DI SUSUN OLEH
UNIVERSITAS BINAWAN
2023
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga atas
berkatnya penyusun dapat menyelesaikan “Proposal Terapi Aktivitas Kelompok
(TAK) Stimulasi Sensori: Mendengar Musik” dengan baik, walaupun dalam
penyusunannya banyak hambatan yang terjadi namun berkat bantuan pembimbing dan
teman-teman, proposal TAK ini dapat diselesaikan tepat waktu.
“Proposal Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Stimulasi Sensori: Mendengar
Musik” disusun untuk memenuhi syarat target keterampilan stase Keperawatan
Gerontik Profesi Ners Angkatan 29 Universitas Binawan.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu kami memohon maaf dan saran yang membangun dari
pembaca untuk tugas proposal TAK ini. Kami berharap semoga proposal TAK ini
bermanfaat bagi semua pembaca.
Penyusun
i
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
untuk mengatasi masalah depresi dapat dilakukan dengan terapi farmakologi dan
non farmakologi. Terapi farmakologi dilakukan dengan pemberian obat pada
penderita depresi. Terapi farmakologi yang biasa digunakan dan dianggap paling
efektif adalah pemberian obat anti depresi, akan tetapi jika digunakan terus-
menerus akan mengalami ketergantungan. Terapi non farmakologi untuk
mengatasi depresi yaitu terapi musik. Music dapat memulihkan, merelaksasi,
menjaga, memperbaiki emosi, fisik, psikologis dan kesehatan serta kesejahteraan
spiritual. Dalam hal ini tentunya menggunakan musik yang soft dan easy
listening yang membantu menenangkan pikiran dengan volume rendah (Djohan,
2006).
Pemberian intervensi terapi musik akan memperpanjang serat otot,
mengurangi pengiriman impuls neural ke otak. Pemberian terapi musik pada
pasien yang mengalami depresi dapat menurunkan tingkat depresi pasien. Selain
efek terhadap penurunan tingkat depresi pasien, terapi musik juga memiliki efek
lain pada pasien yaitu dapat menurunkan kecemasan pada pasien ( kartinah,
2011). Menurut (Dian Nurafifah,2018) Dengan terapi aktivitas kelompok lebih
bersifat intensif dalam memberikan pertolongan psikologis, selain itu pula,terapi
aktivitas kelompok jugamenekankan perasaan dan hubungan antara anggota
yang bertujuan menurunkan isolasi sosial. Terapi aktivitas kelompok dapat
diberikan kepada individu yang mengalami gangguan depresi yaitu antara lain
pandangan kosong, kurang atau hilangnya pandangan diri,inisiatif menurun,
ketidakmampuan berkonsentrasi,aktivitas menurun, kurangnya nafsu makan,
mengeluh tidak enak badan dan kehilangan semangat sedih atau cepat lelah
sepanjang waktu mungkin susah tidur dimalam hari, mempunyai keyakinan
bahwa hidupnya tidak berguna, bahkan bisa sampai melakukan tindakan bunuh
diri.
Wisma yang berada di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1 Cipayung
adalah Wisma Asoka, Wisma Bougenville, Wisma Cattleya, Wisma Dahlia,
Wisma Cempaka, Wisma Edelweiss, dan Wisma Flamboyan dengan kondisi
lansia ada yang sehat fisik, mental dan ada juga yang total care. Berdasarkan
3
survey dari 10 orang yang mengalami depresi ringan sebanyak (7 orang dengan
persentasi 70%) yang mana wisma edelweiss dan wisma flamboyan merupakan
wisma untuk lansia laki-laki dan wisma cempaka, bougenville, dahlia, asoka
merupakan tempat untuk lansia perempuan. Dan wisma cattleya untuk lansia TB
(Isolasi). Sebagian besar lansia di wisma edelweiss, cempaka, bougenville, dan
asoka aktivitasnya dilakukan secara mandiri dan wisma flamboyan dan dahlia
aktivitasnya dibantu oleh perawat. Dalam kesehariannya, sebagian besar waktu
lansia dihabiskan dengan melakukan kegiatan yang tesedia di Panti Sosial
Tresna Werdha Budi Mulia 01 Cipayung dan ada sebagian yang hanya didalam
kamar saja. Tetapi setiap hari selalu ada kegiatan yang diadakan Panti Sosial
Tresna Werdha Budi Mulia 01 Cipayung sehingga lansia bisa melakukan
kegiatan yang ingin dilakukan lansia.
