MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Pengetahuan Bahan Teknik
yang dibina oleh Ibu Sukarnati
Oleh
Affan Ghafar Ashari
120513404279
Karena begitu pentingnya alat ini pada bidang otomotif, maka sebagai
mahasiswa teknik otomotif seharusnya kita mengetahui lebih jauh tentang
alat ini. Dalam makalah ini nantinya akan membahas mengenai fungsi dan
kontruksi dari dapur tinggi itu sendiri serta cara kerja maupun proses kerja
dapur tinggi dalam pembuatan besi kasar.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Sumber: http://www.chem-is-try.org/wp-
content/uploads/2009/05/gb715.jpg
3
Kontruksi pada bagian tungku dapur tinggi pun dibuat untuk
mempermudah proses kerja dapur tinggi dimana tungku bagian atas
dibuat melebar ke bawah agar mudah turun dan tidak terjadi kemacetan
saat pengisian, sedangkan tungku bagian bawah dibuat melebar ke atas
agar muatan yang dihasilkan tetap berada pada bagian ini.
Dapur tinggi pun masih dilengkapi dengan peralatan yang lain yaitu
pesawat cowper yang berfungsi untuk meniupkan dan menyuplai udara
panas yang diperlukan dalam proses dapur tinggi.
4
4. Pemanggangan, agar bijih besi menjadi kering maka perlu
dilakukan pemanggangan untuk mempercepat proses
peleburan dalam dapur tinggi.
Panas yang dihasilkan dapur tinggi dialirkan keluar menuju alat pemanas
udara untuk proses pemanasan dapur tinggi itu sendiri. Dari pemanasan
tersebut juga menghasilkan terak yang melapisi besi kasar yang terbentuk
sehingga tidak mengalami oksidasi yang diakibatkan oleh udara panas
yang masuk dalam dapur tinggi.
6
Prinsip dari proses dapur tinggi adalah prinsip reduksi. Pada
proses ini zat karbon monoksida dapat menyerap zat asam
dari ikatan-ikatan besi zat asam pada suhu tinggi. Pada
pembakaran suhu tinggi + 18000 C dengan udara panas,
maka dihasilkan suhu yang dapat menyelenggarakan reduksi
tersebut. Agar tidak terjadi pembuntuan karena proses
berlangsung maka diberi batu kapur sebagai bahan
tambahan. Bahan tambahan bersifat asam apabila bijih
besinya mempunyai sifat basa dan sebaliknya bahan
tambahan diberikan yang bersifat basa apabila bijih besi
bersifat asam. Gas yang terbentuk dalam dapur tinggi
selanjutnya dialirkan keluar melalui bagian atas dan ke dalam
pemanas udara. Terak yang menetes ke bawah melindungi
besi kasar dari oksida oleh udara panas yang dimasukkan,
terak ini kemudian dipisahkan. Proses reduksi di dalam dapur
tinggi tersebut berlangsung sebagai berikut:
Zat arang dari kokas terbakar menurut reaksi :
C+O2 CO2
sebagian dari CO2 bersama dengan zat arang membentuk
zat yang berada ditempat yang lebih atas yaitu gas CO.
CO2+C 2CO
Di bagian atas dapur tinggi pada suhu 300 0 sampai 8000 C
oksid besi yang lebih tinggi diubah menjadi oksid yang lebih
rendah oleh reduksi tidak langsung dengan CO tersebut
menurut prinsip :
Fe2O3+CO 2FeO+CO2
Pada waktu proses berlangsung muatan turun ke bawah dan
terjadi reduksi tidak langsung menurut prinsip :
FeO+CO FeO+CO2
Reduksi ini disebut tidak langsung karena bukan zat arang
murni yang mereduksi melainkan persenyawaan zat arang
dengan oksigen. Sedangkan reduksi langsung terjadi pada
bagian yang terpanas dari dapur, yaitu langsung di atas pipa
pengembus. Reduksi ini berlangsung sebagai berikut.
FeO+C Fe+CO
CO yang terbentuk itulah yang naik ke atas untuk
mengadakan reduksi tidak langsung tadi. Setiap 4 sampai 6
jam dapur tinggi dicerat, pertama dikeluarkan teraknya dan
baru kemudian besi.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Dapur tinggi merupakan alat yang digunakan untuk membuat besi
kasar/mentah yang merupakan bahan untuk pembuatan besi/baja.
2. Dapur tinggi terbuat dari bahan batu tahan api agar dapat menahan
panas yang terjadi pada proses pembentukan besi mentah dan untuk
memperkokoh dapur tinggi batu tahan api tersebut dilapisi plat baja dan
pada kerangkanya diberi tiang-tiang baja.
3. Ada tiga proses yang terjadi di dalam dapur tinggi yaitu pemanasan
mula, proses reduksi, dan proses peleburan. Dan pada proses-proses
tersebut yang terpenting adalah proses reduksi. Selain itu proses yang
terjadi pada dapur tinggi terus diulang untuk memanfaatkan panas yang
dihasilkan dapur tinggi itu sendiri.
8
DAFTAR RUJUKAN
9
DAFTAR ISI
Halaman Juduli
DAFTAR ISIiii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan8
DAFTAR PUSTAKA9
iii