Anda di halaman 1dari 22

Aljabar Matriks MatEkonBis Prof.

Nachrowi Djalal Nachrowi, PhD

Aljabar Matriks
I. Pengertian
Kalau kita mempunyai sistem persamaan linier:

6x1 + 3x2 + x3 = 22

x1 + 4x2 2x3 = 12

4x1 x2 + 5x 3 = 10

Sistem persamaan tsb. dapat ditulis dalam bentuk matriks sbb.:

6 3 1 x1 22
1 4 -2 x2 = 12
4 -1 5 x3 10

atau A x = d dengan

6 3 1 x1 22
A= 1 4 -2 ; x= x2 ; d= 12
4 -1 5 x3 10

A disebut matriks dengan ukuran/ dimensi 3 x 3


x disebut vektor kolom dimensi 3 x 1 dan
d disebut vektor kolom dimensi 3x1

II. Istilah-istilah

1. Matriks adalah deretan angka yang berbentuk segi empat dan


dinotasikan sbb;
a11 a12 .. a1k
A=[ aik] = a21 a22 .. a2k
i = menunjukkan baris
an1 an2 .. ank k = menunjukkan kolom

dalam hal ini, matriks A berukuran n x k

1
Aljabar Matriks MatEkonBis Prof. Nachrowi Djalal Nachrowi, PhD

2. Matriks simetrik
Matriks A simetrik bila aik = aki untuk semua i dan k

Contoh :

1 3 7
A = 3 5 2
7 2 1

3. Matriks Diagonal
Matriks A disebut matriks diagonal bila A adalah matriks bujursangkar
yang elemennya semua berharga nol kecuali elemen diagonal (dari kiri
atas ke kanan bawah).

4. Matriks skalar.
Matriks A disebut matriks skalar bila A adalah matriks diagonal yang
elemennya sama semua.

5. Matriks Identitas
Matriks A disebut matriks identitas bila A adalah matriks skalar yang
elemennya semua angka satu.

6. Matriks Segitiga
Matriks A disebut martriks segitiga bila semua elemen diatas/atau dibawah
diagonal utamanya berharga nol.

III. Manipulasi Matriks

1. Kesamaan matriks
Matriks A = B bila aik = bik untuk semua i dan k

2. Transpos
Transpos dari matriks A dinotasikan sebagai A' diperoleh
dengan mentransformasikan baris matriks A menjadi kolom dari
matriks A'.

2
Aljabar Matriks MatEkonBis Prof. Nachrowi Djalal Nachrowi, PhD

Contoh:

1 5
A= 1 2 3 ; A' = 2 6
5 6 7 3 7

Sifat (i) (A') ' = A ; (ii) (A+B)' = A' + B' ; (iii) (AB)' = B' A'

3. Penjumlahan dan pengurangan matriks


C = A B = [ aik bik]

Catatan:
(i). Matriks tidak dapat dijumlahkan atau dikurangkan bila
dimensinya tidak sama.

(ii). Matriks yg dapat dijumlahkan (dikurangkan)dikatakan conformable for


addition (subtraction).

Sifat: (i) A + B = B+A


(ii) (A+B) +C = A + (B+C)
(iii) (A+B)' = A'+B'

4. Perkalian Matriks
Bila A matriks m x n dan B matriks p x q
Maka perkalian matriks AB hanya dapat dilakukan bila n = p artinya,
persyaratan agar matriks A dapat dikalikan dng matriks B adalah
banyaknya kolom A sama dengan banyaknya baris B.

Ilustrasi :
Bila A = [a11 a12] matriks 1 x 2

B= b11 b12 b13 matriks 2 x 3


b21 b22 b23

maka, C = AB = [c11 c12 c13] matriks 1 x 3

dengan c11 = a11 b11 + a12 b21


c12 = a11 b12 + a12 b22
c13 = a11 b13 + a12 b23

3
Aljabar Matriks MatEkonBis Prof. Nachrowi Djalal Nachrowi, PhD

Contoh: 1
7 10
A = 1 2 3 ; B= 8 11
4 5 6 9 12

C = AB= 1(7) + 2(8)+ 3(9) 1(10) + 2(11) +3 (12) = 50 68


4(7) + 5(8) + 6(9) 4(10) + 5(11) + 6 (12) 122 167

Komentar:
(1). Apakah AB = BA
Dalam ilustrasi tsb. tidak sama.

