Anda di halaman 1dari 16

Mari Generasi Muda kita Memakmurkan Masjid (Teks Ceramah Agama

Islam)

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh



Segala puji bagi Allah yang telah memberi sebaik-baik nikmat berupa iman dan islam.
Salawat dan doa keselamatanku terlimpahkan selalu kepada Nabi Agung Muhammad Saw
berserta keluarga dan para sahabat-sahabat Nabi semuanya.

Pada kesempatan kali ini saya akan mengambil judul ceramah yaitu "Memakmurkan
Masjid"
Hadirin yang Berbahagia

Menurut istilah Masjid berarti suatu bangunan yang memiliki kiblat yang didirikan untuk
tujuan beribadah kepada Allah seperti shalat berjamaah, dzikir, membaca al-Quran dan
ibadah lainnya.
sebagai mana firman allah
Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu
menyembah seseorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah. (QS. al-Jin:18)
maksud nya adalah masjid adalah kepunyaan allah kita tidak boleh menyembah sesiapapun
didalamnya selain menyembah allah.

Allah juga telah berfirman dalam surat at-taubah ayat 18


Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman
kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan sholat, menuaikan zakat dan tidak
takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan
termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. at-Taubah:18)
Dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam juga
menjelaskan dengan sabda nya.
Jika kamu melihat orang rajin mendatangi masjid, maka persaksikanlah ia sebagai orang
yang beriman. (HR. Ahmad, At-Tirmidzi dan beliau menghasankannya serta yang lainnya.
Didhaifkan oleh Syaikh al-Albani dalam Dhaif al-Jami no. 509). Hadits ini dhaif, tetapi
maknanya benar sesuai ayat di atas.
dari firman Allah dan sabda Rasulullah Saw di atas dapat kita simpulkan bahwasanya orang
yang rajin mendatangi masjid atau memakmurkan masjid maka ia termasuk orang yang
beriman kepada Allah serta hari kemudian.

Kita patutnya bersyukur karena kita berada di bangsa yang mayoritas nya muslim, coba kita
lihat saudara-saudara kita yang berada di amerika serikat dan eropa, mereka sangat sulit
apabila ingin melaksanakan sholat berjamaah, hal inilah yang patut kita syukuri. Di
Indonesia sangat banyak masjid tercatat hingga 2011 lalu terdapat 900.000 masjid di
Indonesia, ini angka yang sangat luar biasa dan fantastis, namun ini juga termasuk angka
yang cukup sedih dan miris, mengapa demikian? karena dari sekian banyaknya masjid,
namun hanya beberapa masjid saja yang makmur, lalu kemanakah generasi muda kita,
generasi muda lebih mementingkan hal-hal yang dapat merusaknya seperti main biliard,
karaoke dan lain sebagainya, lalu bagaimana keadaan di masjid,
di masjid hanya terlihat orang orang tua, itu pun hanya beberapa saja yang shalat di masjid,
sungguh ini sangat menyedihkan bagi kita. karna generasi muda lebih mementingkan hal-hal
yang lain.

bagaimanakah cara generasi muda dalam memakmurkan masjid, apabila kita tidak bisa
menjadi imam shalat berjamaah ataupun menjadi penceramah / khatib, kita bisa
memakmurkan masjid dengan cara cara sebagai berikut :

1. Membersihkannya dan memberinya wewangian


Hal ini telah diperintahkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sebagaimana
diceritakan oleh Aisyah -,
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memerintahkan untuk membangun masjid-masjid
di perkampungan-perkampungan, (lalu) dibersihkan dan diberi wewangian.

Ada sebuah cerita pada masa Rasulullah Saw dahulu, dimana pada saat itu Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam pernah kehilangan seorang wanita atau pemuda berkulit hitam
yang biasa menyapu sampah di masjid, beliau pun bertanya tentangnya, dan dijawab bahwa
ia telah meninggal. Beliau shallallahu alaihi wa sallam berkata, Tidakkah kalian
mengabarkan kepadaku? Dia (Abu Hurairah t) berkata, Seolah-olah mereka meremehkan
kedudukan wanita atau pemuda tersebut. Maka Nabi shallallahu alaihi wa sallam berkata,
Tunjukkan kepadaku kuburannya! Mereka pun menunjukkannya lalu beliau shallallahu
alaihi wa sallam menshalatinya (yakni shalat atas jenazahnya) dan bersabda,
Sesungguhnya kuburan ini penuh kegelapan bagi penghuninya, tetapi Allah meneranginya
untuk mereka dengan doaku buat mereka. (HR. Al-Bukhari dan Muslim, dan ini adalah lafal
Muslim).
Dari cerita ini kita bisa ambil hikmah nya yaitu Rasulullah sangat menyayangi orang yang
membersihkan masjid tersebut.

2. Dzikrullah, shalat dan tilawatul Quran Serta Menghadiri Majelis Taklim / Majelis Ilmu
Nabi shallallahu alaihi wa sallam berkata, "masjid hanya (dibangun) untuk dzikrullah,
shalat dan membaca al-Quran.

