Anda di halaman 1dari 4

Mekanisme Katup Bi-VANOS

Teknologi Vanos Ganda/Bi-VANOS (BMW)

1. Pengertian Vanos secara umum


VANOS (VAriable NOckenwellen Steuerung) adalah suatu kombinasi sistem hidrolik dan mekanikal
control cam shaft yang diatur dengan sistem elektrik pada kendaraan yang menggunakan engine
management. Vanos pada dasarnya digunakan sebagai pengontrol timing katup Vanos (juga dalam kondisi
tertentu) mampu menyetel waktu bukaan dan penutupan katup di sisi inlet dan outlet yang diukur dari
sudut poros engkol.

Sistem vanos berdasarkan pada pengaturan mekanisme yang dapat memodifikasi posisi intake camshaft
terhadap crankshaft. Vanos beroperasi pada intake camshaft (poros nok) sesuai dengan putaran mesin dan
posisi throttle valve. Pada putaran mesin rendah, katup intake terbuka lebih lambat, yang dapat
memperbaiki kualitas idling dan lebih halus. Pada putaran menengah pembukaan katup intake lebih cepat
yang dapat menaikkan kemampuan mesin dan konsumsi bahan bakar lebih efisien.
2. Vanos ganda
Sampai sekarang vanos hanya digunakan untuk mengatur poros nok masuk, dengan dikenalkannya vanos
ganda, penyetelan katup dapat dilakukan pada kedua camshaft (intake and exhaust).
Mesin N42 mempunyai VANOS yang baru, kompak, dengan kipas tak hingga untuk sisi intake dan sisi
exhaust. Unit VANOS mudah dipasang dan dilepaskan. Unit VANOS dirancang sebagai komponen
penggerak rantai terintegrasi dan dikencangkan ke masing-masing poros nok dengan baut poros.
Penyetelan timing katup telah dipermudah dengan unit VANOS baru, karena unit VANOS dikunci pada
basic setting oleh pin pengunci saat tidak ada tekanan. Oleh karena itu, petunjuk reparasi harus
diperhatikan dengan seksama. Unit VANOS tidak dapat dibongkar lagi.
3. Fungsi dan konstruksi unit vanos ganda
Dalam bab ini akan dibahas mengenai fungsi dan konstruksi kontrol poros nok bervariabel yang disingkat
dengan vanos.
Kontrol poros nok bervariabel ini berfungsi untuk menyetel timing sesuai dengan beban dan putaran
mesin. Dengan demikian penggolongan sudut poros engkol yang mengarah sudut poros nok akan berubah.
Agar tenaga mesin optimal ketika kondisi berubah-ubah atau agak ekstrim, maka timing untuk poros nok
inlet dan poros nok outlet dapat disetel secara bebas. Hal tersebut dapat dilakukan dengan bantuan VANOS
ganda.
Dengan demikian unit pengatur VANOS berfungsi untuk:
1. Meningkatkan torsi pada jangkauan putaran mesin sedang dan rendah
2. Menghasilkan gas residu yang lebih rendah saat putaran idle, dengan pengurangan overlap pada katup
akan menghasilkan jumlah gas residu yang lebih rendah saat put idle.
3. Mengurangi kandungan NO pada gas buang, kandungan NO akan berkurang melalui resirkulasi gas
buang internal saat kisaran beban parsial, hal ini akan mempercepat pemanasan converter katalitik,
mengurangi jumlah emisi yang belum diolah setelah start dengan mesin dingin (cold start)
4. Mengurangi konsumsi bahan bakar dengan adanya vanos ganda, mata katup di buka dan ditutup sesuai
dengan kebutuhan mesin, sehingga penggunaan bahan bakar akan menjadi lebih efektif dan efisien.

