Halaman
KATAPENGANTAR i
DAFTARISI ii
DAFTARISTILAH iii
BABI PENDAHULUAN 1
A. LatarBelakang 1
B. Tujuan 2
C. DasarPelaksanaanPenilaianMandiri 3
BABII PELAKSANAANPENILAIANMANDIRIKAPABILITASAPIP 4
A. Pendahuluan 4
B. OrganisasiPelaksanaanPenilaianMandiri 10
C. JenisPenilaian 11
D. SaranaMediaPenilaian 11
E. RuangLingkupPenilaian 12
F. CaraPenilaian 12
G. PenjaminanKualitasPenilaian 18
H. TindakLanjutHasilPenilaian 19
BABIII PENUTUP 20
LAMPIRAN
1. DataUmumAPIP
2. FormulirIsianPenilaianMandiriKapabilitasAPIP
3. ContohLaporanHasilPenilaianMandiriKapabilitasAPIP
DAFTARISTILAH
DalamPedomaniniyangdimaksuddengan:
KapabilitasAPIPadalahKemampuanuntukmelaksanakantugastugaspengawasanyangterdiridari
tigaunsuryangsalingterkaityaitukapasitas,kewenangan,dankompetensiSumberDayaManusia
(SDM)APIPyangharusdimilikiAPIPagardapatmewujudkanperanAPIPsecaraefektif
Penilaianmandiri(selfassessment)adalahKegiatanyangdilakukandalamrangkamenilaiefektivitas
APIPyangtercermindarilevelkapabilitasnyadenganmengacukepadapraktiktatakelolayangbaik
dan berlaku secara universal di seluruh dunia melalui penilaian elemenelemen yang tercantum
dalamInternalAuditCapabilityModel(IACM)
Peningkatan mandiri (self improvement) adalah Merupakan upaya memperkuat, meningkatkan,
mengembangkan kelembagaan, tata laksana/proses bisnis/manajemen dan SDM APIP agar dapat
melaksanakanperandanfungsiAPIPyangefektif
Penjaminan kualitas (quality assurance) adalah Mengetahui efektivitas APIP yang tercermin dari
level kapabilitasnya dengan mengacu kepada praktik tata kelola yang baik dan berlaku secara
universal di seluruh dunia melalui penilaian elemenelemen yang tercantum dalam IACM,
memperoleh gambaran mengenai permasalahan dan hambatan APIP dalam melaksanakan tata
kelola yang baik di lingkungannya, meyakinkan unit APIP dalam pemenuhan buktibukti dan
membantu perbaikan yang terkait permasalahan dan hambatan APIP dalam mengembangkan
kapabilitasnya
Pemantauan (monitoring) adalah Mengetahui efektivitas APIP yang menjadi sasaran kegiatan
penilaian kapabilitas, memantau perkembangan pelaksanaan atas action plan yang disusun dan
dilaksanakansendiriolehAPIPdalamrangkamenujuketingkatkapabilitaskelevelyanglebihtinggi,
memperoleh gambaran mengenai permasalahan dan hambatan APIP dalam melaksanakan tata
kelolayangbaikdilingkungannya,sertasolusidalammenghilangkanhambatantersebut
Peran dan layanan APIP (services and role of IA) adalah Peran dan layanan yang diberikan APIP
untuk dapat melakukan penilaian yang independen dan obyektif dalam rangka memberi nilai
tambahbagiorganisasiK/L/PemdasangattergantungkepadakewenanganyangditerimaAPIPdan
komitmenpimpinanorganisasi
PengelolaanSDM(peoplemanagement)adalahSuatuprosesmulaidarimerekrut,menempatkan,
mengembangkan kompetensi dan karier SDM, memberikan insentif, sampai dengan menciptakan
lingkungan kerja yang kondusif yang memungkinkan pegawai untuk memberikan kemampuan
terbaikmerekasecaraoptimal
Praktik profesional (professional practises) adalah Menunjukkan gambaran secara lengkap
mengenai kebijakan, proses, dan praktik yang menjamin pemeliharaan kualitas kerja APIP agar
kegiatan APIP dilaksanakan secara efektif dengan kemampuan dan kecermatan profesi sesuai
denganstandardankodeetikprofesi
Akuntabilitas dan manajemen kinerja (performance management accountability) adalah
Mencakup kegiatan penyediaan informasi kinerja yang dibutuhkan baik keuangan maupun
PedomanTeknisPenilaianMandiriKapabilitasAPIP iii1
PedomanTeknisPenilaianMandiriKapabilitasAPIP iii2
PEDOMANTEKNIS
PENILAIANMANDIRIKAPABILITAS
APARATPENGAWASANINTERNPEMERINTAH
BABI
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Berbagai pengertian atau definisi tata kelola (Governance) telah dikeluarkan oleh
banyak pihak, baik dari lembaga/badan internasional maupun dari lembaga di dalam
negeri.Namunpadadasarnyatatakelolamerupakansuatukombinasikebijakan,prosedur,
proses dan struktur yang diterapkan oleh organisasi untuk menginformasikan,
mengarahkan, mengelola, dan memantau kegiatan organisasi dalam rangka pencapaian
tujuannya.
Dari pengertian di atas tersirat bahwa penerapan tata kelola tidak terlepas dari
tujuan suatu organisasi, oleh karenanya pendekatan untuk menerapkan tata kelola di
setiap organisasi dapat berbedabeda tergantung dari tujuan masingmasing organisasi.
Perbedaan pendekatan dalam penerapan tata kelola di suatu daerah bisa terjadi pula di
lingkungan Aparat Pengawasan Instansi Pemerintah (APIP), terlebih dengan adanya
perbedaan kapasitas dan kapabilitas di antara APIP di Indonesia sebagaimana yang
ditunjukkan dari hasil pemetaan leveling APIP yang dilakukan oleh Pusbin JFA BPKP yang
mengacupadaInternalAuditCapabilityModel(IACM)padatahun2010.Berdasarkanhasil
penilaian kapabilitas APIP oleh BPKP sampai dengan tahun 2014 kondisi tersebut
mengalami perbaikan sedikit walau sebagian besar masih berada di level 1 sebagaimana
laporan Kepala BPKP kepada presiden pada saat Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan
Interntanggal13mei2015yaitusekitar85%masihberadapadalevel1dan14%beradadi
level2,sertasisanya1%beradadilevel3darilimalevelyangdijadikanacuan.
Level kapabilitas ini secara tidak langsung dapat memberikan gambaran mengenai
tingkat efektifitas tata kelola suatu APIP karena salah satu kriteria dari suatu tata kelola
yang baik (Widyananda, 2008) adalah adanya pengembangan kapasitas dan kapabilitas
organisasi. Oleh karenanya APIP dalam kapasitasnya sebagai auditor internal pemerintah
harusterusmeningkatkankapasitasdankapabilitasnyauntukdapatmemberikanpenilaian
independen dan objektif atas efektivitas operasi dari proses tata kelola organisasi guna
memberi nilai tambah bagi organisasi. Peningkatan efektivitas APIP dapat mendorong
efektivitasinstansipemerintahdilingkunganorganisasiKementerian/Lembaga/Pemerintah
Daerah(K/L/P)tempatAPIPbernaungyangpadagilirannyaakanmeningkatkanefektivitas
tatakelolaorganisasisecarakeseluruhan.HalpentingyangharusdisadariolehsetiapAPIP
adalah adanya keterkaitan erat antara tata kelola dengan manajemen risiko dan
pengendalianinternal.
Ketiga hal tersebut saling terkait dan harus diintegrasikan dalam usaha APIP untuk
terus meningkatkan efektivitas tata kelolanya. Oleh karenanya APIP harus senantiasa
mempertimbangkan risiko pada saat menyusun rencana dan strateginya dan
mengkomunikasikanefektivitasdaripengendalianinternalnyakepadapimpinan.Demikian
pula sebaliknya, APIP dalam mengelola risiko harus mendasarkan pada tata kelola yang
PedomanTeknisPenilaianMandiriKapabilitasAPIP 1
efektifyangantaralaintercermindarikepeduliandankomitmenpimpinansertatindakan
pengendalianyangdiambilorganisasidalampengelolaanrisikonyauntukmencapaitujuan
yangditetapkan.
MeskipunlevelkapabilitasAPIPdiIndonesiabervariasi,namunpadadasarnyasetiap
APIP memiliki tujuan yang sama yaitu membantu Kementerian/Lembaga/Pemerintah
Daerah di lingkungannya dalam mencapai tujuannya dengan melakukan kegiatan
penjaminan (assurance) dan pemberian saran (advice) secara independen dan obyektif
terhadapefektivitasmanajemenRisiko,kecukupanpengendaliandanefektivitastatakelola
organisasinya.
Dengan mempertimbangkan halhal tersebut di atas dan dalam rangka pembinaan
tata kelola APIP, BPKP memandang perlu untuk melakukan kegiatan penilaian terkait
penerapan tata kelola APIP di Indonesia dengan mengacu kepada model yang telah
dikembangkan oleh The Institute of Internal Auditor (IIA) yaitu Internal Audit Capability
Model(IACM)dantelahdisesuaikanseperlunyayangmencakupelemenelementatakelola
secara menyeluruh dan keterkaitannya dengan pengelolaan risiko, dan pengendalian
internal. Penilaian atas penerapan tata kelola APIP di Indonesia dengan mengacu kepada
InternalAuditCapabilityModelmencakuppenilaianterhadapenamelemenyaitu:
1. PerandanLayananAPIP(ServicesandRoleofInternalAuditing)
2. PengelolaanSDM(PeopleManagement)
3. PraktikProfesional(ProfessionalPractices)
4. AkuntabilitasdanManajemenKinerja(PerformanceManagementandAccountability)
5. BudayadanHubunganOrganisasi(OrganizationalRelationshipandCulture)
6. StrukturTataKelola(GovernanceStructures)
B. Tujuan
Tujuan pedoman teknis penilaian mandiri (self assessment) atas tingkat kapabilitas
aparatpengawasaninternpemerintahadalahuntuk:
1. mengetahuiefektivitasAPIPyangmenjadisasarankegiatanassessment(evaluasi)yang
tercermin dari level kapabilitasnya dengan mengacu kepada praktik tata kelola yang
baik dan berlaku secara universal di seluruh dunia melalui penilaian elemenelemen
yangtercantumdalamIACM;
2. memperoleh gambaran mengenai permasalahan dan hambatan APIP dalam
melaksanakantatakelolayangbaikdilingkungannya;
3. mengembangkan road map untuk perbaikan yang terarah bagi peningkatan
kapabilitasnya.
PedomanTeknisPenilaianMandiriKapabilitasAPIP 2
C. DasarPelaksanaanPenilaianMandiri
Penilaian kapabilitas seluruh organisasi APIP di Indonesia merupakan implementasi
darikebijakanPemerintahsecaranasionalyangdituangkandalambentukketentuanatau
arahanresmiPemerintah,yaitu:
1. ArahanPresidenRIJokoWidodopadaRapatKoordinasiNasionalAPIPpadatanggal13
Mei 2015 di BPKP Pusat agar dalam 5 (lima) tahun ke depan (tahun 2019) 85% APIP
beradapadaLevel3.
2. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka
MenengahNasionalTahun20152019dimanaAPIPdiharapkanmemilikikapabilitas
padaLevel3(integrated);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 Tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah.
Salahsatulangkahdidalammenciptakandanmemeliharalingkunganpengendalian
yang menimbulkan perilaku positif dan kondusif untuk penerapan Sistem Pengendalian
Internyangadalahdenganmewujudkanperanaparatpengawasaninternpemerintahyang
efektif.
PedomanTeknisPenilaianMandiriKapabilitasAPIP 3
BABII
PELAKSANAANPENILAIANMANDIRI
KAPABILITASAPIP
A. Pendahuluan
ProgrampeningkatankapabilitasAPIPmerupakansatu
aksi berkelanjutan dan mencakup beberapa tahapan di
dalamnya. Salah satu dan yang pertama di dalam tahapan
tersebut adalah dilakukannya langkah penilaian kapabilitas
untukmengetahuitingkatkapabilitasnyapadasaatpenilaian Proses
dilakukan.Penilaiantersebutharusdilakukansecaramandiri Peningkatan
(Self Assessment). Sebagaimana diketahui kerangka pikir Kapabilitas
APIP
(logical framework) penilaian kapabilitas APIP yang
dikembangkan di Indonesia pada dasarnya mengacu pada
Internal Audit Capability Model (IACM) yang dikembangkan
oleh The Insititute of Internal Auditor (IIA). Memperhatikan kerangka pikir penilaian
tersebutmakaperangkatpenilaiankapabilitasAPIPyangdikembangkandiIndonesiatelah
dilakukanpenyesuaiansehinggaakanlebihmudahdipahamidalampelaksanaannya.
Semua(enam)elemenkapabilitasAPIPyaituPerandanLayanan,PengelolaanSDM,
Praktik Profesional, Akuntabilitas dan Manajemen Kinerja, Budaya dan Hubungan
Organisasi,sertaStrukturTataKeloladinilaidenganmenggunakanpemenuhanpernyataan
(240 pernyataan) yang dikembangkan untuk seluruh KPA (41 KPA). Berdasarkan hasil
penilaian tersebut akan diperoleh simpulan umum kapabilitas APIP, yang dikelompokkan
ke dalam lima tingkatan (level) yaitu Level 1 (Initial), Level 2 (Infrastructure), Level 3
(Integrated),Level4(Managed),danLevel5(Optimizing).
Secara konseptual, masingmasing tingkatan kapabilitas tersebut dapat dipahami
denganmaknasebagaiberikut:
Level1disebutInitial
Jika satu unit organisasi APIP disimpulkan tingkat kapabilitas yang dimiliki baru
mencapai level 1 maka di dalam pelaksanaan kegiatan pengawasannya belum atau tidak
ada praktik pengawasan yang tetap, tidak ada kapabilitas yang berulang dan masih
tergantung kepada kinerja individu auditor yang dimiliki sehingga APIP belum dapat
memberikanjaminanatasprosestatakelolasesuaiperaturandanmencegahkorupsi.
Level2disebutInfrastructure
ApabilasatuunitorganisasiAPIPdisimpulkantingkatkabilitasyangdimilikimencapai
level2halinimenunjukkanbahwadidalampelaksanaankegiatanpengawasannyaproses
auditdilakukansecaratetap,rutindanberulang,sudahmembanguninfrastrukturnamun
baru sebagian yang telah selaras dengan standar audit, dengan outcome mampu
PedomanTeknisPenilaianMandiriKapabilitasAPIP 4
memberikan keyakinan yang memadai proses sesuai dengan peraturan, mampu
mendeteksiterjadinyakorupsi.
Level3disebutIntegrated
ApabilasatuunitorganisasiAPIPdisimpulkantingkatkabilitasyangdimilikimencapai
level3halinimenunjukkanbahwaPraktikprofesionaldanauditinternaltelahditetapkan
secara seragam dan telah telah selaras dengan standar, dengan outcome APIP mampu
menilai efisiensi, efektivitas, dan ekonomis suatu program/kegiatan dan mampu
memberikankonsultasipadatatakelola,manajemenrisikodanpengendalianintern.
Level4disebutManaged
ApabilasatuunitorganisasiAPIPdisimpulkantingkatkabilitasyangdimilikimencapai
level 4 hal ini menunjukkan bahwa Unit audit internal telah mengintegrasikan semua
informasi di seluruh organisasi untuk memperbaiki tata kelola dan manajemen risiko
dengan outcome APIP mampu memberikan assurance secara keseluruhan atas tata
kelola,manajemenrisikodanpengendalianintern.
Level5disebutOptimizing
ApabilasatuunitorganisasiAPIPdisimpulkantingkatkabilitasyangdimilikimencapai
level5halinimenunjukkanbahwaUnitauditinternaltelahmenjadiunityangterusbelajar
baik dari dalam maupun dari luar organisasi untuk perbaikan berkelanjutan, dengan
outcomeAPIPmenjadiagenperubahan.
Indikator keberhasilan dalam pelaksanaan tata kelola pemerintah yang baik di
lingkungan APIP mengacu kepada enam elemen yang dinilai dalam kerangka kapabilitas
APIP.Enamelementersebutadalahsebagaiberikut:
1. PerandanLayanan(ServicesandRole)
Peran dan layanan APIP mencakup peran dan layanan yang dapat diberikan APIP
kepada stakeholder eksternal secara berulang dan berkelanjutan. Berdasarkan
perannya kegiatan APIP dapat dikelompokan kedalam dua yaitu peran sebagai
penjaminan (assurance) dan perannya sebagai konsultan (consulting) atau pemberi
saran (advisory services). Sedangkan berdasarkan layanan yang dapat diberikan APIP
untuk kegiatan assurance mencakup kegiatan audit, evaluasi, reviu dan monitoring
dan untuk layanan terkait kegiatan konsultansi atau pemberian saran perbaikan
mencakupkegiatanpemberianbimbinganteknis,pelatihan,danmasukan/saransesuai
dengan keahlian APIP dibidang pengendalian intern tanpa mengambil alih tugas dan
tanggungjawabmanajemen.
Penilaian terhadap jasa dan layanan yang dapat diberikan APIP kepada stakeholder
difokuskanpadajenis,kualitasdanjumlahlayananyangdapatdiberikanAPIPkepada
stakeholdernya sebagaimana tergambar dalam ciriciri setiap level kapabilitas pada
IACM.Setiaplevelkapabilitaspadaelemenperandanlayananmemberikangambaran
minimal kemampuan yang harus dimiliki APIP. Semakin tinggi level APIP semakin
canggih dan banyak jenis serta cakupan layanan yang diberikan oleh APIP sesuai
PedomanTeknisPenilaianMandiriKapabilitasAPIP 5
denganperanyangdijalankannya.Haltersebuttentunyatidakterlepasdarikecukupan
jumlahdankemampuanataukompetensiSDMpengawasanAPIPdalammemberikan
layanansecaraberulangdanberkelanjutan.
Peran dan layanan yang diberikan APIP untuk dapat melakukan penilaian yang
independen dan obyektif dalam rangka memberi nilai tambah bagi organisasi
K/L/PemdasangattergantungkepadakewenanganyangditerimaAPIPdankomitmen
pimpinanorganisasiyangterlihatpadaisidokumeninternalauditcharter.
PeranAPIPadalahmemberikanpenilaianyangindependendanobyektifdalamrangka
membantu organisasi untuk mencapai tujuan dan memperbaiki operasi dan
mengembangkanmanajemenkearahyanglebihbaik.APIPdapatmenjadicontoh(role
model)bagiperubahankearahyanglebihbaik.
