Anda di halaman 1dari 8

Praktikum ke-1 Hari,Tanggal: 22Februari 2017

MK. SOSUM RK.CCR.1.06

ANALISIS INTERAKSI DAN PROSES SOSIAL


Struktur Interaksi Kelompok Elit dalam Pembangunan
Penelitian di Tiga Desa Santri
(Sunyoto Usman)
dan
ANALISIS JARINGAN DAN SRUKTUR SOSIAL
Tolong Bantu Perbaiki Pertanian Kami
(Muhammad Syaifullah )

KELOMPOK 2

1) JosuaPratomoSinaga (C14160048)
2) Nober Pores Simanungkalit (C34160101)
3) Alya Diva Andraswari (C44160084)
4) Fatimah Nurani (D24160005)
5) DwiUntary (D24160070)
6) Marshela Aida Handayani (E34160010)

NamaAsisten :
1. HalimatusSyakdiahRambe (I34140002)
2. DiskaAyunan (I34140071)
Bacaan 1
ANALISIS INTERAKSI DAN PROSES SOSIAL
Struktur Interaksi Kelompok Elit dalam Pembangunan
Penelitian di Tiga Desa Santri
(Sunyoto Usman)

Dalam sosiologi, kelompok elit didefinisikan sebgaianggota suatu kelompok kecil dakam
masyarakat yang tergolong disegani, dihormati, kaya serta berkuasa. Penjelasan tentang
kelahiran kelompok elit dalam masyarakat biasanya dihubungkan dengan dua pendapat, yaitu
pendapat pertama adalah yang percaya bahwa kelompok elit lahir dari proses yang alami
(mereka orang-orang terpilih yang dikaruniai kepandaian, kemamapuan, dan keterampilan lebih
tinggi dalam mengatasi atau memecahkan persoalan hidup) dan pendapat kedua adalah bahwa
kelompok elit lahir akibat dari kompleksitas organisasi sosial, terutama dalam menjawab
tantangan heterogenitas masalah ekonomi dan politik. Kelompok elit juga diisi oleh informal
leaders. Dalam masyarakat masih ditemukan tipologi elit lain yang berda diluar garis birokrasi
(non-legitemated elits).
Fenomena desa santri wilayah Kabupaten Jombang, Jawa Timur dalam studi masalah
pembangunan dan struktur interaksi kelompok elit tampil menjadi episode yang menarikkarena
di desa lazimnyamasih ada dominasi figur tokoh agama. Ada tiga macam pendekatan yang lazim
digunakan peneliti sosial untuk mengidentifikasi kelompok elit, yaitu pertama positinal approach
(mencari individu yang menempati posisi penting dalam lembaga-lembaga sosial), kedua
reputational approach (melakukan wawancara mendalam dengan informan kunci untuk
mengklasifikasi tokoh-tokoh yang menjadi panutan masyarakat) dan yang ketiga dicisional
appoarch (melihat penampilan nyata tokoh masyarakat dalam proses pengambilan keputusan.
Secara teoritis dalam setiap interaksi ditemukan dua asapek, yaitu konflik dan integrasi.
Ada dua alaasan penting mengapa tiga desasantri dalam wilayah kabupaten jombang,
jawa timur, dipih sebagai lokasi penelitian, yaitu : banyak jumlah anggota masyarakat yang
menjadi pengikat thoriqot Qodiriyah Naqsabandiah, anggota masyarakat ketiga desatersebut
memiliki daya dukung yang kuat terhadap ketahanan organisasi sosial politik islam. Dalam
menghitung data, penelitian ini menggunakan program komputer network analysis yang
dirancang oleh Robert Kylberg (1986) yang dapat menuntukkan tingkat jangkauan tingkat aktor
(reachabolity), jarak hubungan (part distance) dan jumlah klik-klik (cliques) dalam jaringan
sehingga status danperanan masing-masing elit dapat didefinisikan.
Kedudukan elit dalam jaringan dapat dikategorikan menjadi tiga macam, yaitu the liason
(elit yang menghubungkan dua klik atau lebih), the bridge (elit anggota suatu klik dan
menghubungkan kliknya dengan klik yang lain), the ember (elit dalam jaringan hanya menjadi
anggota saja atau tidak meiliki peranan apa-apa) dan the isolated (elit yang tidak berhubunagan
denagn elit lain atau terisolir. Iteraksi antar masyarakat perlu diubah dari ayng bisanya hanya
dilakukan untuk menjawab kepentingan masing-masing (exchange reletinship) kearah hubungan
yang koordinatif (coordinative reletionship) yang lebih dilandasi keinginan untukmewujudkan
kesejahteraan masyarakat desa.
Analisis :
Bentuk Antar perorangan Antar perorangan dan Antar kelompok
Interaksi kelompok
Sosial
Kerjasama Kepentingan umum Motivasi altruistic yaitu Kerjasama
yaitu pamong desa interaksi pemuka agama antara pamong
bersama petani kaya dengan masyarakat dalam desa dengan
menjalankan kegiatan keagamaan, pemerintah
proyekpembangunand dalam
esa. menjalankan
Kerjasama antar proyek
anggota elit pamong pembangunan
desa dalam desa
menyukseskan kerjasama
pembangunan, antara LMD dan
kerjasama antara ketua LKMD sebagai
KUD dengan pamong penyusun
desa rencana serta
mengevaluasi
implementasi

