Anda di halaman 1dari 6

G.

Slamet - Geokimia
02 June 2014

GEOKIMIA
Kimia Batuan
Berdasarkan analisa kimia sample pasir dan batuan lava !988 G. Slamet, diperoleh unsur-unsur
kimia sebagai berikut:

Unsur Pasir (%) Lava (%)

SiO2 51,84 52,55

Al2O3 19,12 18,69

Fe2O3 3,32 3,82

FeO 6,83 6,12

CaO 7,98 8,26

MgO 4,66 4,26

Na2O 2,73 2,83

K2O 0,87 0,98

TiO2 1,12 1,18

MnO 0,20 0,18

SO3 0,12 0,06

P2O5 0,07 0,02

H2O- 0,25 0,49

HD 0,97 0,87

Dengan menggunakan metode Whitford (1975), M.J. Le Bas (1985), metoda indek mafik
(Thornton & Tuttle, 1960) dan kandungan kimianya, diinterpretasikan bahwa :
Jenis lavanya andesit basaltis

Temperatur magma berkisar antara 1140 - 1150 C


Kedalaman magma sekitar 153 km di bawah permukaan bumi
Kimia Air
Pengukuran suhu air panas di lakukan secara berkala di objek wisata Guci tepatnya di Padangsari
dan Pasepuhan. Suhu yang terukur berkisar pada 40 - 60 oC.

Kimia Gas
Cuplikan gas vulkanik dan kondensat diambil di dinding kawah IV, yaitu pada titik tradisi 1 dan
2. Kedua lokasi tersebut berjarak kl. 1000 m dengan temperatur 263C - 270C. Lokasi 1
merupakan titik tradisi di G. Slamet dengan lokasi yang dianggap representif dan dapat
dijangkau. Pengambilan cuplikan gas dilakukan dengan metoda "Giggenbach". Sedangkan lokasi
pengukuran suhu dilakukan di Segoro Wedi, Kawah I, II, III dan kawah IV, dilakukan dengan
thermocouple digital yang dilengkapi elektroda sepanjang 1 meter.
Hasil analisa gas terhadap unsur utama yang dilakukan di Balai Penelitian dan Pengembangan
Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta:

Mei 1996 Mei 1996

Lokasi 1 (% Lokasi 1 (% Lokasi 2 (%


Unsur
mol) mol) mol)

H2 0,06 0,16 0,07

O2 + Ar 0,007 0,01 0,01


N2 0,04 0,13 0,14

CO2 1,41 1,07 1,45

SO2 1,19 1,21 1,23

H2S 0,19 0,39 1,69

HCl 0,47 0,42 0,28

H2O 96,64 96,61 95,14

Temperatur 261,5 C 263 C 270 C

Pengukuran kecepatan emisi gas SO2 dilakukan di Gunung Guci, sebelah baratlaut puncak G.
Slamet dengan jarak 4,7 km dari puncak. Dipilih lokasi tersebut karena sumber asap solfatara
berada di sebelah barat puncak.
Hasil pengukuran suhu di puncak G. Slamet (Mei 1996):

Lokasi Temperatur ( C)

1. 263

2. 270

3. 90,8

4. 89,6

5. 89,3

6. 88,9

7. 85,4

8. 89,2

9. 61,0

10. 89,2

11. 77,1

12. 86,3
Hasil analisis kimia kondensat puncak G. Slamet (Mei 1996)

Unsur Lokasi 1 (ppm)

Al 0

Fe 0,31

Ca 1,05

Mg 0,57

Na 0,06

K 0,15

Mn 0

SO4 109,89

H2S 137,10

NH3 14,35

Cl - 3.285,71

B 111,68

Hasil pengukuran kecepatan emisi gas SO2

No Tanggal Rata-rata (ton/hari) Minimun (ton/hari) Maksimum (ton/hari)

1 18 Mei 1996 76 21 97

2 19 Mei 1996 kabut kabut kabut

3 20 Mei 1996 kabut kabut kabut

4 21 Mei 1996 53 25 93

5 22 Mei 1996 34 22 52
Hasil analisa gas terhadap unsur utama yang dilakukan di Balai Penelitian dan Pengembangan
Teknologi
Kegunungapian (BPPTK), Januari 2009
Keterangan: Dalam satuan % mol; td = tidak terdeteksi,

Solfatara T:701o A Solfatara T:701 o B Solfatara T:87,4 o


Unsur
C C C

H2 0,56 0,35 0,002

O2 + Ar0,07 0,09 0,20

N2 0,54 0,73 1,37

CO 0,014 0,017 0,009

CH4 td td td

CO2 4,10 3,86 4,00

SO2 1,14 1,06 0,18

H2S 0,07 0,02 0,18

HCl td td td

HF td td td

NH3 0,28 0,13 0,009

H2O 93,52 93,76 94,05

Hasil analisa gas terhadap unsur utama yang dilakukan di Balai Penelitian dan
Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK), Januari 2009

Solfatara T: 471 C Solfatara T: 471 C


Unsur
A B

H2 td td

O2 + Ar 16,00 11,72

N2 62,79 47,22

CO td td

CH4 td td
CO2 3,92 6,43

SO2 1,15 0,89

H2S td td

HCl td td

HF td td

NH3 0,12 0,22

H2O 16,02 33,52

Keterangan : Dalam satuan % mol; td = tidak terdeteksi,


Catatan:
Hasil analisis kimia gas menunjukkan adanya kontaminasi udara yang terlalu tinggi. Hal ini
disebabkan tekanan gas solfatara sangat lemah dan batuan di sekitarnya sangat porous. Selain itu
faktor kondisi alam yang cukup berbahaya dan panas menyulitkan pemilihan lobang solfatara
yang representatif.

Anda mungkin juga menyukai