air laut berkisar antara Pb = <0,001-0,004 ppm (rata-rata = 0,001
ppm), Cd = 0,001 ppm, Zn = 0,001-0,013 ppm( rata-rata = 0,001 ppm), Ni =
0,001-0,002 ppm (rata-rata = 0,002 ppm ) dan Cu = <0,001-0,001 ppm
(rata-rata = 0,001 ppm). Kadar logam berat dalam air laut yang cukup tinggi
yaitu Pb, Zn dan Ni. Untuk logam Pb ditemukan di Stasiun 29, 33 dan 40,
logam Zn di Stasiun 26,29, 32 dan 39, logam Ni di Stasiun 33. Sedangkan
kadar logam berat air laut yang cukup rendah yaitu Cd dan Cu ditemukan
hampir semua stasiun pengambilan sampel di lokasi tersebut. Tingginya
31
ROCHYATUN et al.
32
LOGAM BERAT DIPERAIRAN BANTEN
33
ROCHYATUN et al.
Tabel 4. Hasil analisa kadar logam berat (Pb, Cd, Zn, Ni dan Cu)
dalam sedimen di pesisir Banten ( AnyerCarita ), Juni 2001.
Table 4. The results of heavy metals (Pb, Cd, Zn, Ni and Cu) analysis in
sediment of Anyer-Carita Waters. June 2001.
No Station Parameter ( ppm )
Pb Cd Zn Ni Cu
23 8.18 <0.001 45.91 4.23 4.41
25 9.73 <0.001 87.52 3.43 7.53
28 11.40 <0.001 57.26 7.80 9.03
29 5.10 <0.001 77.85 5.70 2.15
30 8.20 <0.001 39.10 5.13 6.13
31 9.73 <0.001 43.36 5.98 6.96
32 10.21 <0.001 43.67 6.24 5.46
33 10.57 <0.001 42.30 7.37 4.13
34 11.22 <0.001 47.57 7.25 4.33
38 11.57 <0.001 46.30 7.10 3.76
40 8.39 <0.001 27.84 7.22 1.63
42 10.31 <0.001 44.93 6.71 4.61
31 7.65 <0.001 36.06 5.20 5.53
Mean 9.55 <0.001 50.30 6.18 5.01
Min 5.10 0.00 27.84 3.43 1.63
Max 11.57 0.00 87.52 7.80 9.03
34
LOGAM BERAT DIPERAIRAN BANTEN
Bretagne yaitu berkisar antara 38,8-268,0 ppm. Bila mengacu kepada apa
yang ditetapkan oleh THAYIB dan RAZAK 1988, RNO dalam THAYIB
dan RAZAK 1981, TAYLOR (1974) yang tersebut di atas, maka sedimen di
perairan pesisir Anyer-Carita belum tercemar oleh logam berat (Pb, Cd dan
Cu).
Dari Tabel 3 dan 4 dapat dilihat bahwa kadar logam berat (Pb, Cd,
Cu, Zn dan Ni) dalam sediment lebih tinggi dibandingkan air laut. Data ini
menunjukkan adanya akumulasi logam berat (Pb, Cd, Cu, Zn dan Ni) dalam
sedimen. Baku Mutu logam berat di dalam lumpur atau sediment di
Indonesia belum ditetapkan, padahal senyawa-senyawa logam berat lebih
banyak terakumulasi dalam sediment (karena proses pengendapan) di mana
terdapat kehidupan biota dasar. Biota dasar yang resisten terhadap
perubahan kualitas lingkungan (tercemar oleh logam berat) umumnya
dijadikan sebagai indikator pencemaran.
Carita - Batucawar
Hasil pengukuran kadar logam berat (Pb, Cd, Zn, Ni dan Cu) dalam
air laut dan sediment di parairan pesisir Carita-Batucawar disajikan pada
Tabel 5 dan 6.
Hasil analisa logam berat dalam air laut menunjukkan bahwa kadar
Pb berkisar antara <0,001-0,007 ppm (rata-rata = 0,003 ppm), Cd, Ni dan
Cu = <0,001 ppm dan Zn = <0,001-0,015 ppm (rata-rata = 0,005 ppm).
