Anda di halaman 1dari 6

PRAKTIKUM FARMASETIKA TERAPAN

PERCOBAAN I & II
PENGENALAN ALAT KESEHATAN & PENGGUNAAN OBAT BEBAS,
BEBAS TERBATAS DAN SEDIAAN KHUSUS

OLEH

NAMA : RIRIN ANDRIANI


NIM : O1A114084
KELAS :C
KELOMPOK : VII (TUJUH)
ASISTEN : RIZKI AMALIA

LABORATORIUM FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2017
BAB I
PENDAHULUAN

A. Tujuan praktikum
Tujuan dari praktikum ini yaitu :
1. Untuk mengetahui dan mengenal berbagai macam alat kesehatan
2. Untuk mengetahui dan memahami fungsi dari alat kesehatan
3. Untuk mengetahui dan memahami cara melakukan screening resep
pasien hipertensi kondisi khusus
4. Untuk mengetahui dan memahami cara perhitungan dosis dan bahan
dalam resep pasien hipertensi kondisi khusus
5. Untuk mengetahui dan memahami cara pelayanan informasi obat dan
konseling pasien hpertensi kondisi khusus.

B. Landasan teori
Alat kesehatan adalah instrumen, apparatus, mesin dan/atau implan yang
tidak mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis,
menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang sakit,
memulihkan kesehatan pada manusia, dan/atau membentuk struktur dan
memperbaiki fungsi tubuh. Alat kesehatan berdasarkan tujuan penggunaan
sebagaimana dimaksud oleh produsen, dapat digunakan sendiri maupun
kombinasi untuk manusia dengan satu atau beberapa tujuan sebagai berikut:
diagnosis, pencegahan, pemantauan, perlakuan atau pengurangan penyakit;
diagnosis, pemantauan, perlakuan, pengurangan atau kompensasi kondisi
sakit; penyelidikan, penggantian, pemodifikasian, mendukung anatomi atau
proses fisiologis; mendukung atau mempertahankan hidup menghalangi
pembuahan; desinfeksi alat kesehatan; dan menyediakan informasi untuk
tujuan medis atau diagnosis melalui pengujian in vitro terhadap spesimen dari
tubuh manusia (anaya., 2015)