(2). Secara umum AB BA meskipun kedua perkalian tsb. terdefinisikan


(conformable)

Contoh: 2
Model Pendapatan Nasional dengan dua variabel endogenous Y dan C sebagai
berikut;
Y = C + I0 + G0
C = a + bY

Model ini dapat ditulis dalam format standar sbb:

Y - C = I0 + G0
- bY + C = a

Dalam bentuk matriks: 1 -1 Y I0 + G0


-b 1 C = a

Dengan matriks koefisien A = 1 -1


-b 1

Vektor variabel x = Y
C

dan vektor konstanta d = I0 + G0


a

4
Aljabar Matriks MatEkonBis Prof. Nachrowi Djalal Nachrowi, PhD

Sehingga Model Pendapatan Nasional dapat juga ditulis dalam bentuk matriks

Ax = d

Catatan:
1. Matriks dapat dijumlahkan, dikurangkan, maupun dikalikan asalkan
memenuhi syarat konformabilitas.

2. Tetapi tidak ada pembagian matriks. Namun, bisa dicari suatu matriks
sehigga A.B = I
Dalam hal ini B disebut invers A dan
A disebut invers B.
bila A dan B adalah matriks bujur sangkar.

Ilustrasi: AB BA

A= 1 2 ; B= 0 -1
3 4 6 7

AB = 12 13 ; BA = -3 -4
24 25 27 40

Ilustrasi: Bila AB = 0, bukan berarti bahwa A=0 atau B=0

A= 2 4 ; B= -2 4
1 2 1 -2

AB = 0 0
0 0

Ilustrasi: AB=AC tidak berarti B=C

A= 2 3 ; B= 1 1 C= -2 1
6 9 1 2 3 2

AB = AC = 5 8 ; padahal B C
15 24

5
Aljabar Matriks MatEkonBis Prof. Nachrowi Djalal Nachrowi, PhD

Sifat-sifat perkalian Matriks

(i). (AB)C = A(BC) = ABC

(ii). A(B+C) = AB + AC
( B+C)A = BA + CA

Matriks Invers

Bila ada matriks A, transposnya, A', selalu ada tetapi, inversnya, A-1, belum
tentu ada.

Invers matriks A yang dinotasikan dengan A-1 didefinisikan hanya bila A


matriks bujur sangkar dan memenuhi syarat berikut:

A A-1 = A-1A = I

Catatan penting:
1. Tidak semua matriks bujursangkar mempunyai invers.

Bila matriksbujur sangkar A mempunyai invers, maka matriks A disebut


matriks nonsingular.

Tetapi, bila A tidak mempunyai invers, maka matriks A disebut matriks


singular.

2. Bila A-1 ada, dikatakan A-1 invers dari A


dan A invers dari A-1

3. Kalau invers matriks ada maka invers tsb. unik.

Sifat-sifat
Bila A dan B matriks nonsingular, maka:
(i) (A-1)-1 = A
(ii) (AB)-1 = B-1A-1
(iii) (A')-1 = (A-1)'

6
Aljabar Matriks MatEkonBis Prof. Nachrowi Djalal Nachrowi, PhD

Contoh
A = 3 1 ; B = -1/6 2 -1
0 2 0 3

AB = 1 0 = BA
0 1

Ini berarti B = A-1 dan A = B-1

Matriks Invers dan Solusi sistem persamaan linear


Sistem persamaan linier yang ditulis dalam bentuk matriks:

Ax = d ; bila A-1 ada, maka


A-1 Ax = A-1 d
x = A-1 d ; solusi ini akan unik karena A-1 unik.

Syarat Matriks Non Singular


Syarat cukup agar suatu matriks bujursangkar non singular adalah: barisnya
atau kolomnya bebas linier.

Komentar:
1. Sekumpulan vektor v1,v2.., vn dikatakan tergantung linier bila salah
satu dari vektor tsb. dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier dari vektor
lainnya.

