Anda di halaman 1dari 20

BUKU LOG MAHASISWA

INTER-PROFESSIONAL
EDUCATION
INTER-PROFESSIONAL COMMUNICATION

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR BALI
2015

INTER-PROFESSIONAL EDUCATION
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
Tempel Photo
Disini IDENTITAS MAHASISWA

Kelompok : 42
Nama : Ni Made Rai Sita yanti

NIM : 1502105050

Program Studi : Ilmu Keperawatan

Semester : 3 (Tiga)

Alamat Rumah : Jl. Dewarawati, Mengwitani, Mengwi, Badung

No. Telephone : 083114207421

Dosen Pembimbing : Dr. Drh. Made Subrata

No. Telephone : 082339449379

Desa Binaan : Tatasan Kelod

Kontak Person : Nyoman Budiana

No. Telephone : 081805633160

PETUNJUK UMUM

1. Buku LOG ini dipergunakan untuk merekam proses


pembelajaran dan komunikasi, berkaitan dengan latar
belakang sosial budaya keluarga angkat (KA) dan
merekam berbagai informasi untuk dapat
mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan
dengan timbul-nya gangguan kesehatan pada
masyarakat terutama pada keluarga angkat (KA). Data
dan informasi yang perlu direkam mencakup:
bagaimana proses komunikasi dilakukan, sistem
kekerabatan (sistem sosial) keluarga, persepsi atau
nilai kepercayaan keluarga terkait dengan kesehatan,
sikap keluarga dalam menghadapi gangguan
kesehatan, pengalaman keluarga dalam pengobatan
dan persepsi keluarga tetang sakit itu sendiri.
2. Buku ini harus diisi setiap saat habis kunjungan dan
setelah selesai diskusi kelompok
3. Setiap kegiatan individu maupun kelompok mengacu
kepada tujuan yang tercantum dalam pedoman PBL
4. Setiap saat setelah selesaI diskusi kelompok, buku
LOG ini harus diserahkan pada dosen pembimbing
untuk dilakukan evaluasi dan kemudian diminta
kembali sebelum kunjungan ke keluarga angkat
/masyarakat berikutnnya
5. Mahasiswa yang tidak melakukan kunjungan sesuai
jadwal karena sesuatu hal, dapat menggantinya
dengan hari lain, atas ijin dan kesepakatan dengan
keluarga angkat/masyarakat yang dikunjungi
6. Dalam buku ini mencatat, merekam hal-hal yang inti
saja dari hasil wawancara dengan keluarga angkat
maupun masyarakat dari daerah binaan.

GAMBARAN PROFIL DESA BINAAN


Secara umum desa yang kami kunjungi tidak jauh dari hiruk pikuk
kota Denpasar. Terdapat beberapa dusun di desa ini salah satunya
adalah Dusun Tatasan Kelod yang merupakan dusun binaan dari
kelompok kami. Kami tidak begitu banyak mengobservasi mengenai
Desa tetapi lebih mengkhusus ke Dusun Tatasan kelod.
GAMBARAN PROFIL DUSUN DAMPINGAN
Dusun Tatasan Kelod terletak tidak jauh dari pusat Kota Denpasar.
Kepala lingkungan Desa Tatasan Kelod adalah Bapak Nyoman
Budiana. Menurut penuturan beliau, sumber mata pencaharian
warga Tatasan Kelod beraneka ragam, ada yang bekerja sebagai
buruh, petani, karyawan swasta hingga pegawai negeri sipil. Oleh
karena letak dusun yang tidak jauh dari perkotaan, dusun tatasan
kelod cukup ramai dengan kendaraan, polusi dan panas yang cukup
menyengat. Rumah antar warga satu dengan yang lain juga cukup
berdekatan atau cukup padat. Menurut penuturan bapak kepala
lingkungan, di dusun tatasan kelod tidak begitu banyak warganya
yang terkena DBD (Demam Berdarah Dengue) meskipun dengan
kondisi lingkungan yang cukup padat . Menurut beliau dusun
tatasan kelod rutin ngedakan kegiatan bersih-bersih dan fogging,
sebagai salah satu upaya preventive. Namun menurut beliau kini
ada beberapa warganya yang terkena Diabetes Melitus.
GAMBARAN DEMOGRAFI KELUARGA ANGKAT

