Anda di halaman 1dari 5

PERAWATAN PASIEN DENGAN PERDARAHAN

ANTEPARTUM
No. Dokumen : 440 / …… / SOP / UKP / 2017
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

Puskesmas Pragaan Hudi Kuswoyo, S.Kep.Ns.


NIP. 19670609 198803 1 011

1. Pengertian Perdarahan antepartum adalah perdarahan dari jalan lahir yang terjadi pada
usia kehamilan 28 minggu atau lebih.

2. Tujuan Untuk mencari penyebab perdarahan antepartum serta merencanakan


tindakan selanjutnya agar morbiditas dan mortilitas ibu dan janin dapat
diturunkan.

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas no……………………. / 2016 tentang


layanan klinis yang menjamin kesinambungan layanan

4. Referensi Kebijakan Pelayanan Obstetri & Ginekologi Lab/UPF Kebidanan &


kandungan FK Unair / RSUD Dr. Soetomo Surabaya, 1982.

5. Alat dan Bahan 1. Tensimeter


2. Doppler
3. Cairan infus
4. Tabung O2 lengkap

6. Langkah-langkah 5. Petugas memberi penjelasan pada pasien / keluarga dari tindakan yang
akan dilakukan.
Petugas mengistirahatkan pasien dengan tirah baring
6. Petugas melakukan anamnesis lengkap meliputi paritas , HPHT, riwayat
penyakit yang pernah diderita serta riwayat obstetri yang lalu
7. Petugas melakukan pemeriksaan fisik lengkap meliputi KU ibu, TFU,
keadaan dan letak janin serta pemeriksaan dengan spekulum untuk
melihat adanya perdrahan yang keluar dari ostium uteri
8. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang USG untuk memastikan
umur kehamilan, keadaan dan letak janin serta kemungkinan adanya
plasenta previa atau solosio plasenta yang menjadi penyebab perdarahan
9. Petugas melakukan pemeriksaan laboratorium untuk melihat adanya
keadaan anemia
10. Petugas menjelaskan pada pasien dan keluarganya mengenai keadaan
kehamilannya serta kemungkinan penyulit yang dapat timbul dan
beritahu bahwa pasien harus dirawat dirumah sakit
11. Petugas memasang infuse
12. Petugas menyediakan darah untuk kemungkinan keperluan transfuse
13. Setelah diagnosa penyebab perdarahan ditegakkan rencanakan tindakan

1/3
selanjutnya
14. Bila perdarahan disebabkan oleh plasenta previa pada kehamilan belum
atermdengan keadaan ibu dan janin baik dilakukan perawatan dengan
harapan sampai kehamilan aterm
15. Petugas melakukan pemantauan ketat terhadap keadaan ibu dan janin
selama perawatan
16. Bila selama perawatan keadaan ibu dan atau janin menjadi buruk atau
timbul perdarahan dengan volume >500 cc, segera lakukan seksio
sesaria untuk melahirkan jalan.Pada kehamilan aterm dengan plasenta
previa totalis , Lakukan SC untuk melahirkan janin. Bila plasenta hanya
menutupisebagian ostiu uteri dan laetak plasenta pada SBR bagian
depan , dapat dicoba induksi persalinan dengan amniotomi dan oksitosin
drip
17. Pada kehamilan aterm dengan plasenta previa totalis , lakukan SC untuk
melahirkan janin. Bila plasenta hanya menutupi sebagian ostium uteri
dan letak plasenta pada SBR bagian depan , dapat dicoba induksi
persalinan dengan amniotomi dan oksitosin drip
18. Bila penyebab perdarahan adlah solosio plasenta dengan janin
hidup,lakukan SC untuk melahirkan janin segera
19. Pada pasien solosio plasenta dengan kematian janin dalam rahim . Bila
bayi tidak lahirsetelah 6 jam , lakukan SC atas indikasi ibu

7. Bagan Alir
Pasien Pemeriksaan Awal klinis

Persiapan Alat

Lakukan Terapi

Tidak
Rujuk ?

Ya
Inform konsen
penolakan Beri Rujukan

Pencatatan Dan
Pelaporan

8. Unit Terkait 20. Polindes


21. VK
22. Pustu
2/3
23. Poli ibu

9. Dokumen Terkait Rekam Medik


10. Rekaman Historis
Perubahan Tanggal
No Yang Diubah Isi Perubahan Mulai
Diberlakukan

3/3
DAFTAR TILIK
PERAWATAN PASIEN DENGAN PERDARAHAN ANTEPARTUM

No. PERAWATAN PASIEN DENGAN PERDARAHAN ANTEPARTUM Ya Tidak


Petugas memberi penjelasan pada pasien / kelluarga dari tindakan yang
1
akan dilakukan.

2 Petugas mengistirahatkan pasien dengan tirah baring


Lakukan anamnesis lengkap meliputi paritas , HPHT, riwayat penyakit
3
yang pernah diderita serta riwayat obstetri yang lalu
Petugas melakukan pemeriksaan fisik lengkap meliputi KU ibu, TFU,

4 keadaan dan letak janin serta pemeriksaan dengan spekulum untuk melihat
adanya perdrahan yang keluar dari ostium uteri
Petugas melakukan pemeriksaan penunjang USG untuk memastikan umur

5 kehamilan, keadaan dan letak janin serta kemungkinan adanya plasenta


previa atau solosio plasenta yang menjadi penyebab perdarahan
Petugas melakukan pemeriksaan laboratorium untuk melihat adanya
6
keadaan anemia
Petugas menjelaskan pada pasien dan keluarganya mengenai keadaan

7 kehamilannya serta kemungkinan penyulit yang dapat timbul dan beritahu


bahwa pasien harus dirawat dirumah sakit

8 Petugas memasang infuse

9 Petugas menyediakan darah untuk kemungkinan keperluan transfuse


Setelah diagnosa penyebab perdarahan ditegakkan rencanakan tindakan
10
selanjutnya
Bila perdarahan disebabkan oleh plasenta previa pada kehamilan belum

11 atermdengan keadaan ibu dan janin baik dilakukan perawatan dengan


harapan sampai kehamilan aterm
Petugas melakukan pemantauan ketat terhadap keadaan ibu dan janin
12
selama perawatan
Bila selama perawatan keadaan ibu dan atau janin menjadi buruk atau
timbul perdarahan dengan volume >500 cc, segera lakukan seksio sesaria
untuk melahirkan jalan.Pada kehamilan aterm dengan plasenta previa
13
totalis , Lakukan SC untuk melahirkan janin. Bila plasenta hanya
menutupisebagian ostiu uteri dan laetak plasenta pada SBR bagian depan ,
dapat dicoba induksi persalinan dengan amniotomi dan oksitosin drip
Pada kehamilan aterm dengan plasenta previa totalis , lakukan SC untuk
melahirkan janin. Bila plasenta hanya menutupi sebagian ostium uteri dan
14
letak plasenta pada SBR bagian depan , dapat dicoba induksi persalinan
dengan amniotomi dan oksitosin drip

4/3
Bila penyebab perdarahan adlah solosio plasenta dengan janin
15
hidup,lakukan SC untuk melahirkan janin segera

5/3

Anda mungkin juga menyukai