2. Kalau tidak ada vektor yang merupakan kombinasi linier dari vektor
lainnya disebut bebas linier.

3. Contoh ada matriks : 2 1 4


7 8 5 = [ v1 , v 2 , v 3 ]

kolom dari matriks tsb. tidak bebas linear karena

v3 = 3 v1 2 v2

4 2 1
5 =3 7 - 2 8

7
Aljabar Matriks MatEkonBis Prof. Nachrowi Djalal Nachrowi, PhD

Contoh matriks singular


3 4 5
A= 0 1 2
6 8 10
Matriks A tidak nonsingular karena baris III merupakan dua kali baris I,
artinya: barisnya, tidak bebas linear.

* Kenapa matriks yang barisnya atau kolomnya tidak bebas linier


matriksnya tidak nonsingular atau tidak mempunyai invers?

Ilustrasi:
Bila ada sistem persamaan

10x1 + 4x2 = d1 .(1)


5x1 + 2x2 = d2 .(2)

10 4 x1 d1
atau 5 2 x2 = d 2

Matriks A mempunyai baris yang tidak bebas linier sehingga matriks ini
tidak singular.

Dari sistem persamaan tsb. bila d1 = 2d2 ; maka informasi yang ada pada
persamaan (1) dan (2) akan sama dan salah satu persamaan tsb. menjadi
tidak berfungsi. Akibatnya, persamaan tsb. mempunyai banyak solusi
karena untuk suatu nilai d1, banyak sekali nilai x1 dan x2 yang memenuhi
persamaan tsb. Sebaliknya, bila d1 2d2 misalkan d1 = 10 dan d2 = 3

sehingga persamaan (1): 10x1 + 4x2 = 10 atau 5x1 + 2x2 = 5


(2): 5x1 + 2x2 = 3

Dari ilustrasi ini ada ketidak konsistenan antara persamaan (1) dan
persamaan (2) sehingga tidak ada nilai x1 dan x2 yang memenuhi kedua
persamaan tsb.

Ilustrasi ini menggambarkan bahwa bila baris atau kolom matriks A tidak
bebas linier maka tidak ada solusi yang unik. Sebaliknya, bila baris/kolom
matriks A bebas linier, maka matriks A nonsingular sehingga A-1 ada
sehingga x = A-1 d dapat dicari solusinya.

8
Aljabar Matriks MatEkonBis Prof. Nachrowi Djalal Nachrowi, PhD

Rank dari matriks

(i). Rank dari suatu matriks adalah maksimum baris/kolom yang


bebas linier.
(ii). Bila matriks A dimensi n x n, matriks ini akan nonsingular bila rank
matriks tsb. adalah n.

Komentar
(i). Tidak mudah melihat apakah baris/kolom suatu matriks bebas linier atau
tidak.
(ii). Perlu dicari metode lain untuk melihat suatu matriks singular atau tidak.

Determinan dan Singularitas


Determinan matriks bujursangkar A, dinotasikan dengan |A| , untuk ukuran
2 x 2, didefinisikan sebagai:
|A| = a11 a12 = a11 a22 - a21 a12
a21 a22

Contoh

(1). Bila A = 10 4 dan B = 3 5


8 5 0 -1

maka |A| = 10 4 = 10(5) - 8(4) = 18


8 5

|B| = 3 5 = 3(-1) 0(5) = -3


0 -1

(2). C = 3 8 dan D= 2 6
3 8 8 24

|C| = 3 8 = 3(8) 3(8) = 0


3 8

|D| = 2 6 = 2(24) 8(6) = 0


8 24

9
Aljabar Matriks MatEkonBis Prof. Nachrowi Djalal Nachrowi, PhD

Komentar
(i). Pada matriks A dan B, baris dan kolomnya bebas linier dan
determinannya tidak sama dengan nol.
(ii). Sedangkan matriks C dan D, baris dan kolomnya tidak bebas linier dan
determinannya sama dengan nol.
(iii). Ada hubungan antara bebas linear dengan determinan dari matriks.