Jenis Layanan yang diberikan APIP pada umumnya didasarkan pada kebutuhan
organisasi, kewenangan, ruang lingkup, dan kapasitas APIP. Layanan mencakup
kegiatan pemberian jasa penjaminan (assurance) dan pemberian saran (advisory
services).Layananpenjaminan(assurance)dapatterdiridariaudit,reviu,danevaluasi
dimana kegiatan audit antara lain dapat berupa audit atas transaksi, kepatuhan,
kinerja, dan value for money audit. Sedangkan kegiatan pemberian saran (advisory
services)mencakupkegiatanpelatihan,reviupengembangansistem,penilaianmandiri
ataspengendalian(controlselfassessment),danpemberiannasihatlain.
Pendekatan dan cara pemberian layanan oleh APIP bervariasi tergantung dari
kewenangandanlingkunganAPIPtersebut.Dalammemberikanlayananpengawasan,
APIP dapat melaksanakan sendiri atau melakukan bersamasama dengan pihak
eksternal (cosource) atau dapat pula menyerahkan sepenuhnya kepada pihak
eksternal(outsource).
Area yang menjadi lingkup layanan APIP mencakup layanan atas tata kelola,
manajemen risiko, dan pengendalian organisasi K/L/Pemda. Fokus layanan dapat
berupa audit atas transaksi, kepatuhan, sistem, proses, prosedur, kinerja, efisiensi,
ekonomisdanefektivitas,danlaporankeuangan.
2. PengelolaanSumberDayaManusia(PeopleManagement)
PenilaianpadaelemenmanajemenSDMmencakuppenilaianpadabagaimanaproses
untuk mencipkatan lingkungan kerja APIP yang memungkinkan SDM APIP berkinerja
sesuai dengan kemampuan terbaiknya. Lingkup pengelolaan SDM yang dinilai
mencakupuraianpekerjaan/jabatan,perekrutanSDM,standarkinerja,pengembangan
profesi,pelatihan,pemberianbimbingankerja,danpengembangankarirSDM.
SemakintinggilevelkapabilitasAPIPsemakinbaikpengelolaanSDMnyayangterlihat
dari adanya proses dan praktik yang baik mulai dari proses perekrutan, penempatan
dan proses lainnya sampai dengan perencanaan pengembangan SDM pengawasan
APIPkedepansebagaimanauraianberikut.
Manajemen SDM merupakan suatu proses mulai dari merekrut, menempatkan,
mengembangkan kompetensi dan karier SDM, memberikan insentif, sampai dengan
PedomanTeknisPenilaianMandiriKapabilitasAPIP 6
3. PraktikProfesional(ProfessionalPractices)
Penilaian pada elemen praktik profesional mencakup penilaian terhadap kapasitas
APIPyangmencakupkebijakan,proses,danpraktikpraktikyangmemungkinkanAPIP
bekerja secara efektif dengan melihat keselarasan antara kebijakan, proses dan
praktikpraktik APIP dengan prioritas dan strategi pengelolaan risiko dari
Kementerian/Lembaga/PemerintahDaerahdimanaAPIPituberada.
Penilaian terhadap elemen praktik professional juga mencakup penilaian terhadap
kontribusi APIP dalam melakukan pengembangan yang berkelanjutan pada APIP dan
organisasi dimana APIP itu berada serta upaya APIP dalam mengembangkan dan
menjaga penjaminan kualitas dan program perbaikan yang mencakup seluruh aspek
kegiatan APIP dalam rangka meyakinkan bahwa APIP telah bekerja sesuai dengan
standardankodeetikprofesi.
Menunjukkangambaransecaralengkapmengenaikebijakan,proses,danpraktikyang
menjamin pemeliharaan kualitas kerja APIP agar kegiatan APIP dilaksanakan secara
efektif dengan kemampuan dan kecermatan profesi sesuai dengan standar dan kode
etikprofesi.
PedomanTeknisPenilaianMandiriKapabilitasAPIP 7
a. Pengembangandanpemeliharaankualitaskerja.
Pengembangan dan pemeliharaan kualitas kerja dilakukan melalui program
pengembangan profesi seperti mengikuti kegiatan seminar dan pelatihan yang
diselenggarakanorganisasiprofesiyangrelevan.
b. Dukunganataskeikutsertaandalamorganisasiprofesiyangrelevan.
MencakupdukunganbagipimpinandanstafauditorAPIPuntukberpartisipasiaktif
dalamkegiatanpengembanganprofesiyangdiselenggarakanorganisasiprofesidan
dorongan serta insentif untuk menjadi pengurus pada organisasi profesi yang
relevan.
4. AkuntabilitasdanManajemenKinerja(PerformanceManagementandAccountability)
Halyangdinilaipadaelemenakuntabilitasdanmanajemenkinerjaadalahkegiatandan
upaya APIP dalam menyediakan informasi kinerja yang dibutuhkan baik informasi
kinerja keuangan maupun non keuangan dalam mengelola, melaksanakan, dan
mengendalikan operasional APIP dan mempertanggungjawabkan kinerja dan hasil
yangdiperolehAPIP.InformasiKinerja
Mencakup kegiatan penyediaan informasi kinerja yang dibutuhkan baik keuangan
maupun nonkeuangan dalam mengelola, melaksanakan, dan mengendalikan
operasional APIP dan mempertanggungjawabkan kinerja dan hasil yang diperoleh
APIP.
a. InformasiKinerja
Mencakup informasi kinerja yang cukup dan relevan yang memungkinkan APIP
melaksanakanapayangmenjaditanggungjawabnyamulaidariperencanaankinerja
sampaipemenuhanindikatorkinerja.
b. Pengelolaansisteminformasikinerja.
Pengelolaan sistem informasi kinerja mencakup informasi yang relevan dengan
pengukurankinerjayangterdiridariinformasikeuanganmaupunnonkeuangan.
c. Pelaporankinerja
Pelaporan mencakup pelaporan tentang kinerja dan efektivitas dari pelaksanaan
kegiatan APIP baik pelaporan kepada pimpinan organisasi K/L/Pemda dan para
pemangkukepentinganutamamaupunkepadamasyarakat.
5. BudayadanHubunganOrganisasi(OrganizationalRelationshipandCulture)
Tujuan dari penilaian elemen budaya dan hubungan organisasi adalah untuk
meyakinkanbahwabudayadanhubunganinternalAPIPdalamorganisasisebagaimana
terlihatpadastrukturorganisasidanmanajemeninternal.Selainituhallainyangakan
dinilai pada elemen ini adalah hubungan APIP dengan pimpinan unit lain baik pada
Kementerian/Lembaga/PemerintahDaerahdimanaAPIPtersebutberadatelahterjalin
denganbaik.
PedomanTeknisPenilaianMandiriKapabilitasAPIP 8
Mencakup budaya dan hubungan internal organisasi serta lingkungan APIP, dan
bagaimana budaya dan hubungan organisasi tersebut memberikan dampak terhadap
parapemangkukepentinganutamadanpihaklaindiluarorganisasi.
a. BudayadanHubunganinternalAPIPdalamorganisasi
Budaya dan hubungan organisasi internal APIP mencakup hubungan manajemen
internal dalam APIP, hubungan dengan pimpinan APIP, dan hubungan dengan
jajaranpimpinanorganisasiK/L/Pemda.
b. BudayadanhubunganAPIPdenganpihaklain
BudayadanhubunganAPIPdenganunitlainmencakuphubunganAPIPdenganpara
pemangku kepentingan utama dan auditor eksternal atau dengan organisasi
pengawasanlainyangditunjuksesuaidenganketentuanyangberlaku.
6. StrukturTataKelola(GovernanceStructures)
Struktur tata kelola mengacu pada kombinasi antara kebijakan dan proses serta
struktur yang diterapkan pada APIP dalam rangka menginformasikan, mengatur,
mengelola dan memantau kegiatan Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah guna
meyakinkanbahwatujuanorganisasiterhadappencapaiantujuan.
PenilaianterhadapstrukturtatakelolaAPIPbertujuanuntukmenilaiapakahAPIPtelah
memiliki kebijakan dan proses yang memadai untuk memberikan otoritas yang
diperlukan,dukungan,dansumberdayauntukpelaksanaanpengawasanintern,serta
hubungan pelaporan secara administratif dan fungsional sebagai sarana terjaminnya
independensi dan obyektivitas APIP. Fokus penilaian elemen ini adalah pada
upaya/usahayangtelahdilakukanmanajemenAPIPdalammelakukankegiatannyadan
hubungan dalam organisasi APIP seperti struktur organisasi, manajemen SDM,
penyusunan dan monitoring anggaran, rencana tahunan, penyediaan sarana dan
teknologipengawasansertapelaksanaanpengawasan.
Hubungan pelaporan mencakup hubungan pimpinan APIP dengan jajaran pimpinan
dalam organisasi K/L/Pemda dan pihak lain di luar organisasi, ketersediaan sarana
prasarana,dankebijakanorganisasiyangmendukungterciptanyakeselarasankegiatan
APIPdenganstrukturtatakelolaorganisasiK/L/pemdasecarakeseluruhan.
a. Hubunganpelaporan
MencakuphubunganpelaporanpimpinanAPIPbaiksecaraadministratif(keuangan)
maupunfungsional(kegiatanpengawasan)kepadapimpinanorganisasiK/L/Pemda
yangmemungkinkanAPIPmelaksanakantanggungjawabnya.
b. KetersediaansaranauntukmenjaminindependensidanobyektivitasAPIP
Keberadaan internal audit charteryang memberikan kewenangan bagi APIP untuk
dapatmengaksespenuhinformasi,catatan,aset,danpersonilorganisasiagardapat
melaksanakankewajibannyasecarapenuh.
c. DukungankebijakanorganisasiK/L/Pemda
PedomanTeknisPenilaianMandiriKapabilitasAPIP 9
PedomanTeknisPenilaianMandiriKapabilitasAPIP 10
C. JenisPenilaian
Penilaian kapabilitas unit APIP merupakan proses yang berkelanjutan (continuous)
mengingat kondisi kapabilitas itu sendiri bersifat dinamis sepanjang waktu. Tingkat
kapabilitasyangtelahdicapaipadasatuwaktupadadasarnyadapatmengalamiperubahan
:meningkat,menurunatautidakmengalamiperubahan/tetappadawaktuberikutnya.
