7.3. Metodologi
7.3.1. Penurunan Permukaan Tanah
Land subsidence (penurunan tanah) adalah suatu fenomena alam yang
banyak terjadi di kota-kota besar yang berdiri di atas lapisan sedimen.
Dari studi penurunan tanah yang dilakukan selama ini, diidentifikasi ada
beberapa faktor penyebab terjadinya penurunan tanah yaitu:
pengambilan air tanah yang berlebihan, penurunan karena beban
bangunan, penurunan karena adanya konsolidasi alamiah dari lapisan-
lapisan tanah, serta penurunan karena gaya-gaya tektonik. Dari empat
tipe penurunan tanah ini, penurunan akibat pengambilan air tanah yang
berlebihan dipercaya sebagai salah satu tipe penurunan tanah yang
dominan untuk kota-kota besar tersebut.
Karena data dan informasi tentang penurunan muka tanah akan sangat
bermanfaat bagi aspek- aspek pembangunan seperti untuk perencanaan
tata ruang (diatas maupun di bawah permukaan tanah), perencanaan
pembangunan sarana/prasarana, pelestarian lingkungan, pengendalian
dan pengambilan airtanah, pengendalian intrusi air laut, serta
perlindungan masyarakat (linmas) dari dampak penurunan tanah (seperti
terjadinya banjir); maka sudah sewajarnya bahwa informasi tentang
karakteristik penurunan tanah ini perlu diketahui dengan sebaik-baiknya
137
dan kalau bisa sedini mungkin. Dengan kata lain fenomena penurunan
tanah perlu dipelajari dan dipantau secara berkesinambungan.
138
tanah. Kurangnya air tanah ini akan memberikan dampak pada pori-pori
tanah, sehingga tekanan hidrostatik yang ada di bawah permukaan tanah
menjadi berkurang. Dalam peristiwa ini tentunya akan terjadi peristiwa
pemampatan pada lapisan akuifer. Lapisan akuifer merupakan lapisan
yang berada dibawah tanah dan mengandung air. Lapisan inilah yang
membuat air ditanah dapat diambil dan dimanfaatkan.
139
7.3.2. Global Positioning System (GPS)
140
Sistem juga ini menyediakan kemampuan penting untuk pengguna
militer, sipil dan komersial di seluruh dunia, Sistem ini terdiri dari tiga
segmen: segmen angkasa, segmen kontrol, dan segmen pengguna. Hal
ini dikelola oleh pemerintah Amerika Serikat dan dapat diakses secara
bebas kepada siapa pun dengan (susunan/jajaran) 24 satelit dan stasiun
penerima di bumi.
GPS menggunakan Satelit -Satelit buatan tersebut sebagai titik
referensi untuk menghitung posisi. Pada prinsipnya seluruh posisi di
bumi dapat dipantau dan diketahui koordinatnya dengan menggunakan
GPS.Aplikasi-aplikasi Teknologi GPS GPS (Global Positioning System)
adalah sistem satelit navigasi yang paling populer dan paling banyak
diaplikasikan di dunia pada saat ini, baik di darat, laut, udara, maupun
angkasa. Disamping aplikasi-aplikasi militer, bidang-bidang aplikasi GPS
yang cukup marak saat ini antara lain meliputi survai pemetaan,
geodinamika, geodesi, geologi, geofisik, transportasi dan navigasi,
pemantauan deformasi, pertanian, kehutanan, dan bahkan juga bidang
olahraga dan rekreasi. Di Indonesia sendiri penggunaan GPS sudah
dimulai sejak beberapa tahun yang lalu dan terus berkembang sampai
saat ini baik dalam volume maupun jenis aplikasinya.
141
Dengan menangkap sinyal dari satelit. Dengan GPS kita bisa
mengetahui posisi kita di belahan muka Bumi ini, jadi kita tidak lagi
tersesat bila kita tahu arah dan posisi yang kita tuju.
Prinsip penentuan posisi dengan GPS yaitu menggunakan metode
reseksi jarak, dimana pengukuran jarak dilakukan secara simultan ke
beberapa satelit yang telah diketahui koordinatnya. Pada pengukuran
GPS, setiap epoknya memiliki empat parameter yang harus ditentukan:
yaitu 3 parameter koordinat X, Y, Z atau L,B,h dan satu parameter
kesalahan waktu akibat ketidaksinkronan jam osilator di satelit dengan
jam di receiver GPS. Oleh karena diperlukan minimal pengukuran jarak
ke empat satelit.
