Anda di halaman 1dari 5

Utami Ratnasari 1406534001

Landasan teori : Model Performa MARS

MARS model adalah model yang menggambarkan 4 faktor yang menentukan performa suatu
individu dalam organisasi. MARS model terdiri dari

a. Motivasi
Motivasi adalah dorongan dalam diri seseorang yang menentukan arah, intensitas dan
persistensi dari perilaku. Arah merujuk pada ke arah mana seseorang mengarahkan
dorongan dalam dirinya tersebut. Intensitas merujuk pada berapa banyak usaha yang
dialokasikan untuk mencapai tujuan dalam suatu tindakan. Sementara, persistance
merujuk pada seberapa konsisten usaha tersebut berlanjut dalam waktu tertentu.
b. Ability / Kemampuan
Meliputi bakat atau kemampuan yang dipelajari yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan suatu tugas. Untuk mencapai perfoma yang baik, dibutuhkan
kesesuaian antara kemampuan dan pekerjaan/sifat pekerjaan tersebut.
c. Role Perception
Role perception adalah derajat seberapa individu mengerti peran yang diberikan atau
diekspektasikan kepadanya melalui tugas tertentu. Hal ini ditunjukkan dengan 3 hal ;
a. Seberapa individu mengerti tugas spesifik yang diberikannya
b. Seberapa individu mengerti perilaku mana yang diprioritaskan
c. Seberapa individu mengerti prosedur mana yang lebih baik dalam menjalankan
tugasnya
d. Situational factor
Faktor faktor ini adalah faktor faktor diluar kendali individu namun mempengaruhi
performa seperti kondisi lingkungan pekerjaan, hingga kondisi ekonomi yang berada
di luar perusahaan.

Selain itu, Nilai nilai yang diterapkan dalam suatu organisasi dapat mendukung dan
meningkatkan performa dari karyawan. Terdapat hubungan antara nilai organisasi dan
performa organisasi (Gorenak, 2012) , oleh karena itu internalisasi nilai untuk meningkatkan
performa karyawan sangat penting.

Pembahasan :

Hubungan antara Nilai dan Pengukuran Performa di Bank BRI Pusat


Nilai yang dianut dalam BRI meliputi Integritas, Profesionalism, Keteladanan,
Kepuasan nasabah, dan penghargaan merupakan landasan yang digunakan dalam menilai
performa karyawan. Performa karyawan ini berupa Balance Scorecard yang dinilai dengan 4
indikator dengan istilah dari BRI sendiri yaitu : Financial, User Orientation, Operational
Exellence, dan Future Orientation. Pengukuran performa ini dilakukan setiap tahun. Selain
itu kriteria lain yang digunakan dalam mengukur adalah

a. Dorongan Berprestasi
Indikator ini merupakan wujud dari Motivasi sebagai salah satu faktor yang
mempengaruhi performa. Indikator ini juga merupakan bentuk nyata dari core
values BRI/ nilai yang dianut meliputi keteladanan, kepuasaan nasabah, dan
penghargaan.
b. Orientasi kepada pelangan
Indikator ini merupakan wujud dari Role Perception sebagai salah satu faktor
yang mempengaruhi performa dalam MARS Model. Selain itu, Indikator ini juga
merupakan wujud nyata dari aplikasi nilai BRI yaitu Kepuasan nasabah.
c. Kemampuan Problem Solving, Critical Thinking, Inisiatif
Indikator ini merupakan bagian dari Ability, dalam MARS model sebagai faktor
yang mempengaruhi performa, dan merupakan wujud nyata dari core value BRI
yaitu Profesionalism.
d. Leadership, Pembinaan kepada orang lain, Pengarahan
Indikator ini merupakan bagian dari Ability, dan Role Perception dalam MARS
Model. Indikator ini biasanya diaplikasikan dalam jabatan menengah ke atas dan
merupakan wujud nyata dari nilai Profesionalism dalam Nilai BRI.

