Anda di halaman 1dari 12

9 Manfaat Belajar Menggambar &

Mewarnai Bagi Anak


Manfaat Belajar Menggambar & Mewarnai Bagi Anak Menggambar dan mewarnai
adalah kegiatan yang menyenangkan bagi anak-anak. Lewat menggambar, mereka bisa
menuangkan beragam imajinasi yang ada di kepala mereka. Gambar-gambar yang mereka
hasilkan juga dapat menunjukkan tingkat kreativitas dan suasana hati masing-masing anak.

Kebanyakan dari Orang tua yang peduli dengan perkembangan kreativitas putra-putrinya
biasanya akan mengikutsertakan anak-anak mereka untuk kursus menggambar atau kursus
melukis sejak dini, karena semakin muda usia anak, semakin mudah diarahkan potensi dan
bakatnya. Selain itu, aktivitas mewarnai juga sudah menjadi bagian dari kehidupan si kecil,
bukan hanya sebagai kegiatan untuk mengisi waktu kosong anak, tapi juga sebagai aktualisasi
diri anak dalam bidang seni. Terlepas dari itu semua, perlu diketahui bahwa aktifitas
mengambar dan mewarnai memiliki banyak manfaat bagi si kecil, diantaranya:

1. Sebagai Media Berekspresi

Seperti halnya orang dewasa, aktifitas mewarnai terutama mewarnai bidang kosong
merupakan cara bagi si kecil untuk mengungkapkan perasaaan dirinya. Melalui gambar yang
dibuatnya dapat terlihat apa yang sedang dirasakannya, apakah itu perasaan gembira atau
perasaan sedih.

2. Membantu Mengenal Perbedaan Warna


Membiasakan si kecil untuk melakukan aktifitas mewarnai baik dengan krayon, pensil warna
maupun spidol warna sejak dini dapat membantu mereka mengenal warna, sehingga mereka
dapat membedakan antara warna yang satu dengan warna lainnya. Hal ini juga dapat
mempermudah mereka dalam mencampur dan memadukan warna. Kemampuan inilah yang
akan membantu si kecil dalam berkreasi seiring dengan perkembangan usia mereka.

3. Warna Merupakan Media Terapi

Warna merupakan sebuah media terapi bagi banyak orang, bahkan warna kerapkali
digunakan sebagai bahasa global untuk membaca emosi seseorang. Seorang anak yang
mewarnai matahari dengan warna-warna gelap seperti hitam atau abu-abu bisa jadi
menandakan kemarahan mereka saat itu. Selain itu cara si kecil menorehkan warna juga dapat
mengekspresikan sifat dasar mereka, sebagai contoh, jika si kecil mewarnai dengan cara
menorehkan garis-garis teratur pada gambar menunjukan bahwa si kecil memeiliki
kecenderungan gaya hidup teratur. Terlepas dari itu warna sendiri menjadi alat terapi untuk
meringankan stres pada si kecil setelah lelah seharian beraktifitas.

4. Melatih si kecil Menggenggam pensil

Bagi sebagaian anak, krayon adalah benda pertama yang digenggamnya sebelum mereka
menggenggam pensil. Saat mewarnai dengan krayon itulah pertama kali si kecil belajar
menggengam dan mengontrol pensil di tangannya. Kemampuan tersebut yang nantinya akan
membantunya dalam menulis saat si kecil menempuh pendidikan di sekolah.

5. Melatih Kemampuan Koordinasi

Kemampuan berkoordinasi merupakan manfaat lain yang bisa diperoleh dari aktifitas
mewarnai. Dalam mewarnai diperlukan koordinasi yang bagus antara mata dan tangan, mulai
dari bagaimana cara yang tepat menggenggam krayon, hingga memilih warna dan
menajamkan krayon. Kemampuan dasar berkordinasi inilah yang dapat mengembangkan
kemampuan dasar si kecil hingga mereka besar nanti.

