Flotasi
Flotasi
Ukuran butir mineral yang akan mempengaruhi partikel mineral akan lebih besar dari
density air, sedangkan jika terlalu kecil akan menimbulkan slime yang akan mengganggu
jalannya proses flotasi.
1. Pulp preparation
Penyediaan pulp diusahakan supaya cocok untuk proses pengolahan yang umumnya
berkaitan dengan persen solid yang sesuai.
1. Intensitas pengadukan dan pemberian udara
Untuk suspensi pulp yang lebih kental akan diperoleh recovery yang lebih baik.
1. Waktu kontak dan waktu flotasi
Kenaikan recovery terjadi pada suatu waktu tertentu, yang tergantung pada :
Komposisi mineral bijih
Keadaan dari partikel-partikel bijih
Jumlah kolektor yang ditambahkan
Lama pengadukan
Ukuran kemudahan mengapung suatu mineral (float ability)
Ukuran butir
1. Pengaruh pH
Yang harus diperhatikan adalah sifat-sifat dari kolektor yang akan digunakan, misalnya
Xanthate, sangat baik untuk merubah sifat permukaan mineral-mineral sulfida dan
batubara, mudah larut dalam air dan tidak akan menimbulkan frother.
1. Pengaruh Frother
Digunakan untuk menstabilkan gelembung udara untuk waktu yang relatif lama.
Persentase solid 10 % cukup baik karena dapat menciptakan zona tenang di bawah
lapisan buih yang biasanya antara 10-15% solid. Dengan demikian partiel yang tidak
diinginkan akanturun ke dasar sel. Persentase solid ditentukan oleh ukuran butir. Dalam
percobaan persentase solid tidak konstan 10% karena terjadi penambahan air untuk batas
muka air agar lapis buih dapat melewati bibir sel flotasi.
Temperatur percobaan dapat mempengaruhi recovery (yield). Pada kondisi temperatur
diatas 40 C menyebabkan gelembung udara mudah terbentuk karena tegangan
permukaan yang menurun. Percobaan dilakukan pada suhu kamar antara 25-40 C, masih
dalam batas normal dan cukup memenuhi syarat untuk flotasi. Kecepatan putar impeler
antara 1000-1200 rpm cukup memadai untuk menciptakan kondisi pengadukan merata
dan menyebar reagen keseluruh bagian sel flotasi. Putaran yang terlalu tinggi dapat
menyebabkan gelembung udara mudah pecah sehingga akan menurunkan efisiensi alat.
Jika terlalu rendah akan memperpanjang waktu conditioning. Dari data kelompok
terlihat gejal ketidakteraturan (teoritis) hubungan antara yield dengan waktu flotasi.
Kecenderungan adalah terjadinya peningkatan yield pada awal percobaan sampai titik
maksimum dan berbalik menurun.
Fungsi MIBC selain sebagai frother juga dapat berperan sebagai collector, depresan
limb, dan pengapung sulfur, jika MIBC digunakan dalam jumlah minimal. Batubara
bersih didepre dan sulfurnya diapungkan sehingga akan diperoleh batubara bersih (dari
sulfur) sebagai tailing. Penambahan kolektor dalam flotasi batubara akan meningkatkan
yield sampai batas optimal. Dari data percobaan diektahu bawa yield terbesar 70,02%
diperoleh dari penambahan kolektor sebanyak 2,5 kg/ton.
1. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam flotasi batubara :
Kolektor pada flotasi batubara adalah minyak solar (diesel) yang bersifat non
ionizing collector, sedangkan pada flotasi mineral sulfida digunakan amyl
xanthate, yaitu sulphydril clollector.
Ukuran partikel flotasi batubara berukuran halus yang tidak dapat diproses
dengan konsentratsi gravimetri. Untuk mineral sulfida untuk semua selang
ukuran dapat diproses, tapi umumnya berukuran 65 mesh agar dieroleh derajat
liberasi yang tinggi.
1. Umpan flotasi dapat dipakai pada metode Sink and Float menggunakan Heavy
Media Separator karena ukuran -28 mesh sampai 325 mesh. Untuk ukuran kuranf
dari 0,1 mm, HMS tidak efisien.
2. Pengaruh ukuran butir terhadap fraksi halus :
Partikel halus dari batubara mengandung slime dan pengotor, sehingga modifier yang
digunakan akan lebih banyak. Karena selektivitas partikel yang halus akan berkurang
dengan banyaknya slime yang menutupi bidang kontak antara gelembung udara dan
permukaan partikel mineral. Selain itu slime juga dapat membuat gelembung udara sulit
pecah, sehingga menggangu proses pengapungan.
1. Masalah-masalah yang dihadapi dalam proses flotasi batubara :
Pencemaran air akibat pencucian batubara. Batubara halus dalam air pencuci
dapat dipisahkan secara flotasi.
Untuk mendapatkan batubara bersih dnegan kadar yang tinggi.
Untuk mengolah batubara halus yang tidak dapat diolah dengan proses lain jika
sudah tidak ekonomis.