Anda di halaman 1dari 51

"Dan dia (Muhammad) tidak mengucapkan sesuatu yang keluar dari hawa nafsunya, melainkan

(apa yang diucapkannya) adalah wahyu yang diwahyukan Tuhan." (QS Al-Najm/53: 3-4)

Dan Katakanlah: Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; Maka barangsiapa yang ingin
(beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir.
Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya
mengepung mereka. dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum
dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling
buruk dan tempat istirahat yang paling jelek." (QS Al-Kahfi: 29)

"Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikan dalam neraka, mereka berkata: "Alangkah
baiknya, andaikata kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul." (QS Al Ahzab/33 : 66)

Dari Anas bin Malik ra. dia berkata, Ada seorang lelaki bertanya kepada Nabi saw
kapankah hari kiamat akan terjadi wahai Rasulullah? beliau menjawab, Apa yang telah kau
persiapkan untuknya? Lelaki itu menjawab, Aku tidak mempersiapkan banyak sholat, puasa,
ataupun sedekah. Namun aku mencintai Allah dan RasulNya. Maka beliau bersabda: Kamu
akan bersama dengan orang yang kamu cintai. (HR Bukhari dan Muslim)

Seorang lelaki datang kepada Rasulullah saw lalu bertanya: Ya Rasulullah, apa pendapat
baginda tentang seseorang yang mencintai suatu kaum namun dia tidak mampu menyamai
(amalan saleh) mereka? Maka Rasulullah saw menjawab, Seseorang itu akan bersama
dengan orang yang dia cintai. (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Abdurrahman bin Aid ra, dia berkata, Adalah Rasulullah saw apabila hendak mengirimkan
pasukan, maka Beliau memberi nasehat, Bersikap lembut dan sayanglah kepada orang-orang! Jangan
menyerang mereka sebelum kalian BERDAKWAH kepada mereka, dan janganlah menghancurkan
rumah-rumah mereka! Jangan biarkan satu orang penghuni rumah pun yang ada di kota-kota maupun
di desa-desa, kecuali kalian membawa mereka ke hadapanku dalam keadaan muslim (telah memeluk
Islam), karena yang demikian itu lebih aku sukai daripada kalian datang padaku dengan membawa
istri-istri dan anak-anak mereka setelah kalian membunuh suami-suami mereka! . (HR. Ibnu Mandah
dan Ibnu Asakir dalam kitab Al Kanz jilid II halaman 294. Diriwayatkan pula oleh Ibnu Syahin dan Al
Baghawi seperti terdapat dalam kitab Al Ishaabah jilid III halaman 153, juga Tirmidzi dalam kitabnya
jilid I halaman 195).

Dari Buraidah ra, dia menceritakan, Adalah Rasulullah saw apabila mengirim rombongan jihad atau
pasukan tentara, maka Beliau saw memberikan nasihat kepada pemimpin mereka supaya menjaga
ketakwaan dirinya kepada Allah SWT dan berlaku baik terhadap orang-orang Islam yang di bawah
pimpinannya. Beliau juga berpesan kepada pemimpin rombongan, Apabila engkau bertemu dengan
musuhmu orang-orang musyrik, maka ajaklah mereka kepada salah satu dari tiga perkara, jika
mereka menerima salah satu dari tiga pilihan yang engkau ajukan, maka terimalah pilihan mereka
dan tahanlah serangan kepada mereka!

Pertama, ajaklah mereka untuk memeluk Islam! Jika mereka menerima, maka terimalah keIslaman
mereka dan janganlah menyerang mereka.
Kedua, ajaklah mereka untuk meninggalkan kampung halaman mereka dan tinggal di perkampungan
kaum muhajiriin, lalu beritahukan kepada mereka bahwa apabila mereka melakukan yang demikian,
maka mereka memperoleh perlakuan dan hak yang sama dengan kewajiban kaum muhajirin; tetapi
apabila mereka menolak dan lebih suka memilih untuk tinggal di tempat mereka sendiri, maka
katakan pada mereka bahwa mereka akan diperlakukan seperti orang-orang Islam Badwi, dan
berlakulah ke atas mereka hukum Allah seperti yang berlaku atas orang-orang mukmin umumnya,
yakni mereka tidak akan mendapat bagian dari harta rampasan perang, kecuali jika mereka ikut
berjihad bersama kaum muslimin.

Ketiga, jika mereka tidak mau menerima tawaran yang kedua, maka perintahkan kepada mereka
supaya membayar jizyah! Jika mereka bersedia membayar jizyah, maka terimalah dan janganlah
engkau menyerang mereka ! Tetapi jika mereka menolak membayar jizyah, maka mintalah bantuan
kepada Allah dan perangilah mereka! Apabila engkau telah mengepung mereka dalam sebuah
benteng, lalu mereka memintamu untuk memberlakukan hukum Allah atas mereka, maka jangan
engkau penuhi permintaan tersebut, karena sesungguhnya kalian tidak mengetahui hukum apa yang
akan ditetapkan Allah atas mereka. Akan tetapi berlakukanlah pada mereka hukum kebijaksanaan
kalian, kemudian putuskanlah perkara mereka setelah itu menurut kebijaksanaan yang kalian
kehendaki. (HR. Abu Daud)

Khalifah Umar ibn Khattab radhiallohuanhu pernah berkirim surat kepada panglima
perangnya Saad bin Abi Waqqash pada saat hendak membuka negeri Persia (iran
saat ini) pada perang Qadisiyyah yang isinya:
Amma bad. Maka aku perintahkan kepadamu dan orang-orang yang besertamu
untuk selalu takwa kepada Allah dalam setiap keadaan. Karena, sesungguhnya
takwa kepada Allah adalah sebaik-baik persiapan dalam menghadapi musuh dan
paling hebatnya strategi dalam pertempuran.
Aku perintahkan kepadamu dan orang-orang yang bersamamu agar kalian menjadi
orang yang lebih kuat dalam memelihara diri dari berbuat kemaksiatan dari musuh-
musuh kalian. Karena, sesungguhnya dosa pasukan lebih ditakutkan atas mereka
daripada musuh-musuh mereka dan sesungguhnya kaum muslimin meraih
kemenangan tidak lain adalah karena kedurhakaan musuh-musuh mereka terhadap
Allah. Kalaulah bukan karena kedurhakaan musuh-musuh itu, tidaklah kaum
Muslimin memiliki kekuatan karena jumlah kita tidaklah seperti jumlah mereka
(jumlah mereka lebih besar) dan kekuatan pasukan kita tidaklah seperti kekuatan
pasukan mereka. Karenanya, jika kita seimbang dengan musuh dalam kedurhakaan
dan maksiat kepada Allah, maka mereka memiliki kelebihan di atas kita dalam
kekuatannya, dan bila kita tidak menang menghadapi mereka dengan keutamaan
kita, maka tidak mungkin kita akan mengalahkan mereka dengan kekuatan kita.
Ketahuilah bahwa kalian memiliki pengawas-pengawas (para malaikat) dari Allah.
Mereka mengetahui setiap gerak-gerik kalian karenanya malulah kalian terhadap
mereka. Janganlah kalian mengatakan, Sesungguhnya musuh kita lebih buruk dari
kita sehingga tidak mungkin mereka menang atas kita meskipun kita berbuat
keburukan. Karena, berapa banyak kaum-kaum yang dikalahkan oleh orang-orang
yang lebih buruk dari mereka. Sebagaimana orang-orang kafir Majusi telah
mengalahkan Bani Israil setelah mereka melakukan perbuatan maksiat. Mintalah
pertolongan kepada Allah bagi diri kalian sebagaimana kalian meminta kemenangan
dari musuh-musuh kalian. Dan aku pun meminta hal itu kepada Allah bagi kami dan
bagi kalian.
Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena
itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus.
(QS. Az Zukhruf [43]: 57-61).

Konteks ayat-ayat ini bercerita tentang kisah Nabi Isa. Pada akhir rangkaian ayat-ayat tersebut,
Allah berfirman Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari
kiamat. Maknanya adalah, turunnya Nabi Isa sebelum terjadinya kiamat kelak merupakan
pertanda bahwa terjadinya kiamat sudah sangat dekat. Makna ini dikuatkan oleh qiraah Ibnu
Abbas, Mujahid dan sejumlah ulama tafsir lainnya yang membaca ayat ini dengan
memfathahkan huruf ain dan lam pada lafal la-ilmun yang maknanya adalah Dan
sesungguhnya Isa itu benar-benar merupakan salah satu tanda (dekatnya) hari kiamat. (Tafsir
Ath-Thabari dan Tafsir Al-Qurthubi).

Kedua, firman Allah Taala: Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya.
Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Tidak ada seorang pun dari ahli kitab
kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan pada hari kiamat nanti Isa
akan menjadi saksi terhadap mereka. (QS. An-Nisa [4]: 157-159).

Ayat-ayat dalam surat An-Nisa di atas menjelaskan bahwa orang-orang Yahudi tidak mampu
membunuh Nabi Isa, tidak pula mampu menyalibnya, karena Nabi Isa telah diangkat oleh Allah
Taala ke langit lengkap dengan jasad dan ruhnya. Nabi Isa tidak dibunuh dan tidak disalib, tetapi
ada orang yang diserupakan dengan Isa di mata mereka, dan orang itulah yang mereka salib
sebagaimana firman Allah Taala: Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-
Nya.

Makna lafazh di dalam firman Allah mengandung arti bahwa Allah telah mengangkat Isa lengkap
dengan jasad dan ruhnya, sehingga dengan demikian tercapai bantahan terhadap pengakuan
orang-orang Yahudi bahwa mereka telah membunuh dan menyalibnya, karena pembunuhan dan
penyaliban itu hanya terjadi pada jasad saja. Dalam hal ini, pengangkatan ruhnya saja tidak
cukup untuk membantah pengakuan mereka itu. Karena yang disebut oleh Isa itu mencakup
badan dan ruh, sehingga tidak cukup dengan hanya menyebut salah satu dari kedua unsur itu,
kecuali ada bukti yang membenarkan, sedangkan di sini tidak ada bukti seperti itu. Lagi pula,
pengangkatan ruh dan jasadnya secara keseluruhan itu sesuai dengan keperkasaan Allah Yang
Maha Sempurna, dan sesuai dengan hikmah, kemuliaan dan pertolongan yang diberikan Allah
kepada Rasul-Nya yang dikehendaki-Nya.

Diriwayatkan oleh An Nuwas bin Saman , rasulullah SAW , bersabda , : Allah


menurunkan Isa as di atas menara putih, sebelah timur Damaskus antara dua
malaikat yang berpakaian hijau dan memakai minyak zafaran seraya meletakkan
kedua telapak tangannya di atas sayap dua malaikat. Jika dia menundukkan kepala,
seperti air yang menetes dan jika mendongakkan kepala, laksana mutiara (HR
Muslim)
Diriwayatkan oleh Aqil bin Khalid ra, bahwa Rasulullah SAW menjelaskan saat saat
turunnya Isa as, Kulitnya putih, rambutnya keriting, dan dadanya bidang dalam
riwayat lain dijelaskan, Kulitnya lebih indah daripada kulit laki laki yang pernah
kamu lihat. Rambutnya lebat dan bersih. (HR Bukhari)

Sesungguhnya sebelum keluarnya Dajjal adalah tempo waktu tiga tahun yang sangat sulit,
dimana pada waktu itu manusia akan ditimpa oleh kelaparan yang sangat. Allah memerintahkan
kepada langit pada tahun pertama darinya untuk menahan 1/3 dari hujannya dan
memerintahkan kepada bumi untuk menahan 1/3 dari tanamannya. Kemudian Allah
memerintahkan kepada langit pada tahun kedua darinya agar menahan 2/3 dari hujannya dan
memerintahkan bumi untuk menahan 2/3 dari tanam tanamannya. Kemudian pada tahun ketiga
darinya Allah memerintahkan kepada langit untuk menahan semua air hujannya, lalu ia tidak
meneteskan setitik airpun dan memerintahkan bumi agar menahan seluruh tanamannya, maka
setelah itu tidak tumbuh satu tanaman hijaupun dan semua binatang berkuku akan mati kecuali
yang tidak dikehendaki Allah. Para sahabat bertanya, Dengan apa manusia akan hidup pada
saat itu ? Beliau Shallallahu alaihi wa sallam menjawab, Tahlil, takbir dan tahmid akan sama
artinya bagi mereka dengan makanan.[ HR. Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah dan Al Hakim,
shahih. Lihat Ash- Shahihahno.2457]

Telah bercerita kepada kami Ishaq telah mengabarkan kepada kami Yaqub
bin Ibrahim telah bercerita kepada kami bapakku dari Shalih dari Ibnu Syihab
bahwa Said bin Al Musayyab mendengar Abu Hurairah ra berkata; Rasulullah
saw besabda: Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, diprediksikan
segera turun kepada kalian Isa bin Maryam sebagai hakim yang adil, dia
akan menghancurkan salib, membunuh babi, membebaskan jizyah dan harta
benda akan banyak tersebar sehingga tidak ada seorangpun yang mau
menerima (shadaqah) hingga pada masa itu satu kali sujud lebih baik
daripada dunia dan isinya. Kemudian Abu Hurairah ra berkata; Bacalah
firman Allah jika kamu mau; Tidak ada seorang pun di antara ahli kitab yang
tidak beriman kepadanya (Isa) menjelang kematiannya. Dan pada hari
kiamat, dia (Isa) akan menjadi saksi mereka. (An-Nisa`: 159)(Shahih
Bukhari)
Abu Hurairah berkata , Rasulullah SAW bersabda, Demi Allah, isa putra
Maryam benar benar akan turun menjadi penguasa yang adil, dia akan
menghancurkan salib, membunuh babi, dan menghapuskan jizyah (pajak).
Unta betina yang masih muda benar benar dilepaskan dan tidak
dikembangbiakan orang lagi. Isa benar benar akan menghilangkan
permusuhan, kebencian dan kedengkian. Manusia benar benar diimbau
untuk mengambil harta, tetapi tidak ada yang mau menerima harta. (HR
Muslim)

"Bersegeralah beramal sebelum datangnya rangkaian fitnah seperti sepenggalan malam yang
gelap gulita, seorang laki-laki di waktu pagi mukmin dan di waktu sore telah kafir, dan di waktu
sore beriman dan pagi menjadi kafir, ia menjual agamanya dengan kesenangan dunia." (HR.
Ahmad No. 8493)

Suatu ketika kami duduk-duduk di hadapan Rasulullah SAW memperbincangkan


tentang berbagai fitnah, beliau pun banyak bercerita mengenainya. Sehingga beliau
juga menyebutkan tentang fitnah Ahlas. Maka, seseorang bertanya, apa yang
dimaksud dengan fitnah Ahlas? beliau menjawab, yaitu fitnah pelarian dan
peperangan. Kemudian fitnah Sarra; kotoran atau asapnya berasal dari bawah kaki
seseorang dari ahlu baitku, ia mengaku dariku padahal bukan dariku karena
sesungguhnya waliku hanya orang-orang yang bertaqwa. Kemudian manusia
bersepakat pada seseorang seperti bertemunya pinggul di tulang rusuk, kemudian
fitnah Duhaima yang tidak membiarkan ada seseorang dari umat ini pasti dihantamnya.
Jika dikatakan: ia telah selesai, maka justru ia berlanjut, di dalamnya seseorang pria
pada pagi hari beriman, tetapi pada sore hari menjadi kafir, sehingga manusia terbagi
menjadi 2 kemah; kemah keimanan yang tidak mengandung kemunafikan, dan kemah
kemunafikan yang tidak mengandung keimanan. Jika itu terjadi, maka tunggulah
kedatangan Dajjal pada hari itu atau besoknya. (HR. Abu Dawud, kitabul Fitan no
4242, Ahmad 2/133,Al Hakim 4/467, dishahihkan syaikh Al-Albani dalam shahih Jamius
Shaghir no.4194 dan silsilah Al-Ahadits Ash-shahihah no 974)

kataDuhaima merupakan bentuk tasghir dari kata dahma yang berarti hitam dan
kelam. Fitnah ini akan meluas mengenai seluruh umat ini. Meskipun dikatakan bahwa
fitnah ini telah berhenti ia akan terus berlangsung dan bahkan telah mencapai
puncaknya. Perlu kita ketahui tentang beberapa bentuk konkret dari fitnah Duhaima ini,
antara lain :

1. Fitnah ini bersifat menghantam seluruh ummat Islam baik dari kalangan bangsa Arab
maupun ajam. Sungguh tidak dapat dibayangkan bentuk kedahsyatan fitnahnya!
2. Fitnah ini muncul dalam bentuk sarana informasi dan hiburan berupa televisi. Hampir
tidak ada satupun rumah di negeri yang berpenduduk umat Islam yang tidak dapat
ditembus oleh fitnah televisi
3. Bentuk lainnya berupa fitnah anti terorisme, yang sebenarnya bermakna perang
terhadap Islam dan umat Islam, terkhusus umat islam yang memiliki jalan jihad sebagai
cara untuk menegakkan agama (iqamatuddin), sebagaimana realita yang terjadi , fitnah
perang anti terorisme ini telah membelah manusia dalam dua kelompok; kelompok
mukmin sejati yang tanpa sedikitpun dicemari oleh kemunafikan, dan kelompok munafik
yang tidak memiliki keimanan.
Dari Abu Said Al-Khudri ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, Akan turun kepada umatku
di akhir zaman nanti cobaan yang dahsyat dari pemimpin mereka. Belum pernah terdengar
cobaan yang lebih dahsyat darinya sehingga bumi yang luas itu terasa sempit bagi mereka
karena bumi dipenuhi dengan kejahatan dan kezaliman. Seorang mukmin tidak
mendapatkan tempat berpindah dari kezaliman itu. Kemudian, Allah Azza wa Jalla
mengutus seseorang dari keturunanku. Dia akan memenuhi bumi dengan keadilan
sebagaimana bumi dipenuhi dengan kejahatan dan kezaliman. Penduduk bumi dan langit
ridha dengannya, dan bumi tidak menyimpan sesuatu pun dari bijinya, kecuali
mengeluarkannya. Begitu juga dengan langit, kecuali Allah menuangkannya ke bumi. Ia
hidup di tengah-tengah mereka selama tujuh, delapan, atau sembilan tahun agar semua
yang hidup dan mati menikmati apa yang tellah diperbuat Allah Azza wa Jalla terhadap
penduduk bumi dari kebaikan-Nya.(HR Hakim)

Akan ada sekelompok orang di antara umatku yang senantiasa membela kebenaran, akan
mengalahkan musuh-musuh mereka. Orang-orang yang menyelisihinya tidak akan
membahayakannya melainkah hanya menimpakan cobaan hingga datangnya ketentuan Allah,
dan mereka tetap dalam keadaan seperti itu. Mereka (para shahabat) bertanya; Wahai Rasulullah,
di manakah mereka? Rasulullah menjawab; Di Baitul maqdis, dan di sekitar Baitul Maqdis. (HR
Ahmad)

Akan senantiasa ada satu kelompok dari umatku yang meraih kemenangan (karena
berada) di atas kebenaran, orang-orang yang menelantarkan mereka tidak akan
mampu menimbulkan bahaya kepada mereka, sampai datangnya urusan Allah
sementara keadaan mereka tetap seperti itu .[HR. Muslim: Kitabul Imarah no. 3544
dan Tirmidzi: Kitabul fitan no. 2155]

Akan senantiasa ada satu kelompok dari umatku yang berperang di atas urusan
Allah. Mereka mengalahkan musuh-musuh mereka. Orang-orang yang memusuhi
mereka tidak akan mampu menimpakan bahaya kepada mereka sampai datangnya
kiamat, sementara keadaan mereka tetap konsisten seperti itu.[HR. Muslim:
Kitabul imarah no. 3550]

Akan senantiasa ada sekelompok umatku yang berperang di atas kebenaran.