6. Mengembangkan Kemampuan Motorik

Aktifitas mewarnai merupakan aktifitas yang dapat membantu meningkatkan kinerja otot
tangan sekaligus mengembangkan kemampuan motorik anak. Kemampuan tersebut sangat
penting dalam perkembangan aktifitasnya kelak, seperti dalam mengetik, mengangkat benda
dan aktifitas lainnya dimana dibutuhkan kinerja otot lengan dan tangan dalam prosesnya.

7. Mewarnai Meningkatkan Konsentrasi


Aktifitas mewarnai dapat melatih konsentrasi si kecil untuk tetap fokus pada pekerjaan yang
dilakukannya meskipun banyak aktifitas lain yang terjadi di sekelilingnya. Seorang anak yang
sedang menyelesaikan tugas mewarnai akan fokus pada lembar gambar yang sedang
diwarnainya, sehingga sekalipun pun di sekelilingnya ribut dengan aktifitas anak-anak lain, ia
akan tetap fokus menyelesaikan tugas mewarnainya. Kemampuan berkonsentrasi inilah yang
kelak berguna bagi si kecil dalam menyelesaikan soal matematika atau pelajaran lainnya yang
membutuhkan konsentrasi tinggi.

8. Mewarnai Melatih Si Kecil Mengenal Garis Batas Bidang

Mengenal batas bidang gambar merupakan manfaat lain dari aktifitas mewarnai. Di masa
awal si kecil memulai aktifitas mewarnai, mereka tidak akan peduli dengan garis batas
gambar di hadapannya, hal tersebut wajar-wajar saja, biarkan si kecil merasa nyaman dan
exited terlebih dahulu dengan aktifitas mewarnainya. Seiring dengan berjalannya waktu dan
bertambahnya usia si kecil, mereka akan mulai menghargai dan memperhatikan garis-garis
batas tersebut, dan berusaha untuk mewarnai gambar di hadapannya tanpa keluar garis.
Membiasakan anak belajar mewarnai sejak kecil akan melatihnya lebih peka terhadap batasan
garis sejak dini. Kemampuan inilah yang menjadi bekal mereka saat mereka mulai belajar
menulis di buku tulis bergaris.

9. Mewarnai Melatih Si Kecil Membuat Target

Proses mewarnai membutuhkan satu target yaitu berhasil mewarnai seluruh bidang gambar
yang tersedia. Dengan melakukan aktifitas mewarnai sejak dini si kecil akan belajar untuk
meyelesaikan tugas yang dihadapinya. Di sinilah akan terpupuk rasa tanggung jawab si kecil
dengan pekerjaan yang diterimanya sekaligus memupuk kepercayaan diri si kecil bahwa ia
dapat menyelesaikan tugas yang sedang diembannya. Sikap ini akan membantunya
menyelesaikan tugas-tugasnya kelak, dan juga melatihnya untuk tidak mudah menyerah
dengan tantangan yang akan dihadapinya.

Mengingat banyaknya manfaat aktivitas mewarnai bagi si kecil, tak ada salahnya jika para
orangtua mulai membiasakan anak-anaknya mewarnai gambar sejak dini, mulailah dengan
gambar-gambar yang tidak terlalu detail agar si kecil lebih mudah mengaplikasikan warna
yang ingin ditorehnya. Jangan terlalu banyak memberi aturan, baik dalam pemilihan warna
maupun memberi batasan garis, biarlah ia bereksplorasi dengan warna-warna dan gambar di
hadapannya.
MANFAAT GAMBAR DAN MENGGAMBAR BAGI ANAK USIA DINI.
1. Manfaat Gambar bagi Anak

Bagi anak normal, ketika melihat suatu gambar maka terjadi proses
berpikir, dalam cita-rasa dan angan-angannya akan tumbuh terus. Pada saat ini
gambar berfungsi sebagai stimulasi munculnya ide, pikiran maupun gagsan
baru.kegiatan anak yang dianggap orang tua membahayakan, kemungkinan
akan dilarang dan dihentikan justru ketika anak sedang melakukan
pengembangan imajinasinya. Sebagai contoh: gambar pesawat terbang .