Kadar logam berat dalam air yang cukup tinggi Zn ditemukan di stasiun 47,
62 dan 63, sedangkan kadar Pb yang cukup tinggi ditemukan di stasiun
47,49 dan 60 (Gambar 4). Tingginya kadar logam tersebut kemungkinan
karena limbah domestik dimana di sekitar lokasi tersebut padat
penduduknya dan limbah yang berasal dari air balas kapal-kapal nelayan di
perairan tersebut. Disini (Tabel 5) terlihat tingginya kadar logam tersebut
pada umumnya ditemukan di stasiun-stasiun di dekat muara sungai yaitu
sungai Cibungur dan Ciseuken. Rendahnya kadar logam Cd, Ni dan Cu di
perairan pesisir Carita-Batucawar kemungkinan karena logam tersebut
mengalami proses pengenceran oleh pola arus pasang surut.Dari Tabel 5
terlihat bahwa kadar logam Pb dan Zn di perairan pesisir Carita-Batucawar
lebih tinggi dibandingkan dengan logam Cd, Cu dan Ni. Di daerah pesisir
Carita-Batucawar, muara kerap kali dijadikan alat transportasi, penggunaan
motor pada alat tarnsportasi laut membutuhkan bahan bakar dan
menghasilkan buangan limbah Pb yang akhirnya mempengaruhi kualitas air
laut, di daerah tersebut banyak aktivitas manusia yang meningkatkan
konsentrasi Zn dalam alam, seperti industri bijih besi dan logam. Secara
keseluruhan kadar logam berat dalam air di perairan pesisir Carita-
Batucawar masih rendah dibandingkan dengan Nilai Ambang Batas (NAB)
yang ditetapkan oleh KMNKLH (1988) untuk kepentingan kehidupan biota
35
ROCHYATUN et al.
36
LOGAM BERAT DIPERAIRAN BANTEN
laut yakni Pb = 0,075 ppm, Cd = <0,01 ppm, Zn = <0,1 ppm, Ni = <0,1 ppm
dan Cu = <0,06 ppm. Bila mengacu pada NAB yang ditetapkan oleh
KMNKLH (1988) maka kadar logam berat hasil pengamatan masih sesuai
dan belum berbahaya bagi kehidupan biota yang hidup di perairan tersebut,
demikian juga bila mengacu pada KMNKLH Nomer 51, Tahun 2004, kadar
logam berat tersebut masih sesuai dengan Nilai Ambang Batas Baku Mutu
Air Laut untuk peruntukan kehidupan Biota laut yakni Pb = 0,008 ppm, Cd
= <0,001 ppm, Zn = 0,05 ppm, Ni = 0,05 ppm dan Cu = 0,008 ppm.
Tabel 5. Hasil analisa logam berat (Pb, Cd, Zn, Ni dan Cu) dalam air
laut di perairan pesisir Banten (CaritaBatucawar), Agustus
2001.
Tabel 5. The results of heavy metals (Pb, Cd, Zn,Ni and Cu) analysis in
sea water of Banten Waters (Carita-Batucawar).August 2001.
No Station Parameter ( ppm )
Pb Cd Zn Ni Cu
44 0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001
45 0.003 <0.001 0.003 <0.001 <0.001
46 0.004 <0.001 0.001 <0.001 <0.001
47 0.006 <0.001 0.012 <0.001 <0.001
48 0.006 <0.001 0.001 <0.001 <0.001
49 0.007 <0.001 0.002 <0.001 <0.001
50 0.004 <0.001 0.001 <0.001 <0.001
51 0.002 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001
52 0.003 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001
53 0.005 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001
54 <0.001 <0.001 0.001 <0.001 <0.001
55 0.001 <0.001 0.003 <0.001 <0.001
56 0.003 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001
57 0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001
58 0.005 <0.001 0.004 <0.001 <0.001
59 0.002 <0.001 0.003 <0.001 <0.001
60 0.006 <0.001 0.005 <0.001 <0.001
61 0.001 <0.001 0.007 <0.001 <0.001
62 0.001 <0.001 0.015 <0.001 <0.001
63 <0.001 <0.001 0.013 <0.001 <0.001
64 0.001 <0.001 0.001 <0.001 <0.001
65 0.004 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001
Means 0.003 <0.001 0.005 <0.001 <0.001
Min <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001
Max 0.007 0.001 0.015 0.001 0.001
Note : Threshold Value of sea water : <0.001 ppm (KMNKLH 1988).
