MATERNITAS
OLEH
SGD 4
Putu Dewi Diah Pertiwi (1502105005)
I G A Istri Agung Gayatri (1502105021)
Elizabeth Marques Leite (1502105030)
Ni Kadek Arie Octarini (1502105037)
Ni Made Rai Sita Yanti (1502105050)
Pande Ebin Anisa Putri (1502105054)
A A Gede Candra Dwipa (1502105056)
Putu Ayu Padmanila (1502105057)
Ni Kadek Ariani (1502105060)
I Made Adi Wiadnyana (1502105061)
DENPASAR
2017
DAFTAR ISI
Halaman Judul.....................................................................................................
Daftar Isi..............................................................................................................
BAB 1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ................................................................................
1.2 Tujuan...............................................................................................
1.3 Manfaat............................................................................................
BAB 2. Ringkasan Jurnal
2.1 Jurnal Pertama..................................................................................
2.2 Jurnal Kedua ....................................................................................
2.3Jurnal Ketiga ....................................................................................
BAB 3. Konsep Teori
BAB 4. Pembahasan
4.1 Anggaran Biaya................................................................................
4.2 Jadwal Kegiatan...............................................................................
BAB 5. Penutup
5.1Kesimpulan........................................................................................
5.2Saran..................................................................................................
Daftar Pustaka......................................................................................................
Lampiran Jurnal
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
1.1.1 Untuk mengetahui efektivitas pengaruh pijat punggung menggunakan
minyak essensial lavender terhadap produksi ASI.
1.1.2 Untuk mengetahui evidence based terbaru dalam praktik keperawatan.
1.1.3 Untuk mengetahui cara melakukan pijat punggung menggunakan minyak
lavender dalam memperlancar ASI.
1.1.4 Untuk mengetahui kelebihan, kekurangan, peluang dan ancaman dari pijat
punggung menggunakan minyak lavender.
1.3 Manfaat
1.3.1 Mahasiswa dapat memiliki pengetahuan mengenai pengaruh pijat punggung
menggunakan minyak lavender terhadap produksi ASI pada ibu setelah bedah
sesar.
1.3.2 Mahasiswa maupun Perawat dapat menerapkan evidence based terbaru sesuai
dengan implikasi keperawatan.
1.3.3 Mahasiswa mampu melakukan analisis jurnal mengenai pengaruh pijat
punggung menggunakan minyak lavender terhadap produksi ASI.
BAB II
RINGKASAN JURNAL
BAB III
KONSEP TEORI
Cakupan pemberian ASI ekslusif di Indonesia sangat berfluktuatif. Cakupan
ASI Eksklusif pada bayi 0-6 bulan pada tahun 2012 berdasarkan laporan sementara
hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 sebesar 42%. Kondisi
ini bertolak belakang dengan persentase pemberian susu formula sebagai makanan
pralakteal yang diberikan kepada bayi baru lahir. Seperti yang dilansir Riset
Kesehatan Dasar tahun 2010, riset ini dilakukan di 33 provinsi yang tersebar di
seluruh Indonesia. Hasil riset tersebut menunjukkan bahwa 71,3% bayi baru lahir
mendapatkan makanan tambahan berupa susu formula
ASI adalah makanan terbaik dan sempurna untuk bayi, karena mengandung
zat gizi yang sesuai kebutuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi (Depkes,
2002). Tidak seperti susu formula, terkadang beberapa zat yang terkandung
didalamnya tidak bisa dicerna dengan baik oleh usus bayi sehingga menimbulkan
permasalahan bagi bayi tersebut. Organisasi Kesehatan dunia (WHO) dan UNICEF
merekomendasikan pemberian ASI secara eksklusif semenjak bayi lahir sampai usia 6
bulan serta pemberian ASI terus-menerus yang diiringi dengan asupan makanan
komplementer sampai usianya 2 tahun atau lebih. Salah satu komponen ASI yang
sudah tidak diragukan lagi manfaatnya bagi bayi adalah zat anti kekebalan. Zat anti
kekebalan ini sangat berguna untuk daya tahan bayi agar tidak mudah terserang
penyakit.
Pengeluaran ASI yang tidak lancar erat kaitannya dengan hormon oksitosin,
sedangkan kelelahan yang dialami oleh ibu nifas setelah proses persalinan pervagina
berpengaruh terhadap ASI eksklusif, karena dengan kelelahan menyebabkan
penurunan oksitosin yang merupakan hormon untuk menunjang produksi ASI.
