Suhu Hangat PDF
Suhu Hangat PDF
1, April 2013
ISSN 2089-6697
Muchlis Alahudin
muchlisalahudin@yahoo.co.id
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik
Universitas Musamus
ABSTRAK
Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kenyamanan termal Greenhouse
dengan material atap polycarbonate dan Greenhouse dengan material atap screen.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian pendekatan kuantitatif. Variabel
standar kenyaman adalah temperatur, kelembaban dan kecepatan angin, penentuan kasus
penelitian berdasarkan kriteria material atap Greenhouse dan kondisi lingkungan di sekitar
Greenhouse. Data pengukuran diperoleh dengan menggunakan alat ukur antara lain: Thermo-
Hygrometer dan Anemometer. Hasil perekaman dan pengukuran dianalisis secara kuantitatif
dengan menggunakan standar kenyamanan penelitian terdahulu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh orientasi, penggunaan elemen
bangunan dan kondisi lingkungan berpengaruh terhadap tingginya temperatur di dalam
maupun di luar Greenhouse karena perancangan Greenhouse tidak sesuai dengan konsep
rumah tanaman untuk iklim tropika basah.
16
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.2 No. 1, April 2013
ISSN 2089-6697
Energi besar
TINJAUAN PUSTAKA Tidak dapat
Radiasi menembus
Nelson (1979) mendefinisikan gelombang
pendek Suhu udara naik
Greenhouse sebagai suatu bangunan untuk
budidaya tanaman, yang memiliki struktur Energi berkurang Reradiasi gelombang panjang
(terperangkap)
atap dan dinding yang bersifat tembus
cahaya. Struktur Greenhouse berinteraksi
Gambar 1. Greenhouse Effect
dengan parameter iklim di sekitar
Adaptasi Rancangan Greenhouse Untuk
Greenhouse dan menciptakan iklim mikro di
Iklim Tropika Basah.
dalamnya yang berbeda dengan parameter
Tingginya suhu udara di dalam rumah
iklim di sekitar Greenhouse. Hal ini disebut
tanaman dapat mencapai tingkat yang
sebagai peristiwa effect atau efek rumah
memicu stress pada tanaman. Selanjutnya,
kaca. Greenhouse effect disebabkan oleh dua
tingginya kelembaban udara juga dapat
hal (Bot, 1983), yaitu:
mengganggu pertumbuhan tanaman karena
1. Pergerakan udara didalam Greenhouse
merangsang pertumbuhan jamur yang
yang relatif sangat sedikit atau cenderung
menimbulkan penyakit pada tanaman
stagnan. Karena struktur Greenhouse
yang tertutup dan laju pertukaran di
dalam Greenhouse dengan lingkungan
luar sangat kecil. Hal ini menyebabkan
17
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.2 No. 1, April 2013
ISSN 2089-6697
18
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.2 No. 1, April 2013
ISSN 2089-6697
19
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.2 No. 1, April 2013
ISSN 2089-6697
20
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.2 No. 1, April 2013
ISSN 2089-6697
tempat seperti di tepi pantai, berkisar 80% - 3) Transpirasi yang terjadi karena
98%. Untuk itu diperlukan pengembangan lain perbedaan tekanan uap antara daun dan
demi rasa comfort tubuh. Dengan kata lain udara akan mempengaruhi tinggi
proses penguapan harus dipercepat. Jika rendahnya RH udara. Laju transpirasi
kelembaban udara sudah jenuh, maka tubuh tanaman tergantung pada bukaan
kita tidak bisa menguapkan keringat lagi stomata, defisit tekanan antara daun dan
(Mangunwijaya, 1994). udara serta turbulensi udara.
Kelembaban relatif udara (relative 4) Perbedaan tekanan uap yang berlebih
humidity, RH) adalah rasio antara tekanan akan menyebabkan tanaman layu.
uap air aktual pada temperatur tertentu 5) Pada kondisi normal, RH greenhouse
dengan dengan tekanan uap air jenuh pada perlu berada dalam kisaran 25-80%.
temperatur tersebut. Pengertian lain dari RH 6) Pengaruh sekunder RH pada tanaman
adalah perbandingan antara jumlah uap air antara lain adalah tumbuhnya organism
yang terkandung dalam udara pada suatu pathogen.