PelaksanaanpenilaiankapabiltasAPIPdapatdigolongkanmenjadiduajenis,yaitu:
1. InitialAssessment(PenilaianPertama)
Inimerupakankegiatanpenilaiankapabilitasyangpertamakalidilakukanpada
satu unit APIP tertentu. Hasil penilaian yang diperoleh dari kegiatan Initial
Assessment merupakan titik awal atau dasar (baseline) dalam program
peningkatankapabilitasAPIPtersebut.
2. RepeatAssessment(PenilaianBerulang)
Inimerupakankegiatanpenilaiankapabilitasyangdilakukanpascapelaksanaan
tindak lanjut hasil penilaian Initial Assessment atau Repeat Assessment
sebelumnya.RepeatAssessmentpertamakalidilakukanpascapenilaianInitial
Assessment dan dengan kata lain seluruh Assessment yang dilakukan pasca
InitialAssessmentadalahmerupakanRepeatAssessment.
Kegiatan Repeat Assessment diperlukan untuk mengetahui apakah pasca
pelaksanaan perbaikan atau peningkatan terhadap seluruh area yang perlu
diperbaiki terjadi peningkatan level kapabilitas APIP tersebut. Apabila
pelaksanaan perbaikan atau peningkatan terhadap seluruh area yang perlu
diperbaiki yang diidentifikasi berdasarkan penilaian sebelumnya (Initial
Assessment atau Repeat Assessment) belum tuntas pelaksanaannya maka
RepeatAssessmenttidakperludilakukan.
D. SaranaMediaPenilaian
WilayahgeografisIndonesiasangatluas,membentangdariKotaSabangsampaiKota
Merauke, dan dari Pulau Miangas sampai Pulau Rote. Kondisi ini merupakan faktor yang
dapat menghambat kelancaran arus informasi dalam pemantauan pelaksanaan
pembangunan. Memperhatikan kondisi tersebut, untuk memudahkan pelaksanaan
penilaian, penyampaian informasi dan pelaksanaan pemantauan program peningkatan
kapabilitas APIP secara nasional maka telah dikembangkan infrastruktur teknologi
informasi berbasis internet. Dengan keberadaan infrastruktur ini diharapkan program
peningkatankapabilitasAPIPdapatberjalanlebihbaikdanlebihlancar.
Sehubungan dengan itu, kegiatan penilaian kapabilitas ini dirancang terutama
dilakukan dengan menggunakan infrastruktur teknologi informasi berbasis internet
tersebut sehingga pelaksanaannya dapat dilakukan secara Online. Setiap unit APIP akan
memperoleh hak akses ke dalam jaringan sehingga proses terkait dengan program
PedomanTeknisPenilaianMandiriKapabilitasAPIP 11
peningkatan kapabilitas dapat dilakukan melalui media aplikasi tersebut. Untuk
memperolehhakaksesdimaksud,setiapunitAPIPdimintauntukmenghubungiBPKP.
Dalam kondisi dimana unit APIP tertentu tidak dapat mengakses aplikasi karena
keterbatasan atau gangguan jaringan atau faktor lainnya maka penilaian kapabilitas dan
hal lainnya dapat dilakukan secara manual. Namun demikian alternatif ini bukanlah
prosedur yang direkomendasikan karena akan mengganggu kelancaran pelaksanaan
penilaian, penyampaian informasi dan pelaksanaan pemantauan program peningkatan
kapabilitasAPIPsecaranasional.
E. RuangLingkupPenilaian
Secara konseptual penilaian kapabilitas APIP bersifat komprehensif artinya aspek
yang dinilai tidak terbatas pada faktor input, proses dan sistem, output tetapi meliputi
aspekmanfaat.
Mengingat luasnya aspek penilaian tersebut maka dalam pelaksanaan penilaian
kapablitas APIP secara mandiri ini akan dibatasi pada penilaian aspekaspek yang
keberadaannya atau ketersediaan dokumen atau bukti pendukungnya terbatas di
lingkungan internal unit APIP itu sendiri. Hal ini biasanya terkait dengan faktor input,
prosesdansistem,sertaoutput.
Sementara itu hal yang terkait dengan informasi yang harus diperoleh dari pihak
eksternal tidak menjadi bagian yang diwajibkan dari penilaian mandiri ini. Pengumpulan
informasi yang bersumber dari pihak eksternal terkait dengan faktor input, proses dan
sistem,sertaoutputakandiperolehpadasaatkegiatanpenjaminankualitasdilakukanoleh
BPKP.
F. CaraPenilaian
Sebelumpenilaiankapabilitasinidilaksanakanmaka(tim)penilaidiasumsikantelah
memiliki pemahaman yang baik tentang kerangka pikir model kapabilitas APIP untuk
mendapatkan pemahaman kerangka pikir dimaksud, pembaca dapat melihat pedoman
yang diterbitkan dengan peraturan Kepala BPKP no. 1633...dst. Dengan memiliki
pemahaman yang demikian maka diharapkan akan lebih mudah memahami makna dan
maksud 240 pernyataan yang dirancang dalam penilaian kapabilitas ini. Untuk
mendapatkanpemahamandimaksudunitAPIPdapatmelakukannyadenganmempelajari
bukuataupedomanterkait,melakukankonsultasiataumengikutiprogrampendidikandan
pelatihanyangtelahdikembangkanolehBPKP.
Pelaksanaan penilaian kapabilitas dipengaruhi oleh jenis penilaian yang dilakukan,
yaituapakahtermasukInitialAssessmentatauRepeatAsessment.Jenispenilaianiniakan
mempengaruhi jumlah pernyataan yang perlu dipenuhi. Jika penilaian merupakan Initial
Assessment maka seluruh pernyataan (240 pernyataan) harus dijawab. Hal ini
dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif mengenai kondisi
kapabilitas unit APIP terkait. Unit APIP tidak dapat memilih atau membatasi diri hanya
PedomanTeknisPenilaianMandiriKapabilitasAPIP 12
menjawab sampai level tertentu saja. Selanjutnya apabila penilaian merupakan Repeat
Asessment maka jumlah pernyataan yang perlu dijawab terbatas pada pernyataan untuk
levelkapabilitasyangingindicapaiberdasarkanInitialAssessmentatauRepeatAsessment
sebelumnya.Misalnya:
apabila berdasarkan Initial Assessment diperoleh simpulan bahwa level kapabilitas
adalah1makaselanjutnyalevelkapabilitasyangakandicapaiadalahlevel2.
apabila berdasarkan Repeat Assessment diperoleh simpulan bahwa level kapabilitas
adalah 2 Dengan Catatan maka level kapabilitas selanjutnya yang akan dicapai adalah
level3.
Berikut ini merupakan tata cara penilaian kapabilitas sesuai dengan jenis penilaian
yangdilakukan:
1. InitialAssessment(PenilaianPertama)
Secarateknispenilaiandilakukandenganmengidentifikasipemenuhanindikatoruntuk
setiappernyataanyangtersedia.Seluruhpernyataan(240pernyataan)harusdijawab
denganmenyediakanbuktiataudokumenyangrelevan.
Di dalam pemenuhan pernyataan tersebut, prinsip dasar yang harus dipahami oleh
semuapihakterkaitadalahjanganmenjadikanlevelkapabilitassebagaitargetyang
ingin dicapai (Orientasi OutputLevel) melainkan target yang ingin dicapai adalah
bagaimana membuat agar kapabilitas APIP tersebut dapat berkembang sedemikian
rupasehinggaAPIPmampumemberikankontribusiyangmaksimaldalampengawalan
kegiatanorganisasidimanaAPIPituberada(OrientasiOutcomeManfaat).Perbedaan
kedua hal tersebut akan berdampak pada motivasi kita dalam memberikan jawaban
pemenuhan. Jika kita berorientasi pencapaian level maka akan ada kecenderungan
untuk menjawab terpenuhinya sebanyak mungkin pernyataan yang ada tanpa
didukungdenganbuktiataufaktayangmemadaidankuat.Fenomenasepertiiniakan
kurang kondusif karena kondisi nyata APIP di dalam melaksanakan tugasnya sebagai
tanganpimpinanorganisasitidakakansesuaidenganlevelkapabilitasyangdiperoleh
melaluipenilaian.
a. JumlahPernyataan
Initial Assessment merupakan langkah awal dan pertama kali dalam proses
penilaiankapabilitasAPIP.ArtinyakitabelumpernahmengetahuikapabilitasAPIP
sebelum Initial Assessment tersebut dilaksanakan. Memperhatikan kondisi
tersebutuntukdapatmengetahuikondisikapabilitassesungguhnyamakapenilaian
pertama kali ini harus dilakukan dengan mengidentifikasi pemenuhan indikator
untuk seluruh pernyataan yang ada yaitu 240 pernyataan. Dengan dilakukannya
penilaian yang komprehensif maka kondisi awal atau dasar (baseline) akan dapat
diketahui. Kondisi ini akan menjadi dasar penyusunan program peningkatan
kapabilitas APIP terkait di masa yang akan datang. Rincian 240 pernyataan
pengukurankapabilitasAPIPyangkomprehensifdapatdilihatpadaLampiran2.