Dzikrulllah merupakan amalan yang agung, dan sebaik-baik tempat dzikrullah adalah
masjid.

Lalu shalat, apabila kita generasi muda tidak bisa menjadi imam dalam shalat, kita bisa
menjadi makmum karena sebagaimana sabda Rasulullah Saw
Shalat berjamaah itu lebih baik 27 kali lipat daripada shalat bersendiri. (HR. Al-Bukhari
dan Muslim dari Ibnu Umar -)

Lalu adapun membaca al-Quran dan mempelajarinya bersama-sama di dalam masjid juga
telah disebutkan keutamaannya oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam dalam sabdanya,
dan tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah (masjid), untuk membaca
Kitabullah (al-Quran) dan mempelajarinya di antara mereka melainkan akan turun
ketentraman kepada mereka, rahmat akan menyelimuti mereka, para malaikat menaungi
mereka dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di hadapan para malaikat di sisi-Nya
(HR. Muslim dari Abu Hurairah t)
maksudnya adalah apabila kita berkumpul di rumah Allah untuk membaca al-quran dan
mempelajarinya satu sama lain maka kita akan diselimuti rahmat allah, dan akan turun
ketentraman bagi kita .
Dan masih banyak lagi cara kita dalam memakmurkan masjid namun sekarang hanya
tergantung kepada hati kita dan diri kita sendiri, apakah kita masih tetap ingin pergi
ketempat yang menyesatkan? atau kita ingin memakmurkan masjid dengan berbagai
ketaatan dan ibadah kepada Allah dan mendapatkan rahmat dari Allah?

karena sesungguhnya masjid adalah tempat yang paling dicintai Allah sebagaimana sabda
Rasulullah Saw
Sebaik-baik tempat adalah masjid, dan seburuk-buruk tempat adalah pasar. (HR. At-
Thabarani dan al-Hakim.
Maka dari itu kita harus bisa menanamkan dalam hati kita agar bisa memakmurkan masjid
karna apabila kita memakmurkan masjid maka banyak keutamaan yang kita dapatkan
sebagaimana sabda rasulullah Ada tujuh golongan yang akan Allah naungi mereka pada
hari tiada naungan selain naungan Allah yaitu: -diantaranya-: dan seorang yang terikat
(hatinya) dengan masjid ketika ia keluar hingga ia kembali ke masjid (HR. Al-Bukhari
dan Muslim dari Abu Hurairah t)
maksud nya apabila kita memakmurkan masjid maka kita akan di naungi oleh Allah pada
saat hari tiada naungan selain naungan Allah Swt.

Semoga ceramah ini bisa bermanfaat bagi kita semua dan bagi penulis sendiri dan semoga
kita bisa memakmurkan masjid dengan berbagai ibadah dan ketaatan kepada Allah Swt.
Mohon maaf apabila ada kekurangan dalam penulisan.

