1. Atas dasar semua bukti yang ada dan pengakuan Noura, akhirnya mau tidak mau Dewan
Hakim memutuskan diriku tidak bersalah dan bebas dari dakwaan apa pun. Takbir
dan hamdalah bergemuruh di ruang pengadilan itu dilantunkan oleh semua orang yang membela
dan bersimpati padaku. Seketika aku sujud syukur kepada Allah Swt. Aisha memelukku dengan
tangis bahagia tiada terkira.
Ayat Ayat Cita karya Habiburrahman El Shirazy
Jenis tahapan alur penggalan novel tersebut adalah ....
A. pengenalan situasi cerita
B. pengungkapan peristiwa
C. menuju terjadinya konflik
D. puncak konflik (klimaks)
E. penyelesaian (ending)
2. Sisa kejadian tiga tahun lalu boleh jadi masih terserak di mata Karang. Boleh jadi masih
berserak-serak di sudut kenangannya. Tapi kabar baik itu pasti akhirnya tiba, membawa janji
perubahan yang menyenangkan, lihatlah, semenyakitkan apa pun kejadian itu dia terlihat tetap
tidak berubah, dia masih setampan dulu.
Moga Bunda Disayang Allah, Tere Liye
Tahapan alur pada penggalan cerita tersebut adalah ....
A. perkenalan
B. permasalahan
C. klimaks
D. antiklimaks
E. penyelesaian
3. Preman-preman itu hanya manggut-manggut saja. Baginya yang ada di pikirannya hanyalah
uang. Ketika mereka mendapat perintah untuk menghabisi biang demonstran itu, tak panjang
lagi mereka berpikir. Keesokan harinya hampir seluruh warga melakukan unjuk rasa. Dua sosok
mayat menggelepar hampir putus lehernya. Sebagian merangsek merusak PT Sodana. Sebagian
lagi berusaha membakar kantor polsek. Suasana sungguh sangat mencekam.
(Suji Membara, Iwan Sodana)
Tahapan alur penggalan cerpen di atas adalah .
A. pengenalan situasi cerita (expocition)
B. pengungkapan peristiwa (complication)
C. menuju pada adanya konflik (rising action)
D. puncak konflik (turning point)
E. penyelesaian (ending)
Buat kamu siswa SMK yang akan ujian UN, saatnya semangat belajar. Tahukah Kamu bahwa
mata ujian di hari pertama adalah bahasa Indonesia? Untuk bahasa Indonesiabutuh kejelian untuk
mengerjakannya. Ingat, berlaku teori dan nalar dalam soal ujian bahasa Indonesia.
Walaupun terkesan menakutkan, Kamu jangan pula takut atau grogi dalam ujian. Jika Kamu
sudah punya bekal pengetahuan dengan bellajar sungguh-sungguh tidak perlu khawatir. Cara
paling efektif adalah dengan membedah atau mengkaji kisi-kisi UN. Sekarang siswa dan guru
SMK tidak perlu susah-susah lagi membedah kisi-kisi karena saya akan membagikan kisi-kisi
yang sudah dibedah. Mudah-mudahan Bedah Kisi-Kisi UN Bahasa Indonesia SMK 2017 ini
bisa membantu Kamu untuk persiapan UN SMK 2017 dan sekolah Kamu bisa lulus 100%.
Baiklah, sebelum melihat dan menyalin Bedah Kisi-Kisi UN Bahasa Indonesia SMK
2017, silakan kunjungi elinbi.blogspot.com dulu untuk melihat Kisi-Kisi UN Bahasa Indonesia
SMK 2017 atau download di sini. Dan untuk jadwal UN SMK 2017 bisa di-download di sini.
Setelah mendapatkan Kisi-Kisi UN Bahasa Indonesia SMK 2017 , ini Bedah Kisi-Kisi UN
Bahasa Indonesia SMK 2017.
MEMBACA NONSASTRA
A. Memaknai Kata/Istilah
Kesalahan penggunaan kata-kata atau istilah akan menimbulkan penafsiran yang berbeda.
Kata-kata atau istilah yang digunakan dapat berupa kata baku, kata bersinonim, kata berantonim,
kata bermakna konotasi, dan kata yang mengalami perubahan makna.
Istilah berhubungan dengan pengungkapan makna konsep, proses, keadaan, atau sufat di
bidang tertentu. Makna kata atau istilah yang sering muncul dalam soal UN adalah makna
leksikal. Makna leksikal adalah makna yang sesuai dengan kamus bahasa Indonesia.