Apabila pengeluaran ASI tidak lancar maka kebutuhan nutrisi bayi tidak terpenuhi
(Werner, 2009). Selain hal tersebut banyak alasan yang diungkapkan ibu-ibu
berkaitan dengan kurang berhasilnya program ASI eksklusif ini, diantaranya adalah
ibu merasa bahwa ASInya tidak cukup, ASI tidak keluar, ibu bekerja dan kesulitan
menyusui. Pada hari-hari pertama pasca persalinan produksi ASI umumnya belum
maksimal. Merasa ASI yang keluar sedikit kebanyakan ibu menghentikan proses
menyusui dan langsung memberikan susu formula. Padahal proses menghisap inilah
yang penting untuk merangsang produksi ASI. Ketika bayi menghisap payudara, ibu
akan mengeluarkan hormon oksitosin yang membuat ASI mengalir dari dalam
alveoli, melalui saluran ASI (ducts/milk canals) menuju reservoir ASI yang terletak di
belakang areola ke dalam mulut bayi. Selain hisapan bayi, terdapat beberapa teknik
atau metode lain untuk merangsang produksi ASI salah satunya adalah dengan back
massage.
BAB IV
PEMBAHASAN
Nutrisi yang baik selama masa bayi akan mendorong pertumbuhan dan
perkembangan yang pesat selama golden period. Pemberian nutrisi yang baik perlu
didukung dengan adanya kesempatan untuk berinteraksi sosial, psikologis, dan
bahkan pendidikan antara orang tua dan bayinya (Perry et al., 2010). Pemberian
nutrisi yang optimal sejak dini dapat diberikan melalui pemberian air susu ibu (ASI)
secara eksklusif bagi bayi baru lahir. American Academy of Pediatrics (AAP)
merekomendasikan pemberian ASI eksklusif kepada bayi minimal 6 bulan dan dapat
dilanjutkan sampai bayi berusia 12 bulan (Perry et al., 2010). Cakupan pemberian
ASI eksusif pada bayi usia 0 sampai 6 bulan di Indonesia pada tahun 2012 masih
cukup rendah yakni sebesar 42 % dimana target pencapaian pemberian ASI eksklusif
pada tahun 2014 sebesar 80 % (Riskesdas, 2013). Pada ibu yang melahirkan dengan
secsio sesaria berisiko tiga kali lebih besar mengelami hambatan dalam proses
menyusui. Proses melahirkan secsio sesaria memiliki hubungan keterlambatan dalam
proses laktogenesis dan menyusui dini. Keterlambatan tersebut disebabkan oleh
proses pemulihan yang membutuhkan waktu yang lama, prosedur oprasi
menimbulkan masa nyeri, kecemasan, serta kelemahan (Riordan & Wambach, 2010).
Sebagai upaya untuk memebantu pencapaian peran maternal pada wanita post partum
dengan seksio sesaria, peran perawat maternitas sebagai pemberi asuhan utama dapat
melakukan intervensi pijat punggung menggunakan aromaterapi lavender. Kelompok
SGD 4 mengangkat jurnal dengan judul pengaruh pijat punggung mengguakan
minyak esensial lavender terhadap produksi ASI pasca bedah sesar di RSUD
Panembahan Senopati Sentul. Jurnal ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan
proporsi ASI pada kelompok pijat punggung menggunakan minyak esensial lavender
dan kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukan ada perbedaan kelancaran
produksi ASI antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Hasil penelitian juga
menunjukan nilai OR sebesar 4,48 yang berarti responden yang mendapatkan
intervensi pijat punggung menggunakan minyak esensial lavender berpeluang
mengalami kelancaran produksi ASI 4,84 kali dibandingkan dengan responden yang
tidak mendapatkan perlakukan pijat punggung.
Penggunaan aromaterapi lavender melalui pemijatan atau ketika minyak esensial akan
menguap dan diinhalasi oleh klien akan memeberikan rasa ketenangan. Manfaat lain
ketika minyak esensial digunakan melalui pemijatan atau melalui sentuhan lembut,
memungkinkan klien untuk rileks, mengurangi ketegangan otot dan mampu
melancarkan pengeluaran ASI (Biancuzzo, 2003). Hasil penelitian menunjukan
intervensi pijat punggung menggunakan minyak esensial lavender berpengaruh
terhadap produksi ASI pasca bedah sesar. Aromaterapi dugunakan secara luas sebagai
terapi komplementer yang ditujukan untuk meningkatkan relaksasi, kenyamanan,
menurunkan nyeri dan meningktkan kesejahteraan ibu hamil maupun ibu postpartum.