PedomanTeknisPenilaianMandiriKapabilitasAPIP 13
Tabel1
JumlahdanNomorPernyataanPenilaianKapabilitasAPIP
PERNYATAAN
58 93 47 42 240
Keterangan:
ElemenIadalahPerandanLayananAPIP
ElemenIIadalahPengelolaanSDM
ElemenIIIadalahPraktikProfesional
ElemenIVadalahAkuntabilitasdanManajemenKinerja
ElemenVadalahBudayadanHubunganOrganisasi
ElemenVIadalahStrukturTataKelola
Selain itu, setiap unit APIP juga harus menyampaikan data atau informasi umum.
Informasi yang perlu disampaikan antara lain mencakup cakupan pengawasan
(coverage), perbandingan antara jumlah anggaran pengawasan dengan jumlah
anggaran organisasi dimana unit APIP tersebut berada, alokasi anggaran setiap
jenis pengawasan, jumlah SDM, pendidikan dan keahlian yang dimiliki tenaga
auditor.RinciandataumumyangdiperlukandapatdilihatpadaLampiran1.
Informasi umum ini sangat diperlukan dalam rangka mendapatkan gambaran
umum kondisi pengawasan APIP secara nasional dan sebagai bahan masukan
dalammerumuskankebijakanmanajemenpengawasaninternPemerintah.
Mengingat data/informasi umum ini kondisinya bersifat dinamis dan fluktuatif
maka proses pemutakhiran (updating) datanya harus dilakukan minimal setiap
enambulan.
b. JawabanPemenuhanPernyataan
Proses penilaian kapabilitas dilakukan dengan cara mengidentifikasi pemenuhan
indikator untuk setiap pernyataan. Untuk memudahkan cara mengidentifikasi
pemenuhan dimaksud, pada Lampiran 2 tersebut telah diuraikan Indikator yang
HarusDipenuhidanContohInfrastrukturyangdiperlukanuntukmasingmasing
pernyataan.Kemungkinanjawabanpemenuhansetiappernyataanadalahjawaban
ya, sebagian, atau tidak, sesuai dengan kondisi yang ada di unit APIP yang
bersangkutan. Contoh Kertas Kerja penilaian kpabilitas APIP seperti pada tabel 2
berikutini.
PedomanTeknisPenilaianMandiriKapabilitasAPIP 14
Tabel2
ContohKertasKerjaPenilaianKapabilitasAPIP
Indikatoryang PilihanJawaban
No. Uraian/Pernyataan ContohInfrastruktur
HarusDipenuhi
Ya Sebagian Tidak
LEVEL2
1 Kamitelah Auditorsudah Pedoman/SOP/Jukl
melakukan melaksanakan aktentang
kegiatan proseduraudit Pelaksanaan
pengawasan standaruntuk Penugasansejak
berupaauditatas menilaiakurasi perencanaan,
transaksidan/atau perhitungan pelaksanaan,dan
dokumentertentu (seperti pelaporanhasil
untukmenilai vouching, audit
akurasi tracing).
perhitungan.
2 Kegiatan PKPT/PKAT PKPTdengan
pengawasanyang berisirencana berbasisprioritas
kamilakukan audituntuk manajemen/
bersifataudit menguji risikotinggi
kepatuhan kepatuhan dengansasaran
(compliance antarakondisi compliance
auditing). dengankriteria auditing,
yangada. AuditUniverse
(PetaAuditan),
dan
SOPpenyusunan
PKPT
PedomanTeknisPenilaianMandiriKapabilitasAPIP 15
1) SimpulanSetiapElemenKapabilitas
Simpulan pertama dilakukan pada setiap level untuk masingmasing enam
elemen kapabilitas APIP. Seluruh jawaban Ya yang telah dikonversi dengan
nilai 1 dan jawaban Sebagian yang telah dikonversi dengan nilai 0,5
dijumlahkan. Dengan pola penyimpulan demikian maka untuk masingmasing
elemenakanterdapatlimasimpulan,yaitusimpulanelemen1untukmasing
PedomanTeknisPenilaianMandiriKapabilitasAPIP 16
d. PelaporanHasilPenilaian
Hasil penilaian kapabilitas APIP, baik penilaian kapabilitas yang dilakukan secara
OnlinemaupunsecaraManual,wajibdilaporkanolehpimpinanUnitAPIPkepada
PedomanTeknisPenilaianMandiriKapabilitasAPIP 17
PimpinanKementerian/LembagaatauKepalaDaerah,denganditembuskankepada
DeputiBPKP/PerwakilanBPKPyangmenjadimitrakerjanya.
Contoh laporan tersebut dapat dilihat pada Lampiran 3 pedoman ini. Laporan
tersebut harus dilampiri dengan kertas kerja penilaian kapabilitas APIP, sesuai
denganLampiran1.
2. RepeatAssessment(PenilaianBerulang)
Sebagaimana dijelaskan pada bagian sebelumnya, apabila pelaksanaan perbaikan
atau peningkatan terhadap seluruh area yang perlu diperbaiki yang diidentifikasi
berdasarkanpenilaiansebelumnya(InitialAssessmentatauRepeatAssessment)telah
tuntas pelaksanaannya maka perlu dilakukan penilaian kembali untuk meyakinkan
bahwa seluruh KPA dan pernyataan yang terkait telah terpenuhi sehingga dapat
diyakinkanbahwaunitAPIPtelahmencapaikapabilitastertentu.
KegiatanRepeatAssessmentdiperlukanuntukmengetahuiapakahpascapelaksanaan
perbaikan atau peningkatan seluruh area yang perlu diperbaiki telah atau belum
terjadi peningkatan level kapabilitas APIP. Apabila pelaksanaan perbaikan atau
peningkatan seluruh area yang perlu diperbaiki yang diidentifikasi berdasarkan
penilaian sebelumnya (Initial Assessment atau Repeat Assessment) belum tuntas
pelaksanaannyamakaRepeatAssessmenttidakperludilakukan.
Mengingat Repeat Assessment merupakan prosedur untuk meyakini pencapaian
target satu level kapabilitas tertentu maka pernyataan yang perlu dinilai kembali
hanya dilakukan secara terbatas saja (tidak seluruh 240 pernyataan sebagaimana
dilakukanpadaInitialAssessment)yaitupernyataanyangrelevandengantingkat/level
kapabilitas yang ingin dicapai. Misalnya apabila berdasarkan penilaian Initial
AssessmentdiperolehsimpulankapabilitasAPIPberadapadaLevel2DenganCatatan
makatingkat/levelkapabilitasyangingindicapaiadalahLevel2.
Perbedaan utama antara Initial Assessment dengan Repeat Assessment terutama
terletak pada jumlah pernyataan yang perlu dinilai. Proses lainnya secara umum
adalahsama.
G. PenjaminanKualitasPenilaian
Mengingat penilaian kapabilitas APIP dilakukan dengan cara mandiri maka untuk
meningkatkankualitasinformasiyangdiperolehperludilakukanprosespenjaminanuntuk
meyakinkanhasilpenilaiantersebuttelahsesuaidengankondisisebenarnya.
Berdasarkan laporan yang disampaikan oleh pimpinan APIP kepada BPKP, BPKP
selanjutnyaakanmelakukananalisislebihlanjutdanapabilaberdasarkananalisistersebut
dipandang perlu melakukan validasi maka BPKP dapat melakukan penjaminan kualitas
dengan cara menguji hasil penilaian tersebut melalui validasi dokumen dan data
pendukung yang ada. Validasi yang dilakukan oleh BPKP tidak terbatas pada pengujian
dokumendandatapendukunglainnyayangdisampaikanolehunitAPIPmelainkandapat
ditambah dengan konfirmasi melalui wawancara kepada pihak eksternal yang terkait
PedomanTeknisPenilaianMandiriKapabilitasAPIP 18
dengan pelaksanaan tugas APIP tersebut. Keputusan apakah hasil penilaian kapabilitas
olehunitAPIPtertentuakandivalidasiatautidaksangattergantungpadahasilanalisisdan
sumberdayayangdimilikiolehBPKP.MempertimbangkanjumlahunitAPIPyangdemikian
banyakdiseluruhIndonesiamakaBPKPakanmembuatkebijakanterkaitdengantatacara
identifikasidanpenetapanhasilpenilaiankapabilitasAPIPyangperludivalidasikemudian.
Mekanisme dan prosedur pelaksanaan kegiatan penjaminan kualitas penilaian
kapabilitasAPIPdiaturdidalamPedomanTeknisPenjaminanKualitasPenilaianKapabilitas
APIP(Buku2).
H. TindakLanjutHasilPenilaian
Segera setelah hasil penilaian kapabilitas APIP diperoleh, baik melalui Initial
Assessment atau Repeat Assessment, pimpinan unit APIP harus segera melakukan
identifikasi KPA, pernyataan dan indikator/infrastruktur yang perlu perbaikan (Area of
Improvement) secara terbatas yaitu pernyataan yang relevan dengan tingkat/level
kapabilitasyangingindicapaisaja.PadahakekatnyaAreaofImprovementinimerupakan
pernyataanpernyataan yang dijawab dengan nilai 0,5 dan Nol. Pernyataan yang sudah
dijawabdengannilai1artinyaseluruhindikatortelahdipenuhisehinggatidakdiperlukan
lagiupayaperbaikan/peningkatan.
