Anda di halaman 1dari 10

Peleburan Besi Cor Mampu Tempa

Disusun oleh :

Ilham Amanda Linggaaji (18/15359)

Bintang Guno Pambudi (18/15341)

Agung Prasetyo (18/15849)

Sinangling Gilang H (18/15871)

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN


SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Essa atas segala limpahan Rahmat,
Hidayah serta inayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca
dalam pendidikan Pengecoran Logam.

Makalah ini merupakan salah satu syarat untuk memenuhi sebagian tugas mata
kuliah Pengecoran Logam 2. Semoga makalah ini dapat membantu menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.

Seperti kata pepatah “Tak ada gading yang tak retak” begitu pula dengan
makalah iniyang jauh dari kata sempurna. Oleh kerena itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan makalah ini.

Yogyakarta, 26 September 2020

Penyusun

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................... 1
BAB I .................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ................................................................................................ 3
1.1 Latar belakang ........................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 3
1.3 Tujuan........................................................................................................... 3
BAB II................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN ................................................................................................... 4
2.1 Peleburan Besi Cor Mampu Tempa............................................................... 4
BAB III ................................................................................................................. 8
PENUTUP ............................................................................................................ 8
3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 9

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1Latar belakang
Pengecoranlogam merupakan suatu proses pembuatan bendayang dilakukan melalui
beberapa tahapan mulai dari pembuatanpola, cetakan, proses peleburan, menuang,
membongkar danmembersihkan coran. Hampir semua benda-benda logam yangberbentuk
rumit baik logamferromaupunnon ferromulai dariberukuran kecil sampai besar dapat dibuat
melalui prosespengecoran.
Besi cor adalah jenis material yang sudah lama digunakan manusia untuk menunjang
kehidupan dalam bentuk peralatan rumah tangga, permesinan, dan alat transpotasi. Didalam
besi cor 2 mengandung karbon, silium, mangan, fosfor, dan belerang. Unsur karbon dalam
besi cor berupa sementit, karbonaktif, atau grafit. Disamping itu proses peleburan besi cor
dapat dilakukandengan berbagai caraantaralain peleburan dengan tanur busur listrik, kopula
basa dan kopula asam, dan tanur induksi, serta proses pembentukan besi cor ber-grafit bulat
dengan sistim ladel terbuka, sistim penambahan permukaan, sistim penambahan dengan
tekanan dan sistim pencemplungan(plugging).
Besi cor pada dasarnya merupakan paduan eutektik dari besi dan karbon. Temperature
leleh yang rendah sangat menguntungkan, karena mudah dicairkan, sehingga pemakaian
bahan bakar atau energi lebih hemat dan murah. Selain itu dapur peleburan dapat di bangun
dengan lebih sederhana.Besi cor merupakan paduan Besi-Karbon dengan kandungan C diatas
2% (pada umumnya sampai dengan 4%). Paduan ini memiliki sifat mampu cor yang sangat
baik namun memiliki elongasi yang relatif rendah. Oleh karenanya proses pengerjaan bahan
ini tidak dapat dilakukan melalui proses pembentukan, melainkan melalui proses pemotongan
(pemesinan) maupun pengecoran.

1.2 Rumusan Masalah


Mengetahui masalah tentang bagaimana peleburan besi cor mampu tempa.

1.3 Tujuan
Mahasiswa dapat memahami karakteristik, pengertian dan sifat besi cor mampu tempa.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Peleburan Besi Cor Mampu Tempa


Besi Cor mampu tempa dibuat dari besi cor putih dengan menerapkan suatu perlakuan
panasyang dilunakkan di dalam sebuah tanur dalam waktu yang lama.Perlakuan panas yang
diterapkan pada besi cor putih umumnya adalah anil yang tujuannya menguraikan seluruh
gumpalan graphit (Fe3C) akan terurai menjadi matriks Ferrite, Pearlite dan Martensite.
Dengan perlakukan ini fasa-fasa karbida Fe3C akan terdekomposisi menjadi besidan grafit.
Grafit yang terbentuk tidak serpih atau bulat, namun berbentukgumpalan grafit yang tidak
memiliki tepi-tepi tajam.
Besi cor mampu tempa sangat baik keuletannya dan perpanjangannya dibandingkan
dengan besi cor kelabu, tetapi harganya mahal karena proses pelunakan, lagi pula tidak cocok
untuk coran yang tipis dan kecil karena sebelum proses pelunakan keuletannya kurang.Besi
cor mampu tempa mempunyai sifat mampu las yang sangat jelek, ketahanankorosi rendah,
dan ketahanan aus yang juga rendah. Namun demikian besi cor inimemiliki sifat mampu
mesin yang sedang, memiliki mampu cor yang baik danketahanan kejut yang baik.
Besi cor ini memiliki mampu tempa yang sangat baik. Oleh kerena itu disebut besicor
mampu tempa. Besi cor ini umumnya digunakan untuk perkakas dan alat-alatkereta api,Besi
cor mampu tempa, dibuat dari besi cor putih yang mempunyai komposisi kimia sebagai
berikut:
 C = (1,75 s/d 2,3) %
 Si = (0,85 s/d 1,2) %
 Mn = (kurang dari 0,4 %)
 P = (kurang dari 0,2 %)
 S = (kurang dari 0,12 %)
 Fe = sisa nya
Pembuatannya dapat dilakukan pada Dapur Kupola atau Tanur Udara atau ke-2 tanur
tersebut sekaligus, sehingga proses nya disebut: duplexs. Hasilnya (benda cor) disimpan
didalam pot dan diletakkan didalam dapur anil (annelling/pelunakan) dengan sirkulasi panas
yang cukup. Lama nya waktu yang dibutuhkan untuk anil, sekitar 3 s/d 4 hari dengan suhu

4
antara 815 °C s/d 1010 °C. Setelah proses ini selesai, maka karbida besi yang keras akan
berubah menjadi nodul grafit temper.
Kekuatan tariknya sekitar 380 MPa dengan pertambahan panjang maksimum 18 %
sebelum putus, daya tahan terhadap beban kejut baik dan cukup machinability, banyak
digunakan pada industri KA, otomotif, sambungan pipa dan industri pertanian.Besi tuang
tempa dapat digolongkan dalam 3 jenis, yaitu besi tuang tempa putih, hitam, dan perlit.
1) Besi tuang tempa putih
Besi tuang tempaputih disebut juga besi tuang tempa berinti putih yang dihasilkan
dengan cara proses karburasi. Dalam proses ini besi tuang dimasukkan ke dalam suatu
tromol yang dikelilingi bijih besi atau serbuk besi hematit. Tromol dimasukkan ke dalam
dapurpemanas dengan temperatur mencapai 950°C. Setelah dipanaskan selama 5 – 6 hari,
dapur didinginkan secara perlahan-lahan hingga mencapai temperatur kamar, kemudian
tromol dikeluarkan dari dalam dapur. Terakhir, besi tuang dikeluarkan dari dalam tromol
dan dibersihkan untuk siap dikerjakan mesin.Sewaktu proses karburasi berlangsung struktur
sementit akan berubah menjadi struktur perlit. Hal ini disebabkan oleh karbon bebas yang
larut di dalam besi dioksidasi keluar oleh bijih/serbuk hematit. Akibatnya, besi tuang tempa
yang dihasilkan mengandung karbon rendah dan bahannya berwarna putih keperak-perakan.
Besi tuang tempa putih digunakan sebagai bahan baku untuk membuat soket dari rangka
sepeda motor, badan rumah kemudi, leher poros, rem, garpu, alat pertanian, ulir pembawa
dalam mesin-mesin tekstil, dan sebagainya.
2) Besi tuang tempa hitam
Besi tuang tempa hitam disebut juga besi tuang berinti hitam. Besi tuang yang
dikerjakan dalam proses ini mengandung karbon tidak lebih dari 2,4%. Pengontrolan
komposisinya harus selalu dilakukan selama proses berlangsung. Besi tuang tempa ini tidak
sebaik besi tuang tempa putih karena mengandung unsur karbon rendah.Besi tuang ini
dihasilkan dengan cara yang sama dengan besi tuang tempa putih. Selama pengerjaan panas,
karbon yang hilang sejauh mungkin dihindari. Hal ini dilakukan dengan cara besi tuang
dalam tromol dikelilingi dengan bahan pembungkus yang netral atau bebas untuk
mengeluarkan udara dan dilengkapi dengan bahan penguat besi tuangan. Proses ini
menyebabkan perubahan struktur sementit menjadi bentuk ferit.Besi tuang ini banyak
digunakan untuk bahan baku dalam industri otomobil dan sepeda. Seperti peralatan tuangan
yang tahan terhadap guncangan dan muclah dikerjakan dengan meson. Contohnya rumah-
rumah poros gardan, leher poros, dan pengatur diferensial. Selain itu, digunakan juga untuk

5
membuat pedal, tugs, dan peralatan yang sejenis. Untuk mesin pertanian, peralatan rem,
rumah-rumah poros, dan peralatan kopling untuk jalan kereta api.
3) Besi tuang tempa perlit
Besi tuang tempa perlit dihasilkan dengan cara pengerjaan panas pada besi tuang
putib dengan cara yang sama dalam menghasilkan besi tuang kelabu. Pengerjaan ini akan
mengubah susunan perlit menjadi ferit seperti dalam besi tuang tempa hitam. Besi tuang ini
mempunyai susunan perlit dengan cara menambahkan atau menaikkan jumlah persentase
unsur mangan sekitar 1%. Besi tuang tempa hitam diperlakukan panas secara konvensional
atau 3-12 pengerjaan panas besi tuang tempa hitam ferit.Setelah itu, didinginkan dengan
minyak atau udara dengan suhu sekitar 850°C, kemudian ditemper atau disepuh keras.
Sebagai suatu altematif, besi tuang putih dengan komposisi yang hampir sama digunakan
untuk menghasilkan besi tempa hitam dengan cara dipanaskan dan didinginkan dalam udara
dan selanjutnya ditemper. Dalam cara ini tidak ada sifat dapat ditempa dalam pengerjaan
panas. Dalam seluruh prows, besi tuang yang dihasilkan adalah seperti baja yang kandungan
karbonnya tergantung pada kebutuhannya. Tuangan dapat dikerjakan bila struktumya akan
didekomposisi menghasilkan austenit dan akan berubah dari struktur lapisan perlit atau
karbid bentuk bola. Besi tuang tempa perlit dapat dikeraskan dengan busur nyala atau
induksi, dan melalui pengerasan akan membuat sifat-sifat mekaniknya lengkap.Penggunaan
besi tuang ini dengan cepat meluas dan terutama untuk penggunaan yang membutuhkan
ketahanan guncangan di mans jenis penggunaannya adalah untuk poros, rumah diferensial,
poros bubungan.

Proses pembuatan besi tempadisebut juga besi aduk karena proses peleburannya
dilakukan di dalam dapur aduk. Paduan dasarnya terdiri dari besi murni lebih kurang 99%,
karbon sekitar 0,02% – 0,25%, dan bercampur dengan unsur-unsur Si, Mn, P, S, dan
sebagainya. Besi ini mempunyai sifat-sifat yang kenyal, keras, tahan karat, dan mudah
dilas.Besi tempa banyak digunakan sebagai bahan baku untuk membuat rantai. takal, kopling,
jalan kereta api juga peralatanyang tahan terhadap guncangan yang berselang-seling. Tetapi,
besi ini diproduksi dalam jumlah yang kecil, karena biaya operasinya mahal.
.Proses pembuatan besi tempa diperoleh dengan cara memproses besikasar dan bahan
tambahan lainnya di dalam kapur aduk. Besi tempa cair yang dihasilkan dari dalam dapur
dibekukan dan dilakukan pengerjaan tempa.Dapur aduk termasuk jenis dapur nyala yang
dilengkapi dengan tungku pembakar. Bagian dalamnya dilapisi dengan batu tahan api yang
terdiri dari Asida besi dan silika. Bahan dibakar di atas tungku, panas yang dihasilkan
6
menguap ke atas dan memanaskan atap dapur, kemudian panasnya dipantulkan, kembali ke
atas bahan bakunya.Proses pembuatan besi tempa dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Tingkat Pencairan
Tingkat pencairan terjadi selama tingkat uji bahan baku dicairkan. Saat itu
sebagianbesar unsur mangan dan sedikit unsur silikon dioksidasikan menjadi terak.
b. Tingkat pendidihan
Tingkat pendidihan terjadi pada besi yang telah lumen, sebagian pembersihan
ditandai dengan mulai terjadi pereduksian karbon. Karbon yang direduksi membentuk
gas CO dan CO2yang menyebabkan gas tersebut mendidihkan bahan-bahan yang
dimasukkan ke dalam dapur. Selama dalam tingkat pendidihan terjadi proses oksidasi
antara terak cair dengan besi cairan.
c. Tingkat Penyelesaian
Pada tingkat penyelesaian, besi cair yang telah membeku dibentuk bulat dan
masing-masing beratnya sekitar 30–40 kg. Kemudian, besi ditempa untuk dijadikan
balok-balok besi tempa (ingot) dan didinginkan dalam bak 3-20pendinginan. Terakhir
besi digiling untuk dijadikan batangan besi tempa yang setiap potongnya disesuaikan
dengan standar perdagangan.Apabila akan membuat besi tempa yang berkualitas baik
maka dibentuk ukurannya sepanjang 6–9 meter. Kemudian dipanaskan kembali pada
temperatur las dan digiling kembali sehingga dihasilkan suatu besi tempa yang
berkualitas baik.

GambarBesi Cor Mampu Tempa


a.Struktur mikro:
- perlit + grafit jika dengan pendinginan cepat
- Ferit + grafit jika dengan pendinginan lambat
b. Bentuk grafit "cluster atau rosset"
c. Kekuatan relatif tinggi dan ulet serta dapat ditempa

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Besi Cor mampu tempa dibuat dari besi cor putih dengan menerapkan suatu perlakuan
panas yang dilunakkan di dalam sebuah tanur dalam waktu yang lama. Tujuannya
menguraikan seluruh gumpalan graphit (Fe3C) akan terurai menjadi matriks Ferrite, Pearlite
dan Martensite. Grafit yang terbentuk tidak serpih atau bulat, namun berbentuk gumpalan
grafit yang tidak memiliki tepi-tepi tajam.
Besi cor mampu tempa sangat baik keuletannya dan perpanjangannya dibandingkan
dengan besi cor kelabu, tetapi harganya mahal karena proses pelunakan, lagi pula tidak cocok
untuk coran yang tipis dan kecil karena sebelum proses pelunakan keuletannya kurang. Besi
cor mampu tempa, dibuat dari besi cor putih yang mempunyai komposisi kimia sebagai
berikut: C(1,75% - 2,3%), Si(0,85 % - 1,2 %), Mn (> 0,4 %), P (>0,2 %), S(> 0,12 %), Fe
(sisa nya)

8
DAFTAR PUSTAKA

1. https://msrpnpup.files.wordpress.com/2014/11/3-pembuatan-besi-tuang-dan-besi-
tempa-d3.pdf
2. http://ardra.biz/metalurgi/besi-cor-cast-iron
3. http://putrigoblog123.blogspot.com/2015/01/makalah-besi-cor-ilmu-bahan.html
4. http://sonjaya45.wordpress.com/2010/03/13/besi-cor/

Anda mungkin juga menyukai