Anda di halaman 1dari 3

CONTINUING RECOVERY PADA ODGJ DI WILAYAH KEPULAUAN MALUKU

Perbedaan karakterisitik kesehatan jiwa jabar dan maluku adalah, di jabar sudah aware
tentang jiwa dan layanan sudah baik. Kalau di maluku belum, mengenai geografis, jabarkan datar
line area, tetapi kalo di maluku adalah 92%. Jadi akses ke pulau” lebih sulit karena terpisah oleh
laut. Kalau di jabarkan banyak sentral dan pusat, di maluku hanya 1 pusat di kota ambon.
Contohnya pengambilan obat untuk recovery di kab kota saja tidak ada, seperti obat tidak
ada, kadaluarsa. Jadi harus ke kota ambon dulu, itu menjadi tantangan untuk layanan kesehatan
jiwa di maluku.
1. Kesadaran
2. Letak geografis
3. Belum ada kader jiwa
Gangguan jiwa terbanyak di kepulauan maluku, yang telah recovery 149 orang, blm 119.
Gejala” yang muncul distres 170 orang, mengkonsumsi orang 143. Bahwa antisikotik sulit untuk
didapat, anggaran program keswa membuat sulit dalam menjalankan program.
Pasung di buru dan maluku tengah masih ada 2 orang, yang 1-5 tahun dipasung kaki
tangan, dan tidak bisa jalan saat dilepaskan pasung. Pergantian penanggung jawab tidak ada
komunikasi, sehingga yang baru harus mencari data kembali, tidak memliki data base. Keswa
lintas sektor belum optimal. Untuk ke RSKD ada kuota, jadi tidak bisa memasukan semua odgj
ke RSKD. Banyak yang hanya turun kunjungan tapi penyintas tidak diperkuat, model yang akan
dibuat untuk membantu pengontrolan recovery. Ingin membuat perdanaan keswa di maluku,
Pemerintah ingin ada pemerataan kesehatan jiwa di Indonesia, ingin merangkul orang”
yang sudah ahli dalam bidang demi keswa indo. Tapi banyak orang yang sudah menyadari,
contoh perawat” yang mengeluarkan dana sendiri untuk program jiwa. Program jiwa dibarengi
dengan ptm (penyakit tidak menular)
STIGMA
Kalau di lihat untuk masyarakat secara umum secara umum, di maluku untuk pergi ke
psikater atau layanan kesehatan jiwa masih dipikir-pikir. Karena dipikir nanti akan dikira orang
gila atau ada gangguan jiwa. Kalau di desa” odgj diganggu, di ledeki. Padahal kita semua
berpotensi untuk odjg, tetapi odgj masih diledekin dan dipandang sebelah mata. Itu adalah
tantangan dan diberi penyuluhan atau listerasi. Bahkan di negara” tetangga stigma masih ada
bukan hanya di Indonesia atau khususnya maluku.
YANG DAPAT MEMBANTU ORANG AMBON
1. Moto “Orang basudara”
2. Ale rasa beta rasa, apa yang orang lain rasakan itu juga yang saya rasakan, sehingga
membuat nakes untuk rela berjalan jauh dan mengeluarkan uang sendiri untuk
menjangkau pasien” yang jauh demi kepulihadan kesembuhan pasien
KELUARGA
Beberapa meninggalkan, namun beberapa merawat sampai melahirkan. Walaupun maish
ada pikiran takut anaknya terkena gangguan jiwa juga. (Istri yang hamil) Namun bukan hanya
keleuarga, tapi tetangga juga. Karena maluku mengagap tetangga pun sebagai keluarga bukan
hanya 1 rumah atau sedarh daging Di desa” juga banyak yang telah mempersiapkan fasilitan
untuk odgj.
RECOVERY
Jabar: fungsi, berjalan dengan baik, bio psiko sosio kerja. Intinya produktif dan mandiri
Maluku: kemampuan fungsional, seperti merawat diri dan problem solving. Memperkuat
Surviver, memberi harapan, tidak membanding-bandingkan. Karena saat penyintas sudah kuat,
maka kerja nakes tidak banyak lagi (tahu danta dan gejala kekambuhan, memberi info jika obat
habis). Jadi bukan hanya rutinitas dan hanya menanyakan obat, tapi membantu juka psikis dan
kognitif meraka. Recovery lebih diperlukan sat di komunitas, karena waktu saat di RS hanya
sebentar. Jadi di komunitas lebih diperlu.
RENCANA SELANJUTNYA
1. Rumah singgah untuk sebelum ke RSKD saat menunggu kuota
2. Desa siaga sehat jiwa.
PENUTUP
Continuing recovery, bukan hanya dari pemerintah, penanggung jawab, dan keluarga.
Tetapi harus bersama demi menunjang pemulihan penyintas. Minat yang tinggi untuk riset,
karena menjadi bagian yang penting agar melatih untuk melihat permasalahan yang ada dan ada
penelitian untuk mendapatkan solusi, demi perbaiki kesehatan jiwa di Indonesia khususnya
maluku. Dan aware untuk keswa, dan jangan hanya lihat diri sendiri tapi orang lain juga.
Peran perawat
1. Pemebri asuhan
2. Pendidik
3. Peneliti

DALAM GELOMBANG LANGKAH KECIL, ADALAH OMBAK BESAR DALAM


PEMULIHAN, KARENA SETIAP INDIBVIDU MEMILIKI CAHAY UNTUK KELUAR
DARI KEGELAPAN.
KEPERAWATAN PSIKIATRI

RINGKASAN MATERI COUNTING RECOVERY

Dosen Pengampuh: Ns.F.Tasidjawa,S.Kep.,M.Kep

DISUSUN OLEH :

NAMA : PAULUS S A LERMATAN


NPM : 12114201230241
KELAS :A

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU

FAKULTAS KESEHATAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

2023

Anda mungkin juga menyukai