TANTANGAN ZAMAN
Jika bagi orang Eropa, “sepak bola” adalah agama baru; bagi orang Amerika,
“uang” adalah agama baru, maka bagi negara-negara berkembang, media
sosial menjadi sebuah agama baru. Inilah yang disebut sejenis “beragama
tanpa Tuhan”, mengilahkan teknologi komunikasi dan informasi (hp, gadget,
dll.).
Agama baru ini telah dan sementara menjungkirbalikkan sendi-sendi
pemikiran atau akal sehat (rasionalitas) manusia; menggiring jutaan orang
ke dunia maya, di luar realitas keseharian. Tayangan-tayangan media telah
merampas nilai-nilai kemanusiaan, teror, kekerasan, dan pembunuhan.
Media sosial yang telah menjadi “ilah baru” yang memperbudak manusia
jika tidak disikapi dengan etika, moral, dan sipiritual, menjerumuskan
individu ke dalam sikap egoistis, ketidakpedulian terhadap sesama, dan
masa bodoh terhadap situasi di sekitarnya.
Dengan alasan kebebasan dan pluralisme, media dapat digunakan secara
liar untuk menyebarkan sentimen beraroma suku, ras, dan agama. Tak pelak
lagi, dalam konteks yang sama, politik-politik transaksional menjadi soko-
guru dalam menyebarluaskan kepentingan suku, agama, ras, dan golongan.
TANTANGAN BAGI GEREJA-GEREJA DI INDONESIA
Teknologi
Komunikasi- Krisis
Informasi Kemanusiaa
memperbudak n Multiwajah
manusia
Munculnya
Polarisasi
Beragam
Politik dalam
Aliran Teologi
Gereja Kristen
TEKNOLOGI KOMUNIKASI-
INFORMASI MENJADI ILAH KRISIS KEMANUSIAAN
YANG MEMPERBUDAK MULTIWAJAH
SAMPAI JUMPA
TUHAN YESUS MEMBERKATI KITA