OLEH :
Angelica Novia / XIISOS3 / 4
Clarisa Oktaviana / XIISOS3 / 10
Jaswin Kaur Dhillon / XIISOS3 / 18
Maria Nadia / XIISOS3 / 25
Nadine Ondja / XIISOS3 / 28
MULIA
Disusun Oleh :
Clarisa Oktaviana
Maria Nadia
Nadine Ondja
Mengetahui,
Angel, Clarisa, Jaswin, Maria, dan Nadine mengangkat tema KEHIDUPAN SOSIAL
jompo dapat mempengaruhi kehidupan sosial para lansia? Tujuan umum penelitian ini untuk
memberikan informasi kepada masyarakat mengenai kehidupan sosial lansia yang bertempat
Kesimpulan penelitian ini ialah bahwa para lansia yang bertempat tinggal di Panti
Werdha Wisma Mulia tidak mempunyai ataupun melakukan kegiatan apapun. Hal tersebut
membawa dampak negatif bagi kehidupan sosial mereka yaitu menjadi pasif dan tidak peduli
Kami mengucap syukur kepada Tuhan karena berkat kuasa dan bimbingan-Nya, karya
Kami menyadari bahwa karya ilmiah ini tidak dapat terwujud tanpa bantuan dari
pelbagai pihak. Oleh karena itu kami menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat:
Kami menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu kritik
dan saran yang sifatnya menyempurnakan karya ilmiah ini sangat kami harapkan.
Tim Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
kehidupan manusia terutama bagi para lansia. Para lansia yang juga dapat kita kenal
sebagai manula atau jompo, patut kita hargai karena mereka telah menjalankan
kehidupan yang panjang dan memiliki pengalaman hidup yang banyak dibandingkan
Banyak dari para lansia yang semakin melemah dan kesulitan menjalankan
aktivitas. Tidak sedikit dari mereka yang mulai mengalami kesulitan mendengar,,
keluhan katarak, dan berbagai penyakit baik fisik maupun mental lainnya. Akibatnya,
Merawat lansia bisa dibilang tidak mudah. Sebab, masing-masing dari mereka
memiliki kebutuhan yang berbeda. Selain itu, para manula juga membutuhkan kesabaran,
pengertian, dan kasih sayang serta rasa kekeluargaan. Keberadaan para lansia yang
semakin memprihatinkan seperti ada banyaknya lansia yang terlantar, serta tidak terurus
Di Jakarta, terdapat banyak panti jompo yang difungsikan untuk merawat para
lansia. Di tempat tersebut, para lansia akan bertemu dengan lansia lainnya dan dirawat
dengan perawat yang ada. Pada umumnya, lansia dirawat oleh keluarganya masing-
masing, namun karena adanya alasan dan dorongan tertentu dari pihak keluarga, mereka
pun akhirnya ditempatkan di panti jompo. Hal ini tentu akan berdampak bagi kehidupan
sosial mereka.
Oleh karena itu, kami sangat tertarik untuk meneliti perbedaan yang mereka
mereka menjalani kehidupan di panti jompo. Kami juga ingin menjadikan penelitian ini
sebagai bahan pembelajaran untuk kami dan orang lain yang membacanya.
1.2.2 Apa faktor pendorong para lansia untuk tetap menjalani hidup di panti
jompo?
1.2.4 Apa saja kesulitan yang dihadapi para lansia selama tinggal di panti jompo?
jompo?
1.2.6 Apa sajakah suka duka yang dialami para lansia selama menjalani hidup di
panti jompo?
1.2.7 Apa saja keuntungan dan kerugian yang didapat oleh keluarga?
1.2.8 Apa saja perbedaan yang dirasakan para lansia ketika hidup di rumah
Oleh karena adanya keterbatasan waktu, biaya, juga cakupan wilayah yang dapat
diraih, penelitian ini hanya kami batasi pada masalah tertentu, yaitu :
1.3.1 Hal apa yang melatarbelakangi seorang lansia tinggal di panti jompo
1.3.2 Suka dan duka apa yang dialami para lansia selama menjalani hidup di
panti jompo
1.4 Perumusan Masalah
1.4.2 Apa sajakah suka duka yang dialami para lansia selama menjalani hidup
di panti jompo?
panti jompo.
