MANAGEMENT
ANALISIS DAN EVALUASI DOKUMEN KONTRAK/PERJANJIAN -
Pada Surat Perjanjian/Kontrak Pemeliharaan Lift Gedung Dinas
Teknis Abdul Muis (Contoh Kontrak No 3)
ANITA CAROLLIN
TRISAKTI INTERNATIONAL
BUSINESS SCHOOL
DAFTAR ISI
Cover .............................................................. 1
Daftar Isi .............................................................. 2
I Pendahuluan .............................................................. 3
1 Overview .............................................................. 3
2 Tujuan Penulisan .............................................................. 4
II Alat Analisis Dan Evaluasi .............................................................. 4
III Hasil Analisis Dan Evaluasi .............................................................. 4
1 Syarat Keabsahan Kontrak/Perjanjian .............................................................. 4
(Validity Of Contracts)
2 Anatomi Dokumen Kontrak/Perjanjian .............................................................. 7
(Anatomy Of Contracts)
IV Penutup .............................................................. 19
V Daftar Pustaka 20
2
CONTRACT
ANALISIS DAN EVALUASI DOKUMEN KONTRAK/PERJANJIAN
MANAGEMENT
I. PENDAHULUAN
1. OVERVIEW
Dalam penyusunan atau perancangan kontrak harus benar-benar dipahami bahwa dokumen
kontrak ini adalah suatu dokumen hukum yang mengikat para pihak, hal ini sesuai dengan pasal
1338 KUH Perdata yang berbunyi Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai
Undang-Undang bagi mereka yang membuatnya.2 Dalam penyusunan dan perancangan kontrak
harus benar-benar mengidentifikasi dan memperhatikan apa saja yang seharusnya terdapat di
dalam kontrak tersebut. Penyusun dokumen kontrak setidaknya harus memiliki kemampuan dasar
dalam memahami jenis, isi dan pemilihan kata-kata yang akan menjadi kalimat hukum dalam
dokumen kontrak tersebut. Selain itu, diperlukan pemahaman mengenai bentuk formal kontrak, isi
dan asas-asas yang terkadung didalamnya, karena hal-hal yang bersifat sumir dalam suatu kontrak
yang disebabkan oleh kekeliruan dalam merumuskan suatu kalimat dapat menimbulkan akibat
1
Article 1233 ICC (Pasal 1233 Buku Ketiga KUH Perdata Republik Indonesia)
2
Buku Ketiga KUH Perdata Republik Indonesia
3
CONTRACT
ANALISIS DAN EVALUASI DOKUMEN KONTRAK/PERJANJIAN
MANAGEMENT
hukum yang fatal, karena kerugiannya tidak terbatas dan menghambat roda bisnis, bahkan
permasalahan tersebut dapat sampai bermuara ke kasus pidana atau perdata.3
2. TUJUAN PENULISAN
Analisis dokumen kontrak pada paper ini dimaksudkan untuk memahami dan
mereview/mengevaluasi validitas dan format penulisan dokumen kontrak dengan mengambil
contoh dokumen Surat Perjanjian/kontrak Pemeliharaan Lift Gedung Dinas Teknis Abdul Muis
antara Dinas Pelayanan Pajak Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dengan PT. Mitsubsihi Jaya
Elevator and Escalator, tanggal 2 Juli 2012.
Dengan mengambil contoh dokumen kontrak/perjanjian antara Dinas Pelayanan Pajak Provinsi
Daerah Khusus Ibukota Jakarta dengan PT. Mitsubsihi Jaya Elevator and Escalator, tanggal 2 Juli
2012 tentang Pemeliharaan Lift Gedung Dinas Teknis Abdul Muis Jakarta, berikut hasil analisis dan
evaluasi dokumen kontrak tersebut.