Mereka meraih kemenangan atas orang-orang yang memerangi mereka, sampai
akhirnya kelompok terakhir mereka memerangi Dajjal.[HR. Abu Daud: Kitab al-jihad
no. 2125, Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah no. 1959]

Akan berperang tiga orang di sisi perbendaharaanmu. Mereka semua adalah putera
khalifah. Tetapi tak seorang pun di antara mereka yang berhasil menguasainya.
Kemudian muncullah bendera-bendera hitam dari arah timur, lantas mereka
membunuh kamu dengan suatu pembunuhan yang belum pernah dialami oleh
kaum sebelummu. Kemudian beliau saw menyebutkan sesuatu yang aku tidak
hafal, lalu bersabda: Maka jika kamu melihatnya, berbaiatlah walaupun dengan
merangkak di atas salju, karena dia adalah khalifah Allah Al-Mahdi."[ Sunan Ibnu
Majah, Kitabul Fitan Bab Khurujil Mahdi 2: 1467: Mustadrak Al-Hakim 4: 463-464.
Dan dia berkata, Ini adalah hadits shahih menurut syarat Syaikhain. (An-Nihayah
fil Fitan 1:29 dengan tahqiq DR. Thana Zaini)]

1. Rasulullah bersabda: Tidak akan terjadi kiamat sehingga turun kepada kalian Ibnu Maryam
sebagai hakim yang adil, ia mematahkan salib, membunuh babi, menghentikan jizyah dan
melimpahkan harta sehingga tidak ada seorang pun yang mau menerima pemberian harta. (HR.
Bukhari: no. 2296).

2. Rasulullah bersabda: Bagaimana keadaan kalian apabila Ibnu Maryam turun di antara kalian
sedangkan yang menjadi imam (pemimpin) kalian berasal dari kalangan kalian sendiri? (HR.
Bukhari: Kitabu ahaditsil anbiya no. 3193 dan Muslim: Kitabul iman no. 222, 223, 224).

3. Dari Jabir bin Abdullah ia berkata: Saya mendengar Nabi Saw bersabda: Akan senantiasa ada
di antara umatku satu kelompok yang berperang di atas kebenaran, mereka senantiasa menang
hingga hari kiamat. Beliau bersabda: Lantas Isa ibnu Maryam turun, maka pemimpin
kelompok tersebut berkata, Kemarilah, shalatlah sebagai imam kami! Maka Isa menjawab,
Tidak, sebagian kalian memimpin sebagian yang lain sebagai penghormatan Allah terhadap
umat ini. (HR. Muslim: Kitabul iman no. 225) [sumber: akhir zaman]

Dari Maqil bin Yasar ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda, Beribadahlah pada waktu
terjadi al Haraj (pembunuhan) seperti hijrah ke saya. (HR Muslim, Turmudzi, dan Ibnu
Majah)

Dari Zubair bin Adly bahwa ia melaporkan kepada Anas setelah perdebatan, lalu Ia (Anas)
berkata, Bersabarlah kalian !, Susungguhnya, tidak akan datang pada kalian suatu zaman
kecuali yang lebih jelek daripadanya hingga kalian menjumpai Tuhan kalian. Ini saya
dengar dari Nabi SAW. (HR Bukhari dan Turmudzi)

Dari Tsauban ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, Sesungguhnya yang paling aku takuti
dari umatku adalah para pemimpin yang sesat. Jika meletakkan pedang pada umatku, ia
tidak akan mengangkatnya sampai hari kiamat. (HR Abu daud dan Ibnu Majah)

Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada
kami Yazid bin Harun telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin Qudamah Al Jumahi
dari Ishaq bin Abu Furat dari Al Maqburi dari Abu Hurairah dia berkata, Rasulullah saw
bersabda: Akan datang tahun-tahun penuh dengan kedustaan yang menimpa manusia,
pendusta dipercaya, orang yang jujur didustakan, amanat diberikan kepada pengkhianat,
orang yang jujur dikhianati, dan Ruwaibidlah turut bicara. Lalu beliau ditanya, Apakah
Ruwaibidlah itu? beliau menjawab: Orang-orang bodoh yang mengurusi urusan perkara
umum. (Sunan Ibnu Majah)

Dari Abdullah bin Amr bin Ash ra bahwa Rasulullah SAW bersabda , Bagaimana
denganmu jika kamu berada di tengah kekacauan, janji janji dan amanat mereka abaikan,
kemudian mereka berselisih seperti ini ? Lalu, beliau menyilangkan antara jari jari.
Abdullah bin Amr bertanya, Lalu , dengan apa engkau menyuruhku? Beliau menjawab,
Jagalah rumah, keluargamu, lidahmu, dan lakukanlah apa yang kamu tahu dan tinggalkan
yang mungkar, serta berhati hatilah dengan urusanmu sendiri, lalu tinggalkanlah perkara
yang umum (HR Abu Daud dan Nasai)

Dari Hudzaifah bin al Yaman ra bertanya, Wahai Rasulullah, apakah setelah kebaikan
akan datang kejahatan? Beliau menjawab, Ya, banyak penyeru (dai) yang mengajak ke
pintu jahanam, maka, barangsiapa yang mengijabahnya (mengikutinya), mereka akan
dilemparkan ke dalamnya. Aku bertanya,Sifatkanlah mereka itu kepada kita. Beliau SAW
berkata,Mereka dari golongan kita dan berbicara dengan bahasa kita, Aku berkata,Lalu,
kau suruh apa ketika aku melihatnya? Beliau SAW menjawab, Lazimilah (berpeganglah)
pada jamaah muslimun dan imam mereka. Aku berkata, Jika tidak ada jamaah dan
Imam? Beliau SAW menjawab, Jauhilah semua kelompok itu meskipun akar
pohon melilitmu hingga maut menjemputmu, dan engkau tetap seperti itu. (HR Muslim)

Dari Abu Dzar ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda, Wahai Abu Dzar, bagaimana kamu
jika berada dalam kekacauan? Lalu beliau SAW menyilangkan jari jarinya. Abu Dzar
berkata, Apa yang akan engkau perintahkan kepadaku, ya Rasulullah? beliau
menjawab,Bersabarlah ! bersabarlah ! manusia akan berpura pura dengan akhlak dan
perbuatan mereka. (HR Hakim dan Baihaqi)

Imam Muslim meriwayatkan bahwa Abu Said Al Khudri r.a. berkata : Rasulullah SAW
telah menyampaikan kepadaku bahwa jembatan shirath itu lebih tipis dari sehelai rambut
dan setajam pedang

Ibnu Masud berkata , Jembatan shirath merupakan jalan yang lurus sepanjang
neraka. Bentuknya seperti pedang yang panjang, dapat mematahkan , dan licin.
Di atas jembatan shirath ini terdapat besi-besi yang berasal dari neraka. Besi-
besi ini mencakar dan mencengkram siapa saja yang dikendaki. Diantara orang-
orang yang menyeberangi shirath, terdapat orang yang berlari secepat kilat
hingga akhirnya dia dapat selamat. Ada yang berlari seperti angin hingga dia
selamat sampai di seberang. Ada yang berlari secepat kuda. Ada pula yang
berlari biasa dan berjalan. (diriwayatkan oleh Thabrani dan Bahihaqi dengan sanad
yang shahih)

Dari Aisyah r.a. bahwa Rasulullah saw bersabda, Neraka jahanam itu memiliki
jembatan yang lebih tipis dari sehelai rambut dan setajam pedang. Di atas
jembatan itu terdapat besi-besi dan pagar yang runcing . Keduanya akan
mengambil apa saja yang dikehendaki Allah. Orang-orang yang ada di atas
jembatan itu, ada yang berlari secepat kedipan mata, kilat, angin dan kuda
berlari. Para malaikat berkata Ya Allah, selamatkan! Selamatkan! Yang
berhasil sampai di seberang jembatan diselamatkan. Yang dikoyak juga
selamat. Sedangkan , yang dibanting ke dalam neraka dengan posisi wajah
terlebih dulu masuk ke dalam neraka (HR Ahmad)

Dari Ubaid bin Umair bahwa Nabi SAW bersabda, Jembatan shirath itu berada di atas
neraka. Bentuknya setajam pedang. Di kedua sisi jembatan itu terdapat besi-
besi dan pagar runcing. Besi dan pagar runcing ini harus dilalui oleh semua
orang sehingga (ada sebagian) tersangkut, terkoyak. Demi jiwaku di tangan-
Nya, orang-orang yang berjumlah lebih dari Rabiajh dan Madhar akan benar-
benar dikoyak oleh satu kait daging yang besar. Para malaikat yang berada di
kedua sisi jembatan shirath berdoa, Ya Allah selamatkan! Selamatkan! (HR
Baihaqi dan Ibnu Ad-Dunya)

Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda, Kemudian jembatan shirath
dibentangkan di atas neraka dan aku adalah Rasul pertama yang
menyeberanginya dan dilanjutkan dengan umatku. Pada saat itu tidak
seorangpun yang berbicara. Hanya para Rasul yang berbicara. Mereka
mengucapkan, Ya Allah, selamatkan! Selamatkan! Di dalam neraka terdapat
beberapa besi runcing (tempat menggantungkan daging) seperti duri As-Sadan.
Apakah kalian tahu apa y ang dimaksud dengan duri As- Sadan? Mereka
menjawab, Ya kami tahu Rasulullah SAW bersabda, Besi-besi runcing itu
seperti duri AS-Sadan. Namun hanya Allah yang tahu sebesar apa besi-besi
runcing itu. Besi-besi itu akan menyambar manusia karena amal perbuatannya
yang pernah dilakukan di dunia (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Ummul Mukminin Zainab binti Jahsy (isteri Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam),
beliau berkata:" (Pada suatu hari) Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam masuk ke dalam
rumahnya dengan keadaan cemas sambil bersabda, "La ilaha illallah, celaka (binasa) bangsa
Arab dari kejahatan (malapetaka) yang sudah hampir menimpa mereka. Pada hari ini telah
terbuka bagian dinding Ya'juj dan Ma'juj seperti ini", dan Baginda menemukan ujung ibu
jarinya dengan ujung jari yang sebelahnya (jari telunjuk) yang dengan itu mengisyaratkan
seperti bulatan. Saya (Zainab binti Jahsy) lalu bertanya, Ya Rasulullah! Apakah kami akan
binasa, sedangkan di kalangan kami masih ada orang-orang yang shaleh?" Lalu Nabi
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, Ya, jikalau kejahatan sudah terlalu banyak." (HR.
Bukhari dan Muslim)

Dari Abdullah bin Amr bin 'Ash Ra. ia berkata: Aku mendengar Rasullullah Shallallahu
'Alaihi wa Sallam bersabda,' "Bahwasanya Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak akan mencabut
(menghilangkan) ilmu dengan sekaligus dari (dada) manusia. Tetapi Allah Subhanahu wa
Ta'ala menghilangkan ilmu agama dengan mematikan para ulama. Apabila sudah
ditiadakan para ulama, orang banyak akan memilih orang-orang jahil sebagai
pemimpinnya. Apabila pemimpin yang jahil itu ditanya, mereka akan berfatwa tanpa ilmu
pengetahuan. Mereka sesat dan menyesatkan orang lain." (HR. Muslim)

Kelak di akhir zaman Bani Qanthura yang berwajah lebar dan bermata sipit akan
datang menyerbu, sehingga mereka mencapai tepian sungai Dajlah. Pada saat
itulah penduduk daerah itu akan terpecah menjadi tiga kelompok. Satu kelompok
mengikuti ekor sapi (menuntun binatang mereka) dan menyelamatkan diri ke
pedalaman, mereka akan binasa. Satu kelompok lainnya memilih menyelamatkan
dirinya dengan jalan memilih kekafiran. Adapun kelompok terakhir menempatkan
keluarganya di belakang punggung mereka dan bertempur melawan musuh. Mereka
itulah orang-orang yang akan mati syahid. (HR. Abu Daud, dihasankan oleh Al
Albani).

Dalam lafal yang lain diterangkan bahwa sisa-sisa kelompok umat Islam yang
berperang ini akan mampu mengalahkan Bani Qanthura: Adapun satu kelompok
yang terakhir menempatkan keluarganya di belakang punggung mereka dan
mereka maju berperang menyongsong musuh. Orang-orang yang terbunuh di
antara mereka adalah orang-orang yang mati syahid, dan Allah akan melimpahkan
kemenangan kepada mereka melalui orang-orang yang tersisa. (HR. Ahmad-
shahih).

Andaikan dunia tinggal sehari sungguh Allah taaala akan panjangkan hari tersebut
sehingga diutus padanya seorang lelaki dari ahli baitku namanya serupa namaku dan nama
ayahnya serupa nama ayahku. Ia akan penuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan
sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman dan penganiayaan. (HR Abu
Dawud 9435)

Diriwayatkan daripada Ibnu Umar r.a katanya: Nabi shollallahu alaih wa sallam bersabda: Kamu semua
akan membunuh orang-orang Yahudi. Maka kamu semua akan membunuh mereka sehingga batu akan
berkata: Wahai para muslimin! Di sini ada orang Yahudi, datanglah kemari dan bunuhlah dia. (HR
Muslim)

Dari Tsauban ra berkata, bersabda Rasulullaah saw, Sesungguhnya Allah mengumpulkan bumi untukku
sehingga aku bisa melihat sisi timur hingga sisi baratnya, dan sesungguhnya umatku akan
mendatangkan kekuasaannya ke seluruh wilayah yang ditunjukkan kepadaku. (HR Muslim, Ahmad, Abu
Dawud, dan At Tirmidzi)

Dari Numan bin Basyir dan Hudzaifah radlyallaahu anhuma, berkata, telah bersabda Rasulullah saw,
Kenabian akan terjadi di antara kalian selama yang dikehendaki oleh Allah, kemudian Allah akan
menghapusnya apabila menghendaki, kemudian akan ada khilafah di atas manhaj kenabian, kemudian ia
akan ada selama Allah menghendaki, kemudian akan menghapusnya apabila Allah menghendaki,
kemudian akan ada kekuasaan yang dzalim, ia akan ada selama Allah menghendaki, kemudian Dia akan
mencabutnya ketika berkehendak untuk mencabutnya, kemudian akan muncul kekuasaan yang diktator,
dia akan ada selama Allah menghendaki, kemudian Allah akan mencabutnya ketika Dia berkehendak
untuk mencabutnya, kemudian akan muncul khilafah di atas manhaj kenabian, kemudian beliau diam.
(Diriwayatkan oleh Ahmad dan Ath Thobroni)

Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Said telah menceritakan kepada kami Jarir dari
Abdulmalik bin Umair dari Jabir bin Samurah dari Nafi bin Utbah berkata: Kami bersama
Rasulullah Shallallahu alaihi wa Salam dalam suatu peperangan. Ia berkata: Suatu kaum
mendatangi nabi Shallallahu alaihi wa Salam dari maghrib, mereka mengenakan baju wool,
mereka menemui beliau didekat suatu bukit. Mereka berdiri sementara Rasulullah Shallallahu
alaihi wa Salam duduk. Ia (Nafi) berkata: Hatiku berkata: Datangilah mereka dan berdirilah
diantara mereka dan Rasulullah Shallallahu alaihi wa Salam agar mereka tidak menyerang
beliau lalu aku berkata: Mungkin beliau berbicara lirih dengan mereka. Aku mendatangi mereka
lalu aku berdiri diantara mereka dan beliau. Aku menghafal empat kalimat dari beliau, aku
menghitungnya dengan tanganku. Beliau bersabda: Kalian akan memerangi jazirah arab lalu
Allah menaklukkannya, setelah itu Persia lalu Allah menaklukkannya, kemudian kalian
memerangi Romawi lalu Allah menaklukkannya, selanjutnya kalian memerangi Dajjal lalu Allah
menaklukkannya. Kemudian Nafi berkata: Hai Jabir, kami tidak berpendapat Dajjal muncul
hingga Romawi ditaklukkan. (HR Muslim 5161)

Adalah di tengah-tengah kamu (masa) kenabian sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh
Allah adanya, kemudian Allah menghilangkannya manakala Dia berkehendak. Kemudian akan
ada (masa) khilafah Rasyidah yang berjalan berdasarkan Minhaj (jalan) kenabian sampai
pada (masa) yang dikehendaki oleh Allah adanya, kemudian Allah menghilangkannya manakala
Dia berkehendak. Setelah itu akan ada kerajaan yang menggigit dengan kuat (berpegang pada
sunnah) hingga pada waktu yang dikehendaki oleh Allah adanya, kemudian Allah
menghilangkannya manakala Dia berkehendak. Sesudah itu akan ada kerajaan yang sewenang-
wenang (diktator) sampai pada waktu yang dikehendaki oleh Allah adanya, kemudian Allah
menghilangkannya manakala Dia berkehendak. Kemudian akan ada Khilafah Rasyidah yang
berjalan berdasarkan Minhaj (jalan) kenabian. Setelah itu Nabi Shallallahu alaihi wa sallam
diam [Hadits Shahih Riwayat Imam Muslim, Ahmad, Lihat Silsilah Shahihah No. 5]

Kalian akan mengalami babak Kenabian selama masa yang Allah kehendaki, kemudian babak
kekhalifahan mengikuti manhaj Kenabian selama masa yang Allah kehendaki, kemudian babak
Raja-raja yang menggigit,selama masa yang Allah kehendaki, kemudian babak para penguasa
yang memaksakan kehendak (diktator) selama masa yang Allah kehendaki, kemudian kalian
akan mengalami babak kekhalifahan mengikuti manhaj Kenabian, kemudian Nabi diam. (HR
Ahmad)

Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Ishaq Al Washithi An Naqid; telah menceritakan
kepada kami Yahya bin Ishaq dari Yazid bin Hayyan; aku mendengar Abu Mijlaz menceritakan
dari Ibnu Abbas, ia berkata, " Sesungguhnya panji Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
berwarna hitam dan benderanya berwarna putih." (sunan Ibn Majah 2808)

(Pasukan yang membawa) bendera hitam akan muncul dari Khurasan. Tak ada
kekuatan yang mampu menahan laju mereka dan mereka akhirnya akan mencapai
Yerusalem, di tempat itulah mereka akan mengibarkan benderanya. (HR Turmidzi)

