Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

ALAT INDUSTRI KIMIA


PERAWATAN MANTEL PEMANAS

Disusun Oleh :
Nama : 1. Ambar Kadarwati
2. Asfahan Dwi Putranto
3. Muni Fatuzzahroh
4. Rahmi Khairina
5. Siti Nur Arifah
Jurusan : Teknokimia Nuklir
Dosen Pembimbing : Sugili Putra

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR


BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
YOGYAKARTA
2017
Service Alat Mantel Pemanas

I. TUJUAN
a. Mahasiswa dapat mengetahui komponen-komponen mantel pemanas
b. Mahasiswa dapat melakukan perawatan dan perbaikan-perbaikan ringan terhadap
mantel pemanas

II. DASAR TEORI


Mantel pemanas atau isomantle adalah istilah untuk bagian tertentu peralatan
laboratorium yang digunakan untuk menerapkan panas ke kontainer. Berbeda dengan
alat pemanas lainnya, seperti kompor listrik atau pembakar Bunsen, wadah gelas
dapat ditempatkan dalam kontak langsung dengan mantel pemanas tanpa secara
substansial meningkatkan risiko gelas pecah, karena elemen pemanas dari mantel
pemanas terisolasi dari wadah sehingga untuk mencegah gradien suhu yang
berlebihan.
Mantel pemanas mungkin memiliki berbagai bentuk. Dalam pengaturan umum,
kabel listrik yang tertanam dalam strip kain yang bisa membungkus termos. Saat ini
disediakan untuk perangkat, dan karenanya suhu tercapai, diatur oleh rheostat. Jenis
mantel pemanas cukup berguna untuk menjaga suhu dimaksudkan dalam corong
pemisah, misalnya, setelah isi reaksi telah dihapus dari sumber panas utama. Varietas
lain dari mantel pemanas mungkin menyerupai cat kaleng, dan dibangun sebagai
"keranjang" dalam tabung silinder (sering terbuat dari plastik atau logam seperti
aluminium).
Kaku eksterior logam mendukung "keranjang" terbuat dari kain, dan termasuk
elemen pemanas dalam tubuh mantel pemanas. Untuk memanaskan suatu objek, ia
ditempatkan dalam keranjang mantel pemanas. Sebaliknya lanjut dengan metode lain
menerapkan panas ke labu, seperti mandi minyak atau air mandi, menggunakan
mantel pemanas tidak menghasilkan residu cair menetes termos. Juga, selubung panas
umumnya mendistribusikan panas secara merata di atas permukaan labu dan
menunjukkan sedikit kecenderungan untuk menghasilkan hotspot berbahaya.
Prinsip kerja alat pemanas adalah mengubah energi listrik menjadi energi
kalor. Kawat atau pita kecil merupakan bahan elemen yang memiliki resistansi yang
besar,jika dialiri arus listrik, maka energi listrik oleh kawat akan diubah menjadi
energi kalor. Akibatnya kawat akan membara, sehingga menimbulkan kalor
disekitarnya . Heat mantel dapat digunakan pada suhu diatas 100 C .Heat mantle ini
terdiri dari selimut fiber glass dengan elemen pemanas listrik. Mantel dirancang untuk
berbagai ukuran labu. Suhu mantel dapat dikontrol dengan alat variac.

` Berikut adalah bagian-bagian dari mantel pemanas


III. ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
a. Mantel pemanas
b. Seperangkat obeng
c. Kain lap atau tissue
d. Kuas

IV. LANGKAH KERJA


a. Alat dan bahan yang digunakan disiapkan
b. Bagian dari mantel pemanas diamati dan dipelajari
c. Bagian luar mantel pemanas dibersihkan dengan kain lap
d. Mantel pemanas dibongkar sesuai dengan urutan
e. Bagian dalam mantel pemanas diamati yang perlu dilakukan perawatan
f. Dibuat skema sambungan kabel-kabel pada mantel pemanas
g. Filamen dicek apakah ada yang putus atau tidak
h. Filamen yang putus disambungkan dengan filamen yang lain
i. Dilakukan pengecekan kembali sampai arus listrik dapat berjalan dengan baik
j. Mantel pemanas dirangkai kembali sesuai dengan urutan rangkaian
k. Melakukan analisa dan pembahasan terhadap hasil kerja yang telah dilakukan
terhadap pemanas

