Jobset
Jobset
Magelang
Sistem AC dan
Accesoris
Kendaraan
Modul
Praktek
Budi Waluyo,
MT.
201
3
Identitas Mata
Kuliah
Nama Mata Kuliah : AC dan Acessoris Kendaraan
Kode Mata Kuliah :
Bobot SKS : 3
Status Mata Kuliah : Wajib / Pilihan
Menyetujui
Ketua Program Studi, Dosen Mata Kuliah,
ii | P a g
e
DAFTAR ISI
PENGESAHAN ... .. ii
DAFTAR ISI ... . ii
BAB 1. PENDAHULUAN ... ... 1
1.1. Pendahuluan ... ... 1
1.2. Tujuan ... ... 1
BAB 2 KESELAMATAN KERJA... .3
1. Kegiatan Teori ... .. 3
2. Kegiatan Praktek ... .. 3
BAB 3. DASAR TEORI ... .. 4
1. Komponen Sistem Refrigerasi AC Mobil ... ... 4
2. Tata Letak Komponen AC pada Mobil ... .5
JOB 0. SISTEM KELISTRIKAN AC MOBIL SEDERHANA PADA TRAINER ... ... 6
A. Tujuan ... .6
B. Keselamatan Kerja ... ... 6
C. Alat Yang Digunakan ... .6
D. Materi Praktek ... ... 6
E. Langkah Kerja ... ... 7
F. Diskusi ... ... 7
JOB 1. SISTEM KELISTRIKAN AC MOBIL ... .. 8
A. Tujuan ... .8
B. Keselamatan Kerja ... ... 8
C. Alat Yang Digunakan ... .8
D. Materi Praktek ... ... 8
E. Langkah Kerja ... ... 9
F. DISKUSI ... ... 10
JOB 2. PENGOSONGAN, PEMVAKUMAN & PENGISIAN REFRIGERAN ... ... 11
A. Tujuan ... .. 11
B. Keselamatan Kerja ... . 11
C. Alat-Alat Yang Digunakan ... .. 11
D. Materi Praktek ... . 12
E. Langkah Kerja ... . 12
F. Diskusi ... . 18
JOB 3. PENGUJIAN PERFORMANSI SISTEM AC ... . 19
A. Tujuan ... .. 19
B. Keselamatan Kerja ... . 19
C. Alat-Alat Yang Digunakan ... .. 19
D. Materi Praktek ... . 19
E. Langkah Kerja ... . 21
F. Diskusi ... . 22
JOB 4. ANALISA GANGGUAN SISTEM SIRKULASI REFRIGERAN ... .. 23
A. Tujuan ... .. 23
B. Keselamatan Kerja ... . 23
C. Alat-Alat Yang Digunakan ... .. 23
D. Materi Praktek ... . 23
ii | P a g
e
E. Langkah Kerja ... . 24
F. Diskusi ... . 27
JOB 5. KELISTRIKAN WIPPER - WASHER PADA TRAINER ... .. 28
A. Tujuan ... .. 28
B. Keselamatan Kerja ... . 28
C. Alat Yang Digunakan ... .. 28
D. Materi Praktek ... . 28
E. Langkah Kerja ... . 29
F. Diskusi ... . 30
REPORT SHEET JOB 0 ... .. 31
REPORT SHEET JOB 1 ... .. 32
REPORT SHEET JOB 2 ... .. 33
REPORT SHEET JOB 3 ... .. 34
REPORT SHEET JOB 4 ... .. 35
REPORT SHEET JOB 5 ... .. 36
iii | P a g
e
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Pendahuluan
Modul praktek ini merupakan salah satu materi pengajaran praktek refrigerasi dan tata
udara. Dengan adanya modul ini, praktikan dapat mengikuti kegiatan praktek secara
sistematis dan terprogram. Diharapkan setelah selesai melaksanakan kegiatan praktek ini,
praktikan mempunyai pengetahuan dan ketrampilan di bidang AC mobil, dan juga
pengujian performansi atau kinerja AC mobil.