10400- Dari Abu Said Al-Khudzri, sesungguhnya Abu Bakar As-Siddiq datang kepada
Nabi Shallallahu alaihi wa sallam dan berkata, Ya Rasulullah, sesungguhnya aku
dilembah itu dan itu, maka seketika ada seorang lelaki sedang dalam keadaan
khusyu shalat. Maka bersabdalah Nabi Shallallahu alaihi wa sallam kepadanya,
Pergilah dan bunuhlah dia. Berkata (Abu Said Al-Khudzri), maka pergilah Abu
Bakar dan ketika dia melihnya dalam keadaan itu (sedang shalat) maka Abu Bakar
enggan membunuhnya dan kembali kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wa
sallam. Maka bersabdalah Nabi Shallallahu alaihi wa sallam kepada Umar bin
Khathab, Pergilah dan bunuhlah dia. Maka pergilah Umar bin Khathab, ketika dia
melihnya dalam keadaan seperti itu (sedang shalat) sebagaimana yang dilihatnya
oleh Abu Bakar maka dia kembali dan berkata, Ya Rasulullah, aku melihatnya dia
sedang khusyu shalat, maka aku enggan membunuhnya. Nabi bersabda, Hai Ali,
pergi dan bunuhlah dia. Maka pergilah Ali dan tidak melihatnya kemudian Ali
pulang dan berkata, Wahai Rasulullah aku tidak melihatnya. Berkata (Abu Said Al-
Khudzri) maka Nabi Shallahu alaihi wa sallam bersabda, Sesungguhnya ini (orang)
dan teman-temannya mereka membaca Al-Quran tetapi tidak melewati
kerongkongan mereka, mereka keluar dari agama Islam sebagaimana anak panah
meluncur dari busurnya kemudian mereka tidak akan kembali didalamnya sehingga
anak busur bisa kembali ketempatnya, maka BUNUHLAH (PERANGILAH) MEREKA,
mereka adalah SEJELEK-JELEK CIPTAAN (manusia). (HR. Ahmad dan rijalnya kuat)
[Majma Az-Zawaid juz 6 hal. 241]

10401- Dari Anas berkata : Ada seorang lelaki pada zaman Rasulullah berperang
bersama Rasulullah dan apabila kembali (dari peperangan) segera turun dari
kenderaannya dan berjalan menuju masjid nabi melakukan shalat dalam waktu
yang lama sehingga kami semua terpesona dengan shalatnya sebab kami merasa
shalatnya tersebut melebihi shalat kami, dan dalam riwayat lain disebutkan kami
para sahabat merasa taajub dengan ibadahnya dan kesungguhannya dalam
ibadah, maka kami ceritakan dan sebutkan namanya kepada Rasulullah, tetapi
rasulullah tidak mengetahuinya, dan kami sifatkan dengan sifat-sifatnya, Rasulullah
juga tidak mengetahuinya, dan tatkala kami sednag menceritakannya lelaki itu
muncul dan kami berkata kepada Rasulullah: Inilah orangnya ya Rasulullah.
Rasulullah bersabda : Sesungguhnya kamu menceritakan kepadaku seseorang
yang diwajahnya ada tanduk syetan. Maka datanglah orang tadi berdiri di hadapan
sahabat tanpa memberi salam. Kemudian Rasulullah bertanya kepada orang
tersebut : Aku bertanya kepadamu, apakah engkau merasa bahwa tidak ada
orang yang lebih baik daripadamu sewaktu engkau berada dalam suatu majlis.
Orang itu menjawab: Benar. Kemudian dia segera masuk ke dalam masjid dan
melakukan shalat dan dalam riwayat kemudian dia menuju tepi masjid melakukan
shalat, maka berkata Rasulullah: Siapakah yang akan dapat membunuh orang
tersebut ? . Abu Bakar segera berdiri menuju kepada orang tersebut, dan tak lama
kembali. Rasul bertanya : Sudahkah engkau bunuh orang tersebut? Abu Bakar
menjawab : Saya tidak dapat membunuhnya sebab dia sedang bersujud . Rasul
bertanya lagi : Siapakah yang akan membunuhnya lagi? . Umar bin Khattab
berdiri menuju orang tersebut dan tak lama kembali lagi. Rasul berkata: Sudahkah
engkau membunuhnya ? Umar menjawab: Bagaimana mungkin saya
membunuhnya sedangkan dia sedang sujud. Rasul berkata lagi ; Siapa yang dapat
membunuhnya ?. Ali segera berdiri menuju ke tempat orang tersebut, tetapi orang
terebut sudah tidak ada ditempat shalatnya, dan dia kembali ke tempat nabi. Rasul
bertanya: Sudahkah engkau membunuhnya ? Ali menjawab: Saya tidak
menjumpainya di tempat shalat dan tidak tahu dimana dia berada. Rasulullah saw
melanjutkan: Sesungungguhnya ini adalah tanduk pertama yang keluar dari
umatku, seandainya engkau membunuhnya, maka tidaklah umatku akan berpecah.
Sesungguhnya Bani Israel berpecah menjadi 71 kelompok, dan umat ini akan
terpecah menjadi 72 kelompok, seluruhnya di dalam neraka kecuali satu kelompok
. Sahabat bertanya : Wahai nabi Allah, kelompok manakah yang satu itu?
Rasulullah menjawab : Al Jamaah. (Majma Az-Zawaid juz 6 hal. 242).

Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Mu'alla bin Manhsur telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Bilal telah
menceritakan kepada kami Suhail dari ayahnya dari Abu Abu Hurairah Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Tidak akan terjadi hari kiamat hingga
bangsa Romawi turun ke medan perang di suatu tempat bernama A'maq atau
Dabiq, sehingga ada sekelompok pasukan dari Madinah yang keluar menghadapi
mereka. Mereka adalah sebaik-baik penduduk bumi ketika itu. Dan tatkala mereka
berhadapan, pasukan Romawi berkata: 'Biarkanlah kami memerangi orang-orang
yang menawan kami! ' Kaum muslimin menjawab: 'Tidak, demi Allah, kami tidak
akan membiarkan kalian memerangi saudara-saudara kami.' Maka terjadilah
peperangan antara mereka. Lalu ada sepertiga yang melarikan diri dimana Allah
tidak akan mengampuni dosa mereka untuk selamanya, dan sepertiga lagi
terbunuh sebagai sebaik-baik para syuhada' di sisi Allah, dan sepertiga lagi Allah
memberikan kemenangan kepada mereka. Mereka tidak akan ditimpa sebuah
fitnah untuk selamanya, lalu selanjutnya mereka menaklukkan kostantinopel. Dan
ketika mereka sedang membagi-bagi harta rampasan perang dan tengah
menggantungkan pedang-pedang mereka pada pohon zaitun, tiba-tiba setan
meneriaki mereka 'Sesungguhnya Al Masih telah muncul di tengah-tengah
keluarga kalian, ' merekapun berhamburan keluar, dan ternyata itu hanyalah
kebohongan belaka. Ketika mereka mendatangi Syam, ia muncul. Dan ketika
mereka sedang mempersiapkan peperangan dan sedang merapikan barisan, tiba-
tiba datanglah waktu shalat, dan turunlah Nabi Isa bin Maryam Shallallahu 'alaihi
wa Salam, lalu ia mengimami mereka. Dan apabila musuh Allah (Dajjal)
melihatnya, niscaya ia akan meleleh sebagaimana garam yang mencair di dalam
air, meskipun seandainya saja ia membiarkannya nantinya ia juga akan meleleh
lalu binasa akan tetapi Allah menginginkan ia membunuhnya dengan tangannya
lalu memperlihatkan kepada mereka darahnya yang berada di ujung tombaknya."
(HR Muslim no. 5157)

Sebuah perkataan dari sahabat Abu Hurairah atsar yg diriwayatkan oleh Abu
Hurairah,Ibnu Abas dan Ali bin Abi Thalib ra.Dalam sebuah riwayat semula Abu
Hurairah takut menceritakannya, namun setelah beliau merasa maut hendak
menjemput, ia takut menyembunyikan ilmu-, Ia berkata kepada orang-orang di
sekelilingnya: Aku mempunyai informasi tentang peperangan-peperangan yang
terjadi di akhir zaman. Maka orang-orang berkata Beritahukan kepada kami, tidak
mengapa, semoga Allah memberimu pahala yang lebih baik. Maka beliau berkata :
Pada dekade-dekade hijriah setelah tahun seribu tiga ratus (1300), dan hendaklah
kalian menghitung beberapa dekade kemudian, Raja Romawi berpendapat. Bahwa
Perang Dunia (PD I : 1914M/1332H) yang melibatkan seluruh dunia pasti terjadi,
maka Allah menghendaki peperangan baginya. Tidak lama masa berlalu, satu
dekade dan satu dekade lagi (1934M/1352H), berkuasalah seorang laki-laki dari
negara yang bernama (Jerman), ia mempunyai nama hirr/kucing , ia ingin
menguasai dunia dan memerangi semua negeri bersalju dan kaya (PD II), maka ia
berada dalam murka Allah setelah berlangsung tahun- tahun api, ia dibunuh secara
hina oleh rahasia Rusy atau Rus(1945). Pada dekade-dekade hijriah setelah seribu
tiga ratus tahun, hitunglah lima atau enam, Mesir akan diperintah oleh seorang pria
yang dijuluki sebagai (Nashir)(1956M/1375H), orang-orang Arab menyebutnya
Syujaul Arab (Pemberaninya orang arab), Allah menghinakannya dalam sebuah
peperangan dan sebuah peperangan lagi, ia tidaklah mendapat kemenangan. Allah
menghendaki kemenangan bagi Mesir, kemenangan sejati bagi-Nya pada bulan
yang dicintai-Nya dan milik-Nya, maka pemilik rumah & bangsa Arab
menyenangkan Mesir dengan Asmar Sada(1970M/1390H), ayahnya Anwaru Minhu,-
lebih bercahaya dari dia akan tetapi ia membuat perjanjian damai (1978, Camp
david) dengan pencuri-pencuri Masjidil Aqsha(Israel) di negeri penuh duka. Dan di
Irak Syam, ada pria yang sangat kejam . dan Sufyani, pada salah satu dari
kedua matanya ada kasal, kelopak mata yang turun sedikit, namanya diambil dari
pecahan kata shidam , dan dia shaddam liman aradhahu (penghancur bagi siapa
saja yang menentangnya)(Saddam Husain) dunia berkumpul menyerangnya di (Kut)
kecil (Kuwait) yang dimasukinya dan dia tertipu. Tidak ada kebaikan di dalam diri
Sufyani kecuali dengan Islam. Ia adalah orangbaik dan jahat dan kecelakaan bagi
penghianat Al Mahdi Al Amin (Pemimpin yang mendapat petunjuk lagi dipercaya).
Pada dekade-dekade hijriah setelah seribu empat ratus (1400) tahun, hitunglah
dekade itu dua dan tiga akan muncul Al-Mahdi Al-Amin( 1420-1430) ,ia
memerangi seluruh dunia, bersatu padu memeranginya orang-orang yang tersesat
(Nasrani), orang-orang yang dimurkai (Yahudi) serta orang-orang yang keterlaluan
kemunafikannya di negeri Isra & Miraj di dekat Gunung Magedon (Israel). Akan
keluar menghadapinya Ratu Dunia dan tipu muslihat, pezina namanya (Amerika). Ia
merayu dunia pada hari itu dalam kesesatan dan kekafiran. Yahudi dunia ketika itu
berada di puncak ketinggian, menguasai Al-Quds dan kota suci. Seluruh negeri
datang dari laut dan udara kecuali negeri-negeri salju yang sangat dingin (eropa
utara ) dan negeri-negeri panas yang sangat panas (negeri Afrika). Al-Mahdi melihat
bahwa seluruh dunia sedang membuat tipu muslihat jahat terhadapnya dan
meyakini bahwa Allah bisa membuat tipu muslihat yang lebih lihai. Ia yakin bahwa
seluruh alam adalah pohon baginya akan dikuasainya sejak ranting hingga akarnya
maka Allah melempari mereka dengan anak panah yang paling dahsyat, yang
membakar bumi, laut, dan langit mereka. Langit pun menurunkan hujan yang buruk
dan seluruh penduduk bumi mengutuk semua orang kafir di bumi dan Allah
mengizinkan hilangnya semua kekufuran.

esungguhnya masa sekarang ini tanda-tanda kiamat kecil


nyaris semuanya telah terlihat. Maka secara logika kita
akan berpikir jika semua tanda kiamat kecil itu telah
terlihat lantas apa lagi yang akan menghalangi untuk
munculnya tanda kiamat besar itu. Sesungguhnya tanda
kiamat besar itu pasti muncul namun sebelumnya akan di
dahului oleh tanda penghubung antara tanda kiamat kecil
dan tanda kiamat besar yaitu yang nanti akan masyur di
dunia dengan sebutan Imam Mahdi(pemimpin yang adil)
Beliau ( ra) berkata, Isa al-Masih (as) akan turun ke bumi
dan mendirikan salat di belakang Imam Mahdi. Kemudian
seorang bertanya, Wahai keturunan Rasulullah (saw),
kapankah Imam Mahdi akan muncul? Jafa r al-Shadiq ( ra)
menjawab, Ketika kaum pria telah menyerupai wanita, dan
wanita menyerupai pria; ketika seorang pria berpasangan
dengan pria, dan wanita berpasangan dengan wanita, ketika
kesaksian palsu diterima dan kesaksian yang adil ditolak;
ketika manusia mulai gampang merenggut kehidupan orang
lain; ketika perbuatan zina merebak; ketika orang-orang
gemar memakan uang riba; ketika para penjahat mulai
takut terhadap perkataannya sendiri; ketika Sufyani
keluar dari Syam dan seseorang keluar dari Yaman; ketika
ada pemusnahan di padang pasir; ketika seorang keturunan
Rasulullah dibunuh antara rukun dan maqam yang bernama
Muhammad bin al-Hasan; ketika terdengar seruan dari
langit bahwa kebenaran ada padanya (Imam Mahdi) dan
para pengikutnya. Ketika semua tanda tanda itu telah
muncul, maka itulah saat kedatangan Imam Mahdi
Muhammad al-Ba qir ( ra) berkata, Imam Mahdi tidak akan
muncul, kecuali setelah terjadinya ketakutan yang sangat
dahsyat, gempa bumi, fitnah, banyaknya musibah yang
menimpa manusia yang sebelumnya didahului oleh penyakit
yang mewabah, kemudian akan terjadi peperangan antara
bangsa Arab, perselisihan antar manusia, perpecahan dalam
agama mereka, perubahan kondisi sehingga manusia sangat
mengharapkan kematian ketimbang harus menyaksikan
tingkah manusia yang saling meraih keinginannya dengan
menghalalkan segala cara.

Tanda-tanda munculnya al-Mahdi adalah pupusnya


kepemimpinan Bani Abbas, para pemegang bendera
menambatkan kuda-kuda pada pohon zaitun, runtuhnya
pemerintahan Bani Jaafar dan Bani Abbas, as-Sufyani
duduk di atas mimbar Damsyik dan pasukan Barbar
menyerang pusat kota di Syam.
Setelah meninggalnya seorang amir/raja, akan terjadi
perselisihan di kalangan penduduk. Ketika itu seorang
penduduk Madinah akan melarikan diri dan pergi ke
Makkah. Ketika di Makkah, beberapa orang penduduk akan
menghampirinya antara Hajarul Aswad dengan Maqam
Ibrahim, dan mendesak menerima baiat mereka kepadanya.
Sesaat selepas itu, satu pasukan yang besar akan datang
dari Syam untuk menyerangnya tetapi ketika mereka
sampai di al-Baidak, yang di antara Makkah dan Madinah,
mereka akan ditelan ke dalam bumi. Melihat peristiwa ini,
Keluarga Abdal dari Syam dan sekumpulan Asoib dari Iraq
akan mendatanginya dan berbaiat kepadanya. Kemudian
seorang lelaki dari suku Quraisy, yang bapa saudaranya dari
Bani Kalb mengirim satu pasukan tentara untuk menyerang
al-Mahdi, dan mencoba menguasainya, dengan izin dari
Allah. Tentara ini adalah dari Bani Kalb. Malangnya dia tidak
menerima apa-apa persekutuan dengan Kalb. Orang ini
(Imam Mahdi) akan memulakan peperangan selepas
pertempuran itu. Dia akan memimpin orang banyak
berdasarkan Sunnah dan semasa pemerintahannya, Islam
akan tersebar ke seluruh dunia. Dia memerintah selama
tujuh tahun. Al-Mahdi akan meninggal dunia dan jenazahnya
akan disembahyangkan oleh seluruh umat Islam di serata
dunia. (Abu Daud)

Akan keluar dari sulbi ini (Sayidina Ali KMW) seorang


pemuda yang akan memenuhkan dunia ini dengan keadilan.
Maka apabila kamu meyakini yang demikian itu, hendaklah
kamu turut menyertai Pemuda dari Bani Tamim itu.
Sesungguhnya dia datang dari sebelah Timur dan dialah
pemegang Panji-panji Al-Mahdi.
(At-Tabrani)
Kata tabiin RH,
Sebelum al-Mahdi, raja Syam akan terbunuh, (diikuti oleh)
terbunuhnya raja Mesir. Bangsa Syam akan menawan
kabilah daripada Mesir. Seorang lelaki dari Timur
berangkat mengibarkan Panji-panji Hitam, yang dikatakan
dia itu adalah (berasal dari) bangsa Syam dan dialah yang
akan menyerahkan kekuasaannya kepada al-Mahdi.
Dari Abdullah bin Al-Haris RA katanya Nabi SAW bersabda,
Akan ada orang-orang yang keluar dari sebelah Timur, lalu
mereka mempersiapkan segala urusan untuk al-Mahdi, yakni
pemerintahannya. (Ibnu Majah & At-Tabrani)
Al Walid bin Muslim telah meriwayatkan kepada kami dari
Abi Abdillah dari Abdil Karim Abi Umayyah dari Muhammad
Ibnil Hanafiah katanya: Akan keluar panji-panji hitam Bani
Abbas kemudian akan keluar dari Khurasan satu lagi panji-
panji hitam, kopiah mereka berwarna hitam dan pakaian
mereka berwarna putih, mereka diketuai oleh seorang
lelaki yang digelar Syuaib bin Soleh bin Syuaib dari
keturunan Bani Tamim. Mereka ini akan mengalahkan
keturunan Sufyani sehingga tiba di Baitul Maqdis, dia (PBT)
akan menyerahkan pemerintahannya kepada Imamul Mahdi
dan menyerahkan kepadanya 300 orang dari Syam.Tempoh
diantara keluarnya dan dia menyerahkan pemerintahan
kepada Imam Mahdi 72 bulan.

Dari Said bin Musayyab RH katanya, Rasulullah SAW bersabda,Panji-panji Hitam akan
datang dari Timur untuk anak-anak keturunan Abbas. Kemudian berlakulah apa yang
Allah kehendaki ia berlaku. Kemudian, sebuah Panji-panji Hitam yang kecil akan
memerangi seorang lelaki dari keturunan Abu Sufyan dari Timur. Mereka akan membaiat
Al-Mahdi. (Abu Nuaim)

Abdullah bin Ismail Al Basri meriwayatkan kepada kami dari ayahnya dari Hasan Al
Basri katanya: Akan keluar di Ar-Rayy seorang lelaki yang sederhana tubuhnya, tidak
tinggi dan tidak rendah, hitam manis, merupakan ketua bagi Bani Tamim, janggutnya
nipis, dia digelar Syuaib bin Soleh, bersamanya ada 4000 orang, pakaian mereka putih,
panji-panji mereka hitam. Dia merupakan muqaddimah (pembuka) kepada Imam Mahdi,
dia tidak memerangi sesiapapun melainkan dia akan menewaskannya.

Dari Abu Hurairah, berkata : Rasulullah SAW bersabda : Apabila berlaku peperangan-
peperangan besar itu, Allah akan mengutus pasukan dari kalangan mawali (orang Ajam
yang sudah bercampur Arab). Mereka itu adalah lebih baik daripada bangsa Arab di
sudut kepahlawanan dan di sudut kelengkapan senjata dan dengan sebab mereka itu Allah
membela agama.