Threshold Value of sea water : 0.008 ppm (KMNKLH 2004).
Tabel 6 menunjukkan bahwa kadar logam berat (Pb, Cd, Zn, Ni dan
Cu) dalam sedimen berkisar antara Pb = 1,56-13,14 ppm (rata-rata = 9,12
ppm), Cd = 0,002-0,19 ppm (rata-rata = 0,08 ppm ), Zn = 5,96-89,05 ppm
(rata-rata = 62,72 ppm), Ni = 0,65-7,88 ppm (rata-rata = 5,54 ppm) dan Cu
37
ROCHYATUN et al.
= 0,44-40,09 ppm (rata-rata = 7,54 ppm). Kadar logam berat dalam sedimen
yang cukup tinggi adalah logam Zn, kemudian diikuti berturt-turut Pb, Cu,
Ni dan Cd. Seng secara alamiah berasal dari batu dan lumpur lahar. Banyak
aktivitas manusia yang meningkatkan konsentrasi Zn dalam alam, seperti
industri bijih besi dan logam. Kadar logam berat dalam sedimen di perairan
pesisir Carita-Batucawar yang cukup tinggi pada umumnya ditemukan di
Stasiun 51, 52, 60,61,62 dan 63 untuk semua parameter (Pb, Cd, Cu, Zn dan
Ni) (Gambar 4). Kadar tembaga(Cu) dalam sedimen di parairan pesisir
Carita-Batucawar cukup tinggi dibandingkan dengan kadar logam Cu yang
ditemukan oleh CONNEL dan MILLER, 1995. Tembaga masuk ke
lingkungan laut melalui erosi batuan mineral dan kegiatan manusia serta
sampah kota. Konsentrasi Cu sebesar 2 mg/l dapat membunuh ikan,
konsentrasi 0,05 mg/l telah membahayakan lingkungan laut ( CONNEL dan
MILLER, 1995). Penurunan jumlah spesies biota dasar umumnya
disebabkan oleh akumulasi Cu dalam substrat sediment. Secara umum kadar
logam berat hasil pengamatan ini tergolong rendah. Kadar Pb yang dijumpai
di daerah Tor Bay Grand Bretagne yang tidak tercemar, mempunyai
kandungan Pb dengan kisaran antara 21,3-65,7 ppm (THAYIB dan RAZAK
1988). Menurut Reseau National dObservation (RNO dalam THAYIB dan
RAZAK 1981) Kadar normal Pb dalam sediment yang tidak terkontaminasi
berkisar antara 10-70 ppm. Bila mengacu kepada apa yang ditetapkan oleh
THAYIB dan RAZAK 1981 & 1988, maka sedimen di perairan pesisir
Carita-Batucawar belum tercemar oleh logam Pb. Kadar Cd yang dijumpai
di daerah Tor Bay Grand Bretagne yang tidak tercemar, mempunyai
kandungan Cd dengan kisaran antara 0,020-0,070 ppm (THAYIB dan
RAZAK 1988). Kadar ini lebih rendah dibandingkan dengan kadar Cd
dalam sediment di perairan pesisir Carita-Batucawar yaitu berkisar antara
<0,001-0,19 ppm , kadar Cu di dalam di perairan Tor Bay Grand Bretagne
yang tidak tercemar berkisar antara 0,2-0,7 ppm (TAYLOR. 1974).