Determinan matriks 3 x 3

a11 a12 a13


A= a21 a22 a23
a31 a32 a33

a11 a12 a13 a22 a23 a21 a23 a21 a22


A= a21 a22 a23 = a11 a32 a33 - a12 a31 a33 + a13 a31 a32
a31 a32 a33

= a11 ( a22 a33 - a32 a23) - a12 ( a21 a33 - a31 a23 ) + a13 (a21 a32 - a31 a22)

Contoh (1). 2 1 3
4 5 6
7 8 9

= 2{ 5(9) 8(6) } 1 { 4(9) 7(6) } + 3 { 4(8) 7(5) } = -9

(2). -7 0 3
9 1 4
0 6 5

= -7{ 1(5) 6(4) }- 0 { 9(5) - 0(4) } + 3{ 9(6) - 0(1)} = 295

Determinan matriks n x n

(i). Mij disebut sebagai minor dari elemen aij dan dibentuk dengan
mengeliminer baris i dan kolom j.

10
Aljabar Matriks MatEkonBis Prof. Nachrowi Djalal Nachrowi, PhD

contoh

a11 a12 a13


A= a21 a22 a23
a31 a32 a33

|M11| = a22 a23 ; |M12| = a21 a23 ; |M13| = a21 a22


a32 a33 a31 a33 a31 a32

(ii). Kofaktor |Cij| didefinisikan sebagai |Cij| = (-1) i+j |Mij|


Dengan menggunakan notasi kofaktor dan minor, determinan A dapat di
nyatakan sebagai:

|A| = a11 |M11| - a12 |M12| + a13 |M13|


= a11 |C11| + a12 |C12| + a13 |C13| = 3j=1 aij |Cij|

Bila ada matriks B 4 x 4, determinan B dapat dinyatakan sebagai:

|B| = 4j=1 bij |Cij|

Secara analogi, bila ada matriks ( n x n ), determinan C dapat dinyatakan


sebagai:
|C| = nj=1 aij |Cij| ; i bisa dipilih sebarang baris.
atau
|C| = ni=1 aij |Cij| ; j bisa pilih sebarang kolom.

Sifat Dasar Determinan


I. |A| = |A'|
II. Penukaran tempat dari sebarang 2 baris atau dua kolom akan mengubah
tanda determinan tetapi tidak merubah nilai determinan.

Contoh: a b = ad bc
c d

c d = bc ad = -(ad-bc)
a b

11
Aljabar Matriks MatEkonBis Prof. Nachrowi Djalal Nachrowi, PhD

III. Perkalian sekalar k dengan suatu kolom atau baris akan merubah
determinan menjadi k kali.
Contoh:

ka kb = kad kbc = k ( ad - bc) = k a b


c d c d

IV. Penambahan (pengurangan) dari beberapa kali suatu baris ke (dari) baris
lain akan mengakibatkan nilai determinan tidak berubah

contoh:

a b = kad kbc = k( ad-bc) = k a b


c+ ka d+kb c d

V. Bila suatu baris (atau kolom) merupakan perkalian baris lain (atau
kolom), nilai determinan akan nol.

2a 2b = 2 ab 2 ba = 0
a b
c c = cd - cd = 0
d d

Ringkasan
Bila ada sistem persamaan linier Ax = d ; A matriks n x n,
Dan jika
|A| 0 baris atau kolomnya bebas linier
A nonsingular
A-1 ada
Solusi x = A-1d ada dan unik

Sifat Rank Matriks


1. Bila A matriks m x n, rank A, r(A) min ( m, n)
2. r (AB) min {r (A), r (B)}

12
Aljabar Matriks MatEkonBis Prof. Nachrowi Djalal Nachrowi, PhD

Mencari Matriks Invers, Anxn

A-1 = 1/ |A| adj A

|c11| |c21| . |cn1|


adj A = |c12| |c22| . |cn2|

|c1n| |c2n| . |cnn|

Contoh (1) :

A = 3 2 ; |A| = -2 0 ; berarti A-1ada.