Modul ini tidak dirancang sebagai program belajar sendiri. Oleh karena itu pada
pelaksanaannya diperlukan penjelasan atau bimbingan dari seorang instruktur. Walaupun
demikian, aktivitas terbesar tetap dilakukan oleh praktikan (mahasiswa). Materi
pengajaran praktek ini terdiri atas: dasar teori dan praktek (latihan-latihan). Pada bagian
dasar teori berisi teori-teori yang diperlukan untuk menunjang praktek. Pembahasannya
difokuskan pada teori yang berhubungan langsung dengan dengan kegiatan praktek.
Bagian praktek dari modul ini, terdiri atas latihan-latihan yang merupakan satu
kesatuan materi AC mobil. Pada masing-masing latihan berisi panduan tahap-tahap operasi
yang harus diikuti atau dilakukan oleh praktikan, dan disajikan pula materi diskusi yang
harus diselesaikan oleh kelompok praktikan untuk mengevaluasi seberapa jauh
pemahaman dan kemampuan praktikan terhadap kegiatan praktek yang telah dilakukan.
1.2. Tujuan
Setelah selesai mempelajari modul praktek AC Mobil ini, praktikan diharapkan dapat:
1|Pag
e
4. Melakukan pengujian performansi AC mobil dan menganalisa hasilnya
2|Pag
e
BAB 2 KESELAMATAN KERJA
1. Kegiatan
Teori
a. Pelajari terlebih dahulu sebelum kegiatan praktek dilakukan
b. Perhatikan setiap hal yang dijelaskan oleh Instruktur
c. Catat hal-hal yang dianggap perlu
2. Kegiatan
Praktek
a. Perhatikan setiap hal yang dijelaskan dan didemonstrasikan oleh Instruktur
b. Catat hal-hal yang dianggap perlu
c. Jangan mencoba menhidupkan mesin jika belum mengerti benar prosedur
operasinya
3|Pag
e
BAB 3. DASAR TEORI
4|Pag
e
yang yang ikut sirkulasi dan selanjutnya uap air yang ikut sirkulasi akan diserap
(drying).
d) Cairan refrigeran dengan temperatur yang relatif rendah tapi tekanan masih tinggi,
akan diekspansi di dalam katup ekspansi sehingga tekanan dan temperaturnya
menjadi rendah.
e) Kabut refrigeran yang bertemperatur dan bertekanan rendah kemudian mengalir ke
dalam evaporator. Di sini refrigeran menyerap panas (kalor) dari udara yang
dialirkan melewati evaporator. Akibatnya cairan refrigeran akan menguap menjadi
gas dan kembali ke kompresor untuk memulai siklus baru.
Adapun contoh letak pemasangan komponen AC pada jenis mobil dengan mesin di
depan disajikan pada Gambar 4.2 di bawah ini:
5|Pag
e
JOB 0. SISTEM KELISTRIKAN AC MOBIL SEDERHANA PADA TRAINER
A. Tujuan
B. Keselamatan
Kerja
C. Alat Yang
Digunakan
1. Avo Meter
2. Test Lamp
3. Unit Trainer Kelistrikan AC Mobil
D. Materi
Praktek
1. Komponen sistem kelistrikan AC Mobil
a. Batere e. Rellay
b. Fuse box f. Motor Blower dan fan kondensor
c. Selector switch g. Magnetic clutch coil
d. Thermostatic switch h. Kabel penghubung
6|Pag
e
2. Komponen sistem rangkaian sistem kelistrikan AC mobil sederhana
Skema rangkaian kelistrikan Sistem AC sederhana disajikan pada Gambar 0.1 berikut:
E. Langkah Kerja
F. Diskusi
1. Jelaskan fungsi fungsi masing masing komponen sistem kelistrikan sistem AC pada
mobil.