Prinsip penentuan posisi dengan GPS yaitu menggunakan metode
reseksi jarak, dimana pengukuran jarak dilakukan secara simultan ke
beberapa satelit yang telah diketahui koordinatnya. Pada pengukuran
GPS, setiap epoknya memiliki empat parameter yang harus ditentukan:
yaitu 3 parameter koordinat X, Y, Z atau L,B,h dan satu parameter
kesalahan waktu akibat ketidaksinkronan jam osilator di satelit dengan
jam di receiver GPS. Oleh karena diperlukan minimal pengukuran jarak
ke empat satelit.
142
Hal yang perlu dicatat bahwa GPS adalah satu-satunya sistem
navigasi ataupun sistem penentuan posisi dalam beberapa abad ini yang
memiliki kemampuan handal seperti itu. Ketelitian dari GPS dapat
mencapai beberapa mm untuk ketelitian posisinya, beberapa cm/s untuk
ketelitian kecepatannya dan beberapa nanodetik untuk ketelitian
waktunya. Ketelitian posisi yang diperoleh akan tergantung pada
beberapa faktor yaitu metode penentuan posisi, geometri satelit, tingkat
ketelitian data, dan metode pengolahan datanya.
Tipe alat (Receiver) GPS Ada 3 macam tipe alat GPS, dengan
masing-masing memberikan tingkat ketelitian (posisi) yang berbeda-beda.
143
Tipe alat GPS pertama adalah tipe Navigasi (Handheld, Handy GPS). Tipe
nagivasi harganya cukup murah, sekitar 1 - 4 juta rupiah, namun
ketelitian posisi yang diberikan saat ini baru dapat mencapai 3 sampai 6
meter. Tipe alat yang kedua adalah tipe geodetik single frekuensi (tipe
pemetaan), yang biasa digunakan dalam survey dan pemetaan yang
membutuhkan ketelitian posisi sekitar sentimeter sampai dengan
beberapa desimeter. Tipe terakhir adalah tipe Geodetik dual frekuensi
yang dapat memberikan ketelitian posisi hingga mencapai milimeter. Tipe
ini biasa digunakan untuk aplikasi precise positioning seperti
pembangunan jaring titik kontrol, survey deformasi, dan geodinamika.
Harga receiver tipe geodetik cukup mahal, mencapai ratusan juta rupiah
untuk 1 unitnya.
Sinyal dan Bias pada GPS GPS memancarkan dua sinyal yaitu
frekuensi L1 (1575.42 MHz) dan L2 (1227.60 MHz). Sinyal L1 dimodulasikan
dengan dua sinyal pseudo-random yaitu kode P (Protected) dan kode C/A
(coarse/aquisition). Sinyal L2 hanya membawa kode P. Setiap satelit
mentransmisikan kode yang unik sehingga penerima (receiver GPS) dapat
mengidentifikasi sinyal dari setiap satelit. Pada saat fitur Anti-Spoofing
diaktifkan, maka kode P akan dienkripsi dan selanjutnya dikenal sebagai
kode P(Y) atau kode Y. Ketika sinyal melalui lapisan atmosfer, maka sinyal
tersebut akan terganggu oleh konten dari atmosfer tersebut. Besarnya
gangguan di sebut bias. Bias sinyal yang ada utamanya terdiri dari 2
macam yaitu bias ionosfer dan bias troposfer. Bias ini harus
diperhitungkan (dimodelkan atau diestimasi atau melakukan teknik
differencing untuk metode diferensial dengan jarak baseline yang tidak
terlalu panjang) untuk mendapatkan solusi akhir koordinat dengan
ketelitian yang baik. Apabila bias diabaikan maka dapat memberikan
kesalahan posisi sampai dengan orde meter.
Bagaimana GPS bekerja, kita bisa bagi menjadi 5 tahapan atau konsep
GPS itu bekerja sebagai berikut:
1. Dasar dari GPS adalah konsep triangulasi dari beberapa satelit.
Metode triangulasi merupakan metode penentuan titik menggunakan
prinsip-prinsip segitiga.