saat dan jumlah uap air maksimal yang dapat 7) Dalam greenhouse disain RH
ditampung oleh udara tersebut pada diaplikasikan pada proses :
temperatur dan tekanan yang sama. - Perkecambahan
Sebuah ilustrasi tentang RH ini adalah - Kontrol kualitas tanaman
sebagai berikut. pada suatu saat kadar uap - Lau transpirasi
air dalam udara yang terukur adalah 4 gr/m 3. 3. Pergerakan Udara
Kemampuan maksimal udara dalam Pergerakan udara terjadi disebabkan
menampung uap air adalah 5 gr/m3. Maka oleh pemanasan lapisan-lapisan yang berbeda-
RH udara tersebut adalah ([4/5]*100%) = beda. Arah angin sangat menentukan orientasi
80%. Dalam konteks budidaya tanaman bangunan. Di daerah lembab diperlukan
dalam greenhouse, beberapa butir pengertian sirkulasi udara yang terus menerus.
RH udara antara lain adalah sebagai berikut : Kecepatan angin untuk kenyamanan
1) RH dipengaruhi oleh suhu udara di dalam ruangan terdapat pada batas-batas
dalam greenhouse kecepatan antara 0,1 m/detik sampai dengan
2) RH udara juga dipengaruhi oleh laju 0,5 m/detik., apabila melebihi batas tersebut
migrasi uap air dari tanaman atau tanah sudah dirasakan tidak enak terutama bagi
ke udara karena adanya perbedaan orang yang sudah lanjut usia (Mangunwijaya,
tekanan uap diantara tempat-tempat 2000). Kecepatan udara yang optimum bagi
tersebut.
21
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.2 No. 1, April 2013
ISSN 2089-6697
22
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.2 No. 1, April 2013
ISSN 2089-6697
ada di dalam Greenhouse), (3) + 1 m dari dan posisi pada meja tanaman (+ 60 m) dan
atap (+ 3 m dari lantai). di lantai.
23
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.2 No. 1, April 2013
ISSN 2089-6697
Gambar 7 . Rencana peletakan ketinggian alat pengkondisian termal dalam ruang, walaupun
ukur di dalam Greenhouse dan Screenhouse. sebenarnya pemikiran kondisi nyaman lebih
a. Ketinggian pengukuran pada Greenhouse, banyak merupakan suatu unsur samping yang
b. Ketinggian pengukuran pada Screenhouse timbul secara tidak sengaja dari konsep
penyesuaian diri terhadap wilayah pesisir
Alat Perekam dan Pengukur (waterfront). Disamping itu kondisi
Alat yang digunakan untuk mengukur lingkungan sekitar Greenhouse (topografi,
dalam penelitian ini adalah untuk mengukur vegetasi dan bangunan lain) mempengaruhi
temperatur udara dan kelembaban udara kondisi kenyamanan termal pada
digunakan alat thermo-higrometer dan Greenhouse. Dalam penelitian ini ditemukan
kecepatan angin diukur dengan alat bahwa ada perbedaan yang signifikan antara
Anemometer. Untuk elemen bangunan Greenhouse dengan Screenhouse. Pada
digunakan rol meter dan meteran. Greenhouse kondisi temperatur cukup tinggi
sementara Screenhouse kelembabannya
Analisis Kuantitatif cukup tinggi.
