Simulasi Pintu Garasi Berbasis PLC
Simulasi Pintu Garasi Berbasis PLC
http://tepeboys.blogspot.com/2010/04/silmula
si-pintu-garasi-mobil-otomatis.html
Selasa, 20 April 2010
Silmulasi Pintu Garasi Mobil Otomatis Berbasis PLC (Programmable Logic
Control)
Disusun oleh :
SUTOPO HADI.S
063310015
TEKNIK KOMPUTER
AKAKOM
YOGYAKARTA
2009
SUTOPO HADI.S
063310015
TEKNIK KOMPUTER
AKAKOM
YOGYAKARTA
2009
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Tugas Akhir ini telah disahkan di hadapan sidang penguji Tugas Akhir
Pada hari :
Tanggal :
Mengetahui
Kemauan dan usaha keras dalam berusaha adalah langkah awal mencapai
kesuksesan.
PERSEMBAHAN
Kepada Ibunda, Nenek dan keluarga tercinta. Terima kasih atas doa dan bantuannya.
Kepada seseorang yang aku sayangi, semoga ini awal kebahagiaan kita.
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
NYA sehingga dapat terselesaikannya Tugas Akhir ini. Sholawat serta salam teruntuk
nabi besar Muhammad SAW. Keberhasilan Tugas Akhir ini tidak lepas dari semua pihak
yang banyak memberikan bantuan, dorongan, dan bimbingan yang telah diterima
dengan baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu, dalam kesempatan ini
3. Ibu L.N. Harnaningrum, S.Si., M.T, Dosen Pembimbing, yang telah memberikan
5. Bapak Ibu Dosen STMIK AKAKOM yang telah memberikan ilmu pengetahuan.
8. Kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis dalam
menyelesaikan laporan ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan,
baik dari segi fisik maupun bahasanya, hal itu karena keterbatasan kemampuan penulis
baik dalam teori maupun pengalaman. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
Akhirnya penulis berharap agar Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis dan
mahasiswa STMIK AKAKOM pada khususnya dan masyarakat pada umumnya dalam
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
BAB 1 PENDAHULUAN
Halaman
2.5.2. Penyearah......................................................................10
BAB 3 IMPLEMENTASI
3.1. Pengujian
3.1.1. Pengujian Catu Daya .....................................................18
BAB 4 PENUTUP
4.2. Saran........................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA.29
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.9 (b) Penyearah gelombang penuh dengan dioda bidge .......10
Gambar 3.2 Ladder diagram start motor forward dengan self holding .....21
Gambar 3.4 Ladder diagram start motor reverse dengan self holding......23
Gambar 3.5 Ladder diagram start motor forward dengan self holding .24
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari banyak hal yang dilakukan di dalam dan di luar
ruangan, bahkan aktifitas tersebut tidak lepas dari keberadaan pintu dimana kita harus
membuka atau menutup pintu yang membuat kita terasa enggan untuk melakukannya,
berulang-ulangkali keluar masuk pintu dengan menarik atau mendorong pintu. Apalagi
pintu yang terpasang mengeluarkan bunyi keras, susah bergerak, disamping kurang
sopan juga kurang praktis. Melihat kondisi riil yang ada kebanyakan proses
pengoperasian pintu garasi mobil masih dilakukan secara manual dimana campur
tangan manusia masih dilibatkan secara langsung. Bagi sebagian orang, membuka
atau menutup pintu garasi mobil secara manual mungkin tidak menjadi persoalan,
namun bagi sebagian orang lainnya, kegiatan seperti itu mungkin saja menjadi sebuah
otomatis dalam hal ini PLC, diharapkan mampu terciptanya sebuah alat kontrol otomatis
komputer konvensional (konfigurasi internal pada PLC mirip sekali dengan konfigurasi
internal pada personal komputer). Akan tetapi dalam hal ini PLC dirancang untuk
pembuatan panel listrik (untuk arus kuat). Jadi bisa dianggap PLC adalah komputernya
pengepakan, penanganan bahan, perakitan otomatis dan lain sebagainya. Dengan kata
lain, hampir semua aplikasi yang memerlukan kontrol listrik atau elektronik lainnya.
menggantikan beberapa alat yang diperlukan). Selain itu sistem control proses
3. Perubahan pada urutan operasional atau proses atau aplikasi dapat dilakukan
penggunaan instrumen I/O yang cukup banyak dan fungsi operasional prosesnya
cukup kompleks.