Kalimat penjelas adalah pernyataan khusus, perincian atau bagian-bagian yang menunjang /
menjelaskan kalimat utama. Sebagai tambahan, berikut ciri-ciri dari kalimat penjelas:
a. Uraian-uraian kecil
b. Contoh-contoh
c. Peristiwa ilustrasi
d. Kutipan-kutipan
C. Menyimpulkan Isi tersirat Teks Nonsastra
Simpulan adalah suatu pernyataan yang dibuat berdasarkan ide pokok dan kata kunci dari
kalimat penjelas dengan kalimat sendiri. Intinya, simpulan kata-katanya tidak harus sama persis
dengan wacana.
Misalnya paragraf diibaratkan terdiri dari lima kalimat. Untuk menemukan simpulan dan isi
paragraf tersebut, perhatikan langkah-langkah berikut ini:
1. Fokuskan perhatian kita pada kalimat terakhir (no.5), jika kalimat terakhir tersebut
mencakup keseluruhan ide pada paragraf tersebut, maka kalimat terakhir tersebut
merupakan Simpulan dari paragraf tersebut.
2. Jika, pada kalimat terakhir tidak mencerminkan ide yang mencakup seluruh gagasan
dari paragraf tersebut, maka pengambilan kesimpulan dilakukan dengan menggunakan
kata-kata kunci yang tersebar pada seluruh paragraf tersebut. Simpulan juga dapat
diketahui dengan menggunakan pertanyaan, Apa yang dibicarakan di dalam paragraf
tersebut.
Contoh:
Berbagai macam industri menggunakan minyak bumi sebagai bahan bakar untuk menggerakan
mesin-mesin pabrik. Alat-alat transportasi, baik darat, laut maupun udara juga menggunakan
minyak bumi sebagai bahan bakarnya. Sumber energi lain, seperti gas bumi, batubara memang
merupakan sumber energi yang penting pula. Namun,baik dilihat dari segi nilai ekonomis
maupun praktis, minyak bumi masih merupakan sumber energi utama di samping gas bumi
maupun batu bara. Sampai sekarang, minyak bumi masih merupakan energi yang utama.
Pembahasan:
Fokus pertama adalah pada kalimat nomor 5: Sampai sekarang, minyak bumi masih merupakan
energi yang utama. Kalimat ini merupakan simpulan paragraf di atas karena seluruh kalimat
membicarakan tentang minyak bumi sebagai bahan bakar energi. sementara di kalimat terakhir
tampak jelas bahwa minyak bumi sebagai bahan energi utama.
Jadi, Jawabannya: E. 5
MEMBACA SASTRA
A. Menentukan Kata yang Bermakna Simbolik/Majas/ Kias dalam Karya Sastra
Majas atau gaya bahasa adalah cara pengarang atau seseorang dalam mempergunakan
bahasa sehingga menimbulkan efek tertentu. Da beberapa majas yang sering muncul dalam soal
UN SMK, walaupun tidak tertutup kemungkinan majas lainnya bisa saja muncul. Majas yang
sering muncul dalam soal UN antara lain: personifikasi, hiperbola, anafora, epifora, paralelisme.
Pleonasme, metonimia, perumpamaan, paradoks, sinekdokhe (par prototo dan totem proparte),
majas sindiran, repetisi, tautologi, antitesis, klimaks, antiklimaks, litotes, metafora.
Berikut penjelasan tentang beberapa majas:
1. Perumpamaan/ Simile
Majas perumpamaan/simile adalah majas yang mengungkapkan hal yang berbeda seolah-olah
dianggap sama. Majas ini menyamakan satu hal dengan mempergunakan kata-kata pembanding:
seperti, bagai, sebagai, bak, semisal, dan seumpama.
Contoh :
Mereka selalu bertengkar bagai anjing dengan kucing.
2. Metafora.
Metafora seperti majas perbandingan, hanya tidak mempergunakan kata-kata pembanding.
Contoh:
- Raja siang mengiringi pengajian itu.
- Aku ini binatang jalang
3. Alegori
Alegori adalah majas perbandingan yang memperlihatkan suatu perbandingan utuh,
perbandingan itu membentuk kesatuan yang menyeluruh (cerita kiasan). Kata-kata dalam alegori
biasanya mengandung pelajaran.