BAB II
TINJAUAN TEORI
4
5
atau hubungan satu dengan yang lain saling terkait dan dapat bersama-sama
mengikuti norma yang sama.
Terapi aktivitas kelompok (TAK) merupakan kegiatan yang diberikan
kelompok klien dengan tujuan memberi terapi bagi anggotanya. Dimana
berkesempatan untuk meningkatkan kualitas hidup dan meningkatkan respon
social. Terapi aktivitas kelompok sosialisasi adalah upaya memfasilitasi
sejumlah klien dalam membina hubungan sosial yang bertujuan untuk menolong
klien dalam berhubungan dengan orang lain seperti kegiatan mengajukan
pertanyaan, berdiskusi, bercerita tentang diri sendrii pada kelompok, menyapa
teman dalam kelompok. Terapi aktivitas kelompok orientasi realita (TAK),
orientasi realita adalah upaya untuk mengorientasikan keadaan nyata kepada
klien. Kegiatan mengajukan pertanyaan, berdiskusi, bercerita tentang diri sendiri
pada kelompok, menyapa teman dalam kelompok. Terapi aktivitas kelompok
orientasi realita, orientasi realita adalah upaya untuk mengorientasi keadaan
kepada klien, yaitu diri sendiri, orang lain, lingkungan atau tempat dan waktu.
2.5 Prinsip-Prinsip Memilih Peserta Terapi Aktivitas Kelompok
Prinsip memilih pasien untuk terapi aktifitas kelompok adalah homogenitas,
yang dijabarkan antara lain :
a. Gejala sama
Misal terapi aktifitas kelompok khusus untuk pasien depresi, khusus untuk
pasienhalusinasi. Setiap terapi aktifitas kelompok memiliki tujuan spesifik
bagi anggotanya, bisa untuk sosialisasi, kerjasama ataupunmengungkapkan isi
halusinasi. Setiap tujuan spesifik tersebut akan dapat dicapai bila pasien
memiliki masalah atau gejala yang sama, sehingga mereka dapatbekerjasama
atau berbagi dalam proses terapi.
6
b. Kategori sama
Dalam artian pasien memiliki nilai skor hampir sama dari hasil kategorisasi.
Pasien yang dapat diikutkan dalam terapi aktifitas kelompok adalah pasien
akut skor rendah sampai pasien tahap promotion. Bila dalam satu terapi
pasien memiliki skor yang hampir sama maka tujuan terapi akan lebih mudah
tercapai.
c. Jenis kelamin sama
Pengalaman terapi aktifitas kelompok yang dilakukan pada pasien dengan
gejala sama, biasanya laki-laki akan lebih mendominasi dari pada perempuan.
Maka lebih baik dibedakan.
2.4 Manfaat Terapi Aktivitas Kelompok Bagi Lansia
Manfaat terapi aktivitas kelompok bagi lansia adalah :
a. Agar anggota kelompok merasa dimiliki, diakui dan dihargai eksistensinya
oleh anggota kelompok lain
b. Membantu anggota kelompok berhubungan dengan yang lain dan dihargai
eksistensinya oleh anggota kelompok lain
c. Sebagai tempat untuk berbagai pengalaman dan saling membantu satu sama
lain untuk menemukan cara menyelesaikan masalah.
2.5 Jenis-Jenis Terapi Aktivitas Kelompok Pada Lansia
Jenis-jenis dari terapi aktivitas kelompok pada lansia terdiri dari:
1. Stimulasi sensorik (Musik)
Musik dapat berfungsi sebagai ungkapan perhatian, baik bagi para pendengar
yang mendengarkan maupun bagi pemusik yang mengubahnya. Kualitas dari
musik yang memiliki andil terhadap fungsi-fungsi dalam pengungkapan
perhatian terletak pada struktur dan urutan matematis yang dimiliki yang
mampu menuju pada ketidakberesan dalam kehidupan seseorang. Peran
sertanya nampak dalam pengalaman musikal, seperti menyanyi, dapat
menghasilkan integrasi pribadi yangmempersatukan tubuh, pikiran, dan roh.
