TEKNIK PEMBAKARAN
Disusun Oleh
D3 KIMIA INDUSTRI
2016
0
PERATURAN PRAKTIKUM
I. KEHADIRAN
1. Praktikan dianggap absen jika datang terlambat 10 menit setelah jadwal
mengikuti praktikum.
2. Tidak dibenarkan memakai sandal, sepatu sandal dan sejenisnya.
3. Selama berlangsungnya praktikum tidak dibenarkan meningalkan ruangan
ratorium.
praktikum.
5. Laporan harus ditulis rapid dan diketik.
6. Setelah semua praktikum berakhir, akan diadakan ujian praktikum. Waktu
MODUL
PIROLISIS MINYAK PLASTIK JENIS ...... SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
A. TUJUAN PENGUJIAN
Adapun tujuan praktikum adalah
1
1. Mengetahui proses pirolisis plastic dan destilasi
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kuantitas dari bahan bakar yang
dihasilkan
3. Melakukan pengolahan limbah plastik menjadi bahan bakar
4. Mengetahui proses pengolahan limbah plastik menjadi bahan bakar minyak
5. Mengetahui jenis bahan bakar yang dihasilkan.
6. Mengetahui Karakterisasi Minyak Plastik.
B. MANFAAT
Adapun manfaat yang di dapatkan dari praktikum ini yaitu mahasiswa mengetahui
bagaimana plastik bisa diolah menjadi bahan bakar minyak yang bisa dijadikan
acuan sebagai bahan bakar alternative dimasa yang akan datang sekaligus
C. DASAR TEORI
Pendahuluan
Sampah merupakan masalah yang umum terjadi di Indonesia. Berdasarkan data
mencapai 167 ribu ton perhari dengan komposisi sampah plastik di Indonesia adalah
11%. Dalam pengelolaan sampah plastik, di Indonesia masih sulit dilakukan karena
sampah plastic akan menghasilkan asap beracun yang berbahaya bagi kesehatan
dan jika ditimbun maka dibutuhkan waktu 1000 tahun agar plastik dapat terurai
secara sempurna (Radar Sulteng, 2009). Isu yang berkembang saat ini adalah adalah
mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar cair airternatif dengan cara
pirolisis. Dengan cara ini dapat dihasilkan minyak dan gas yang bisa digunakan
sebagai bahan bakar alternative pengganti bahan bakar fosil (Bhattacharya, 2009).
Sampah plastik dicacah dan dimasukan dalam konverter dan dipanaskan hingga
suhu 900 C , lalu uap yang dihasilkan dikondensasi melalui crossflow kondensor.
Bahan bakar minyak yang dihasilkan pada suhu pemanasan 900C tersebut diuji
nilai kalor nya menggunakan Bom Kalorimeter dan pengujian Gas Chromatograf
(GC) Pengujian nilai kalor dilakukan menggunakan bom kalorimeter yang terdapat di
1. Pirolisis
Pirolisis adalah suatu proses penguraian material organic secara thermal pada
2
dari Bahasa Yunani pry artinya api dan lysis artinya memisahkan. Produk yang
dihasilkan dari proses pirolisis adalah padatan, minyak dan gas. Paddatan
mempunyai struktur seperti graft. Padatan tersusun atas karbon murni pada
temperature tinggi. Struktur ini bias juga ditemukan pada membrane fuel cell.
Minyak yang dihasilkan pada proses pirolisis dapat dibandingkan dengan minyak
tanah dan minyak ini merupakan sumber dari bahan kimia yang berharga misalnya
alkohol, asam organic, eter, karbone, aliphatic dan hidrokarbon aromatic dengan gas
yang dihasilkan berupa Cox, NOx, H2 dan alkane (Aydinli, B & Caglar, A,. 2010).
2. Pengertian Plastik
Plastik adalah salah satu jenis makromolekul yang dibentuk dengan proses
adalah Karbon dan Hidrogen. Untuk membuat plastik, salah satu bahan baku yang
sering digunakan adalah Naphta, yaitu bahan yang dihasilkan dari penyulingan
minyak bumi atau gas alam. Sebagai gambaran, untuk membuat 1 kg plastik
3. Jenis Plastik
Plastik dapat dikelompokkan menjadi dua macam yaitu thermoplastic dan
temperatur tertentu, akan mencair dan dapat dibentuk kembali menjadi bentuk yang
diinginkan. Sedangkan thermosetting adalah plastik yang jika telah dibuat dalam
bentuk padat, tidak dapat dicairkan kembali dengan cara dipanaskan. Berdasarkan
memungkinkan untuk didaur ulang. Jenis plastik yang dapat didaur ulang diberi
No
Kode Jenis plastic Penggunaannya
2 HDPE (High-density botol obat, botol susu cair, jerigen pelumas, dan
3
Polyethylene) botol kosmetik
lainnya
7 Other (O) jenis plastik lainnya selain dari no.1 hingga 6 botol
mainan lego
4. Sifat Thermal
Bahan Plastik Pengetahuan sifat thermal dari berbagai jenis plastik sangat penting
dalam proses pembuatan dan daur ulang plastik. Sifat-sifat thermal yang penting
adalah titik lebur (Tm), temperatur transisi (Tg) dan temperatur dekomposisi.
struktur sehingga terjadi perubahan dari kondisi kaku menjadi lebih fleksibel.Di
atas titik lebur, plastik mengalami pembesaran volume sehingga molekul bergerak
adalah temperatur di mana plastik mulai melunak dan berubah menjadi cair.
dinaikkan di atas temperatur lebur, plastik akan mudah mengalir dan struktur akan
energi yang mengikat rantai molekul. Secara umum polimer akan mengalami
dekomposisi pada suhu di atas 1,5 kali dari temperatur transisinya (Budiyantoro,
4
2010) Data sifat termal yang penting pada proses daur ulang plastik bisa dilihat
Bahan
PP 168 5 80
PA 260 50 100
ABS 110 85
PS 90 70
PMMA 100 85
PC 150 246
PVC 90 71
dianggap sudah tidak mempunyai nilai ekonomis lagi melalui proses fsik
dapat dibedakan menjadi empat cara yaitu daur ulang primer, daur ulang
sekunder, daur ulang tersier dan daur ulang quarter. Daur ulang primer adalah
daur ulang limbah plastik menjadi produk yang memiliki kualitas yang hampir
setara dengan produk aslinya. Daur ulang cara ini dapat dilakukan pada
sampah plastik yang bersih, tidak terkontaminasi dengan material lain dan
terdiri dari satu jenis plastik saja. Daur ulang sekunder adalah daur ulang yang
menjadi bahan kimia atau menjadi bahan bakar. Daur ulang quarter adalah
5
(Kumar dkk., 2011). Perbandingan energi yang terkandung dalam plastik
dengan sumber- sumber energi lainnya dapat dilihat pada tabel 3 berikut:
Polyethylene 46,3
Polypropylene 46,4
Polystyrene 41,4
Coal 24,3
Petrol 44,0
Diesel 43,0
LPGs 46,1
Kerosene 43,4
memecah rantai polimer menjadi senyawa dengan berat molekul yang lebih
rendah. Hasil dari proses cracking plastik ini dapat diguna sebagai bahan kimia
atau bahan bakar. Ada tiga macam proses cracking yaitu hidro cracking,
MPa. Dalam proses hydrocracking ini dibantu dengan katalis. Untuk membantu
6
pencapuran dan reaksi biasanya digunakan bahan pelarut 1-methyl
naphtalene, tetralin dan decalin. Beberapa katalis yang sudah diteliti antara
Penelitian tentang proses hydrocracking ini antara lain telah dilakukan oleh
reaktor semi alir (semi flow-fxed bed reactor) pada temperatur 300, 360, dan
400 C; rasio katalis/umpan 0,17; 0,25; 0,5 dengan laju alir gas hidrogen 150
lagi.
D. METODOLOGI
7
2. Alat dan bahan
Gambar Reaktor
8
Pada penelitian ini alat yang digunakan adalah seperangkat alat gelas
(merek pyrex iwaki), seperangkat alat destilasi(reaktor berbahan bakar gas LPG 3
kg), magnetic, piknometer tipe pyrex, termometer, kalorimeter bom, mesin motor.
lubang pembuangan.
4. Prosedur Pengujian
Pembuatan minyak plastik
a. Siapkan kompor bahan bakar gas, unit reaktor dan unit kondensor kemudian
bensin, pengisian dilakukan sampai air dalam botol meluap dan tidak ada
gelembung udara didalamnya. Setelah ditutup, botol direndam dalam bak air yang
bersuhu 20C selama beberapa menit kemudian diangkat dan dikeringkan dan
5. Tabel Pengamatan
Untuk memperoleh data yang dilakukan dalam pengujian kondensor dilaksanakan
9
Tabel 1. Formulir suhu reaktor
Jam Suhu
1 Jam
2 Jam
3 Jam
4 Jam
10
Lakukan analisa terhadap minyak yang di peroleh dari hasil pirolisis dan
bandingkan dengan minyak bensin/solar yang ada dipasaran. serta diuji emisi
11