Pemakaian PLC sebagai alat kontrol untuk beberapa sistem otomatisasi telah
banyak digunakan karena PLC dapat diberi perintah masukan yang memungkinkan
dapat diterapkan dalam sistem pengoperasian pintu garasi secara otomatis. Pada
sistem ini pintu garasi akan membuka dan menutup sendiri ketika ada sebuah mobil
yang akan masuk ataupun keluar pintu garasi dan proses ini akan berulangulang
secara otomatis.
B. Permasalahan
sebuah simulasi pintu garasi mobil otomatis yang menggunakan sistem kontrol PLC
dan akan bekerja ketika ada sebuah mobil yang masuk ataupun keluar pintu garasi
C. Pembatasan Masalah
Karena terbatasnya sarana dan prasarana dalam pembuatan alat, maka masalah
CPM 1 A.
D. Tujuan
penggunakan PLC sebagai alat kontrol pengendali kerja motor dan sensor.
garasi mobil.
E. Manfaat
1. Pemakai dapat membuka dan menutup pintu garasi secara otomatis tanpa harus
AKAKOM Yogyakarta.
BAB 2
A. Landasan Perencanaan
untuk menggantikan rangkaian sederetan relai yang dijumpai pada sistem kontrol
proses konvensional.
OMRON. CPM1A memiliki 6 masukan (I0-I5) dan 4 keluaran (O0-O3) total 10 jalur
keluaran atau masukan, Pada gambar 1 dan 2 ditunjukkan gambar Omron CPM1A
artinya seperangkat perangkat lunak dan keras yang di adaptasi untuk keperluan
Eko (2004:62).
3) Eksekusi Program
Kecerda
san sebuah sistem terotomasi sangat tergantung pada kemampuan sebuah PLC
untuk membaca sinyal dari berbagai macam jenis sensor dan piranti-piranti
tidak ada fasilitas keluaran, beberapa alat atau piranti yang banyak digunakan
LDR singkatan dari Light Dependent Resistor yang dibuat dari bahan
ini mempunyai sifat akan berkurang nilai resistansinya apabila tidak terdapat
cahaya yang mengenainya dan akan naik nilai resistansinya apabila cahaya
A.3. Motor DC
mengubah tenaga listrik arus searah menjadi tenaga gerak atau energi mekanik,
dimana tenaga gerak tersebut berupa putaran daripada rotor. Prinsip kerjanya
adalah apabila sebuah kawat penghantar yang dialiri arus diletakkan antara dua
buah kutub magnet, maka pada kawat itu akan bekerja suatu gaya yang
Resistor adalah salah satu komponen elektronika dari bahan semi konduktor
yang mempunyai dua kaki yang bersifat menghambat arus yang mengalir. Untuk
menentukan nilai resistansi dari resistor biasanya dilakukan dengan cara
0 0
1. Hitam 0
1 1
2. Coklat 10
2 2
3. Merah 100
3 3
4. Orange
1000
4 4
5. Kuning 10000
5 5
6. Hijau 100000
6 6
7. Biru 1000000
7 7
8. Ungu 10000000
8 8
9. Abu-abu 100000000
9 9
10. Putih 1000000000
- -
11. Emas 5%
dari bahan semikonduktor yang mempunyai tiga kaki yaitu kaki basis, kaki
kolektor dan kaki emitor. Transistor dibagi menjadi dua tipe, yaitu :
ini bekerja jika pada basis dibias positif. Jika kolektor positif dan emitor negative,
maka transistor akan jenuh, serta antara kolektor dan emitor akan terhubung
(a) (b)
A.4.2. Relai
kontak akan tertutup bila relai diberi tegangan. Normal tertutup (normally
ataupun manual. Limit switch mampunyai fungsi yang sama yaitu mempunyai
kontak NO (Normaly Open) dan NC (Normally Close). Limit switch akan bekerja
menjadi NC dan kontak NC menjadi NO. Jika benda sudah diangkat, roller dari
limit switch kembali keposisi semula, demikian pula dengan kedudukan kontak-
kontaknya.
Gambar 2.10. (Limit Switch)
A.5.Catu daya
Sumber daya yang mudah dapat dibuat dari sebuah rangkaian yang dapat
mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC. Sebuah power supply dapat dibuat
dengan tiga buah komponen utama, yaitu transformer, dioda penyearah, dan
kapasitor filter.
untuk menurunkan tegangan primer yang tinggi misalnya sebesar 220 Volt atau
380 Volt, menjadi tegangan yang lebih rendah pada bagian sekundernya, 6 Volt,
9 Volt, 12 Volt, atau 24 Volt. Ada dua jenis transformator penurun tegangan yaitu
A.5.2. Penyearah
(a) (b)
itu tidak sesuai atau mendekati tegangan nominal yang diperlukan . untuk
keluaran + 12 V
kerja kendali pintu garasi dan membuat dalam bentuk diagram blok dan
flowchart.
Gambar 2.16. (Flow chart simulasi pintu garasi mobil otomatis berbasis PLC.)
Gambar 2.15.( Diagram blok simulasi pintu garasi mobil otomatis berbasis PLC.)
3. Membuat daftar input dan output
sebagainya).
Gambar 2.19. (Kotak dialog intruksi ladder diagram)
(2004:102).
dialog:
tangga, seperti CNT 000, DIFD(14), DIFU(13), TIM, END, klik tombol
berikut:
Gambar 2.23. (Kotak dialog function)
Keterangan:
Bahan
3 Obeng - 1 buah
4 Palu - 1 buah
6 Laker 10 mm 2 buah
13 Transformator 3A 1 buah
21 PLC - 1 buah
buah laker yang dipasang pada samping atas kedua sisi pintu garasi.
5. Merangkai kayu tersebut dengan paku serta simulasi pintu garasi berikut
daun pintunya.
IMPLEMENTASI
A. Pengujian
A.1.Pengujian Catu daya
Langkah pengujian :
1 5 220 5.01
2 12 220 11.57
A.2.Pengujian Sensor
Langkah pengujian :
Langkah pengujian :
1 forward Bekerja -
2 Reverse - Bekerja
B. Pengoperasian
Saat mobil berada di depan garasi, mobil menghalangi cahaya dioda sinar
laser 1dan 2 yang diarahkan mengenai sensor LDR 1 dan LDR 2. Bersamaan
dengan turunnya nilai resistansi LDR 1 dan LDR 2, maka akan memicu relai
untuk memberikan sinyal masukan pada PLC untuk menaikkan pintu sampai
Saat mobil bergerak masuk dan tepat berada dibawah pintu, mobil akan
mengaktifkan sensor 3 yang berada di dekat pintu. Tetapi bekerjanya sensor ini
setelah mobil melewati area sensor 3. Setelah mobil melewati sensor 3 pintu
Saat mobil akan keluar dari garasi, mobil harus maju kedepan untuk
Relai sensor akan bekerja sehingga akan memberikan sinyal masukan ke PLC
untuk membuka pintu. Pintu terbuka sampai limit switch batas atas pintu. Saat
mobil bergerak keluar dan tepat berada dibawah pintu, mobil mengaktifkan
sensor 3 yang berada di dekat pintu. Dan bekerja seperti pada saat mobil masuk.
Saat mobil keluar dan menghalangi cahaya sensor 1 dan sensor 2, PLC tidak
seperti semula.