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Hadirin wal hadirot jamaah sholat tarawih yang dimulyakan Allah Pada bulan Ramadhan ini
umat Islam mulai meramaikan aktivitas-aktivitas di masjid. Mulai dari buka bersama, sholat
fardhu berjamaah, sholat tarawih, tadarus, bahkan tidur setelah sholat dhuhur pun dilakukan
di serambi masjid. Berbagai aktivitas ini tentunya sangat berarti untuk memakmurkan masjid.
Namun, sangat disayangkan apabila aktivitas ini hanya dilakukan saat bulan puasa saja.
Setelah bulan puasa aktivitas masjid kembali normal seperti biasa atau jamaah sepi tidak ada
tadarus dan lain sebagainya. Masjid adalah tempat beribadah bagi umat Islam. Baik berupa
sholat, mengaji, maupun itikaf (berdiam diri di masjid dengan tujuan taqorub, mendekatkan
diri kepada Allah). Tapi, saat ini ada juga masjid yang hanya digunakan orang sebagai tempat
istirahat atau sekedar untuk nunut kencing ke toilet saja. Ketika terdengar adzan mereka
pergi. Naudzubillah. Hadirin wal hadirot jamaah sholat tarawih yang dimulyakan Allah
Masalah pembangunan masjid mendapat perhatian yang sangat besar oleh Rasulullah saw
sendiri, sehingga saat beliau singgah di kota Quba sewaktu dalam perjalanan hijrah dari kota
Mekah ke Madinah, dengan dibantu oleh sahabat-sahabatnya, beliau mendirikan sebuah
masjid yang dinamai Masjid Quba. Juga ketika Rasulullah saw sampai di kota Madinah,
beliau mendirikan Masjid Nabawi. Sebagai orang islam, seharusnya kita memiliki perhatian
dan cinta yang besar kepada masjid sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah saw diatas.
Sungguh ironis bila kita mendapati masjid masjid yang berdiri megah, dibangun dengan
dana yang tidak sedikit, dengan gaya arsitektur yang mengagumkan namun dalam
kesehariannya hanya terisi satu shof saja. Sunyi dari lantunan ayat suci yang di baca oleh
jamaah dan aktivitas ibadah lainnya. Memakmurkan masjid berarti ikut berpartisipasi
mengoptimalkan fungsi dan peran masjid. Aktivitas pertama dan paling utama dalam
memakmurkan masjid adalah melaksanakan shalat berjamaah. Karena dengan shalat
berjamaah kita akan merasa dekat dengan Allah dan bisa menjalin hubungan dengan umat
manusia. Shalat berjamaah di masjid mengandung banyak keutamaan, di antaranya adalah
banyaknya pahala yang akan didapat, sebagaimana penjelasan hadis dari Ibnu Umar r.a, ia
menceritakan, Shalat berjamaah lebih utama dari shalat sendirian dengan 27 derajat HR
Bukhori dan Muslim). Shalat berjamaah di masjid dapat mengikat persaudaraan di antara
umat Islam. Di zaman modern yang penuh dengan aktivitas dan kesibukan ini, bertemu
dengan teman-teman seakidah, khususnya di lingkungan kita, sangatlah sulit. Akan tetapi,
dengan adanya shalat berjamaah pada saat tiba waktu shalat lima waktu, kendala dan
kesulitan tersebut seakan menjadi sirna. Di masjid atau mushalla, umat Islam bertemu satu
sama lainnya. Mereka saling bersalaman dan bertegur sapa setelah melaksanakan aktivitas
kerja di siang hari. Dengan demikian, ukhuwah dapat terjaga. Hadirin wal hadirot jamaah
sholat tarawih yang dimulyakan Allah Umat Islam yang memakmurkan masjid berarti ia
memiliki keutamaan-keutamaan. Diantaranya, yaitu: 1. Mendapat Petunjuk dari Allah Kaum
Muslimin yang memakmurkan masjid adalah orang-orang yang mendapatkan petunjuk. Allah
Azza wajalla berfirman, Artinya: "Sesugguhnya orang-orang yang memaknurkan masjid
hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikatn
shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapa pun) selain kepada Allah, maka
merekalan orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat
petunjuk." (Q.S. At-Taubah (9): 18) 2. Membuktikan Kebenaran Iman. Kedatangan seorang
muslim ke masjid dalam rangka memakmurkan masjid dengan berbagai aktivitas yang
bermanfaat bagi diri, keluarga dan masyarakatnya membuatnya harus diakui sebagai orang
yang dapat membuktikan keimanan, karenanya kitapun tidak perlu lagi meragukan keimanan
orang yang suka datang ke masjid, Rasulullah saw bersabda:
Artinya: Apabila kamu sekalian melihat seseorang biasa ke masjid, maka saksikanlah
bahwa ia benar-benar beriman (HR. Tirmidzi dari Abu Said Al Khudri). 3. Mendapatkan
Perlindungan Pada Hari Kiamat. Orang yang sering datang ke masjid dalam rangka
memakmurkannya menunjukkan bahwa ia memiliki ikatan batin dengan masjid. Kecintaan
kita kepada masjid memang seharusnya membuat hati kita terpaut kepadanya sejak kita
keluar dari masjid hingga kembali lagi ke masjid. Manakala seseorang telah memiliki ikatan
hati yang begitu kuat dengan masjid, maka dia akan menjadi salah satu kelompok orang yang
kelak akan dinaungi oleh Allah pada hari akhirat, Rasulullah saw bersabda:







Artinya: Ada tujuh golongan yang dinaungi Allah pada hari
kiamat dalam naungan-Nya pada hari tidak ada naungan selain naungan-Nya. Imam yang
adil, pemuda yang tumbuh dalam beribadah kepada Allah, laki-laki yang hatinya tergantung
dalam masjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah, laki-laki yang diajak wanita
yang memiliki kedudukan dan kecantikan untuk berbuat mesum lalu ia berkata, Aku takut
kepada Allah, laki-laki yang bersedekah lalu ia menyembunyikan sedekahnya sehingga
tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diperbuat oleh tangan kanannya, laki-laki yang
mengingat Allah dalam sepi lalu menetes air matanya. (HR. Bukhori) Apabila hati seseorang
telah memiliki rasa cinta dan terpaut kepada masjid, tidak hanya akan membuat ia betah jika
berada di dalam masjid, tapi juga pembinaan yang didapat dari masjid akan memberikan
pengaruh yang sangat positif terhadap seluruh aktivitasnya di luar masjid. 4. Derajat Yang
Tinggi dan Ampunan. Mencapai derajat yang tinggi dan memperoleh ampunan dari Allah swt
merupakan dambaan setiap muslim, untuk meraihnya bisa dilakukan dengan datang ke masjid
dalam rangka memakmurkannya. Manakala seseorang suka ke masjid, maka langkah-langkah
kakinya akan dinilai sebagai penghapus dosa dan pengangkat derajat, Rasulullah saw
bersabda:








