Anda di halaman 1dari 5

INTEROPERABILITAS

A. Sejarah Interoperabilitas di Indonesia

Secara teknologi Interoperabilitas sendiri sebenarnya telah dikenal


secara luas di Indonesia, namun karena bersifat Back Engine Maka End User
tidak begitu aware akan adanya Interoperabilitas ini. Di dunia perbankan,
pertukaran antarsistem Informasi ditunjukkan dalan bentuk pertukaran dana
antar bank melalui Sistem Informasi perbankan dan atau melalui ATM, hal
yang sangat umum dilakukan masyarakatsehari-hari. Sedangkan di Web,
Interoperabilitas telah muncul dalam bentuk yang lebih kompleks, yaitu
cloudcomputing.

Sebagai contoh, dengan Google API, kita dengan mudah memasukkan


posisi pada Google map dan menampikannya pada web kita, dimana ini
adalah salah satucontoh interoperabilitas. Namun sedemikian
hebatnyapenetrasi teknologi pertukaran data antar sistem informasi ini,amat
disayangkan bahwa ternyata Sistem Informasi yang dikembangkan oleh
pemerintahan di Indonesia sebagian besarsangat tidak memperhatikan aspek
Interoperabilitas ini.Selama ini kebanyakan Sistem Informasi
yangdikembangkan oleh instansi pemerintahan hanya dapatmemberikan
manfaat secara lokal, terutama bagi satkerpemilik anggaran pengembangan
Sistem Informasi tersebut.Sebagai akibatnya, Informasi dasar yang ada pada
suatu Sistem Informasi (contoh : Informasi Kependudukan) seringkali menjadi
redundan terhadap Sistem Informasi lain dan tidak sinkron.

Akibat lainnya adalah sulitnya melakukan pertukarandata yang harus


melalui proses pengkopian dan penyesuaiandata yang panjang dan memakan
waktu. Hal ini membuat Tata Sistem Informasi Kepemerintahan di Indonesia
carut marut dengan pulau-pulau sistem informasi yang tersebar dimana-
mana.Meskipun demikian, bukan tidak ada Sistem Informasi Kepemerintahan
yang ternyata mendukung Interoperabilitas dengan baik. Ambil contoh
program National Single Window(NSW) yang dicanangkan pemerintah,
datanya mengambil dari Departemen Perindustrian, Bea cukai, Dirjen Postel
danbeberapa Instansi lainnya. Namun walaupun mengusung nama National
Single Window, Sistem iNSW ini diperuntukkanhanya bagi sistem ekspor
impor di indonesia. Dirjen Pajak juga saat ini telah sukses mengembangakan
Interoperabilitas untuk pajak hingga dapat digunakan oleh Sistem
Informasilainnya, seperti Sistem Informasi Pelelangan (SePP) yang saatini
dipegang oleh KemKominfo, dan beberapa informasilainnya.Namun sayang,
sisi layanan publik Nasional lain diIndonesia ternyata belum tersentuh oleh
Interoperabilitas. Halini sangat disesalkan, mengingat Pemerintah Daerah pun
adayang telah sukses memperkuat SIstem Informasi di aerahnyadengan
Interopeabilitas sehingga mampu membawa LayananPublik bersifat satu atap,
seperti Jajaran Pimpinan Pemerintahan Jawa Timur yang telah sukses
membawa SistemInformasi pengurusan Kendaraan ke level
Interoperabilitasantar kota sehingga membawa kemudahan untuk mutasi
danpengurusan kendaaran yang berada di kota yang berbedadengan kota
asalnya di Jawa Timur. Menuju ke Sistem Interoperabilitas Nasional bukan
perkaragampang.

Ada hal yang lebih dalam dari sekedar dukungan teknologi dan
jaringan infrastruktur IT. Kultur dalam pemerintahan masih mengedepankan
ego Instansi, membuat keseganan dalam pertukaran informasi, apalagi bila
tidak didukung dengan dasar hukum yang kuat. Jangankan datadigital, saat ini
sangat sulit memperoleh data dari satu instansibila ada permintaan dari
instansi lainnya. Budaya inilah yangtentunya harus bisa dikikis oleh aparatur
negara, dengan tidakmengabaikan prinsip kehati-hatian. Selain itu, harus ada
standar pengembangan Sistem Informasi di lingkungan Kepemerintahan yang
menegaskan mengenai standar Interoperabilitas.
B. Definisi

Interoperabilitas adalah dimana suatu aplikasi bisa berinteraksi dengan


aplikasi lainnya melalui suatu protokol yang disetujui bersama lewat
bermacam-macam jalur komunikasi, biasanya lewat network TCP/IP dan
protokol HTTP dengan memanfaatkan file XML. Adapun aplikasi disini boleh
berada di platform yang berbeda: Delphi Win32, .NET, Java, atau bahkan pada
O/S yang berbeda.