V. DATA PERCOBAAN
a. Keadaan awal mantel pemanas
b. Data saat dilakukan pembongkaran

c. Data pada saat dilakukan perawatan


d. Data pada saat mantel pemanas selesai dilakukan perawatan

VI. PEMBAHASAN
Praktikum ini bertujuan untuk melakukan perawatan salahsatu jenis alat
pemanas yaitu mantel pemanas yang berada di laboratorium. Sebelum dilakukan
perawatan, praktikan mengamati dan mempelajari bagian bagian pemanas dan
pemeriksaan awal. Kemudian dilakukan perawatan dengan membersihkan bagian
luar, melakukan pemeriksaan elemen pemanas, melakukan pengecekan pada
saklar, dan pemeriksaan terhadap kabel penghubung. Dan dalam kasus ini
diketahui bahwa pemanas tidak dapat berfungsi dengan baik.
Kemudian dilakukan perawatan terhadap pemanas yang dimulai dari bagian
luar yaitu dengan membersihkan kotoran bagian luar menggunakan kuas,
kemudian dilakukan pembongkaran untuk melihat kerusakan bagian dalam. Di
dalamnya terdapat gipsum sebagai isolator dan beberapa rangkaian listrik sebagai
berikut:
Setelah dilakukan pembongkaran maka dapat diketahui bahwa terjadi
kerusakan di bagian dalam mantel pemanas,yaitu banyaknya bagian filamen
pemanas yang terputus. Kemudian praktikan melakukan pengecekan dibagian
mana sajakah yang terdapat filamen putus, kemudian memperbaikinya dengan
cara mengganti menggunakan potongan filamen yang dapat berfungsi dengan baik
yang selanjutnya disambungkan. Dalam melakukan pengecekan bagian bagian
filamen yang terputus menggunakan bantuan alat multimeter, begitu pula pada
saat pengecekan sambungan apakah sudah tersambung dengan baik atau tidak.
Jika sambungan sudah bagus, maka jarum pada alat multimeter tersebut akan
bergerak ke arah kanan. Sedangkan jika tidak ada sambungan listrik atau
sambungan belum tersambung dengan baik maka jarum tidak akan bergerak.
Setelah dilakukan perawatan bagian dalam pemanas dengan mengganti
beberapa filamen kemudian pemanas dirangkai kembali dan dilakukan
pengecekan arus listriknya. Sehingga diperoleh pemanas yang dapat berfungsi
kembali.

VII. KESIMPULAN DAN SARAN


a. Mantel pemanas merupakan alat pemanas yang prinsip kerjanya yaitu dengan
mengubah energi listrik menjadi energi kalor. Komponen mantel pemanas
terdiri dari bagian luar body yang terdapat beberapa bagian yaitu indikator
daya listrik, indikator elemen pemanas, tombol on/off, dan kabel sedangkan
pada bagian dalam body terdapat elemen pemanas dan filamen filamennya,
serta rangkaian alat listrik.
b. Perawatan mantel pemanas dapat dilakukan dengan cara mengelap body untuk
menjaga kebersihannya, menghilangkan kerak dengan cara diamplas, dan
memeriksa setiap bagian bagian yang terdapat pada alat tersebut secara rutin.
c. Saran : sebaiknya dilakukan penggantian filamen filamen pada elemen
pemanas sehingga mantel pemanas dapat bekerja dengan optimal.

Yogyakarta, 14 Maret 2017

Assisten Praktikan

1. Ambar Kadarwati
2. Asfahan Dwi P.
3. Muni Fatuzzahroh
4. Rahmi Khairina
Sugili Putra, S.T, M.Sc 5. Siti Nur Arifah

Anda mungkin juga menyukai