Anda di halaman 1dari 3

GANGGUAN NAFAS PADA BAYI BARU LAHIR

PEMERINTAH Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :


DAERAH 1 dari 3
KABUPATEN
TASIKMALAYA

TanggalTerbit :
Ditetapkan oleh:
Kepala Puskesmas ..
Kabupaten Tasikmalaya
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL


NIP.

Gangguan nafas pada bayi baru lahir adalah keadaan bayi yang sebelumnya
Definisi normal atau bayi dengan asfiksia yang sudah dilakukan resusitasi dan
berhasil, tetapi beberapa saat kemudian mengalami gangguan nafas.

Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas ttg .

Anamnesis diarahkan untuk mencari penyebab terjadinya gangguan nafas


pada bayi baru lahir dan beratnya gangguan nafas yang terjadi.
Gangguan nafas pada bayi baru lahir dapat disebabkan karena :
Pada bayi kurang bulan : penyakit membrane hialin, pneumonia, asfiksia,
kelainan kongenital.
Pada bayi cukup bulan :sindrom aspirasi mekonium, pneumonia, transient
tachypnea of new born, kelainan kongenital.

Anamnesis Untuk mencari penyebab dan beratnya gangguan nafas pada bayi baru lahir
perlu diketahui :
Waktu timbulnya gangguan
Usia kehamilan
Pengobatan steroid antenatal
Faktor predisposisi : KetubanPecah Dini, demam pada ibu sebelum
persalinan
Riwayat asfiksia dan persalinan dengan tindakan
Riwayat aspirasi.
Pemeriksaan Fisik Frekuensi napas bayi > 60x /menit atau <40x/menit
Sianosis sentral (biru pada lidah dan bibir)
Tarikan dinding dada
Merintih
Bayi apneu (napas berhenti lebih 20 detik)

Klasifikasi Gangguan Napas

Parameter 0 1 2
Frekuensinaf < 60 x/mnt 60-80 x/mnt >80 x/mnt
as
Sianosis Tidaksianosis Sianosishilan Sianosismen
gdgnpemberi etapwalaupun
anoksigen diberioksigen
Retraksi Tidakada Retraksiringa Retraksiberat
n
Suaranafas Suaranafasdi Suaranafas di Tidakadasuar
keduaparubai ,keduaparum anafasdikedu
k enurun aparu
Merintih Tidakmerintih Dapatdidenga Dapatdidenga
r dg rtanpaalat
stetoskop bantu

Penilaian :
1. Nilai 3 : gangguan nafas ringan
2. Nilai 4 5 : gangguan nafas sedang
3. Nilai 6 : ganguan nafas berat

Laboratorium : darah rutin dan preparat darah apus untuk mendiagnosis


Pemriksaan
kemungkinan adanya infeksi
Penunjang
Radiologis : Foto thorak (jika tersedia)

Diagnosis Banding Penyakit membrane hialin


Pneumonia
Kelainan kongenital.
Sindrom aspirasi mekonium
Transient tachypnea of new born (TTN)

Terapi Manajemen Umum :


1. Pasang jalur infus iv, sesuai dengan kondisi bayi, yang paling sering dan
bila bayi tidak dalam keadaan dehidrasi, berikan infus dextrose 10%
(a) Pantau selalu tanda vital
(b) Jaga patensi jalan nafas
(c) Berikan oksigen 0,5-3 liter/menit dengan kateter nasal
2. Jika bayi mengalami apneu :
a) Lakukan tindakan resusitasi sesuai tahap yang diperlukan
b) Lakukan penilaian lanjut
3. Bila terjad ikejang, tangani kejang
4. Segera periksa kadar glukosa
5. Pemberian nutrisi adekuat

Manajemenspesifik

Gangguan Nafas Ringan


Amati pernafasan bayi setiap 2 jam selama 6 jam berikutnya
Bila ada perburukan nafas atau sepsis terapi untuk kemungkinan besar
sepsis dan tangani gangguan nafas sedang dan segera dirujuk
Berikan ASI bila bayi mampu mengisap, bila tidak berikan ASI perah
melalui pipa orogastrik.
Kurangi pemberian O2 secara bertahap, bila ada perbaikan hentikan
pemberian O2 (frekuensi nafas 40-60 x/mnt)
Dapat di pulangkan bila dalam 24 jam frekuensi nafas menetap 40-60
x/mnt, tidak ada tanda-tanda sepsis dan tidak ada masalah lain.

Gangguan Napas Sedang


Lanjutkan pemberian 0,5-3 liter/menit dengan kateter nasal, bila masih
sesak dapat diberikan O2 4-5 lt/mnt dengan sungkup
Bayi jangan diberi minum
Bila ada tanda berikut, berikan antibiotic (ampicillin dan gentamicin) untuk
terapi kemungkinan besar sepsis :
- Suhu aksiler < 34o celcius atau > 39o celcius
- Air ketuban bercampur meconium
- Riwayat infeksi intra uterin, demam, curiga infeksi berat atau KPD (> 18
jam)
Bila suhu aksiler 34-36,5C atau 37,5 39 C tangani masalah suhu
abnormal dan nilai ulang setelah 2 jam
- Bila suhu belum stabil atau gangguan nafas belum ada perbaikan
berikan antibiotic untuk terapi kemungkinan besar sepsis
- Bila suhu normal teruskan amati bayi. Bila suhu kembali abnormal
ulangi tahapan tersebut diatas.
Bila tidak ada tanda-tanda kearah sepsis, nilai kembali bayi setelah 2 jam
Apabila bayi tidak menunjukkan perbaikan setelah 2 jam segera rujuk ke
rumah sakit rujukan.
Bila bayi mulai menunjukkan perbaikan kurangi terapi oksigen secara
bertahap. Jika tidak dapat menyusui pasang pipa orogastrik berikan ASI
perah setiap 2 jam.
Amati bayi selama 24 jam setelah pemberian antibiotic dihentikan. Bayi
dapat dipulangkan bila tampak kemerahan selama 3 hari, dan minum
baik.

Gangguan Napas Berat


Gangguan napas berat harus segera dirujuk ke RS rujukan
Lakukan persiapan rujukan
- Konseling orangtua dan minta persetujuannya
- Rujuka harus mempunyai nilai prognostic lebih baik
Penanganan seperti tatalaksana gangguan nafas sedang kemudian
dirujuk

1. Buku Acuan Paket Pelatihan PONED JNPK-KN, tahun 2008


2. Gomella TL. Transient tachypnea of the newborn. Dalam:
GomellaTL,Cunningham MD, Eyal FG, penyunting. Neonatology,
management, procedures, on-call problems, disease and drugs. USA:
Sumber
Lange; 2009. hlm 7179.
3. Louis A. Nancy. Transient tachypnea of the newborn. Dalam: Cloherty JP,
Eichenwald EC, Stark AR, penyunting. Manual of neonatal care.
Philadelphia: Lippincott William & Wilkins; 2008. hlm 3646.

Anda mungkin juga menyukai