Contoh:
- Berhati-hatilah kamu mendayung bahtera hidupmu, mengarungi lautan penuh bahaya, batu
karang, gelombang dan badai
4. Personifikasi
Majas yang menyamakan benda dengan manusia, benda-benda mati dibuat dapat berperilaku,
berpikir, dan sebagainya seperti manusia.
Contoh :
- Angin berbisik-bisik di kegelapan malam.
5. Metonimia
Majas perbandingan yang menggunakan merek dagang atau nama barang untuk melukiskan
sesuatu yang dipergunakan atau dikerjakan sehingga kata itu berasosiasi dengan benda
keseluruhan. Metonimia disebut juga kiasan pengganti nama.
- Kakak sedang menghisap Sampoerna
6. Sinekdok
Majas yang menyebutkan suatu bagian yang penting suatu benda (hal) untuk benda atau hal itu
sendiri. Majas sinekdok ada 2, yaitu:
a. Pars Proto (sebagian objek untuk menunjukkan keseluruhan)
- Sudah lama tidak kelihatan batang hidungnya.
b. Totem Proto (keseluruhan untuk menunjukkan sebagian)
- Dalam kesebelasan itu Indonesia unggul 3 0 melawan Thailand.
8. Hiperbola
Majas yang mengungkapkan suatu hal berlebihan dari kenyataan.
- tangisnya membanjiri bumi.
9. Litotes
Majas yang mengungkapkan sesuatu lebih rendah dengan kenyataan yang sebenarnya guna
merendahkan diri.
- Singgahlah ke gubuk kami.
10. Ironi
Majas sindiran yang melukiskan sesuatu yang menyatakan sebaliknya dari apa yang sebenarnya
dengan maksud untuk menyindir orang (sindiran halus)
- Kota itu sangatlah indah dengan sampah-sampahnya
11. Pleonasme
Majas penegasan yang menggunakan sepatah kata yang sebenarnya tidak perlu dikatakan lagi
karena arti kata tersebut sudah terkandung dalam kata yang diterangkan/menggunakan kata yang
boros untuk menegaskan sesuatu.
Contoh:
- Peristiwa itu ku saksikan dengan mata dan kepalaku sendiri
- mereka masuk ke dalam kelas.
12. Repetisi
Majas penegasan yang melukiskan sesuatu dengan mengulang kata atau beberapa kata berkali-
kali, yang biasanya dipergunakan dalam pidato.
Contoh: Pengangguran itu setiap hari hanya mabuk, mabuk dan mabuk.
13. Paralelisme
Majas penegasan seperti reptisi, tetapi dipakai dalam puisi.
Paralelisme dibagi dalam dua jenis:
a. Anafora : bila frasa atau kata yang diulang terletak di awal kalimat
Aku manusia
Rindu rasa
Rindu rupa
b. Epifora : bila kata atau frasa yang diulang terletak di akhir kalimat
Kalau kau mau, aku akan datang
Jika kau hendaki, aku akan datang
Bila kau minta, akau akan datang
14. Tautologi
Majas penegasan yang melukiskan sesuatu dengan menggunakan yang sama artinya
(bersinonim) untuk mempertegas arti.
Contoh: Kehendak dan keinginannya akan tercapai jika dia lebih giat lagi berusaha.
15. Klimaks
Majas yang menyatakan beberapa hal berturut-turut dengan menggunakan uturutan kata-kata
yang makin lama makin memuncak pengertiannya.
Contoh: Mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang tua ikut senam pagi.
17. Retorik
Majas mempergunakan kalimat Tanya yang sebenarnya tidak memerlukan jawaban karena
sudah diketahuinya.
Contoh: Inikah yang dinamakan cinta?
18. Antitesis
Majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan kepaduan kata yang berlawanan arti
(antonim).
Contoh: Kaya miskin, tua muda, besar kecil, semua adalah mahluk Tuhan
19. Paradoks
Majas pertentangan yang melukiskan sesuatu seolah-olah bertentangan, padahal maksud
sesungguhnya tidak karena objeknya berlainan.
Contoh: di dalam keramaian aku masih merasa sepi.
B. Mengidentifikasi Unsur Karya Sastra dan Memaknai Isi Tersurat dalam Karya Sastra
Isi tersurat dari karya sastra dapat dilihat dari unsur-unsur intrinsiknya. Unsur intrinsik cerpen
dan novel adalah sebagai berikut
1. Unsur Cerpen/Novel
a. Unsur Intrinsik
Unsur instrinsik merupakan unsur yang membangun cerita dari dalam. Unsur instrinsik cerpen
dan novel sebagai berikut.
