Anda di halaman 1dari 8

TIPE A

1. Pengadaan farmasi meliputi apa saja ?


2. Sebutkan dan jelaskan dengan singkat pengelolaan obat dan
perbekalan kesehatan dalam pengadaan farmasi ?
3. Tujuan manajemen kefarmasian adalah ?
4. Sebutkan landasan hukum yang mengatur tentang :
a. Standar pelayanan kefarmasian di puskesmas
b. Pekerjaan kefarmasian
c. Standar pelayanan kefarmasian di apotek
5. Apa yang dimaksud dengan :
a. Puskesmas
b. Industri farmasi
6. Sebutkan dan jelaskan dengan singkat 9 aspek cara distribusi
obat yang baik (CDOB) ?
7. Sebutkan tahapan dari proses produksi ?
8. Pedagang besar farmasi (PBF) menyalurkan sediaan farmasi
kefasilitas pelayanan kesehatan , pelayanan kesehatan meliputi ?
9. Jelaskan produk kembalian ?
10. Hal apa saja yang harus dipertimbangkan dalam penyimpanan
di puskesmas ?

TIPE B
1. Sebutkan sarana kesehatan antara lain ?
2. Sebutkan dan jelaskan dengan singkat pengelolaan obat dan
perbekalan kesehatan dalam pengadaan farmasi ?
3. Pelayanan kefarmasian meliputi apa saja ?
4. Sebutkan landasan hukum yang mengatur tentang :
a. Kesehatan
b. Standar pelayanan kefarmasian di rumah sakit
c. Peredaran, penyimpanan, pemusnahan, pelaporan Narkotika,
Psikotropika dan Prekusor kefarmasiaan
5. Apa yang dimaksud dengan :
a. Pedagang besar farmasi
b. Obat
6. Sebutkan dan jelaskan dengan singkat 12 aspek cara pembuatan
obat yang baik (CPOB) ?
7. Bagaimana cara pengadaan obat di puskesmas ?
8. Apa yang menyebabkan pencemaran silang terjadi pada saat
proses produksi ?
9. Pemusnahaan sediaan farmasi di puskesmas dilakukan apabila ?
10. Sebutkan syarat syarat untuk gudang pedagang besar farmasi
?

