Anda di halaman 1dari 2

GERAKAN OIKUMENE

DI DALAM PERAN “TEOLOGI SOSIAL”


Fandi Latif 1, Ferry Irwanto 2.

Abstrak
Setelah puncak gerakan reformasi yang memisahkan Gereja Protestan dari Gereja Katolik
Roma, gereja terus mengembangkan teologi dan hingga hari ini menciptakan denominasi
baru dengan ajaran, doktrin, dan tradisi yang berbeda. Ini adalah dasar dari gerakan
ekumenika, Berbicara perihal Oikumene, maka juga harus berbicara mengenai Keesaan
gereja. Sebab Oikumene dan Keesaan Gereja mempunyai hubungan yang erat. Tujuan utama
dari gerakan Oikumene adalah perwujudan Keesaan Gereja. Peran Gereja dalam kemiskinan
adalah topik perdebatan yang penting, karena masalah kemiskinan bukan hanya masalah
regional, tetapi masalah yang sedang diperjuangkan oleh seluruh Gereja. Tujuan dari
penelitian ini adalah agar Gereja-Gereja dapat berperan dalam Gerakan oikumene
memecahkan masalah kemiskinan sebagai misi Tuhan di dunia. Panggilan gereja yang
sebenarnya adalah untuk mengungkapkan ketidakadilan dan penindasan terhadap hak-hak
orang miskin. Gereja berada di pihak yang lemah, tidak berdaya, miskin dan terpinggirkan.
Teologi sosial harus melahirkan kesalehan sosial dimana energi spiritual gereja dapat
membangkitkan kesadaran akan berbagai persoalan kehidupan gereja. Salib harus dipahami
sebagai gambaran penderitaan dan kematian Kristus, tetapi pada saat yang sama ia harus
dapat membuka mata dan telinganya terhadap penderitaan, kesengsaraan, dan harapan
manusia akan martabat manusia.

1
Mahasiswa, STT.”kharisma”, NIM
2
Mahasiswa, STT.”Kharisma”, NIM, 20.1.4.005, email: 240866.fr@gmail.com

1
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Anda mungkin juga menyukai