Nama Kepala : I PUTU PANDE BAGIADA


KA
Tanggal Lahir : 20 JANUARI 1981
Umur : 35 th
Pendidikan : AKADEMI/DIII/SARMU
Pekerjaan :

Anggota Keluarga Keluarga Angkat

No Nama Kelamin Umu Pendidikan Hubungan


r KK
I PUTU LAKI- 35 AKADEMI/DI KEPALA
PANDE LAKI II/ SARMU KELUARG
BAGIADA A
DEWI PEREMPU 30 SLTA/SEDER ISTRI
ANGGERENI AN AJAT

PANDE PUTU PEREMPU 7 ANAK


BUNGA AN
NIRMALA
I MADE LAKI- 63 SLTP/SEDER ORANG
ADHA LAKI AJAT TUA

NI MADE PEREMPU 58 SD ORANG


SUKERNI AN TUA
NI NYM PEREMPA 30 AKADEMI/DI FAMILI
PANDE ARI UN II/ SARMU LAIN
PUSPARINI
GAMBARAN SOSIAL-EKONOMI KELUARGA ANGKAT

1. Deskripsikan situasi sosial bagaimana sistem kekerabatan


keluarga angkat (KA) dan partisipasi KA dalam kegiatan
kemasyarakatan.
Komunikasi antar keluarga nampak terjalin dengan baik, terlihat
dari ketika kami melakukan kunjungan seluruh anggota keluarga
yang pada saat itu ada dirumah, mereka terlihat sangat akrab.
Cucu dari kakek Adha terlihat sangat dekat dengan kakeknya,
begitu pula dengan sang nenek. Keluarga kakek adha juga
nampaknya aktif dalam mengikuti kegiatan kemasyarakatan
dilingkungan tatasan kelod. Salah satunya terlihat dari kehadiran
kakek adha beserta istri pada setiap kegiatan lansia yang ada di
dusun Tatasan kelod , salah satunya senam lansia yang rutin
diikuti oleh kakek adha dan juga istri.
2. Gambaran denah rumah keluarga angkat (KA) dan
deskripsikan keadaan sosial ekonomi keluarga angkat
secara umum
Rumah kakek Adha beralamat di Gang 56 A, Jl. Ratna, Dusun
Tatasan Kelod. Rumah kakek Adha tidak begitu jauh dari jalan
utama, hanya saja masuk gang beberapa meter. Lingkungan
sekitar rumah kakek adha termasuk cukup bersih atau tidak
kumuh. Di pintu masuk rumah terdapat seekor anjing. Meskipun
demikian nampaknya anjing tersebut sangat teruawat sehingga
tidak membuat kondisi rumah menjadi tidak bersih. Rumah
kakek adha tertata dengan cukup rapi. Terdapat 2 bangunan
utama yang cukup bersih, satu balai kematian. Selain itu bagian
depan rumah kakek adha terdapa satu bangunan berupa kos-
kosan 2 lantai. Walaupun kakek adha memiliki kos-kosan, kondisi
lingkungan rumah nampak tetap rapid an tertata.
GAMBARAN SAKIT SEHAT KELUARGA ANGKAT

1. Deskripsikan faktor risiko potensial yang dimiliki oleh


keluarga angkat (KA) terkait dengan penyakit-penyakit
yang mungkin akan dideritanya.
Secara umum tidak ada penyakit yang sangat potensial, karena
memang dilingkungan tersebut menurut mereka belum ada
wabah penyakit menjangkit kelaruarga mereka. namun terdapat
penyakit karena genetik yaitu Diabetes mellitus (Bapak Made
Adha) yang dapat diturunkan ke anggota keluarga lainnya. Bila
anggota keluarga tidak menjaga pola makan dengan baik maka
risiko untuk terkena DM akan semakin meningkat.

