Anda di halaman 1dari 2

A Praktikum Saliva 2

4 Aktivitas enzim amilase saliva ( tanpa pemanasan saliva )


a Hasil
Reaksi iodium : negatif (tidak berubah warna)
Reaksi benedict : positif (terdapat perubahan warna akhir menjadi hijau
dengan endapan biru)

b Pembahasan
Larutan kanji merupakan senyawa polisakarida, sedangkan larutan
iodium merupakan larutan yang berguna sebagai penanda adanya senyawa
polisakarida dalam suatuu zat. Kandungan polisakarida dalam zat akan
bereaksi positif dengan iodium dan membentuuk warna biru pada
campurannya. Pada percobaan uji amilase saliva kita menemukan adanya
reaksi negatif pada campuran saliva-kanji dengan larutan iodium, hal ini
disebabkan karena adanya kandungan amilase dalam saliva. amilase
merupakan suatu enzim yang berguna dalam pemecahan amilum yang
merupaka senyawa polisakarida. Senyawa polisakarida tersebut oleh amilase
dalam saliva dipecah menjadi suatu senyawa disakarida yang kemudian tidak
lagi bereaksi dengan iodida ketika dicampurkan. Oleh karena itu reaksinya
akan negatif saat dicampurkan antara larutan saliva-kanji dengan larutan
iodida.
Kandungan polisakarida yang tadinya ada dalam kanji telah dirubah
oleh saliva menjadi senyawa disakarida. Dalam uji benedik, kita akan menguji
adanya kandungan disakarida dalam suatu zat. Dari beberapa literatur
dikatakan bahwa uji benedik positif diketahui dengan adanya perubahan warna
menjadi merah. Hasil praktikum dalam larutan terjadi perubahan warna dari
biru menjadi hijau dengan endapan berwarna merah, ketidaksesuaian ini
dimungkinkan karena kurang lama dalam menunggu perubahan warna
sehingga baru sebagian yang berubah warna menjadi merah bata.
5 Garam Ca pada Saliva
a.) Hasil
Reaksi asam cuka dan K-Oksalat : terbentuk kristal garam dalam larutan

b.) Pembahasan
Uji kali ini menggunakan larutan kalium oksalat dan larutan asam cuka. Kedua
larutan ini berfungsi untuk menentukan adanya kandungan kalsium dalam
suatu zat. Ludah segar yang diambil dari probandus memiliki kandungan
kalsium di dalamnya. hasil dari percobaan menemukan bahwa ada kristal yang
terbentuk dari campuran K-Oksalat dan asam cuka dengan saliva. kristal yang
terbentuk merupakan suatu kristal garam. Seperti yang kita ketahui ketika
senyawa asam yang bergabung dengan senyawa basa akan membentuk suatu
garam. Senyawa asam disini berupa asam oksalat hasil pemecahan kalium
oksalat oleh asam cuka. Asam cuka sendiri dikenal dengan berbagai fungsi
salah satunya adalah sebagai pelarut berbagai garam anorganik. Jadi dalam
percobaan ini asam cuka berperan untuk melarutkan ion kalium dan ion
oksalat sehingga ion oksalat dapat menyatu dengan ion kalsium dalam saliva
dan membentuk kristal garam.

Anda mungkin juga menyukai