Anda di halaman 1dari 5

Kunci Jawaban

1. Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang
sama bagi setiap unsure (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Sedangkan non probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak
memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel. Jadi perbedaannya terletak pada peluang yang dimiliki oleh suatu
populasi yang dijadikan sample tersebut.
2. Langkah-langkah penyusunannya adalah sebagai berikut :
Rentang = 95-61 = 34
Banyak kelas = k = 1+(3,3)(log 40)
k = 1+(3,3)(1,6021)
k = 6,28693
Jadi, banyak kelas yang digunakan bisa 6 buah atau 7 buah. Di sini akan diambil banyak kelas
sebanyak 7 buah
Panjang Kelas = 34/7 = 4,86 Karena datanya dicatat dalam bilangan bulat, maka panjang kelasnya
diambil 5 Jadi dapat ditulis sebagai berikut :
Hasil Tentamen Banyak
Mahasiswa
61-65 4
66-70 9
71-75 11
76-80 2
81-85 4
86-90 7
91-95 3
Jumlah 40

Dari daftar di atas kita dapat membuat penafsiran sebagai berikut :

a. Hasil tentamen tengah semester statistika yang nilainya 61- 65 ada 4 orang
b. Hasil tentamen tengah semester statistika yang nilainya 66-70 ada 9 orang
c. Hasil tentamen tengah semester statistika yang nilainya 71-75 ada 11 orang
Dan seterusnya.

3.
a. Untuk interval pertama (kurang dari 61) Karena tidak ada nilai data yang kurang dari 61,
maka frekuensi kumulatifnya 0 (nol).
b. Untuk interval kedua (kurang dari 66) Data yang nilainya kurang dari 66 adalah 61-65,
sehingga frekuensi kumulatifnya 4.
c. Untuk interval ketiga (kurang dari 71) Data yang nilainya kurang dari 71 adalah 61-70,
sehingga frekuensi kumulatifnya 4+9 = 13.
d. Untuk interval keempat (kurang dari 76) Data yang nilainya kurang dari 76 adalah 61-75,
sehingga frekuensi kumulatifnya 4+9+11 = 24.
e. Untuk interval kelima (kurang dari 81) Data yang nilainya kurang dari 81 adalah 61-80,
sehingga frekuensi kumulatifnya 4+9+11+2 = 26.
f. Untuk interval keenam (kurang dari 86) Data yang nilainya kurang dari 86 adalah 61-85,
sehingga frekuensi kumulatifnya 4+9+11+2+4 = 30.
g. Untuk interval ketujuh (kurang dari 91) Data yang nilainya kurang dari 91 adalah 61-90,
sehingga frekuensi kumulatifnya 4+9+11+2+4+7 = 37.
h. Untuk interval ketiga (kurang dari 96) Data yang nilainya kurang dari 96 adalah 61-95,
sehingga frekuensi kumulatifnya 4+9+11+2+4+7+3 = 40. Sehingga dapat ditulis sebagai
berikut :

Hasil Tentamen Banyak Mahasiswa


Kurang dari 61 0
Kurang dari 66 4
Kurang dari 71 13
Kurang dari 76 24
Kurang dari 81 26
Kurang dari 86 30
Kurang dari 91 37
Kurang dari 96 40

4. n = 20, letak K3 = 3/4 (20+1) =15


nilai K3 = nilai data ke 15 +3/4 (nilai data ke 16 nilai data ke 15)
= 33+ 3/4 (35-33) = 34 1/2 .

5. Diketahui : keuntungan bersih selama 5 bulan terakhir yang disajikan pada Tabel.

bidang usaha yang dipertahankan adalah yang memiliki keuntungan bersih yang
stabil.

Ditanyakan: bidang usaha yang sebaiknya tidak dilanjutkan.

Menentukan konsep yang akan digunakan dalam menyelesaikan soal. Pada soal ini, konsep
yang digunakan adalah rataan, simpangan baku, dan koefisien keragaman.
Menghitung rataan, simpangan baku, dan koefisien keragaman dari setiap bidang usaha.
Bidang usaha penerbitan

KK = S/x = 29,93/ 96 = 0,31

Bidang usaha tekstil

x =156

S = 40,69

KK = S/x = 40,69/156 = 0,26

Bidang usaha angkutan

x = 161,6

S = 100.58

KK = S/x = 100,58/161,6 = 0,62

Jadi, sebaiknya Pak Murtono tidak melanjutkan usaha angkutan karena keuntungannya tidak
stabil (nilai KK paling besar).

6. S = {(1, 1) (1, 2) (1, 3) (1, 4) (1, 5) (1, 6) (2, 1) (2, 2) (2, 3) (2, 4) (2, 5) (2, 6) (3, 1) (3, 2) (3, 3)
(3, 4) (3, 5) (3, 6) (4, 1) (4, 2) (4, 3) (4, 4) (4, 5)(4, 6) (5, 1) (5, 2) (5, 3) (5, 4)(5, 5)(5, 6) (6, 1) (6,
2) (6, 3)(6, 4) (6, 5) (6, 6)}

Dua mata dadu berjumlah 9 : (3,6) (4,5) (5,4) (6,3)

Dua mata dadu berjumlah 10 : (4,6) (5,5) (6,4)

P(A) = = 7/36

7. Diketahui :
Jumlah siswa SMP : 8564 orang
Jumlah siswa yang terpapar iklan rokok : 90% x 8564 = 7707,6
Jumlah siswa yang merokok : 41% x 7707,6 = 3160,1
3160,1
Persentase siswa yang merokok dari keseluruhan siswa :
x 100 =36,9
7707,6
3160,7
Peluang siswa yang merokok =
=0,36
8564
Peluang siswa yang merokok = 1-0,36 = 0,64
Diambil 20 siswa secara acak, maka peluang didapat tidak ada siswa yang merokok = peluang
siswa didapat semua siswa yang merokok.
P ( R )=C xn x Px x Qn x

0,36


0,64


C20
20 x

0,36


0,64


1x
1,33674945 x 10
( 9) x 1
1x
9
1,33674645 x 10

8.
P p 2% 0, 02
pq 0, 02 x0,98
P 0, 007
n 400

P P 0, 03 0, 02
Z 1, 43
P 0, 007

1,43
P (Z>1,43) = 0,5 0,4236 = 0,0764

9. Nilai taksiran dari adalah = 2.6, dan 1 - = 0.95 sehingga = 0.05. Nilai z yang
Z 0,025=1,96
memberikan luas 0.025 sebelah kanan atau 0.975 sebelah kiri adalah
sehingga selang kepercayaan 95 % adalah

0,3 0,3
2,6 (1,96 ) < <2,6+(1,96)
36 36

10. Diketahui:

Dengan menggunakan rumus selang kepercayaan untuk rata-rata yang


variannya diketahui, maka selang kepercayaan IQ mahasiswa perguruan
tinggi tersebut dengan tingkat kepercayaan 95% adalah sebagai berikut.

113,47 < < 126,53

Anda mungkin juga menyukai