1.5.2 Menguraikan suka dan duka yang dialami para lansia selama menjalani
Penelitian ini diharapkan dapat membawa manfaat bagi setiap orang yang
membacanya dalam hal pembelajaran dari pengalaman dan kehidupan orang lain.
Penelitian ini juga diharapkan dapat menginspirasi orang lain dalam menjalani kewajiban
hidup yang ada. Kami sebagai peneliti juga berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi
masyarakat, terutama mereka yang mempunyai keluarga lansia dan bimbang akan
KAJIAN TEORI
2.1 Lansia
Pada hakikatnya menjadi tua merupakan proses alamiah yang berarti seseorang
telah melalui tiga tahap kehidupannya yaitu masa anak, masa dewasa dan masa tua
(Nugroho,1992). Tiga tahap ini berbeda baik secara biologis maupun psikologis.
Memasuki usia tua berarti mengalami kemuduran secra fisik maupun psikis.
Kemunduran fisik ditandai dengan kulit yang mengendur, rambut memutih, penurunan
menuntut dirinya untuk menyesuaikan diri secara terus- menerus. Apabila proses
masalah.
Di lain pihak cirri penyesuaian diri lanjut usia yang baik antara lain adalah minat
yang kuat, ketidaktergantungan secara ekonomi, kontak sosial luas, menikmati kerja dan
hasil kerja, menikmati kegiatan yang dilakukan saat ini dan memiliki kekhawatiran
Panti jompo adalah sarana yang disediakan untuk manula sebagai tempat tinggal
alternatif dengan kebutuhan khusus yang memberikan pelayanan dan perawatan serta
berbagai aktifitas yang dapat dimanfaatkan manusia untuk mengatasi kemunduran fisik
Disini manula berperan mandiri dan tidak dimanjakan sehingga manula terdorong
untuk tetap aktif. Beberapa aktifitas yang dijadwalkan adalah senam pagi, melukis,
bermain musik, dan lain sebagainya. Selain itu, pelayanan dan perawatan yang diberikan
adalah konsumsi, cek kesehatan secara rutin, terapi dan lain sebagainya.
Fungsi panti jompo adalah sebagai tempat untuk menampung manusia lanjut usia
yang menyediakan fasilitas dan aktifitas khusus untuk manusia yang dijaga dan dirawat
oleh suster atau pekerja sosial. Tujuan utamanya adalah untuk menampung usia lanjut
dalam kondisi sehat dan mandiri yang tidak memiliki tempat tinggal dan keluarga atau
merawat manusia.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei yaitu dengan
3.2.1 Tempat
3.2.2 Waktu
Populasi dalam penelitian ini adalah para lansia yang tinggal di Panti Werdha
Wisma Mulia.
Penelitian ini menggunakan instrumen yang disusun oleh peneliti dengan bentuk
sosial para lansia yang dipengaruhi oleh tempat tinggal mereka yaitu panti jompo.
Data 4.1.1 sampai 4.1.9 bersumber dari rumusan masalah 1.4.1 mengenai faktor
yang mendorong seseorang dalam berprofesi sebagai seorang keeper.
Berdasarkan tabel 4.1.1, mayoritas para lansia yaitu jenis kelamin perempuan
dengan persentase sebesar 90%.
Berdasarkan tabel 4.1.2, mayoritas umur para lansia ialah antara 70-80 tahun dengan
persentase sebesar 50%.
4.1.3 Lama tinggal di Panti Werdha
Lama waktu Frekuensi %
<1 tahun 2 20
1-3 tahun 2 20
>3 tahun 6 60
Jumlah 10 100
Berdasarkan tabel 4.1.2, mayoritas umur para lansia ialah antara 70-80 tahun dengan
persentase sebesar 50%.