1 0

adj A= |c11| |c21| = 0 -2


|c12| |c22| -1 3

A-1 = 1/|A| adj A = - 0 -1


-2 3

Cek: A. A-1 = 3 2 0 1 = 3(0) + 2() 3(1) + 2(-/2)


1 0 - /2 1(0) + 0() 1(1) +0(-/2)

= 1 0 = I
0 1

13
Aljabar Matriks MatEkonBis Prof. Nachrowi Djalal Nachrowi, PhD

Contoh (2)

B = 4 1 -1
0 3 2 ; |B| = 99 0 ; B-1 ada.
3 0 7

B-1 = 1 / |B| adj B.

3 2 0 2 0 3
0 7 - 3 7 3 0

adj B = - 1 -1 4 -1 4 1
0 7 3 7 3 0

1 -1 - 4 -1 4 1
3 2 3 7 0 3

21 6 -9
= 7 31 3
5 8 12

B-1 = 1/99 21 6 -9
-7 31 3
5 -8 12

14
Aljabar Matriks MatEkonBis Prof. Nachrowi Djalal Nachrowi, PhD

Aturan Cramer
Bila ada sistem persamaan Ax = d ; Anxn

x = A-1d = 1 / |A| (adj A) d

a11 a12 .d1a1n


xj = 1 / |A| a21 a22 ..d2...a 2n

an1 an2. dnann

kolom j diganti d.
Contoh:
(1). 5x1 + 3x2 = 30
6x1 - 2x2 = 8

|A| = 5 3 = -28
6 -2

|A1| = 30 3 = - 84
8 -2

|A2| = 5 30 = -140
6 8

x1 = |A1| / |A| = -84/-28 = 3


x2 = |A2| /|A| = -140/28 = 5

(2). 7x1 - x2 - x3 = 0
10x1 - 2x2 - x3 = 8
6x1 - 3x2 - 2x3 = 7

|A| = -61 ; |A1| = -61 ; |A2| = -183 ; |A3|=-244

x1 = |A1| / |A| = -61/-61 = 1

x2 = |A2| /|A| = -183/-61 = 3

x3 = |A2| /|A| = -244/-61 = 4

15
Aljabar Matriks MatEkonBis Prof. Nachrowi Djalal Nachrowi, PhD

Model Pasar ( 2 Komoditas yang saling berhubungan)

Komoditas I
Qd1 = a0 + a1p1 + a2p2
Qs1 = b0 + b1p1 + b2p2
Qd1 = Qs1

Komoditas II
Qd2 = 0 + 1p1 + 2p2
Qs2 = 0 + 1p1 + 2p2
Qd2 = Qs2

Pada saat keseimbangan:

Komoditas I : (a0-b0) + (a1-b1) p1 + (a2-b2) p2 = 0


II : (0-0) + (1-1) p1 + (2-2) p2 = 0

Disederhanakan menjadi : c1p1 + c2p2 = -c0


1p1 + 2p2 = -0

Bagaimana mencari p1 dan p2 ?

|A| = c1 c2 = c1 2 - c2 1
1 2

|A1| = -c0 c2 = c0 2 - c2 0
- 0 2

|A2| = c1 - c0 = c1 0 - c0 1
1 - 0

Berdasarkan aturan cramer,

p1 = |A1| / |A| = c2 2 - c0 2
c1 2 - c2 1

p2 = |A2| / |A| = c1 0 + c0 1
c1 2 - c2 1

16
Aljabar Matriks MatEkonBis Prof. Nachrowi Djalal Nachrowi, PhD

Model Pendapatan Nasional

Y = C + I0 + G
C = a + by ( a>0 , 0<b<1 )

Diatur menjadi Y - C = I0 + G0
-bY - C = a

|A| = 1 -1 =1- b
-b 1

|A1| = I0 + G0 -1 = I0 + G0 + a
a 1

|A2| = 1 I0 + G0 = a + b ( I0 + G0 )
b a

Y = |A1|/ |A| = (I0 + G0 + a) / (1 b)

C = |A2| / |A| = { a + b ( I0 + G0 ) } / (1 b)

17
Aljabar Matriks MatEkonBis Prof. Nachrowi Djalal Nachrowi, PhD

Partisi Matriks

Kadangkala, suatu matriks lebih bermanfaat bila dipartisi menjadi beberapa


submatriks.

