Anda di halaman 1dari 13

KASIH DAN KEADILAN

DALAM
PERJANJIAN LAMA

Tugas Presentasi
MatKul : TPL 2
Oleh: Ferry Irwanto
NIM:20.1.4.005
Kasih dalam Perjanjian Lama
Tidak ada kasih tanpa keadilan
dan tidak ada keadilan tanpa kasih. 

Allah adalah kasih dan adil


dalam perasaan dan tindakan. 

Ia konsisten karena kasih dan keadilan


adalah sifat-Nya. Kasih/ cinta, adalah terjemahan
Verba Ibrani:  ‫ָאהַב‬ - ‘ (AHAV),
Nomina: ‫הבָה‬
ֲ ‫ַא‬ - AHAVAH,
dengan definite article:  ‫הַָא ֲהבָה‬ - HA'AHAVAH.

Kata ini amat luas pemakaiannya dan merupakan kata umum


dengan beragam makna sesuai kadarnya.
Kata “AHAV” amat luas pemakaiannya dan merupakan kata umum
dengan beragam makna sesuai kadarnya.
 

Kasih dalam bahasa aslinya ada beberapa bentuk:


Secara etimologis,

 Ahav yang berarti kasih

 Yadad yang berarti cinta,


 Khasyak yang mengasihi, diberikan kepada, rusuk.

 Agav yang berarti nafsu atau birahi, atau berupa keinginan yang sangat kuat.
 Khavav yang berarti mengasihi dengan sungguh-sungguh,
 Khesed yang berarti dengan kebaikan, kesetiaan, dan dengan kasih karunia atau anugerah.
Memiliki pengertian-pengertian sebagai berikut:
  Dalam arti non-agamawi, 
Verba: 'AHAV adalah kata yang paling umum
digunakan untuk menggambarkan dorongan yang dirasakan oleh dua insan beda jenis-
kelamin, yang didalamnya tidak ada rasa pengekangan atau rasa najis .
(lihat Kidung Agung untuk pengungkapannya yang paling halus).

Kasih (“AHAV”) dalam PL,


apakah yang insani atau yang ilahi
adalah ungkapan yang paling dalam dari kepribadian
sekaligus hubungan pribadi yang paling akrab dan dekat,

Kata ini juga digunakan untuk hubungan-hubungan pribadi :


 kasih antara satu orang dengan yang lain,
 kasih yang terjalin antar anggota keluarga,
 dan juga antar jenis kelamin, teman,
 bahkan kasih kepada Tuhan.
PEMBAGIAN KASIH DALAM PL
 
1.   Kasih Allah kepada Manusia
a. Objeknya
• Kelompok kolektif
(Ul. 4:37 Karena Ia mengasihi nenek moyangmu dan memilih keturunan mereka, maka Ia sendiri telah
membawa engkau keluar dari Mesir dengan kekuatan-Nya yang besar, ; Ams. 8:17; Yes. 43:4).

• Pribadi-pribadi misalnya raja


(2 Sam. 12 :24, Neh. 13 ; 26, Yes. 48: 14) b.      Bersifat pribadi :
kasih berakar kuat pada sifat Allah sendiri,
kasih itu lebih dalam dari kasih seorang ibu
kepada anak-anaknya (Yes. 49:15,16:13)

c. Bersifat selektif :
kasih ini spontan tidak timbul oleh suatu nilai dari obyeknya
tetapi bahkan menciptakan nilai itu (Ul. 7:7).
PEMBAGIAN KASIH DALAM PL
 

2. KASIH SEBAGAI TUGAS AGAMAWI

A . Terhadap Allah.
Mengasihi Allah dengan totalitas diri manusia (Ulangan 6:5)
adalah tuntutan Allah.

Kasih ini berupa pengalaman penuh kegembiraan dalam persekutuan dengan Allah
(Yeremia 2:2: Mazmur 18:1: 116:1) , 

terungkap dalam ketaatan sehari-hari melakukan perintah-perintah-Nya


Ulangan l0:12.  'mengasihi beribadah kepada-Nya’, 

Yosua 22:5, 'mengasihi Allah hidup menurut segala jalan yg ditunjukkan-Nya’. 

Allah sendirilah yang akan menjadi Hakim untuk menilai kesungguhan kasih itu .
PEMBAGIAN KASIH DALAM PL
 

b. Terhadap sesama manusia.