3
www.hukumonline.com, Perancangan dan Analisis Kontrak Bisnis yang Sah dan Berkepastian Hukum, 2011
4
CONTRACT
ANALISIS DAN EVALUASI DOKUMEN KONTRAK/PERJANJIAN
MANAGEMENT
Kesepakatan dapat dicapai jika terdapat penawaran (offer), yang menawarkan (offeror) dan
yang menerima tawaran (offeree). Offeror membuat penawaran untuk offeree; Offeree
memiliki kebebasan untuk menerima penawaran dan membuat sebuah kontrak/perjanjian
sehingga kesepakatan dicapai dan kontrak/perjanjian dibuat pada saat yang sama ketika
penawaran diterima. Hal tersebut digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1
Consent Reached5
Pada surat perjanjian/kontrak antara Dinas Pelayanan Pajak Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta dengan PT. Mitsubsihi Jaya Elevator and Escalator yang bertidak sebagai Offeror
adalah PT. Mitsubsihi Jaya Elevator and Escalator dan yang bertindak sebagai Offeree adalah
Dinas Pelayanan Pajak Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan keduanya bersepakat
bahwa PT. Mitsubsihi Jaya Elevator and Escalator akan melaksanakan perkerjaan (offer)
pemeliharaan lift gedung Dinas Teknis Abdul Muis dalam surat perjanjian No. 1544/076.35
tanggal 2 Juli 2012. Maka syarat validitas kontrak yang pertama sudah terpenuhi.
4
Buku Ketiga KUH Perdata Republik Indonesia, Bagian 2 Syarat-Syarat terjadinya suatu Perjanjian yang Sah
Pasal 1320.
5
Sugiastuti, Natasya Yunita, Validity of Contract, from The Point of View of the Indonesian Contract Law
Bahan ajar Contract Management, Trisakti International Business School, 2013
5
CONTRACT
ANALISIS DAN EVALUASI DOKUMEN KONTRAK/PERJANJIAN
MANAGEMENT
6
idem
7
idem
8
idem
6
CONTRACT
ANALISIS DAN EVALUASI DOKUMEN KONTRAK/PERJANJIAN
MANAGEMENT
Dari pembahasan diatas maka disimpulkan kontrak/perjanjian antara Dinas Pelayanan Pajak
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dengan PT. Mitsubsihi Jaya Elevator and Escalator ini
telah memenuhi 4 syarat keabsahan kontrak/perjanjian (validity of contract) sehingga bisa
dinyatakan valid. Dampak dari pembuatan kontrak yang dinyatakan valid adalah mengikat
berdasarkan hukum untuk kedua belah pihak yang bersepakat yaitu dalam hal ini antara Dinas
Pelayanan Pajak Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan PT. Mitsubsihi Jaya Elevator and
Escalator. Prinsip kontrak mengikat ini dinamakan Pacta Sunt Servanda.9 Berdasarkan pasal
1866 KUH Perdata Republik Indonesia, surat perjanjian/kontrak antara Dinas Pelayanan Pajak
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan PT. Mitsubsihi Jaya Elevator and Escalator dibuat
secara tertulis yang tertuang dalam surat kontrak/perjanjian sehingga dokumen ini dapat
menjadi instrumen utama bukti jika ada sengketa perdata dikemudian hari ini (written
evidence).
Anatomi kontrak adalah penting karena masing-masing bagian dari kontrak berfungsi khusus
dan tidak dapat ditukar penempatannya.10 Adapun komponen anatomi sebuah
kontrak/perjanjian adalah sebagai berikut:
a. Kepala Kontrak/Perjanjian (Heading of the Contract), yaitu bagian yang terdiri dari judul,
tanggal pembuatan kontrak, pihak-pihak yang bersepakat/melakukan kontrak, Recital Clause
or whereas clause (Latar belakang informasi pihak yang bersepakat), covenants atau tujuan,
pasal 1 adalah defenisi-defenisi;
b. Badan kontrak/perjanjian (The Corpus of The Contract), yaitu bagian yang terdiri dari pasal-
pasal tentang hak dan kewajiban yang telah disepakati oleh masing-masing pihak yang
melakukan perjanjian, adalah sangat penting untuk menyusun hak dan kewajiban yang jelas
dari pihak-pihak yang bersepakat agar: Kedua pihak memahami apa yang seharusnya
dilakukan dan hal-hal apa saja yang akan diterima jika ada pelanggaran dan Pengadilan akan
menuntuk syarat yang disebutkan dan pihak yang bersepakat dapat memprediksikan hasil
dengan tingkat akurasi yang lebih baik. Jika syarat-syarat yang diperlukan tidak disebutkan
atau ambigu/tidak jelas maka masing-masing pihak tidak dapat membuat
kontrak/perjanjian.11
9
Arcticle 1338 Paragrah I ICC (Pasal 1338 KUH Perdata Republik Indonesia)
10
Idem
11
idem
7
CONTRACT
ANALISIS DAN EVALUASI DOKUMEN KONTRAK/PERJANJIAN
MANAGEMENT
c. Pasal Antisipatif (Anticipatory Article), yaitu bagian yang terdiri dari pasal-pasal tentang
pelanggaran kontrak, catatan/pengingat, kompensasi, keadaan memaksa (force majeur)
hukum pemerintah, pilihan hukum/yuridiksi untuk penyelesaian sengketa, bahasa, jangka
waktu (durasi) perjanjian, amandemen (perubahan), keseluruhan perjanjian (entire of
agreement) dan keterpisahan perjanjian (severability).