Konstruksi unit VANOS ganda


VANOS ganda menyetel poros nok inlet dan poros nok outlet
VANOS terdiri atas komponen-komponen berikut ini:
1. Rumah dengan ring bergerigi
Rumah dengan ring bergerigi ini berhubungan dengan poros engkol dengan perantara rantai timing / timing
chain
2. Pelat depan
3. Pegas Torsi
Pegas torsi ini berfungsi untuk menahan momen putar nok
4. Pegas pengunci
Pegas pengunci berfungsi untuk menekan pin pengunci ke arah rotor
5. Pelat penahan
Pelat penahan berfungsi sebagai penahan pegas pengunci agar tidak lepas dari dudukannya
6. Pin pengunci
Pin pengunci berfungsi untuk mengunci rotor agar tetap pada dudukanya ketika unit VANOS tidak
mendapat tekanan.
7. Rotor
Rotor berfungsi untuk merubah posisi poros nok ke arah maju (advance) atau mundur (retard) apabila unit
VANOS mendapat tekanan dari jalur tekanan A maupun dari jalur tekanan B.
Rotor mempunyai sebuah celah untuk mengunci pin pengunci tanpa memberi tekanan.
Poros nok dibautkan pada rotor, jadi jika rotor berubah posisi karena mendapat tekanan, maka timing katup
juga akan disetel dalam setelan dasar, pin pengunci terpasang pada posisi penguncian sehingga ikatan
antara ring bergerigi dengan rotor sangat kuat. Dengan demikian, pemasangan dan pembongkaran menjadi
lebih mudah.
8. Pelat belakang
9. Bilah sayap
Bilah sayap berfungsi sebagai penyekat antara jalur tekanan A dan jalur tekanan B pada rumah dengan ring
bergerigi
10. Pegas
Pegas berfungsi untuk menekan bilah sayap ke rumah dengan ring bergerigi
11. Jalur tekanan A
Berfungsi sebagai jalur suplai oli
12. Jalur tekanan B
Berfungsi sebagai jalur suplai oli

Seal kait penting untuk suplai oli unit VANOS. Seal harus dipasang untuk memastikan fungsi VANOS
yang sempurrna. Ring seal kait (ring plastik) dirancang sebagai ring-O terbuka dengan kait pada kedua
ujungnya, yang saling mengait.
Prinsip Kerja VANOS Ganda
Gambar di atas menampilkan penampang unit VANOS. Rotor dibautkan pada poros nok. Rantai timing
menghubungkan poros engkol dengan rumah unit VANOS. Pada rotor dipasang pegas yang berfungsi
menekan bilah sayap ke rumah. Rotor mempunyai sebuah celah untuk mengunci pin pengunci tanpa
memberi tekanan. Jika sekarang katup solenoid akan memindahkan tekanan oli ke unit VANOS, pin
pengunci ditekan lagi, dan VANOS akan dilepaskan dari penyetelan. Tekanan oli mesin yang diberikan
pada jalur tekanan A sekarang menekan bilah sayap dan rotor ke posisi lain.
Karena poros nok dibautkan pada rotor, maka timing katup juga akan disetel. Saat katup solenoid VANOS
berganti, maka tekanan oli yang diberikan pada jalur tekanan B akan menggerakkan rotor kembali ke
posisi awalnya. Pegas torsi bereaksi terhadap torsi poros nok.
Cara Kerja Penyetelan VANOS
1. Katup solenoid diaktifkan oleh DME (Digital Motor Electronic) sesuai dengan putaran mesin. DME
menerima informasi mengenai putaran mesin dari sensor crank shaft (poros engkol). Perputaran mesin di
deteksi oleh sensor crank shaft, kemudian diinformasikan ke DME dan DME mengaktifkan katup solenoid.
2. Pompa oli memompa oli mesin menuju katup solenoid, kemudian dari katup solenoid, oli tersebut akan
diteruskan menuju jalur tekanan A.
3. Karena jalur tekanan A mendapat tekanan, maka akan mendorong pin pengunci ke arah bawah dan
menekan bilah sayap.
4. Oli pada jalur tekanan B akan terdorong keluar dari unit Vanos karena mendapat tekanan dari bilah
sayap, oli pada jalur tekanan B keluar menuju ke katup solenoid, oli dari katup solenoid akan mengalir
kembali ke tangki. Tangki ini dirancang sebagai saluran oli di kepala silinder yang mengarah ke atas
menuju ruang poros nok.
5. Karena pin pengunci terdorong ke bawah dan bilah sayap terdorong oleh oli dari jalur tekanan A maka
rotor akan berubah posisi karena rotor dibaut menjadi satu dengan poros nok, maka apabila rotor bergerak
berubah posisi, poros nok juga ikut berubah sehingga timing katup juga akan disetel.

Pengaturan Vanos Ganda


Bagian ini membahas tentang sistem pengontrol VANOS secara elektronik
Komponen pengatur vanos ganda antara lain:
1. Sensor poros nok sisi inlet dan sisi outlet
Sirkuit kontrol untuk pengontrolan vanos terdiri dari sebuah sensor poros nok inlet dan outlet
Sensor poros nok inlat maupun outlet akan mencatat posisi poros nok dengan bantuan roda pelat dengan
celah yang berbeda yang terpasang pada poros nok. Sensor poros nok ini bekerja berdasarkan hall effect.

Hall effect
Medan magnet akan dihasilkan oleh magnet permanen pada sensor. Pada medan magnet ini, terdapat
sebuah konduktor yang dialiri arus. Pada konduktor akan timbul tegangan elektris yang arahnya tegak
lurus terhadap arus dan medan magnet. Besarnya tegangan elektris ini dipengaruhi oleh kekuatan medan
magnet.
Karena roda sensor poros nok dengan celah yang berbeda dapat berputar pada sensor, maka besarnya
medan magnet pada sensor akan berubah-ubah, maka dengan itu gerigi dan celah pada roda sensor dapat
dideteksi melalui tegangan dari sensor.
Sensor poros nok ini dibutuhkan untuk memberikan informasi kepada DME mengenai posisi poros nok,
yang nantinya akan digunakan untuk menjalankan sistem injeksi sekuensi penuh (injeksi bahan bakar
dilakukan pada setiap silinder secara optimal pada titik pengapian tertentu) Vanos ganda memerlukan
informasi umpan balik posisi poros nok yang aktual untuk melakukan.
Melalui sensor poros nok yang terdapat di sisi inlet dan outlet, posisi poros nok yang tepat akan dikirim ke
ME9.2. dalam hal ini sensor poros nok juga berfungsi sebagai sensor nilai aktual.

Katup solenoid vanos pada sisi inlet dan outlet


Vanos dapat digerakkan secara hidraulik. Katup solenoid pada sirkuit control hidraulik akan menerima
sinyal digital dari elektronik mesin. Katup akan membuka beberapa kanal oli berdasarkan sinyal yang ada.
Kemudian tekanan oli akan menyetel vanos dan timing.

Katup solenoid vanos merupakan katup proporsional 4/3 way. Katup solenoid dipasang pada kepala
silinder dan terhubung melalui jalur di kepala silinder dengan poros nok dan unit vanos. Saluran oli
melintasi kepala silinder dan poros nok.
Katup solenoid ditutup dengan ring-O. Katup solenoid dikencangkan pada kepala silinder dengan bantuan
pelat penahan (ditekan pada kepala silinder dengan daya minimal 300N). pelat penahan tidak boleh
berubah bentuk.

Unit kontrol mesin/DME (Digital Motor Electronic)


DME(Digital Motor Elektronik) merupakan suatu unit control yang sangat besar sekali pengaruhnya
terhadap kinerja mesin, karena bila DME ini rusak, maka engine sama sekali tidak akan bisa bekerja
dengan baik, DME (Digital Motor Elektronik) sebagai otak mesin yang akan memproses segala sinyal
sensor yang masuk ke dalamnya, dan kemudian diolah sesuai dengan program dan hasilnya dikeluarkan ke
komponen mesin yang bekerja misalnya untuk pengaktifan Disa, penyemprotan injector, waktu penyalaan
busi, dan lain-lain.
Setelan vanos yang benar akan dihitung oleh ME9.2 (tergantung dari putaran mesin dan beban). Elektronik
mesin akan mengaktifkan katup solenoid vanos. Elektronik mesin di sini juga berfungsi sebagai sensor
nilai nominal dan pembanding.
Dalam hubungannya dengan vanos ganda, DME berfungsi untuk mengaktifkan katup solenoid vanos sisi
inlet maupun outlet. Dan juga untuk menyimpan memori kesalahan pada unit vanos apabila ada kerusakan
dalam sistem vanos, yang nantinya akan ditampilkan pada instrumen cluster

Vanos variabel, langkah katup 0,3 mm


Jika langkah katup minimum, maka waktu bukaan hanya berlangsung singkat sehingga mass udara yang
terhisap sedikit.
VANOS variabel, langkah katup 6,3 mm
Makin besar langkah katup berarti semakin panjang waktu bukaan dan semakin besar massa udara yang
terhisap.
VANOS variabel, langkah katup 4 mm
Kombinasi antara kontrol langkah katup bervariabel penuh dengan VANOS ganda dinamakan dengan
valvetronic. Valvetronic merupakan sistem yang tepat untuk menghemat bahan bakar dengan tanpa harus
mengurangi kinerja dan kedinamisan mesin

Anda mungkin juga menyukai