Artinya: Shalat seseorang dengan berjamaah itu melebihi shalatnya di rumah atau di
pasar sebanyak dua puluh lima kali lipat. Sebabnya ialah karena bila ia berwudhu
dilakukannya dengan baik lalu pergi ke masjid sedang kepergiannya itu tiada lain dari hendak
shalat semata-mata, maka setiap langkah yang dilangkahkannya, diangkatlah kedudukannya
satu derajat dan dihapuskan dosanya sebuah. Dan jika ia sedang shalat, maka para malaikat
memohonkan untuknya rahmat selama ia masih berada di tempat shalat itu selagi ia belum
berhadats, kata mereka: Ya Allah, berilah orang ini rahmat, Ya Allah kasihilah dia. Dan
orang itu dianggap sedang shalat sejak ia mulai menantikannya (HR. Bukhari dan Muslim) Di
dalam hadits lain, Rasulullah saw juga bersabda:

Artinya: Barangsiapa yang
bersuci di rumahnya kemudian ia berjalan untuk mendatangi salah satu masjid diantara
masjid-masjid Allah, demi menunaikan suatu kewajiban dari kewajiban-kewajiban yang
ditetapkan Allah, maka salah satu dari setiap langkahnya itu akan menghapuskan dosa serta
langkah yang satunya lagi akan mengangkat derajatnya. (HR. Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu
Hibban, Tirmidzi dan Hakim). 5. Ketenangan dan Rahmat. Memakmurkan masjid membuat
seorang muslim akan memperoleh ketenangan, rahmat dan kemampuan melewati jembatan
menuju surga, Rasulullah saw bersabda:
. Artinya: Masjid itu adalah rumah setiap orang yang
bertaqwa, Allah memberi jaminan kepada orang yang menganggap masjid sebagai rumahnya,
bahwa ia akan diberi ketenangan dan rahmat serta kemampuan untuk melintasi shiratal
mustaqim menuju keridhaan Allah, yakni syurga. (HR. Thabrani dan Bazzar dari Abud
Darda ra). 6. Langkah Yang Jauh Menambah Pahala Keutamaan yang juga amat istimewa
bagi orang yang melaksanakan shalat berjamaah adalah ia akan memperoleh pahala yang
lebih besar bila jarak tempuhnya menuju masjid atau mushalla lebih jauh lagi karena
langkah-langkah kakinya akan dihitung dan dicatat, Rasulullah saw bersabda:
Artinya: Sesungguhnya orang yang terbesar pahalanya dalam shalat
adalah yang paling jauh perjalanannya (HR. Muslim dari Abu Musa). Hadirin wal hadirot
jamaah sholat tarawih yang dimulyakan Allah Dengan keutamaan yang sedemikian besar dan
mulia, seharusnya kita semakin termotivasi untuk memakmurkan dan memiliki
tanggungjawab yang lebih besar. Apalagi Allah menyiapkan syurg bagi orang yang sering
pergi ke masjid. Sabda Nabi: Artinya:
Barangsiapa pergi ke masjid di waktu pagi dan sore, Allah menyiapkan di syurga tempatnya
setiap kali pagi atau sore ia pergi. (HR. Bukhori) Oleh karena itu, mari kita mulai
meramaikan dan memakmurkan masjid, tidak hanya sekedar di bulan Ramadhan dan Jumat
saja. Namun mengusahakannya di setiap waktu sholat.

Today Deal $50 Off : https://goo.gl/efW8Ef

KEUTAMAAN MEMAKMURKAN MASJID

Masjid merupakan salah satu sarana yang penting untuk pembinaan umat islam yang
sekaligus juga untuk mengagungkan nama Allah swt.

Masalah pembangunan masjid telah mendapat perhatian yang sangat besar oleh Rasulullah
saw sendiri, sehingga saat beliau singgah di kota Quba sewaktu dalam perjalanan hijrah dari
kota Mekah ke Madinah, dengan dibantu oleh sahabat-sahabatnya, beliau mendirikan sebuah
masjid yang dinamai Masjid Quba.

Juga ketika Rasulullah saw sampai di kota Madinah, beliau mendirikan Masjid Nabawi.
Sebagai orang islam, seharusnya kita memiliki perhatian dan cinta yang besar kepada masjid
sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah saw diatas.

Kecintaan yang besar kepada masjid ini akan membuat kita memiliki rasa tanggung jawab
yang besar terhadap usaha untuk memakmurkan masjid. Rasa cinta kepada masjid ini bisa
kita wujutkan sebagaimana kalau kita cinta kepada kekasih ataupun sesuatu (rumah sendiri
misalnya).

Mari kita buat gerakan

MEMAKMURKAN MASJID

Hanyalah yang memakmurkan mesjid-mesjid Allah ialah orang-orang yang beriman


kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan
tidak takut (kepada siapa pun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang
diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk. [At-Taubah 9 : 18]

Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada
orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya menaati Allah) tetapi mereka
melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya
perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.
[Al-Israa` 17:16]

Wahai saudara-qu seiman, siapa yg mengetahui ajal masing-2 dari kita..??

(Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati), jangan menunggu usia kita tua, ahh
nanti saja.. nanti saja..!! pada akhirnya tanpa sadar ajal menjemput kita..

Ibnu Umar rodhiallohu anhuma melanjutkan dengan berwasiat,

Jika engkau berada di sore hari jangan menunggu datangnya pagi dan jika engkau
berada pada pagi hari jangan menunggu datangnya sore.
Pada akhirnya masjid-2 kaum muslimin sepi dari ummatnya sendiri, dan janganlah kau letih
dalam beramal di dunia ini, bersemangatlah berharaplah kehidupan yg terbaik setelah
kematian karena Allah menjadikan kehidupan dunia sebagai penjara bagi kaum muslimin.
Nabi bersabda:

Dunia adalah penjara untuk mukmin dan surga bagi kafir. (HR. Muslim)

dan kewajiban kita sebagai seorang muslim menjaga diri kita dan keluarga dari hal-hal yg
terlarang dalam agama. Sebagaimana Allah berfirman:

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang
bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar,
yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada
mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. [At-Tahriim 66:6]

Pewujudan cinta kepada masjid ini bisa kita tempuh dengan cara memakmurkan masjid
diantaranya:

1. SELALU MERASA RINDU KEPADA MASJID.

Rasa cinta seseorang pada sesuatu biasanya membuat seseorang merasa rindu pada sesuatu
itu karena memang hatinya telah terikat dan terpaut kepadanya. Karena itu, kecintaan kita
kepada masjid seharusnya membuat hati kita terpaut kepadanya sejak kita keluar dari masjid
hingga kembali lagi ke masjid.

Bilamana seseorang telah memiliki ikatan hati yang begitu kuat dengan masjid, maka dia
akan menjadi salah satu kelompok orang yang kelak akan dinaungi oleh Allah di akhirat,
seperti sabda Rasulullah Saw yang artinya:

Ada tujuh golongan orang yang akan dinaungi Allah yang pada hari itu tidak ada
naungan kecuali dari Allah: Seseorang yang hatinya selalu terpaut dengan masjid ketika
ia keluar hingga kembali kepadanya (HR. Bukhari dan Muslim)

Bilamana hati seseorang telah memiliki rasa cinta dan terpaut kepada masjid, maka
pewujudan dan pembinaan diri yang dilakukan untuk memakmurkan masjid akan
memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap seluruh aktivitasnya di luar masjid.

2. RAJIN MENDATANGI MASJID

Khusus kepada kaum laki-laki, diharapkan agar rajin mendatangi masjid untuk melakukan
solat lima waktu yang lebih utama dilaksanakan secara berjamaah di masjid.
Disamping untuk melaksanakan solat berjamaah, kedatangan seorang muslim ke masjid juga
untuk memakmurkan masjid dengan melakukan berbagai aktiviti lainnya yang bermanfaat
bagi dia sendiri, keluarga dan masyarakatnya islam lainnya.

Kedatangan seorang muslim ke masjid guna memakmurkannya, maka kita tidak meragukan
lagi tentang keimanannya, Rasulullah Saw bersabda yang ertinya:

Apabila kamu sekalian melihat seseorang biasa ke masjid, maka saksikanlah bahwa ia
benar-benar beriman (HR. Tirmidzi dari Abu Said Al Khudri)

3. MENGHORMATI MASJID

Ada banyak hal yang boleh kita lakukan untuk menunjukkan penghormatan kita kepada
masjid.

Pertama, melaksanakan Solat Tahiyyatul Masjid ketika memasukinya masjid. Rasulullah


Saw bersabda yang artinya:

Apabila salah seorang diantara kamu datang ke masjid, maka hendaklah ia solat dua
rakaat sebelum duduk (HR. Jamaah dari Abu Qatadah)

Kedua, tidak menyalah gunakanan masjid. Masjid merupakan sarana untuk mengagungkan
Allah S.W.T dengan segala aktiviti yang tidak bertentangan dengan segala ketentuan-Nya.
Karena itu kalau kita cinta kepada masjid, jangan sampai masjid itu digunakan untuk hal-hal
yang memang tidak dibenarkan oleh Allah dan Rasul-Nya,

Misalnya, menggunakan masjid untuk tempat berseteru, bertengkar atau melakukan jual beli
di masjid, larangan ini terdapat dalam hadits yang artinya:

Apabila kamu melihat orang berjual beli di masjid, maka katakanlah kepadanya: semoga
Allah tidak menguntungkan perdagangan kamu (HR. NasaI dan Tirmidzi).

Ketiga, membersihkan dan menjaga masjid. Kecintaan kita terhadap masjid juga harus kita
tunjukan dengan cara menjaga masjid agar selalu terpelihara fungsi dan kegunaanya.

