Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN

PELAYANAN LANSIA DI PANTI

BALA KESELAMATAN JL. JERUK NO 7 BANDUNG

Mata Kuliah: Praktek Pelayanan 3

Dosen Pembimbing: Nira Olyvia M.Th.

Mahasiswa: Witono

Nim: 20.1.4. 009

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI KHARISMA

BANDUNG
BAB I
PENDAHULUAN

Manusia adalah makhluk sosial yang diciptakan Allah menurut gambar dan rupa
Allah. Manusia memiliki karakteristik perkembangan biologis dalam tubuhnya, seperti
pertumbuhan dan penuaan. Dengan berjalannya waktu dan globalisasi, tidak menutup
kemungkinan masyarakat masih mengalami kerasnya kehidupan di dunia, bagaimana
bertahan dan mencari pekerjaan yang stabil agar dapat hidup dan mengikuti kehidupan di era
globalisasi. Saat ini, masa tua adalah sesuatu yang biasanya dipersiapkan atau direncanakan
seseorang sebelum masa tuanya. Misalnya rumah yang anda tinggali, nanti tinggal dengan
siapa, bekal pensiun, apakah anda tinggal bersama keluarga atau tidak? Usia tua juga
dipandang sebagai masa yang tidak produktif.

Lansia adalah sekelompok orang yang mengalami proses perubahan bertahap dari
waktu ke waktu. Jumlah lansia di dunia termasuk Indonesia semakin meningkat setiap
tahunnya. 2 Korintus 4:16 Jelas dikatakan bahwa orang-orang beriman tidak putus asa, tetapi
meskipun manusia lahiriah kita semakin merosot, manusia batiniah kita diperbarui dari sehari
ke sehari. Dalam posisi lansia banyak pendapat bahwa lansia tidak membutuhkan pelayanan
khusus karena usia kematiannya sudah dekat. Merawat lansia juga membutuhkan banyak
waktu dan tenaga. Misalnya, menurut Kementerian Sosial, banyak lansia di Indonesia yang
terlantar karena miskin tanpa keluarga. Jumlah manula meningkat sejak Pusat Informasi
Kesejahteraan. Selain itu, pensiun diduga menyebabkan ketidakpuasan hidup yang parah,
kemunduran fisik dan psikologis atau pencemaran lingkungan.

Dari keterangan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa seseorang yang sudah


memiliki masalah dengan orang tua harus dirawat dan dirawat tidak hanya secara fisik,
psikis, mental, tetapi juga spiritual, yang membutuhkan bantuan bahkan konseling. Hasil
observasi di Panti Sosial Bala Keselamatan menunjukkan bahwa beberapa lansia yang
dirawat disana mengalami stres karena kurang mendapat perhatian dari keluarga yang
menitipkannya disana. Menurut seseorang yang namanya tidak saya sebutkan, dia merasa
kesepian di panti asuhan dan gelisah atau kurang bersemangat dalam hidup karena
keluarganya jarang datang ke panti asuhan untuk menjenguknya. Hal yang sama terjadi pada
penghuni panti asuhan lainnya yang merasa kesepian dan terkadang kehilangan nafsu makan
sehingga sering jatuh sakit. Oma dan Opah lainnya stress karena dititipkan di panti asuhan

1
karena keluarganya sibuk dengan pekerjaannya masing-masing sehingga tidak ada yang
merawat, dan akhirnya dititipkan di panti asuhan, namun ada juga yang merasa senang
tinggal di panti asuhan karena mereka cukup beruntung memiliki banyak teman seumuran
mereka.

Mempertimbangkan hal-hal di atas, maka perlu menasihati para pelayan Tuhan


yang terbeban dengan pelayanan lansia, agar mereka dapat menanggapi beban lansia.
Melayani lansia adalah bukan saja tanggung jawab gereja tetapi seluruh pelayan Tuhan.

Pelayanan ini dapat menjadi jembatan bagi orang-orang yang berada dalam
tekanan hidup, agar ketika menghadapi masalah atau tekanan, mereka tidak melakukan hal-
hal yang merugikan diri sendiri, keluarga dan lingkungan yang aman di mana mereka tinggal.

