Disuatu hari, ada seorang anak yang bernama Dio, ia
terkenal karena perilakunya yang tidak baik. *Dio sedang mencoret coret dinding di dekat sekolah* Lina : Loh, Dio(?) sedang apa kamu? Dio : Sudahlah, diam saja kamu! *Lalu Tora datang* Tora : Dio, sudah berapa kali diingatkan! Tidak boleh mencoret coret dinding sekolah! Dio : Ah, ini juga bukan urusanmu! *Dio pergi tanpa rasa bersalah* (Latar nya pindah) Aina : Sedang apa kamu disini? Dio : Lagi bersihin halaman(!) Aina : Lha(?) bersihin halam kok malah buang sampah sembarangan? Dio : Sudah tau, kok make nanya(!) Aina : Apa kamu tidak lihat? Disana ada larangan, kok masih ngeyel! Dio : Diam saja kau! *Aina pegi dengan rasa kesal* Keesokan harinya, (Di kelas) Syaffa : Loh? Uang ku mana? Aina: Ada apa syaf? Syaffa: Uang ku ilang.. Lina : Terakhir kamu taruh dimana? Syaffa: Aku taruh di meja, Lin. Tora : Kita cari bareng bareng saja. Restu : Iya, barangkali ada yang ngambil Saat sibuk mencari, lina menemukan uang dia tas Dio Lina : Syaf, ini uangmu? Syaffa : Iya, bener bener. Lo kok di tas nya Dio? Restu : Mungkin aja Dio yang nagambil Tora : Hush, jangan bilang kayak gitu. Mungkin aja orang lain *Dio datang* Dio : Ada apa ini? Kok ngumpul gini? Syaffa : Kamu kan yang ngambil uang ku? Dio : Baru aja dateng, udah main tuduh tuduh aja. Lina : Emang bener, kan. Tora : Sudah sudah, jangan ribut. Tora : Dio, apakah kamu yang mengambil uang nya syaffa? Dio : Bukan Restu : Sudahlah, jujur saja. Allah selalu melihat apa yang dilakukan HambaNya. Aina : benar. Allah juga Maha Mengetahui isi hati HambaNya. Syaffa : Bukan masalah seberapa besar jumalh uang itu, tp masalah kamu sama Allah. Dio : Ya, Aku ngaku salah. Aku udh terlalu sering bikin kalian marah atau kesel. Aku ngerasa bersalah. Tora : Dio, kamu harus selalu inget kalo Tuhan tu selalu mengawasi kita. Dio : Iya, Temen temen. Maafin aku ya kalo selama ini aku suka bikin salah.