2. Deskripsikan riwayat ke-sakit-an dan perilaku


pencarian pengobatan keluarga angkat (KA) dalam 6
bulan terakhir
Riwayat kesakitan dari KA secara keseluruhan hampir tidak ada.
Hanya saja salah satu anggota keluarga yaitu Bapak Made Adha
didiagnosa terkena Diabetes melitus sejak tahun 2002 disertai
dengan TBC. Menurut penuturan beliau TBC yang dulu beliau
idap kini sudah hilang berkat kedisiplinan beliau dalam
menjalani pengobatan. Namun untuk DM yang beliau idap, sejak
tahun 2002 hingga saat ini bapak Made Adha tetap rutin dalam
menjalani pengobatan. Menurut penuturan beliau, bapak mada
adha sempat masuk RS karena kondisinya yang drop sekitar 2
bulan lalu. Dan beliau berencana untuk memeriksakan kembali
radang paru nya sebab akhir-akhir ini belai kerap merasakan
batuk hingga sesak.
3. Ceriterakan permasalahan kesehatan yang dikeluhkan
oleh keluarga angkat saat ini
Permasalahan umum yang sedang dialami saat ini dan
dibutuhkan pengawasan adalah Bapak Made Adha. Beliau saat ini
sedang mengidap Diabetes Melitus. Saat ini beliau masih dapat
memenuhi kebutuhan dasarnya secara mandiri. Namun menurut
penuturan beliau, gula darah beliau sangat mudah naik bahkan
turun bila tidak menjaga asupan makanan dengan baik.

DISKUSI KELOMPOK I
Hari Tanggal Diskusi : Kamis, 1 Desember 2016

Catatan hasil diskusi kelompok (dari perkenalan dan


klarifikasi peran yang dapat diperoleh, serta catatan-catatan
hambatan KOMUNIKASI LINTAS PROFESI selama proses
berlangsung.
Diskusi kelompok pertama kami berkumpul di gedung FK Unud
untuk merencanakan kapan kunjungan pertama akan kami lakukan
serta membagi diri ke dalam kelompok kecil. Dari 12 orang kami
membagi diri kedalam tiga kelompok kecil dengan system acak.
Sebelumnya kami sudah berkenalan lewat grup yang kami buat
melaluai media sosial. Komunikasi antara kami berjalan dengan
lancar namun kami sempat kesulitan untuk menentukan tanggal
berdiskusi bersama dikarenakan kegiatan yang berbeda-beda dari
masing-masing prodi. Tidak ada hambatan komunikasi ketika kami
menghubungi dosen pembimbingbing, hanya saja awalnya kami
sedikit kesulitan menghubungi bapak kepala lingkungan tatasan
kelod oleh karena kesibukan dari beliau. Pada diskusi pertama ini
kami juga menentukan kapan kunjungan pertama akan kami
lakukan. Berdasarkan kesepakan bersama kami merencanakan
kunjungan pertama tanggal 4 Desember 206 serta pada diskusi ini
kami juga menyusun beberapa pertanyaan yang nantinya akan kami
tanyakan pada kunjungan pertama.
KUNJUNGAN LAPANGAN I
Hari Tanggal Kunjungan : Minggu, 4 Desember 2016

Catatan hasil kunjungan (proses komunikasi dengan


keluarga angkat (KA) dan deskripsikan demografi serta
sosial-ekonomi keluarga angkat.)
Setelah berdisikusi pada tanggal 1 Desember, sesuai dengan
kesepakatan bersama kami melakukan kunjungan pertama pada
tanggal 4 Desember 2016. Pada kunjungan pertama ini kami
disambut dengan hangat oleh kakek Made Adha beserta Istri.
Kemudian kami menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan kami.
Nampaknya kakek Made Adha sangat antusias dengan kedatangan
kami, mendengar kami merupakan mahasiswa kesehatan dari Unud
beliau langsung tertarik, bahkan langsung menceritakan kepada
kami bahwa saat ini beliau mengidap diabetes melitus. Tidak begitu
sulit untuk kami masuk ke keluarga tersebut karena kakek Made
Adha beserta istri nampak sangat ramah bahkan senangdengan
kehadiran kami. Berdasarkan hasil kunjungan pertama kami kondisi
rumah bapak Mada Adha bisa dikatakan cukup bagus dengan
lingkungan yang tertata rapi dan bersih. Bapak Made Adha dulunya
bekerja sebagai karyawan swasta di salah satu perusahaan dan
kedua anaknya juga sudah bekerja. Menurut penuturan beliau
sewaktu masih bekerja sebagai karyawan swasta beliau sangat rutin
memeriksakan kesehatannya ke beberapa dokter specialis yang ada
di Bali, begitu juga hingga kini beliau tetap rutin memeriksakan
kesehatannya mengingat beliau mengidap diabetes melitus.
DISKUSI KELOMPOK II
Hari Tanggal Diskusi :Sabtu, 10 Desember 2016