Jadi, manfaat gambar bagi anak adalah sebagai berikut:

a. Alat untuk mengutarakan (berekspresi) isi hati, pendapat maupun gagasannya.


b. Media bermain fantasi, imajinasi dan sekaligus sublimasi.
c. Stimulasi bentuk ketika lupa, atau untuk menumbuhkan gagasan baru.
d. Alat menjelaskan bentuk serta situasi.

Gambar merupakan media untuk berkomunikasi dengan orang lain.


Misalnya: anak menggambar beberapa orang bermaksud menceritakan sahabat,
saudara atau kenalannya. Anak perempuan akan menyebutkan satu persatu
teman yang dia kenal, kadangkala juga menyebutkan kecantikannya sedangkan
anak laki-laki mencoba menjelaskan keheroikannya atau bahkan kesenangannya
berteman. Dalam teori stimulasi, pengetahuan yang dipunyai anak masih belum
sempurna dan belum mampu membuat asosiasi terhadap kondisi atau objek
yang pernah dilihat.

2. Manfaat Menggambar

Secara garis besar fungsi dan manfaat gambar bagi anak dapat diuraikan
sebagai berikut.

a. Menggambar sebagai alat bercerita (bahasa visual/bentuk)


b. Menggambar sebagai media mencurahkan perasaan
c. Menggambar sebagai alat bermain

Ketika anak menggambar terjadi peristiwa berfantasi. Jadi menggambar melatih


anak berfantasi. Fantasi yang muncul adalah bentuk-bentuk yang kadangkala
aneh dilihat orangtua atau bentuk sederhana seperti lingkungan sekitar anak.

d. Menggambar melatih ingatan


e. Menggambar melatih berpikir komprehensif (menyeluruh)
f. Menggambar sebagai media sublimasi perasaan

Menggambar dapat digunakan untuk mendidik anak melatih mengendurkan


spontanitas dan mengarahkannya untuk mengajarkan cara berbicara.

g. Menggambar melatih keseimbangan


Pikiran dan perasaan anak kadang bbertumpuk menjadi satu. BSD Susanto
(1956) menjelaskan bahwa kehidupan perasaan dan pikiran anak pada usia 3
sampai 5 tahun masih menyatu, sehingga apa yang dipikirkan sama dengan apa
yang dia bayangkan.

h. Menggambar mengembangkan kecakapan emosional


Anak akan menata bentuk dan figur itu dengan keseimbangan tidak mutlak
(obvious axial balance) yang sebenarnya menggambarkan perasaan anak.
Kegiatan menggambar ini akan dapat menampung ide dan melatih
menyeimbangkan perasaan secara spontan.ketika gambar telah selesai dapat
dilihat keseimbangan penyusunan komponen atau unsur yang ada dalam bidang
gambar. Terdapat 2 jenis keseimbangan tidak mutlak/semu (obvious axial
balance) dan keseimbangan mutlak (occult axial balance). Susunan yang
menggunakan komponen atau unsur bentuk yang sama dan ajeng disebut
simetris. Hampir setiap gambar yang dilakukan anak usia dini mengalami
keseimbangan yang baik ditata secara simetris maupun asimetris (tidak
simetris). Berdasarkan teori psikologi, keseimbangan yang diperoleh ini
disebabkan perasaan dasar anak yang masih murni, belum banyak berpikir
untuk menyusun.
i. Menggambar melatih kreativitas anak

Kebiasan anak adalah mencari perhatian kepada orang lain. Karakter ini juga
tampak dalam gambar anak. Kreativitas yang dapat dilatih pada anak adalah : 1)
kreativitas memilih objek ( benda ) tambahan , 2) mencari sesuatu yamg lain
dari yang lain dan, 3) terjadi asosiasi bentuk yang menyebabkan secara konsep
terbentuk kreativitas.