Contoh:

(1) 1 4 5 A11 A12


A= 2 9 3 =
8 9 6 A21 A22

(2)
3 0 0 B11 0
B = 0 5 0 =
0 0 4 0 B22

Penambahan dan Perkalian Matriks Partisi

Bila
A = A11 A12 ; B = B11 B12
A21 A22 B21 B22

Maka A + B = A11 + B11 A12 + B12


A21 + B21 A22 + B22

AB = A11 B11 + A12 B21 A11B12 + A12B22


A21 B11 + A22 B21 A21B12 + A22B22

Asumsi: semua penjumlahan dan perkalian terdefinisi (conformable)

18
Aljabar Matriks MatEkonBis Prof. Nachrowi Djalal Nachrowi, PhD

Determinan dari Matriks Partisi


(1) A11 0 = A11 . A22
0 A22

(2) A11 A12 = A22 . A11 - A12A22-1 A21


A21 A22
= A11 . A22 - A21A11-1 A12

Inverse dari Matriks Partisi


Bila A matriks blok diagonal, matriks diagonal yang dipartisi, maka A-1 dapat
dicari dengan:

A-1 = A11 0 -1
= A11-1 0
0 A22 0 A22-1

Secara umum, bila A = A11 A12 ,


A21 A22

A-1 = A11 A12 -1

A21 A22 = A11-1 ( I + A12 F2 A21 A11-1 ) - A11-1 A12 F2


- F2 A21 A11-1 F2

F2 = (A22 - A21 A11-1 A12)-1

19
Aljabar Matriks MatEkonBis Prof. Nachrowi Djalal Nachrowi, PhD

Produk KRONECKER
Bila A matriks m x n , dan B matriks q x r , maka produk Kronecker (produk
langsung) dari A dan B ditulis A (x) B
didefinisikan sebagai:

a11B a12B a1nB


A(x)B = a21B a22B a2nB
:
am1B am2B amnB

Contoh:
A= 1 3 ;B = 2 2 0
2 0 1 0 3

A(x)B = 1 2 2 0 3 2 2 0
1 0 3 1 0 3

2 2 2 0 0 2 2 0
1 0 3 1 0 3

= 2 2 0 6 6 0
1 0 3 3 0 9
4 4 0 0 0 0
2 0 6 0 0 0

Catatan
Bila A matriks m x n , dan B matriks q x r, maka
C = A (x) B berukuran (mq x nr)

20
Aljabar Matriks MatEkonBis Prof. Nachrowi Djalal Nachrowi, PhD

Sifat-sifat produk Kronecker


-1
1. [ A (x) B ] = [ A-1 (x) B-1 ]

2. ( A (x) B )' = A' (x) B'


n m
3. A (x) B = A B ; bila A m x m dan B n x n

4. Trace ( A (x) B ) = Trace (A) . Trace (B)

Trace A = i=1 aii


n
, bila A nxn

5. ( A (x) B ) ( C (x) B ) = AC (x) BD

21
Aljabar Matriks MatEkonBis Prof. Nachrowi Djalal Nachrowi, PhD

Akar karakteristik dan vektor karakteristik.


Bila A matriks n x n dan x vektor n x 1. Akan dicari skalar yang memenuhi
persamaan Ax = x atau ( A - I ) x = 0
Agar x 0, bukan solusi trivial, maka:

a11- a12 a1n


a21 a22- . a2n =0
A - I = :
an1 an2 ann-

disebut akar karakteristik. Dalam contoh ini akan ada sebanyak n

Contoh A = 2 2
2 -1

2- 2 = ( 2 - ) (-1-) 4 = 2 - - 6 = (- 3)( + 2 ) = 0
2 -1-

akar karakteristik: 1 = 3 ; 2 = 2

untuk 1 = 3 , 2 -3 2 x1 = -1 2 x1 = 0
2 -1 -3 x2 2 4 x2 0

x1 = 2x2, solusi banyak.

Dicari yang memenuhi x12 + x22 =1

Atau (2x2)2 + x22 = 5x22 = 1=> x2 = 1/5 ; x1 = 2/5

Vektor karakteristik : v1 = (2/5 , 1/5 )'

Untuk 2 = 2; v2 = (-1/5 , 2/5)'.

22

Anda mungkin juga menyukai