Kita sangat dianjurkan untuk menjaga kebersihan dan memelihara masjid terutama disetiap
ruangan ibadat ini, termasuk ruangan ditempat wuduk atau tandas agar selalu terjaga
mempunyai aroma yang menyegarkan (tidak memberikan aroma yang tidak sedap).

Membuang segala kotoran dari dalam masjid, Rasulullah Saw bersabda yang artinya:

Dihadapkan padaku semua pahala yang diperbuat umatku, sampai-sampai kepada satu
kotoran yang dikeluarkan oleh seseorang dari dalam masjid (HR. Abu Daud, Tirmdizi
dari Anas ra)

Hadists yang memerintahkan kaum muslimin untuk membersihkan masjid juga dari Aisyah
ra, artinya:

Rasulullah Saw memerintahkan membangun masjid di kampung dan membersihkan


serta memberinya wangi-wangian (HR. Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi)
Jangan datang ke masjid dengan bau-bau yang tidak menyedapkan. Rasulullah Saw bersabda
yang artinya:

Barangsiapa yang datang ke masjid dengan bau-bau yang tidak menyedapkan, maka
janganlah sekali-kali mendekati masjid kami, sebab malaikat merasa terganggu oleh apa-
apa yang mengganggu manusia. (HR. Ahmad dan Bukhari dan Jabir ra)

Untuk menciptakan suasana masjid agar selalu terasa nyaman, disamping harus dijaga
kebersihanya (lantainya dipakirkan, karpetnya divacuum kerana debu), juga sinar terang dan
bau udara masjid harus dijaga sebaik mungkin.

Jemaah dilarang untuk melakukan hal-hal yang dapat mengotorinya, misalnya membuang
sisa makanan sembarangan dan juga dilarang merokok di dalam masjid.

4. BERSEDIA BERKORBAN UNTUK MASJID

Setelah masjid didirikan, masjid perlu dibina dan dikembangkan agar tetap berfungsi sebagai
tempat untuk tempat beribadat, menyebarkan dakwah dan pendidikan.

Untuk memakmurkan masjid sebagaimana yang dikehendaki mestinya, diperlukan


pengorbanan yang sangat besar, baik pengorbanan harta, tenaga, waktu, dan ketrampilan
seseorang demi untuk mengagungkan rumah Allah ini.

Sewaktu Rasulullah saw membangun masjid, beliau telah menunjukkan pengorbanannya


yang besar.

Dengan tenaga yang dimiliki misalnya, beliau membawa batu bata sendiri sewaktu
membangun masjid. Sehingga para sahabat yang melihat Rasulullah saw yang sangat letih,
bertambah semangat untuk membantu Rasulullah membangun masjid.

Sehubungan itu, masjid merupakan salah satu yang penting untuk pembinaan umat islam,
maka

Disamping tempat untuk Beribadat dan dakwah,


Tempat diskusi tentang agama dan musyawarah,
Tempat mengajar anak-anak tentang islam dan
Tempat menuntut ilmu islam,

Maka tempat ibadah ini juga boleh digunakan untuk saling membantu diantara umat islam
dibidang sosial dan ekonomi.

Sebagai contoh dari Rasulullah saw yang boleh kita tiru dalam kehidupan kita sehari-hari,
sewaktu ada sahabat jamaah masjid mengalami kesulitan ekonomi, beliau korbankan
hartanya untuk membantu sahabat itu hingga kesulitannya dapat diatasi.

Dari huraian di atas, menjadi jelas bagi kita bahawa, masjid merupakan tempat yang harus
kita cintai dengan cara memakmurkan masjid.
Oleh karena itu, perhatian kita kepada masjid harus selalu kita tingkatkan dari waktu ke
waktu agar masjid kita tetap berfungsi sebagai rumah Allah, selalu ramai didatangi orang
untuk beribadat, selalu terpelihara kebersihannya dan selalu terjaga kemulianya.

Wallahu a`lam

Sebuah Risalah kecil untuk saya khususnya

KHUTBAH PERTAMA






.


.




















*


Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,
Marilah kita meningkatkan taqwa kita kepada Allah Azza wa Jalla. Taqwa yang juga menjadi
wujud syukur kita kepada Allah atas segala nikmat yang telah dianugerahkanNya kepada kita.
Nikmat Iman, nikmat Islam, juga nikmat kesehatan.

Menjadi penduduk Indonesia, sebuah negeri muslim terbesar, juga merupakan nikmat yang
perlu kita syukuri. Di negeri ini, kita sebagai muslim bisa beribadah dengan mudah. Terutama
kita yang hidup di Jawa, masjid ada di mana-mana. Kesempatan untuk beribadah senantiasa
terbuka.

Sungguh patut kita syukuri. Cobalah jika kita hidup di negeri yang muslimnya masih
minoritas. Kita mungkin akan merasakan kesulitan yang luar biasa untuk hanya
melaksanakan shalat Jum'at, apalagi shalat lima waktu berjama'ah. Kemarin sebuah harian
nasional memberitakan bahwa saudara kita, kaum muslimin di Bridgford Barat, Inggris,
sangat kesulitan mencari lahan kosong untuk mendirikan masjid. Selama bertahun-tahun
mereka harus pergi ke kota lain untuk bisa shalat Jum'at. Hingga akhirnya di tahun ini mereka
menggunakan garasi rumah sebagai masjid.