Akomodasi Masyarakat yang Kelompokelit yang Saling


membantudalammenyedia tampilsebagaifigur menghormati
kandanatambahanuntukorg professional antar warga
anisasi dalammasyarakat. dalam
masyarakat
Desa Santri
Lembaga
pamong desa
yang
berhubungan
dengan lembaga
sosial pedesaan
untuk
mengantisipasit
untutan yang
muncul dalam
masyarakat.
Asimilasi Beberapa kandidat atau Kelompok desa
masyarakat masuk yang menjadi
kedalam partai politik kelompok
Qadriyah
Naqsabandiyah

Beberapa
masyarakat
menjadi
kelompokNadha
tulUlama
Persaingan Adanya persaingan Persaingan antara pamong persaingan antara
kandidatdalam pemilihan desa, petani kaya dan partai-partai politik
pamong desa pemuka agama untuk dalam memperoleh
perebutan pengambilan jumlah suara
keputusan
Kontravensi Pamong desa lebih banyak Kelompok petani
menjalin interaksi dan pemuka agama
dibanding dengan petani (kelompok
kaya dan pemuka agama. minoritas) memiliki
kapasitas personal
yang lebih potensial
dari pada massa
Konflik
Bacaan 2

TOLONG BANTU PERBAIKI PERTANIAN KAMI


(Muhammad Syaifullah)

Pertemuan antara beberapa jagawana yang dipimpin Ade Suharso sekaligus Kepala Seksi
Konservasi TNI Kutai Wilayah Tanjung Limau dengan beberaoa tokoh masyarakat di Kondolo
yang diikuti Kompas pertengahan September berlangsung menyejukkan dan tak ada kesan saling
bermusuhan. Umumnya warga daerah itu pekerja kayu arang karena tidak busa bersawah lagu
karena dalam dua tahun terakhir dilanda kekeringan dan diserang hama tikus. Andi Mappotolo
sekaligus tokoh masyarakat Kandolo juga mengungkapkan hal serupa. Apabila ada operasi
chainsaw sebaiknya dilihat dahulu mana yang betul betul untuk mempertahankan hidup atau
hanya semata menjual lahan agar tidak terjadi pertikaian.
Usai pertemuan itu, Ade Suharso mengatakan dusun dusun tertentu masyarakatnya sulit
ditemui, sebaliknya para petugas jagawana justru tidak berani berlama-lama di daerah itu karena
dimusuhi. Sebagai contoh, para petugas jagawana yang dipimpinnya saat mendatangi Kepala
Desa pada awal September lalu untuk meluruskan persoalan temuan kayu justru dihadang
puluhan massa, bahkan diancam kendaraan mobil mereka akan dibakar. Sebelumnya, kalangan
pelajar, pramuka, pejabat, dan aparat keamanan yang dipimpin Kepala Balai TN Kutai Tonny
Suhartono juga dihadang masyarakat Teluk Pandan.
Perlawanan warga ini merupakan bentuk penolakan paling keras terhadap upaya Balai
TN Kutai melakukan penyelamatan kawasan hutan konservasi ini. Namun, menurut Ade
Suharso, ketegangan yang terjadi karena putusnya komunikasi dua belah pihak. Hal tersebut
dibenarkan Tonny Suhartono karena tidak pernah memperhatikan community development
terhadap pemukiman di dalam kawasan. Namun asumsi itu ternyata salah dan sebaliknya,
sekarang yang sulit dikendalikan justru masyarakat di dalam kawasan, tetapi ia tetap optimis
karena sepanjang kemauan semua pihak ada pasti ada jalan keluar untuk mengatasi-nya.
Diperkirakan, maraknya aksi pengambilan lahan ini bersamaan dengan adanya proyek
pengaspalan jalan Bontang-Sangatta dan pemasangan tiang listrik yang menghubungkan kedua
daerah tersebut. Sasaran kelompok masyarakat ini adalah untuk mendapat ganti rugi, selain itu
ada yang memang ingin membeli lahan di kawasan itu. Menurut Tonny, warga setempat dengan
orang luar sudah ada saling kerja sama dalam pembagian lahan TN Kutai. Ia juga menyebutkan
sudah tau siapa saja yang menjadi pelaku perambahan di hutan ini. SANGATTA dan Bontang,
dua kota penghasil dollar, yakni adanya PT Kaltim Prima Coal (KPC) adalah magnet bagi
para pencari kerja untuk terus berdatangan, keadaan ini tentu mendorong orang menguasai lahan
di TN Kutai yang terletak di antara dua kota tersebut.
Menurut Direktur Yayasan Bina Kelola Lingkungan (Bikal), Adief Mulyadi, persoalan
TN Kutai tidak bisa dilihat secara parsial. Kondisi yang terjadi sekarang sebagai akumulais
persoalan sejak awal kawasan ini ditetapkan sebagai kawasan koservasi. Karena sampai kini
tidak ada batas yang jelas wilayah-wilayah desa mereka dan kawasan TN Kutai sendiri. Keadaan
ini membuat hubungan antara jagawana dengan warga menjadi ada jarak, dan sering terjadi
benturan kepentingan
Analisis :
Bentuk Antar perorangan Antar perorangan dan Antar kelompok
Interaksi kelompok
Sosial
Kerjasama Ade Suharso Warga dengan Antarkelompokjagawanadeng
dengan salah pengusah anmasyarakat TN Kutai
satu tokoh adiluarkawasan TN Wargasetempat dengan orang
masyarakat Kutai yang luar tentang pembagian TN
dalam mencari berkepentingan Kutai
jalan keluar merambah hasil
dalam masalah hutan.
penebangan Masyarakat
hutan. menghubungkan
jaringan bisnis
merambah hutan
dengan kalangan
pemodal.

Akomodasi Untuk Balai TN Kutai menjadi mediator


menyelesaikan dalam meredakan
pertentangan yang kesalahpahaman antara
terjadi diadakan masyarakat dusun Kandolo
dialog terbuka yang dengan pemerintah.
dipimpin oleh
Kepala Seksi
Konservasi Ade
Suharso.
Petugas jagawana
mendatangani
Kades Sangkimah
untuk meluruskan
persoalan temuan
kayu oleh petugas
jagawana.
Asimilasi
Persaingan Bantuan dari mitra TN Kutai
untuk pembinaan masyarakat
hanya di daerah pinggiran buffer
zone TN Kutai
Kontravens Kontravensi dalam Ketegangan yang terjadi
i bentuk umum berupa antara petugas engan
sanggahan tokoh masyarakat karena putusnya
masyarakat Kandolo hubungan kedua belah pihak,
pada petugas jagawana. pengelolaan TN Kutai selama
20 tahun terakhir tidak
pernah memperhatikan
community development ,
tidak adanya sinkronisasi
kebijakan soal hutan ini
antara pemerintah pusat,
Pemda Kaltim, dan Pemda
Kutai

Konflik Telah terjadi konflik antara


jagawana dengan masyarakat
Teluk Pandan
karenamasyarakt Teluk
Pandan menilai kehadiran
jagawana akan mematikan
aktifitas ekonomi mereka
yang selama ini
memanfaatkan hutan secara
illegal bahkan diancam mobil
jagawana akan dibakar.
Setiapkali ada sekelompok
institusi sosial maupun
organisasi sosial yang akan
melakukan upaya penghijauan
selalu dihadang oleh warga
setempat.
Para petugas jagawana
dihadang massa dan diancam
kendaraan mobil mereka akan
dibakar oleh massa

Kesimpulan :
Berdasarkan bacaan pertama, dapat disimpulkan bahwa derajat ingrasi lebuh banyak
ditemukan dibandingkan dengan derajat disintegrasi. Pada bacaan pertama, terdapat beberapa
tindakan yang menunjukkan bahwa perubahan sosial yang dibawa ternyata mengandung unsur
yang cocok dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Contoh tindakannya yaitu
kerjasama antara pamong desa dengan pemerintah dalam menjalankan proyek pembangunan
desa. Sedangkan contoh dari tindakan disintegrasi sosial yaitu persaingan antara partai-partai
politik dalam memperoleh jumlah suara terbanyak.

Pada bacaan kedua, dapat disimpulkan bahwa derajat disintegrasi sosial lebih banyak
ditemukan dibandingkan dengan integrasi sosial. Contoh tindakannya yaitu ketegangan yang
terjadi antara petugas enggan masyarakat karena putusnya hubungan kedua belah pihak,
pengelolaan TN Kutai selama 20 tahun terakhir tidak pernah memperhatikan community
development, tidak adanya sinkronisasi kebijakan soal hutan ini antara pemerintah pusat, Pemda
Kaltim, dan Pemda Kutai. Sedangkan contoh tindakan integrasi sosial yaitu Balai TN Kutai
menjadi mediator dalam meredakan kesalahpahaman antara masyarakat dusun Kandolo dengan
pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai