Sop 1
Sop 1
PROSEDUR
TETAP Dr. Dinar Cahyawati
NIP : 196306091989112001
Pengertian Pasien tidak gawat tidak darurat adalah pasien dengan kondisi apabila
tidak mendapat pertolongan segera tidak akan mengancam jiwa dan
anggota badannya.
Pengertian Pasien False Emergency adalah pasien dengan kondisi tidak gawat dan
tidak darurat yang datang IGD di luar jam kerja
Tujuan Pasien False Emergency harus tetap dilayani karena pada dasarnya
IGD/Rumah Sakit tidak boleh menolak penderita yang memerlukan
pertolongan.
Kebijakan 1. Pasien tidak gawat dan tidak darurat yang datang di IGD diluar jam
kerja tetap dilayani.
2. Pasien False Emergency yang datang bersamaan dengan pasien
Gawat Darurat, maka penanganan pasien Gawat Darurat didahulukan.
Memberitahukan pada pasien False Emergency prosedur triase,
yakni ada pasien Gawat Darurat.
Prosedur 1. Setelah dilakukan triase pasien digolongkan sebagai pasien tidak
gawat dan tidak darurat (False Emergency).
2. Bila pada jam dinas maka dokter menganjurkan pasien menuju ke
poliklinik rawat jalan agar dilakukan pemeriksaan dan pengobatan
oleh dokter di poliklinik rawat jalan.
3. Bila di luar jam dinas maka oleh petugas IGD, pasien diantar ke ruang
pelayanan IGD.
4. Bila pada saat yang relatif bersamaan di IGD juga ada pasien gawat
darurat maka petugas IGD memberitahu pasien false emergency agar
sabar menunggu sampai pelayanan gawat darurat selesai.
5. Dokter melakukan anamnese, pemeriksaan dan tindakan/ pengobatan
pada pasien false emergency.
6. Pasien false emergency diberi resep sesuai prosedur pemberian resep.
Setelah mendapatkan obat maka pasien false mergency diperbolehkan
pulang dan dipesan agar kontrol bila masih ada keluhan atau perlu
pemeriksaan penunjang.
Instalasi Terkait Instalasi Gawat Darurat
PROSEDUR
TETAP Dr. Dinar Cahyawati
NIP : 196306091989112001
Pengertian 1. Penanganan pasien gawat darurat:
Upaya mengatasi keadaan gawat darurat agar pasien tidak meninggal,
memburuk keadaannya, atau mencegah/ mengurangi kecacatan.
2. Pasien gawat darurat
Pasien yang tiba-tiba berada dalam keadaan gawat atau menjadi gawat
dan terancam jiwanya atau anggota badannya (akan menjadi cacat)
bila tidak mendapat pertolongan secepatnya.
3. Pasien gawat tidak darurat
Pasien berada dalam keadaan gawat tetapi tidak memerlukan tindakan
segera, misalnya; kanker stadium lanjut.
4. Pasien darurat tidak gawat :
Pasien akibat musibah yang datang tiba-tiba, tetapi tidak mengancam
jiwa atau anggota badannya.
5. Kecelakaan:
Suatu kejadian dimana terjadi interaksi berbagai factor sosial yang
datangnya mendadak, tidak dikehendaki sehingga menimbulkan
cedera (fisik, mental, sosial)
Tujuan 1. Memberikan pelayanan segera, tepat dan cepat setiap saat kepada
pasien gawat-darurat, menderita penyakit akut, atau mengalami
kecelakaan.
2. Menghindarkan pasien dari kematian, kecacatan, dan membebaskan
dari penderitaan akut.
Kebijakan 1. Instalasi Gawat Darurat RSUD Simo membuka pelayanan selama 24
jam, tiap saat siap menerima dan memberikan pertolongan kepada
semua pasien yang membutuhkan pertolongan, menderita penyakit
akut, atau mengalami kecelakaan.
2. Instalasi Gawat Darurat RSUD Simo dilengkapi dengan petugas jaga
24 jam yaitu:
a. Dokter jaga IGD on site.
b. Perawat jaga IGD on site.
c. Dokter Spesialis Konsulen on call,
d. Dibantu petugas penunjang medik yang jaga 24 jam, yaitu:
Petugas jaga Laboratorium dan Radiologi on site jam 07.00 sampai
jam 21.00, dan on call pada jam 21.00 sampai jam 07.00
005/III/02/2010 2/2
PROSEDUR
TETAP
Prosedur 1) Pasien datang di Instalasi Gawat Darurat RSUD Simo
2) Setelah dokter jaga melakukan Triase, dengan hasil Triase adalah
pasien Gawat Darurat maka:
a). Pasien dibawa ke ruang resusitasi. Dikelola sesuai Protap
Resusitasi Jantung Paru, bila disertai henti jantung dan/atau Paru.
Dilakukan pemantauan kegawatan dengan menggunakan cheklist
kegawatan.
PROSEDUR
TETAP Dr. Dinar Cahyawati
NIP : 196306091989112001
Pengertian Pasien yang masuk di IGD dilakukan triase oleh perawat/dokter sampai
pasien mendapat terapi dan dinyatakan pulang/rawat inap, keluarga pasien
mendaftar ke loket pendaftar di IGD.
Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah untuk penerimaan pasien di IGD
Kebijakan Penerapan penerimaan pasien di IGD
Prosedur a. Semua pasien masuk di IGD dilakukan triase oleh dokter atau
perawat.
b. Perawat memeriksa pasien dan menentukan jenis kegawatannya.
- Darurat tidak gawat
- Gawat darurat
- Gawat tidak darurat
- Tidak gawat dan tidak darurat
c. Perawat memeriksa vital sign
d. Perawat menyerahkan status pasien kepada dokter jaga IGD untuk
dilakukan anamnesa, pemeriksaan, diagnose, penunjang diagnosa dan
terapi.
e. Untuk pasien dengan kasus :
Kecelakaan lalu lintas (KKL)
Kriminial
Perkosaan
Child Abose
Yang harus dilakukan oleh petugas IGD adalah :
Tangani pasien sesuai dengan kebutuhannya
Lapor ke dokter jaga
Untuk pasien-pasien KKL / karena tindak criminal
Maka :
Kumpulan semua barang milik pasien, dan catat.
Simpan dalam kantung plastic lalu diberi nama, tanggal, dan diberi
keterangan kemudian simpan di IGD.
Penyimpanan barang / milik pasien disaksikan oleh satpam.
PROSEDUR
TETAP
01 1/1
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
JL. Kebon Ijo Simo Boyolali Direktur RSUD Simo
Telp / Faks 0276 3294719
01 1/1
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
JL. Kebon Ijo Simo Boyolali Direktur RSUD Simo
Telp / Faks 0276 3294719
PROSEDUR TETAP
Dr. Dinar Cahyawati
NIP : 196306091989112001
Pengertian Setiap pergantian jaga baik perawat atau dokter wajib mengadakan serah
terima dengan perawat atau dokter juga selanjutnya.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pelayanan di IGD agar baik
dan berkesinambungan.
Kebijakan Penerapan prosedur pergantian jaga IGD
Prosedur 1. Operan jaga dilaksanakan secara langsung baik lesan maupun tertulis.
2. Hal-hal yang perlu dilaporkan :
- Pasien tentang keadaan umum, terapi, askep dan implementasi
- Alat-alat medis (jumlah dan keadaan)
- Obat
- Alat rumah tangga
- Hal-hal yang ada kaitannya dengan IGD
3. Operan jaga pagi (07.00 selesai), siang (14.00 siang), malam
(20.00 selesai)
Instalasi Terkait Staff IGD
Dokter Jaga
RSUD SIMO ORIENTASI
Kabupaten Boyolali PEGAWAI BARU IGD
No.Dokumen : Revisi Ke : Halaman :
1/1
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
JL. Kebon Ijo Simo Boyolali Direktur RSUD Simo
Telp / Faks 0276 3294719
PROSEDUR TETAP
Dr. Dinar Cahyawati
NIP : 196306091989112001
Pengertian Suatu kegiatan yang ditunjukkan kepada pegawai baru di IGD sebagai
pengenalan tentang ruang lingkup pelayanan, falsafah, VISI, MISI,
MOTTO tujuan pelayanan, system dan keodinasi kerja, fasilitas
perawatan serta standar asuhan dan proseur tetap pelayanan IGD.