Analisis kuantitatif dilakukan untuk Berdasarkan analisis dari hasil
menganalisis hasil observasi dilapangan yaitu pengukuran, pencatatan dan pengamatan,
untuk mendapatkan indeks kenyamanan di maka dapat disimpulkan bahwa keberadaan
dalam ruangan. Data hasil pengukuran yang Greenhouse beserta lingkungan telah dapat
berupa data kuantitatif, baik pengukuran diluar merespon terhadap pengaruh variabel iklim
maupun di dalam bangunan diperbandingkan tropis untuk mencapai kondisi themal dalam
dengan standart kenyamanan termal ruang bangunannya adalah sebagai berikut :
kemudian melakukan analisis kuantitatif. Pengaruh Temperatur Udara
Dari hasil analisis yang telah
HASIL DAN PEMBAHASAN
dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa
Rangkuman Hasil Penelitian
rentang temperatur dalam bangunan yang
Greenhouse pada dasarnya adalah
terjadi pada rumah Greenhouse rata-rata
merupakan bangunan yang dirancang/tercipta
29,53oC 35,12oC atau pada kondisi
melalui proses panjang. Berdasarkan analisis
Panas (untuk lantai bangunan), 29,56oC
yang telah dilakukan pada 2 (dua)
36,77oC atau pada kondisi Panas (untuk
Greenhouse kasus penelitian dengan
ketinggian 50 cm dari lantai bangunan),
berlainan material penutup atapnya, maka
29,50oC 35,80oC atau pada kondisi
dapat disimpulkan bahwa material penutup
Panas (untuk ketinggian 175 cm dari
atap mempengaruhi dalam terciptanya
24
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.2 No. 1, April 2013
ISSN 2089-6697
25
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.2 No. 1, April 2013
ISSN 2089-6697
didalam bangunan rata-rata 0,3 m/dtk lantai seharusnya tidak ada perkerasan,
untuk Screenhouse rata-rata 0,68 m/dtk bukaan/ventilasi harus dapat secara
dengan arah angin tegak lurus dan miring maksimal memasukan udara dalam
terhadap bukaan tidak memenuhi bangunan akan tetapi hama dari luar tidak
persyaratan untuk kenyamanan termal. dapat masuk ke dalam Greenhouse/rumah
Sementara kecepatan udara pada kedua tanamaan, ketinggian dinding pada
Greenhouse rata-rata 1,25 2,18 m/dtk. Greenhouse Unmus menghambat aliran
Orientasi Greenhouse dan Screenhouse tidak angin dan struktur yang digunakan pada
searah dengan pergerakart angin, Greenhouse sudah cukup bagus (baik dari
disamping itu bangunan lain yang ada segi material maupun kekuatan).
disekitar Greenhouse dan Screenhouse 5. Kondisi lingkungan sekitar Greenhouse
cukup menghambat aliran udara yang mempengaruhi pengkondisian termal
masuk ke dalam Greenhouse dan dalam bangunan.
Screenhouse. - Perkerasan di sekitar Greenhouse justru
memantulkan panas ke dalam
KESIMPULAN DAN SARAN Greenhouse, sehingga mempengaruhi
1. Terdapat perbedaan kondisi thermal pada kondisi suhu/temperature.
kedua greenhouse, baik Greenhouse - Bangunan lain (Laboratorium Mesin,
dengan material atap polycarbonate Genzet dan ruang Kelas/Laboratorium
maupun Greenhouse dengan material atap Perternakan) berpengaruh juga terhadap
screen. kondisi didalam Greenhouse.
2. Rancangan kedua greenhouse, yakni
Greenhouse dengan material atap Terhadap pengaruh orientasi, elemen
polycarbonate maupun Greenhouse bangunan dan kondisi sekitar disarankan:
dengan material atap screen tidak sesuai Berdasarkan orientasi (arah hadap)
dengan kriteria rancangan greenhouse Greenhouse dan Screenhouse milik Fakultas
untuk daerah yang beriklim tropika basah. Pertanian Unmus tidak memenuhi
3. Orientasi (arah hadap) bangunan tidak standar/kententuan, sehingga perlu di
sesuai dengan ketentuan/standar orientasi bangunan lagi Greenhouse yang mengikuti
bangunan untuk bangunan Greenhouse orientasi yang benar, bukaan pada
pada kawasan iklim tropis. Greenhouse harus maksimal memasukan
4. Penggunaan Elemen bangunan (lantai, angin, untuk struktur atap perlu ditambah lagi
bukaan/ventilasi, dinding dan struktur), ketinggiannya (ada space untuk memasukkan
26
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.2 No. 1, April 2013
ISSN 2089-6697
udara dari atas) baik ketinggian atas dari ring Fakultas Pertanian dan Peternakan.
balok maupun ketinggian atas yang ada ruang Universitas Musamus Merauke.
tengah dari Greenhouse. Sementara untuk 3. Boutet, Terry S. 1987. Controlling Air
Screenhouse dindingnya dari ke empat sisi Movement, Mc. Graw Hill Book Co, New
dihilangkan saja, ini bertujuan udara yang 4. Lippsmeier, Georg. 1984. Bangunan
dalam dari Screenhouse. Perlu pemberian 5. Manguwijaya Y.B. 1994. Pengantar Fisika
Pada Bangunan Hunian Tradisional 11. Yuwono Sabdo Arief, dkk., 2008,
material atap Seng). Jurnal Mustek Anim (Farm Structures and Environment),
27