Al Walid dan Rusydain telah meriwayatkan kepada kami dari Ibni Lahiah dari Abi
Qubail dari Abi Rauman dari Ali katanya : Akan keluar panji-panji hitam memerangi
golongan As Sufyani, dikalangan mereka ada seorang lelaki dari Bani Hasyim yang
mempunyai tahi lalat pada bahu kirinya, mereka dipimpin oleh seorang lelaki dari Bani
Tamim yang digelar Syuaib bin Soleh, mereka akan mengalahkan golongan As Sufyani

dari Abu Qubail, ia berkata: Kami pernah berada di sisi Abdullah bin Amr bin al-Ash,
ia ditanya: Yang manakah diantara dua kota yang akan ditaklukan lebih dahulu,
Konstantinopel atau Roma? , kemudian Abdullah meminta peti kitabnya yang
masih tertutup. Abu Qubail berkata: Kemudian ia mengeluarkan sebuah kitab dari
padanya. Lalu Abdullah berkata: Ketika kami sedang menulis di sekeliling
Rasulullah SAW tiba-tiba beliau ditanya: Yang manakah diantara dua kota yang
akan ditaklukkan terlebih dahulu, Konstantinopel atau Roma? Kemudian Rasulullah
menjawab: Kota Heraklius akan ditaklukkan terlebih dahulu, yakni Konstantinopel.
(Menurut Husain hadits ini dikeluarkan oleh Ahmad dan terdapat di dalam Al-
Mustadrak di beberapa tempat. Dishahihkan oleh Al-Hakim dan disepakati oleh Adz-
Dzahabi, juga disepakati oleh Al-Bani di dalam Silsilah Al-haditsish Shahihah 1/8)

Hadits dari Abu Hurairah Ra., bahwasanya Nabi Saw bersabda:


Pernahkah kalian mendengar satu kota yang satu sisinya ada di daratan sementara
satu sisi (lain) ada di lautan? Mereka menjawab, Kami pernah mendengarnya,
wahai Rasulullah! Beliau berkata, Tidak akan tiba hari Kiamat sehingga 70.000
dari keturunan Nabi Ishaq menyerangnya (kota tersebut), ketika mereka (bani
Ishaq) mendatanginya, maka mereka turun. Mereka tidak berperang dengan
senjata, tidak pula melemparkan satu panah pun, mereka mengucapkan, Laa
ilaaha illallaah wallaahu Akbar, maka salah satu sisinya jatuh (ke tangan kaum
muslimin) -Tsaur "2" (salah seorang perawi hadits) berkata, Aku tidak
mengetahuinya kecuali beliau berkata, Yang ada di lautan. Kemudian mereka
mengucapkan untuk kedua kalinya, Laa ilaaha illallaah wallaahu Akbar, akhirnya
salah satu sisi lainnya jatuh (ke tangan kaum muslimin). Lalu mereka mengucapkan
untuk ketiga kalinya: Laa ilaaha illallaah wallaahu Akbar, lalu diberikan kelapangan
kepada mereka. Mereka masuk ke dalamnya dan mendapatkan harta rampasan
perang, ketika mereka sedang membagi-bagikan harta rampasan perang, tiba-tiba
saja datang orang yang berteriak meminta tolong, dia berkata, Sesungguhnya
Dajjal telah keluar, lalu mereka meninggalkan segala sesuatu dan kembali.
[Shahiih Muslim, kitab al-Fitan wa Asyraatus Saaah (XVIII/43-44, Syarh an-Nawawi].

Ada sesuatu yang musykil dalam ungkapan hadits ini:

Sehingga 70.000 dari bani Ishaq menyerangnya

Sementara bangsa Romawi adalah keturunan Ishaq, karena mereka dari keturunan
al-Shis bin Ishaq bin Ibrahim al-Khalil Alaihissallam [an-Nihaayah/al-Fitan wal
Malaahim (I/58) tahqiq Dr. Thaha Zaini]. Maka bagaimana bisa penaklukan kota
Konstantinopel dilakukan oleh mereka?!

Al-Qadhi Iyadh berkata, Demikianlah semua ungkapan yang ada dalam Shahiih
Muslim: Dari bani Ishaq.

Kemudian beliau berkata, Sebagian dari mereka berkata, Yang terkenal lagi
terjaga ungkapannya adalah dari bani Ismail, inilah makna yang ditunjukkan oleh
hadits, karena yang dimaksud sebenarnya adalah orang-orang Arab. [Syarh an-
Nawawi li Shahiih Muslim (XVIII/43-44)].

al-Hafizh Ibnu Katsir berpendapat sesungguhnya hadits ini menunjukkan bahwa


bangsa Romawi memeluk Islam di akhir zaman. Barangkali penaklukan kota
Konstantinopel dilakukan oleh sebagian dari mereka, sebagaimana diungkapkan
oleh hadits terdahulu, Sesungguhnya 70.000 orang dari bani Ishaq
memeranginya.

Pendapat ini diperkuat dengan kenyataan bahwa mereka dipuji di dalam hadits al-
Mustaurid al-Qurasy, dia berkata, Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda:
Kiamat akan tegak sementara bangsa Romawi adalah manusia yang paling
banyak, lalu Amr berkata (kepada al-Mustaurid), Jelaskanlah apa yang kau
ucapkan itu! dia berkata, Aku mengatakan apa yang aku dengar dari Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam. Dia berkata, Jika demikian yang engkau ungkapkan,
maka sesungguhnya di dalam diri mereka ada empat (keistimewaan):
sesungguhnya mereka adalah manusia paling tenang ketika datang fitnah, paling
cepat sadar ketika terjadi musibah, paling cepat menyerang setelah mundur, dan
sebaik-baiknya (manusia) dalam menghadapi orang miskin, anak yatim dan orang
lemah, dan yang kelima adalah sesuatu yang indah lagi elok, yaitu mereka orang
yang paling bersemangat mencegah kezhaliman para raja. [Shahiih Muslim, kitab
al-Fitan wa Asyraathus Saaah (XVIII/22, Syarh an-Nawawi)].

Komentar saya: Di antara dalil yang menunjukkan bahwa orang-orang Romawi di


akhir zaman memeluk Islam adalah hadits Abu Hurairah terdahulu tentang
peperangan bangsa Romawi. Waktu itu bangsa Romawi berkata kepada kaum
muslimin:

Biarkanlah kami membunuh orang-orang yang tertawan dari kalangan kami.


Kemudian kaum muslimin berkata, Kami tidak akan membiarkan kalian memerangi
saudara-saudara kami. [. Shahiih Muslim (XVIII/21, Syarh an-Nawawi)].

Bangsa Romawi meminta kepada kaum muslimin agar membiarkan mereka


memerangi orang yang telah ditawan dari kalangan mereka karena mereka telah
memeluk Islam, lalu kaum muslimin menolaknya dan menjelaskan kepada orang-
orang Romawi bahwa orang yang telah masuk Islam dari kalangan mereka adalah
saudara-saudara kami, maka kami tidak akan menyerahkannya kepada siapa pun.
Kenyataan banyaknya pasukan kaum muslimin dari kalangan orang-orang yang
sebelumnya ditawan dari kalangan orang-orang kafir bukanlah hal yang aneh.

Imam an-Nawawi rahimahullah berkata, Hal ini ada pada zaman kita sekarang
ini, bahkan kebanyakan pasukan Islam di negeri-negeri Syam, dan Mesir adalah
para tawanan, kemudian mereka sekarang ini -alhamdulillaah- adalah orang yang
menawan orang-orang kafir, dan beberapa kali menawan mereka di zaman kita ini,
satu kali saja mereka menawan ada beberapa ribu orang kafir yang ditawan, maka
segala puji hanya bagi Allah yang telah memberikan kemenangan dan kejayaan
kepada Islam. [Syarah an-Nawawi li Shahiih Muslim (XVIII/21)].

Pendapat yang mengatakan bahwa yang menaklukkan Konstantinopel adalah


orang-orang dari keturunan Ishaq diperkuat oleh kenyataan bahwa pasukan Romawi
jumlahnya mencapai jutaan. Sebagian dari mereka tewas dan yang lainnya masuk
ke dalam Islam, dan yang masuk Islam dari kalangan mereka bergabung dengan
pasukan kaum muslimin untuk menaklukan Kon-stantinopel, wallaahu alam.

Penaklukan Konstantinopel tanpa peperangan belum terjadi sampai se-karang.


Imam at-Tirmidzi meriwayatkan dari Anas bin Malik, bahwasanya beliau berkata:

Penaklukan Konstantinopel terjadi seiring dengan akan terjadinya hari Kiamat.

Kemudian at-Tirmidzi berkata, Mahmud -maksudnya adalah Ibnu Ghailan, guru


at-Tirmidzi- berkata, Hadits ini gharib. Konstantinopel adalah sebuah kota di
Romawi, ditaklukkan ketika Dajjal keluar. Sedangkan Konstantinopel telah
ditaklukkan pada zaman Sahabat Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. [Jaami at-
Tirmidzi, bab Maa Jaa-a fii Alaamatil Khuruujid Dajjal (VI/498)].

Yang benar bahwa Konstantinopel tidak pernah ditaklukkan pada zaman Sahabat,
karena Muawiyah Radhiyallahu anhu mengirim anaknya, Yazid, ke sana dengan
membawa pasukan yang di antara mereka adalah Abu Ayyub al-Anshari, dan
penaklukannya belum sempurna. Kemudian daerah tersebut dikepung oleh
Maslamah bin Abdil Malik, akan tetapi belum juga bisa ditaklukan, akan tetapi
beliau melakukan perdamaian dengan penduduknya untuk mendirikan masjid di
sana. [an-Nihaayah fil Fitan wal Malaahim (I/62) tahqiq Dr. Thaha Zaini].

Penaklukan yang dilakukan bangsa Turk terhadap Konstantinopel pun terjadi dengan
peperangan. Kemudian negeri tersebut saat ini berada di tangan orang-orang kafir
dan akan ditaklukkan kembali dengan penaklukan yang terakhir, sebagaimana
dikabarkan oleh orang yang dibenarkan ucapannya Shallallahu 'alaihi wa sallam.

Ahmad Syakir rahimahullah berkata, Penaklukan Konstantinopel yang


merupakan sebagai kabar gembira dalam hadits ini akan terjadi di kemudian hari

Sumber: Kitab Asyraathus Saa'ah, Penulis Yusuf bin Abdillah bin Yusuf al-Wabil, Daar
Ibnil Jauzi, Cetakan Kelima 1415H-1995M, Edisi Indonesia Hari Kiamat Sudah Dekat,
Penerjemah Beni Sarbeni, Penerbit Pustaka Ibnu Katsir

*Footnote*

1. Kota bangsa Romawi, dinamakan Konstantinopel, yaitu sebuah kota yang terkenal
pada zaman sekarang dengan nama Istanbul, satu kota di Turki. Pada masa lalu
terkenal dengan sebutan Bizantium, kemudian ketika raja tertinggi Bizantium
memimpin Romawi, dia membangun pagar di sana dan menamakannya dengan
sebutan Konstantinopel dan menjadikannya sebagai ibu kota bagi kerajaannya.
Daerah tersebut memiliki teluk yang mengelilingi dua sisi, sebelah timur dan utara
(di lautan), dan kedua sisinya yang lain, yaitu sebelah barat dan selatan adalah di
daratan.
Lihat kitab Mujamul Buldaan (IV/347-348), karya Yaqut al-Hamawi.
2. Dia adalah Tsaur bin Zaid ad-Daili mawali mereka adalah al-Madani, tsiqah, wafat
pada tahun (135 H) rahimahullah.
Lihat Shahiih Muslim (XVIII/43, an-Nawawi), dan Tahdziibut Tahdziib (II/ 31-32).
11. Hasyiyah Umdatut Tafsiir an Ibni Katsir (II/256) diringkas dari ditahqiq oleh
Ahmad Syakir.

Rasulullah mengabarkan tentang isyarat murtadnya bangsa Arab suatu saat nanti. Ketika
turun ayat 38 surah Muhammad, Jika kamu berpaling (dari agama), niscaya Dia (Allah)
akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain, dan mereka tidak akan seperti kamu,
maka sebagian sahabat bertanya, Ya Rasulullah, jika kita berpaling, siapakah yang akan
menggantikan tempat (kedudukan) kita? Nabi meletakkan tangannya yang penuh berkah
ke atas bahu Salman al-Farisi dan bersabda, Dia dan kaumnya (yang akan menggantikan
kamu). Demi Zat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, jika agama ini bertaburan di
Tsurayya, maka sebagian dari orang Persia akan mencarinya dan memegangnya. (HR
Tirmidzi)
Al Maidah ayat 54 juga mengisyaratkan serupa, Hai orang-orang yang beriman,
barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, Maka kelak Allah akan
mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya,
yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap
orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang
yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-
Nya, dan Allah Maha luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui. Beberapa riwayat dan
ahli tafsir seperti Ibnu Katsir merujuk pada kaum Abu Musa Al Asyary dari negeri Yaman
yang akan menggantikan Bangsa Arab bila murtad dari agamanya.

Sesungguhnya Islam itu muncul pertama kali secara asing, dan akan kembali asing
sebagaimana pertama kali muncul, dan Islam akan berlindung kembali di antara dua masjid
(Makkah dan Madinah) sebagaimana ular berlindung kedalam liangnya. (HR Muslim)

Abu Hurairah berkata, Saya akan senantiasa cinta kepada Bani Tamim, karena saya
pernah mendengar tiga hal dari Rasulullah. Pertama, saya pernah mendengar Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam bersabda: Mereka (Bani Tamim) adalah umatku yang paling
gigih melawan Dajjal. (HR Muslim) Dalam riwayat lain Mereka adalah orang-orang yang
sangat pemberani di dalam pertempuran-pertempuran dahsyat.

dari Abu Hurairah bahwasanya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepada Malaikat
Jibril ketika ia bertanya tentang waktu terjadinya Kiamat: Akan tetapi aku akan
menyebutkan kepadamu tanda-tandanya (lalu beliau menyebutkan, di antaranya:) jika
para pengembala kambing berlomba-lomba meninggikan bangunan, maka itulah di antara
tanda-tandanya. [HR Bukhari]

Sementara dalam riwayat Muslim diungkapkan, Dan engkau menyaksikan orang yang
tidak memakai sandal, telanjang lagi miskin yang mengembala domba, berlomba-lomba
membuat bangunan yang tinggi. Dan dijelaskan dalam riwayat Imam Ahmad dari Ibnu
Abbas, beliau berkata:

Wahai Rasulullah, dan siapakah para pengembala, orang yang tidak memakai sandal,
dalam keadaan lapar dan yang miskin itu? Beliau menjawab, Orang Arab.

Diriwayatkan oleh Hafidz Abu Yala dari Hudzaifah bin Al-Yaman bahwa Rasulullah SAW
bersabda: sesungguhnya yang paling aku takutkan atas kalian adalah seorang yang mengerti Al-
Quran hingga nampak kewibawaan pada dirinya dan dia senantiasa bersorbankan Islam, lalu
Allah mengujinya hingga dia keluar dari jalur Islam dan meletakkan Islam di belakang
punggungnya dan mengangkat pedang (senjata) atas tetangganya dan menuduhnya Musyrik (atas
tuduhan syirik). Berkata Hudzaifah: aku bertanya: Wahai Nabi Allah manakah di antara
keduanya yang lebih layak dikatakan Musyrik, yang dituduh atau yang menuduh? beliau
bersabda: yang menuduh!. Isnad hadits ini jayyid dan diperkuat oleh Imam Ahmad bin Hambal
dan Yahya bin Muin dan lainnya. Tafsir Ibnu Katsir juz 3, hal, 252.

"Akan muncul di akhir zaman orang-orang yang mencari dunia


dengan agama. Di hadapan manusia mereka memakai baju dari
bulu domba untuk memberi kesan kerendahan hati mereka, lisan
mereka lebih manis dari gula namun hati mereka adalah hati
serigala (sangat menyukai harta dan kedudukan). Allah berfirman,
"Apakah dengan-Ku (kasih dan kesempatan yang Kuberikan) kalian
tertipu ataukah kalian berani kepada-Ku. Demi Diriku, Aku
bersumpah. Aku akan mengirim bencana dari antara mereka sendiri
yang menjadikan orang-orang santun menjadi kebingungan (apalagi
selain mereka) sehingga mereka tidak mampu melepaskan diri
darinya." (HR. Tirmidzi)

Ibnul Qayyim berkata: "Ulama su' duduk di depan pintu surga dan
mengajak manusia untuk masuk ke dalamnya dengan ucapan dan
seruan-seruan mereka. Dan mengajak manusia untuk masuk ke
dalam neraka dengan perbuatan dan tindakannya. Ucapan mereka
berkata kepada manusia: "Kemarilah! Kemarilah!" Sedangkan
perbuatan mereka berkata: "Janganlah engkau dengarkan seruan
mereka. Seandainya seruan mereka itu benar, tentu mereka adalah
orang yang pertama kali memenuhi seruan itu." (Al-Fawaid, Ibnul
Qayyim, hal. 61).

Diriwayatkan bahwa Allah Subhannahu wa Ta'ala memberi wahyu


kepada Nabi Daud alaihis salam: "Wahai Daud jangan engkau
jadikan antara Aku dan antara dirimu seorang alim yang sudah
tergoda oleh dunia, sehingga ia bisa menghalangimu dari jalan
mahabbahKu. Karena sesungguhnya mereka adalah para begal yang
membegal jalannya hamba-hambaKu. Sesungguhnya hukuman
terkecil yang Aku kenakan untuk mereka adalah Aku cabut
kelezatan bermunajat dari hati mereka." ( Jami' Bayanil Ilmi, Ibnu
Abdil Bar, 1/193).

Asy-Sya'bi berkata: "Akan ada sekelompok penduduk surga yang


melongok, melihat sekelompok penduduk neraka. Lalu penduduk
surga menyapa mereka dengan penuh keheranan, "Apa yang
membuat kalian masuk neraka, padahal kami masuk surga karena
jasa didikan dan ajaranmu ?". Mereka menjawab: "Sesungguhnya
kami memerintahkan kalian melakukan kebaikan namun kami
sendiri tidak melaksanakannya."
Allah telah mencela orang-orang semacam ini sejak zaman Nabi
Musa alaihis salam dan mengabadikan hinaan itu di dalam kitab suci
sepanjang masa.

"Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaikan, sedang


kamu melupakan diri (kewajiban)mu sendiri. Padahal kamu
membaca Al-Kitab (Taurat) ? Maka tidakkah kamu berpikir ?" (Al-
Baqarah: 44). (Mukhtashar Jami' Bayanul Ilmi, Ahmad bin Umar Al-
Bairuti, hal. 165).