JAWABAN SOAL UTS


TIPE A
1. Pengadaan farmasi meliputi manajemen kefarmasian di apotek,
instalasi farmasi rumah sakit (IFRS), instalasi farmasi
kabupaten/kota (pemerintahan), pusat kesehatan masyarakat
(puskesmas) dan industri farmasi
2. Pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan antara lain :
a. Pemilihan adalah kegiatan untuk menetapkan jenis sedian
farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai sesuai
kebutuhan.
b. Perencanaan adalah kegiatan seleksi obat, penentuan
jumlah obat dalam rangka mendapatkan jenis dan jumlah
yang sesuai agar tidak terjadi kekosongan dilihat dari pola
penyakit, konsumsi, data stock dan kemampuan
masyarakat.
c. Pengadaan adalah pembelian dengan jumlah benar agar
tersedia jumlah dan jenis yang cukup.
d. Penerimaan adalah menjamin kesesuaian jenis, spesifikasi,
jumlah, mutu, exp date, waktu penyerahan dan harga dalam
surat pesenan dengan kondisi yang diterima.
e. Penyimpanan adalah dalam wadah asli, diletakkan pada rak
obat, berdasar bentuk sediaan, golongan kelas terapi,
secara alfabetis,sediaan oral dipisah, pengeluaran dengan
system FIFO dan FEFO.
f. Pendistribusian adalah kegiatan dalam menyalurkan sediaan
farmasi dari tempat penyimpanan sampai kepada unit
pelayanan dengan menjamin mutu, stabilitas, jenis, jumlah
dan tepat waktu.
g. Pencatatan dan pelaporan adalah kegiatan dalam rangka
penatalaksanaan obat secara tertib baik obat yang
diterima,disimpan dan didistribusi.
h. Supervisi dan evaluasi adalah mengawasi dan evaluasi
suatu proses untuk menentukan nilai.
i. Pemusnahan adalah obat exp/rusak dimusnahkan sesuai
jenis, bentuk kemudian dibuat berita acara pemusnahan.
j. Penarikan adalah proses untuk ditariknya apabila ditemukan
produk yang cacat mutu dan berisiko terhadap kesehatan.
3. Tujuan manajemen kefarmasian sebagai bahan acuan dalam
menyelenggarakan pengelolaan obat dan perbekalan
kesehatan untuk meningkatkan kualitas tenaga pengelola obat.
4. Landasan hukum yang mengatur :
a. Permenkes No. 30 tahun 2014
b. PP No. 51 tahun 2009
c. Permenkes No. 35 tahun 2014
5. Yang dimaksud dengan :
a. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan
kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.
b. Industri farmasi adalah badan usaha yang memiliki izin dari
Menteri kesehatan untuk melakukan kegiatan
pembuatanobat/bahan obat.
6. 9 aspek cara distribusi obat yang baik (CDOB) antara lain
a. Manajemen mutu adalah sistem mutu (struktur organisasi,
prosedur, proses dan sumber daya) dan jaga mutu.
b. Organisasi, manajemen dan personalia adalah personil yang
cukup dan kompeten untuk melaksanakan tugas serta ada
struktur organisasi untuk tiapbagian dengan bagan yang
jelas.
c. Bangunan dan peralatan adalah untuk menjamin
perlindungan dan distribusi obat/bahan obat.
d. Operasional adalah memperoleh pasokan obat dari pemasok
yang ada izin resmi, memantau tiap transaksi yang
dilakukan serta pengambilan obat sesuai dengan dokumen.
e. Inpeksi diri adalah memantau pelaksanaan dan kepatuhan
terhadap perusahaan harus dicatat.
f. Keluhan, obat/bahan obat kembalian, diduga palsu dan
penarikan kembali yaitu :
keluhan adalah tersedia prosedur tertulis untuk
penanganan keluhan, personil yang ditunjuk, dicatat dan
diselidiki.
Obat/bahan obat kembalian adalah prosedur tertulis,
sesuai syarat, disimpan terpisah.
Diduga palsu adalah melaporkan obat palsu kepada
instalasi berwenang, dikarantina diruang terpisah.
Penarikan kembali obat adalah membentuk tim khusus,
harus dipisah, didokumentasi dan dilaporkan.
g. Transportasi adalah dikelola dengan baik dan kendaraan
sesuai persyaratan.
h. Fasilitas distribusi berdasar kontrak adalah pemberi kontrak
dan penerima.
i. Dokumentasi adalah harus didokumentasi dan disimpan
selama 5 tahun.
7. Tahapan proses produksi antara lain : pengadaan bahan awal,
pencegahan pencemaran silang, penimbangan & penyerahan,
pengembalian, pengelolaan, kegiatan pengemasan,
pengawasan selama proses, karantina produk jadi.
8. Fasilitas pelayanan kesehatan seperti : apotek, instalasi rumah
sakit, puskesmas, klinik dan toko obat.
9. Produk kembalian adalah obat jadi yang telah beredar, yang
kemudian dikembalikan ke industri farmasi karena keluhan
mengenai kerusakan, kadaluarsa, atau alasan lain misal kondisi
wadah/kemasan yang dapat menimbulkan keraguan akan
identitas, mutu, jumlah dan keamanan obat bersangkutan.
10. Hal yng harus dipertimbangkan dalam penyimpanan di
puskesmas antara lain :
a. Bentuk dan sediaan
b. Kondisi yang dipersyaratkan dalam penandaan di kemasan
(suhu penyimpanan, cahaya dan kelembaban)
c. Mudah atau tidak meledak/terbakar
d. Narkotika dan psikotropika disimpan sesuai dengan
ketentuan
e. Tempat penyimpanan tidak dipergunakan untuk
penyimpanan barang lain dapat menyebabkan
terkontaminasi.

TIPE B
1. Sarana kesehatan meliputi balai pengobatan/klinik, praktek
dokter/bidan, took obat, apotek, puskesmas, rumah sakit
umum/khusus, pedagang besar farmasi, pabrik obat,
laboratorium dan sekolah kesehatan.
2. Pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan antara lain :
a. Pemilihan adalah kegiatan untuk menetapkan jenis sedian
farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai sesuai
kebutuhan.
b. Perencanaan adalah kegiatan seleksi obat, penentuan jumlah
obat dalam rangka mendapatkan jenis dan jumlah yang
sesuai agar tidak terjadi kekosongan dilihat dari pola
penyakit, konsumsi, data stock dan kemampuan masyarakat.
c. Pengadaan adalah pembelian dengan jumlah benar agar
tersedia jumlah dan jenis yang cukup.
d. Penerimaan adalah menjamin kesesuaian jenis, spesifikasi,
jumlah, mutu, exp date, waktu penyerahan dan harga dalam
surat pesenan dengan kondisi yang diterima.
e. Penyimpanan adalah dalam wadah asli, diletakkan pada rak
obat, berdasar bentuk sediaan, golongan kelas terapi, secara
alfabetis,sediaan oral dipisah, pengeluaran dengan system
FIFO dan FEFO.
f. Pendistribusian adalah kegiatan dalam menyalurkan sediaan
farmasi dari tempat penyimpanan sampai kepada unit
pelayanan dengan menjamin mutu, stabilitas, jenis, jumlah
dan tepat waktu.
g. Pencatatan dan pelaporan adalah kegiatan dalam rangka
penatalaksanaan obat secara tertib baik obat yang
diterima,disimpan dan didistribusi.
h. Supervisi dan evaluasi adalah mengawasi dan evaluasi suatu
proses untuk menentukan nilai.
i. Pemusnahan adalah obat exp/rusak dimusnahkan sesuai
jenis, bentuk kemudian dibuat berita acara pemusnahan.
j. Penarikan dalah proses untuk ditariknya apabila ditemukan
produk yang cacat mutu dan berisiko terhadap kesehatan.
3. Pelayanan kefarmasian meliputi pelayanan resep, pelayanan
informasi obat (PIO), konseling dan pelayanan kefarmasian
residensial (home care).
4. Landasan hukum yang mengatur :
a. UU No. 36 tahun 2009
b. Kepmenkes No. 58 tahun 2014
c. Permenkes No. 3 tahun 2015
5. Yang dimaksud dengan :
a. Pedagang besar farmasi (PBF) adalah perusahaan berbentuk
badan hukum yang memiliki izin untuk pengadaan,
penyimpanan, penyaluran obat/ bahan obat dalam jumlah
besar sesuai ketentuan perundang-undang.
b. Obat adalah bahan/paduan bahan, termasuk produk biologi
yang digunakan untuk mempengaruhi/menyelidiki system
fisiologi/keadaan patologi dalam rangka penetapan
diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan,
peningkatan kesehatan dan kontrasepsi untuk manusia.
6. 12 aspek cara pembuatan obat yang baik (CPOB) antara lain :
a. Manajemen Mutu adalah sistem mutu yang tepat dan
tindakan sistematis untuk mendapatkan kepastian. .
b. Personalia adalah personil terkualifikasi dan berpengalaman
praktis dalam jumlah yang memadai.
c. Bangunan & Fasilitas adalah desain tata letak ruang
hendaklah memastikan kompatibilitas dengan kegiatan
produksi lain.
d. Peralatan adalah sesuai dengan persyaratan didesain sesuai
tujuan, permukaan peralatan tidak boleh menimbulkan
reaksi diluar batas, peralatan didesain sedemikian rupa.
e. Sanitasi & Higiene adalah untuk mengenakan pakaian
pelindung diberlakukan semua personil yang masuki area.
f. Produksi adalah kegiatan / proses menghasilkan,
menyiapkan, mengolah, membuat, mengemas bentuk
sediaan farmasi.
g. Pengawasan Mutu adalah untuk memberikn kepastian
bahwa produk secara konsisten.
h. Inspeksi diri, audit mutu adalah mengevaluasi kepatuhan
pabrik terhadap CPOB dalam semua aspek produksi dan
pengawasan mutu.
i. Penanganan keluhan terhadap produk & penarikan produk
kembalian adalah dikaji dan diteliti sesuai dengan prosedur
tertulis.
j. Dokumentasi adalah bagian dari sistem informasi
manajemen yang jelas
k. Pembuatan & Analisis berdasarkan kontrak harus dibuat
secara benar untuk menghindari kesalahpahaman.
l. Kualifikasi & Validasi adalah tindakan pembuktian dengan
cara yang sesuai agar senantiasa mencapai hasil yang
diinginkan.
7. Cara pengadaan obat di puskesmas
8. Pencemaran silang dapat terjadi karena tidak terkendalinya
debu, uap, percikan atau organisme dari bahan atau produk
yang sedang diproses.
9. Pemusnahan sediaan farmasi dilakukan bila :
a. Produk tidak memenuhi persyaratan mutu
b. Telah kadaluarsa
c. Tidak memenuhi syarat untuk dipergunakan dalam
pelayanan kesehatan
d. Dicabut izin edar
10. Syarat-syarat untuk gudang pedagang besar farmasi yaitu
:
a. Bangunan dan srana yang memadai untuk dapat
melaksanakan pengadaan, penyimpanan dan penyaluran
obat serta dapat menjamin kelancaran dan pelaksanaan
tugas dan fungsi pbf.
b. Gudang sebagai tempat penyimpanan dengan perlengkapan
yang menjamin mutu serta keamanan obat yang disimpan
c. Gudang khusus tempat penyimpanan bahan obat terpisah
dari ruangan lain.

Anda mungkin juga menyukai