LangkahinimerupakantahapawalbentuknyataupayapenigkatankapabilitasAPIP.
Tanpa melakukan identifikasi dimaksud maka proses peningkatan kapabilitas APIP tidak
dapatdilaksanakan.
Setelah proses identifikasi KPA, pernyataan dan indikator/infrastruktur yang perlu
ditingkatkan/diperbaiki (Area of Improvement) dilakukan untuk tingkat/level kapabilitas
yangingindicapai,langkahselanjutnyaadalahmerumuskandanmengembangkanrencana
tindakperbaikannya(actionplan).
Setiap unit APIP harus mengembangkan Rencana Tindak Induk yang meliputi
seluruhkegiatanyangdiperlukandalamrangkapencapaiantingkat/levelkapabilitasyang
ingin dicapai. Rencana Tindak Induk tersebut kemudian dapat dipecah/diturunkan
menjadi lebih rinci ke dalam satuan waktu/periode yang lebih pendek misalnya per
triwulan.
Pimpinan APIP harus dapat merancang rencana tindak yang terstruktur sehingga
targetkapabilitasAPIPsebagaimanaditetapkandidalamRPJMN20152019dapatdicapai.
PedomanTeknisPenilaianMandiriKapabilitasAPIP 19
BABIII
PENUTUP
Pedoman ini digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan penilaian mandiri (self
assessment) tingkat kapabilitas APIP yang dilaksanakan oleh APIP itu sendiri, baik di
lingkungan APIP Pusat pada Kementerian/Lembaga maupun APIP Daerah pada
Provinsi/Kabupaten/Kota. Halhal yang dicakup dalam Pedoman ini adalah acuan
mendasaryangberlakusecaraumumbagiorganisasipengawasanintern.
SimpulanhasilpenilaianmandiriyangtelahdicapaiAPIPbaikyangdiperolehdengan
menggunakanaplikasimaupunmanual,perludilakukanvalidasi/pejaminanmutu(quality
assurance)olehpihakeksternalunitAPIPyangbersangkutan,dalamhaliniadalahBadan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), baik BPKP Pusat maupun BPKP
Perwakilan. Validasi/pejaminan mutu (quality assurance) dilakukan dengan mengacu
kepada Pedoman Penjaminan Kualitas Kapabilitas APIP yang ada (buku 2). Berdasarkan
hasil validasi tersebut, antara lain akan diketahui capaian level kapabilitas APIP yang
sebenarnya,areayangmemerlukanperbaikanyangharusdibangun,sertalangkahlangkah
yangdilakukanuntukmemperbaikitingkatkapabilitasAPIP.
Perumusan rencana tindak peningkatan harus dilakukan tanpa menunggu
penjaminan kualitas oleh BPKP. Berdasarkan hasil penilaian mandiri, unit APIP dapat
melakukan sendiri peningkatan kapabilitas APIP dengan mendasarkan pada area of
improvement yaitu berupa pernyataanpernyataan yang jawabannya sebagian atau
tidak.Perbaikantersebutdapatberupapemenuhandokumendanpelaksanaannyaatau
pun membentuk sistem dalam rangka pelaksanaan pengawasan intern. Langkahlangkah
perbaikan kapabilitas APIP berpedoman kepada Pedoman Teknis Peningkatan Mandiri
KapabilitasAPIP(SelfImprovement)yangada(buku3).
PedomanTeknisPenilaianMandiriKapabilitasAPIP 20
Lampiran1
PedomanTeknisPenilaian
MandiriKapabilitasAPIP
DATAUMUMAPIP
I. CAKUPANPENGAWASAN
Tahun
No. Uraian Tahunini
sebelumnya
1) BerdasarkanunitkerjaeselonI.IIdan/ataueselonIII
mandiridandekonsentrasi
a. Jumlah unit kerja eselon I. II dan/atau eselon III
mandiri di lingkungan
Kementerian/Lembaga/Pemda
b. Jumlah unit kerja eselon I. II dan/atau eselon III
mandiriyangmenjadiobyekpengawasan
Persentase
2) BerdasarkannilaianggarandalamAPBN
a. NilaianggarandalamAPBN(milyarrupiah)
b. Nilai anggaran dalam APBN yang menjadi obyek
pengawasan(milyarrupiah)
Persentase
II. ANGGARANAPIP
Tahun Tahun
No. Uraian
sebelumnya ini
1) RataratapersentasejumlahanggaranbelanjaAPIPrelatif
a. Jumlah anggaran Kementerian/Lembaga/Pemda (milyar
rupiah)
b. JumlahanggaranbelanjaAPIP(milyarrupiah)
Persentase
2) Ratarata persentase jumlah anggaran belanja untuk
kegiatanoperasionalpengawasan
a. Jumlahanggaranbelanja(milyarrupiah)
b. Jumlahanggaranoperasionalpengawasan(milyarrupiah)
Persentase
PedomanTeknisPenilaianMandiriKapabilitasAPIP 1
III. ANGGARANPENGAWASANAPIP
Anggaran
No. Uraian
% Rp
a. Audit
b. Evaluasi
c. Reviu
d. Monitoring/Pemantauan
e. BimbinganTeknis/Asistensi/Sosialisasi
f. Penilaianterhadap:
TataKelola(governance)
ManajemenRisiko(riskmanagement)
PengendalianOrganisasi(control)
g. KegiatanPencegahandanPenanggulanganKorupsi
h. KegiatanPenegakanDisiplinPNS
Pembinaan SDM Pengawasan (al : Pelatihan di
i.
KantorSendiri(inhousetraining.diklat.seminar)
j. KegiatanPengawasanLainnya
Jumlah
IV. JUMLAHSDMAPIP
JumlahIdealSesuai
No. JumlahSDMAPIP Kondisisaatini
Kebutuhan
1) SDMPengawasan
a. JabatanStruktural
b. JabatanFungsionalAuditor
c. JabatanFungsionalTertentu
d. PegawaiPelaksanaPengawasanbukan
Auditor
2) SDMPenunjang(ketatausahaan)
a. JabatanFungsionalPranataKomputer
b. JabatanFungsionalUmum
Jumlah
PedomanTeknisPenilaianMandiriKapabilitasAPIP 2
V. STRUKTURDANKOMPOSISIKOMPETENSISDMPENGAWASAN
1) StrukturdanKomposisiSDMPengawasanBerdasarkanTingkatPendidikanTerakhir
Jumlah
No. Uraian
Orang %
a. SarjanaS3
b. SarjanaS2
c. SarjanaS1/DiplomaIV
d. DiplomaIII
e. DiplomaI/II
f. SLTA/SLTP/SD
Jumlah
2) StrukturdanKomposisiSDMPengawasanBerdasarkanLatarBelakangPendidikan
Jumlah
No. Uraian
Orang %
a. Ekonomi/Akuntansi/Manajemen
Magisterekonomi
MagisterAkuntansi
MagisterManajemen
SarjanaEkonomi
SarjanaEkonomiAkuntansi
SarjanaEkonomiManajemen
Sarjanamanajemenindustri
b. Teknik
MagisterTeknik
MasterEngineering
SarjanaTeknikIndustri
SarjanaTeknikInformatika
SarjanaTeknikKimia
SarjanaTeknikMetalurgidanMaterial
SarjanaTeknikPerkapalan
c. Sosialpolitik/pemerintahan
Magisterilmuadministrasi
SarjanaadministrasiNegara
Sarjanaadministrasiniaga
MagisterPublicAdministration
PedomanTeknisPenilaianMandiriKapabilitasAPIP 3
Jumlah
No. Uraian
Orang %
SarjanaIlmuPolitik
d. Hukum
MagisterKenotariatan
MagisterHukum
SarjanaHukum
e. Lainlain
MagisterSience
MagisterFoodScienceTechnologyANutrition
SarjanaTeknologiInformasi
SarjanaTeknologiPertanian
sarjanaIlmuKomunikasi
f. Nonspesifik(SLTA)
Jumlah
3) StrukturdanKomposisiSDMPengawasanBerdasarkanSertifikatProfesiYangDimiliki
Jumlah
No. Uraian
Orang %
a. BersertifikatJabatanFungsionalAuditor
b. Bersertifikat Internal Auditing seperti
CIA/MIIA/PIIA
c. Bersertifikat Akuntansi Publik seperti CA/CPA
/ACCA/ACA
d. Bersertifikat Akuntansi Manajemen/ Akuntansi
UmumsepertiCMA/CIMA/CGA
e. BersertifikatAuditInvestigasi
f. BersertifikatPengadaanBarang/Jasa
g. Lainlain(manjemenpengawasan)
4) KomposisiSDMPengawasanBerdasarkanMasaKerjadiLingkunganAPIP
Jumlah
No. Uraian
Orang %
(1) PejabatStruktural
a. MasakerjadiunitAPIP0s.d2tahun
b. MasaKerjadiunitAPIP2s.d5tahun
c. MasakerjadiunitAPIP5s.d10tahun
d. MasakerjadiunitAPIP10tahunkeatas
Jumlah(1)
(2) Auditor
PedomanTeknisPenilaianMandiriKapabilitasAPIP 4
Jumlah
No. Uraian
Orang %
a. MasakerjadiunitAPIP0s.d2tahun
b. MasaKerjadiunitAPIP2s.d5tahun
c. MasakerjadiunitAPIP5s.d10tahun
d. MasakerjadiunitAPIP10tahunkeatas
Jumlah(2)
(3) PegawaiPelaksanaKegiatanPengawasanBukanAuditor
a. MasaKerjadiunitAPIP0s.d2tahun
b. MasaKerjadiunitAPIP2s.d5tahun
c. MasaKerjadiunitAPIP5s.d10tahun
d. MasaKerjadiunitAPIP10tahunkeatas
Jumlah(3)
Total
VI. UpayapeningkatankompetensiSDMpengawasan
Tahun Tahun
No. Uraian Satuan
sebelumnya ini
1) Jumlah anggaran belanja APIP untuk rupiah
beasiswa pendidikan S2/S3 atau
perolehanSertifikasiProfesi
2) JumlahSDMPengawasanyangmendapat pegawai
beasiswa pendidikan S2/S3 atau
perolehanSertifikasiProfesipertahun
3) Jumlahanggaranbelanjadiklat/seminar/ Milyarrupiah
kegiatansejenislainnya
4) JumlahSDMPengawasanyangmengikuti pegawai
diklat teknis substansi pengawasan atau
diklatteknislainnya
5) JumlahkegiatanPelatihan di Kantor kegiatan
Sendiri(inhousetraining)
PedomanTeknisPenilaianMandiriKapabilitasAPIP 5
Lampiran 2
Pedoman Teknis Penilaian Mandiri
Kapabilitas APIP
Pilihan Jawaban
Key Process Area No. Uraian/Pernyataan Penjelasan Pernyataan Contoh Infrastruktur
Ya Sebagian Tidak
LEVEL 2
1 APIP 1 APIP melakukan 1 Kami telah melakukan Auditor sudah Pedoman/SOP/Juklak
memberikan audit kepatuhan kegiatan pengawasan melaksanakan prosedur tentang Pelaksanaan
jasa audit atas area, proses, berupa audit atas audit standar untuk Penugasan sejak
Ketaatan atau sistem tertentu transaksi atau menilai akurasi perencanaan,
(compliance terhadap peraturan ( dokumen tertentu perhitungan (seperti pelaksanaan, dan
auditing) kebijakan, rencana, untuk menilai akurasi vouching, tracing). pelaporan hasil audit
prosedur, hukum, perhitungan.