d. Penutupan (Closing Provision), adalah termasuk informasi yang dimasukkan di dalam
kontrak dan penandatanganan kontrak/perjanjian.
Dari hasil analisis dan evaluasi kontrak/perjanjian antara Dinas Pelayanan Pajak Provinsi Daerah
Khusus Ibukota Jakarta dengan PT. Mitsubsihi Jaya Elevator and Escalator mengenai anatomi
kontrak/perjanjian dijelaskan sebagai berikut:
8
CONTRACT
ANALISIS DAN EVALUASI DOKUMEN KONTRAK/PERJANJIAN
MANAGEMENT
12
Idem
9
CONTRACT
ANALISIS DAN EVALUASI DOKUMEN KONTRAK/PERJANJIAN
MANAGEMENT
Dalam contoh surat perjanjian/kontrak ini, kepala surat perjanjian (heading of contract) yang
benar seharusnya dituliskan sebagai berikut:
10
CONTRACT
ANALISIS DAN EVALUASI DOKUMEN KONTRAK/PERJANJIAN
SURAT PERJANJIAN/KONTRAK MANAGEMENT
PEMELIHARAAN LIFT GEDUNG DINAS TEKNIS ABDUL MUIS
ANTARA DINAS PELAYANAN PAJAK PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
DAN PT. MITSUBISHI JAYA ELEVATOR DAN ESCALATOR [TITLE]
Pada hari ini, Senin, 2 Juli 2012 di Jakarta telah dibuat perjanjian oleh dan antara: [DATE]
Selanjutnya pihak pertama dan pihak kedua secara bersama-sama disebut PARA PIHAK dan masing-masing
disebut dalam kontrak ini.
MENIMBANG BAHWA
[PREMISE-RECITAL OR WHEREAS CLAUSE]
1. Pihak Pertama telah menyelenggarakan pengadaan langsung PEMELIHARAAN LIFT GEDUNG DINAS
TEKNIS ABDUL MUIS;
2. Pihak Kedua telah ditetapkan sebagai pemenang pengadaan langsung PEMELIHARAAN LIFT GEDUNG
DINAS TEKNIS ABDUL MUIS berdasarkan Surat Penunjukkan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) Nomor
365/2012 tanggal 29 Juni 2012 kebutuhan Dinas Pelayanan Pajak Provinsi DKI Jakarta;
3. Perwakilan Pihak Pertama dan Pihak Kedua menyatakan memiliki kewenangan untuk
menandatangani kontrak ini dan yang menandatangani mempunyai kewenangan untuk mengikat
pihak yang diwakili
Maka oleh karena itu, Pihak Pertama dan Pihak Kedua dengan ini sepakat dan setuju untuk membuat
kontrak dengan syarat-syarat dan ketentuan sebagai berikut: [CONSENT]
Pelaksanaan pekerjaan ini diizinkan dan sesuai dengan hukum peraturan perundangan yang berlaku di
Indonesia. [A LAWFUL CLAUSE]
PASAL 1
PENGERTIAN ISTILAH [DEFENITIONS]
Dalam surat perjanjian/kontrak ini terkandung beberapa pengertian istilah, diantaranya sebagai berikut:
1. Daerah adalah Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
2. ...dan seterusnya.