1) Tema : pokok pikiran pengarang atau inti sari cerita.
2) Amanat : pesan yang disampaikan pengarang
3) Alur : rangkaian peristiwa yang membentuk cerita dasar hubungan sebab akibat.
Tahapan alur meliputi:
a) Tahap pengenalan situasi
Pada tahap ini dibicarakan hal-hal sebagai berikut :
tempat kejadian cerita
waktu terjadinya cerita
tokokh-tokoh yang ditampilkan dan hubungan antar tokoh tersebut
b) Tahapan konflik (pertikaian)
Tahapan ini diperlihatkan adanya pertikaian-pertikaian, baik pertikaian yang terjadi dalam diri
tokoh, maupun pertikaian tokoh utama dengan tokoh yang lain.
c) Klimaks
Pada tahapan ini pertikaian yang terjadi dalam cerita mulai meruncingdan memuncak.
d) Tahap Peleraian (antiklimaks)
Tahap ini pertikaian mulai diturunkan dengan adanya solusi/pemecahan masalah yang timbul.
Suspen dibuat menurun sehingga ketegangan mulai mereda.
e) Tahap Penyelesaian
Tahap ini pengarang memperlihatkan tokoh utama utama tersebut bertindak untuk menyelesaikan
pertikaian yang dihadapinya. Penyelesaian ini dapat berakhir menyenangkan (happy ending) atau
menyedihkan.
2. Unsur Drama
Drama merupakan jenis atau genre karya sastra yang berbentuk
percakapan. Unsur drama sebagai berikut.
a. Tema yaitu inti cerita
b. Amanat yaitu pesan yang ada dalam drama
c. Alur yaitu rangkaian peristiwa dalam drama
d. Perwatakan yaitu watak tiap-tiap tokoh
e. Konflik merupakan masalah dalam drama
f. Percakapan yiatu dialog para pemain
g. Tata artistik yaitu setting panggung
h. Casting yiatu pemilihan pemeran yang tepat
i. Acting yaitu perilaku para pemain di panggung
MENULIS TERBATAS
A. Mengisi Teks Rumpang dengan Istilah yang Tepat Sesuai Konteks
Suatu ilustrasi/bacaan biasanya disampaikan mellalui kat-kata atau istilah dengan makna
yang lugas. Akan tetapi, ilustrasi juga dapat disampaikan dengan kata-kata yang bermakna kias,
misalnya dengan menggunakan ungkapan (idiom) atau peribahasa.
Ungkapan (idiom) adalah kata atau gabungan kata dengan makna khusus dan tidak dapat
diterjemahkan secara harfiah ke dalam bahasa atau situasi lain.
Contoh: Ia telah pergi untuk selama-lamanya
Kata pergi merupakan ungkapan yang berarti meninggal
Peribahasa adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan
sesuatu dan berisi pelajaran hidup.
D. Mengartikan Kata
Dalam mengartikan kata dibutuhkan pengetahuan yang luas. Untuk itu Anda harus sering
membaca. Selain itu, latihlah penalaran agar mudah dalam mengartikan kata
Bahasa Indonesia yang merupakan salah satu mata ujian UN yang banyak disepelekan siswa.
Akibatnya banyak siswa yang memperoleh nilai rendah untuk mata ujian ini. Bahkan, beberapa
tahun yang lalu, banyak siswa yang tidak lulus gara-gara nilai UN Bahasa Indonesia yang
rendah.
Untuk mengatasinya, siswa perlu mempersiapkan diri untuk menghadapai ujian. Begitu juga
dengan guru yang akan membantu siswa memperoleh nilai memuaskan. Salah satu persiapan
yang bisa dilakukan siswa adalah sering berlatih mengerjaan soal-soal latihan UN yang sesuai
dengan kisi-kisi UN . Hal ini akan membuat siswa lebih paham dan mudah dalam
mengerjakannnya.
Berikut ini saya sajikan contoh soal Latihan UN Bahasa Indonesia SMK 2017 untuk persiapan
UN. Siswa dan guru dapat langsung meng-copy soal-soal ini dengan mudah atau bisa juga
langsung dibaca di komputer atau smartphone Anda. Silakan..