j. Menggambar melatih ketelitian melalui pengamatan langsung

Proses menggambar bagi anak sebenarnya merupakan hasil pengamatan


terhadap benda-benda yang ada di lingkungan sekitar tempat tinggal, seperti :
meja, kursi, bunga, mobil, maupun benda yang bergerak lainnya. Oleh
karenanya, pembelajaran pendidikan Seni Rupa (Menggambar) dengan meminta
anak mengamati lingkungan sekitar merupakan salah satu cara melatih
ketelitian pengamatan.

3. Keterkaitan Gambar dengan Perkembangan Sosial

Salah satu tanda perkembangan anak adalah kemampuannya berkomunikasi


dengan pihak lain. Perkembangan ini merupakan bagian perkembangan sosial.
Perkembangan selanjutnya, anak akan menjelaskan isi gambar yang
mengungkapkan sifat temanya.
JENIS-JENIS ALAT PERMAINAN
EDUKATIF - APE
Posted by asolihin skb on 17.36.00

Alat Permainan edukatif (APE) adalah alat permainan yang sengaja dirancang
secara khusus untuk kepentingan pendidikan. Media Pembelajaran APE untuk anak
Pada umumnya pengembangan APE berakar pada jenis permainan yang telah
dikembangkan lebih dahulu oleh para pakar dari negara maju. Beberapa jenis APE
merupakan hasil kreasi guru sediri yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi
lingkungan setempat. Berikut beberapa Jenis APE yang dirancang berdasarkan
konsep Pendidikan anak usia dini:

A. APE CIPTAAN MONTESSORI

Beberapa lembaga Luar dan dalam negeri telah banyak menggunakan dan mengembangkan
APE berdasarkan ciptaan Dr. Maria Montessori ini. Dr. Maria Montessori menciptakan alat
permaina edukatif yang memudahkan anak mengingat konsep-konsep yang akan dipelajari
tanpa perlu bimbingan sehingga memungkinkan anak bekerja secara mandiri. APE
ciptaannya teah dirancang sedemikian rupa sehingga anak mudah memeriksa sendiri bila
salah dan segera menyadarinya.
Jenis APE yang telah dikembangkan di Indonesia berkar dari konsep Montessori. Di
antaranya adalah papan bentuk bidang I dan papan bentuk bidan II serta kantong
keterampilan tangan untuk melatih kemadirian.

B. APE UNTUK KEMAMPUAN BERBAHASA PEABODY

Alat Permainan edukatif APE yang dikembangkan Elizabeth Peabody yang terdiri
atas dua boneka tangan yang berfungsi sebagai tokoh mediator, yaitu tokoh P.
Mooney dan Joey. Boneka dilengkapi papan magnet, gambar-gambar, piringan
hitam berisi lagu, dan tema cerita serta kantong pintar sebagai pelengkap.

APE karya Peabody ini memberikan program pengetahuan dasar yang mengacu
pada aspek pengembangan bahasa, yaitu kosakata yang dekat dengan anak. Tema-
tema yang dipilih dan diramu harus relevan dengan pengetahuan dan budaya anak
setempat.

Dewasa ini konsep APE yang dikembangkan Elizabeth Peabody ini, merupakan cikal
bakal tumbuhnya pengembang boneka tangan dan boneka jari dalam pembelajaran
yang banyak dilakukan dilembaga-lembaga PAUD di Indonesia.

C. BALOK CRUISSENIRE

George Cruissenaire menciptakan balok Cruissenaire untuk mengembangkan


kemampuan berhitung pada anak, pengenalan bilangan, dan untuk meningkatkan
keterampilan anak dalam bernalar.