11
CONTRACT
ANALISIS DAN EVALUASI DOKUMEN KONTRAK/PERJANJIAN
MANAGEMENT
Hanya saja urutan isi atau corpus dokumen perjanjian/kontrak ini belum berurutan, seperti
dilihat diatas pasal 6, 7, 8 lompat ke 11, 12, lalu lompat ke 14, 15, 6, lalu lompat ke 18, dst
hal ini dikarenakan ada beberapa pasal yang seharusnya masuk pada pasal antisipatif
(Anticipatory Articles) masuk ke bagian Corpus, misalnya padal 9 yaitu tentang Penyesuaian
dan Kompensasi Harga Kontrak seharusnya masuk pada pasal kompensasi di bagian
Anticipatory Article. Sehingga seharusnya urutan point a p diatas berurutan yaitu dari
pasal 6 sampai dengan pasal 21 yang merupakan bagian corpus dari surat
perjanjian/kontrak.
12
CONTRACT
ANALISIS DAN EVALUASI DOKUMEN KONTRAK/PERJANJIAN
MANAGEMENT
Hasil analisis dan evaluasi bagian Anticipatory Article pada surat perjanjian/kontrak antara
Dinas Pelayanan Pajak Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dengan PT. Mitsubsihi Jaya
Elevator and Escalator seharusnya ditulis secara berurut seperti dijelaskan sebagai berikut:
13
CONTRACT
ANALISIS DAN EVALUASI DOKUMEN KONTRAK/PERJANJIAN
MANAGEMENT
kelalaiannya sendiri secara sengaja atau tidak sengaja akan dikenakan sanksi
finansial berupa dengan dengan ketentuan sebagai berikut... dan;
3) Pasal 22 tentang Resiko yaitu resiko pekerjaan jika ada kelalaian dari pihak
kedua sehingga hasil pekerjaan musnah sebelum diserahkan ke pihak pertama
atau terjadi kemacetan dalam ketersediaan alat dan bahan serta adanya
kerugian dari pihak ketiga maka menjadi tanggung jawab pihak kedua.
Pasal yang mengatur kompensasi ini sudah ada di surat perjanjian/kontrak seperti yang
dijelaskan diatas namun, letak penulisannya yang masih belum benar karena masih
masuk di bagian corpus bukan anticipatory articles.
c. Pasal Keadaan Memaksa (Force Majeur), yaitu suatu keadaan/kondisi yang tidak dapat
diantisipasi pada saat penandatanganan kontrak dan pihak-pihak yang mengalami force
majeur dan tidak dapat memenuhi kewajibannya maka tidak bisa diklaim untuk
membayar kompensasi atas kerugian pihak lain.13 Hal ini sudah diatur dalam pasal 17
Keadaan Memaksa (Force Majeur). Hanya saja letaknya masuk ke bagian corpus surat
perjanjian/kontrak seharusnya pasal ini masuk ke bagian pasal antisipatif (anticipatory
articles). Selain itu, dalam hal penulisan, sebaiknya diperbaiki yaitu pada ayat 1 ditulis
sebagai berikut :
Yang dimaksud kedaan kahar/memaksa (force mejeur) dalam perjanjian ini adalah
suatu keadaan yang terjadi diluar kemampuan Pihak Pertama dan Pihak Kedua sehingga
pelaksanaan pekerjaan yang telah ditentukan dalam surat perjanjian/kontrak menjadi
tidak dapat dipenuhi yaitu : Bencana Alam (gempa bumi, tanah longsor, badai dan
banjir), Perang, revolusi, makar, huru hara, pemberontakkan, kerusuhan dan
kekacauan...dst...
Seharusnya ditulis sebagai berikut :
Yang dimaksud kedaan kahar/memaksa (force mejeur) dalam perjanjian ini adalah
suatu keadaan yang terjadi diluar kemampuan Pihak Pertama dan Pihak Kedua sehingga
pelaksanaan pekerjaan yang telah ditentukan dalam surat perjanjian/kontrak menjadi
tidak dapat dipenuhi yaitu termasuk tapi tidak terbatas pada: Bencana Alam (gempa
bumi, tanah longsor, badai dan banjir), Perang, revolusi, makar, huru hara,
pemberontakkan, kerusuhan dan kekacauan...dst... sehingga jika ada hal-hal ini yang
dikategorikan force majeur namun tidak disebutkan dalam pasal tetap bisa diakomodir
juga.