Tujuan Memberikan kesempatan bagi pegawai tentang program orientasi
lingkungan baru.
Kebijakan Mengacu pada kebijakan rumah sakit tentang program orientasi pegawai
baru.
Prosedur 1. Setiap pegawai baru melakukan orientasi di IGD selama 4 minggu.
2. Pada minggu pertama pengenalan tentang materi umum.
3. Materi khusus sesuai dengan kopetensi di berikan selama 3 minggu.
4. Setelah selesai di lakukan evaluasi.
5. Setelah di evaluasi dan dilakukan penilaian maka pegawai baru yang
bersangkutan diserahkan untuk kembali ke bidang peningkatan mutu
dan pendidikan diusulkan untuk diterbitkan surat keputusan
penempatan di Instalasi Gawat Darurat.
Instalasi Terkait 1. IGD
2. Bidang peningkatan mutu dan pendidikan
3. Kasi keperawatan
1/1
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
JL. Kebon Ijo Simo Boyolali Direktur RSUD Simo
Telp / Faks 0276 3294719
PROSEDUR TETAP
Dr. Dinar Cahyawati
NIP : 196306091989112001
Pengertian Rahasia medis adalah semua data-data kesehatan passion yang didapat
selama pasien dalam masa pemeriksaan, perawatan dan pengobatan yang
dilakukan oleh petugas medis dan kesehatan dalam rangka upaya
penyembuhan pasien yang tercatat secara rapi dalam catatan medic
pasien, sehingga hal tersebut harus dijaga kerahasiaannya dari pihak-pihak
yang berhak dan berkepentingan.
Tujuan 1. Mengupayakan supaya rahasia medis pasien terjaga kerahasiaannya
diberikan kepada pihak yang berwenang.
2. Mengatur tata cara pemberian keterangan yang menyangkut rahasia
medis pasien.
Kebijakan 1. Memberikan perasaan aman dan tenang kepada penderita dengan
menjaga kerahasiaan mengenai penyakitnya.
2. Seluruh petugas dirumah sakit wajib menjaga kerahasiaan mengenai
penyakit penderita.
3. Status / dokumen medic penderita disimpan ditempat kusus dirumah
sakit tidak boleh dibawa keluar rumah sakit.
1/1
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
JL. Kebon Ijo Simo Boyolali Direktur RSUD Simo
Telp / Faks 0276 3294719
PROSEDUR TETAP
015/III/07/2010 1/3
015/III/07/2010 2/3
No Lokasi Nomor
1 IGD 11
2 KASIR 12
3 DIREKTUR 13
4 KEUANGAN 14
5 TATA USAHA 15
6 AKREDITASI 16
7 SATIB 17
8 LABORAT 18
9 APOTIK 19
10 RAWAT JALAN 20
11 VK 21
12 ZAL C/D 22
13 ZAL E 23
14 IPS RS 24
15 GIZI 25
16 LINEN 26
17 ZAL A 27
18 ZAL B 28
19 OK 29
20 RUMAH DINAS 30
21 RADIOLOGI 31
22 JAMKESMAS 34
RSUD SIMO SISTEM KOMUNIKASI DI IGD
Kabupaten Boyolali
No.Dokumen : Revisi Ke : Halaman :
015/III/07/2010 3/3
No Nama Nomor
1 dr. Agung Budi Prasetyo 081325450520
2 dr. Ida Kurniawati 087836011847
3 dr. Ismail 081329969996
4 dr. Eva T 08121509702
5 dr. Budi margono 085229120060
6 dr. Dwi Putri 085725592556
e. Daftar Nomor Dokter konsulen
No Nama Nomor
1 dr. Sigit Sp,D 08122632571
2 dr. Dasa Sp.B 081393083118
3 dr. Susi Sp.A 081328846349
4 dr. Prita Sp OG 08123887374
5 dr. Wisnu P 081567887228
6 dr. Titi Tyas Sp.K 08164274533
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
JL. Kebon Ijo Simo Boyolali Direktur RSUD Simo
Telp / Faks 0276 3294719
PROSEDUR TETAP
Dr. Dinar Cahyawati
NIP : 196306091989112001
Ruang Lingkup Instalasi Gawat Darurat
Tanggung Jawab Dokter jaga bertanggung jawab atas pelaksanaan rujukan
Kebijakan 1. Pasien IGD yang tidak dapat ditangani di IGD harus segera dirujuk ke
rumah sakit yang lebih mampu.
