Anda di halaman 1dari 17

STUDENT PROJECT

MATERNITAS

OLEH
SGD 4
Putu Dewi Diah Pertiwi (1502105005)
I G A Istri Agung Gayatri (1502105021)
Elizabeth Marques Leite (1502105030)
Ni Kadek Arie Octarini (1502105037)
Ni Made Rai Sita Yanti (1502105050)
Pande Ebin Anisa Putri (1502105054)
A A Gede Candra Dwipa (1502105056)
Putu Ayu Padmanila (1502105057)
Ni Kadek Ariani (1502105060)
I Made Adi Wiadnyana (1502105061)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2017
DAFTAR ISI

Halaman Judul.....................................................................................................
Daftar Isi..............................................................................................................
BAB 1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ................................................................................
1.2 Tujuan...............................................................................................
1.3 Manfaat............................................................................................
BAB 2. Ringkasan Jurnal
2.1 Jurnal Pertama..................................................................................
2.2 Jurnal Kedua ....................................................................................
2.3Jurnal Ketiga ....................................................................................
BAB 3. Konsep Teori
BAB 4. Pembahasan
4.1 Anggaran Biaya................................................................................
4.2 Jadwal Kegiatan...............................................................................
BAB 5. Penutup
5.1Kesimpulan........................................................................................
5.2Saran..................................................................................................

Daftar Pustaka......................................................................................................
Lampiran Jurnal
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Nutrisi yang baik selama bayi akan mendorong pertumbuhan dan perkembangan
yang pesat selama golden period. Pemberian nutrisi yang optimal sejak dini dapat
diberikan melalui pemberian air susu ibu (ASI) secara ekslusif bagi bayi baru
lahir. Air Susu Ibu terbukti mempunyai keunggulan yang tidak tergantikan oleh
makanan dan minuman apapun karena ASI mengandung zat gizi yang paling
tepat, lengkap dan selalu menyesuaikan dengan kebutuhan bayi setiap saat (Perry
et al., 2010). Pemberian ASI juga menjadi salah satu perhatian pemerintah yang
tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 33 tahun 2012 yang menjelaskan
kepada tenaga kesehatan dan penyelenggara fasilitas pelayanan kesehatan wajib
memberikan ASI kepada bayi segera dalam waktu 1 (satu) jam setelah lahir.
Cakupan pemberian ASI ekslusif pada bayi usia 0 sampai 6 bulan di Indonesia
pada tahun 2012 berdasarkan laporan sementara hasil Survei Demografi dan
Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 masih cukup rendah yakni sebesar 42%.
(Rikesdas, 2013).
Penurunan produksi ASI dialami oleh ibu yang melahirkan dengan operasi seksio
sesarea sehingga ibu mengalami kesulitan pada saat menyusui bayinya. Hal ini
sesuai dengan penelitian Chertox dan Shoham Vardi (2008) yang menunjukan
bahwa ibu yang melahirkan dengan seksio sesarea beresiko 3 kali lebih besar
untuk mengalami hambatan dalam proses menyusui dibandingkan lahir normal
karena ibu pasca bedah sesar masih membutuhkan pengawasan, kondisi ibu masih
lemah serta bayi masih membutuhkan observasi setelah lahir.Keluhan mengenai
kekurangan produksi ASI menjadi masalah dengan angka kejadian antara 11-54%.
Kejadian kekurangan produksi ASI menyebabkan banyak ibu dengan mudah
memberikan makanan prelakteal seperti susu, madu, air kelapa, pisang dan air
tajin. Pemberian makanan prelakteal ini menyebabkan jumlah pemberian ASI
eksklusif berkurang (Rikesdas, 2013).
Pijat punggung menggunakan minyak esensial lavender merupakan salah satu
intervensi keperawatan yang diharapkan membantu ibu post partum
meningkatkan produksi ASI sehingga mampu mendukung pemberian ASI ekslusif
pada bayi baru lahir.Oleh karena itu, kami melakukan analisis jurnal mengenai
pengaruh pijat punggung menggunakan minyak lavender terhadap kelancaran
produksi ASI pada ibu pasca bedah sesar. Dalam melakukan anilisis ini, jurnal
utama didukung oleh dua jurnal yang membahas mengenai efektivitas pijat
punggung menggunakan minyak lavenderhasil penelitian tersebutmenunjukkan
adanya perbedaan kelancaran produksi ASI antara kelompok pijat punggung
menggunakan minyak esensial lavenderdibandingkan dengan kelompok yang
tidak diberikan pijat punggung.