2. Untuk melakukan proses triangulasi, receiver GPS mengukur jarak
dengan dasar waktu yang diperlukan oleh sinyal radio untuk
144
melakukan perjalanan dari transmitter yang ada di satelit ke receiver
GPS kita.
3. Untuk mengukur lamanya waktu perjalanan, GPS memerlukan waktu
yang sangat akurat dimana dicapai dengan melakukan beberapa trik
atau cara.
4. Seiring dengan jarak, Kita juga harus mengetahui secara tepat
dimana posisi satelit GPS berada. Kuncinya adalah mengetahui tinggi
orbit satelit GPS dan memantau satelit GPS itu dalam orbital.
5. Terakhir, Anda harus mengkoreksi untuk setiap keterlambatan sinyal
radio GPS setelah melewati perjalanan melalui lapisan Atmospere.
145
GPS meningkatkan produktivitas di berbagai petak ekonomi, untuk
memasukkan pertanian, konstruksi, pertambangan, survei, pengiriman
paket, dan manajemen rantai pasokan logistik. Jaringan utama
komunikasi, sistem perbankan, pasar keuangan, dan jaringan listrik sangat
bergantung pada GPS untuk sinkronisasi waktu yang tepat. Beberapa
layanan nirkabel tidak dapat beroperasi tanpa itu
GPS menyelamatkan nyawa saat perjalanan Darat, Laut, maupun
Udara, dengan mencegah kecelakaan transportasi, membantu upaya
pencarian dan penyelamatan, dan mempercepat penyampaian layanan
darurat dan bantuan bencana. GPS sangat penting untuk Next Generation
Air Transportation System (NextGen) yang akan meningkatkan
keselamatan penerbangan sementara meningkatkan kapasitas udara. GPS
juga kemajuan tujuan ilmiah seperti prakiraan cuaca, pemantauan gempa
bumi, dan perlindungan lingkungan.
Pelacak kendaraan
Kegunaan lain GPS adalah sebagai Pelacak kendaraan, dengan
bantuan GPS pemilik kendaraan/pengelola jasa sewa mobil bisa
mengetahui ada di mana saja kendaraan/aset bergeraknya berada
saat ini.
Navigasi
146
GPS banyak juga digunakan sebagai alat navigasi seperti kompas.
Beberapa jenis kendaraan telah dilengkapi dengan GPS untuk alat
bantu navigasi dengan menambahkan peta, sehingga dapat digunakan
untuk memandu pengendara mengetahui jalur yang sebaiknya dipilih
untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Militer
GPS digunakan untuk keperluan perang, seperti menuntun arah bom,
atau mengetahui posisi pasukan berada. Dengan cara ini maka kita
bisa mengetahui teman dan lawan untuk menghindari salah target
ataupun menentukan pergerakan pasukan.
Pemantau Gempa
Bahkan saat ini, GPS dengan ketelitian tinggi bisa digunakan untuk
memantau pergerakan tanah, yang ordenya hanya mm dalam
setahun. Pemantauan pergerakan tanah berguna untuk
memperkirakan terjadinya gempa, baik pergerakan vulkanik ataupun
tektonik.
Sistem Informasi Geografis
Untuk keperluan Sistem Informasi Geografis, GPS sering juga
diikutsertakan dalam pembuatan peta, seperti mengukur jarak
perbatasan ataupun sebagai referensi pengukuran.
147
Berikut ini adalah jenis utama dari penerima GPS:
Portable GPS. Jenis unit GPS portabel cukup untuk dilakukan bersama
saat bepergian dengan berjalan kaki atau mobil.
Pocket GPS. Jenis unit GPS dirancang untuk muat dalam saku celana
atau kemeja. Ini berat sekitar 5 ons, dengan layar 3,5 inci yang
mengukur.
In-Dash GPS. Jenis unit GPS dibangun ke dalam dash board mobil itu.
Hal ini tidak dimaksudkan untuk dilakukan bersama, sehingga
menambah keamanan unit dan menghindari kerugian. perusahaan
mobil
Kebugaran dan GPS Bersepeda. Jenis unit GPS terutama dibuat untuk
orang-orang yang berjalan, berlari, berlari, atau naik sepeda. Hal ini
dirancang untuk memenuhi snuggly pada pergelangan tangan, seperti
jam tangan.
Motor GPS. Jenis unit GPS hampir sama dengan yang digunakan dalam
mobil, tetapi dirancang untuk muat pada konsol sepeda motor, tahan
air, dan tahan getaran.