Demikian pula di Perancis. Karena kekurangan masjid, saudara-saudara kita kaum muslimin
di Paris terpaksa shalat Jum'at di Jalan Raya. Namun justru di jalan raya itulah syiar Islam di
sana kelihatan menarik. Khawatir hal yang tidak diinginkan terjadi, pemerintah Perancis
sejak bulan lalu melarang shalat Jum'at di jalan raya. Sebagai gantinya pemerintah
memberikan alternatif di tempat tertutup.

Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,


Patut kita syukuri bahwa di Indonesia terdapat sangat banyak masjid. Di tahun 2010 saja,
jumlah masjid di Indonesia mencapai 800.000 masjid. Departemen Agama mentargetkan
100.000 masjid lagi di tahun 2011 ini. Jika target itu tercapai, maka sampai akhir 2011
terdapat 900.000 masjid di Indonesia. Sebuah angka yang cukup fantastis sekaligus membuat
miris.

Mengapa miris? Karena ternyata banyak masjid yang tidak makmur. Masjid hanya digunakan
sebagai tempat shalat fardhu, itupun sepi dari jama'ah. Perhatikanlah masjid kita ini. Saat
shalat Jum'at memang terlihat ramai, bahkan mungkin tidak muat. Tapi bagaimana dengan
shalat Isya' apalagi Subuh?

Maka tugas kita hari ini bukan lagi memperbagus fisik masjid. Apalagi membangun masjid
baru yang hanya berjarak beberapa puluh meter dari masjid yang telah ada. Tugas kita adalah
memakmurkan masjid.

Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,


Kata memakmurkan berasal dari kata dasar "makmur". Kata itu merupakan serapan dari
bahasa Arab ( - ) yang memiliki banyak arti. Diantaranya adalah: membangun,
memperbaiki, mendiami, menetapi, mengisi, menghidupkan, mengabdi, menghormati dan
memelihara. Kata itu dipakai oleh Allah dalam firman-Nya yang juga menunjukkan
keutamaan pemakmur masjid :
















Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada
Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, emnunaikan zakat dan tidak takut
(kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan
termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. At-Taubah : 18)

Dengan demikian, arti "memakmurkan masjid adalah membangun, mendirikan dan


memelihara masjid, menghormati dan menjaganya agar bersih dan suci, serta mengisi dan
menghidupkannya dengan berbagai ibadah dan ketaatan kepada Allah SWT.

Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,


Sejarah mencatat sedikitnya ada sepuluh fungsi dan peran masjid pada masa Rasulullah SAW,
khususnya masjid nabawi, yaitu sebagai berikut :

1. Tempat ibadah (shalat, dzikir)


2. Tempat syuro (musyawarah) dan konsultasi
3. Tempat pendidikan
4. Tempat latihan militer dan persiapan alat-alatnya
5. Tempat pengobatan para korban perang
6. Tempat pengadilan dan mendamaikan sengketa
7. Tempat santunan sosial
8. Aula dan tempat menerima tamu
9. Tempat menahan tawanan
10. Pusat penerangan dan informasi serta pembelaan agama

Berkaca dari definisi memakmurkan masjid dan sejarah Nabi, maka setiap bentuk ketaatan
kepada Allah bisa digolongkan sebagai usaha memakmurkan masjid. Diantaranya adalah :

Pertama, mendirikan dan membangun masjid


Membangun masjid adalah amal pertama memakmurkan masjid. Karena tanpa adanya
masjid, bagaimana mungkin kita dapat memakmurkannya?










Barangsiapa membangun masjid karena mengharap wajah Allah- maka Allah akan
membangunkan untuknya yang semisalnya di surga. (HR. Al-Bukhari)

Memperbaiki masjid, atau dalam istilahnya peningkatan masjid, juga termasuk upaya
memakmurkan yang akan diganjar Allah dengan dibangunkan rumah oleh Allah di surga.
Asalkan ikhlas.












Barangsiapa membangun sebuah masjid karena Allah walau seukuran sarang burung atau
lebih kecil dari itu, maka Allah akan membangunkan untuknya rumah di dalam syurga.
(HR. Ibnu Majah)

Kedua, membersihkan dan mensucikan masjid, serta memberinya wewangian



-






-


Dari Aisyah, ia berkata, "Rasulullah memerintahkan untuk membangun masjid-masjid di
perkampungan-perkampungan, (lalu) dibersihkan dan diberi wewangian." (HR. Abu Daud)

Ketiga, mendirikan shalat jama'ah di masjid


Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:









Shalat jama'ah lebih utama dua puluh tujuh derajat daripada shalat sendirian (HR. Muslim)

