Mahasiswa: Witono
BANDUNG
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia adalah makhluk sosial yang diciptakan Allah menurut gambar dan rupa
Allah. Manusia memiliki karakteristik perkembangan biologis dalam tubuhnya, seperti
pertumbuhan dan penuaan. Dengan berjalannya waktu dan globalisasi, tidak menutup
kemungkinan masyarakat masih mengalami kerasnya kehidupan di dunia, bagaimana
bertahan dan mencari pekerjaan yang stabil agar dapat hidup dan mengikuti kehidupan di era
globalisasi. Saat ini, masa tua adalah sesuatu yang biasanya dipersiapkan atau direncanakan
seseorang sebelum masa tuanya. Misalnya rumah yang anda tinggali, nanti tinggal dengan
siapa, bekal pensiun, apakah anda tinggal bersama keluarga atau tidak? Usia tua juga
dipandang sebagai masa yang tidak produktif.
Lansia adalah sekelompok orang yang mengalami proses perubahan bertahap dari
waktu ke waktu. Jumlah lansia di dunia termasuk Indonesia semakin meningkat setiap
tahunnya. 2 Korintus 4:16 Jelas dikatakan bahwa orang-orang beriman tidak putus asa, tetapi
meskipun manusia lahiriah kita semakin merosot, manusia batiniah kita diperbarui dari sehari
ke sehari. Dalam posisi lansia banyak pendapat bahwa lansia tidak membutuhkan pelayanan
khusus karena usia kematiannya sudah dekat. Merawat lansia juga membutuhkan banyak
waktu dan tenaga. Misalnya, menurut Kementerian Sosial, banyak lansia di Indonesia yang
terlantar karena miskin tanpa keluarga. Jumlah manula meningkat sejak Pusat Informasi
Kesejahteraan. Selain itu, pensiun diduga menyebabkan ketidakpuasan hidup yang parah,
kemunduran fisik dan psikologis atau pencemaran lingkungan.
1
karena keluarganya sibuk dengan pekerjaannya masing-masing sehingga tidak ada yang
merawat, dan akhirnya dititipkan di panti asuhan, namun ada juga yang merasa senang
tinggal di panti asuhan karena mereka cukup beruntung memiliki banyak teman seumuran
mereka.
Pelayanan ini dapat menjadi jembatan bagi orang-orang yang berada dalam
tekanan hidup, agar ketika menghadapi masalah atau tekanan, mereka tidak melakukan hal-
hal yang merugikan diri sendiri, keluarga dan lingkungan yang aman di mana mereka tinggal.
Maka jawabannya adalah pelayanan untuk manula yang mengalami stress dan
berbagai masalah di Bala Keselamatan adalah sebagai berikut :
2
Berikan kekuatan melalui Firman Tuhan
Menurut William A. Clebsch dan Charles R. Jackle membuat daftar lima peran
pastoral selama berabad-abad: Pertama, penyembuhan, pelayanan yang ditujukan untuk
mengatasi kerusakan yang diderita orang, mengoreksi orang itu menuju keutuhan dan
memimpin mereka untuk maju melampaui keadaan sebelumnya, yang berarti menyembuhkan
seluruh pribadi pertama, orang itu adalah satu kesatuan tubuh, pikiran dan jiwa; yang tidak
hanya memiliki hubungan dengan tetangga dan sesama panti tetapi terutama dengan Tuhan
sebagai Pencipta. Melayani berarti melayani dia sedemikian rupa sehingga dia dapat
berfungsi dengan baik dalam hidupnya, baik secara fisik maupun psikologis. Kedua,
mendukung, membantu menghadapi dan mengatasi suatu kejadian di masa lalu. Ketiga,
orientasi, yaitu membantu orang yang bingung. Keempat, restorasi, yaitu upaya untuk
membangun kembali hubungan yang rusak, timbal balik antara manusia dengan sesamanya
dan antara manusia dengan Tuhan. Kelima, mengasuh berarti orang dapat mengembangkan
kesempatan yang diberikan Tuhan kepadanya.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
3
2.2. Output dan Outcome
Output yang di dapat dari kegiatan pelayanan lansia di panti jompo diantaranya
adalah:
1. Sebagian para lansia di panti jompo yang menjadi sasaran aksi sosial
merasa kesepian.
Kegiatan ini terdorong akan mata kuliah Pelayanan 3 yang menurut saya sangat
berguna dan baru menyadari akan pelayanan pada usia-usia lansia, namun ada beberapa
berkomunikasi karena ada beberapa pendengarannya yang kurang baik, lalu penurunan
daya ingat misalkan untuk menyebutkan usia, ada juga yang responnya biasa-biasa saja.
Kami merasa tergugah akan pelayanan ini, bahwa mereka kaum lansia
memerlukan perhatian dari kita, bukan saja akan kebutuhan yang sifatnya lahiriah tetapi
4
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Menurut informan penelitian, lansia yang stres di panti asuhan adalah:
1) Mendeteksi dan mendengarkan segala keluhan tentang masalah lansia yang ada,
seperti : masalah kesehatan, kebugaran jasmani, keuangan, dukungan, doa
perseorangan dan kelompok. 2) Memperkuat pengajaran melalui Firman Tuhan baik
secara pribadi dalam konseling maupun dalam ibadah. 3) memperhatikan kebutuhan
lansia, seperti mendukung kesehatan dan gizi lansia serta menyembuhkan penyakit
lansia. 4) Membangun hubungan/komunikasi yang baik dengan semua lansia. 5)
Memimpin lansia untuk hidup berdisiplin dengan menjaga kebersihan, kesehatan dan
kerohanian. 6) Mengurangi stres dan kesepian lansia. 7) Lansia lebih baik diperhatikan
fisik dan mentalnya sehingga dapat membangkitkan kembali semangat hidup,
kesehatan jasmani dan hal-hal positif lainnya. 8) Mendengarkan dan menerima keluhan
dari semua lansia tentang masalah mereka seperti masalah kesehatan, masalah fisik,
masalah keuangan keluarga dan mendukung lansia, saling mendoakan, baik secara
individu maupun kelompok. 9) Tawarkan peneguhan dan pengajaran Firman Tuhan
baik secara pribadi dalam sesi konseling maupun dalam ibadah. 10) Hiburan, misalnya
mengajak orang tua menyanyi dan menari, bermain angklung, bermain. 11)
Mempertimbangkan kebutuhan lansia, seperti menjaga kesehatan dan gizi makanan.
3.2. Saran
Saya penulis setelah melihat apa yang ada dilapangan bahwa, banyak orang-orang
khususnya lansia, sedang memerlukan penghiburan, menguatkan dan menolong, karena
mereka kesepian mungkin rindu akan sanak saudara yang lama tidak mengunjungi
karena kesibukan mereka. Hal ini merekan memerlukan apa yang sudah saya uraikan
diatas dan saya menghimbau agar kasih Allah juga mengimpartasi kepada mereka.
5
Lampiran foto-foto kegiatan pembagian kunjugan panti jompo pada tanggal 17-11-2022