48. Kalimat dalam surat lamaran pekerjaan berikut yang tidak santun adalah...
A. Berdasarkan informasi yang saya peroleh dari salah seorang sahabat yang bekerja di
perusahaan Bapak bahwa....
B. Saya berharap Bapak dapat mengabulkan permohonan yang saya ajukan.
C. Setelah saya membaca iklan di harian Kompas tanggal 31 Mei 2001, dengan ini saya
mengajukan surat lamaran untuk...
D. Saya harap Bapak menjawab surat lamaran saya ini secepatnya.
E. Harapan saya, Bapak dapat menerima lamaran yang saya sampaikan.
49. Kalimat penutup surat lamaran pekerjaan yang berisi pengharapan yang baik ialah....
A. Demikianlah lamaran saya, harap dipertimbangkan sebagaimana mestinya.
B. Sekianlah surat lamaran saya, dan saya harap lamaran saya ini dapat diterima.
C. Saya berharap Saudara menerima lamaran sayamuntuk lowongan pekerjaan di atas.
D. Harapan saya, Bapak/Ibu dapat menerima saya untuk mengisi lowongan pekerjaan di atas.
E. Saya harap Bapak/Ibu dapat menerima saya untuk mengisi lowongan pekerjaan di atas.
Pada artikel sebelumnya saya telah membagikan soal latihan UN Bahasa Indonesia SMK
2016/2017, Kali ini saya akan membagikan Soal latihan UN Bahasa Indonesia SMK 2017
Bagian 2 agar lebih terlatih lagi. Berikut Soal Latihan UN Bahasa Indonesia SMK 2017
(Bagian 2) - elinbi.blogspot.com
4.Salju tipis melapis rumput, putih berkilau diseling warna jingga; bayang matahari senja yang
memantul. Angin awal musim dingin bertiup menggigilkan, mempermainkan daun-daun sisa mu
sim gugur dan menderaikan bulu-bulu burung berwarna kuning kecoklatan yang sedang melonca
t-loncat dari satu ranting ke ranting yang lain.
Jenis karangan paragraf di atas adalah...
A. Deskripsi
B. Persuasi
C. Narasi.
D. Eksposisi
E. Argumentasi
Makna istilah yang dicetak miring dalam paragraf tersebut adalah ...
A. perbuatan memulihkan hubungan persahabatan pada keadaan semula; mendayagunakan
B. pengembalian kondisi seperti sebelumnya; mengeruk kekayaan alam
C. pembangunan kembali infrastruktur; memberdayakan sumber daya alam
D. perbaikan hubungan antarnegara; menguras sumber daya alam
E. perbaikan hubungan persaudaraan; menghabiskan dana negara.
Kalimat yang menggunakan kata berkonotasi negatif ditandai dengan nomor ....
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)
Kata yang mengalami perubahan makna peyorasi pada kalimat tersebut adalah....
A. Bapak
B. remisi
C. bekas
D. tapol
E. dedikasi
14. Cermatilah kalimat rumpang berikut ini!
Karena cermat dan cekatan, ia selalu...dalam berbagai acara.
Kata yang tepat untuk melengkapi kalimat rumpang tersebut adalah ...
A. dilibatkan
B. digunakan
C. diposisikan
D. diterjunkan
E. disatukan
Kata tidak baku yang terdapat pada paragraf tersebut adalah ....
A. wirausahawan
B. profesi
C. orientasi
D. resiko
E. skala
Kalimat penjelas yang sumbang pada paragraf tersebut ditandai dengan nomor....
A. (l)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)
Kalimat yang menyatakan hubungan perbandingan dalam tersebut ditandai dengan nomor ....
A. (l)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)
Kata yang penulisannya tidak sesuai dengan ejaan yang disempurnakan (EYD) adalah ....
A. mengubah
B. regulasi
C. transfer
D. antar bank
E. multiguna
Makna ungkapan lahan tidur yang terdapat dalam paragraf tersebut adalah ....
A. Para sastrawan harusharus lebih cerdas dalam berbahasa dan berseni untuk mengungkapkan
isi hatinya.
B. Para sastrawan banyak membaca dan melatih kepekaan rasa dan logika.
C. Para sastrawan banyak menguasai kosakata dan perasaannya sensitif.
D. Mereka adalah ahli bahasa yang profesional dan memiliki cita rasa seni yang tinggi.
E. Mereka harus mampu mengungkapkan ide, pikiran, dan perasaannya ke dalam kata-kata yang
memikat.
