Anda di halaman 1dari 18

RUANG

BERSALIN
Ruang bersalin merupakan suatu pelayanan yang
melayani pertolongan persalinan serta
perawatannya dengan menginap termasuk
bayinya.
Persalinan adalah proses membuka dan
menipisnya serviks, dan janin turun kedalam
jalan lahir
Ruang bersalin terdiri
01 dari 3 kamar didalamnya
antara lain :
1. Kamar Persiapan
Dimana perawat akan menanyakan beberapa
pertanyaan awal seperti gejala yang dirasakan,dokter
yang bertanggung jawab,hari terakhir perkiraaan lahir
bayi atau alergi terhadap obat-obatan tertentu.Disana
juga perawat akan memeriksa kondisi pasien sebelum
masuk ke kamar persalianan ,seperti berlangsungnya
pembukaan serviks,mulai dari bukaan 0-10.
2. Kamar Persalinan
Kamar untuk ibu yang sudah dalam kala 1 fase aktif
atau kala 2 persalinan.Pada saat ini seorang ibu hamil berada
dalam kondisi yang paling tidak menyenangkan, karena
berada dalam puncak rasa sakitnya. Tidak banyak yang
dapat dilakukan oleh petugas dalam hal konseling
manajemen laktasi, karena sulit bagi ibu untuk diajak
berkomunikasi, kecuali tentang hal-hal yang menyangkut
proses persalinan.
3. Kamar Pulih

Selama 2 jam ibu dalam observasi kala 4, ibu


ditempatkan dalam suatu kamar pulih. Bayi diletakkan
di samping ibu atau dalam sebuah boks yang dapat
dilihat ibu.
Konsep Managemen Pasien Safety

Managemen
Managemen pasien
pasien safety
safety merupakan
merupakan suatu
suatu sistem
sistem rumah
rumah sakit
sakit yang
yang
membuat
membuat asuhan
asuhan pasien
pasien lebih
lebih aman
aman dengan
dengan pencegahan
pencegahan cidera
cidera
terhadap
terhadap pasien.
pasien.
Tujuan
Tujuan Patient
Patient Safety
Safety
Menurut
Menurut Depkes
Depkes RI
RI (2006)
(2006) Panduan
Panduan Nasional
Nasional Keselamatan
Keselamatan Pasien
Pasien
Rumah
Rumah Sakit(Patient
Sakit(Patient Safety)
Safety) tujuan
tujuan keselamatan
keselamatan pasien
pasien adalah
adalah ::

1.
1. Terciptanya
Terciptanya budaya
budaya keselamatan
keselamatan pasien
pasien di
di rumah
rumah sakit
sakit
2. Meningkatnya
2. Meningkatnya akutanbilitas
akutanbilitas rumah
rumah sakit
sakit terhadap
terhadap pasien
pasien dan
dan masyarakat
masyarakat
3. Menurunnya
3. Menurunnya kejadian
kejadian tidak
tidak diharapkan
diharapkan (KTD)
(KTD) di
di rumah
rumah sakit.
sakit.
4. Terlaksananya
4. Terlaksananya program-program
program-program pencegahan
pencegahan sehingga
sehingga tidak
tidak terjadi
terjadi pengulangan
pengulangan
kejadian
kejadian tidak
tidak diharapkan.
diharapkan.
Standar Patient Safety
1. Hak
1. Hak pasien
pasien
2. Mendidik
2. Mendidik pasien
pasien dan
dan keluarga
keluarga
3. Keselamatan
3. Keselamatan pasien
pasien dan
dan kesinambungan
kesinambungan pelayanan
pelayanan
4. Penggunaan
4. Penggunaan metoda-metoda
metoda-metoda peningkatan
peningkatan kinerja
kinerja untuk
untuk melakukan
melakukan
evaluasi
evaluasi dan
dan program
program peningkatan
peningkatan keselamatan
keselamatan pasien
pasien
5. Peran
5. Peran kepemimpinan
kepemimpinan dalam
dalam meningkatkan
meningkatkan keselamatan
keselamatan pasien
pasien
6. Mendidik
6. Mendidik staf
staf tentang
tentang keselamatan
keselamatan pasien
pasien
7. Komunikasi
7. Komunikasi merupakan
merupakan kunci
kunci bagi
bagi staf
staf untuk
untuk mencapai
mencapai
keselamatan
keselamatan pasien.
pasien.
Tujuh Langkah Keselamatan Pasien Rumah
Sakit yaitu :
1. Bangun
Bangun kesadaran
kesadaran akan
akan nilai
nilai keselamatan
keselamatan pasien
pasien
2. Pimpin
2. Pimpin dan
dan dukung
dukung staf
staf anda
anda
3. Integrasikan
3. Integrasikan aktivitas
aktivitas pengelolaan
pengelolaan resiko
resiko
4. Kembangkan
4. Kembangkan sistem
sistem pelaporan
pelaporan
5. Libatkan
5. Libatkan dan
dan berkomunikasi
berkomunikasi dengan
dengan pasien
pasien
6. Belajar
6. Belajar dan
dan berbagi
berbagi pengalaman
pengalaman tentang
tentang keselamatan
keselamatan
pasien
pasien
7. Cegah
7. Cegah cedera
cedera melalui
melalui implementasi
implementasi keselamatan
keselamatan pasien
pasien
Sembilan
Sembilan Solusi
Solusi live
live saving
saving patient
patient safety
safety di
di RS
RS (KKPRS,
(KKPRS, 2007)
2007)

1. Perhatikan
1. Perhatikan nama
nama obat,
obat, rupa
rupa dan
dan ucapan
ucapan mirip
mirip (look-alike,
(look-alike, sound-alike
sound-alike medicationnames).
medicationnames).
2. Pastikan
2. Pastikan identifikasi
identifikasi pasien.
pasien.
3. Komunikasi
3. Komunikasi secara
secara benar
benar saat
saat serah
serah terima
terima // pengoperan
pengoperan pasien
pasien
4. Pastikan
4. Pastikan tindakan
tindakan yang
yang benar
benar pada
pada sisi
sisi tubuh
tubuh yang
yang benar.
benar.
5. Kendalikan
5. Kendalikan cairan
cairan elektrolit
elektrolit pekat
pekat (concentrated).
(concentrated).
6. Pastikan
6. Pastikan akurasi
akurasi pemberian
pemberian obat
obat pada
pada pengalihan
pengalihan pelayanan.
pelayanan.
7. Hindari
7. Hindari salah
salah kateter
kateter dan
dan salah
salah sambung
sambung slang
slang (tube).
(tube).
8. Gunakan
8. Gunakan alat
alat injeksi
injeksi sekali
sekali pakai.
pakai.
9. Tingkatkan
9. Tingkatkan kebersihan
kebersihan tangan
tangan (hand
(hand hygiene)
hygiene) untuk
untuk pencegahan
pencegahan lnfeksinosokomial.
lnfeksinosokomial.
APLIKASI
PENERAPAN 6
IPSG
Goal 1 IDENTIFIKASI PASIEN
DENGAN TEPAT

Pada
Pada ibu
ibu hamil
hamil maka
maka perlu
perlu dilakukan
dilakukan pengkajian
pengkajian dimana
dimana
menyangkut
menyangkut tentang
tentang identitas
identitas ibu,
ibu, baik
baik nama,
nama, usia,
usia, Riwayat
Riwayat
Kesehatan,
Kesehatan, Riwayat
Riwayat kehamilan
kehamilan dan dan kelahiran,
kelahiran, obstetri
obstetri serta
serta
kesiapan
kesiapan ibu
ibu menerima
menerima kehamilan.
kehamilan.
Maksud
Maksud dandan Tujuan
Tujuan dari
dari identifikasi
identifikasi klien
klien adalah
adalah dilakukannya
dilakukannya
pengecekan
pengecekan dua dua kali
kali supaya
supaya tidak
tidak terjadi
terjadi kesalahan
kesalahan dalam
dalam
pelayanan
pelayanan dan
dan pemberian
pemberian pengobatan
pengobatan maupun
maupun terciptanya
terciptanya
kesesuaian
kesesuaian penerimaan
penerimaan pengobatan
pengobatan kepada
kepada pasien
pasien dalam
dalam hal
hal
ini
ini ibu
ibu hamil.
hamil.
Goal 2 MENINGKATKAN
KOMUNIKASI EFEKTIF

Penggunaan
Penggunaan komunikasi
komunikasi yang
yang tepat
tepat dalam
dalam maternitas
maternitas membantu
membantu
keefektifan
keefektifan dalam
dalam dunia
dunia keperawatan
keperawatan maternitas.
maternitas. Komunikasi
Komunikasi efektif
efektif
dapat
dapat dilakukan
dilakukan antara
antara perawat
perawat ke
ke dokter,
dokter, perawat
perawat ke
ke perawat,
perawat,
perawat
perawat ke
ke pasien
pasien maupun
maupun dokter
dokter ke
ke pasien.
pasien.
Goal 3 MENINGKATKAN KEAMANAN
OBAT-OBATAN DENGAN
KEWASPADAAN TINGGI
Peningkatan
Peningkatan keamanan
keamanan obatobat diperlukan
diperlukan pada
pada selama
selama masa
masa
konsepsi
konsepsi hingga
hingga nifas,
nifas, saat
saat masa
masa prenatal
prenatal apabila
apabila seorang
seorang ibu
ibu
terindikasi
terindikasi mengalami
mengalami suatu
suatu penyakit
penyakit misalnya
misalnya demam
demam tifus
tifus
yang
yang memerlukan
memerlukan obat-obatan
obat-obatan tertentu
tertentu seperti
seperti antibiotic
antibiotic maka
maka
pihak
pihak petugas
petugas Kesehatan
Kesehatan harus
harus melakukan
melakukan identifikasi
identifikasi seksama
seksama
terhadap
terhadap obat-obatan
obat-obatan yang
yang diberikan,
diberikan, dengan
dengan memahami
memahami
prinsip
prinsip 66 benar
benar khususnya
khususnya pada
pada obat-obatan
obat-obatan LASA
LASA (Look
(Look Alike
Alike
Sound
Sound Alike),
Alike), karena
karena pada
pada ibu
ibu hamil
hamil sensitive
sensitive terhadap
terhadap obat-
obat-
obatan
obatan karena
karena dapat
dapat menganggu
menganggu janinnya.
janinnya.
IPSG
IPSG
Goal 4 MEMASTIKAN BENAR LOKASI
OPERASI, BENAR PROSEDUR, DAN
BENAR PASIEN

1.
1. Memverifikasi
Memverifikasi lokasi,
lokasi, prosedur,
prosedur, dan
dan pasien
pasien yang
yang benar;
benar;
2.
2. Memastikan
Memastikan bahwa
bahwa semua
semua dokumen,
dokumen, foto
foto (imaging),
(imaging), hasil
hasil
pemeriksaan
pemeriksaan sepert
sepert USG
USG yang
yang relevan
relevan tersedia,
tersedia, diberi
diberi label
label dengan
dengan
baik,
baik, dan
dan dipampang
dipampang
3.
3. Lakukan
Lakukan verifikasi
verifikasi ketersediaan
ketersediaan setiap
setiap peralatan
peralatan khusus
khusus dan/atau
dan/atau
implant-implant
implant-implant yang
yang dibutuhkan.
dibutuhkan.
Goal 5 MENGURANGI RESIKO INFEKSI
TERKAIT DENGAN PELAYANAN
KESEHATAN
Pada
Pada masa
masa pranatal,
pranatal, perawat
perawat memberikan
memberikan Pendidikan
Pendidikan
kesehatan
kesehatan untuk
untuk menjaga
menjaga kesehatan
kesehatan selama
selama hamil
hamil Pada
Pada masa
masa
intranatal,
intranatal, petugas
petugas kesehatan
kesehatan harus
harus memperhatikan
memperhatikan universal
universal
precaution
precaution dan
dan alat-alat
alat-alat persalinan
persalinan dan
dan ruang
ruang bersalin
bersalin terjaga
terjaga
kesterilannya
kesterilannya
Pada
Pada masa
masa postnatal,
postnatal, dengan
dengan menjaga
menjaga kebersihan
kebersihan daerah
daerah
sekitar
sekitar vagina
vagina dan
dan luka
luka bekas
bekas episiotomi
episiotomi (prosedur
(prosedur bedah
bedah untuk
untuk
melebarkan
melebarkan jalan
jalan lahir)
lahir)
Goal 6 MENGURANGI RESIKO BAHAYA
AKIBAT PASIEN JATUH

Pada
Pada masa
masa prenatal,
prenatal, perawat
perawat memberikan
memberikan pendidikan
pendidikan
kesehatan
kesehatan kepada
kepada klien
klien untuk
untuk hindari
hindari menggunakan
menggunakan tangga,tangga,
jaga
jaga kebersihan
kebersihan lantai,
lantai, dll.
dll.
sPada
sPada masa
masa intranatal,
intranatal, perlu
perlu ditingkatkan
ditingkatkan keamanan
keamanan tempat
tempat
tidur
tidur serta
serta posisi
posisi ibu
ibu saat
saat melahirkan
melahirkan dengan
dengan tujuan
tujuan supaya
supaya
menurunkan
menurunkan resiko
resiko jatuh,
jatuh, dan
dan perlu
perlu diperhatikan
diperhatikan posisi
posisi ibu
ibu dan
dan
bayi
bayi setelah
setelah proses
proses melahirkan
melahirkan agar
agar bayi
bayi tidak
tidak jatuh.
jatuh.
  

Anda mungkin juga menyukai