o Musik memberikan pengalaman di dalam struktur
7
o Musik memberikan pengalaman dalam mengorganisasi diri
o Musik merupakan kesempatan untuk pertemuan kelompok di mana indivi
du telah mengesampingkan kepentingannya demi kepentingan kelompok
2. Stimulasi Persepsi
Klien dilatih mempersepsikan stimulus yang disediakan atau stimulus yang
pernah dialami. Kemampuan persepsi klien dievaluasi dan ditingkatkan pada
tiap sesi. Dengan proses ini maka diharapkan respon klien terhadap berbagai
stimulus dalam kehidupan menjadi adaptif.Aktifitas berupa stimulus dan
persepsi. Stimulus yang disediakan : seperti baca majalah, menonton acara
televise, stimulus dari pengalaman masa lalu yang menghasilkan proses
persepsi klien yang mal adaptif atau destruktif, misalnya kemarahan dan
kebencian.
3. Orientasi Realitas
Klien diorientasikan pada kenyataan yang ada disekitar klien, yaitu diri
sendiri, orang lain yang ada disekeliling klien atau orang yang dekat dengan
klien, dan lingkungan yang pernah mempunyai hubungan dengan klien.
Demikian pula dengan orientasi waktu saat ini, waktu yang lalu, dan rencana
ke depan. Aktifitas dapat berupa : orientasi orang, waktu, tempat, benda yang
ada disekitar dan semua kondisi nyata.
4. Sosialisasi
Klien dibantu untuk melakukan sosialisasi dengan individu yang ada disekitar
klien. Sosialisasi dapat pula dilakukan secara bertahap dari interpersonal,
kelompok, dan massa. Aktifitas dapat berupa latihan sosialisasi dalam
kelompok.
2.6 Tahapan Dalam Terapi Aktivitas Kelompok
1. Fase pre-kelompok
Dimulai dengan membuat tujuan, merencanakan, siapa yang menjadi leader,
anggota, dimana, kapan kegiatan kelompok tersebut dilaksanakan, proses
evaluasi pada anggota dan kelompok, menjelaskan sumber sumber yang
8
2.7 Peran Perawat Dalam Terapi Aktivitas Kelompok
a. Mempersiapkan program terapi aktivitas kelompok.
b. Sebagai leader dan co leader
1) LeaderTugasnya:
- Menyusun rencana pembuatan proposal
- Memimpin jalannya therapi aktifitas kelompok
- Merencanakan dan mengontrol terapi aktifitas kelompok
- Membuka aktifitas kelompok
9
- Memimpin diskusi dan terapi aktifitas kelompok
- Leader memperkenalkan diri dan mempersilahkan anggota diskusi lainya
untuk memperkenalkan diri
- Membacakan tujuan terapi aktivitas kelompok
- Membacakan tata tertib
1. Co-leader, Tugasnya:
- Membantu leader mengorganisasi anggota
- Apabila terapi aktivitas pasif diambil oleh Co-leader
- Menggerakkan anggota kelompok
- Membacakan aturan main
2. Sebagai fasilitator, Tugasnya :
- Ikut serta dalam kegiatan kelompok untuk aktif jalannya permainan
- Memfasilitasi anggota dalam diskusi kelompok
3. Sebagai observer, Tugasnya :
- Mengobservasi jalannya terapi aktifitas kelompok mulai dari persiapa
proses dan penutup.
- Mencari serta mengarahkan respon klien
- Mencatat semua proses yang terjadi
- Memberi umpan balik pada kelompok
- Melakukan evaluasi pada terapi aktifitas kelompok
- Membuat laporan jalannya aktivitas kelompok
- Membacakan kontrak waktu
- Mengatasi masalah yang timbul pada saat pelaksanaan
Terapi musik adalah serangkaian yang dirancang dalam upaya untuk mendorong
seseorang atau bahkan membatu orang. Kata tersebut biasanya digunakan dalam
konteks fisik dan mental. “music” dalam “terapi music” memiliki arti atau
penjelasan secara mengkhusus dalam rangkaian terapi. Terapi music adalah terapi
yang bersifat nonverbal. Dengan bantuan music, pikiran klien dibiarkan untuk
10
BAB III
Sasaran : Lansia
Waktu : 50 Menit
Tempat : Aula
C. MATERI PENGAJARAN
11
12
berbagai masalah dalam aspek fisik & psikologis & kognitif dan kebutuhan sosial
individu yang mengalami cacat fisik. Musik sifatnya non-verbal, sehingga musik
dapat menjangkau sistem limbik yang secara langsung dapat mempengaruhi
reaksi emosional dan reaksi fisik manusia secara langsung dapat mempengaruhi
reaksi emosional dan reaksi fisik manusia seperti detak jantung, tekanan darah
dan temperatur tubuh. seperti detak jantung, tekanan darah dan temperatur tubuh.
Terapi musik secara khusus sangat efektif dalam tiga bidang pengobatan yaitu:
a. Sakit ,kecemasan dan depresi
b. Cacat mental, emosi dan fisik
c. Gangguan neurologis
Berdasarkan alasan di atas, terapi modalitas musik tepat diberikan kepada
lansia yang bertempat tinggal di panti karena resiko tinggi mengalami depresi,
kecemasan, rasa tidak berguna dan lainnya akibat terpisah dari keluargannya.
Klasifikasi terapi musik dalam dunia penyembuhan dengan music, dikenal 2
macam terapi musik yaitu:
Terapi musik pasif adalah terapi musik dengan cara mengajak klien
mendengarkan musik yang di sukainya (Halim, 2003 cit purwanta,2007)
Terapi musik pasif merupakan merupakan terapi terapi musik yang
murah ,mudah dan efektif. Terapi musik pasif merupakan terapi yang tidak
melibatka pasien, bertujuan untuk menjadikan pasien rileks dan tenang
13
(Deviana, 2011). Hal terpenting dalam terapi musik pasif adalah pemilihan
Jenis musik harus tepat dengan kebutuhan pasien.
Ada banyak sekali manfaat terapi musik jika di sebutkan satu persatu
semuanya, tentu saja butuh banyak waktu di bawah ini kami sebutkan 10
manfaat utamamenurut para pakar terapi musik
b. Meningkatkan kecerdasan
c. Meningkatkan motivasi
d. Pengembangan diri
f. Kesehatan jiwa
h. Menyeimbangkan tubuh
j. Meningkatkan olaraga
a) Media pengajaran
2. CD Musik
b) Metode pengajaran
1. Memutarkan musik
2. Evaluasi
1. Gunadi 6. oman
2. Ridho 7.
3. Awang 8.
4. Sani 9.
5. Tari 10.
15
Tim terapis
1) Leader : Indah Bagus Setianingrum, S.Kep
Uraian tugas:
Uraian tugas :
Uraian tugas :
16
Uraian tugas :
a. Seting tempat
Keterangan
: Leader
: Co Leader
: Observer
17
: Lansia
: Fasilitator
2. Egy
3. Dewi
4. Bagus
Evaluasi
2. Evaluasi Hasil
19
3. Kriteria Evaluasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 WBS Mengikuti
Kegiatan Dari
Awal Sampe
Akhir
2 WBS mampu
menyebutkan judul
lagu
3 WBS mampu
menyebutkan
nama penyayi
4 WBS mampu
menyebutkan
makna lagu
20
5 WBS mampu
menyebutkan
manfaat dari terapi
music
6 WBS mampu
berkonsentrasi
dengan bernyanyi
dan menikmati
music
21
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas disimpulkan bahwa, Terapi Aktifitas Kelompok
sangat dibutuhkan bagi lansia karena dapat mempertahankan kemampuan
stimulasi persepsi lansia, mempertahankan kemampuan stimulasi sensori lansia,
mempertahankan kemampuan orientasi realitas lansia dan mempertahankan
kemampuan sosialisasi lansia.
Manfaat Terapi Aktivitas Kelompok bagi lansia yaitu agar anggota kelompok
merasa dimiliki, diakui, dan dihargai eksistensinya oleh anggota kelompok yang
lain, membantu anggota kelompok berhubungan dengan yang lain, serta merubah
perilaku yang destruktif dan mal adaptif dan Sebagai tempat untuk berbagi
pengalaman dan saling mambantu satu sama lain untuk menemukan cara
menyelesaikan masalah.
Terapi music dapat memulihkan, merelaksasi, menjaga, memperbaiki emosi,
fisik, psikologis dan kesehatan serta kesejahteraan spiritual. Dalam hal ini tentunya
23
menggunakan musik yang soft dan easy listening yang membantu menenangkan
pikiran dengan volume rendah.
4.2 Saran
Menyadari bawha pembuatan proposal kelompok kami masih jauh dari kata
sempurna, maka kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari para pembaca untuk menjadi tolak ukur kami pada pembuatan TAK
modalitias lansia.
20
24
DAFTAR PUSTAKA