D. APE CIPTAAN FROEBEL

Froebel memiliki alat khusus yang dikenal dengan balok Blocdoss. APE ini berupa
balok bangunan, yaitu suatu kotak besar berukuran 20 x 20 cm yang terdiri dxari
balok-balok kecil berbagai ukuran yang merupakan kelipatannya.

Balok Blocdoss dikenal dengan istilah kotak kubus dalam program pendidikan TK di
Indonesia. Kotak kubus ini banyak digunakan sebagai salah salah jenis APE untuk
melatih motorik dn daya nalar anak.
style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">

E. BONEKA JARI
Boneka jari ini terbuat dari kain yang tidak mudah robek dan lembut sifatnya,
diantaranya dari kain planel, kain woll atau kain perca. Untuk membuat boneka jari
ini, kain dibentuk sesuai dengan figur cerita. Satu narasi bisa dapat memerlukan
hingga 10 boneka. Banyak bentuk dan jenis boneka jari sesuai dengan tema yang
ingin dimainkan, ada seri tertentu seperti seri binatang, keluarga, kartun dan lain
sebagainya.

F. PUZZLE BESAR

Legpuzzel atau teka-teki ini untuk dimainkan anak usia 5 tahun. Permainan ini dari
triplek yang terdiri dari dua bagian dengan ukuran yang sama. Satu bagian dibuat
lukisan sederhana.

Tujuan permainan ini adalah agar anak mengenal bentuk, melatih daya pengamatan
dan daya konsentrasi anak, serta melatih keterampilan jari-jari anak.

G.KOTAK ALFABET

Kotak ini berisi huruf-huruf alfabet yang dibuat di atas potongan karton dupleks
berukuran 5 x 5 cm. Permaian ini dibuat untu anak yang berumur 5 tahun yang
sedang belajar membaca.

H.KARTU LAMBANG BILANGAN

Kartu ini berisikan tulisan angka dari 1 sampai dedngan 50, 1 sampai dengan 100,
dan sebagainya. Kartu ini dibuat dari bahan kertas dupleks berukuran 5 x 5 cm.
tujuan permainan ini adalah agar anak mengenal lambang bilangan, dan belajar
menghitung.

I.KARTU PASANGAN

Kartu ini dimainkan anank usia 4 6 tahun. Permainan ini terbuat dari bahahn kertas
dupleks berukuran 10 8 cm. setiap kartu diberi gabar secara berpasangan.

J.PUZZLE JAM

Pezzle ini terbuat dari tripleks ukuran 30 x 20 cm, sesuai untuk anank usia 5 6
tahun. Papan terbuat dari bahan yang sama, diberi gambar sebuah jam lengkap
dengan jarum penunjuk.

K. LOTO WARNA

Permainan ini untuk anak usia 3 4 tahun dibuat dari triplek atau dupleks yang
bentuk sedemikian rupa dapat dimainkan secara perorangan atau bersama-sama
kelompoknya.
L. LOTO WARNA DAN BENTUK

Permainan ini dapat dimainkan secara perorangan atau kelompok oleh anak usia 4
tahun ke atas. Dibuat dari triplek atau dupleks, dan permainan ini terdiri dari papan
loto berukuran 17,5 x 17,5 cm dan 9 kartu loto. Papan loto dibuat 9 bagian. Masing-
masing bagian ditempeli dengan bentuk dan warna yang berbeda-beda. Tujuan
permainan ini adalah untuk mengembangkandan konsentrasi dan pengamatan anak.
Cara bermainnya adalah dengan cara mencampuradukan kartu loto. Kemudian
mintalah anak untuk menyusun kartu loto di atas papan loto yang sesuai dengan
warna dan bentuk pada setiap bagian.