Hubungan antara Nilai dan Peningkatan Performa di Bank BRI Pusat

Selain itu BRI meningkatkan performa karyawan dengan beberapa program yang
dilakukan. Tabel 2.1 Berikut adalah uraian mengenai unsur untuk meningkatkan performa
karyawan yang sejalan dengan model MARS. Masing-masing unsur berkaitan dengan nilai
yang dijunjung oleh BRI.

Faktor yang Cara Meningkatkan Performa Nilai yang dibawa


mempengaruhi
Performance
Motivation Target Oriented Performance Profesionalism (membentuk
(pengukuran kinerja menggunakan
pekerja yang profesional)
target) Appreciation (memberikan
penghargaan bagi yang
berhasil mencapai target)
Kepuasan Pelanggan
(tujuan akhir adalah
memuaskan customer)

Forum Peningkatan Kinerja setiap Profesionalism (membentuk


akhir tahun untuk mengevaluasi pekerja yang profesional)
Appreciation (memberikan
performa dan penyampaian target
penghargaan bagi yang
baru
berhasil mencapai target)
Kepuasan Pelanggan
(tujuan akhir adalah
memuaskan customer)

Ability BRI Learning center yang Profesionalism (membentuk


bertujuan untuk membentuk serta pekerja yang profesional)
Keteladanan (memberikan
meningkatkan human capital yang
contoh dan kepatutan),
berkualitas, unggul, kompetitif serta
Integritas (membangun
memiliki value added untuk
softskill dan jiwa integritas)
karyawannya.
Kepuasan Pelanggan
BRI Corporate university
(tujuan akhir adalah
merupakan salah satu bentuk BRI
memuaskan customer)
Learning Center yaitu berupa
pendidikan ke pekerja BRI yang
memberikan program pendidikan
yang selaras dengan kebutuhan
bisnis.

Role Perception Bimbingan dari atasan kepada Profesionalism (membentuk


bawahan (prosedur dalam Sistem pekerja yang profesional)
Keteladanan (membangun
Manajemen Kinerja (SMK) BRI
sifat berjiwa besar dan sosok
panutan)

Change Agent (CA) Profesionalism (membentuk


Merupakan program dimana pekerja
pekerja yang profesional)
secara bergilir akan diberikan Appreciation (memberikan
wewenang untuk memantau dan penghargaan bagi yang
internalisasi budaya kerja di BRI. memnghasilkan kinerja yang
Change Agent akanmelakukan baik)
Keteladanan (membangun
Chnge Agent Forum dan akan dipiih
sosok panutan)
Best Change Agent di masing-
masing periode.

Situational Factor Supporting Facility Appreciation (perusahaan


Dengan adanya fasilitas pendukung
tidak hanya menuntuk
seperti day;s care, nursery room,
performa namun juga
dan tempat gym maka diharapkan
memerikan fasilitas
hal ini mampu mendukung work life
pendukung work life
balance dari pekerja BRI sehingga
balance)
mampu meningkatkan kinerja.

Pembentukan budaya kerja (team


building, , birthday reminder)

Kesimpulan :

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa BRI mengaplikasikan nilai-nilai dasar


(core values) yang dimilikinya antara lain integritas, Profesionalism, Keteladanan, Kepuasan
Pelanggan, dan Penghargaan kepada SDM dalam aspek kinerja, baik peningkatan performa
(menggunakan MARS model) maupun pengukuran performa.

Saran :
1. Dalam menentukan Target dalam target oriented performance sebaiknya
disesuaikan dengan situasi eksternal seperti perekonomian agar tidak terjadi
pemaksaan diluar kapasitas demi mencapai target dan mengabaikan nilai-nilai
2. Dalam penentuan Change Agent sebaiknya dipilih seteliti mungkin untuk menjaga
motivasi pekerja yang belum terpilih dan agar kemudian tidak kehilangan
motivasi.

References :

Gorenak, Mitja. (2012).The Importance of Organization Values for Organization.


Management Knowledge and Learning International Conference.

Bank Republik Indonesia.(2015) Sustainability Report 2015. Retrieved from :


http://www.bri.co.id/download_file/1459476984/sr

Anda mungkin juga menyukai