MARTIN dalam THAYIB dan RAZAK (1980) menemukan kadar normal
logam berat Cu dalam lumpur di perairan Utara Bretagne berkisar antara
4,4-41,6 ppm. Kadar logam Zn di perairan pesisir Carita-Batucawar lebih
tinggi dibandingkan dengan Zn dalam sediment di perairan Tor Bay Grand
Bretagne yang relatip tidak tercemar berkisar antara 10,7-42,0 ppm
(TAYLOR.1974). Kadar logam Ni di perairan pesisir Anyer-Carita ini lebih
tinggi dibandingkan dengan kadar logam berat yang terdapat di suatu
perairan yang relatif belum terkontaminasi yakni 0,01 ppm (EVERAART et
al. 1980). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sedimen di perairan ini
telah terkontaminasi oleh Zn dan Ni. MARTIN dalam THAYIB dan
RAZAK 1988 menemukan kadar normal logam berat Zn dalam sedimen di
perairan Utara Bretagne yaitu berkisar antara 38,8-268,0 ppm. Bila mengacu
kepada apa yang ditetapkan oleh THAYIB dan RAZAK 1988, RNO dalam
THAYIB dan RAZAK 1981, TAYLOR 1974 yang tersebut di atas, maka
38
LOGAM BERAT DIPERAIRAN BANTEN
Tabel 6. Hasil analisa kadar logam berat (Pb, Cd, Zn, Ni danCu)dalam
sedimen di perairan pesisir Banten ( Carita-Batucawar ),
Agustus 2001.
Table 6. The results of heavy metals (Pb, Cd, Zn, Ni and Cu) analysis in
sediment of Carita-Batucawar Waters. August 2001.
Parameter ( ppm )
No Station Pb Cd Zn Ni Cu
44 9.51 0.07 78.99 5.78 5.83
45 8.59 0.03 89.05 5.64 6.88
46 6.71 0.09 78.32 5.30 3.35
47 7.58 0.05 86.64 6.73 2.92
48 11.86 0.09 74.31 6.89 4.35
49 9.55 <0.001 64.45 5.03 5.21
50 9.90 0.02 79.54 6.58 6.01
51 4.32 0.19 49.16 0.65 4.09
52 3.09 0.05 77.42 7.15 8.51
53 1.56 0.07 22.26 1.02 1.89
55 2.55 0.16 5.96 1.51 0.44
56 7.05 0.13 4.31 4.98 3.94
58 9.28 0.05 5.38 7.76 6.15
59 12.36 0.04 6.85 6.75 7.33
60 11.72 0.09 69.61 6.43 9.09
61 11.31 0.04 61.97 7.88 8.80
62 7.06 0.10 44.32 6.33 5.07
63 3.14 <0.001 65.04 7.16 8.33
64 8.59 0.06 76.35 4.97 8.62
65 11.91 <0.001 60.22 5.96 8.75
Means 9.12 0.08 62.72 5.54 7.54
Min 1.56 <0.001 5.96 0.65 0.44
Max 13.14 0.19 89.05 7.88 40.09
39
ROCHYATUN et al.
Tabel 7. Hasil analisa logam berat (Pb, Cd, Zn, Ni dan Cu) dalam air
laut di perairan pesisir Banten (Tanjung PujutTeluk
Banten),Oktober 2001.
Tabel 7. The results of heavy metals (Pb, Cd, Zn, Ni and Cu) analysis in
sea water of Banten Waters (Tanjung Pujut-Teluk
Banten).October 2001.
No Station Parameter ( ppm )
Pb Cd Zn Ni Cu
66 0.001 <0.001 0.003 0.001 <0.001
67 0.003 0.001 0.011 0.001 <0.001
68 0.002 0.001 0.003 0.001 <0.001
69 0.002 <0.001 0.002 0.001 <0.001
70 0.002 0.001 0.003 0.001 <0.001
71 0.005 0.001 <0.001 0.002 <0.001
72 0.003 0.001 0.003 0.002 <0.001
73 <0.001 <0.001 0.005 0.001 <0.001
74 0.002 <0.001 0.001 0.001 <0.001
75 0.002 0.001 0.007 0.001 0.001
76 0.002 <0.001 0.005 <0.001 <0.001
77 <0.001 <0.001 0.005 <0.001 <0.001
78 0.003 0.001 0.014 0.001 <0.001
79 0.002 <0.001 0.008 <0.001 <0.001
80 0.003 0.001 0.017 0.002 <0.001
81 0.005 0.001 0.010 0.001 0.001
82 <0.001 0.001 0.004 <0.001 <0.001
83 0.003 <0.001 0.006 <0.001 <0.001
84 0.001 0.001 0.008 0.001 <0.001
85 0.003 0.001 0.002 0.001 <0.001
86 0.002 0.001 0.003 0.001 <0.001
Means 0.0117 0.001 0.005 0.096 <0.001
Min <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001
Max 0005 0.001 0.017 0.002 <0.001
Note : Threshold Value of sea water : <0.001 ppm (KMNKLH 1988).