Catatan hasil diskusi kelompok (proses komunikasi, teknik


komunikasi dan hambatan komunikasi dengan keluarga
angkat, serta catatan-catatan proses diskusi LINTAS
PROFESI selama diskusi berlangsung.

Sabtu, 10 Desember 2016 kami melakukan diskusi kedua melalui


grup yang kami buat di media social karena menurut kami ini lebih
efektif. Pada diskusi kedua ini kami membicarakan mengenai
rencana kunjungan selanjutnya. Kami membuat kesepakatan untuk
melakukan kunjungan selanjutnya pada tanggal 11 Desember 2016.
Kami juga menyiapkan beberapa pertanyaan yang akan kami
tanyakan untuk kunjungan selanjutnya. Selain itu kami juga
membahas mengenai kunjungan pertama kami, tidak ada hambatan
yang berarti ketika kunjungan pertama karena Kakek Made Adha
sangat terbuka dengan penyakitnya sehingga kami mudah untuk
masuk. Hanya saja kami harus bisa membatasi pembicaraan agar
tidak keluar dari topic.
KUNJUNGAN LAPANGAN II
Hari Tanggal Kunjungan : Minggu, 12 Desember 2016

Catatan hasil kunjungan (persepsi keluarga angkat (KA)


terkait dengan sakit-sehat sesuai dengan disiplin
keilmuan masing-masing mahasiswa).
Kunjungan kedua kami lakukan pada tanggal 12 Desember 2016.
Pada kunjungan kedua ini kami lebih banyak berkomunikasi dengan
kakek Made Adha yang mengidap diabetes melitus. Menurut
penuturan beliau diabetes yang ia idap merupakan keturunan dari
orang tua terdahulu. Sejak tahun 2002 setelah mengetahui dirinya
terkena diabetes melitus bapak Made Adha sangat rutin
memeriksakan kesehatannya ke pelayanan kesehatan. Begitu juga
dengan pola makan, beliau sangat mengatur pola makannya
dengan baik karena merasa khawatir kondisinya memburuk. Setelah
pensiun dari pekerjaannya bapak Made Adha tidak pernah
memaksakan kehendak sendiri untuk tetap melakukan kegiatan
berat. Beliau sangat memahami kondisi tubuhnya. Saat ini beliau
juga rutin berolahraga, dari yang kecil-kecilan dirumah hingga
mengikuti kegiatan senam lansia di banjar.
Bapak Made Adha memiliki kesadaran yang besar dengan
kesehatannya, tidak seperti orang tua biasanya yang malas
memeriksakan diri ke dokter namun beliau sangat peduli terhadap
kesehatannya. Beliau juga menceritakan sewaktu muda tidak
pernah merokok dan mengatur pola makan dengan baik, karena
mengetahui orang tuanya terkena diabetes melitus, namun tidak
bisa dihindari mneginjak tahun 2002 beliau terkana diabetes melitus
juga. Dan kini beliau memiliki kekhawatiran akan akan anak dan
cucunya sheingga kerap mengingatkan anak dan cuccunya untuk
menjaga kesehatan.

DISKUSI KELOMPOK III


Hari Tanggal Diskusi : Rabu, 21 Desember 2016

Catatan hasil diskusi kelompok (kondisi sosial-ekonomi


keluarga angkat, pengobatan dan persepsi terhadap sakit-
sehat, serta catatan-catatan proses diskusi LINTAS
PROFESI selama diskusi berlangsung)
Kami melakukan diskusi ketiga di grup yang kami buat dimedia
sosial.kami merencanakan untuk emlakukan kunjungan ketiga pada
tanggal 22 Desember 2016. Kami berencana untuk memberikan
sedikit KIE pada keluarga kakek made Adha serta menanyakan
beebrapa hal terkait Diabates Melitus yang beliau idap.
KUNJUNGAN LAPANGAN III
Hari Tanggal Kunjungan : Kamis, 22 Desember 2016

Catatan hasil kunjungan (proses KIE; penyamaan persepsi


dan konseling bagi keluarga angkat )
Pada kunjungan ketiga ini bapak made Adha menuturkan bahwa
beliau sudah paham bagaimana mengukur gula darah secara
mandiri serta mengetahui bagaimana tanda dan gelajala bila
hiperglikemi atau hipoglikemi. Bapak Made Adha juga sudah bisa
menyuntikkan insulin secara mandiri. Keluarga sangat memberikan
support kepada bapak Made Adha, terutama cucunya yang sangat
menghibur berhubung bapak made Adha tidak memiliki kegiatan
selain diam dirumah saja.
Meskipun nampaknya bapak Made Adha sudah paham mengenai
sakit dan kondisinya saat ini kami tetap mengingatkan beliau untuk
tetap menjaga pola makan, berolahraga dan juga tetap
mengonsumsi atau melakukan pengobatan secara rutin.
DISKUSI KELOMPOK IV
Hari Tanggal Diskusi : Jumat, 23 Desember 2016

Catatan hasil diskusi (proses KIE, penyamaan persepsi dan


konseling serta tantangan-tantangannya dan juga catatan-
catatan proses diskusi LINTAS PROFESI selama diskusi
berlangsung).

Pada Kunjungan ketiga kami memberika KIE kepada Bapak Made


Adha mengenai menjaga pola makan, rutin berolahraga, istirahat
yang cukup serta berhati-hati dalam menggunakan insulin.
Tantangan yang kami dapatkan ketika penyamaan persepsi dan
konseling tentu ada karena perbedaan disiplin ilmu yang kita miliki,
namun pada akhirnya dapat saling melengkapi. Kami hanya dapat
memberikan sedikit KIE mengingat pengalaman yang beliau lewati
sudah cukup banyak.
Proses dikusi berlangsung dengan baik, terlepas dari perebdaan
disiplin ilmu yang kita miliki namun pada akhirnya dapat saling
melengkapi.

SIMPULAN UMUM DAN REKOMENDASI


Secara kesulurahan kegiatan IPE ini berjalan dengan lancar. Kami
juga mendapat sambutan yang hangat dari bapak kepala
lingkungan dan KA. KA khususnya Bapak Made Adha sangat terbuka
dengan penyakitnya sehingga kami mudah untuk masuk. Selama
proses diskusi berjalan dengan lancar, hanya saja perbedaan waktu
dan kegiatan dari masing-masing prodi yang membuat kami sulit
untuk menyamakan waktu. Terlepas dari itu kegiatan IPE ini sangat
bagus untuk diterapkan mengingat nantinya kami akan banyak
bekerja dnegan lingkungan social sehingg akami dilatih semenjak
dini untuk bersosialisasi dengan masyarakat.
REFLEKSI TERHADAP KOLABORASI LINTAS PROFESI
Pengalaman yang sangat berharga khususnya untuk saya sendiri. Ini
merupakan kali pertamanya berdiskusi dan membicirakan mengenai
masalah kesehatan masyarakat antar prodi yang berbeda.
Merupakan suatu tantangan bagi saya, dan memotivasi saya agar
banyak membaca dan belajar sehingga apa yang saya sampaikan
sesuai dengan kedisiplinan ilmu saya. Dan juga membuat saya lebih
terbiasa bagaimana berkomunikasi yang baik.
LEMBAR VERIFIKASI :

Dosen Pembimbing :
Tanggal Verifikasi :
Catatan Dosen Pembimbing :

Menyatakan bahwa mahasiswa yang membuat


laporan dalam buku LOG ini telah *memenuhi /
tidak memenuhi persyaratan kelayakan untuk
ujian utama IPE 1

Dosen Pembimbing
tanda tangan

*Coret yang tidak perlu

Anda mungkin juga menyukai