13
idem
14
CONTRACT
ANALISIS DAN EVALUASI DOKUMEN KONTRAK/PERJANJIAN
MANAGEMENT
14
idem
15
idem
15
CONTRACT
ANALISIS DAN EVALUASI DOKUMEN KONTRAK/PERJANJIAN
MANAGEMENT
16
idem
16
CONTRACT
ANALISIS DAN EVALUASI DOKUMEN KONTRAK/PERJANJIAN
MANAGEMENT
Pihak Pertama telah memberikan persetujuan tertulis dan diatur di dalam perjanjian
tambahan (adendum) sehingga keterangan mengenai durasi kontrak ini menjadi sangat
jelas. Hanya saja penempatan pasal durasi ini salah yaitu seharusnya setelah pasal yang
mengatur tentang bahasa (language) di bagian anticapatory articles (pasal antisipatif)
bukan di bagian corpus surat perjanjian/kontrak.
h. Penghentian Perjanjian (Termination), adalah dapat terjadi jika: adanya penghentian
oleh salah satu pihak yang membuat kontrak; tidak bisa dijalankan oleh salah satu
pihak; dan habisnya masa berlaku kontrak.17 Pada surat perjanjian/kontrak antara
perjanjian antara Dinas Pelayanan Pajak Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dengan
PT. Mitsubsihi Jaya Elevator and Escalator, hal ini telah diatur secara rinci dalam pasal
24 tentang Pemutusan Perjanjian/Kontrak.
i. Perubahan Kontrak (Amandments), adalah kondisi perlu dilakukannya perubahan
terhadap kontrak yang sudah dijalankan/berlangsung.18 Pada surat perjanjian/kontrak
antara perjanjian antara Dinas Pelayanan Pajak Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
dengan PT. Mitsubsihi Jaya Elevator and Escalator hal mengenai amandemen ini sudah
diatur dalam pasal 21 tentang Perubahan/Adendum Kontrak dan dijelaskan secara rinci
dan lengkap pada dalam ayat 1 5 pasal tersebut.
j. Keseluruhan Perjanjian (The Entire Agreement), adalah pasal yang berisi untuk
membuat lebih jelas bagi pihak-pihak yang sepakat tulisan yang ada di dalam surat
perjanjian/kontrak adalah bagian dari keseluruhan dari dokumen perjanjian/kontrak
final.19 Pada surat perjanjian/kontrak antara perjanjian antara Dinas Pelayanan Pajak
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dengan PT. Mitsubsihi Jaya Elevator and
Escalator hal ini dijelaskan dalam pasal 31 di bagian penutup ayat 1 yang berbunyi
Segala sesuatu yang belum diatur dalam surat perjanjian ini atau perubahan-
perubahan yang dipandang perlu oleh kedua belah pihak akan diatur lebih lanjut dalam
surat perjanjian tambahan (adendum) yang nantinya merupakan bagian tidak
terpisahkan dari surat perjanjian/kontrak ini. Hanya saja pasal 31 ayat 1 ini salah
penempatan seharusnya ditempatkan di bagian pasal antisipatif (Anticipatory Articles)
bukan di bagian penutup surat perjanjian/kontrak.
k. Keterpisahan Perjanjian (Severability), adalah kalimat yang berisi penjelasan bahwa
jika ada bagian pasal tertentu menjadi tidak valid atau tidak berlaku dikarenakan suatu
17
Idem
18
idem
19
idem
17
CONTRACT
ANALISIS DAN EVALUASI DOKUMEN KONTRAK/PERJANJIAN
MANAGEMENT
alasan, maka bagian pasal yang lain (sisa semuanya) masih tetap berlaku.20 Dalam surat
perjanjian/kontrak antara perjanjian antara Dinas Pelayanan Pajak Provinsi Daerah
Khusus Ibukota Jakarta dengan PT. Mitsubsihi Jaya Elevator and Escalator hal ini tidak
disebutkan, tidak ada pasal yang menerangkan severability dalam perjanjian/kontrak
ini. Seharusnya pasal ini ada dan dituliskan setelah pasal the entire agreement
(keseluruhan perjanjian) dan bisa dinyatakan/dituliskan sebagai berikut: Jika terdapat
ketentuan yang invalid di dalam surat perjanjian untuk beberapa alasan, maka
ketentuan ini harus diperbaiki dan dipisahkan dari keseluruhan isi perjanjian/kontrak.
Sisa isi perjanjian atau isi lainnya akan tetap valid/berlaku dan ketentuan yang invalid
adalah bukan bagian dari isi perjanjian ini.
4. Bagian Penutup (Closing Provision of The Contract)
Pada bagian ini termasuk informasi tentang apa saja yang termasuk dalam dokumen kontrak
dan penandatangangan kontrak.21 Dalam surat perjanjian/kontrak antara perjanjian antara
Dinas Pelayanan Pajak Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dengan PT. Mitsubsihi Jaya
Elevator and Escalator hal ini dijelaskan dan dituliskan dengan benar dalam pasal 31 Penutup
ayat 2 yang berisi Surat Perjanjian/kontrak ini dibuat dalam rangkap 6, 2 diantaranya asli
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama, masing-masing untuk pihak
pertama dan pihak kedua serta pihak-pihak lain yang berkepentingan yang berkaitan dengan
pekerjaan ini. Lalu disebutkan dalam ayat 3 Surat perjanjian/kontrak ini ditandatangani
oleh kedua belah pihak di Jakarta pada hari dan tanggal tersebut diatas dan dinyatakan
berlaku sejak tanggal penandatanganan. Lalu dilakukan penandatanganan oleh pihak
Sekretaris Dinas Pelayanan Pajak Provinsi DKI Jakarta yang diwakili oleh Pak H. Djuli
Zulkarnain (disertai informasi NIP) sebagai Pejabat Pembuat Komitmen dan Pihak PT.
Mitsubishi Jaya Elevator dan Escalator yang diwakili oleh Bapak F. Christian Teguh Satrya
selaku Presiden Direktur PT. Mitsubishi Jaya Elevator dan Escalator (dibubuhi materai) dan
mengetahui Kepala Dinas Pelayanan Pajak Provinsi DKI Jakarta, bapak H. Iwan Setiawandi
(disertai informasi NIP).
Penggunaan materai pada surat perjanjian/kontrak ini adalah bukan sebagai syarat sah-nya
suatu dokumen kontrak/perjanjian melainkan dimaksudkan bentuk pembayaran pajak ke
negara selain itu surat perjanjian/kontrak yang dibuat dengan tujuan agar dapat dijadikan
bukti di pengadilan jika ada masalah dikemudian hari maka harus dibubuhi materai (Pasal 2
20
Idem
21
idem
18
CONTRACT
ANALISIS DAN EVALUASI DOKUMEN KONTRAK/PERJANJIAN
MANAGEMENT
UU No. 13 Tahun 1985 tentang Materai). Demikianlah maka sebaiknya pembubuhan materai
di surat perjanjian/kontrak dilakukan.
IV. PENUTUP
Demikianlah hasil analisis dan evaluasi dari salah satu contoh surat perjanjian/kontrak antara dua
pihak. Segala pembahasan diatas berdasarkan pada teori validitas dan anatomi penyusunan surat
perjanjian/kontrak serta buku ketiga KUH Perdata Republik Indonesia. Semoga paper ini dapat
menjadi masukan dalam proses penyusunan dokumen perjanjian/kontrak yang lain dan berguna
untuk keilmuan.
19
CONTRACT
ANALISIS DAN EVALUASI DOKUMEN KONTRAK/PERJANJIAN
MANAGEMENT
DAFTAR PUSTAKA
1. Surat Perjanjian/Kontrak Pemeliharaan Gedung Dinas Teknis Abdul Muis No. 1544/076.35
Tanggal 2 Juli 2012;
2. Buku Ketiga KUH Perdata Republik Indonesia;
3. www.hukumonline.com, Perancangan dan Analisis Kontrak Bisnis yang Sah dan
Berkepastian Hukum, 2011;
4. Sugiastuti, Natasya Yunita, Validity of Contract, from The Point of View of the Indonesian
Contract Law Bahan ajar Contract Management, Trisakti International Business School,
2013.
20