Threshold Value of sea water : 0.008 ppm (KMNKLH 2004).
Kadar logam berat dalam air laut di parairan pesisir Tanjung Pujut-
Teluk Banten yang cukup tinggi untuk logam Pb ditemukan di Stasiun 71
dan 81, sedang kadar Pb yang rendah ditemukan di Stasiun 73,77 dan 82.
Sedangkan untuk logam Zn yang cukup tinggi ditemukan di Stasiun 67, 78
dan 80 dan kadar yang rendah di stasiun 69,74 dan 85 (Gambar 5).
Parameter Cd, Cu dan Ni dari masing-masing Stasiun tidak ada perbedaan
yang berarti( Tabel 7). Tinginya kadar Pb di stasiun yang tersebut di atas
kemungkinan karena lokasi tersebut merupakan alur transportasi kapal-
40
LOGAM BERAT DIPERAIRAN BANTEN
41
ROCHYATUN et al.
Tabel 8. Hasil analisa kadar logam berat (Pb, Cd, Zn, Ni dan Cu)
dalam sedimen di perairan pesisir Banten (Tanjung Pujut
Teluk Banten ),Oktober 2001
Table 8. The results of heavy metals (Pb, Cd, Zn, Ni and Cu) analysis in
sediment of Tanjung Pujut-Teluk Banten Waters. October
2001.
Parameter ( ppm )
No Station Pb Cd Zn Ni Cu
66 12.85 0.04 66.52 3.94 8.70
67 12.18 0.03 58.47 5.04 7.09
68 10.93 0.03 53.24 7.17 5.53
70 10.91 0.02 63.41 7.42 8.13
71 10.20 0.02 59.85 6.37 6.74
72 5.95 0.02 20.18 3.10 2.11
73 12.06 0.03 59.54 7.21 8.15
74 12.49 0.03 54.08 8.10 5.71
75 11.98 <0.001 34.27 8.68 3.31
77 14.01 <0.001 63.24 3.64 8.15
78 12.34 <0.001 62.59 2.32 7.51
79 15.16 <0.001 69.22 3.19 10.67
80 11.74 0.03 59.75 6.35 7.37
82 10.95 0.01 63.26 6.50 7.34
84 12.43 0.04 35.73 8.11 3.56
85 11.92 <0.001 48.05 8.14 4.66
86 12.65 0.01 65.06 8.26 7.97
Means 11.81 0.02 55.09 6.09 6.65
Min 5.95 <0.001 20.18 2.32 2.11
Max 15.16 0.04 69.22 8.68 10.67
42
LOGAM BERAT DIPERAIRAN BANTEN
(THAYIB dan RAZAK 1988). Kadar ini relatif lebih rendah, kadar Cu di
dalam sedimen di perairan Tor Bay Grand Bretagne yang relatif tidak
tercemar berkisar antara 0,2-0,7 ppm ( TAYLOR. 1974). MARTIN dalam
THAYIB dan RAZAK (1980) menemukan kadar normal logam berat Cu
dalam lumpur di perairan Utara Bretagne berkisar antara 4,4-41,6 ppm.
Kadar Zn dalam sediment di perairan Tor Bay Grand Bretagne yang relatif
tidak tercemar berkisar antara 10,7-42,0 ppm ( TAYLOR.1974). MARTIN
dalam THAYIB dan RAZAK 1988 menemukan kadar normal logam berat
Zn dalam sedimen di perairan Utara Bretagne yaitu berkisar antara 38,8-
268,0 ppm. Bila mengacu kepada apa yang ditetapkan oleh THAYIB dan
RAZAK 1988, RNO dalam THAYIB dan RAZAK 1981, TAYLOR 1974
yang tersebut di atas, maka sediment di perairan pesisir Teluk Pujut-Teluk
Banten belum tercemar oleh logam berat (Pb, Cd, Cu, Zn dan Ni).
Dari Tabel 7 dan 8 dapat dilihat bahwa kadar logam berat (Pb, Cd,
Cu, Zn dan Ni) dalam sedimen lebih tinggi dibandingkan air laut. Data ini
menunjukkan adanya akumulasi logam berat (Pb, Cd, Cu, Zn dan Ni) dalam
sedimen. Baku Mutu logam berat di dalam lumpur atau sediment di
Indonesia belum ditetapkan, padahal senyawa-senyawa logam berat lebih
banyak terakumulasi dalam sediment (karena proses pengendapan) di mana
terdapat kehidupan biota dasar. Biota dasar yang resisten terhadap
perubahan kualitas lingkungan (tercemar oleh logam berat) umumnya
dijadikan sebagai indikator pencemaran.
Hasil pengamatan kadar logam berat dalam air laut dan dalam
sedimen di empat lokasi menunjukkan bahwa nilai rata-rata kadar logam
berat ( Pb, Cd, Zn, Ni dan Cu ) di Teluk Pujut Teluk Banten lebih tinggi
dibandingkan lokasi lain yaitu (Merak, Cilegon-Anyer), (Anyer-Carita) dan
(Carita-Batucawar). Hal ini disebabkan karena lokasi (Teluk Pujut-Teluk
Banten) terdapat banyak industri dan pemukiman dibandingkan di tiga
lokasi tersebut, yang kemungkinan membuang limbahnya ke perairan laut.
Dari hasil pengamatan, terlihat bahwa kadar logam berat dalam air
laut yang dianalisa di sepanjang perairan pesisir Teluk Banten sampai
dengan Batucawar masih memenuhi nilai ambang batas Baku Mutu Air laut
yang ditetapkan oleh Kantor Menteri Negara Kependudukan dan
Lingkungan (KMNKLH, 1988), demikian juga bila mengacu pada
KMNKLH Nomer 51, Tahun 2004, kadar logam berat tersebut masih sesuai
dengan Nilai Ambang Batas Baku Mutu Air Laut untuk peruntukan
kehidupan Biota laut. Hal ini menujukkan bahwa kualitas air ini masih
tergolong baik. Walaupun disepanjang pantai dari Teluk Banten sampai
Batucawar terdapat pelabuhan Merak yang begitu aktip dan banyak industri,
hotel, daerah pariwisata, namun tidak terlihat perbedaan nyata kadar logam
berat di keempat perairan tersebut. Hal ini bukan berarti limbah kegiatan-
kegiatan tersebut tidak berdampak negatip terhadap perairan, namun
kemampuan perairan untuk mengencerkannya yang cukup tinggi. Tingginya
43
ROCHYATUN et al.
KESIMPULAN
Kadar logam berat dalam air laut disepanjang pesisir pantai Banten
(dari Teluk Banten di sebelah Utara sampai Batucawar di sebelah Selatan)
sangat bervariasi namun kisaran kadar logam beratnya konsentrasi masih
tergolong rendah.
Di perairan BantenMerak logam berat dalam air laut maupun
sedimen pada umumnya lebih tinggi konsentrasinya dibandingkan dengan
ketiga perairan lainya (MerakAnyer, AnyerCarita dan CaritaBatucawar)
Kisaran kadar logam berat dalam air laut di sepanjang perairan
Banten mulai dari Teluk Banten sampai Batucawar masih memenuhi Baku
Mutu Air laut yang ditetapkan Kantor Mentri Negara Kependudukan dan
Lingkungan Hidup (KMNKLH, 1988) dan KMNKLH. 2004. Keputusan
Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup No Kep-
44
LOGAM BERAT DIPERAIRAN BANTEN
DAFTAR PUSTAKA
45
ROCHYATUN et al.
46