"Barangsiapa yang mencari ridha Allah dengan (resiko mendapat)


murka manusia, maka Allah mencukupinya dari manusia. Dan
barangsiapa mencari ridha manusia dengan (menyebabkan)
kemurkaan Allah, maka Allah menyerahkan dirinya kepada
manusia." (HR. Tirmidzi, no. 2419)
Alhasil ulama su' adalah perusak agama, pemadam sunnah,
pelindung bid'ah, pelopor maksiat. Sesungguhnya tepat ungkapan
Ibnul Mubarak:

"Tidaklah merusak agama ini melainkan para raja, ulama su' dan
para rahibnya."
Hal ini karena manusia ini bergantung kepada ulama (ahli ilmu dan
amal), ubbad (ahli ibadah) dan muluk (umara, aghniya'). Jika
mereka baik, manusia akan baik dan jika mereka rusak, pasti dunia
menjadi rusak. (Tafsir Ibnu Katsir, 2/462)

Umar berkata kepada Ziyad bin Hudair: "Apakah kamu mengerti


apa yang merusak Islam ?" Ziyad berkata: "Tidak." Umar berkata:
"Tergelincirnya seorang alim, debatnya orang munafik -dengan ayat
Al-Qur'an- dan (penetapan) hukumnya para imam yang
menyesatkan." (Riwayat Ad-Darimi)

Ulama su' sejatinya adalah da'i-da'i neraka. Dalam hadits Hudzaifah


, ketika dia bertanya kepada Rasulullah `: "Sesungguhnya kita dulu
ada dalam kejahiliyahan lalu Allah menganugerahkan kepada kami
kebaikan ini, maka apakah setelah kebaikan ini ada keburukan ?"
Beliau menjawab dalam ucapannya yang panjang sampai berkata:
"Ya, para da'i di ambang pintu Jahannam. Siapa yang mendatangi
ajakannya pasti akan mereka lemparkan ke dalamnya." (HR. Al-
Bukhari: 7084, dll)

Ulama su' adalah musuh Allah, mereka sebegitu buruknya karena


memutar balikkan urusan, maka benar-benar terbalik. Mestinya
salah seorang mereka bisa menjadi pengajak dan penyeru kepada
jalan Allah, ternyata mereka sesat dan menyesatkan, mengajak
kepada jalan syetan. (Dari ucapan Ali radhiallahu anhu, Ad-
Dakwatut Tammah, Abdullah Al-Hadrami, h. 42).
Ulama su' adalah ulama fasik yang akan dimasukkan oleh Allah ke
dalam neraka sebelum para penyembah berhala, karena salahnya
orang yang mengerti tidak sama dengan orang yang tidak mengerti.
(Mukhtashar Jami' Bayanil Ilmi, 164)

Dari Salamah bin Nufail ra. bahwa Rasulullah Saw bersabda: Pusat negara kaum Mukmin
adalah di Syam. (HR. ath-Thabrani).

Telah berbicara kepada kami al-Hakam bin Nafi: telah berbicara kepada kami Ismail bin Ayyas,
dari Ibrahim bin Sulaiman, dari al-Walid bin Abdurrahman al-Jurasyi, dari Jubair bin Nufair
bahwa Salamah bin Nufail menceritakan dirinya yang datang menemui Nabi Saw dan berkata:
Aku bosan merawat kuda perang, aku meletakkan senjataku dan perang telah ditinggalkan
para pengusungnya. Jadi, tak ada lagi perang. Nabi Saw bersabda: Sekarang telah tiba saat
berperang. Ingat, akan selalu ada satu kelompok di tengah umatku yang unggul melawan
musuh-musuhnya, Allah sesatkan hati-hati banyak kalangan untuk kemudian kelompok tersebut
memerangi mereka, dan Allah akan memberi rizki dari mereka (berupa ghanimah) hingga
datang keputusan Allah (Kiamat) dan mereka akan selalu demikian adanya. Ketahuilah, pusat
negara Islam adalah Syam. Kuda perang terpasang tali kekang di kepalanya (siap perang), dan
itu membawa kebaikan hingga datangnya Kiamat. (HR. Imam Ahmad)

Pergilah ke Syam karena ia adalah bumi pilhan Allah, Dia memilih hamba-hamba
terbaik-Nya untuk kesana. Jika kalian tidak mau maka pergilah ke Yaman kalian dan
minumlah dari telaga-telaga kalian. Karena sesungguhnya Allah telah menjamin
untukku Syam dan penduduknya. (HR. Abu Dawud, Ibnu Hibban, dan Al-Hakim;
dishahihkan Syaikh Al-Albani).

Apabila penduduk Syam telah rusak maka tidak ada kebaikan pada kalian. Akan
senantiasa ada sekelompok umatku yang selalu beruntung tanpa terganggu dari
orang-orang yang menipu mereka hingga hari kiamat. (HR. Tirmizi no. 2351)

Sesungguhnya kekuatan muslimin pada waktu itu di Ghuthah, di samping kota yang
bernama Damaskus yang paling terbaik di negeri Syam. (HR. Abu Daud no. 4300)

Bahkan secara khusus Nabi Shallallahu alaihi wasallam mendoakan negeri Syam
dengan doa yang luar biasa. Beliau Shallallahu alaihi wasallam mengatakan: Ya
Allah, berkahilah untuk kami pada negeri Syam kami dan pada negeri Yaman
kami. (HR. Al-Bukhari).

Imam Izz bin Abdussalam berkata, Sesungguhnya kekuatan di kerajaan Islam,


sebagian besar pasukannya yang berani di negeri Syam. (Targhib Ahlil- Islam Fi
Sukna Biladisy-Syam hal. 5)

Akan ada nanti tentara yang berjuang di Syam, tentara yang berjuang di Iraq, dan
tentara yang berjuang di Yaman. Rasulullah ditanya, Kemanakah saya harus
bergabung? .. Pergilah ke Syam. (HR. Abu Dawud).

Dalam riwayat lain: .. Sesungguhnya malaikat membentangkan sayapnya di negeri


tersebut. (Shahih Tirmidzi).

Dari Abdullah bin Amr, ia berkata, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda :

Sesungguhnya saya melihat seakan-akan tonggak al-Kitab telah tercabut dari


bawah bantalku. Maka, aku mengikutinya dengan pandanganku. Tiba-tiba terdapat
cahaya terang-benderang yang mengarah menuju Syam. Ketahuilah, sesungguhnya
iman, apabila telah terjadi beragam fitnah, berada di Syam. [HR. Ahmad No. 21781,
Shahihut-Targhib wat-Tarhib, no. 3092].

Hudzaifah bin Yaman menasehatkan: "Hindari oleh kalian tempat-tempat fitnah." Beliau
ditanya: "Apa itu tempat-tempat fitnah." Beliau menjawab:(tempat-tempat fitnah) adalah pintu-
pintu para penguasa. Salah seorang diantara kalian masuk menemui seorang penguasa, lantas dia
akan membenarkan penguasa itu dengan dusta dan menyatakan sesuatu yang tidak ada
padanya."

Said bin Musayyib menegaskan:"Jika kamu melihat seorang alim bergaul dengan penguasa,
maka hati-hatilah darinya karena sesungguhnya dia adalah pencuri."

Sebagian Salaf menjelaskan:"Sesungguhnya tidaklah kamu mendapatkan sesuatu kehidupan


dunia (dari para penguasa) melainkan mereka telah memperoleh dari agamamu sesuatu yang
lebih berharga darinya."
Dari Anas bin Malik Radhiyallahuanhu, sabda Baginda Shalallahu 'Alaihi Wa salam :
Dajjal akan diikuti oleh 70,000 Yahudi dari kota Isfahan, mereka memakai Al-Tayalisah .
(Hadis riwayat Muslim)

Dari Abi Bakr al-Siddiq Radhiyallahuanhu, sabda Baginda Shalallahu 'Alaihi Wa salam:
Dajjal akan muncul ke bumi dari arah timur bernama Khurasan. (Hadis riwayat al-Tirmizi)

Dari Qatadah, beliau mendengar daripada Anas bin Malik bahawa Rasulullah SAW telah
bersabda
" Tidak ada seorang nabi kecuali ia telah memperingatkan kaumnya terhadap sang pendusta
yang buta sebelah mata. Ketahuilah bahwa Dajjal itu buta sebelah matanya
sedangkan Tuhanmu tidak buta sebelah mata dan di antara kedua matanya tertulis "kaf", "faa",
"raa". - (Hadis riwayat Muslim)

Tanda-tanda kiamat Kubra (besar), sebagian ulama hanya membaginya dalam 9 tanda : Munculnya
Imam Mahdi, Turunnya nabi Isa as., Munculnya Dajjal, Munculnya Yajuj wa Majuj, Gempa bumi /
tanah longsor di tiga wilayah, Adanya kabut (dukhan), Terbitnya matahari dari barat, Keluarnya
binatang dari perut bumi dan Api yang mengumpulkan manusia.

Pada prinsipnya tanda-tanda kiamat kubra ini memiliki waktu yang sangat singkat dan proses
kejadian begitu cepat. Bila salah satunya telah terjadi, maka yang lainnya segera menyusul. Hal itu
sebagaimana yang disebutkan dalam hadits nabi shalallahu alaihi wa sallam :

Keluarnya tanda tanda hari kiamat itu adalah sebagian demi sebagian beruntun seperti rangkaian
marjan yang dirangkai dengan tali. (HR. Al Haitsami / Lihat : Shahih Jamiush shaghir 3:111 No.
3.222)

Tanda tanda hari kiamat itu bagaikan marjan marjan yang dirangkai dengan kawat. Bila kawat itu
putus, maka yang sebagian mengikuti sebagiannya. (HR. Ahmad 12 :6-7 No. 7.040. shahih).

Sebagian penulis mencoba untuk melakukan penertiban tanda tanda tersebut berdasarkan dalil-dalil
yang shahih. Dan tertib ini merupakan kesepakatan para ulama atas dasar hadits-hadits tersebut
dan logika. Di antaranya apa yang dilakukan oleh Abdul Haq dalam kitabnya yang berjudul : Hal
Thaliban wal Qaeda Ashhabur Rayatis Suud ?

1.Tentara Arab (Sufyani) dengan tindak kerusakannya di muka bumi (Syam, Irak dan utara Jazirah
Arab), dan di tengah-tengah peristiwa itu muncullah para pembawa bendera hitam dari Khurasan
untuk mendukung Al-Mahdi. Yang tahu tentang kabar keluarnya Al-Mahdi ini adalah Sufyani, lalu ia
mengirim pasukan untuk memeranginya yang kemudian dibenamkan ke dalam bumi.
2. Munculnya Al-Mahdi dan kembalinya khilafah islamiyah sesuai dengan manhaj Nabi setelah para
pemegang bendera hitam itu. memangku kekuasaan khilafah.
3.Penaklukan Konstantinopel dan Roma (Roma ibukota Italia, dan lebih tepatnya lagi adalah
Vatikan).
4. Keluarnya Dajjal.
5. Turunnya Isa dari langit dan kemudian membunuh Dajjal.
6.Keluarnya Yajuj dan Majuj.
7.Isa Al-Masih menjadi penguasa di bumi beberapa tahun (dalam sebuah hadits disebutkan tujuh
tahun, dan dalam hadits lainnya disebutkan empat puluh tahun).

Sorga dan Neraka Dajjal


"Ia (Dajjal) akan datang dengan membawa semacam sorga dan neraka; dan apa yang ia katakan
sorga itu sebenarnya, neraka" (Misykat, halaman 473).
"Dan ia akan membawa air dan api. Dan apa yang orang-orang melihatnya air, itu sebenarnya api
yang menghanguskan; dan apa yang orang-orang melihatnya api, iiu sebenarnya air tawar yang
sejuk" (Misykat, halaman 473)

"Ia akan membawa api dan sungai dan barang siapa jatuh dalam apinya, ia akan memperoleh
ganjaran dan disingkirkan bebannya." (Kanzul-'Ummal, jilid VII, halaman 2975)

"la akan membawa gunung roti dan sungai penuh air "(Kanzul-'Ummal, jilid VII, halaman 2985).

"Ia membawa dua sungai, yang satu penuh air, dan satu lagi penuh api" (idem, halaman 2985)

"Dajjal akan muncul dengan membawa sungai dan api; barang siapa masuk dalam sungainya; ia
akan memikul beban dan dilenyapkan ganjarannya; dan barangsiapa masuk dalam apinya, akan
memperoleh ganjaran dan dihilangkan bebannya" (idem, halaman 2029).

Di antara fitnah Dajjal ialah bahwa ia akan membawa sorga dan neraka; adapun neraka Dajjal
ialah sorga, dan sorga Dajjal ialah Neraka. Maka barangsiapa diuji dengan neraka Dajjal,
hendaklah ia mohon pertolongan Allah sambil membaca permulaan surat al-Kahfi, maka neraka
akan menjadi dingin dan damai" (idem, halaman 2028).

"Dan ia akan membawa semacam sorga dan neraka. Dan sorga Dajjal penuh dengan asap,
sedangkan neraka Dajjal adalah kebun yang menghijau" (idem, halaman 2074).
Hadits yang lain berbunyi:
"Sungguh ia akan membawa sorga dan neraka. Adapun neraka Dajjal ialah sorga, dan sorga
Dajjal ialah Neraka. maka barang siapa diuji dengan neraka Dajjal, hendaklah ia menutup
matanya dan mohon pertolongan Allah, dan neraka itu akan dingin dan damai" (idem, halaman
2079).

"Bagaimana perasaan kamu jika kamu diuji oleh seseorang yang sungai-sungai dan buah-buahan
di bumi akan dibikin tunduk kepadanya" (idem, halaman 2090).
"Ia akan menjelajah dengan membawa dua gunung. Yang satu, penuh dengan pohon, buah-
buahan dan air, dan yang lain, penuh dengan api dan asap. Ia berkata: Ini adalah sorga, dan ini
adalah neraka" (idem, halaman 2110).

II. Kecepatan dan kendaraan Dajjal

"Kami bertanya: Wahai Rasulullah, bagaimanakah cepatnya perjalanan Dajjal di muka bumi?
Beliau menjawab: seperti cepatnya awan ditiup angin" (Misykat bab Dajjal).

"Bumi akan digulung untuknya; ia menggenggam awan di tangan kanannya, dan mendahului
matahari di tempat terbenamnya; lautan hanya sedalam mata-kakinya; di depannya adalah
gunung yang penuh asap" (Kanzul-'Ummal, jilid VII, halaman 2998).

"Ia akan meloncat-loncat di antara langit dan bumi" (Abu Dawud).


.
"Dajjal akan muncul dengan naik keledai putih; yang jarak antara dua telinganya adalah tujuh
puluh yard" (Misykat, halaman 477)

"Ia mempunyai seekor keledai yang ia naiki, yang jarak antara dua telinganya adalah empat
puluh yard" (Kanzul-'Ummal, jilid VII, halaman 2104).

"Ia menaiki seekor keledai putih, yang masing-masing telinganya tiga puluh yard panjangnya,
dan jarak antara kaki yang satu dengan kaki yang lain adalah perjalanan sehari semalam" (idem,
halaman 2998).

III. Harta kekayaan Dajjal

"Dan ia melalui hutan rimba, dan ia berkata kepadanya: Keluarkanlah kekayaanmu, maka
kekayaaan rimba itu mengikuti dia, bagaikan lebah mengikuti ratunya" (Misykat, halaman 473).

IV. Kawan-kawan Dajjal hidup senang, dan musuh-musuh Dajjal hidup sengsara
"Ia datang pada suatu kaum dan mengajak mereka (supaya mengikuti dia), dan kaum itu beriman
kepadanya, ia memberi perintah kepada langit, maka turunlah hujan, lalu ia memberi perintah
kepada bumi, maka keluarlah tumbuh-tumbuhan. Lalu ia datang kepada kaum yang lain, dan
mengajak mereka (supaya mengikuti dia), dan kaum itu menolak ajakannya, maka berpalinglah
ia dari mereka, lalu kaum itu tertimpa kelaparan, dan tak ada sedikit kekayaan pun yang mereka
kuasai" (Misykat, halaman 473).

"Dan di antara fitnah Dajjal ialah, apabila ia datang pada suatu kaum yang tak mau beriman
kepadanya, maka tiada lagi ternak mereka yang tertinggal, melainkan binasalah semuanya; dan
apabila ia datang pada kaum lain yang beriman kepadanya, maka ia memberi perintah kepada
langit, lalu turunlah hujan, dan ia memberi perintah kepada bumi, lalu keluarlah tumbuh-
tumbuhan" (Kanzul-'Ummal, jilid VII. halaman 2028).
"Sungai-sungai dunia dan buah-buahan akan tunduk kepada Dajjal; maka barangsiapa mau
mengikuti dia, ia akan memberi makan kepadanya dan menjadikan dia seorang kafir dan barang
siapa menentang dia, maka persediaan makanannya akan dirampas dan dihentikan mata-
pencahariannya" (Kanzul-'Ummal; jilid VII halarnan 2090).

"Ada beberapa kaum yang bersahabat dengan Dajjal akan berkata: "Sesungguhnya kami tahu
bahwa Dajjal adalah kafir, tetapi kami bersahabat dengan Dajjal, agar kami dapat makan dari
makanannya, dan agar kami dapat memberi makan ternak kami dari pohon-pohonnya" (idem,
halaman 2092).

"Dan ia (Dajjal) akan membawa gunung roti, dan sekalian manusia akan mengalami kesukaran,
terkecuali orang yang mengikuti dia" (idem, halaman 2104).

V. Partemuan Dajjal dangan roh

"bersama-sama Dajjal akan dibangkitkan setan-setan yang rupanya mirip dengan orang-orang
yang telah meninggal, apakah itu ayah ataukah saudara" (idem, halaman 2065).

"Setan-setan yang rupanya mirip dengan orang yarg telah meninggal akan menyertai Dajjal, dan
mereka akan berkata kepada orang yang masih hidup: Kenalkah engkau padaku? Aku adalah
saudaramu; aku adalah ayahmu; atau aku adalah salah seorang kerabatmu" (idem, hal. 2078).

"Bersama-sama Dajjal akan dibangkitkan setan-setan yang akan bercakap-cakap dengan


manusia" ( idem, halaman 2104).

VI. Kaum Yahudi di belakang Dajjal

"Dan di belakangnya ialah Dajjal yang bersama-sama dia adalah tujuh puluh ribu orang Yahudi"
(idem, halaman 2028)
"Kebanyakan orang yang mengikuti Dajjal ialah kaum Yahudi, para wanita, dan rakyat jelata"
(Kanzul-'Ummal, jilid VII, hal. 2065).
"Kebanyakan orang yang menyertai Dajjal ialah kaum Yahudi, dan para wanita" (idem, halaman
2214).

"Dajjal musuh Allah, akan muncul dan dia akan disertai oleh bala tentara yang terdiri dari kaum
Yahudi dan segala macam bangsa" (idem, halaman 2974).

VII. Pengaruh Dajjal Terhadap Wanita

"Dan orang yang paling akhir yang mendatangi Dajjal ialah kaum wanita, sampai-sampai
seorang pria mendatangi ibunya, anaknya perempuan, saudaranya perempuan dan bibinya, lalu
mengikat mereka, agar mereka tak datang kepada Dajja!" (idem, hal. 2116).

VIII. Dajjal dan anak-anak yang tidak sah


"Awas! Kebanyakan kawan dan pengikut Dajjal ialah kaum Yahudi dan anak-anak yang tidak
sah" (idem, halaman 2998)

IX. Laki-laki seperti wanita, dan wanita seperti laki-laki

"Dan para wanita akan tampak seperti laki-laki dan laki-laki akan nampak seperti wanita" (idem,
halaman 2998)

X. Penyembuhan Ajaib

"Dan Dajjal akan menyembuhkan orang buta, orang sakit lepra, dan akan menghidupkan orang
mati" (idem; halaman 2080)

XI. Bisikan Jahat Dajjal

"Barangsiapa mendengar perihal Dajjal, hendaklah menyingkir daripadanya. Demi Allah! Orang
akan mendatangi Dajjal, dan ia menyangka bahwa dia adalah orang mukmin, dan ia akan
mengikuti dia (Dajjal) karena sak wasangka yang ditimbulkan dalam batinnya" (Kanzul-'Ummal,
jilid VII, halaman 2057)

XII. Munculnya Dajjal

"Ia (Dajjal) akan berkata: Apabila rantai yang mengikat aku ini lepas, aku tak akan membiarkan
sejengkal tanah pun yang tak diinjak oleh kakiku, terkecuali kota suci Madinah" (idem, halaman
2991 )
"Dan tak sejengkal tanah pun di muka bumi ini yang tak dikuasai oleh Dajjal, terkecuali kota
Makkah dan Madinah" (idem, hal. 2028).