1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
1.1.1 Untuk mengetahui efektivitas pengaruh pijat punggung menggunakan
minyak essensial lavender terhadap produksi ASI.
1.1.2 Untuk mengetahui evidence based terbaru dalam praktik keperawatan.
1.1.3 Untuk mengetahui cara melakukan pijat punggung menggunakan minyak
lavender dalam memperlancar ASI.
1.1.4 Untuk mengetahui kelebihan, kekurangan, peluang dan ancaman dari pijat
punggung menggunakan minyak lavender.
1.3 Manfaat
1.3.1 Mahasiswa dapat memiliki pengetahuan mengenai pengaruh pijat punggung
menggunakan minyak lavender terhadap produksi ASI pada ibu setelah bedah
sesar.
1.3.2 Mahasiswa maupun Perawat dapat menerapkan evidence based terbaru sesuai
dengan implikasi keperawatan.
1.3.3 Mahasiswa mampu melakukan analisis jurnal mengenai pengaruh pijat
punggung menggunakan minyak lavender terhadap produksi ASI.
BAB II

RINGKASAN JURNAL

2.1 Jurnal Pertama


Judul : Pengaruh Pijat Punggung Menggunakan Minyak Esensial Lavender
Terhadap Produksi Asi Pasca Bedah Sesar Di Rsud Panembahan
Senopati Bantul
Nama penulis : Venny Vidayanti

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan menggunakan


rancangan posttest only nonequivalent control group dengan pendekatan kuantitatif.
Populasi Target dalam penelitian ini yakni ibu post partum 24 jam pasca bedah sesar
yang bersedia untuk diteliti di Ruang Alamanda RSUD Panembahan Senopati
Bantul.
Besar sampel dalam penelitian ini dihitung menggunakan rumus uji hipotesis
beda proporsi pada 2 kelompok tidak berpasangan dengan total responden sejumlah
64 responden yang terdiri dari32 responden kelompok pijat punggung menggunakan
minyak esensial lavender dan 32 responden kelompok kontrol tanpa pemijatan.
Pijat dalam penelitian ini merupakan pemijatan punggung yang dimulai dari
bagian bawah leher, costae ke 5-6 sampai scapula disepanjang kedua sisi tulang
belakang secara sirkuler dengan penekanan menggunakan kedua ibu jari yang dapat
memberikan stimulasi sensori somatik melalui jalur aferen sehingga merangsang
hipofisis posterior melepaskan hormon oksitosin. Pemijatan dilakukan mulai 24 jam
pasca bedah sesar dengan frekuensi 2 kali sehari selama 3 hari. Penggunaan minyak
esensial lavender dalam penelitian ini menggunakan minyak esensial lavender dengan
nama produk Lavender Oil40/42.
Dari hasil uji statistik diperoleh p-value 0,006 yang artinya terdapat perbedaan
kelancaran produksi ASI antara kelompok intervensi dan kontrol. Ibu yang
mendapatkan intervensi pijat punggung menggunakan minyak esensial lavender
berpeluang mengalami kelancaran produksi ASI 4,84 kali dibandingkan dengan
responden yang tidak mendapatkan perlakuan pijat punggung.
Salah satu tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan proporsi ASI
pada kelompok pijat punggung menggunakan minyak esensial lavender dengan
kelompok kontrol yang tidak mendapatkan perlakuan pemijatan. Hasil penelitian
menunjukkan ada perbedaan kelancaran produksi ASI antara kelompok intervensi
pijat punggung menggunakan minyak esensial lavender dan kelompok kontrol. Hasil
penelitian juga menunjukkan nilai OR sebesar 4,84 yang berarti responden yang
mendapatkan intervensi pijat punggung menggunakan minyak esensial lavender
berpeluang mengalami kelancaran produksi ASI 4,84 kali dibandingkan dengan
responden yang tidak mendapatkan perlakuan pijat punggung.

2.2 Jurnal Kedua


Judul : Efekttifitas pijat punggung menggunakan minyak esensial lavender terhadap
produksi Asi Ibu pasca salin
Nama Penulis : Wahida Yuliana, Mohammad Hakimi, Yuli Isnaeni
Berdasarkan penelitian Wahida Yuliana dkk , rancangan penelitian yang
digunakan adalah Quasi experiment with post test only nonequivalent control grup
design. Teknik sampling yang dipilih consecutive sampling dengan jumlah setiap
kelompok 30 responden. Responden adalah ibu pasca salin hari pertama yang
melahirkan bayi aterm dan tidak memiliki kelainan payudara, berencana memberikan
ASI, mendapatkan ijin suami dan tidak alergi minyak lavender. Kelompok terdiri dari
kelompok kontrol, pijat punggung menggunakan virgin coconut oil (VCO) dan pijat
punggung menggunakan minyak esensial lavender.
Hasil analisi multivariat menunjukkan bahwa yang paling berpengaruh
terhadap produksi ASI adalah pijat punggung menggunakan minyak esensial
lavender karena mempunyai nilai RR terbesar yaitu 3,33 artinya perlakuan pijat
punggung menggunakan minyak esensial lavender mempunyai resiko 3,33 kali
meningkatkan produksi ASI setelah dikontrol oleh perlakuan massase, paritas, IMT
dan frekuensi menyusui.

2.3 Jurnal Ketiga


Judul : Pijat Punggung Dan Percepatan Pengeluaran Asi Pada Ibu Post Partum
Nama penulis : Wahyu Nur Safitri, Susilaningsih, Ardi Panggayuh
Dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian Pre Eksperimental
Design atau Quasi Experiment dengan rancangan Post-test only. Responden (100%)
dalam penelitian ini berusia 20-35 tahun. Observasi percepatan pengeluaran ASI
dilaksanakan sesudah diberi perlakuan pijat punggung kemudian dibandingkan
dengan kelompok kontrol. Instrumen dalam penelitian ini adalah lembar observasi
dan SOP. Lembar observasi berisi data karakteristik responden yaitu kode responden,
pendidikan, pekerjaan, usia, paritas (anak ke), tanggal persalinan, informasi
perawatan payudara, tambahan susu formula, pantang makan, istirahat dan
pengeluaran ASI. Sedangkan SOP berisi prosedur pijat punggung. Peneliti
menggunakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan lembar observasi yang
berisi tentang percepatan pengeluaran ASI yang diobservasi sampai ASI keluar. Dari
hasil yang didapat adanya pengaruh yang signifikan antara pijat punggung terhadap
percepatan pengeluaran ASI pada ibu post partum di RB As-Syifa Husada Kecamatan
Poncokusumo Kabupaten Malang. Jadi kesimpulan dari ketiga jurnal ini bahwa
pemijatan punggung menggunakan minyak lavender dan observasi dan SOP sangat
efektif untuk pengeluaran ASI pada selesai persalinan.

BAB III

KONSEP TEORI
Cakupan pemberian ASI ekslusif di Indonesia sangat berfluktuatif. Cakupan
ASI Eksklusif pada bayi 0-6 bulan pada tahun 2012 berdasarkan laporan sementara
hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 sebesar 42%. Kondisi
ini bertolak belakang dengan persentase pemberian susu formula sebagai makanan
pralakteal yang diberikan kepada bayi baru lahir. Seperti yang dilansir Riset
Kesehatan Dasar tahun 2010, riset ini dilakukan di 33 provinsi yang tersebar di
seluruh Indonesia. Hasil riset tersebut menunjukkan bahwa 71,3% bayi baru lahir
mendapatkan makanan tambahan berupa susu formula

ASI adalah makanan terbaik dan sempurna untuk bayi, karena mengandung
zat gizi yang sesuai kebutuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi (Depkes,
2002). Tidak seperti susu formula, terkadang beberapa zat yang terkandung
didalamnya tidak bisa dicerna dengan baik oleh usus bayi sehingga menimbulkan
permasalahan bagi bayi tersebut. Organisasi Kesehatan dunia (WHO) dan UNICEF
merekomendasikan pemberian ASI secara eksklusif semenjak bayi lahir sampai usia 6
bulan serta pemberian ASI terus-menerus yang diiringi dengan asupan makanan
komplementer sampai usianya 2 tahun atau lebih. Salah satu komponen ASI yang
sudah tidak diragukan lagi manfaatnya bagi bayi adalah zat anti kekebalan. Zat anti
kekebalan ini sangat berguna untuk daya tahan bayi agar tidak mudah terserang
penyakit.

Pengeluaran ASI yang tidak lancar erat kaitannya dengan hormon oksitosin,
sedangkan kelelahan yang dialami oleh ibu nifas setelah proses persalinan pervagina
berpengaruh terhadap ASI eksklusif, karena dengan kelelahan menyebabkan
penurunan oksitosin yang merupakan hormon untuk menunjang produksi ASI.
Apabila pengeluaran ASI tidak lancar maka kebutuhan nutrisi bayi tidak terpenuhi
(Werner, 2009). Selain hal tersebut banyak alasan yang diungkapkan ibu-ibu
berkaitan dengan kurang berhasilnya program ASI eksklusif ini, diantaranya adalah
ibu merasa bahwa ASInya tidak cukup, ASI tidak keluar, ibu bekerja dan kesulitan
menyusui. Pada hari-hari pertama pasca persalinan produksi ASI umumnya belum
maksimal. Merasa ASI yang keluar sedikit kebanyakan ibu menghentikan proses
menyusui dan langsung memberikan susu formula. Padahal proses menghisap inilah
yang penting untuk merangsang produksi ASI. Ketika bayi menghisap payudara, ibu
akan mengeluarkan hormon oksitosin yang membuat ASI mengalir dari dalam
alveoli, melalui saluran ASI (ducts/milk canals) menuju reservoir ASI yang terletak di
belakang areola ke dalam mulut bayi. Selain hisapan bayi, terdapat beberapa teknik
atau metode lain untuk merangsang produksi ASI salah satunya adalah dengan back
massage.

Menurut Werner, 2009 massage yang dilakukan didaerah punggung


memberikan stimulus pada area dermis dan fassia subcutan. Pada daerah kulit ini
terdapat custaneouscera sebagai saraf sensorik yang mengaktifasi nervusvagus.
Nervusvagus ini terletak dijalur aferen yang merangsang hipofisis posterior dengan
mengaktifasi serabut alfa beta dan konduksi lambat subpopulasi serabut c. Situasi ini
menyebabkan hipofisis posterior menghasilkan hormon oksitosin. Oksitosin yang
dilepaskan oleh hipofifis posterior akan dialirkan ke dalam darah dan sampai pada
organ tujuan yaitu sel mioepitel di sekitar alveoli dan sel mioepitel di uterus.
Kemudian hormone oksitosin merangsang sel mioepitel sehingga kantung alveolus
tertekan, tekanan meningkat dan duktus memendek dan melebar. Hal tersebut akan
membuat ASI mengalir dari dalam alveoli, melalui saluran ASI menuju reservoir ASI
yang terletak di belakang areola ke dalam muyut bayi. Selain memberikan
rangsangan pada saraf dibagian kulit, pijatan juga memberikan tekanan pada titik
spinal ditulang belakang yaitu pada dorsal 3 yang berhubungan dengan organ
payudara. Pijatan ini dapat memberikan efek relaksasi pada organ ini.

Teori mengenai aromaterapi didalam buku Primadiatry 2002 menjelaskan


mengenai mekanisme penggunaan aromaterapi yang terserap kedalam tubuh manusia.
Lavender merupakan aromaterapi yang direkomendasikan untuk ibu pasca persalinan
karena memberikan efek relaksasi. Pada pusat penciuman menerima molekul aroma
lavender pada olfactory epithelium sebagai reseptor ujung syaraf dirambut getar di
dalam hidung. Berbagai neuron menginterpretasikan bau dan mengantar ke sistem
limbik.Chu &Kemper (2001) dalam Ujiningtyas (2012) Menjelaskan bahwa salah
satu manfaat klinis lavender dalam neuropsikiatri adalah sebagai agen sedatif,
antikonvulsan, anxiolitic, dan analgetik. Lavender merupakan salah satu aromaterapi
yang mempunyai efek terhadap amygdala dalam otak dan mampu menghasilkan efek
sedatif (Snyder & Lindquist, 2002).

BAB IV
PEMBAHASAN

Nutrisi yang baik selama masa bayi akan mendorong pertumbuhan dan
perkembangan yang pesat selama golden period. Pemberian nutrisi yang baik perlu
didukung dengan adanya kesempatan untuk berinteraksi sosial, psikologis, dan
bahkan pendidikan antara orang tua dan bayinya (Perry et al., 2010). Pemberian
nutrisi yang optimal sejak dini dapat diberikan melalui pemberian air susu ibu (ASI)
secara eksklusif bagi bayi baru lahir. American Academy of Pediatrics (AAP)
merekomendasikan pemberian ASI eksklusif kepada bayi minimal 6 bulan dan dapat
dilanjutkan sampai bayi berusia 12 bulan (Perry et al., 2010). Cakupan pemberian
ASI eksusif pada bayi usia 0 sampai 6 bulan di Indonesia pada tahun 2012 masih
cukup rendah yakni sebesar 42 % dimana target pencapaian pemberian ASI eksklusif
pada tahun 2014 sebesar 80 % (Riskesdas, 2013). Pada ibu yang melahirkan dengan
secsio sesaria berisiko tiga kali lebih besar mengelami hambatan dalam proses
menyusui. Proses melahirkan secsio sesaria memiliki hubungan keterlambatan dalam
proses laktogenesis dan menyusui dini. Keterlambatan tersebut disebabkan oleh
proses pemulihan yang membutuhkan waktu yang lama, prosedur oprasi
menimbulkan masa nyeri, kecemasan, serta kelemahan (Riordan & Wambach, 2010).

Sebagai upaya untuk memebantu pencapaian peran maternal pada wanita post partum
dengan seksio sesaria, peran perawat maternitas sebagai pemberi asuhan utama dapat
melakukan intervensi pijat punggung menggunakan aromaterapi lavender. Kelompok
SGD 4 mengangkat jurnal dengan judul pengaruh pijat punggung mengguakan
minyak esensial lavender terhadap produksi ASI pasca bedah sesar di RSUD
Panembahan Senopati Sentul. Jurnal ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan
proporsi ASI pada kelompok pijat punggung menggunakan minyak esensial lavender
dan kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukan ada perbedaan kelancaran
produksi ASI antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Hasil penelitian juga
menunjukan nilai OR sebesar 4,48 yang berarti responden yang mendapatkan
intervensi pijat punggung menggunakan minyak esensial lavender berpeluang
mengalami kelancaran produksi ASI 4,84 kali dibandingkan dengan responden yang
tidak mendapatkan perlakukan pijat punggung.

Pijat punggung merupakan salah satu alternatif intervensi untuk memebantu


meningkatkan ASI. Pijat punggung yang dimaksud adalah pemijatan pada sepanjang
tulang belakang dimulai dari batasbawah leher sampai tulang costae kelima-keenam
dan meupakan usaha untuk merangsang pengeluaran hormon oksitosin setelah
melahirkan. Pijat pungung dilakukan untuk merangsang refleks oksitosin atau reflex
let down melalui stimulasi sensori somatik dari sistem aferen. Mario, 2004
menjelaskan bahwa pemijatan merupakan salah satu stimulasi sensori somatik
melalui penekanan jaringan lunak yang dapat menghubungkan jalur sistem saraf
perifer terhadap sistem saraf pusat sehingga mampu menghasilkan refleks pada
sistem saraf otonom menginervasi otot-otot polos di dalam tubuh manusia sehingga
dengan melakukan oemijatakan punggung pada ibu post sesaria dapat memeperlanvar
produksi ASI.

Penggunaan aromaterapi lavender melalui pemijatan atau ketika minyak esensial akan
menguap dan diinhalasi oleh klien akan memeberikan rasa ketenangan. Manfaat lain
ketika minyak esensial digunakan melalui pemijatan atau melalui sentuhan lembut,
memungkinkan klien untuk rileks, mengurangi ketegangan otot dan mampu
melancarkan pengeluaran ASI (Biancuzzo, 2003). Hasil penelitian menunjukan
intervensi pijat punggung menggunakan minyak esensial lavender berpengaruh
terhadap produksi ASI pasca bedah sesar. Aromaterapi dugunakan secara luas sebagai
terapi komplementer yang ditujukan untuk meningkatkan relaksasi, kenyamanan,
menurunkan nyeri dan meningktkan kesejahteraan ibu hamil maupun ibu postpartum.

Penelitian ini juga didukung dengan jurnal yang berjudul pijat punggung dan
percepatan pengeluaran ASI pada ibu post partum. Penelitian ini menggunakan desai
penelitian Pre Eksperimental Design atau quasi Experimentdengan rancangan Post-
test only. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan
lembar observasi yang berisi tentang percepatan pengeluaran ASI yang diobservasi
sampai ASI keluar. Hasil penelitian menunjukan bahwa pijat punggung dapat
mempercepat pengeluaran ASI pada ibu post partum. Pijat punggung dapat
mempercepat pengeluaran ASI karena dasar dari teknik pijat punggung adalah untuk
merangsang refleks oksitosin. Oksitosin merupakan homon yangberperan dalam
pengeluara ASI. Sloane (2003) menyebutkan bahwa pelepasan oksitosin dihambat
oleh stress emosional, sumber lin mengatakan reflek ini juga dhambat oleh stress fisik
dan stress psikologis seperti emosi, rasa lelah, rasa malu, rasa khawatir, keadaan
bingung, pikiran kacau, takut dan cemas(Jane & Melvyn, 2007). Sehingga dengan
teknik akupressur atau pijat dapat mengurangi sensai nyeri melalui peningkatan
endorfin, yaitu hormon yang mampu menghadirkan rasa rileks pada tubuh secara
alami, memblok reseptor nyeri keotak sehingga dapat membantu pengeluaran hormon
oksitosin yang dapat merangsang pengeluaran ASI.

Penelitian ini juga didukung dengan jurnal kedua dengan judul efektifitas pijat
punggung menggunakan minyak esensial lavender terhadap produksi ASI ibu pasca
salin. Jurnal ini menggunakan 5 model multivariat dengan parameter kekuatan
hubungan Risiko Relatif (RR) didapatkan kelompok perlakukan pijat punggung
menggunakan lavender RR 3,33, massase (pijat punggung menggunakan virgin
coconut oil) RR 1,95multipara RR 2,13, primipara sebagai reference , tidak obesitas
RR 2,05, obesitas sebagai refernce , frekuensi menyussui sering RR 2,49 dan
frekuensi menyusui jarang sebagai reference. Hasil analisis multivariat menunjukan
bahwa yang paling berpengaruh terhadap produksi ASI adalah pijat punggung
menggunakan minyak esensial lavender. Peminjatan dengan menggunakan minyak
esensial membuktikan dapat meningkatkan produksi ASI.