peraturan, kontrak,
atau kriteria lain
yang mengatur
pelaksanaan area,
proses, atau sistem
yang menjadi ruang
lingkup audit).
2 Kegiatan pengawasan PKPT/PKAT berisi PKPT dengan berbasis
yang kami lakukan rencana audit untuk prioritas manajemen/
bersifat audit menguji kepatuhan risiko tinggi dengan
kepatuhan (compliance antara kondisi dengan sasaran compliance
auditing). kriteria yang ada. Audit auditing.
kepatuhan mencakup
audit atas transaksi-
transaksi keuangan,
audit atas kelayakan
pengambilan keputusan
administratif, dan setiap
audit dengan
pendekatan proses.
3 Kami telah memiliki Terdapat Internal Audit Internal Audit Charter
LEVEL 3
1 APIP 1 APIP melaksanakan 10 Kegiatan pengawasan PKPT/PKAT berisi PKPT berbasis risiko
melaksanaka penilaian dan yang kami lakukan rencana audit untuk dengan sasaran audit
n value for pelaporan atas mencakup penilaian menilai efisiensi, 3E dan advisory
money audit efisiensi,efektivitas, atas efisiensi, efektivitas, dan services
/ program dan kehematan (dari efektivitas, dan kehematan dari operasi,
evaluasi operasi, aktivitas, kehematan dari aktivitas, atau program
atau program; atau operasi, aktivitas atau auditi.
berkaitan dengan program organisasi
tata (K/L/Pemda) dan
kelola/manajemen hasil-hasil yang telah
risiko/pengendalian dicapai.
(governance, risk
management, and
control), dan hasil
yang dicapai.
11 Kegiatan pengawasan 1). PKPT/PKAT berisi PKPT berbasis risiko
lain (evaluasi, reviu, rencana APIP untuk dengan sasaran audit
pemantauan) yang melakukan penugasan 3E dan advisory
kami lakukan pengawasan lain services
terkait dengan tata (evaluasi, reviu,
kelola/manajemen pemantauan) terkait
risiko/pengendalian dengan tata
kelola/manajemen
risiko/pengendalian
12 Kami telah memiliki Terdapat IAC yang di Internal Audit Charter
internal audit charter dalamnya (yang mencakup
yang mengungkapkan mengungkapkan layanan audit kinerja-
mengenai sifat jasa mengenai sifat jasa 3E, pemberian layanan
assurance yang dapat assurance yang dapat advisory)
diberikan APIP saat diberikan APIP saat ini,
ini, yaitu value for yaitu value for money
money audit (audit audit (audit atas
atas ekonomis, ekonomis, efisiensi,
efisiensi, efektivitas efektivitas (3e) /
(3e) / evaluasi evaluasi program /
program / evaluasi evaluasi kebijakan).
kebijakan).
LEVEL 4
1 APIP 1 APIP telah 20 Kami telah
memberikan melaksanakan melaksanakan audit
jaminan kegiatan pengawasan atas manajemen risiko
menyeluruh yang cukup dalam pada lingkup
atas tata rangka pemberian organisasi secara
Kelola, opini atas efektivitas keseluruhan
manajemen dan kecukupan tata (enterprise wide risk) .
risiko , dan kelola organisasi,
pengendalian manajemen risiko,
organisasi. dan proses
pengendalian secara
menyeluruh.
LEVEL 5
1 Internal 1 APIP telah cukup 25 Kegiatan pengawasan
auditing mengembangkan kami telah dapat
dianggap kapasitas memberikan jaminan
sebagai agen kepemimpinan dan memadai dan
perubahan profesionalisme pemberian saran
kunci . untuk dapat (advisory services)
memberikan termasuk cakupan
pandangan- audit pada area tata
pandangan ke depan kelola, pengendalian
dan bertindak tingkat entitas,
sebagai katalis guna kecurangan, usulan
menghasilkan strategi baru, program
perubahan positif atau praktek bsinis
dalam organisasi. yang dibutuhkan oleh
organisasi.
26 Kami telah melakukan
update atas internal
audit charter yang
mencakup perluasan
peran dan ruang
lingkup kegiatan
pengawasan.
27 Kami telah memiliki
kapasitas
kepemimpinan dan
profesionalisme yang
maju sehingga dapat
berperan sebagai
katalis, agen
perubahan, dan
mampu memberikan
prediksi ke depan
Pilihan Jawaban
Key Process Area No. Uraian/Pernyataan Penjelasan Pernyataan Contoh Infrastruktur
Ya Sebagian Tidak
LEVEL 2
1 APIP 1 Kegiatan 1 Kami telah APIP memiliki dokumen Peta Kompetensi SDM
mengidentifika pengawasan mengidentifikasi hasil identifikasi atas (Data Pegawai
si dan dilaksanakan oleh kompetensi kompetensi yang termasuk
merekruit auditor yang (pengetahuan, dibutuhkan untuk kompetensinya)
orang-orang memiliki keahlian teknis, sikap) melaksanakan kegiatan SOP Penyusunan Peta
yang kompetensi yang dan kompetensi lain pengawasan yang telah Kompetensinya
kompeten. relevan. yang dibutuhkan direncanakan.
untuk melaksanakan
kegiatan pengawasan
yang telah
direncanakan.
2 Kami telah memiliki Terdapat dokumen Uraian jabatan
uraian jabatan (job uraian jabatan untuk (termasuk peraturan
description) untuk setiap posisi jabatan pemberlakuan-nya)
setiap posisi jabatan pada APIP. Uraian
di unit kerja kami jabatan berisi: uraian
yang disusun pekerjaan (tanggung
berdasarkan analisis jawab, wewenang,
jabatan dan dievaluasi deskripsi pekerjaan, dll);
secara berkala. Ukuran kinerja yang
dipersyaratkan, sebagai
indikator terhadap
keberhasilan
menyelesaikan
tanggungjawab utama
jabatan; persyaratan
jabatan (Job
Requirement).
Pilihan Jawaban
Key Process Area No. Uraian/Pernyataan Penjelasan Pernyataan Contoh Infrastruktur
Ya Sebagian Tidak
LEVEL 2
1 Perencanaan 1 Adanya rencana 1 Pengawasan yang kami APIP memiliki PKPT dengan
pengawasan pengawasan lakukan telah perencanaan berbasis prioritas
disusun (audit, reviu, berdasarkan pengawasan. manajemen/ risiko
berdasarkan evaluasi, perencanaan tinggi dengan
pada prioritas pemantauan, dan sasaran compliance
manajemen/ jasa lainnya) auditing,
pemangku secara periodik Audit Universe (Peta
kepentingan. (tahunan dan Auditan),
beberapa tahun) SOP penyusunan
berdasarkan hasil PKPT
konsultasi dengan
manajemen dan
atau pemangku
kepentingan.