"Dan tak lama lagi, aku (Dajjal) akan diizinkan keluar, maka aku akan keluar dan mengadakan
perjalanan di muka bumi, dan tak satu tempat-tinggal pun yang tak kusinggahi selama empat
puluh malam, terkecuali Makkah dan Madinah" (idem, halaman 2988).

Barang siapa hafal sepuluh ayat pertama dan sepuluh ayat terakhir Surat Al-Kahfi ia akan
selamat dari (fitnahnya) Dajjal

Pada akhirnya umat Islam akan menjadi pasukan perang: satu pasukan di Syam, satu pasukan di
Yaman, dan satu pasukan lagi di Iraq. Ibnu Hawalah bertanya: Wahai Rasulullah, pilihkan
untukku jika aku mengalaminya. Nabi saw: Hendaklah kalian memilih Syam, karena ia adalah
negeri pilihan Allah, yang Allah kumpulkan di sana hamba-hamba pilihan-Nya, jika tak bisa
hendaklah kalian memilih Yaman dan berilah minum (hewan kalian) dari kolam-kolam (di
lembahnya), karena Allah menjamin untukku negeri Syam dan penduduknya. (HR. Imam
Ahmad)

Sesungguhnya kalian akan menjadi pasukan-pasukan perang, satu pasukan di Syam, satu
pasukan di Iraq dan satu pasukan di Yaman. Aku Bertanya, Wahai Rasulullah, pilihkan
untukku! Rasulullah Saw menjawab, Pilihlah Syam dan barang siapa yang enggan maka
hendaklah ia bergabung dengan Yaman dan meminum dari kolam-kolam air Yaman.
Sesungguhnya Allah telah menaungi Syam dan penduduknya. (HR Ibnu Hibban no 7306)

Beruntunglah negeri Syam, sesungguhnya malaikat Rahman membentangkan sayapnya di


negeri tersebut, (HR At-Tarmidzi)

Ketika aku tidur tiba-tiba aku melihat tiang kitab diambil dari bawah kepalaku. Aku mengira ia
akan dibawa pergi dan aku pun mengikutinya dengan dua pandanganku. Kemudian tiang itu
ditegakkan di Syam. Ketahuilah bahwa sesungguhnya iman berada di Syam ketika terjadi
fitnah. (HR Ahmad Shahih)
Ibnu Hajar Al-Asqolani berkata, Tiang kitab adalah tiang agama dan juga berarti tiang islam.
(Fathul Baari, 12/403)

Salamah bin Nufail berkata, Aku datang menemui Nabi Saw dan berkata, Aku bosan merawat
kuda perang, aku meletakkan senjataku dan perang telah ditinggalkan para pengusungnya, tak
ada lagi perang. Nabi Saw menjawab: Sekarang telah tiba saat berperang, akan selalu ada satu
kelompok di tengah umatku yang unggul melawan musuh-musuhnya. Allah sesatkan hati banyak
kalangan untuk kemudian kelompok tersebut memerangi mereka, dan Allah akan memberi rizki
dari mereka (berupa ghanimah) hingga datang keputusan Allah (kiamat) dan mereka akan selalu
demikian adanya. Ketahuilah, pusat negeri adalah Syam. Kuda perang terpasang tali kekang di
kepalanya, dan itu membawa kebaikan hingga datangnya kiamat. (HR Imam Ahmad)

Al Quran

Dan Kami selamatkan Ibrahim dan Luth ke sebuah negeri yang Kami telah memberkahinya
untuk sekalian manusia. (QS Al Anbiya: 71)

Negeri Syam, termasuk di dalamnya Palestina. Allah memberkahi negeri itu, artinya kebanyakan
Nabi berasal dari negeri ini dan tanahnya pun subur.
Ibnu Katsir berkata Allah memberitahukan tentang Ibrahim yang diselamatkan dari api buatan
kaumnya dan membebaskannya dari mereka dengan berhijrah ke Negeri Syam-tanah suci.

Dan (telah Kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang
berhembus dengan perintahnya ke negeri yang Kami telah memberkatinya. Dan adalah Kami
Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS Al Anbiya: 81)

Dan Kami jadikan antara mereka dan antara negeri-negeri yang Kami limpahkan berkat
kepadanya, beberapa negeri yang berdekatan dan Kami tetapkan antara negeri-negeri itu (jarak-
jarak) perjalanan. Berjalanlah kamu di kota-kota itu pada malam dan siang hari dengan
aman. (QS Saba: 18)

Hadits

Nabi SAW bersabda Pergilah ke Syam karena itulah bumi Allah yang paling baik. Allah
memilih manusia terbaik hidup disana. Jika kalian tidak hendak pergi ke sana (Syam) maka
pergilah ke Yaman dan minumlah dari aliran sungainya. [Sunan Abi Dawud; Musnad Ahmad;
Shahih Ibn Hibban, 16:295; al Hakim, al-Mustadrak, 4:510; al Bayhaqi, sunan al-Kubra, 9:179]

Abd Allah ibn Amr ibn al-Ash meriwayatkan; Nabi bersabda Akan datang suatu masa ketika
semua orang beriman pasti akan pergi ke Syam. [Al-Hakim, Al Mustadrak 'Ala Shahihain
4:457. Adz Dzahabi menyepakati sebagai hadits shahih berdasar syarat al-Bukhari dan Muslim]

Ali bin Abi Thalib meriwayatkan, Nabi bersabda, Janganlah mengutuk orang-orang Syam tetapi
kutuklah ketidakadilan mereka sebab sesungguhnya di antara mereka ada para abdal (penerus
kekasih Allah) [At Thabrani dalam al-Awsath, Abu Nu'ayim, & Ibn 'Asakir]

Para penerus abdal ada di Syam dan mereka berjumlah 40 orang, setiap kali salah seorang
diantara mereka meninggal dunia Allah akan gantian mereka dengan yang lain [HR Ahmad
dalam Musnad & Fadha'il al-Shahabah, 2:906, dengan sanad shahih, Al-Shakhawi dalam al-
Maqashid, al-Haytsami dalam Majma 'al-Zawa'id, al-Munawi dalam Faydh al-Qadir, al-Suyuthi
dalam Khabar al-Dall]

Doa Nabi Ya Allah, berkahi setiap takaran sha dan mudd kami! Berkahi kami di Mekkah dan
Madinah! Berkahi kami di Syam dan Yaman [al-Thabrani, al-Kabir, 12:84, hadits ke-12.553, al-
Haytsami, Majma 'al-Zawaid, 3:305, Abu Nu'aym al Hilyah, 6:133]

Apa yang dinyatakan oleh Ibnu Qudamah tepat untuk riwayat-riwayat berkenaan dengan Al-
Mahdi. Banyak sekali riwayat berkenaan dengannya, lebih dari 80 riwayat yang musnad
(bersanad); ada yang shahh, ada yang hasan, dan ada pula yang dhaif.
Para hafizh dan ahli ilmu telah menyebutkan kemutawatiran kabar tentang Al-Mahdi. Di antara
mereka adalah: Al-Hafizh Abu Al-Hasan Al-Aburi (wafat th. 363 H.), Imam Al-Qurthubi penulis
tafsir (wafat th. 671 H.), Al-Hafizh As-Sakhawi (wafat th. 902 H.), Al-Allamah As-Sifaraini
(wafat th. 1188 H.), Syaikh Muhammad Al-Barzanji (wafat th. 1103 H.), Al-Allamah Asy-
Syaukani (wafat th. 1250 H.), Al-Allamah Shiddiq Hasan Al-Qanwaji Al-Bukhari (wafat th. 1307
H.), dan Syaikh Muhammad Jafar Al-Kattani (wafat th. 1345 H.).
Inilah pernyataan mereka:
1. Di dalam tafsirnya, Imam Al-Qurthubi menulis, Kabar-kabar yang shahh telah sampai ke
derajat mutawatir berkenaan dengan bahwa Al-Mahdi adalah dari keturunan Rasulullah saw.
2. Al-Hafizh Abu Al-Hasan Al-Aburi berkata, Kabar-kabar telah mutawatir dan mustafidh
(banyak, berlimpah) dengan banyaknya periwayat dari Al-Mushthafa saw, bahwa Al-Mahdi akan
muncul, bahwa dia termasuk Ahlulbait, dan bahwa dia akan memenuhi bumi dengan keadilan.
Juga, bahwa dia akan muncul bersama Isa as dan bekerja sama dengan beliau untuk
membinasakan Dajjal di pintu Ludd, suatu tempat di Palestina, juga bahwa dia akan mengimami
umat ini dan Isa mengerjakan shalat di belakangnya.
Beliau adalah orang pertama yang menyatakan kemutawatiran kabar munculnya Al-Mahdi
sejauh yang kami tahu. Banyak ahli ilmu yang telah menyitir perkataan beliau. Di antara mereka
adalah Imam Al-Qurthubi dalam At-Tadzkirah, Al-Mizzi dalam Tahdzb Al-Kaml, Ibnul
Qayyim dalam Al-Manr Al-Munf, Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam Fath Al-Br, As-
Sakhawi dalam Fath Al-Mughts, As-Suyuthi dalam Akhbr Al-Mahdi, Al-Allamah Mari bin
Yusuf dalam kitab beliau Fawid Al-Fikri f Zhuhr Al-Mahdiyyi Al-Muntazhar, dan Ibnu Hajar
Al-Haitami dalam dalam Ash-Shawiq Al-Muhriqah. Mereka tidak mengomentari pernyataan
beliau baik berupa kritikan atau pun sesuatu yang menunjukkan ketidakridhaan.
3. Al-Hafizh Syamsuddin As-Sakhawi.
Muhammad bin Jafar Al-Kattani berkata, Tidak hanya satu orang yang menyitir pernyataan Al-
Hafizh As-Sakhawi bahwa kabar tentang Al-Mahdi mutawatir. As-Sakhawi menyebut hal itu
dalam Fath Al-Mughts.
4. Syaikh Muhammad Al-Barzanji. Beliau berkata, Akhir dari kabar-kabar yang shahh, sharih,
banyak, dan masyhur yang sampai ke derajat mutawatir maknawi adalah bahwa tanda-tanda hari
Kiamat yang besar itu ada; di antaranya -bahkan yang pertama- adalah kemunculan Al-Mahdi.
5. Al-Allamah As-Sifaraini berkata, Banyak sekali riwayat tentang kemunculan Al-Mahdi yang
telah sampai ke batas mutawatir maknawi dan hal itu telah tersebar di kalangan ulama sunnah
dan terhitung sebagai salah satu akidah mereka.
6. Al-Allamah Al-Qadhi Muhammad bin Ali Asy-Syaukani berkata, Di antara hadits-hadits
tentang Al-Mahdi ada 50-an hadits yang bisa dijadikan pijakan. Di antaranya ada yang shahh,
hasan, dan dhaif yang tertolak. Hadits-hadits ini mutawatir tanpa diragukan lagi. Bahkan, istilah
mutawatir mana pun yang ada dalam ilmu ushul, semua sesuai dengan keadaan hadits tentang
Al-Mahdi ini.
Beliau juga berkata, Maka tetaplah bahwa hadits-hadits yang menyebut tentang Al-Mahdi Al-
Muntazhar adalah mutawatir; hadits-hadits yang menyebut tentang Dajjal, mutawatir; dan hadits-
hadits yang menyebut tentang Isa bin Maryam pun mutawatir.
7. Syaikh Shiddiq Hasan A-Qanwaji Al-Bukhari berkata, Hadits-hadits yang datang berkenaan
dengannya -Al-Mahdi- dengan riwayat yang berbeda-beda banyak sekali; telah sampai ke batas
tawatur. Itu semua di dalam Sunan, dan yang lainnya di dalam Mujam dan Musnad.
Juga, Perkara Al-Mahdi masyhur di kalangan seluruh umat Islam dari masa ke masa. Di akhir
zaman kelak pasti muncul seseorang dari kalangan Ahlulbait Nabi yang akan mengokohkan
agama dan menebar keadilan. Dia akan diikuti oleh seluruh umat Islam dan berkuasa atas seluruh
kerajaan Islam. Namanya adalah Al-Mahdi.
Beliau juga berkata, Maka keraguan berkenaan dengan keturunan Fathimah yang dijanjikan dan
dinanti-nanti dan ditegaskan oleh banyak dalil itu tidak bermakna. Bahkan, mengingkarinya
sama juga dengan kelancangan yang besar terhadap nash-nash yang mustafidh dan masyhur yang
mencapai batas mutawatir.
8. Syaikh Muhammad bin Jafar Al-Kattani berkata, Walhasil, hadits-hadits yang datang
berkenaan dengan Al-Mahdi Al-Muntazhar adalah mutawatir. Demikian pula yang datang
berkenaan dengan Dajjal dan Sayyiduna Isa bin Maryam as.
9. Al-Allamah Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz berkata, Perkara Al-Mahdi adalah perkara
yang maklum. Hadits-hadits yang membahasnya mustafdh, bahkan mutawatir dan saling
menguatkan.
Beliau juga berkata, Hadits-hadits itu -sesungguhnya- menunjukkan bahwa sosok yang
dijanjikan itu, perkaranya jelas dan kemunculannya benar adanya. Dia adalah Muhammad bin
Abdullah Al-Hasani; salah seorang keturunan Hasan bin Ali bin Abu Thalib -semoga Allah
merahmati mereka semua-. Keberadaan imam ini adalah salah satu rahmat Allah bagi umat ini di
akhir zaman. Dia akan muncul, menegakkan keadilan dan kebenaran, mencegah kezhaliman dan
laku durjana, dan dengannya Allah akan mengibarkan panji-panji kebaikan atas umat sebagai
sebentuk keadilan, hidayah, taufik, dan irsyad bagi manusia.(ksl)

Imam Mahd (Arab , Muhammad al-Mahd, Mehdi; "Seseorang yang memandu")


adalah seorang muslim berusia muda yang akan dipilih oleh Allah untuk menghancurkan semua
kezaliman dan menegakkan keadilan di muka bumi sebelum datangnya hari kiamat.
Imam Mahdi sebenarnya adalah sebuah nama gelar sebagaimana halnya dengan gelar khalifah,
amirul mukminin dan sebagainya. Imam Mahdi dapat diartikan secara bebas bermakna
"Pemimpin yang telah diberi petunjuk". Dalam bahasa Arab, kata Imam berarti "pemimpin",
sedangkan Mahdi berarti "orang yang mendapat petunjuk".
Nama Imam Mahdi sebenarnya seperti yang disebutkan dalam hadist di bawah, ia bernama
Muhammad (seperti nama Nabi Muhammad), nama ayahnya pun sama seperti nama ayah Nabi
Muhammad SAW yaitu Abdullah. Nama Imam Mahdi sama persis dengan Rasulullah SAW
yaitu Muhammad bin Abdullah.

Andaikan dunia tinggal sehari sungguh Allah akan panjangkan hari tersebut sehingga diutus
padanya seorang lelaki dari ahli baitku namanya serupa namaku dan nama ayahnya serupa nama
ayahku (Muhammad bin Abdullah) . Ia akan penuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan
sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman dan penganiayaan. (HR Abu Dawud no.
9435)

Dalam sebuah hadits Rasullullah mengisyaratkan bahwa Imam Mahdi pasti datang di akhir
zaman. Ia akan memimpin ummat Islam keluar dari kegelapan kezaliman dan kesewenang-
wenangan menuju cahaya keadilan dan kejujuran yang menerangi dunia seluruhnya. Ia akan
menghantarkan kita meninggalkan babak keempat era para penguasa diktator yang memaksakan
kehendak dan mengabaikan kehendak Allah dan RasulNya dewasa ini menuju babak kelima
yaitu tegaknya kembali kekhalifahan Islam yang mengikuti manhaj, sistem atau metode
Kenabian.

Aku kabarkan berita gembira mengenai Al-Mahdi yang diutus Allah ke tengah ummatku ketika
banyak terjadi perselisihan antar-manusia dan gempa-gempa. Ia akan penuhi bumi dengan
keadilan dan kejujuran sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kesewenang-wenangan dan
kezaliman. (HR Ahmad no. 10898)

Imam Mahdi akan berperan sebagai panglima perang ummat Islam di akhir zaman. Beliau akan
mengajak ummat Islam untuk memerangi para Mulkan Jabriyyan (Para Penguasa Zalim) yang
telah lama bercokol di berbagai negeri-negeri di dunia menjalankan kekuasaan dengan ideologi
penghambaan manusia kepada sesama manusia.
Dalam hadits lain diterangkan dalam sebuah hadist nabi yang diriwayatkan oleh Thabrani. Telah
bersabda Rasulullah SAW:

Sungguh, bumi ini akan dipenuhi oleh kezhaliman dan kesemena-menaan. Dan apabila
kezhaliman serta kesemena-menaan itu telah penuh, maka Allah SWT akan mengutus seorang
laki-laki yang berasal dari umatku, namanya seperti namaku, dan nama bapaknya seperti nama
bapakku. Maka ia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan kemakmuran, sebagaimana ia
(bumi) telah dipenuhi sebelum itu oleh kezhaliman dan kesemena-menaan. Di waktu itu langit
tidak akan menahan setetes pun dari tetesan airnya, dan bumi pun tidak akan menahan sedikit
pun dari tanaman-tanamannya. Maka ia akan hidup bersama kamu selama 7 tahun, atau 8 tahun,
atau 9 tahun. (HR. Thabrani)
"Pada akhir zaman akan muncul seorang khalifah yang berasal dari umatku, yang akan
melimpahkan harta kekayaan selimpah-limpahnya. Dan ia sama sekali tidak akan menghitung-
hitungnya. (HR. Muslim dan Ahmad)
Tidak ada seorang pun dimuka bumi ini yang mengetahui tentang Imam Mahdi dan ciri-cirinya ,
kecuali Rasulullah, karena Rasululah dibimbing oleh wahyu. Oleh karena itu bagi kita sebaik-
baiknya tempat untuk merujuk tentang perkara ini adalah apa yang baginda Rasulullah katakan
dalam hadist-hadistnya sebagai berikut:
Telah bersabda Rasulullah SAW:

Al-Mahdi berasal dari umatku, berkening lebar, berhidung panjang dan mancung. Ia akan
memenuhi bumi ini dengan keadilan dan kemakmuran, sebagaimana ia (bumi ini) sebelum itu
dipenuhi oleh kezhaliman dan kesemena-menaan, dan ia (umur kekhalifahan) berumur tujuh
tahun. (HR. Abu Dawud dan al-Hakim)

Al-Mahdi berasal dari umatku, dari keturunan anak cucuku. (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, dan
al-Hakim)
Lelaki keturunan Nabi Muhammad SAW tersebut adalah Imam Mahdi. Ia akan diizinkan Allah
untuk merubah keadaan dunia yang penuh kezaliman dan penganiayaan menjadi penuh kejujuran
dan keadilan. Subhanallah...! Beliau tentunya tidak akan mengajak ummat Islam berpindah
babak melalui perjalanan tenang dan senang laksana melewati taman-taman bunga indah atau
melalui meja perundingan dengan penguasa zalim dewasa ini apalagi dengan mengandalkan
sekedar permainan kotak suara..!

