Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH MATERIAL BAJA DAN KAYU

PROSES PEMBUATAN BAJA

DISUSUN OLEH :

SITI KHOIRUNNISA
2105131020

Dosen Pengampu : INDRA FAUZI

TEKNIK PERANCANGAN JALAN DAN JEMBATAN


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Medan , 7 Maret  2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN............................................................................................................................4
1. Latar Belakang....................................................................................................................4
2. Tujuan..................................................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................................5
ISI.....................................................................................................................................................5
A. Pengertian baja....................................................................................................................5
B. Proses pembuatan baja metode Thomas............................................................................5
C. Proses Pembuatan Baja Metode Siemens Martin.............................................................7
BAB III.................................................................................................................................................9
PENUTUP........................................................................................................................................9
KESIMPULAN............................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Semenjak manusia beralih dari zaman batu ke zaman besi. Manusia
telahmenggunakan logam besi untuk pembuatan alat-alat berburu dan alat-alat
lainnya.Padan zaman modern ini manusia telah mempergunakan hampir 90% atau
lebih bahan-bahan yang terbuat dari besi dan baja, mulai alat yang palin sederhama
seperti jarum hingga alat-alat yang besar seperti kapal induk, pesawat dan sebagainya
Besi murni dalam alam jarang didapat.
Bahan asal pembuatan besi adalah dari bijih besi sebagai bahan tambang. Bahan –
bahan asal pembuatan besi didapat dari dalam tanahyang berbentuk butir-butir logam
dalam keadaan tercampur dengan zat-zat lainnya.Campuran semacam itu dinamakan
bijih besi. Usaha pengambilan bijih-bijih besi dari dalam tanah disebut pertambangan.
Jenis bijih-bijih lainnya terdapat didalam tanah. Para pekerja tambang
membuatterowongan di dalam tanah. Mereka meledakkan batuan di dalam
terowongan itu. Batuan yang rontok meraka kumpulkan dan dibawa ke permukaan
tanah.
Biji-bijih itu kemudian diangkat dengan alat berat. Dari circuit bijih-bijih besi itu
kemudian dituangkan kedalam lori yang berjalan di atasrel. Lori-lori tersebut
kemudian mengangkut bijih-bijih itu keluar terowongan

2. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini:
a. Memenuhi tugas mata kuliah material baja dan kayu
b. Mengetahui Proses Pengolahan baja
BAB II
ISI
A. Pengertian baja
Baja merupakan salah satu bahan bangunan yang unsur utamanya terdiri dari
besi. Baja ditemukan ketika dilakukan penempaan dan pemanasan yang
menyebabkan tercampurnya besi dengan bahan karbon pada proses pembakaran,
sehingga membentuk baja yang mempunyai kekuatan yang lebih besar dari pada
besi. Bila dibandingkan dengan bahan konstruksi lainnya, baja lebih banyak
memiliki keunggulan-keunggulan yang tidak terdapat pada bahan-bahan
konstruksi lain.
Disamping kekuatannya yang besar untuk menahan kekuatan tarik dan
kekuatan tekan tanpa membutuhkan banyak volume, baja juga mempunyai sifat-
sifat lain yang menguntungkan sehingga menjadikannya sebagai salah satu
material yang umum dipakai.
Sifat-sifat baja antara lain :
a. Kekuatan tinggi Kekuatan baja bisa dinyatakan dengan kekuatan tegangan leleh
fy atau kekuatan tarik fu. Mengingat baja mempunyai kekuatan volume lebih
tinggi dibanding dengan bahan lain, hal ini memungkinkan perencanaan sebuah
konstruksi baja bisa mempunyai beban mati yang lebih kecil untuk bentang yang
lebih panjang, sehingga struktur lebih ringan dan efektif.
b. Kemudahan pemasangan Komponen-komponen baja biasanya mempunyai
bentuk standar serta mudah diperoleh dimana saja, sehingga satu-satunya kegiatan
yang dilakukan dilapangan adalah pemasangan bagian-bagian yang telah
disiapkan.
c. Keseragaman Baja dibuat dalam kondisi yang sudah diatur (fabrikasi) sehingga
mutunya seragam.