Kata "interoperability" terdiri dari 3 kata, yaitu: "inter" yang artinya


antar (beberapa hal), "operate" yang artinya bekerja, dan "ability" yang artinya
kemampuan/kebisaan. Sehingga apabila digabung menjadi "inter-opera-bility"
yang artinya menjadi "kemampuan bekerja antar beberapa hal" atau
terjemahan bebasnya kira - kira "kemampuan saling bekerja sama antar
beberapa hal". Salah satu contoh aplikasi yang punya interoperability adalah
aplikasi Web Services, SOA, XML-RPC.

C. Karakteristik Interoperabilitas Berdasarkan Level


1. Level hardware

Bagaimana perbedaan karakteristik (fisis, elektronis) komponen-


komponen hardware dijembatani dalam rangka mewujudkan suatu
fungsi/tujuan tertentu.

Contoh : interaksi antara CPU RAM > interoperabilitas


diwujudkan dengan cache dan buffer.
2. Level network

Bagaimana perbedaan hardware+OS bisa dijembatani, sehingga


dua komputer yang berbeda bisa saling berkomunikasi. Pendekatan:
protokol, standarisasi

3. Level software:

Bagaimana menjembatani perbedaan format data dan bahasa


pemrograman. Interoperabilitas data,Interoperabilitas komunikasi aktif
(function/procedure calls).

D. Kelebihan Dan Kekurangan


a. Kelebihan
1. Memberikan layanan dan informasi tanpa ada batasan waktu dan
tempat. Masyarakatdapat mengakses informasi serta layanan tanpa
harus terikat batasan waktu dantempat. Informasi dan layanan
disediakan 24 jam sehari 7 hari seminggu dengan pencari informasi
tidak harus datang secara fisik ke kantor pemerintah penyediainformasi
dan layanan yang diperlukannya.
2. Memperluas jangkauan pemberian layanan dan informasi.
Denganmenggunakan Internet sebagai salah satu media penyampaian
layanan dan informasi,seorang investor Amerika dan Eropa dapat
mengetahui potensi sumberdaya alamyang ada di propoinsi Lampung
misalnya dengan hanya melihat informasi tersebut pada ofisial website
dari propinsi tersebut.
3. Memberikan layanan yang lebih berkualitas. Dengan adanya teknologi
informasi dankomunikasi, layanan yang diberikan dalam bentuk
elektronik dan multimedia ( electronic form) bisa lebih menarik dan
berkualitas dibandingkan layanan dan informasi yang berbasis kertas
( paper form) saja.

4. Mengurangi total biaya administrasi dan waktu yang dikeluarkan oleh


masyarakat.Informasi dan layanan dapat diperoleh oleh masyarakat
dengan lebih gampang tanpaharus melewati berbagai meja birokrasi
dan mengeluarkan banyak biaya administrasiuntuk mendapatkannya.

5. Menjamin transparansi, akuntabilitas dan kontrol dari masyarakat


terhadap penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka penerapan
konsep good corporate governance.Transparansi, akuntabilitas dan
kontrol yang baik dapat menghilangkan kecurigaan dan kekesalan dari
masing-masing pihak.

6. Kerahasiaan data masih tetap bisa terjaga.

b. Kekurangan
1. Tidak memiliki dokumentasi sistem.
2. Belum tersedianya kamus data (data dictionary) yang jelas.
3. Adanya perbedaan persepsi mengenai interoperabilitas.
4. Belum dikenalnya interoperabilitas sistem informasi.
5. Belum merasa perlu adanya interoperabilitas sistem informasi

https://www.scribd.com/doc/204501171/Makalah-Pengertian-
Interoperabilitas-docx

Anda mungkin juga menyukai