Maka jawabannya adalah pelayanan untuk manula yang mengalami stress dan
berbagai masalah di Bala Keselamatan adalah sebagai berikut :

Memberikan perhatian Khusus


Mengenali dan mendengarkan semua keluhan tentang masalah lansia yang ada,
seperti masalah kesehatan, kebugaran jasmani, keuangan, dukungan, doa pribadi dan juga
kelompok.
Lawing mengemukakan bahwa berdasarkan analisis data terkait dengan tujuan
pelayanan lansia diperoleh hasil sebagai berikut:
Pertama, 100% responden menjawab bahwa melayani lansia adalah agar hamba
Tuhan lebih mengetahui situasi dan kondisinya. Kedua, 100% responden menjawab bahwa
mereka menikmati kunjungan tersebut. Ketiga, 100% responden mengatakan mereka merasa
diperhatikan saat mendapat perhatian ekstra. Keempat, 100% responden menjawab bahwa
pelayanan adalah sosok yang sangat berpengaruh yang tahu cara memimpin. Kelima, 96%
responden menjawab bahwa kunjungan dapat mengatasi rasa kesepian. Keenam, 100%
responden menjawab ada semangat baru yang memberikan harapan melalui kunjungan
tersebut.
Dari persentase di atas terlihat bahwa tujuan pelayanan kepada lansia adalah
untuk mengetahui keadaannya dan merasa lebih baik, menghibur, menguatkan, mengatasi
perasaan sepi dan mendapatkan semangat dan harapan baru selama usia tuanya. Oleh karena
itu, perawatan lansia harus dapat memberikan pertolongan pertama kepada lansia untuk
mencurahkan isi hatinya.

2
Berikan kekuatan melalui Firman Tuhan
Menurut William A. Clebsch dan Charles R. Jackle membuat daftar lima peran
pastoral selama berabad-abad: Pertama, penyembuhan, pelayanan yang ditujukan untuk
mengatasi kerusakan yang diderita orang, mengoreksi orang itu menuju keutuhan dan
memimpin mereka untuk maju melampaui keadaan sebelumnya, yang berarti menyembuhkan
seluruh pribadi pertama, orang itu adalah satu kesatuan tubuh, pikiran dan jiwa; yang tidak
hanya memiliki hubungan dengan tetangga dan sesama panti tetapi terutama dengan Tuhan
sebagai Pencipta. Melayani berarti melayani dia sedemikian rupa sehingga dia dapat
berfungsi dengan baik dalam hidupnya, baik secara fisik maupun psikologis. Kedua,
mendukung, membantu menghadapi dan mengatasi suatu kejadian di masa lalu. Ketiga,
orientasi, yaitu membantu orang yang bingung. Keempat, restorasi, yaitu upaya untuk
membangun kembali hubungan yang rusak, timbal balik antara manusia dengan sesamanya
dan antara manusia dengan Tuhan. Kelima, mengasuh berarti orang dapat mengembangkan
kesempatan yang diberikan Tuhan kepadanya.

Mendorong lansia untuk aktif dan kreatif


Hibur para lansia dengan berbagai cara yang kreatif dan sehat, seperti mengajak
mereka bernyanyi, menari dan bermain. Sehingga lansia dapat menikmati hidup dan penuh
sukacita.

BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1. Bentuk Kegiatan


Kegiatan pelayanan pada lansia adalah aksi sosial, menghibur dan menguatkan
kepada para orang-orang tua di panti. Pelayanan Lansia ini sangat membantu dan
menghibur, mengiuatkan iman mereka dan sekaligus memperhatikan akan kebutuhan-
kebutuhan panti yang menangani pasien lansia. Sebagai bentuk kepedulian kita para
lansia. Persiapan yang dilakukan menggerakan teman-teman kelas yang mungkin
terbeban untuk memberikan sembako, puji Tuhan teman-teman tergerak akan
pelayanan ini dan mereka semua memberikan sembako. Sembako terdiri dari : minyak
sayur kemasan dua liter, pepsodent, biskuit kaleng dan teman-teman ada yang
memberikan beras, pempers dan lain sebagainya.