- Kasih ditetapkan oleh Allah untuk Jalinan hubungan yang normal dan ideal antar manusia. justru mengasihi
dituntut oleh hukum Allah (Imamat 19:18).

- Larangan yang jiwanya senada,


yaitu jangan membenci seseorang, berkaitan dengan hati manusia (Imamat 19:17):

- Menunjukkan Jelas kedalaman bobotnya yang melebihi hubungan berdasarkan hukum.


Tidak pemah ada perintah untuk mengasihi musuh
walaupun ia harus ditolong (Keluaran 23:4 dab),
bahkan sekalipun motivasinya mementingkan diri sendiri (Amsal 25:21 dab).
 
KEADILAN
Dalam PL gagasan paling hakiki
Adalah
keyakinan akan Allah yang benar dan adil.
 
Secara etimologis,
tsedeq  berarti pembenaran atau kebenaran.
Berasal dari kata tsedakah yang berarti:
keadilan, pembenaran dalam struktur pemerintahan
seperti pembenaran raja, benar secara hukum, peraturan, dll.
 

“Keadilan”  berasal  dari beberapa kata Ibrani antara lain:


 ”tsedeq dan  mishpat.” 
KEADILAN
 Tsedeq dan Mishpat. 
- Tsadaq,
 artinya menjadi adil, menjadi benar.
- Mishpat
yang berarti keputusan, pertimbangan,
keadilan, peraturan.
Tsedaq berarti pernyataan keadilan Allah dalam
pemeliharaannya akan hidup manusia, perkataan-Nya
yang benar dan lurus.
 
Tsedaq berarti menjabarkan ukuran susila
yang dipakai Allah untuk mengukur tindak tanduk
manusia.
KEADILAN
Misypat 
berarti cara yang benar untuk membawa diri dan cara yang benar untuk
memperlakukan orang lain,  perangai tingkah laku ini
dapat dipaksakan secara hukum.
 
Proses menyatakan hak seseorang dan hukum
atas kesalahan / melakukan kejahatan. 

misypat juga berarti keputusan yang tepat


yang diberikan mengenai masalah-masalah yang sukar
khususnya oleh Urim dan Tumim.  
 
Misypat
Tentang hak : kel 23 : 6, Ul 10 :18, yes 49 :4,
keadilan; kej 18 : 19, ul 6 :19, Yes 1 : 17,
penghukuman; Mzr 105 : 5, Yer 51 :9
peraturan hukum; Kel 21 : 1, Yeh 5 : 6, Mz 119 : 7,
keputusan; Kel 28 : 15. 
 
KEADILAN

ALAT / SARANA KEADILAN DALAM PL


 Keadilan melalui imam : Urim dan Tumim
 Keadilan  dari para pemimpin/ lembaga hukum
 Alat Penyataan Kasih dan keadilan Allah melalui seruan para nabi
:

ALASAN ORANG PERLU ADIL


1. Allah adalah Adil dan benar.
2. Keadilan berpusat dari Allah
3. Karena adil adalah perintah dan tuntutan Allah :
Kesimpulan

Hosea merupakan contoh konkrit Alkitab tentang bagaimana kasih dan keadilan Allah ini
bertemu.

Begitu juga dengan Israel, mereka telah lari meninggalkan Tuhan


dan menyembah dewa-dewa, seperti istri yang bersundal. 

Melalui pernikahannya itu, Allah tetap mengasihi Israel, 


setelah mereka mendapat hukuman dan bertobat
mereka akan mendapat berkat. 

Namun setelah hukuman itu, dan ternyata setelah diketahui terdapat pertobatan di antara
mereka, maka Allah dengan kasih-Nya akan memulihkan keadaan mereka itu. Jadi hukuman
di sini bersifat membawa mereka kepada pertobatan, hukuman yang diberikan menjadi wujud
dari kasih Allah.
Dalam kehidupan sehari-hari sebagai orang percaya

harus mencerminkan kasih serta keadilan dalam kehidupan


ini.

Sama dengan Tuhan.


Tuhan mengasihi setiap manusia
tetapi Allah harus mencerminkan keadilan-Nya
pada manusia.

Oleh karena itu sebagai orang percaya harus mencerminkan


bagaimana kasih dan keadilan
agar berjalan berimbang di dalam kehidupan ini.

Agar nama Tuhan di muliakan


melalui setiap hal yang orang percaya perbuat.

Anda mungkin juga menyukai