KORONER
DISUSUN OLEH:
JURUSAN FARMASI
UNIVERSITAS UDAYANA
2015
I. Scan Resep Penyakit Jantung Koroner
dr. xxxx
SIP: 45/391.1/dikes
Praktek :
Denpasar
R/ Lipitor 20 mg No XXX
S 1dd1
R/ clopidogrel 75 mg No XXX
S 1 dd 1
Nama
SIP
SIK
Identitas dokter
Alamat praktek
No. Telp
Simbol R/
Tanggal resep
Nama obat
Jumlah obat
Frekuensi pemberian
Informasi lain
Paraf
Penutup
Tanda tangan
Alamat
Umur
Jenis kelamin
BB
Pada resep ini disebutkan bentuk dari masing-masing sediaan yakni sediaan
bentuk brand name. Kekuatan atau potensi obat diperlukan untuk mengetahui dosis
yang diberikan kepada pasien sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan dosis
individual pasien sesuai dengan indikasi penyakit yang diderita. Potensi/kekuatan
obat pada resep ini telah dicantumkan.
1. Bentuk Sediaan
Dalam resep pasien menerima empat jenis sediaan obat meliputi Lipitor 20 mg,
Clopidogrel 75 mg, Canderin 8 mg, dan Aspilet. Dalam resep telah dituliskan bentuk
sediaan sediaan obat tersebut. Untuk Lipitor mengandung atorvastatin tersedia dalam
bentuk sediaan tablet dengan variasi dosis 10 mg, 20 mg, 40 mg. Canderin
mengandung candersartan dalam bentuk tablet tersedia dalam potensi 8 mg dan 16
mg. Clopidogrel tersedia dalam sediaan tablet dengan potensi 75 mg dan 300 mg.
Aspilet mengandung asam asetilsalisilat tersedia dalama bentuk sediaan tablet
(Medscape, 2015)
Canderin 8 mg tablet Oral dewasa: untuk sesuai
hipertensi dosisnya 16 mg
(Candesartan)
sehari, untuk titrat 8-32 mg
sehari atau tiap 12 jam
(Medscape, 2015)
Aspilet 80 mg Oral dewasa: untuk sesuai
miokardial infark sebagai
Asam asetilsalisilat
maintenance dosis dapat
diberikan 75-81 mg
(Medscape, 2015)
2. Potensi/Kekuatan
Potensi obat dapat disesuaikan dengan potensi sediaan yang beredar dari
branded name yang disebutkan. Pada resep ini, Lipitor 20 mg, Clopidogrel 75 mg,
Canderin 8 mg, dan Aspilet telah disebutkan potensinya. Untuk nama dagang aspilet
memiliki potensi tunggal yaitu 80 mg. Namun, jika terdapat lebih dari satu jenis
potensi, perlu dikonsultasikan kepada dokter penulis resep.
3. Stabilitas
Resep tersebut terdiri dari 4 sediaan Lipitor 20 mg, Clopidogrel 75 mg,
Canderin 8 mg, dan Aspilet. keempat sediaan merupakan sediaan tunggal berupa
tablet, yang stabilitasnya akan terjaga apabila disimpan dalam kondisi yang sesuai
yakni pada suhu kamar, kering, dan terlindung dari cahaya.
4. Inkompatibilitas
Tidak terdapat masalah inkompatibilitas dari bahan-bahan untuk sediaan yang
diresepkan karena merupakan sediaan tunggal.
6. Pertimbangan klinis
Pertimbangan klinis meliputi adanya alergi, efek samping obat, interaksi,
kesesuaian (dosis, durasi, jumlah obat, dan lain-lain).
Mekanisme kerja
dengan menghambat
enzim HMG-CoA Sebagai terapi untuk
reductase, suatu enzim mengurangi peningkatan kolesterol
yang berperan total, kolesterol LDL,
mengkatalisa apolipoprotein B dan trigliserida
perubahan HMG-CoA pada pasien dengan
Lipitor 20 Atorvastatin hiperkolesterolemia primer
menjadi mevalonic
mg 20 mg Untuk mencegah komplikasi
acid. Hasilnya kerja
obat ini adalah penyakit jantung dan pembuluh
darah : menurunkan risiko
menginduksi reseptor
penyakit jantung yang fatal dan
LDL, sehingga infark jantung nonfatal, stroke dan
menurunkan revaskularisasi, angina pektoris
konsentrasi kolesterol
LDL.
Clopidogrel secara
selektif menghambat
ikatan Adenosine Di-
Phosphate (ADP) pada
Clopidogrel
reseptor ADP di Untuk menghambat pembentukan
75 tablet platelet, dengan bekuan di pembuluh darah sehingga
Clopidogrel
demikian menghambat dapat mencegah terjadinya serangan
75 mg
aktivasi kompleks jantung dan stroke yang diakibatkan
glikoprotein GPIIb/IIIa dari penyumbatan pembuluh darah.
yang dimediasi ADP,
yang menimbulkan
penghambatan terhadap
agregasi platelet.
2. Tepat Obat
Pasien dikatakan tepat menerima terapi apabila terapi tersebut aman untuk
pasien, atau tidak kontraindikasi untuk pasien. Berdasarkan kondisi pasien,
pemberian terapi obat dinilai kurang tepat.