Catatan hasil rapat yang berupa saran ditandai dengan kalimat nomor....
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)
26. Cermatilah paragraf acak berikut!
(1) Pengaruh lingkungan
(2) Sebab-sebab penyalahgunaan narkoba
(3) Ingin mencoba narkoba
(4) Depresi dalam keluarga
Kerangka karangan di atas dapat dikembangkan menjadi paragraf deduktif dengan urutan ....
A. (1),(2),(4))(3)
B. (2),(1),(3),(4)
C. (3),(2),(4).(1)
D. (4),(3),(2},(1)
E. (4),(1),(2),(3)
Kalimat yang tcpat untuk melengkapi dialog tcrscbut adalah adalah ...
A. Ya, dan aku gembira mengajak Bungaku jalan-jalan.
B. Tidak banyak, tapi aku tidak janji di lain waktu.
C. Ya, dan pekerjaan tentara diikat oleh disiplin.
D. Ya, bagi tentara, disiplin adalah hal yang menggembirakan.
E. Tidak ada pekerjaan yang harus aku selesaikan.
Unsur ekstrinsik yang terdapat dalam penggalan novel tersebut adalah ...
A. sosial
B. adat
C. sejarah
D. ekonomi
E. pendidikan
Tujuan proposal yang sesuai dengan latar belakang proposal tersebut adalah ...
A. Mengadakan pelatihan teknologi informasi untuk meningkatkan kompetensi dan wawasan
siswa.
B. Melaksanakan uji kompetensi untuk menambah wawasan siswa SMK dalam bidang teknologi
informasi.
C. Mengadakan pelatihan uji kempetensi di bidang teknologi informasi untuk menambah
wawasan siswa.
D. Mengembangkan wawasan siswa SMK dalam bidang teknologi informasi yang belum mereka
kuasai.
E. Mengusulkan adanya pelatihan bagi siswa SMK untuk menambah wawasan di bidangnya.
Lampiran yang tidak sesuai dengan proposal kegiatan tersebut ditandai dengan nomor..
A. (1) dan (3)
B. (2) dan (5)
C. (3) dan (4)
D. (2) dan (4)
E. (3) dan (5)
Kalimat penutup surat izin tersebut akan menjadi tepat jika diubah menjadi.....
A. Atas perhatian dan izin Bapak, diucapkan terima kasih banyak.
B. Atas perhatian dan izin Bapak, saya ucapkan terima kasih.
C. Atas perhatian Bapak, saya ucapkan terima kasih.
D. Atas perhatian Bapak, tak terhingga saya ucapkan terima kasih.
E. Atas perhatian Bapak, saya ucapkan terima kasih banyak.
Kalimat pembuka surat lamaran pekerjaan yang tepat bcrdasarkan pengumuman tersebut adalah
B. Kepada
Yth. Drs. Radit Kamisya
Jln. Raden Saleh 13
Jakarta
Kalimat yang tepat untuk melengkapi surat kuasa yang dirumpangkan tersebut adalah ....
A. Selama 3 tahun, pemberi kuasa berhak menggunakan atau mcnjual rumah tersebut jika
diperlukan.
B. Selama menempati rumah tersebut, penerima kuasa tidak berhak menyewakan/menjual
kepada pihak lain.
C. Penerima kuasa tidak berhak mcnggunakun scmua fasilitas yang ada dalam rumah tersebut.
D. Semua hal yang belum tertera dalam surat kuasa ini akan disampaikan pada bagian lain-lain.
E. Jika terjadi sesuatu pemberi dan penerima kuasa sepakat menyelesaikannya di persidangan.
Penulisan catatan kaki yang tepat berdasarkan data tersebut adalah ...
A. Attar, FariduDin, Musyawarah Burung (Jakarta: Pustaka Jaya, 2001), hlm. 101.
B. FariduDin Attar, Musyawarah Burung (Jakarta: Pustaka Jaya, 2001), hlm. 101.
C. FariduDin Attar, 2001, Musyawarah Burung (Jakarta: Pustaka Jaya), hlm. 101.
D. Attar, FariduDin. 2001. Musyawarah Burung (Jakarta: Pustaka Jaya), hlm. 101.
E. FariduDin Attar, Musyawarah Burung (Pustaka Jaya: Jakarta, 2001), hlm. 101.