2. Pasien dengan tindakan infuse apabila dirujuk harus didampingi
perawat dan diantar ambulan.
3. Pasien yang dirujuk harus dibuatkan surat pengantar rujukan
4. Kasus-kasus rujukan harus dievaluasi secara berkala
Dokumen Terkait 1. Buku rujukan
2. Buku pengantar
RSUD SIMO PENERIMAAN PASIEN RUJUKAN KEBIDANAN DI IGD
Kabupaten Boyolali
No.Dokumen : Revisi Ke : Halaman :
01
PROSEDUR TETAP
Dr. Dinar Cahyawati
NIP : 196306091989112001
Pengertian Yang dimaksudkan dengan alat life saving adalah peralatan yang
dibutuhkan untuk pertolongan hidup.
Tujuan Untuk memberikan pertolongan pada pasien yang terancam jiwanya.
Kebijakan Pemberlakuan alat life saving di IGD
Prosedur 1. Pasien datang di IGD dalam keadaan gawat darurat.
2. Dilakukan pemeriksaan oleh dokter jaga di ruang triase
3. Dokter menetapkan status kegawatan dan perlu dilakukan penanganan
dengan menggunakan alat life saving.
4. Pasien dimasukkan ke ruang alat life saving.
5. Dokter/perawat melaksanakan tindakan dengan alat live saving.
6. Bila diperlukan konsul dokter spesialis.
7. Dilakukan observasi maksimal 2 jam setelah dilakukan tindakan.
8. Dilakukan pendokumentasian tindakan.
Instalasi Terkait 1. Dokter Konsulen
2. Dokter jaga
3. Perawatan
PROSEDUR TETAP
Dr. Dinar Cahyawati
NIP : 196306091989112001
Pengertian Perawat yang mendapingi pasien yang akan dirujuk
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah mendampingi pasien yang
dirujuk.
Kebijakan Penerapan Standar pendamping pasien yang akan dirujuk
Prosedur Untuk mencapai mutu pelayanan optimal maka bagi pasien yang akan
dirujuk ke rumah sakit lain yang lebih memadai, didampingi oleh seorang
perawat. Hal ini perlu untuk memantau kegawatan yang dialami pasien.
Adapun pendamping pasien yang akan dirujuk adalah :
a. Melihat keadaan pasien yang akan dirujuk
b. Pendamping pasien yang akan dirujuk adalah perawat,dokter jaga
menunjuk salah satu perawat IGD yang bertugas, apabila karena suatu
hal perawat IGD tidak bisa mendampingi atau karena hanya satu
orang perawat yang jaga IGD, maka dokter jaga mencari penggantinya
dengan meminta perawat jaga dari bangsal.
Instalasi Terkait Perawat IGD
Satuan pengemudi
Satuan rawat inap
PROSEDUR TETAP
Dr. Dinar Cahyawati
NIP : 196306091989112001
Pengertian Suction pump adalah alat yang digunakan untuk menghisap cairan
Tujuan 1. Untuk membersihkan jalan napas
2. Untuk mengeluarkan cairan dalam tubuh
Kebijakan Cara pemakaian suction pump
Prosedur 1. Isi tabung penampung dengan larutan disinfektan 1/3 dari tabung
yang ada.
2. Tancapkan saklar pada stop kontak
3. Tekan saklar ON (1) untuk menyalakan
4. Lakukan pengecakan selap penghisap apakah sudah bekerja dengan
optimal
5. Lakukan penghisapan pada area yang diperlukan
6. Setelah matikan alat dengan menekan saklar OFF (0)
Unti Terkait Petugas IGD
RSUD SIMO PENGGUNAAN NEBULIZER
Kabupaten Boyolali
No.Dokumen : Revisi Ke : Halaman :
III.5.3.