Penelitian ini juga didukung dengan jurnal yang berjudul pijat punggung dan
percepatan pengeluaran ASI pada ibu post partum. Penelitian ini menggunakan desai
penelitian Pre Eksperimental Design atau quasi Experimentdengan rancangan Post-
test only. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan
lembar observasi yang berisi tentang percepatan pengeluaran ASI yang diobservasi
sampai ASI keluar. Hasil penelitian menunjukan bahwa pijat punggung dapat
mempercepat pengeluaran ASI pada ibu post partum. Pijat punggung dapat
mempercepat pengeluaran ASI karena dasar dari teknik pijat punggung adalah untuk
merangsang refleks oksitosin. Oksitosin merupakan homon yangberperan dalam
pengeluara ASI. Sloane (2003) menyebutkan bahwa pelepasan oksitosin dihambat
oleh stress emosional, sumber lin mengatakan reflek ini juga dhambat oleh stress fisik
dan stress psikologis seperti emosi, rasa lelah, rasa malu, rasa khawatir, keadaan
bingung, pikiran kacau, takut dan cemas(Jane & Melvyn, 2007). Sehingga dengan
teknik akupressur atau pijat dapat mengurangi sensai nyeri melalui peningkatan
endorfin, yaitu hormon yang mampu menghadirkan rasa rileks pada tubuh secara
alami, memblok reseptor nyeri keotak sehingga dapat membantu pengeluaran hormon
oksitosin yang dapat merangsang pengeluaran ASI.
Penelitian ini juga didukung dengan jurnal kedua dengan judul efektifitas pijat
punggung menggunakan minyak esensial lavender terhadap produksi ASI ibu pasca
salin. Jurnal ini menggunakan 5 model multivariat dengan parameter kekuatan
hubungan Risiko Relatif (RR) didapatkan kelompok perlakukan pijat punggung
menggunakan lavender RR 3,33, massase (pijat punggung menggunakan virgin
coconut oil) RR 1,95multipara RR 2,13, primipara sebagai reference , tidak obesitas
RR 2,05, obesitas sebagai refernce , frekuensi menyussui sering RR 2,49 dan
frekuensi menyusui jarang sebagai reference. Hasil analisis multivariat menunjukan
bahwa yang paling berpengaruh terhadap produksi ASI adalah pijat punggung
menggunakan minyak esensial lavender. Peminjatan dengan menggunakan minyak
esensial membuktikan dapat meningkatkan produksi ASI.
Berdasarkan pada ketiga jurnal yang digunakan menunjukan bahwa penerapan pijat
punggung dan penggunaan aroma terapy lavender dapat meningkatkan produksi ASI
pada ibu pasca melahirkan dengan persalinan sesar. Penerapan pijat punggung di
Indonesia direkomendasikanuntuk dapat diterapkan pada ibu pasca persalinan yang
mengalami gangguan dalam memproduksi ASI. Pijat punggung ini juga tidak
memiliki dampak yang buruk pada ibu yang melakukan teknik pijat punggung.
Sejauh ini keberadaan teknik pijang punggung untuk memperlancar ASI tidak
melanggar kode etik yang ada. Pijat punggung ini akan sangat bermafaat apabila
diterapkan dengan prosedur yang baik dan benar. Dengan begitu pijat punggung dan
penggunaan aromaterapy telah terbukti dapat memperlancar produksi ASI ibu pasca
melahirkan. Tentunya hal ini akan mendungkung keberhasilan pemberian ASI
eksklusif yang minimal pemberian selama 6 bulan.
Analisis Swot
Strenght :
Pijat pungung adalah salah satu alternative intervensi yag dapat meningkatkan
kelancaran produksi ASI karena dasar dari tekhnik pijat punggung adalah
untuk meransang reflek oksitosin.
Aromaterapi lavender mempunyai efek terapi secara psikologis.
Ibu yang mendapatkan intervensi pijat punggung menggunakan minyak
esensial lavender berpeluang mengalami kelancaran produksi ASI lebih besar
dibandingkan ibu yang tidak mendapatkan perlakuan pijat punggung.
Weakness :
Peneliti belum dapat menjelaskan pengaruh pijat punggung mengunakan
minyak esensial lavender terhadap kadar hormon prolaktin pada ibu.
Oportunity :
Hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar dalam penentuan kebijakan di ruang
nifas untuk memberikan intervensi pemijatan punggung menggunakan
minyak esensial lavender sebagai prosedur rutin untuk membantu ibu dalam
meningkatkan produksi ASI.
Treat :
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Chertok, I. R., & Shoham-Vardi, I. (2008) Infant hospitalization and breastfeeding
post caesarean section. British journal of Nursing, 17, pp.786-791.
Perry, E., Shanon., Hockenberry, J.M., Lowdermilk, L.D., & Wilson. D., (2010)
Maternal Child Nursing Care (4th edition). Canada: Mosby Elsevier.