2. Jelaskan mengapa pada motor blower putarannya bisa divariasian, sedangkan motor
fan kondensor dibuat konstan
7|Pag
e
JOB 1. SISTEM KELISTRIKAN AC MOBIL
A. Tujuan
B. Keselamatan
Kerja
C. Alat Yang
Digunakan
1. Avo Meter
2. Thermoter / Thermocouple
3. Tool Box Set Refrigerasi
4. Unit Mobil
D. Materi
Praktek
8. Komponen sistem kelistrikan AC Mobil
a. Batere g. Rellay
b. Fuse box h. Motor Blower dan fan kondensor i.
c. Selector switch Magnetic clutch coil
d. Thermostatic switch j. Amplifier AC*
e. Low pressure switch* k. Kabel penghubung
f. High pressure switch*
Nb: * Optional
8|Pag
e
9. Komponen sistem rangkaian sistem kelistrikan AC mobil sederhana
Skema rangkaian kelistrikan Sistem AC sederhana disajikan pada Gambar 1.1 berikut:
E. Langkah Kerja
9|Pag
e
JOB 2. PENGOSONGAN, PEMVAKUMAN & PENGISIAN REFRIGERAN
A. Tujuan
B. Keselamatan Kerja
1. Pompa vakum
2. Manifold gauge
3. Alat test kebocoran
4. Tool box refrigerasi
5. Tabung refrigeran
6. Refrigeran recovery set*
1
D. Materi Praktek
Dasar pertimbangan mengapa suatu sistem AC mobil perlu divakum dan diisi
refrigeran ulang, yaitu: AC bocor, AC mengalami kerusakan dan pemasangan AC baru.
3. Memvakum sistem(evacuating)
4. Memeriksa kebocoran
5. Menambahkan kekurangan oli
6. Pengisian refrigeran (charging)
E. Langkah Kerja
2
c. Lakukan pengamatan pada manifold gauge dan gelas penduga (sight
glass),
biasanya
o Massa gelas penduga ada
refrigeran pada bagian
kurang: atasgelembung
terlihat dryer (Lihatsecara
Gambar 2.2).
terus menerus pada
gelas penduga, sedangkan pada manifold gauge, tekanan saluran hisap dan
saluran tekan, rendah.
o Massa refrigeran optimal , tidak terlihat gelembung tetapi sesekali
gelembung atau riak terlihat. Tekanan kerja seperti Gambar 3.2.
o Massa refrigeran berlebihan: tidak terlihat adanya gelembung,
tekanan
saluran hisap
o Sistem maupun
kosong: tekanan
tidak saluran tekan,
ada gelembung tinggi. kerja mendekati nol.
dan tekanan
d. Setelah pemeriksaan refrigeran sistem selesai dilakukan, matikan AC dan mesin
penggerak.
3
2. Pengosongan Refrigeran (discharging)
Langkah ini dilakukan apabila sistem sudah terpasang seperti terlihat pada Gambar
2.3 berikut:
a. Pasang manifold gauge pada kompresor
b. Selang tengah dihubungkan dengan suatu wadah penampung, agar oli
refrigeran yang ikut keluar bersama refrigeran dapat diketahui.
4
e. Tutup kedua katup, matikan pompa vakum dan tunggu 5-10 menit, kalau tekanan
berubah maka sistem bocor dan periksalah kebocorannya. Kalau tetap berarti sistem
sudah vakum dan siap diisi refrigeran.
4. Pemeriksaan kebocoran
Tindakan ini dilakukan apabila pada proses vakum diketahui ada kebocoran pada
sistem AC. Seting peralatan untuk pemeriksaan kebocoran, seperti terlihat pada Gambar
2.5 berikut:
5
5. Penambahan oli pada sistem
Langkah ini dilakukan pada tahap akhir dari proses memvakum. Tujuannya untuk
menggantikan oli yang ikut terbawa oleh refrigeran pada saat pengosongan atau oleh
komponen apabila dilakukan pergantian komponen yang telah rusak. Seting peralatan
untuk penambahan oli adalah seperti pada Gambar 2.5 berikut:
a. Menjelang akhir proses vakum, tutuplah katup Lo dan Hi serta matikan pompa
vakum.
b. Siapkan jumlah oli yang akan ditambahkan ke dalam sistem pada wadah atau
takaran oli.
c. Lepaslah selang sisi low pressure dari manifold gauge, dan pindahkan ke wadah
oli yang telah disiapkan.
d. Hidupkan pompa vakum, kemudian buka katup Hi sedikit saja untuk
menghindari oli ikut tersedot keluar (katup Lo tertutup).
e. Setelah oli habis tutup katup Hi dan matikan pompa vakum.
f. Pasang kembali selang sisi tekanan rendah pada manifold gauge.
g. Hidupkan pompa vakum dan buka kedua katup Lo dan Hi. Lanjutkan
memvakum.