Imam Mahdi akan mengantarkan ummat Islam menuju babak Khilafatun ala Minhaj An-
Nubuwwah melalui jalan yang telah ditempuh Rasullulah SAW dan para sahabatnya, yaitu
melalui al-jihad fi sabilillah.

Tanda-Tanda Kemunculan Imam Mahdi

Para ulama membagi tanda-tanda Akhir Zaman (kiamat) menjadi dua. Ada tanda-tanda Kecil dan
ada tanda-tanda Besar Akhir Zaman. Tanda-tanda Kecil jumlahnya sangat banyak dan datang
terlebih dahulu. Sedangkan Tanda-tanda Besar datang kemudian jumlahnya ada sepuluh.

Tanda besar pertama yang bakal datang ialah keluarnya Dajjal. Namun sebagian ulama
berpendapat bahwa sebelum munculnya Dajjal harus datang terlebih dahulu Tanda Penghubung
antara tanda-tanda kecil kiamat dengan tanda-tanda besarnya. Tanda Penghubung dimaksud ialah
diutusnya Imam Mahdi ke muka bumi.

Kemunculan Imam Mahdi akan di dahului oleh beberapa tanda-tanda sebagaimana yang
disebutkan dalam beberapa hadist berikut:
Telah bersabda Rasullah SAW:

Sungguh, Baitullah ini akan diserang oleh suatu pasukan, sehingga apabila pasukan tersebut
telah sampai pada sebuah padang pasir, maka bagian tengah pasukan itu ditelan bumi. Maka
berteriaklah pasukan bagian depan kepada pasukan bagian belakang, dimana kemudian semua
mereka ditenggelamkan bumi dan tidak ada yang tersisa, kecuali seseorang yang selamat, yang
akan mengabarkan tentang kejadian yang menimpa mereka. (HR. Muslim, Ahmad, Nasai, dan
Ibnu Majah)

Aisyah Ummul Mukminin RA telah berkata:


Pada suatu hari tubuh Rasulullah SAW bergetar dalam tidurnya. Lalu kami bertanya, 'Mengapa
engkau melakukan sesuatu yang belum pernah engkau lakukan wahai Rasulullah?' Rasulullah
SAW menjawab, 'Akan terjadi suatu keanehan, yaitu bahwa sekelompok orang dari umatku akan
berangkat menuju baitullah (Ka'bah) untuk memburu seorang laki-laki Quraisy yang pergi
mengungsi ke Ka'bah. Sehingga apabila orang-orang tersebut telah sampai ke padang pasir, maka
mereka ditelan bumi.' Kemudian kami bertanya, 'Bukankah di jalan padang pasir itu terdapat
bermacam-macam orang?' Beliau menjawab, 'Benar, di antara mereka yang ditelan bumi tersebut
ada yang sengaja pergi untuk berperang, dan ada pula yang dipaksa untuk berperang, serta ada
pula orang yang sedang berada dalam suatu perjalanan, akan tetapi mereka binasa dalam satu
waktu dan tempat yang sama. Sedangkan mereka berasal dari arah (niat) yang berbeda-beda.
Kemudian Allah SWT akan membangkitkan mereka pada hari berbangkit, menurut niat mereka
masing-masing. (HR. Bukhary, Muslim)

Telah bersabda Rasulullah SAW:

Seorang laki-laki akan datang ke Baitullah (Ka'bah), maka diutuslah suatu utusan (oleh
penguasa) untuk mengejarnya. Dan ketika mereka telah sampai di suatu gurun pasir, maka
mereka terbenam ditelan bumi. (HR. Muslim)
Suatu kaum yang mempunyai jumlah dan kekuatan yang tidak berarti akan kembali ke
Baitullah. Lalu diutuslah (oleh penguasa) sekelompok tentara untuk mengejar mereka, sehingga
apabila mereka telah sampai pada suatu padang pasir, maka mereka ditelan bumi. (HR.
Muslim)
Suatu pasukan dari umatku akan datang dari arah negeri Syam (Palestina) ke Baitullah (Ka'bah)
untuk mengejar seorang laki-laki yang akan dijaga Allah dari mereka. (HR. Ahmad)

Banyak pendapat mengatakan bahwa kondisi dunia dewasa ini berada di ambang datangnya
tanda-tanda besar Kiamat. Karena di masa kita hidup dewasa ini sudah sedemikian banyak tanda-
tanda kecil yang bermunculan. Praktis hampir seluruh tanda-tanda kecil kiamat yang disebutkan
oleh Rasulullah sudah muncul semua di zaman kita.
Kedatangan Imam Mahdi

Hadits berikut ini bahkan memberikan kita gambaran bahwa kedatangan Imam Mahdi akan
disertai tiga peristiwa penting. Pertama, perselisihan berkepanjangan sesudah kematian seorang
pemimpin. Kedua, dibaiatnya seorang lelaki (Imam Mahdi) secara paksa di depan Kabah.
Ketiga, terbenamnya pasukan yang ditugaskan untuk menangkap Imam Mahdi dan orang-orang
yang berbaiat kepadanya. Allah benamkan seluruh pasukan itu kecuali disisakan satu atau dua
orang untuk melaporkan kepada penguasa zalim yang memberikan mereka perintah untuk
menangkap Imam Mahdi.

Akan terjadi perselisihan setelah wafatnya seorang pemimpin, maka keluarlah seorang lelaki
dari penduduk Madinah mencari perlindungan ke Mekkah, lalu datanglah kepada lelaki ini
beberapa orang dari penduduk Mekkah, lalu mereka membaiat Imam Mahdi secara paksa, maka
ia dibaiat di antara Rukun dengan Maqam Ibrahim (di depan Kabah). Kemudian diutuslah
sepasukan manusia dari penduduk Syam, maka mereka dibenamkan di sebuah daerah bernama
Al-Baida yang berada di antara Mekkah dan Madinah. (HR Abu Dawud 3737)

Kemunculan Imam Mahdi bukan karena kemauan Imam Mahdi itu sendiri melainkan karena
takdir Allah yang pasti berlaku. Bahkan Imam Mahdi sendiri tidak menyadari bahwa dirinya
adalah Imam Mahdi melainkan setelah Allah SWT mengislahkannya dalam suatu malam, seperti
yang dikatakan dalam sebuah hadist berikut:
Al-Mahdi berasal dari umatku, yang akan diislahkan oleh Allah dalam satu malam. (HR.
Ahmad dan Ibnu Majah)
Akan dibaiat seorang laki-laki antara maqam Ibrahim dengan sudut Ka'bah.(HR. Ahmad, Abu
Dawud)

Dalam hadist yang disebutkan bahwa Imam Mahdi akan memimpin selama 7 atau 8 atau 9 tahun.
Semasa kepemimpinannya Imam Mahdi akan membawa kaum muslimin untuk memerangi
kezaliman, hingga satu demi satu kedzaliman akan tumbang takluk dibawah kekuasaanya.
Kemenangan demi kemenangan senantiasa diraih Imam Mahdi dan pasukannya akan membuat
murka raja kezaliman (Dajjal) sehingga membuat Dajjal keluar dari persembunyiannya dan
berusaha membunuh Imam Mahdi serta pengikutnya.

Kekuasaan dan kehebatan Dajjal bukanlah lawan tanding Imam Mahdi oleh karena itu sesuai
dengan takdir Allah, maka Allah SWT akan menurunkan Nabi Isa dari langit yang bertugas
membunuh Dajjal. Imam Mahdi dan Nabi Isa akan bersama-sama memerangi Dajjal dan
pengikutnya, hingga Dajjal mati ditombak oleh Nabi Isa di "Pintu Lud".

Telah bersabda Rasulullah Salallahu 'alaihi wasallama :

Kalian perangi jazirah Arab dan Allah beri kalian kemenangan. Kemudian Persia (Iran), dan
Allah beri kalian kemenangan. Kemudian kalian perangi Rum (Romawi), dan Allah beri kalian
kemenangan. Kemudian kalian perangi Dajjal, dan Allah beri kalian kemenangan. (HR Muslim
5161)

Dan apabila ketiga peristiwa di atas telah terjadi, berarti Ummat Islam di seluruh penjuru dunia
menjadi tahu bahwa Imam Mahdi telah datang diutus ke muka bumi. Kita sudah harus bersiap-
siap untuk berlangsungnya pembaiatan Imam Mahdi di depan Kabah. Panglima ummat Islam
di Akhir Zaman telah hadir. Dan bila ini telah menjadi jelas kitapun terikat dengan pesan
Rasullullah SAW sebagai berikut:

Ketika kalian melihatnya (kehadiran Imam Mahdi), maka berbaiat-lah dengannya walaupun
harus merangkak-rangkak di atas salju karena sesungguhnya dia adalah Khalifatullah Al-
Mahdi. (HR Abu Dawud 4074)
Perhatikanlah enam tanda-tanda hari Kiamat: wafatku, penaklukan Baitul Maqdis, wabah
kematian (penyakit yang menyerang hewan sehingga mati mendadak) yang menyerang kalian
bagaikan wabah penyakit quash yang menyerang kambing, melimpahnya harta hingga
seseorang yang diberikan kepadanya 100 dinar, ia tidak rela menerimanya, timbulnya fitnah yang
tidak meninggalkan satu rumah orang Arab pun melainkan pasti memasukinya, dan terjadinya
perdamaian antara kalian dengan bani Asfar (bangsa Romawi), namun mereka melanggarnya dan
mendatangi kalian dengan 80 kelompok besar pasukan. Setiap kelompok itu terdiri dari 12 ribu
orang. (HR. Al-Bukhari no. 3176, dari Sahabat Auf bin Malik Ra.)

Hari Kiamat tidak akan terjadi sehingga kalian melihat sepuluh tanda: penenggelaman
permukaan bumi di timur, penenggelaman permukaan bumi di barat, penenggelaman permukaan
bumi di Jazirah Arab, keluarnya asap, keluarnya Dajjal, keluarnya binatang besar, keluarnya
Yajuj wa Majuj, terbitnya matahari dari barat dan api yang keluar dari dasar bumi Adn yang
meng-giring manusia, serta turunnya Isa bin Maryam Alaihissallam. [(HR. Muslim (no. 2901
(40)), Abu Dawud (no. 4311), at-Tirmidzi (no. 2183), Ibnu Majah (no. 4055), Imam Ahmad
(IV/6), dari Sahabat Hudzaifah bin Asiid Radhiyallahu anhu dan ini lafazh Muslim. At-Tirmidzi
berkata: Hadits ini hasan shahih. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir dalam
Tahqiiq Musnadil Imaam Ahmad (no. 16087)]

Sesungguhnya di antara tanda-tanda hari Kiamat adalah: diangkatnya ilmu, tersebarnya


kebodohan, diminumnya khamr, dan merajalelanya perzinaan. (HR. Al-Bukhari no. 80)

Di antara tanda-tanda kiamat kecil adalah:

1. Diutusnya Rasulullah saw

Jabir r.a. berkata, Adalah Rasulullah saw. jika beliau khutbah memerah matanya,
suaranya keras, dan penuh dengan semangat seperti panglima perang, beliau
bersabda, (Hati-hatilah) dengan pagi dan sore kalian. Beliau melanjutkan, Aku diutus
dan hari Kiamat seperti ini. Rasulullah saw. mengibaratkan seperti dua jarinya antara
telunjuk dan jari tengah. (HR Muslim)

2. Disia-siakannya amanat

Jabir r.a. berkata, tatkala Nabi saw. berada dalam suatu majelis sedang berbicara
dengan sahabat, maka datanglah orang Arab Badui dan berkata, Kapan terjadi
Kiamat ? Rasulullah saw. terus melanjutkan pembicaraannya. Sebagian sahabat
berkata, Rasulullah saw. mendengar apa yang ditanyakan tetapi tidak menyukai apa
yang ditanyakannya. Berkata sebagian yang lain, Rasul saw. tidak mendengar.
Setelah Rasulullah saw. menyelesaikan perkataannya, beliau bertanya, Mana yang
bertanya tentang Kiamat? Berkata lelaki Badui itu, Saya, wahai Rasulullah saw.
Rasulullah saw. Berkata, Jika amanah disia-siakan, maka tunggulah kiamat. Bertanya,
Bagaimana menyia-nyiakannya? Rasulullah saw. Menjawab, Jika urusan diserahkan
kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kiamat. (HR Bukhari)

3. Penggembala menjadi kaya

Rasulullah saw. ditanya oleh Jibril tentang tanda-tanda kiamat, lalu beliau menjawab,
Seorang budak melahirkan majikannya, dan engkau melihat orang-orang yang tidak
beralas kaki, telanjang, dan miskin, penggembala binatang berlomba-lomba saling
tinggi dalam bangunan. (HR Muslim)

4. Sungai Efrat berubah menjadi emas

Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda, Tidak akan terjadi kiamat
sampai Sungai Eufrat menghasilkan gunung emas, manusia berebutan tentangnya.
Dan setiap seratus 100 terbunuh 99 orang. Dan setiap orang dari mereka berkata,
Barangkali akulah yang selamat. (Muttafaqun alaihi)

5. Baitul Maqdis dikuasai umat Islam

Ada enam dari tanda-tanda kiamat: kematianku (Rasulullah saw.), dibukanya Baitul
Maqdis, seorang lelaki diberi 1000 dinar, tapi dia membencinya, fitnah yang panasnya
masuk pada setiap rumah muslim, kematian menjemput manusia seperti kematian pada
kambing dan khianatnya bangsa Romawi, sampai 80 poin, dan setiap poin 12.000. (HR
Ahmad dan At-Tabrani dari Muadz).

6. Banyak terjadi pembunuhan

Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, Tiada akan terjadi kiamat,
sehingga banyak terjadi haraj.. Sahabat bertanya apa itu haraj, ya Rasulullah?
Rasulullah saw. Menjawab, Haraj adalah pembunuhan, pembunuhan. (HR Muslim)

7. Munculnya kaum Khawarij


Dari Ali ra. berkata, saya mendengar Rasulullah saw. bersabda, Akan keluar di akhir
zaman kelompok orang yang masih muda, bodoh, mereka mengatakan sesuatu dari
firman Allah. Keimanan mereka hanya sampai di tenggorokan mereka. Mereka keluar
dari agama seperti anak panah keluar dari busurnya. Di mana saja kamu jumpai, maka
bunuhlah mereka. Siapa yang membunuhnya akan mendapat pahala di hari Kiamat.
(HR Bukhari).

8. Banyak polisi dan pembela kezhaliman

Di akhir zaman banyak polisi di pagi hari melakukan sesuatu yang dimurkai Allah, dan
di sore hari melakukan sesutu yang dibenci Allah. Hati-hatilah engkau jangan sampai
menjadi teman mereka. (HR At-Tabrani)

9. Perang antara Yahudi dan Umat Islam

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. bersabda, Tidak akan terjadi kiamat
sehingga kaum muslimin berperang dengan yahudi. Maka kaum muslimin membunuh
mereka sampai ada seorang yahudi bersembunyi di belakang batu-batuan dan pohon-
pohonan. Dan berkatalah batu dan pohon, Wahai muslim, wahai hamba Allah, ini
yahudi di belakangku, kemari dan bunuhlah ia. Kecuali pohon Gharqad karena ia
adalah pohon Yahudi. (HR Muslim)

10. Dominannya Fitnah

Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, Tidak akan terjadi kiamat,
sampai dominannya fitnah, banyaknya dusta dan berdekatannya pasar. (HR Ahmad).

11. Sedikitnya ilmu

12. Merebaknya perzinahan

13. Banyaknya kaum wanita

Dari Anas bin Malik ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda. Sesungguhnya di antara
tanda-tanda kiamat adalah ilmu diangkat, banyaknya kebodohan, banyaknya
perzinahan, banyaknya orang yang minum khamr, sedikit kaum lelaki dan banyak kaum
wanita, sampai pada 50 wanita hanya ada satu lelaki. (HR Bukhari)

14. Bermewah-mewah dalam membangun masjid

Dari Anas ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda, Diantara tanda kiamat adalah bahwa
manusia saling membanggakan dalam keindahan masjid. (HR Ahmad, An-Nasai dan
Ibnu Hibban)

15. Menyebarnya riba dan harta haram


Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, Akan datang pada manusia
suatu waktu, setiap orang tanpa kecuali akan makan riba, orang yang tidak makan
langsung, pasti terkena debu-debunya. (HR Abu Dawud, Ibnu Majah dan Al-Baihaqi)

Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, Akan datang pada manusia
suatu saat di mana seseorang tidak peduli dari mana hartanya didapat, apakah dari
yang halal atau yang haram. (HR Ahmad dan Bukhari)

Tirmidzi meriwayatkan dari Ali r.a. bahwa Rosulullah Saw. Bersabda :


Jika umatku mengerjakan lima belas perkara, maka mereka akan ditimpa bencana: Jika yang
mengambil ghanimah (rampasan perang) adalah Negara, amanat didapat tanpa susah payah,
zakat dijadikan pembayar hutang, laki-laki tunduk kepada istrinya dan mendurhakai ibunya,
berbakti pada temannya dan mendurhakai bapaknya, suara-suara keras di mesjid-mesjid, orang-
orang fasik menguasai suku, pemimpin bangsa adalah yang paling hina dari antara mereka,
seorang dihormati karena ditakuti kejahatannya, khamar (minuman yang memabukkan)
diminum, kain sutra dipakai laki-laki, mendengarkan musik dan penyanyi wanita, umat yang
datang kemudian mengutuk umat yang terdahulu, maka tunggulah ketika itu datangnya angina
merah, gerhana, atau perubahan.
Musaddad dan Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a bahwa Rosulullah Saw
bersabda :
Di akhir zaman, segolongan kaum dari umatku akan berubah menjadi kera dan babi. Mereka
bertanya, Ya Rosullah, apakah mereka orang-orang muslim ? Beliau menjawab, Ya, dan
mereka membaca dua kalimah syahadat dan berpuasa. Mereka bertanya, Kenapa mereka
demikian ya Rasulullah? Beliau menjawab,mereka mendengarkan penyanyi-penyanyi wanita,
musik dan rebana, mereka minum minuman yang memabukkan, hingga jauh malam mereka
masih minum-minum dan menghibur diri dengan penyanyi wanita dan musik itu, hingga mereka
bangun pada keesokan harinya mereka telah berubah.
Adapun tentang lagu yang dihalalkan, di bawah ini dikemukakan kesimpulan dari nukilan Al-
Alim Syaikh Muhammad Al-Hamid dalam risalahnya, Hukmul Islam fil Ghina (Hukum Islam
Perihal Lagu), yang beliau nukil dari para ahli fikih: Lagu diperbolehkan jika untuk
membangkitkan semangat dalam pekerjaan yang berat, atau sebagai hiburan ketika dalam
perjalanan mengarungi padang pasir. Misalnya melagukan syair, karena Rasulullah dan para
sahabatnya melakukan hal tersebut ketika membangun mesjid dan menggali parit. Juga seperti
lagu yang dituturkan Baduwi ketika menggembala untanya, syair yang tidak memuji minuman
keras dan bejananya, tidak berisikan sifat-sifat tentang wanita yang masih hidup, dan tidak
berisikan kecaman dan ejekan, karena melagukan syair-syair mengandung hal-hal tersebut adalah
diharamkan.