B. Proses pembuatan baja metode Thomas


Konvertor Thomas juga di sebut konvertor basa dan proses nya adalah proses
basa,sebab batu tahan apinya bersifat basa serta digunakan untuk mengolah besi
kasar yg bersifat basa.muatan konvertor Thomas adalah besi kasar putih yg
mengandung banyak fosfor. Proses pembakaran sama dengan proses pada
konvertor Bessemer,hanya saja pada proses Thomas fosfor terbakar setelah zat
arang nya terbakar.pengaliran udara tidak terus menerus dilakukan karena besi
nya sendiri akan terbakar.pencegahan pembakaran dilakukan dengan menggangap
selesai proses nya walaupun kandungan fosfor nya masih tetap tinggi. Guna
mengikat fosfor yg terbentuk pada proses ini maka diberi bahan tambahan batu
kapur agar menjadi terak.terak yang bersifat basa ini dapat dimanfaatkan menjadi
pupuk buatan yang dikenal dengan nama pupuk fosfat.hasil yang keluar dari
konvertor disebut baja Thomas yang biasa digunakan sebagai bahan konstruksi
dan pelat ketel.
-Proses pembuatan baja pada konvertor Thomas
Pertama kali, bahan tambahan di masukkan ke dalam konvertor, kemudian besi
kasar putih. Udara di hembuskan selama 24 menit. Hasilnya, sebagian kecil zat
arang terbakar, sedangkan fosfor tidak terbakar. Bila suhu diatas 1300oC dan
waktu diatas 10 menit, zat arang akan hilang. Pada waktu inilah fosfor terbakar
dan menimbulkan panas sangat tinggi. Proses dalam dapur iniantara 12-15 menit.
Kotoran pembakarannya 3 kali lebih banyak dari pada konvertor Bessemer. Bila
kotoran ini di giling halus akan menghasilkan pupuk buatan (mengandung asam
fosfat 17-20%). Hasil akhir dari konvertor ini berupa baja yang berkadar 0,05-
0,6% C, yang banyak dipergunakan untuk baja-baja profil,plat-plat kapal,plat-plat
ketel, dan lain-lain
Keuntungan :
• Besi kasar yang kurang bersih dapat dikerjakan.
• Fosfor dapat dihilangkan, tapi bila ada hanya sebagian fosfor yang dalam
prakteknya tidak menimbulkan gangguan.
• Menghasilkan produk tambahan berupa pupuk.
• Prosesnya lebih mudah dibandingkan dengan proses Bessemer.

Kerugian :
• Baja mengandung lebih banyak oksigen
• Besi yang hilang lebih banyak dibandingkan proses Bessemer (11 – 13 %)
C. Proses Pembuatan Baja Metode Siemens Martin
Proses lain untuk membuat baja dari bahan besi kasar adalah menggunakan dapur
Siemens Martin yang sering disebut proses Martin. Dapur ini terdiri atas satu
tungku untuk bahan yang dicairkan dan biasanya menggunakan empat ruangan
sebagai pemanas gas dan udara. Pada proses ini digunakan muatan besi bekas
yang dicampur dengan besi kasar sehingga dapat menghasilkan baja dengan
kualitas yang lebih baik jika dibandingkan dengan baja Bessemer maupun
Thomas.
Gas yang akan dibakar dengan udara untuk pembakaran dialirkan ke dalam
ruangan-ruangan melalui batu tahan api yang sudah dipanaskan dengan
temperatur 600 sampai 9000 C. dengan demikian nyala apinya mempunyai suhu
yang tinggi, kira-kira 18000 C. gas pembakaran yang bergerak ke luar masih
memberikan panas kedalam ruang yang kedua, dengan menggunakan keran
pengatur maka gas panas dan udara pembakaran masuk ke dalam ruangan tersebut
secara bergantian dipanaskan dan didinginkan.
Bahan bakar yang digunakan adalah gas dapur tinggi, minyak yang digaskan
(stookolie) dan juga gas generator. Pada pembakaran zat arang terjadi gas CO dan
CO2 yang naik ke atas dan mengakibatkan cairannya bergolak, dengan demikian
akan terjadi hubungann yang erat antara api dengan bahan muatan yang
dimasukkan ke dapur tinggi.
Bahan tambahan akan bersenyawa dengan zat asam membentuk terak yang
menutup cairan tersebut sehingga melindungi cairan itu dari oksida lebih lanjut.
Setelah proses berjalan selama 6 jam, terak dikeluarkan dengan memiringkan
dapur tersebut dan kemudian baja cair dapat dicerat. Hasil akhir dari proses
Martin disebut baja Martin. Baja ini bermutu baik karena komposisinya dapat
diatur dan ditentukan dengan teliti pada proses yang berlangsung agak lama.

Keuntungan :
 Proses lebih lama sehingga dapat menghasilkan susunan yang lebih baik
dengan jalan percobaan-percobaan.
 Unsur-unsur yang tidak dikehendaki dan kotoran-kotoran dapat
dihindarkan atau dibersihkan.
 Penambahan besi bekas dan bahan tambahan lainnya pada akhir proses
menyebabkan susunannya dapat diatur sebaik-baiknya.
Selain keuntungan di atas dan karena udara pembakaran mengalir di atas cairan
maka hasil akhir akan sedikit mengandung zat asam dan zat lemas. Proses Martin
basa biasanya masih mengandung beberapa kotoran seperti zat asam, belerang,
fosfor dan sebagainya. Sedangkan pada proses Martin asam kadar kotoran-kotoran
tersebut lebih kecil.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN

Baja adalah logam paduan, logam besi sebagai unsur dasar dengan beberapa elemen
lainnya, termasuk karbon. Beberapa sifat - sifat baja secara umum adalah : Sifat baja
yaitu, sifat fisik baja meliputi: berat, berat jenis, daya hantar panas dan konduktivitas
listrik. Baja dapat berubah sifatnya karena adanya pengaruh beban dan panas dan sifat
mekanis baja adalah kemampuan bahan tersebut memberikan perlawanan apabila
diberikan beban pada bahan tersebut. Atau dapat dikatakan sifat mekanis adalah
kekuatan bahan didalam memikul beban yang berasal dari luar.
DAFTAR PUSTAKA

http://shinqueena.wordpress.com/2009/06/07/baja-dan-proses-pembuatannya/
http://tsffarmasiunsoed2012.wordpress.com/2012/05/24/proses-pembuatan-baja-
karbon/ 2003. Modul: PROSES PEMBUATAN BESI DAN BAJA, Kompetensi :
Teknologi Bahan Dan Teknik Pengukuran (.pdf)

Anda mungkin juga menyukai