Penggolongan berdasarkan fungsi


1. Peralatan medis
- Instrumen atau perlengkapan, seperti x-ray, ecg, mri, ct, usg
- Utensilen, seperti pembalut, sputum-pot, urinal, pispot.
2. Peralatan non medis, seperti dapur, generator, keperluan cucian.
Penggolongan berdasarkan sifat pemakaian
1. Peralatan yang habis dipakai (consumable), seperti spuit, plester kain
kassa.
2. Peralatan yang dapat digunakan terus-menerus, seperti termometer,
tensimeter, urinal, pispot.
Penggolongan berdasarkan kegunaan
1. Peralatan tht
2. Peralatan bedah
3. Peralatan gigi
4. Peralatan radiologi
5. Dll
Penggolongan berdasarkan umur peralatan
1. Tidak memerlukan perawatan
- Alkes satu kali pakai (disposible)
- Alkes habis pakai (consumable)
- Alkes dengan cost unit rendah, seperti alat suntik, termometer, pinset,
gunting.
2. Alat-alat yang penting, atau alat dengan waktu penyusutan lebih dari 5
tahun, seperti peralatan laboratorium, peralatan ruang bedah.
3. Alat-alat berat dengan waktu penyusutan lebih dari 5 tahun atau dikaitkan
dengan bangunan di mana alat itu ditempatkan,seperti alat x-ray, alat
sterilisasi, perlengkapan dapur, pencucian.
Penggolongan berdasarkan macam dan bentuk
1. Alat-alat kecil dan yang umum, seperti spuit, jarum, catherter, film x-ray
2. Alat perlengkapan rumah sakit, seperti meja operasi, autoclave, sterilizer,
lampu operasi, unit perlengkapan gigi, genset
3. Alat laboratorium, seperti alat-alat gelas, reagensia, kit test diagnostik
4. Alat perlengkapan radiologi/nuklir, seperti x-ray, mri, ct, pet
Penggolongan berdasarkan katalog pabrik
1. Pemberian nomor katalog dengan huruf (alfabeth), misal aesculap
jerman
2. Pemberian nomor katalog dengan angka
3. Pemberian nomor katalog dengan kombinasi huruf dan angka
4. Pemberian katalog khusus, misal jms (japan medical supply), jmc (japan
medical instrument catalog).
Penggolongan berdasarkan kepmenkes no 116/sk/1979
1. Preparat untuk pemeliharaan dan perawatan kesehatan.
2. Pestisida dan insektisida pembasmi binatang pengganggu manusia dan
binatang piaraan.
3. Alat perawatan yang digunakan dalam salon kecantikan
4. Wadah dari plastik dan kaca untuk obat dan injeksi, juga karet tutup botol
infus.
5. Peralatan obstetri dan gynekologi
6. Peralatan anesthesi
7. Peralatan dan perlengkapan kedokteran gigi
8. Peralatan dan perlengkapan tht
9. Peralatan dan perlengkapan mata
10. Peralatan rumah sakit
11. Peralatan kimia
12. Peralatan hematologi
13. Peralatan imunologi
14. Peralatan mikrobiologi
15. Peralatan patologi
16. Peralatan toksikologi
17. Peralatan orthopedi
18. Peralatan rehabilitasi
19. Peralatan bedah umum dan bedah plastik
20. Peralatan kardiologi
21. Peralatan neurologi
22. Peralatan gastro enterologi dan urologi
23. Peralatan radiologi
Penggolongan berdasarkan kepraktisan penyimpanan
1. Alat alat perawatan
2. Alat kedokteran umum
3. Hospital furniture and equipment
4. Alat alat lab gelas
5. Alat alat kedokteran gigi
6. Alat alat x-ray & accessories
7. Alat alat optik
8. Alat bedah
9. Alat bedah tulang
10. Alat untuk penyelidikan
11. Alat kedokteran hewan (veteriner)
12. Alat alat elektromedis

Apoteker sebagai salah satu profesi kesehatan sudah seharusnya berperan


sebagai pemberi informasi (drug informer) khususnya untuk obat-obat yang
digunakan dalam swamedikasi. Obat-obat yang termasuk dalam golongan obat
bebas dan bebas terbatas relatif aman digunakan untuk pengobatan sendiri
(swamedikasi). Obat bebas adalah obat yang dijual bebas di pasaran dan dapat
dibeli tanpa resep dokter. Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat bebas
adalah lingkaran hijau dengan garis tepi berwarna hitam. Contoh : Parasetamol
Obat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya termasuk obat keras
tetapi masih dapat dijual atau dibeli bebas tanpa resep dokter, dan disertai dengan
tanda peringatan. Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat bebas terbatas
adalah lingkaran biru dengan garis tepi berwarna hitam. Contoh : CTM (DEPKES
RI., 2007)
Pelayanan kefarmasian untuk pasien rawat jalan harus memperhatikan
kebutuhan obat untuk pasien pediatri. Hal ini mencakup kebutuhan untuk bentuk
sediaan khusus (seperti cairan dan tablet kunyah), tambahan alat bantu dan
konseling yang detail pada pemakaian obat. Jika kestabilan obat menjadi masalah,
tenaga kesehatan seharusnya mempersiapkan bentuk sediaan yang sesuai untuk
pemakaian di rumah. Pertimbangan harus mencakup rasa dan kebutuhan kemasan
khusus untuk pemakaian di rumah atau sekolah. Jika memungkinkan, anak-anak
dijelaskan tentang obat-obat yang mereka gunakan. Pada pelayanan kefarmasian
untuk pasien rawat jalan, apoteker ditempatkan pada posisi yang penting dalam
pencegahan penyakit termasuk pencegahan keracunan dan imunisasi (DEPKES
RI., 2009).

Anda mungkin juga menyukai