3
2.2. Output dan Outcome

Output yang di dapat dari kegiatan pelayanan lansia di panti jompo diantaranya

adalah:

1. Sebagian para lansia di panti jompo yang menjadi sasaran aksi sosial

pemberian paket sembako, hal ini bisa menghemat pengeluaran kebutuhan

sembako bulanan mereka, dan juga berbagi kebutuhan sehari-hari.

2. Menularkan sukacita, menguatkan, membangun, menghibur lansia yang

merasa kesepian.

Sedangkan outcome yang didapatkan diantaranya adalah :

1. Memberikan dampak kelegaan secara psikologis kepada para lansia-lansia

yang rata-rata diatas 70 tahun.

2. Memperhatikan orang-orang yang memerlukan uluran tangan.

3. Menjadi rasa atau garam ke pada mereka.

2.3. Deskripsi Proses Kegiatan

Kegiatan ini terdorong akan mata kuliah Pelayanan 3 yang menurut saya sangat

berguna dan baru menyadari akan pelayanan pada usia-usia lansia, namun ada beberapa

kendala yang dihadapi berkunjung ke Panti jompo, kadang kesulitan dalam

berkomunikasi karena ada beberapa pendengarannya yang kurang baik, lalu penurunan

daya ingat misalkan untuk menyebutkan usia, ada juga yang responnya biasa-biasa saja.

2.4. Keberlanjutan Program

Kami merasa tergugah akan pelayanan ini, bahwa mereka kaum lansia

memerlukan perhatian dari kita, bukan saja akan kebutuhan yang sifatnya lahiriah tetapi

kebutuhan penghiburan, menguatkan dan memberikan nilai-nilai kekristenan.

Dan mudah-mudahan kami terus terpanggil didalam pelayanan ini, sehingga

banyak orang boleh dikuatkan dan dihibur.

4
BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Menurut informan penelitian, lansia yang stres di panti asuhan adalah:
1) Mendeteksi dan mendengarkan segala keluhan tentang masalah lansia yang ada,
seperti : masalah kesehatan, kebugaran jasmani, keuangan, dukungan, doa
perseorangan dan kelompok. 2) Memperkuat pengajaran melalui Firman Tuhan baik
secara pribadi dalam konseling maupun dalam ibadah. 3) memperhatikan kebutuhan
lansia, seperti mendukung kesehatan dan gizi lansia serta menyembuhkan penyakit
lansia. 4) Membangun hubungan/komunikasi yang baik dengan semua lansia. 5)
Memimpin lansia untuk hidup berdisiplin dengan menjaga kebersihan, kesehatan dan
kerohanian. 6) Mengurangi stres dan kesepian lansia. 7) Lansia lebih baik diperhatikan
fisik dan mentalnya sehingga dapat membangkitkan kembali semangat hidup,
kesehatan jasmani dan hal-hal positif lainnya. 8) Mendengarkan dan menerima keluhan
dari semua lansia tentang masalah mereka seperti masalah kesehatan, masalah fisik,
masalah keuangan keluarga dan mendukung lansia, saling mendoakan, baik secara
individu maupun kelompok. 9) Tawarkan peneguhan dan pengajaran Firman Tuhan
baik secara pribadi dalam sesi konseling maupun dalam ibadah. 10) Hiburan, misalnya
mengajak orang tua menyanyi dan menari, bermain angklung, bermain. 11)
Mempertimbangkan kebutuhan lansia, seperti menjaga kesehatan dan gizi makanan.

3.2. Saran
Saya penulis setelah melihat apa yang ada dilapangan bahwa, banyak orang-orang
khususnya lansia, sedang memerlukan penghiburan, menguatkan dan menolong, karena
mereka kesepian mungkin rindu akan sanak saudara yang lama tidak mengunjungi
karena kesibukan mereka. Hal ini merekan memerlukan apa yang sudah saya uraikan
diatas dan saya menghimbau agar kasih Allah juga mengimpartasi kepada mereka.

5
Lampiran foto-foto kegiatan pembagian kunjugan panti jompo pada tanggal 17-11-2022

Anda mungkin juga menyukai