PEDOMAN
PROGRAM PENGENDALIAN
PENYAKIT KUSTA
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
BAB I
PENDAHULUAN
C. Sasaran Pedoman
Sasaran pedoman program pengendalian penyakit kusta adalah lintas sektor
dan lintas program yang ada di UPTD Puskesmas Pesantren II sesuai dengan
kewenangannya.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pedoman Program Pengendalian Penyakit Kusta yang
dimaksud meliputi pelayanan pengendalian penyakit kusta yaitu :
1. Penemuan penderita secara aktip dan pasif.
2. Pengawasan pengobatan,POD dan perawatan diri.
3. Melacak kasus mangkir.
4. Pelatihan santri di pondok pesantren.
5. Supervisi dan bimbingan tehnis.
6. Pertemuan tehnis progam kusta.
7. Pembinaan mantan dan penderita kusta.
8. Pengelolaan obat dan logistik.
9. Pencatatan dan pelaporan.
E. Definisi Operasional
1. Definisi Kusta
Kusta adalah penyakit menular, menahun disebabkan oleh Mycobacterium
Kustae yang bersifat intraseluler obligat. Penularan kemungkinan terjadi
melalui saluran pernapasan atas dan kontak kulit pasien lebih dari 1 bulan
terus menerus. Masa inkubasi rata-rata 2,5 tahun, namun dapat juga
bertahun-tahun.
2. Anamnesa
Hasil Anamnesis (Subjective) : Keluhan Bercak kulit berwarna merah atau
putih berbentuk plakat, terutama di wajah dan telinga. Bercak kurang/mati
rasa, tidak gatal. Lepuh pada kulit tidak dirasakan nyeri. Kelainan kulit tidak
sembuh dengan pengobatan rutin, terutama bila terdapat keterlibatan saraf
tepi. Faktor Risiko :
a. Sosial ekonomi rendah.
6 Pedoman Program Pengendalian Penyakit Kusta| UPTD Puskesmas
Pesantren II Kota Kediri
b. Kontak lama dengan pasien, seperti anggota keluarga yang didiagnosis
dengan kusta.
c. Imunokompromais
d. Tinggal di daerah endemik kusta
Hasil Pemeriksaan Fisik dan penunjang sederhana (Objective).
Pemeriksaan Fisik Tanda Patognomonis
a. Tanda-tanda pada kulit
Perhatikan setiap bercak, bintil (nodul), bercak berbentuk plakat dengan
kulit mengkilat atau kering bersisik. Kulit tidak berkeringat dan berambut.
Terdapat baal pada lesi kulit, hilang sensasi nyeri dan suhu, vitiligo. Pada
kulit dapat pula ditemukan nodul.
b. Tanda-tanda pada saraf
Penebalan nervus perifer, nyeri tekan dan atau spontan pada saraf,
kesemutan, tertusuk-tusuk dan nyeri pada anggota gerak, kelemahan
anggota gerak dan atau wajah, adanya deformitas, ulkus yang sulit
sembuh.Ekstremitas dapat terjadi mutilasi.
3. Penegakan Diagnosis (Assessment)
Diagnosis Klinis Diagnosis ditegakkan apabila terdapat satu dari tanda-tanda
utama atau cardinal (cardinal signs), yaitu:
Tanda utama Kusta tipe PB dan MB PB MB
Bercak Kusta Jumlah 1-5 Jumlah > 5
Penebalan saraf tepi disertai gangguan fungsi
Hanya 1 Lebih dari 1
(mati rasa dan atau kelemahan otot, di daerah
saraf saraf
yang dipersarafi saraf yang bersangkutan)
Kerokan jaringan kulit BTA negatif BTA positif
1. Kelainan (lesi) kulit yang mati rasa
3. Adanya basil tahan asam (BTA) dalam kerokan jaringan kulit (slit skin smear)
a. Bercak eritema
1. Psoriasis
2. Tinea circinata
3. Dermatitis seboroik
b. Bercak putih
1. Vitiligo
2. Pitiriasis versikolor
3. Pitiriasis alba
c. Nodul
1. Neurofibromatosis
2. Sarkoma Kaposi
3. Veruka vulgaris
B. Distribusi Ketenagaan
Pengaturan dan penjadwalan tenaga Kusta di poli unit pelayanan di kooordinir
oleh penanggung jawab UKM sesuai dengan kesepakatan. Tenaga pengelola
program pengendalian penyakit kusta terdiri dari 1 orang Perawat sebagai
penanggung jawab program imunisasi dan sebagai penangung jawab logistic
Pengendalian Penyakit Kusta di UPTD Puskesmas Pesantren II. Sedangkan
tenaga pelaksana pelayanan imunisasi di sebagai berikut :
1. Dokter umum : 3 orang (1 Kepala Puskesmas)
2. Perawat : 16 orang
3. Bidan : 15 orang
C. Jadwal Kegiatan
Jadwal pelaksanaan Program Pengendalian Penyakit Kusta di Puskesmas
Pesantren II dilaksanakan pada saat jam kerja yang telah disepakati.
Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sosialisasi dan
Penyuluhan
Kusta di
Posyandu
2 Penemuan
Kasus Secara
Dini
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
A. LingkupKegiatan
Lingkup kegiatan program pengendalian penyakit kusta meliputi pelayanan
penemuan kasus dini, pemeriksaan POD, pengobatan MDT.
B. Metode
Peningkatan mutu dari program pengendalian penyakit kusta dapat dilakukan
dengan cara melihat status Desa/Kelurahan UCI yang ada di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Pesantren II serta dengan melihat cakupan dari kegiatan
pengendalian penyakit kusta yang dilaksanakan. Dengan diketahuinya
Desa/Kelurahan yang tidak UCI maka wilayah kerja tersebut dapat lebih
diperhatikan dan dicarikan pemecahan masalahnya.
C. Langkah Kegiatan
Kegiatan disesuaikan dengan matriks UPTD Puskesmas Pesantren II
mengenai rehabilitasi berbasis masyarakat dimana kegiatan merupakan
kebutuhan yang dibutuhkan oleh masyarakat.
BAB V
LOGISTIK
BAB VII
KESELAMATAN KERJA