M. APE ALTERNATIF TRADISIONAL


APE yang dibuat dengan memanfaatkan sumber bahan dari lingkungan dan alam
sekitar, dengan pengembangan permainan tradisional secara langsung disesuaikan
untuk kebutuhan main anak. Ape ini dapat divariasikan dalam kegiatan bermain
seperti main peran dan sentra alam.
MANFAAT KEGIATAN BERMAIN
DENGAN BAHAN MAIN
TERSTRUKTUR PAUD
Posted by asolihin skb on 18.57.00

Bahan main yang terstruktur seperti : balok unit, balok berongga, lotto, leggo dan
bahan montesori serta puzzel. Bahan main ini dapat membantu anak
mengembangkan kemampuan sensorimotornya serta melatih koordinasi mata dan
tangan. Bahan terstruktur ini sangat alamiah dan dapat membantu anak
mengembangkan kontrol diri, Selain itu melalui bahan ini anak dapat belajar tentang
bentuk, ukuran, urutan dan angka.
Berikut contoh cara bermain dan manfaat kegiatan bermain dengan bahan main terstruktur
tersebut:

1. Bermain dengan Alat-alat pertukangan.

Manfaat Bermain dengan Alat-alat pertukangan


- Membantu anak mampu mengekpresikan dorongan perasaannnya dalam menerima tugas
- Membantu anak mengembangkan koordinasi tangan dan mata.
- Menangani dan memainkan alat-alat pertukangan
- Menggunakan alat untuk memalu, memaku, menggunting dsb.
- Membantu anak untuk memecahkan masalah
- Mengakrabkan anak dengan konsep bentuk dan ukuran.

Langkah-Langkah :
- Tunjukkan semua peralatan yang akan digunakan
- Bantu anak untuk mengerjakan dengan alat yang hampir menyerupai sebenarnya.
- Hargailah karya anak
- Awasi anak saat melakukan kegiatan
- Batasi penggunaan peralatan hanya di area yang ditentukan

Mengamati kemajuan :
- Mengembangkan otot halus melalui kegitan memalu, memaku, menggunting.
- Apakah kemampuan motorik kasarnya berkembang?

Tindak Lanjut :
- Dorong anak untuk mengembangkan area ini yang belum sempurna.
- Berikan
kesempatan main dengan mengembangkan imajinasi anak pada ruang bangun yang lebih
besar

2. Bermain dengan Bentuk Puzzel Geometri

Manfaat Bermain dengan Bentuk Puzzel Geometri


- Membantu anak untuk mengenal bentuk, warna dan ukuran
- Membantu anak untuk memiliki pengalaman memecahkan masalah
- Membantu anak untuk mengembangkan ketrampilan motoik halusnya.
- Anak bisa mengambil dan meletakkan kembali kepingan puzzel sesuai tempatnya.

Bahan :
- Puzzel yang memiliki bentuk-bentuk geometri,
- puzzel yang memilki bentuk yang cukup rumit untuk anak yang lebih besar.
- puzzel yang dapat dibikin sendiri dari potongan gambar

Langkah-langkah :
- Ajaklah anak untuk mengamati puzzel
- Bantu anak unuk mengenali bentuk
- Lihatlah apakah anak dapat melakukannya
- Cobalah anak untuk mampu melakukannya sendiri, bantuan diberikan saat dia
memerlukan.

Mengamati Perkembangan
- Apakah anak memerlukan bantuan?
- Apakah anak bekerja sendiri?
- Apakah anak bisa bekerja dengan orang lain?

Tindak Lamjut
- Ajaklah anak untuk bermain puzzel dengan lebih cepat dan menyenangkan.
- Lakukan inovasi permainan puzzel yang lebih menarik agar anak tidak segera menjadi
bosan.

Demikian sebagian kecil contoh dari cara bermain dan manfaat kegiatan bermain dengan
bahan main terstruktur pada Pendidikan Usia Dini PAUD, semoga bermanfaat, terimakasih.
Sumber: Disarikan dari berbagai sumber!!
Sumber Gambar: www.futurity.org
Dari : http://paud-anakbermainbelajar.blogspot.com/...terimakasih sudah berkunjung keblog Anak
PAUD ini, salam kenal, salam anak Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai