Anda di halaman 1dari 3

SOP

Perawatan Pasien Dengan Perdarahan Antepartum

Pengertian : Perdarahan antepartum adalah perdarahan dari jalan lahir yang

terjadi pada usia kehamilan 28 minggu atau lebih.

Tujuan : Untuk mencari penyebab perdarahan antepartum serta

merencanakan

Tindakan selanjutnya agar morbiditas dan mortilitas ibu dan janin

dapat diturunkan.

Referensi : Rara Mutiara. Wordpress.Com/2009/04/04/perdarahan antepartum

Prosedur : 1. Setiap pasien dengan perdarahan antepartum harus dirawat di

` rumah sakit untuk dicari penyebabnya dan direncanakan

tindakan persalinannya.

2. Pantau keadaan umum ,tanda-tanda vital , perdarahan

3. Mintalah bantuan ,siapkan fasilitas tindakan gawaat janin

4. Perhatikan pencegahan infeksi (teknik aseptik dan antiseptik)

5. Segera memulai penanganan syok (meskipun tanda-tanda syok

belum terlihat)

6. Tegakkan diagnosa penyebab perdarahan

7. Segera konfirmasi dengan dokterobgin setelah menegakkan

diagnosa perdarahan

8. Pemeriksan laboratoriumuntuk mengetahui anemia

9. Petugas yang melaksanakan bidan jaga

Persiapan alat : 1. Tensimeter

2. Doppler
3. Cairan infus

4. Tabung O2 lengkap

Persiapan Pasien : 1. Beri penjelasan pada pasien / kelluarga dari tindakan

yang akan dilakukan

2. Istirahatkan pasien dengan tirah baring

Pelaksanaan :

1. Lakukan anamnesis lengkap meliputi paritas , HPHT, riwayat penyakit


yang pernah diderita serta riwayat obstetri yang lalu
2. Lakukan pemeriksaan fisik lengkap meliputi KU ibu, TFU, keadaan dan
letak janin serta pemeriksaan dengan spekulum untuk melihat adanya
perdrahan yang keluar dari ostium uteri
3. Lakukan pemeriksaan penunjang USG untuk memastikan umur kehamilan
, keadaan dan letak janin serta kemungkinan adanya plasenta previa atau
solosio plasenta yang menjadi penyebab perdarahan
4. Lakukan pemeriksaan laboratorium untuk melihat adanya keadaan anemia
5. Jelaskan pada pasien dan keluarganya mengenai keadaan kehamilannya
serta kemungkinan penyulit yang dapat timbul dan beritahu bahwa pasien
harus dirawat dirumah sakit
6. Pasang infus
7. Sediakan darah untuk kemungkinan keperluan transfusi
8. Setelah diagnosa penyebab perdarahan ditegakkan rencanakan tindakan
selanjutnya
9. Bila p[erdarahan disebabkan oleh plasenta previa pada kehamilan belum
atermdengan keadaan ibu dan janin baik dilakukan perawatan dengan
harapan sampai kehamilan aterm
10. Lakukan pemantauan ketat terhadap keadaan ibu dan janin selama
perawatan
11. Bila selama perawatan keadaan ibu dan atau janin menjadi buruk atau
timbul perdarahan dengan volume >500 cc, segera lakukan seksio sesaria
untuk melahirkan jalan.Pada kehamilan aterm dengan plasenta previa
totalis , Lakukan SC untuk melahirkan janin. Bila plasenta hanya menutupi
sebagian ostiu uteri dan laetak plasenta pada SBR bagian depan , dapat
dicoba induksi persalinan dengan amniotomi dan oksitosin drip
12. Pada kehamilan aterm dengan plasenta previa totalis , lakukan SC untuk
melahirkan janin. Bila plasenta hanya menutupi sebagian ostium uteri dan
letak plasenta pada SBR bagian depan , dapat dicoba induksi persalinan
dengan amniotomi dan oksitosin drip
13. Bila penyebab perdarahan adlah solosio plasenta dengan janin
hidup,lakukan SC untuk melahirkan janin segera
14. Pada pasien solosio plasenta dengan kematian janin dalam rahim . Bila
bayi tidak lahirsetelah 6 jam , lakukan SC atas indikasi ibu
-dokter spesialis obgyn dan gynekologi
-dokter spesialis anak
-dokter spesialis anastesi
-ruang bersalin
-perawat kamar operasi
-perawat ruang rawat nifa

Anda mungkin juga menyukai