6
6. Pengisian refrigeran pada AC mobil
Langkah ini dilakukan setelah sistem divakum dan diyakini tidak bocor. Skema
pengisian terlihat pada Gambar 2.6 berikut:
Penting:
Pengisian dilakukan bertahap, sambil mengamati perubahan tekanan di
dalam sistem dan penampakan gelas penduga HLtutup tutup Pentil
saluran tekan Pentil saluran hisap kompresor Tabung refrigeran buka
Udara keluar
7
F. Diskusi
8
JOB 3. PENGUJIAN PERFORMANSI SISTEM AC
A. Tujuan
B. Keselamatan Kerja
Tingkat keadaan udara yang masuk dan keluar evaporator dapat ditentukan dengan
mengukur temperatur bola basah dan temperatur bola keringnya. Dan selanjutnya dengan
menggunakan diagran psikrometrik (Gambar 3.1) dapat diketahui tingkat kelembaban
udara tersebut.
19 | P a g
e
Berdasarkan beda temperatur bola kering dan kelembaban relatif udara yang masuk
dan keluar evaporator, dapat ditentukan kinerja dari AC mobil melalui diagram unjuk kerja
AC mobil yang disajikan pada gambar Gambar 3.2. berikut:
E. Langkah Kerja
1. Pasang termometer bola basah dan bola kering pada ducting evaporator.
2. Pasang higrometer set di dalam ruangan pengujian.
3. Hidupkan engine dan AC sesuai pro-sedur, blower putaran High dan temperatur
kontrol maksimum
4. Biarkan AC bekerja 15 menit
5. Baca temperatur bola basah dan bola kering baik pada inlet maupun outlet
evaporator.
6. Lakukan pengamatan tersebut beberapa kali
7. Setelah selesai matikan AC dan engine penggerak dan lepaskan alat ukurnya.
21 | P a g
e
F. Diskusi
22 | P a g
e
JOB 4. ANALISA GANGGUAN SISTEM SIRKULASI REFRIGERAN
A. Tujuan
B. Keselamatan Kerja
23 | P a g
e
Penting:
1. Hati-hati jangan sampai refrigeran langsung mengenai kulit
atau
terjadi:jangan
mata, jika digosok, sebaiknya disiram dengan air dan segera
2. Lakukan
dibawa ke setiap
dokter.
proses menurut prosedur yang
3. Perhatikan setiap hal yang dijelaskan dan didemonstrasikan
ditentukan
oleh Instruktur
E. Langkah Kerja
24 | P a g
e
4. Jalankan engine penggerak pada putaran kira-kira 1500 rpm, lalu hidupka AC mobil.
5. Lakukan pengamatan pada charging manifold baik pada tekanan rendah maupun pada
tekanan tinggi
6. Amati aliran refrigeran pada gelas penduga (sight glass)
7. Analisis penyebab gangguan berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, dan
petunjuk gangguan pada Tabel 5.1 sampai Tabel 5.8. kemudian lakukan tindakan
perbaikan yang sesuai.
25 | P a g
e
26 | P a g
e
F. Diskusi
27 | P a g
e
JOB 5. KELISTRIKAN WIPPER - WASHER PADA TRAINER
A. Tujuan
B. Keselamatan Kerja
1. Avo Meter
2. Test Lamp
3. Unit Trainer Wipper dan Washer Mobil
D. Materi Praktek
28 | P a g
e
F. Diskusi
30 | P a g
e
REPORT SHEET JOB 0
Kelompok: _______________
Nama :
1.
2.
3.
31 | P a g
e
REPORT SHEET JOB 1
Kelompok: _______________
Nama :
1.
2.
3.
32 | P a g
e
REPORT SHEET JOB 2
Kelompok: _______________
Nama :
1.
2.
3.
33 | P a g
e
REPORT SHEET JOB 3
Kelompok: _______________
Nama :
1.
2.
3.
34 | P a g
e
REPORT SHEET JOB 4
Kelompok: _______________
Nama :
1.
2.
3.
35 | P a g
e
REPORT SHEET JOB 5
Kelompok: _______________
Nama :
1.
2.
3.
36 | P a g
37
e