Marine GPS. Jenis unit GPS dirancang khusus untuk penggunaan laut
dan dilengkapi dengan plotting fungsi. Hal ini dilengkapi dengan
database laut khusus dan bantuan navigasi seperti sinyal suara,
pelampung dan beacon.
148
membutuhkan ketelitian posisi sekitar sentimeter sampai dengan
beberapa desimeter.
149
Geodetic terdiri dari dua alat, sebagai base station dan sebagai rover.
Aplikasi dari GPS Geodetic antara lain:
Untuk penentuan batas wilayah misal: batas antar negara, batas
antar wilayah.
Penentuan titik kontrol: untuk BPN, Bakosurtanan, Titik Kontrol
Tambang.
Pemetaaan Topografi
Penentuan Volume
Stake out: mencari koordinat di lapangan
Penentuan titik-titik bor
150
Dari survei pendahuluan yang dilakukan maka akan didapatkan
perencanaan yang sudah di lakukan.
151
Dalam hal Plotting Ground Control Point (GCP) dibantu oleh
beberapa data diantaranya Peta Rupa Bumi Skala 1: 25.000 wilayah
kajian dan Data-Data Peta Pendukung Lainnya
152
Untuk keperluan penggambaran situasi peta secara digital, pola
pengambilan detil planimetris perlu diperhatikan agar dalam pengolahan
data menjadi lebih mudah. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
pengambilan detil adalah sebagai berikut.
153
kesalahan yang cukup besar maka akan mempengaruhi baseline lainnya
yang memiliki kesalahan yang kecil. Hal ini disebabkan karena pada
pengolahan data moda jaring menggunakan prinsip perataan dimana
kesalahan dibagi rata pada semua baseline. Pengolahan data dari setiap
baseline GPS pada dasarnya adalah bertujuan menetukan nilai estimasi
vektor baseline atau koordinat relatif. Gambar moda radial yang
digunakan dalam pengolahan data dapat dilihat pada Gambar 7.4. di
bawah ini:
154
Gambar 7.5. Prinsip dasar penentuan posisi dengan GPS
Pada penggunaan dengan GPS yang diukur hanyalah jarak antara
pengamat dengan satelit bukan vektornya. Oleh sebab itu, rumus (R= r-
) tidak dapat diterapkan. Untuk mengatasi hal ini, penentuan posisi
dengan pengamatan GPS dilakukan dengan melakukan pengamatan
terhadap beberapa satelit sekaligus secara silmultan. Pada pengamatan
posisi suatu titik dengan GPS pada suatu epok, ada 4 parameter yang
harus di tentukan yaitu 3 parameter koordinat (X,Y,Z/L,B,h) dan satu
parameter kesalahan waktu yang disebabkan oleh ketidaksinkronan
anatara jam (isolator) di jam satelit dengan jam di receiver GPS. Untuk
itu diperlukan minimal pengamatan jarak ke 4 satelit.
155
Gambar 7.6. Prinsip pemantauan penurunan tanah dengan GPS
Uji statistik yang digunakan ialah uji t-test. Uji t-test dikenbal
dengan uji parsial, yaitu untuk menguji bagaiman pengaruh masing-
masing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri terhadap variabel
terikatnya. Uji statistik t-test dilakukan untuk mngetahui tingkat
signifikansi pada hasil pengamatan. Adapun rumus statistik untuk uji
penurunan titik adalah sebagai berikut:
T = H/(dH)
Penurunan dinyatakan signifikan atau hipotesa nol ditolak jika:
T> t tabel
H = penurunan titik pengamatan
(dH) = standar deviasi
T = besaran yang menunjukkan signifikansi penurunan
156
Nilai t-tabel dihitung dengan menggunakan selang kepercayaan
sebesar 95% ( = 5%), sehingga selang kepercayaan nilai t sebesar 1,960.
Jika t-hitungan lebih besar dari nilai t-tabel, hal itu menandakan
parameter yang diuji mempunyai perbedaan yang signifikan. Akan tetapi
apabila nilai t0hitungan lebih kecil dari nilai t-tabel berarti parameter
yang diuji tidak mempunyai perbedaan yang signifikan, sehingga bisa
dikatakan titik cenderung tidak mengalami penurunan.
157