1/2
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
JL. Kebon Ijo Simo Boyolali Direktur RSUD Simo
Telp / Faks 0276 3294719
PROSEDUR TETAP
Dr. Dinar Cahyawati
NIP : 196306091989112001
Pengertian Memberikan campuran zat aerosol dalam artikel udara dengan tekanan
udara
Tujuan Untuk memberikan obat melalui nafas spontan pasien
Kebijakan Penerapan prosedur penggunaan Nebulizer
Prosedur A. Persiapan:
1. Alat dan Chat
Oksigen set
Set Nebulizer
Cairan normal Saline dan obat yang akan dipakai
Mouth piece bila perlu
2. Lingkungan bersih dan tenag
3. Petugas 1 orang
B. Pelaksana
1. Monitor denyut nadi sebelum dan sesudah pengobatan khususnya
pada pasien yang menggunakan bronkodilator
2. Jelaskan prosedur pada pasien
3. Atur posisi pasien senyaman mungkin paling sering dalam posisi semi
fowler
4. Petugas mencuci tangan
5. Siapkan alat dan perlengkapannya
6. Periksa filter kotor ganti yang baru
7. Siapkan obat cair yang direkomendasikan doketr
8. Pasang selang pada konektor alat
9. Hubungkan steker pada power cord pada kotak kontak listrik
10. Isi tabung nebulizer dengan obat cair dan volume sesuai perintah
dokter
11. Pasang tutup tabung nebulizer dan pasang masker pada konektor tutup
tabung nebulizer
12. Pasang masker pada penderita
13. Tekan saklar power posisi ON dan bersamaan dengan mulai
pemberian terapi
PROSEDUR TETAP
Prosedur 14. Jika pemberian terapi selesai, tekan saklar power keposisi OFF Lepas
konektor alat dan kelengakpannya serta kembalikan alat pada
tempatnya.
15. Kelengkapan alat (selang, tabung nebulizer dan masker) rendam
dengan air sabun hangat selama 30 menit
Bilas dengan air hangat sampai bersih dan keringkan kelengkapannya
sehingga siap pakai
Instalasi Terkait Instalasi Gawat Darurat
RSUD SIMO PENGADAAN DAN PENYEDIAAN OBAT LIFE SAVING DI IGD
Kabupaten Boyolali
No.Dokumen : Revisi Ke : Halaman :
01 1/1
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
JL. Kebon Ijo Simo Boyolali Direktur RSUD Simo
Telp / Faks 0276 3294719
1/1
015/III/08/2010 1/1
PROSEDUR TETAP
Dr. Dinar Cahyawati
NIP : 196306091989112001
Pengertian Triase adalah suatu system pemilihan pasien menurut tingkat kegawatan
pasien.
Tujuan Pasien dapat diseleksi dan dipisah-pisahkan antara yang gawat dan tidak
gawat.
Kebijakan Pemberlakuan Triase di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum
Daerah Simo
Prosedur 1. Pasien datanglangsung dibawa ke Ruang Triase.
2. Pasien diseleksi menurut kegawatannya.
3. Pasien ditempatkan pada ruang sesuai kasus dan tindakannya.
Instalasi Terkait 1. Dokter Konsulen
2. Laboratorium
3. Farmasi
4. Radiologi
5. Rekam Medis
6. Kasir
7. Ambulance
RSUD SIMO PROTAP SELEKSI PADA PASIEN DISASTER
Kabupaten Boyolali
No.Dokumen : Revisi Ke : Halaman :
023/III/08/2010
1/1
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
JL. Kebon Ijo Simo Boyolali Direktur RSUD Simo
Telp / Faks 0276 3294719 26 agustus 2010
PROSEDUR TETAP
Dr. Dinar Cahyawati
NIP : 196306091989112001
Pengertian Suatu sistem seleksi penderita yang menjamin supaya tidak ada penderita
yang tidak mendapat pertolongan medis. Pada pelaksanaannya dibedakan
triase sehari-hari dan triase dalam keadaan bencana/ disaster.
.
Instalasi Terkait 1. Dokter Konsulen
2. Laboratorium
3. Farmasi
4. Radiologi
5. Rekam Medis
6. Kasir
7. Ambulance
RSUD SIMO TRIASE IGD RSUD SIMO
Kabupaten Boyolali
No.Dokumen : Revisi Ke : Halaman :
024/III/08/2010
1/1
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
JL. Kebon Ijo Simo Boyolali Direktur RSUD Simo
Telp / Faks 0276 3294719 26 agustus 2010
KEBIJAKAN
DIREKTUR Dr. Dinar Cahyawati
NIP : 196306091989112001
Pengertian Suatu sistem seleksi penderita yang menjamin supaya tidak ada penderita
yang tidak mendapat pertolongan medis. Pada pelaksanaannya dibedakan
triase sehari-hari dan triase dalam keadaan bencana/ disaster.
PROSEDUR TETAP
PROSEDUR TETAP
Dr. Dinar Cahyawati
NIP : 196306091989112001
Pengertian Penanggulangan Bencana Kebakaran adalah tindakan koordinasi,
komunikasi, permintaan bantuan, evakuasi pasien, penyelamatan
dokumen/alkes, pengendalian api.
Tujuan Untuk mecegah agar api tidak menimbulkan kerugian material yang lebih
banyak, tidak menimbulkan korban jiwa.
Kebijakan Penanggulangan Bencana direncanakan dengan baik dan dikoordinasikan
dengan instansi terkait.
Prosedur 1. Bila terjadi kebakaran, jangan panik, tetap tenang.
2. Segera menghubungi Sentral komunikasi
( IGD) dan segera membunyikan bel tanda bahaya.
3. Bagian informasi / IGD menghubungi
Direktur / Komandan Satgas .
4. Ketua Satgas memimpin Satgas pengendali Api untuk melokalisir
kebakaran di lokasi kebakaran untuk mematikan api, dan Satgas
Penyelamatan Dokumen / Alked ntuk melaksanakan tugas sesuai
fungsinya.
5. Bagian informasi mengumumkan agar pasien dan pengunjung tetap
tenang karena kebakaran sedang diatasi.
6. Satgas Evakuasi pasien mengamankan pasien ke tempat yang aman
( tempat evakuasi yang telah ditentukan).
7. Satga Penyelamat Dokumen /Alked mengamankan dokumen/barang
milik rumah sakit ke tempat yang aman.
8. Permintaan bantuan yang melibatkan instansi terkait Dinas
Kebakaran/Kepolisian diputuskan oleh Direktur Rs atas saran ketua
panitia K3, Komandan Satgas, Sie Penanggulangan Bencana (diatur
dalam prosedur tersendiri).
9. Apabila kebakaran telah diatasi, buat kepal instalasi / ruang membuat
laporan kejadian bencana,
Instalasi Terkait Instalasi Komunikasi, Instalasi gawat darurat
PROSEDUR TETAP
Dr. Dinar Cahyawati
NIP : 196306091989112001
Pengertian Karyawan mampu mananggulangi kebakaran dengan menggunakan Alat
Api Ringan ( APAR).
Tujuan Untuk mencegah agar api menjalar
Kebijakan Penanggulangan kebakaran dengan menggunakan Alat Pemadam Api
Ringan ( APAR).
Prosedur 1. Bila terjadi kebakaran, jangan panik, tetap tenang
2. Segera lapor ke Satpam atau bagian informasi
melalui telpon,Hand phone atau sarana komunikasi yang lain.
3. Bagian Informasi membunyikan bel tanda
bahaya.
4. Hubungi Dinas Pemadam Kebakaran.
5. Ambil APAR untuk mematikan api.
6. Diberitahukan agar pasien dan pengunjung tetap tenang, karena
kebakaran sedang diatasi.
7. Amankan dokumen / barang milik rumah sakit / pasien ke tempat
lain.
8. Apabila kebakaran telah diatasi, buat laporan penanggulangan
bencana.
Instalasi Terkait Seluruh karyawan RSUD Simo Boyolali.
PROSEDUR TETAP
Dr. Dinar Cahyawati
NIP : 196306091989112001
Pengertian Suatu usaha yang dilaksanakan oleh rumah sakit untuk mencegah adanya
kebakaran di rumah sakit.
Tujuan Agar terhindar dari bahaya kebakaran.
Kebijakan Dimaksudkan untuk menghindari jangan sampai terjadi kebakaran rumah
sakit
Prosedur 1. Jauhkan barang-barang yang mudah
terbakar dari sumber api.
2. Sediakan alat pemadam kebakaran berupa
bahan kimia maupun air yang station maupun yang bisa mobil di
tempat yang potensial terjadi kebakaran.
3. Tersedianya tenaga yang terampil dan
terlatih dalam pengoperasian alat pemadam kebakaran.
4. Tersedia alat komunikasi di tempat yang
potensial terjadi kebakaran.
5. Tersedia daftar pejabat / instansi yang harus
dihubunginmanakala betul-betul terjadi kebakaran.
6. Tersedianya tanda-tanda / rambu peringatan
pencegahan kebakaran.
7. Tersedianya daftar dan denah penempatan
alat pemadam kebakaran dan sumber air.
8. Terjaminnya peralatan fasilitas / instalasi
kelistrikan.
9. Mekanisme pencegahan kebakaran :
a. Pencegahan kebakaran yang disebabkan oleh manusia ;
1. Segera tegur dan
cegah orang yang merokok khususnya di area yang rawan
terjadi kebakaran.
2. Untuk melakukan
penyambungan listrik harus seijin dan sepengetahuan dari
instalasi yang berwenang IPSRS.
3. Melakukan
pemeliharaan berkala terhadap fasilitas K3
4. Bakarlah sampah
ditempat yang sudah ditentukan / incinerator.
5. Selalu mematiakn
sumber-sumber api ( kompor, alat masak, gas, dsb) pada saat
meninggalkan tempat tugas.
6. Lakukan tindakan
baik dan benar untuk mencegah terjadinya kebakaran.
1/1
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
JL. Kebon Ijo Simo Boyolali Direktur RSUD Simo
Telp / Faks 0276 3294719
1/1
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
JL. Kebon Ijo Simo Boyolali Direktur RSUD Simo
Telp / Faks 0276 3294719
1/1
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
JL. Kebon Ijo Simo Boyolali Direktur RSUD Simo
Telp / Faks 0276 3294719
PROSEDUR TETAP
Dr. Dinar Cahyawati
NIP : 196306091989112001
Pengertian Suatu kegiatan untuk mengetahui tingkat kepuasaan pelanggan dengan
cara mengelola/menganalisa hasil angket atau questioner yang sudah diisi
oleh pelanggan (pasien dan atau keluarga).
Tujuan 1. Mengoptimalkan pelayanan di IGD.
2. Mengetahui tingkat kepuasaan pelanggan.
3. Mengetahui informasi tentang kelebihan dan kekurangan pelayanan di
IGD
Kebijakan Mengacu pada mutu pelayanan di RSUD Simo.
Prosedur 1. Menyediakan sarana informasi
2. Menyediakan quisioner tentang kepuasaan pelayanan
3. Membagikan quisioner kepada keluarga atau pasien yang baru datang
4. Mengumpulkan quisioner yang sudah diisi
5. Merekap quisioner yang sudah diisi dan dianalisa secara rendum
sampling
6. Hasil analisa dibahas dalam rapat koordinasi IGD
7. Pembahasan tentang hasil analisa di simpulkan dan ditindaklanjuti.
Instalasi Terkait 1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Rawat Jalan
KEBIJAKAN
DIREKTUR Dr. Dinar Cahyawati
NIP : 196306091989112001
Pengertian Kebijakan ini menerangkan tentang pengadaan / penyediaan alat, obat,
bahan, dan cairan infuse di IGD
Tujuan 1. Direktur RSUD Simo
2. Kepala Instalasi Gawat Darurat
3. Instalasi Famasi.
Kebijakan 1. Pengadaan obat, alat kesehatan, habis pakai, alcohol, dan sebagainya
di IGD disesuaikan dengan standar pelayanan Gawat Darurat.
2. IGD merencanakan dan mengusulkan kebutuhan obat dan alat
kesehatan kepada Direktur Rumah Sakit.
3. Pengadaan obat dan alat kesehatan ditangani oleh panitia pembelian
dan pengadaan barang RSUD Simo
Dokumen Terkait 1. Buku Pelayanan Gawat Darurat
2. Lampiran kebutuhan obat, Alat kesehatan habis pakai, Alkes, Cairan
infus.