C. Penjelasan ladder
diagram
Gambar 3.1. (Ladder diagram start motor forward dengan self holding)
Saat sensor_1 (00001) dan 2 (00002) terpicu maka keluaran 01001 atau
motor (forward) akan bekerja dengan kondisi bahwa saklar batas atas (00005)
dan keluaran turunkan (01002) masih dalam keadaan OFF atau mati. Ketika
motor (forward) maka kontak (01001) akan terhubung sehingga arus akan
ataupun salah satu saklar di off-kan maka tidak akan berpengaruh pada keluaran
(01000) karena keluaran (01001) di-OR kan dengan saklar masukan. Rangkaian
(00001) dan 2 (00002) ini diAND kan guna mengatasi keluaran apabila ada
sesuatu ataupun seseorang yang melewati salah satu sensor, pintu tidak akan
bekerja kecuali kedua-duanya terpicu secara bersamaan. Limit switch batas atas
(00005) digunakan sebagai pemutus arus yang menuju keluaran (01001), saat
saklar (00005) terpicu maka arus keluaran akan terputus, menyebabkan motor
menutup pintu) terpicu, keluaran tidak akan langsung bekerja karena diberi
untuk mengubah kondisi logika bit operan dari OFF menjadi ON selama 1 scan
time. 1 scan time adalah jumlah waktu yang dibutuhkan oleh PLC untuk
menjalankan program mulai dari alamat program (00000) sampai intruksi END
(01). DIFD (14) mendeteksi transisi turun dari input, yang artinya kondisi ini
bekerja dari transisi OFF ke ON ke OFF. Saat sensor 3 kembali OFF maka
Gambar 2.33. (Ladder diagram start motor reverse dengan rangkaian self
holding)
(00003) terpicu (sensor untuk menutup pintu), keluaran (01002) tidak akan
langsung bekerja, kemudian setelah saklar OFF kembali arus mengalir pada
(01002) akan bekerja dengan kondisi bahwa saklar batas atas (00005) dan
keluaran naikkan (01001) masih dalam keadaan NC atau OFF. Limit switch
batas bawah (00006) digunakan sebagai pemutus arus yang menuju keluaran
(01002), saat limit switch (00006) terpicu maka arus keluaran akan terputus,
menyebabkan motor berhenti dan kontak (01002) akan terbuka kembali. Kondisi
ini juga dilengkapi dengan rangkaian self holding sehingga saat kontak IR 200.00
Gambar 2.34. (Ladder diagram start motor forward dengan self holding)
Saat sensor (00004) terpicu maka keluaran (01001) atau motor (forward)
akan bekerja dengan kondisi bahwa saklar (00005) (limit switchbatas atas) dan
keluaran turunkan (01002) masih dalam keadaan off atau mati.Ketika motor
(forward) maka kontak (01001) akan terhubung sehingga arusjuga mengalir dari
saklar (01001). Apabila saklar (00004) di off kan makatidak akan berpengaruh
pada keluaran 01001 karena keluaran 01001 di-ORkan dengan sensor masukan
(00004) (rangkaian self holding atau pengunci).Limit switch batas bawah (00005)
motor berhenti dan kontak (01001) akan terbuka kembali. Perintah END
digunakan untuk mengakhiri seluruh perintah yang terdapat pada program PLC.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. PLC merupakan salah satu alat kendali modern yang khusus dirancang untuk
menangani sistem kendali otomatis baik dalam bidang industry maupun non
industri.
3. Dengan adanya alat bantu simulasi, maka pemahaman mengenai deskripsi kerja
4. Rangkaian kendali pintu garasi mobil ini dapat bekerja secara otomatis dan
perbaikan sistem.
5. Posisi parkir mobil pada daerah yang tidak mengenai area sensor 3 dan 4 secara
bersamaan
B. SARAN
2. Dengan adanya alat simulasi ini, dapat memberikan gambaran mengenai salah
Depdikbud,Dikdirmenjur.
Umum.
Omron, 1997. Smallest PLC in the Sysmac. C Series SYSMAC CPM1A. Training
Putra Afgianto Eko, 2004. Konsep Pemrograman dan Aplikasi (Omron CPM1A/CPM2A
LAMPIRAN 1
Sp
esifikasi Umum
LAMPIRAN 2
Ringk
Control)
Dia
gram tangga ini digunakan untuk mengendalikan pintu rolling door pada sebuah garasi
simbul
LAMPIRAN 4
Rancang
2 komentar:
www.dare_devil95 mengatakan...
Posting ini telah dihapus oleh penulisnya.
5 Juni 2011 07:31
www.dare_devil95 mengatakan...
Poskan Komentar
Beranda
Langgan: Poskan Komentar (Atom)
Pengikut
Arsip Blog
2010 (1)
o April (1)
Mengenai Saya
TepeBoys
saya adalah mahasisiwa STMIK AKAKOM yogyakarta jurusan Teknik Komputer dan
Jurusan Teknik Informatika ,selain kuliah aktivitas sehari-hari adalah bekerja di
NHCOM, suatu perusahan yang bergerak dalam sale, maintanace, upgrade, network,
service computer.
Lihat profil lengkapku