Mekanika Fluida
Mekanika Fluida
STATIKA FLUIDA
Fluida adalah zat yang dapat mengalir. Jadi istilah fluida berlaku
untuk zat cair maupun gas.
1.1. TEKANAN
Untuk suatu fluida diam gaya yang bekerja padanya harus selalu
tegak lurus dengan permukaan fluida. Fluida diam tidak mampu
menahan gaya tangensial yang menyebabkan fluida tersebut.
mengalir. Jadi gaya yeng bekerja pada fluida diam adalah gaya
normal. Gaya yang bekerja per satuan luas permukaan fluida
disebut tekanan (p).
p = F/A
satuan dari tekanan adalah Pascal (N/m2), satuan lain :
1 bar = 105 Pa
1 atm = 101.325 Pa = 14,7 lb/in2 = 760 mm Hg
dy
dw
y p.dA
p2 y2
dp = - g dy
p1 y1
p2 - p1 = - g (y2 - y1 )
p = po + g h
1.3. PRINSIP PASCAL
Tekanan p di suatu titik di kedalaman h adalah
F p = po + g h
Bila tekana di permukaan diubah sebesar po
dengan cara memberikan gaya F, maka tekanan
di titik A berubah sebesar p, apabila massa
jenis fluida kostan.
p = po
dari sini tampak bahwa perubahan tekanan pada permukaan akan
diteruskan ke setiap titik pada fluida. Hal ini dinyatakan oleh
Blaise Pascal (1623 - 1662) dan disebut hukum Pascal :
Perubahan tekanan yang diberikan pada fluida akan diteruskan
ke setiap titik pada fluida dan dinding tempat fluida berada.
F1
A1 A2
F2
F1 F1
=
A1 A2
F1 = p 1 A = g h 1 A
F2 = p 2 A = g h 2 A
F = F 2 F1
F = g h2 A - g h1 A
F = g A (h2 - h1)
F=gAh
F=gV
Gaya tersebut sebesar berat zat cair yang dipindahkan oleh benda
tersebut.
2. DINAMIKA FLUIDA
2.1. ALIRAN FLUIDA
Aliran fluida mempunyai beberapa karakteristik, diantaranya :
a. Aliran fluida dapat merupakan aliran yang tunak (stedy) atau
tak tunak. Aliran tunak bila kecepatan fluida v di setiap titik
yang diberikan adalah konstan terhadap waktu (bukan fungsi
waktu, t)
b. Aliran fluida dapat merupakan aliran berolak (rotasional)
atau tak berolak. Aliran tak berolak bila setiap elemen fluida
tidak mempunyai kecepatan sudut netto terhadap titik
tersebut.
c. Aliran fluida dapat termampatkan (compressible) atau tak
termampatkan.
d. Aliran fluida dapat merupakan aliran yang kental (viscus)
atau tak kental.
Pembahasan pada bagian berukutnya akan dibatasi untuk aliran
fluida yang tunak, tak berolak, tak termampatkan dan tak
kental.
2.2. PERSAMAAN KONTINUITAS
Setiap partikel pada fluida mempunyai gerak yang dapat
digambarkan dengan garis arus (streamline).
A2
m1 = 1 A1 v1 t
Fluks di P = 1 A1 v1
Fluks di Q = 2 A2 v2
atau A v = konstan
Hasil ini merupakan kekekalan massa dalam dinamika fluida.
Jika fluida tersebut tak termampatkan maka 1 = 2. Sehingga
persamaan di atas menjadi
A v = konstan = fluks volume
2.3. PERSAMAAN BERNOULLI
Persamaan Bernoulli pada dasarnya merupakan pernyataan
teorema usaha-tenaga pada mekanika fluida. Perhatikan aliran
fluida (tunak, tak termampatkan, tak kental) yang mengalir pada
suatu pipa.
W = p1 A1 l1 p2 A2 l2 mg (y2 y1)
K = mv22 mv12
g y2 = p o + g y1
po = g (y2 - y1)
po = g h
3.2. MANOMETER GAS TERBUKA
Manometer ini mengukur tekanan gauge.
3.3.