Keempat, memperbanyak dzikrullah dan tilawah Qur'an di masjid


Rasulullah SAW bersabda,










Sesungguhya masjid-masjid ini tidak pantas digunakan untuk tempat kencing dan berak,
tetapi hanyasanya ia (dibangun) untuk dzikrullah, shalat dan membaca al-Quran. (HR.
Muslim)
Kelima, memakmurkan masjid dengan taklim, halaqah, dan majlis ilmu lainnya
Rasulullah SAW bersabda,












dan tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah (masjid), untuk membaca
Kitabullah (al-Quran) dan mempelajarinya di antara mereka melainkan akan turun
ketentraman kepada mereka, rahmat akan menyelimuti mereka, para malaikat menaungi
mereka dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di hadapan para malaikat di sisi-Nya
)(HR. Muslim

Demikian lima diantara bentuk memakmurkan masjid, semoga Allah SWT memudahkan kita
menjadi hamba-hambaNya yang memakmurkan masjidNya.









KHUTBAH KEDUA























.







*



Jama'ah Jum'at yang dirahmati Allah,
Dari uraian pada khutbah pertama mengenai definisi hingga bentuk memakmurkan masjid
berikut keutamaannya itu, kita termotivasi untuk memakmurkan masjid yang secara otomatis
juga membuat kita lebih dekat kepada masjid; hati kita lebih terpaut kepada masjid.

Kita berdoa kepada Allah agar dijadikan pemakmur masjid dan pecinta masjid, sebab masjid
adalah tempat yang paling dicintai Allah SWT, sebagaimana sabda NabiNya:











Tempat yang paling dicintai Allah adalah masjid-masjidnya dan yang paling dibenci Allah
adalah pasar-pasarnya (HR. Muslim)

Ceramah dalam rangka memakmurkan


masjid
Ceramah dengan tema memakmurkan masjid kali ini semoga tidak menjadi senjata makan
tuan bagi ustad yang memberikan ceramah di dalamnya, pasalnya ada sebagian orang yang
hidup justru dimakmurkan oleh keberadaan sebuah masjid, ha..ha..ha. memakmurkan dan
memulyakan rumah ibadah yang bernama masjid merupakan tanggung jawab orang mukmin
secara keseluruhan, bukan semata-mata merbot masjid saja.

Abu Laits samarqand pernah berkata:sesungguhnya seseorang akan mendapat kemulyaan di


sisi Allah, jika ia mengagungkan perintahnya, rumah-rumahnya, dan hamba-hambanya yang
beribadah didalamnya, maka setiap orang mukmin harus mengagungkannya, barang siapa
yang mengagungkan masjid maka sama halnya dengan mengagungkan Allah.

Masjid harus diperhatikan setiap orang mukmin, kebersihan, kenyamanan, juga isi
pembicaraan di dalamnya. Akhir-akhir ini kita kerap kali saksikan seolah-olah masjid
dijadikan sebagai pintu politisi dan para simpatisan untuk mencuri simpatik dari para
jamaahnya. Ada sebagian orang yang rela menyumbang karpet dan kebutuhan masjidnya
dengan beberapa catatan masjid mau terlibat menjadi suksesi langkah politik yang sedang
ditempuh, amat terhinalah orang-orang yang menjadikan masjid sebagai lahan berpolitik
selain lahan ibadah kepada Allah swt.

Seharusnya masjid dijadikan sebagai tempat menyejukkan hati, oleh karenanya isi ceramah
nya pun harus mencerminkan bahasa-bahasa pilihan yang menyejukkan hati. Para dai
hendaknya mengerti masalah ini, sehingga membawakan ceramah yang mencerahkan, kultum
yang tidak meresahkan, keberadaan para daI tidak memanfaatkan masjid hanya sekedar
sebagai corong pembelaan atas perbedaan khilfiyah yang belum tahu dengan pasti
kebenarannya. Dalam hati orang mukmin masjid adalah tempat yang menyejukkan hati dan
menenangkan pikiran disaat kalut.
Lain ceritanya dengan orang munafik, bagi orang munafik masjid bagaikan penjara yang
membatasi dirinya untuk berbuat sesuatu yang disukainya. Annazzal bin Saburah pernah
berkata: orang munafik di dalam masjid, bagaikan burung dalam sangkar. Ia tertekan dan
tidak betah tinggal dalam waktu yang lama di dalam masjid.

Masjid yang dikelolah dengan menejemen yang baik pada akhirnya akan menjadi tempat
tambatan hati para orang-orang yang hatinya bersih, memasuki masjid adalah tamu Allah,
dzikir, membaca quran, ceramah dengan betuk kultum atau yang lainnya adalah makanan
bagi tamu-tamu Allah yang datang ke rumah-Nya, Nabi bersabda:Jadilah kamu di dunia
seperti tamu dan jadikanlah masjid itu sebagai rumahmu. Biasakanlah hatimu untuk bersikap
lunak, perbanyaklah merenung dan menangis, serta jangan sampai kamu dikacaukan oleh
hawa nafsu.

Anda mungkin juga menyukai