Pada alogaritme tatalaksana terapi hipertensi standar yang diajukan untuk
pasien hipertensi dengan penyakit arteri koroner, berupa golongan -bloker
yang kemudian ditambahkan dengan ACE (Angiotensin Converting Enzyme)
inhibitor atau ARB (Angiotensin Receptor Blocker). Namun golongan ARB
juga memiliki adverse reaction pada system kardiovaskular dengan
menimbulkan angina, infark miokardia dan tachycardia, sehingga dianjurkan
digantikan dengan golongan -bloker seperti bisoprolol (Dipiro et al., 2008).
3. Tepat Dosis
Berdasarkan literatur dan obat yang tertulis dalam resep dapat dilihat
informasi kesesuaian dosis pada pasien. Kesesuaian dosis dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 1. Kesesuaian Dosis literature dan Dosis dalam Resep
Nama Obat Dosis dalam Dosis Literatur Keterangan
Resep
Lipitor 20 1 x 1 tablet Pencegahan primer Tepat Dosis
(Atorvastatin (20 mg) hiperkolestrolemia
20 mg) (Dewasa):
Dosis individualisasi 10-
80 mg sekali sehari
(Lacy et al., 2012)
Clopidogrel 1 x 1 tablet Dosis (Dewasa) sebagai Tepat Dosis
75 mg (75 mg) terapi MI, stroke, dan
arterial desease sebesar
75 mg/hari.
Terapi UA/NSTEMI
sebesar 300mg sebagai
dosis awal diikuti 75
mg/hari, jika
dikombinasikan dengan
aspirin sebesar 81-325
mg/hari.
Terapi STEMI sebesar
75 mg/hari , jika
dikombinasikan dengan
aspirin sebesar 162-325
mg sebagai dosis awal
dan diikuti 81-162
mg/hari
(Lacy et al., 2012)
Canderin 8 1 x 1 tablet (8 Dosis dewasa sebagai Tepat Dosis
(Candesartan mg) terapi antihipertensi
8 mg) sebesar 4-32 mg/hari.
(Lacy et al., 2012)
Aspilets 1 x 1 tablet Dosis (Dewasa) sebagai Tepat Dosis
(Aspirin 80 (80 mg) terapi pencegahan MI,
mg) stroke, dan arterial
desease sebesar 75-100
mg/hari.
(Lacy et al., 2012)
4. Tepat Pasien
Berdasarkan data subkejtif dan objektif yang telah dikumpulkan sebelumnya,
indikasi obat dirasa telah tepat untuk digunakan oleh pasien.
c. Plan
1. Terapi Non-farmakologi
- Pasien disarankan banyak mengkonsumsi makanan yang rendah
kolesterol dan hindari makanan junkfood berlebihan.
- Hindari minuman beralkohol dan jangan merokok.
- Pasien dianjurkan berolahraga ringan secara teratur minimal 30 menit
setiap harinya.
2. Terapi Farmakologi
Berdasarkan hasil anamnase kefarmasian dan analisis DRP maka obat
yang diberikan kepada pasien adalah :
- Lipitor 20 (Atorvastatin 20 mg) dengan pemakaian 1 kali sehari 1
tablet untuk mengobati hiperkolesterol pada pasien.
- Clopidogrel 75 mg dengan pemakaian 1 kali sehari untuk menghambat
agregasi trombosit sehingga tidak terjadi penyumbatan pada pembuluh
darah.
- Bisoprolol 10 mg dengan pemakaian 1 kali sehari 1 tablet untuk
menurunkan tekanan darah dan meningkatkan pasokan oksigen ke
jantung.
- Aspilet (Asam asetilsalisilat 80 mg) dengan pemakaian 1 kali sehari
sebagai antikoagulan untuk mengatasi penyumbatan pembuluh darah
jantung.
V. Compounding
5.1 Penyiapan Obat
Setelah melakukan skrining administrasi dan skrining farmakologi (berdasarkan
penilaian kesesuain farmasetis dan pertimbangan klinis), serta menjamin ketersediaan
stok di apotek, obat-obat yang disepakati dengan dokter untuk diberikan pada pasien
kemudian disiapkan. Obat yang disiapkan antara lain:
1. Lipitor 20 mg sebanyak 30 tablet
2. Clopidogrel 75 mg sebanyak 30 tablet
3. Bisoprolol 10 mg sebanyak 30 tablet
4. Aspilet 80 mg sebanyak 30 tablet
5.3 Pelabelan
Etiket Lipitor 20 mg
Ttd apoteker
Etiket Bisoprolol 10 mg
Apabila terjadi perdarahan dan hipotensi maka obat yang menimbulkan efek
samping tersebut dihentikan terlebih dahulu hingga gejala yang disebabkan dapat
teratasi. Perdarahan pada pasien dapat menyebabkan hipotensi hingga hipovolemia
dan memerluka tranfusi darah untuk menangani kejadian ini (Dipiro, 2005).
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2006. Pharmaceutical Care Untuk Pasien Penyakit Jantung Koroner:
Fokus Sindrom Koroner Akut. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.
Dipiro, J.T., R.L. Talbert, G.C. Yee, G.R. Matzke, B.G. Wells, and L.M. Posey.
2005. Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach. 6th Edition. USA:
McGraw-Hill Companies Inc.
Dipiro, J.T., R.L. Talbert, G.C. Yee, G.R. Matzke, B.G. Wells, L.M. Posey. 2008.
Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, 7th Edition. New York: The
MacGraw-Hill Company Inc.