Andaikan dunia tinggal sehari sungguh Allah akan panjangkan hari tersebut sehingga diutus
padanya seorang lelaki dari ahli baitku namanya serupa namaku dan nama ayahnya serupa nama
ayahku. Ia akan penuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi
dengan kezaliman dan penganiayaan. (HR Abu Dawud)
Kemunculan al-Mahdi adalah penghubung antara tanda kiamat shugra menuju tanda kiamat
kubro. Ia akan mengawali fase-fase kiamat kubro. Seperti kemunculan al-Masih Ad-Dajjal,
penaklukkan Konstatinopel, al-Malhamah al-Kubro, Yajuz dan Majuz, serta beberapa tanda
kiamat kubro lainnya, (al-Wabil, Asyratusy Syaah, hal. 249)
Walau demikian banyaknya riwayat tentang kemunculan imam al-Mahdi, masih banyak juga
sebagian umat Islam yang tidak mempercayai kemunculan beliau. Padahal para ulama telah
menegaskan bahwa riwayat tentang kemunculan al-Mahdi telah mencapai derajat yang
mutawatir.
Abu Hasan al-Abaariy berkata, Telah diriwayatkan secara mutawatir dan banyak jalur bahwa
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menyebut kedatangan al-Mahdi. Ia dari ahlu bait
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, berkuasa selama tujuh tahun, ia akan memenuhi bumi
dengan keadilan. Dan Isa AS akan muncul, lalu membantu al-Mahdi untuk memerangi Dajjal.
Al-Mahdi akan mengimami umat ini dan nabi Isa AS pun akan shalat di belakangnya. (al-
Mizzi, Tahdzibul Kamal fie Asmai Ar-Rijal, 3/1194 & (al-Barazanjiy, al-Isyaah fi Asyrathisy
Saah, hal. 87)
Selain kedua ulama ini, masih ada ulama lain yang menyatakan kemutawatiran hadits tentang al-
Mahdi. Di antaranya, Abul Hasan Muhammad bin Husain As-Sijzi (wafat 363 H), As-Safarini,
As-Sakhawi, Asy-Syaukani, Shiddiq Hasan Khan, Al-Kattani dan lain-lain.
Para ulama yang menyebutkan keshahihan hadits tentang Al-Mahdi sangat banyak, dari kalangan
ulama terdahulu maupun kontemporer. Syaikh Al-Albani telah menyebutkan sebagian nama
mereka, di antaranya; Abu Dawud, Al-Qurthubi, Ibnu Taimiyyah, Adz-Dzahabi, Ibnul Qayyim
dan Ibnu Hajar.
As-Safarini mengatakan, Telah banyak riwayat yang menyebutkan kemunculan Al-Mahdi
menjelang kiamat, hingga mencapai derajat mutawatir secara makna. Dan itu telah tersebar di
kalangan Ahlus Sunnah. Sehingga ini menjadi aqidah mereka. beliau menyebut hadits, atsar
serta nama para sahabat yang meriwayatkannya, lalu beliau berkata Dan telah diriwayatkan
dari para sahabat yang disebutkan dan selain mereka dengan riwayat yang banyak, juga dari para
tabiin setelah mereka, semua itu menjadikan kedatangan al-Mahdi menjadi sesuatu yang pasti.
Maka mengimani munculnya Mahdi adalah wajib sebagaimana telah ditetapkan oleh para ulama
dan tertulis dalam akidah Ahlus Sunnah wal Jamaah. (Lawamiul Anwar Al-Bahiyyah, 2/84
& Asyratusy Syaah, hal. 261)

Tidak akan terjadi hari kiamat hingga kalian (muslimin) memerangi Yahudi, kemudian batu
berkata di belakang Yahudi, Wahai muslim, inilah Yahudi di belakangku, bunuhlah! (HR
Bukhari dan Muslim dalam Shahih Jami Ash-Shaghir no. 7414)

Tidak akan terjadi hari kiamat, hingga muslimin memerangi Yahudi. Orang-orang Islam
membunuh Yahudi sampai Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon. Namun batu
atau pohon berkata, Wahai muslim, wahai hamba Allah, inilah Yahudi di belakangku, kemarilah
dan bunuh saja. Kecuali pohon Gharqad (yang tidak demikian), karena
termasuk pohon Yahudi. (HR Muslim dalam Shahih Jami Ash-shaghir no. 7427)

Tidak akan terjadi kiamat hingga kaum muslimin memerangi kaum Yahudi, lalu membunuh
mereka, sehingga seorang Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon, lalu batu dan pohon
berkata: Hai Muslim! Hai hamba Allah! Ini Yahudi di belakangku, kemarilah, bunuhlah dia!
Kecuali pohon ghorqod, maka itu adalah dari pohon-pohonnya orang Yahudi. (HR Muslim
VII/188, Bukhari IV/51, Lulu wa al-Marjan III/30)

Hadits yang diriwayatkan dari Fathimah binti Qais berkata,Aku mendengar suara seruan dari
muadzin Rasulullah saw untuk melaksanakan shalat maka aku pun berangkat ke masjid dan
shalat bersama Rasulullah saw. Aku shalat di shaff para wanita di belakang kaum laki-laki.
Ketika shalat sudah selesai, Rasulullah saw duduk diatas mimbar sambil tersenyum beliau
bersabda,Demi Allah sesungguhnya aku mengumpulkan kalian bukanlah untuk suatu kabar
gembira atau kabar buruk akan tetapi aku mengumpulkan kalian karena Tamim ad Dari yang
dahulunya seorang laki-laki pemeluk agama Nasranai kini telah memeluk islam dan membaiatku.

Ia telah berkata kepadaku dengan suatu perkataan yang pernah aku katakan kepada kalian
tentang al Masih addajjal. Ia mengisahkan perjalanannya kepadaku bahwa ia berlayar dengan
sebuah kapal laut bersama 30 orang laki-laki dari kabilah Lakham dan Judzam. Kemudian
mereka terombang-ambing oleh ombak (badai) selama satu bulan. Hingga mereka terdampar di
sebuah pulau ditengah laut didaerah tempat terbenamnya matahari, Lalu mereka duduk (istirahat)
di suatu tempat yang terletak sangat dekat dengan kapal.

Setelah itu mereka masuk kedalam pulau tersebut lalu mereka bertemu dengan seekor binatang
yang berbulu lebat sehingga mereka tidak dapat memperkirakan mana ekornya dan mana
kepalanya karena tertutup oleh bulunya yang terlalu banyak.

Mereka berkata,Celaka, dari jenis apakah kamu ini. Ia menjawab,Saya adalah al jassasah.
Mereka bertanya,Apakah al jassasah itu? (tanpa menjawab) ia berkata,Wahai orang-orang
pergilah kalian kepada seorang laki-laki yang berada di biara itu. Sesungguhnya ia sangat ingin
mendengarkan berita-berita dari kalian!

Tamim ad Dari berkata,Katika ia telah menjelaskan kepada kami tentang laki-laki itu, kami pun
terkejut karena kami mengira bahwa ia adalah setan. Lalu kami segera berangkat sehingga kami
memasuki biara tersebut, di sana terdapat seorang manusia yang paling besar (yang pernah kami
lihat) dalam keadaan terikat sangat kuat. Kedua tangannya terikat ke pundaknya serta antara dua
lutut dan kedua mata kakinya terbelenggu dengan besi.
Kami berkata,Celaka, siapakah kamu ini? ia menjawab,Takdir telah menentukan bahwa kalian
akan menyampaikan kabar-kabar kepadaku, maka kabarkanlah kepadaku siapakah kalian ini?
Mereka menjawab,Kami adalah orang-orang Arab yang berlayar dengan sebuah kapal, tiba-tiba
kami menghadapi sebuah laut yang berguncang lalu kami terombang-ambing di tengah laut
selama satu bulan dan teradamparlah kami di pulau ini. Lalu kami duduk di tempat yang terdekat
dengan kapal kemudian kami masuk pulau ini maka kami bertemu dengan seekor binatang yang
sangat banyak bulunya yang tidak dapat diperkirakan mana ekor dan mana kepalanya karena
banyak bulunya. Maka kami berkata,Celaka, apakah kamu ini? ia menjawab,Aku adalah al
jassasah. (Tanpa menjawab) ia berkata,Pergilah kalian kepada seorang laki-laki yang berada di
biara itu. Sesungguhnya ia sangat ingin mendengarkan berita-berita yang kalian bawa! Lalu kami
segera menuju tempat kamu ini dan kami terkejut bercampur takut karena mengira bahwa kamu
ini adalah setan.

Ia (laki-laki besar yang terikat itu) berkata,Beritakanlah kepada saya tentang pohon-pohon
korma yang ada didaerah Baisan? Kami berkata,Apa yang ingin kamu ketahui tentangnya? Ia
berkata,Saya menanyakan pakah pohon-pohon korma itu berbuah? Kami menjawab,Ya. Ia
berkata,Adapun pohon-pohon korma itu maka ia (sebentar lagi) hampir saja tidak akan berbuah
lagi.

Kemudian ia berkata lagi,Beritakanlah kepadaku tentang danau Tiberia. Mereka berkata,Apa


yang ingin kamu ketahui tentangnya? Ia bertanya,Apakah ia tetap berair? kami menjawab,Ya.
Ia berkata,adapun airnya, maka ia (sebentar lagi) hampir saja akan habis.

Kemudian ia berkata lagi,Beritakanlah kepada saya tentang mata air Zugar. Mereka
menjawab,Apa yang ingin kamu ketahui tentangnya? Ia bertanya,Apakah di sana masih ada
air dan penduduk di sana masih bertani dengan menggunakan air dari mata air Zugar itu? Kami
menjawab,benar, ia berair banyak dan penduduknya bertani dari mata air itu.

Lalu ia berkata lagi,Beritakanlah kepadaku tentang nabi yang ummi, apa sajakah yang sudah ia
perbuat? Mereka menjawab,Dia telah keluar dari Mekah menuju Madinah. Lalu ia
bertanya,Apakah ia diperangi oleh orang-orang Arab? kami menjawab,Ya. Ia
bertanya,Apakah yang ia lakukan terhadap mereka? Maka kami memberitahukan kepadanya
bahwa ia (Nabi) itu telah menundukkan orang-orang Arab yang bersama dengannya dan mereka
menaatinya. Lalu ia berkata,Apakah itu semua telah terjadi? kami menjawab,Ya. Ia
berkata,Sesungguhnya adalah lebih baik bagi mereka untuk menaatinya dan sungguh aku akan
mengatakan kepada kalian tentang diriku. Aku adalah al masihuddajal dan sesungguhnya aku
hampir saja diizinkan untuk keluar. Maka aku akan keluar dan berjalan di muka bumi dan tidak
ada satu pun kampung (negeri) kecuali aku memasukinya dalam waktu 40 malam selain Mekah
dan Thaibah, kedua negeri itu terlarang bagiku. Setiap kali aku ingin memasuki salah satu dari
negeri itu maka aku dihadang oleh malaikat yang ditangannya ada pedang berkilau dan sangat
tajam untuk menghambatku dari kedua negeri tersebut. Dan disetiap celahnya terdapat malaikat
yang menjaganya.

Ia (Fathimah, si perawi hadits) berkata,Rasulullah saw bersabda sambil menghentakkan


tongkatnya diatas mimbar,Inilah Thaibah, inilah Thaibah, inilah Thaibah (maksudnya kota
Madinah). Bukankah aku sudah menyampaikan kepada kalian tentang hal itu? Orang-orang
(para sahabat) menjawab,Benar. Beliau saw berkata,Saya tertarik dengan apa-apa yang
dikatakan oleh Tamim ad Dari, karena ia bersesuaian dengan apa-apa yang pernah aku
sampaikan kepada kalian tentang Madinah dan Mekkah. Bukankah ia (tempat dajal) terletak di
laut Syam atau laut Yaman? Dimana Rasulullah saw mengisayaratkan tangannya kearah timur. Ia
(Fathimah) berkata,Hal ini saya hafalkan dari Rasulullah saw. (HR. Muslim)

Didalam riwayat Ahmad disebutkan bahwa Rasulullah saw pernah mengakhirkan shalat
isya pada suatu malam kemudian beliau saw keluar dan bersaba,Aku terhalangi oleh kisah
yang diceriakan oleh Tamim ad Dari tentang seorang laki-laki di sebuah pulau di tengah
laut. Dan ketika ada seorang wanita yang terurai rambutnya lalu ada yang
bertanya,Siapakah kamu? wanita itu menjawab,Aku adalah al jassasah. Dan pergilah ke
biara itu. Maka aku (Tamim ad Dari) pun pergi menemui seorang laki-laki yang terurai
rambutnya dan terbelenggu oleh besi melompat-lompat antara langit dan bumi. Aku pun
bertanya,Siapakah kamu? dia menjawab,Aku adalah dajjal. Apakah tekah diutus seorang
nabi yang ummi? Aku menjawab,benar. Dia berkata,Apakah mereka menaatinya atau
makasiat terhadapnya? aku menjawab,bahkan mereka menaatinya. Dia berkata,hal itu
lebih baik bagi mereka.

Didalam menjelaskan tentang al jasssasah ini, al Alamah Abu Thayib Abadi mengatakan
bahwa mereka (rombongan Tamim) bertemu dengan seekor binatang melata yang
berambut sangat lebat lalu binatang itu ditanya,Siapakah kamu? dia menjawab,Aku
adalah al jassasah. Ada yang mengatakan bahwa untuk menggabungkan antara dia
riwayat tersebut yaitu bahwa dajjal memiliki dua al jassasah. Yang pertama adalah seekor
binatang sedangkan yang kedua adalah seorang wanita.

Ada kemungkinan juga bahwa al jassasah adalah setan yang kadang menyerupai seekor
binatang melata dan kadang menyerupai seorang wanita. Dan setan memiliki kemampuan
untuk merubah bentuk dalam bentuk apa saja yang dia inginkan.

Atau ada kemungkinan bahwa ia adalah seorang wanita, karena wanita juga dinamakan
dengan binatang melata sebagai bentuk kiasan sebagaimana firman Allah swt :




Artinya,Dan tidak ada suatu binatang melata (makhluk Allah yang bernyawa) pun di bumi
melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya. (QS. Huud : 6) (Aunul Mabud juz XI hal 334
335)

Prilaku Tajassus Dalam Keseharian

Tentang al jassasah ini, Imam Nawawi mengatakan bahwa dinamakan al jassasah


dikarenakan binatang itu ditugaskan untuk tajasssus atau memata-matai dan menyelidiki
untuk mencari berbagai berita yang akan diberikan kepada dajjal. (Shahih Muslim bi
Syarhin Nawawi juz XVII hal 104)

Ibnu Manzhur mengatakan bahwa al jassasah berada disuatu pulau ditengah laut memata-
matai sambil mencari berita yang akan diberikan kepada dajjal.. sebagaimana disebutkan
didalam hadits Tamim ad Dari, yang mengatakan,Saya adalah al jassasah yaitu binatang
yang dilihat disuatu pulau ditengah laut. Dan dinamakan dengan nama itu dikarenakan
biantang itu mencari berbagai berita untuk diberikan kepada dajjal. (Lisanul Arab juz VI hal
38)

Dari Abdullah bin Abbas, Rasulullah SAW bersabda:

Akan muncul dari Aden Abyan, 12.000 orang yang menolong Allah dan Rasul-Nya. Mereka adalah
sebaik-baik orang di antaraku dan mereka. (HR. Ahmad: 2918, 2079 dan Ath-Thabrani dalam Al-
Kabir: 11029 (11/56).

Tentang Aden Abyan

Al-Allamah Al-Hazimi berkata:

.
: )( :

Adapun yang pertama (yaitu Adan) dengan fathah ain dan dal dan akhirnya nun-: Aden Abyan dari
kota-kota Yaman yang terkenal. Dinisbatkan padanya (kota Aden) beberapa imam dan perawi
hadits. (Al-Amakin au Mattafaqa Lafzhuhu: 87). Sehingga penisbatan kepada kota Aden disebut
dengan Al-Adeni.

Al-Allamah Ibnu Sayyidih berkata:


Aden adalah sebuah tempat di Yaman. Disebut pula Aden Abyan. Seseorang dari Himyar
dinisbatkan kepada Abyan karena ia telah adan (yaitu: bermukim) pada tempat itu (yaitu Abyan).
(Al-Muhith wal Muhkam Al-Azham: 2/18).

Dan kota Aden adalah termasuk kota pelabuhan. Al-Allamah Ibnul Atsir Al-Jazari berkata:

. : ] [

Di dalam hadits ada lafazh (dari demikian menuju Aden Abyan). Abyan dengan wazan ahmar-
adalah desa di tepi laut dari arah Yaman. Dan dikatakan bahwa Aden Abyan adalah nama kota
Aden. (An-Nihayah fii Gharibil Hadits: 1/22).

KETAHUILAH, aku hampir saja dipanggil (oleh malaikat maut) lalu aku penuhi panggilan tersebut.
Sesudahku kelak kalian akan dipimpin oleh para penguasa yang berkata berdasar landasan ilmu
dan berbuat berdasar landasan ilmu. Mentaati mereka merupakan ketaatan yang benar kepada
pemimpin, dan kalian akan berada dalam kondisi demikian selama bebarapa waktu lamanya.

Setelah itu kalian akan dipimpin oleh para penguasa yang berkata bukan berdasar landasan ilmu
dan berbuat bukan berdasar landasan ilmu. Barangsiapa menjadi penasehat mereka, pembantu
mereka, dan pendukung mereka, berarti ia telah binasa dan membinasakan orang lain. Hendaklah
kalian bergaul dengan mereka secara fisik, namun janganlah perbuatan kalian mengikuti kelakuan
mereka. Persaksikan siapa yang berbuat baik di antara mereka sebagai orang yang berbuat baik,
dan orang yang berbuat buruk di antara mereka sebagai orang yang berbuat buruk. (HR. al-
Thabrani dan Al-Baihaqi. Syaikh Muhammad Nashirudien al-Albani menyatakan hadits ini shahih
dalam Silsilah alAhadits al-Shahihah no. 457.)

Dari Abu Said r.a. dan Ibnu Umar r.a. keduanya berkata: Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam
telah bersabda: Benar-benar akan datang kepada kalian suatu zaman yang para penguasanya
menjadikan orang-orang jahat sebagai orang-orang kepercayaan mereka dan mereka menunda-
nunda pelaksanaan shalat dari awal waktunya. Barangsiapa mendapati masa mereka, janganlah
sekali-kali ia menjadi seorang penasehat, polisi, penarik pajak, atau bendahara bagi mereka. (HR.
Ibnu Hibban, Abu Yala, dan al-Thabrani. Syaikh Muhammad Nashirudien al-Albani menyatakan
hadits in; shahih dalam Silsilah al-Ahadits al-Shahihah no. 360.)

"Sesungguhnya Allah membangkitkan untuk umat ini pada setiap awal 100 tahun orang yang
memperbarui/memperbaiki untuk mereka agama mereka." (HSR Abu Dawud dalam Sunannya
hadits no 4921,dishahihkan syaikh Al-albani dalam silsilah hadits shahihah no 599).
Imam Ahmad telah mengisyaratkan tentang shahihnya hadits ini, dan sungguh Adz-Dzahabi telah
menyebutkan di dalam Siyar Al-A'lam : Imam Ahmad bin Hanbal berkata : dari jalur-jalur
darinya bahwa sesungguhnya Allah membangkitkan bagi manusia setiap awal 100 tahun tahun
orang yang mengajarkan mereka sunnah-sunnah dan menolak kedustaan dari Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam. Dia berkata : maka kita melihat pada pada abad pertama adalah
Umar bin Abdul Aziz, dan pada abad kedua adalah As-Syafi'i...

Anda mungkin juga menyukai