2 Kami telah memiliki APIP telah menyusun PKPT dengan
Program Kerja PKPT/PKAT. berbasis prioritas
Pengawasan Tahunan manajemen/ risiko
(PKPT)/Program Kerja tinggi dengan
Audit Tahunan (PKAT). sasaran compliance
auditing,
Audit Universe (Peta
Auditan), dan
SOP penyusunan
PKPT
3 Dalam menyusun PKPT 1). APIP memiliki audit PKPT dengan
kami telah universe (peta auditi). berbasis prioritas
mengidentifikasi semua Audit universe manajemen/ risiko
unit kerja (auditi) yang merupakan obyek yang tinggi dengan
dapat dijadikan sebagai berpotensi untuk sasaran compliance
sasaran audit dan diaudit; dapat berupa auditing,
mengidentifikasi divisi, bagian, bidang, Audit Universe (Peta
data/dokumen yang cabang/perwakilan, Auditan), dan
diperlukan dalam audit. kegiatan, proyek, SOP penyusunan
kebijakan, program, PKPT
LEVEL 3
1 Adanya 1 Terlaksananya 14 Kami telah melakukan Terdapat pemutakhiran Audit Universe/Peta
perencanaan penilaian risiko pemutakhiran data terkait obyek Auditan termasuk
audit berbasis secara sistematis data/informasi semua pengawasan. identifikasi dan
risiko. dan fokus pada unit kerja yang dapat penanganan risiko
prioritas rencana diawasi (audit universe).
kegiatan periodik
APIP (audit,
evaluasi, reviu,
pemanatauan,
jasa lain) atas
gambaran risiko
organisasi IP
secara
keseluruhan.
15 Kami telah APIP telah menentukan Audit Universe/Peta
mengidentifikasi unit besaran risiko atas Auditan termasuk
kerja auditi yang seluruh auditi dengan identifikasi dan
memiliki risiko tertinggi. memperhatikan unsur- penanganan risiko
unsur risiko.
16 Kami telah menentukan APIP telah menentukan Audit Universe/Peta
probabilitas terjadinya besaran risiko atas Auditan termasuk
Pilihan Jawaban
Key Process Area No. Uraian/Pernyataan Penjelasan Pernyataan Contoh Infrastruktur
Ya Sebagian Tidak
LEVEL 2
1 Adanya 1 Memiliki 1 Kami telah memiliki Sebagaimana indikator Rencana Kinerja
perencanaan Rencana Kinerja Rencana Kinerja Tahunan dalam kriteria Evaluasi Tahunan
kegiatan Tahunan (RKT) (RKT) yang di dalamnya Akuntabilitas Kinerja (RKT)/Rencana Kerja
pengawasan penugasan telah mengidentifikasikan Instansi Pemerintah (RENJA)/Daftar Isian
pengawasan sasaran dan hasil-hasil Komponen Perencanaan Pelaksanaan Anggaran
yang mencakup yang ingin dicapai. Kinerja dan (DIPA), LAKIP
seluruh sumber subkomponen Dokumen
daya yang Rencana Kinerja Tahunan
dibutuhkan. (PermenPAN RB Nomor 53
Tahun 2014).
2 RKT kami telah Sebagaimana indikator Rencana Kinerja
mempertimbangkan dalam kriteria Evaluasi Tahunan
pelayanan penunjang dan Akuntabilitas Kinerja (RKT)/Rencana Kerja
administrasi yang Instansi Pemerintah (RENJA)/Daftar Isian
dibutuhkan untuk Komponen Perencanaan Pelaksanaan Anggaran
melakukan kegiatan yang Kinerja dan (DIPA), LAKIP
efektif (misal: SDM, subkomponen Dokumen
material, teknologi Rencana Kinerja Tahunan
informasi). (PermenPAN RB Nomor 53
Tahun 2014).
LEVEL 3
1 Adanya 1 APIP 11 Kami telah Laporan pelaksanaan Kebijakan dan
laporan mendayagunaka mengidentifikasi pengawasan intern prosedur pelaporan
manajemen n informasi kebutuhan dan kepada pimpinan K/L/D pertanggungjawaban
kegiatan untuk mengelola persyaratan pelaporan kinerja
pengawasan. operasional manajemen APIP untuk
hariannya, kepentingan
mendukung pertanggungjawaban dan
proses akuntabilitas manajemen
pengambilan APIP (misal: identifikasi
keputusan, serta jenis dan model
membangun pelaporan yang perlu
akuntabilitas. disediakan oleh
manajemen APIP).
12 Kami telah APIP memiliki sistem Aplikasi sistem
mengembangkan sistem informasi pengumpulan informasi berbasis
informasi pengumpulan dan pengolahan data teknologi untuk
dan pengolahan data yang relevan untuk pengelolaan anggaran/
yang relevan untuk tujuan pelaporan keuangan, pengelolaan
tujuan pelaporan kegiatan pengawasan hasil pengawasan,
kegiatan pengawasan intern. pengelolaan kinerja
intern. seperti: SIM HP; SIM
Monev, SIM
Pengendalian
Anggaran/SILABI/IPM
S
13 Kami telah merancang Aplikasi sistem
laporan seluruh hasil informasi berbasis
kegiatan pengawasan teknologi untuk
intern untuk memenuhi pengelolaan anggaran/
kebutuhan pengguna dan keuangan, pengelolaan
para pemangku hasil pengawasan,
kepentingan yang utama. pengelolaan kinerja
seperti: SIM HP; SIM
Monev, SIM
Pengendalian
Anggaran/SILABI/IPM
S
Pilihan Jawaban
Key Process Area No. Uraian/Pernyataan Penjelasan Pernyataan Contoh Infrastruktur
Ya Sebagian Tidak
LEVEL 2
1 Adanya 1 APIP fokus pada 1 Kami telah memiliki Peraturan tentang SOTK
pengelolaan pembinaan dan struktur organisasi (Struktur Organisasi
atas bisnis pembenahan untuk melaksanakan Tata Kerja) dimana APIP
proses hubungan dan pengawasan intern secara fungsional
pengawasan infrastruktur di sesuai peraturan yang bertanggung jawab
intern dalam lingkungan berlaku yang langsung kepada Pucuk
internalnya ditetapkan secara Pimpinan K/L/D
sendiri, yang formal dalam bentuk
mencakup peraturan atau SK
struktur Pimpinan K/L/Pemda.
organisasi,
manajemen SDM,
penyusunan dan
pemantauan
anggaran, rencana
tahunan,
pemenuhan
perangkat dan
teknologi
pengawasan
intern, dan
pelaksanaan
kegiatan
pengawasan
intern itu sendiri.
2 Kami telah Uraian jabatan yang
mengidentifikasikan disusun berdasarkan
peran dan tanggung atas analisis jabatan
jawab seluruh pejabat (termasuk peraturan
struktural di lingkungan pemberlakuannya)
kami.
Pilihan Jawaban
Key Process Area No. Uraian/Pernyataan Penjelasan Pernyataan Contoh Infrastruktur
Ya Sebagian Tidak
LEVEL 2
1 Hubungan 1 APIP telah 1 Internal audit charter Internal Audit Charter
pelaporan membangun telah mendefinisikan
telah hubungan secara formal visi, misi,
terbangun. pelaporan (laporan tujuan, wewenang, dan
kegiatan dan tanggung jawab unit
laporan APIP, dan telah
administrasi) memperoleh persetujuan
secara formal di secara formal dari
lingkungannya. pimpinan organisasi
K/L/Pemda.
27 Kami telah
mengembangkan
kebijakan dan prosedur
untuk berkomunikasi,
berinteraksi, dan
memberikan laporan
kepada badan pengawas
independen tersebut.
28 Kami telah
mengembangkan peran
badan pengawas
independen dalam
memberikan rekomendasi
terhadap penunjukkan
dan pemberhentian
pimpinan unit kerja kami.
29 Internal audit charter
telah mencakup aturan
mengenai pengawasan
terhadap unit kami oleh
badan pengawas
independen.
LEVEL 5
ContohLaporanHasilPenilaianMandiri
KapabilitasAPIP
KOPSURATAPIPYANGBERSANGKUTAN
Yth..
Di
Dalamrangkamewujudkanbirokrasiyangbersihdanakuntabelmelaluipeningkatan
kapasitas dan independensi pengawasan sebagaimana ditetapkan dalam RPJMN 20152019,
bersama ini disampaikan hasil penilaian yang kami lakukan terhadap kapabilitas Inspektorat
Jenderal Kementerian ..... per ..... ........ 20xx. Proses penilaian tersebut telah kami laksanakan
sesuaidenganmekanismeyangberlakudantelahmenggambarkankondisiyangsebenarnya.
Hasil penilaian yang dilakukan secara mandiri tersebut menunjukkan bahwa tingkat
kapabilitaskamiadalahsebagaiberikut:
1. Elemen1PerandanLayananberadadilevel.
2. Elemen2PengelolaanSDMberadadilevel..
3. Elemen3PraktikProfesionalberadadilevel..
4. Elemen4AkuntabilitasdanManajemenKinerjaberadadilevel..
5. Elemen5BudayadanHubunganOrganisasiberadadilevel..
6. Elemen6StrukturTataKelolaberadadilevel..
Rincianpenilaianterlampir.
BerdasarkanhasilpenilaiantersebutBPKPakanmenetapkantingkatkapabilitaskami.Selanjutnya
Kamijugaakansegeramengembangkanrencanakerjapeningkatankapabilitas.
Demikiankamisampaikan.AtasperhatianBapak/Ibu,kamiucapkanterimakasih.
.........................,....................20....
PimpinanUnitAPIP
NIP.
PedomanTeknisPenjaminanKualitasPenilaianMandiriKapabilitasAPIP 1
Tembusan:
DeputiKepalaBPKPBidangPengawasanInstansiPemerintahBidang......
Atau
KepalaPerwakilanBPKPProvinsi.........
PedomanTeknisPenjaminanKualitasPenilaianMandiriKapabilitasAPIP 2