Menurut Werner, mengenai pemijatan yang dilakukan didaerah punggung


memberikan stimulus pada areadermis & fassia subcutan. Pada daerah kulit ini
terdapat custaneouscera sebagai saraf sensorik yang mengaktifkan nervusvagus.
Nervusvagus ini terletak dijalur aferen yang merangsang hipofisis posterior. Situasi
ini menyebabkan hipofisis posterior menghasilkan hormon oksitosin. Hormon ini
nantinya akan merangsang payudara dalam mengeluarkan ASI. Mengenai
aromaterapy dalam buku Primadiatry 2002 menjelaskan mengenai mekanisme
penggunaan aromaterpy yang direkomendasikan untuk ibu pasca persalinan karena
memberikan efek relaksasi. Rasa nyaman yang timbulkan dari penggunaan
aromaterapy dapat membantu laktagonesis II pada ibu nifas.

Berdasarkan pada ketiga jurnal yang digunakan menunjukan bahwa penerapan pijat
punggung dan penggunaan aroma terapy lavender dapat meningkatkan produksi ASI
pada ibu pasca melahirkan dengan persalinan sesar. Penerapan pijat punggung di
Indonesia direkomendasikanuntuk dapat diterapkan pada ibu pasca persalinan yang
mengalami gangguan dalam memproduksi ASI. Pijat punggung ini juga tidak
memiliki dampak yang buruk pada ibu yang melakukan teknik pijat punggung.
Sejauh ini keberadaan teknik pijang punggung untuk memperlancar ASI tidak
melanggar kode etik yang ada. Pijat punggung ini akan sangat bermafaat apabila
diterapkan dengan prosedur yang baik dan benar. Dengan begitu pijat punggung dan
penggunaan aromaterapy telah terbukti dapat memperlancar produksi ASI ibu pasca
melahirkan. Tentunya hal ini akan mendungkung keberhasilan pemberian ASI
eksklusif yang minimal pemberian selama 6 bulan.

Analisis Swot

Strenght :

Pijat pungung adalah salah satu alternative intervensi yag dapat meningkatkan
kelancaran produksi ASI karena dasar dari tekhnik pijat punggung adalah
untuk meransang reflek oksitosin.
Aromaterapi lavender mempunyai efek terapi secara psikologis.
Ibu yang mendapatkan intervensi pijat punggung menggunakan minyak
esensial lavender berpeluang mengalami kelancaran produksi ASI lebih besar
dibandingkan ibu yang tidak mendapatkan perlakuan pijat punggung.

Weakness :
Peneliti belum dapat menjelaskan pengaruh pijat punggung mengunakan
minyak esensial lavender terhadap kadar hormon prolaktin pada ibu.

Oportunity :

Hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar dalam penentuan kebijakan di ruang
nifas untuk memberikan intervensi pemijatan punggung menggunakan
minyak esensial lavender sebagai prosedur rutin untuk membantu ibu dalam
meningkatkan produksi ASI.

Treat :

Keterbatasan penelitian yang belum memasukkan variable tertentu seberti


faktor nutrisi dari sang ibu yang mungkin dapat berpengaruh terhadap
intervensi yang diberikan.

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
Chertok, I. R., & Shoham-Vardi, I. (2008) Infant hospitalization and breastfeeding
post caesarean section. British journal of Nursing, 17, pp.786-791.

Rikesdas. (2013). Rencana Kerja PembinaanGizi Masyarakat Tahun2013. Jakarta:


Direktorat Bina GiziKemenkes R.I.

Perry, E., Shanon., Hockenberry, J.M., Lowdermilk, L.D., & Wilson. D., (2010)
Maternal Child Nursing Care (4th edition). Canada: Mosby Elsevier.

Anda mungkin juga menyukai