Anda di halaman 1dari 12

KARYA TULIS ILMIAH

KEHIDUPAN SOSIAL LANSIA DI PANTI WERDHA WISMA


MULIA

BIDANG ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

OLEH :
Angelica Novia / XIISOS3 / 4
Clarisa Oktaviana / XIISOS3 / 10
Jaswin Kaur Dhillon / XIISOS3 / 18
Maria Nadia / XIISOS3 / 25
Nadine Ondja / XIISOS3 / 28

SMAK 4 BPK PENABUR


SURYA SARANA SUNRISE GARDEN
JAKARTA
2014
LEMBAR PENGESAHAN

KEHIDUPAN SOSIAL LANSIA DI PANTI WERDHA WISMA

MULIA

Disusun Oleh :

Nama : Angelica Novia

Clarisa Oktaviana

Jaswin Kaur Dhillon

Maria Nadia

Nadine Ondja

Sekolah : SMAK 4 BPK PENABUR Jakarta

Kelas : XII SOSIAL 3

Karya Ilmiah telah disetujui disahkan pada ...

Mengetahui,

Kepala SMAK 4 BPK PENABUR Pembimbing


JAKARTA

Drs. Lo Sing Kim, M.M. Pak Gabriel


ABSTRAKSI

Angel, Clarisa, Jaswin, Maria, dan Nadine mengangkat tema KEHIDUPAN SOSIAL

LANSIA DI PANTI WERDHA WISMA MULIA di bawah bimbingan Pak Gabriel.

Penelitian ini mengangkat permasalahan apakah dengan bertempat tinggal di panti

jompo dapat mempengaruhi kehidupan sosial para lansia? Tujuan umum penelitian ini untuk

memberikan informasi kepada masyarakat mengenai kehidupan sosial lansia yang bertempat

tinggal di Panti Werdha Wisma Mulia.

Kesimpulan penelitian ini ialah bahwa para lansia yang bertempat tinggal di Panti

Werdha Wisma Mulia tidak mempunyai ataupun melakukan kegiatan apapun. Hal tersebut

membawa dampak negatif bagi kehidupan sosial mereka yaitu menjadi pasif dan tidak peduli

terhadap lingkungan sekitarnya.


KATA PENGANTAR

Kami mengucap syukur kepada Tuhan karena berkat kuasa dan bimbingan-Nya, karya

ilmiah dengan judul KEHIDUPAN SOSIAL LANSIA DI PANTI WERDHA WISMA

MULIA dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya.

Kami menyadari bahwa karya ilmiah ini tidak dapat terwujud tanpa bantuan dari

pelbagai pihak. Oleh karena itu kami menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Bapak Lo Sing Kim, Kepala SMAK 4 PENABUR Jakarta.

2. Bapak/Ibu pihak Panti Werdha Wisma Mulia.

3. Bapak Gabriel, selaku pembimbing materi dan teknis.

4. Para responden yang sudah membantu untuk mendapatkan data.

Kami menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu kritik

dan saran yang sifatnya menyempurnakan karya ilmiah ini sangat kami harapkan.

Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi masyarakat pembaca.

Jakarta, Februari 2015

Tim Penulis
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan dan pemenuhan kebutuhan tentu sangat penting untuk melangsungkan

kehidupan manusia terutama bagi para lansia. Para lansia yang juga dapat kita kenal

sebagai manula atau jompo, patut kita hargai karena mereka telah menjalankan

kehidupan yang panjang dan memiliki pengalaman hidup yang banyak dibandingkan

kita, para generasi muda.

Banyak dari para lansia yang semakin melemah dan kesulitan menjalankan

aktivitas. Tidak sedikit dari mereka yang mulai mengalami kesulitan mendengar,,

keluhan katarak, dan berbagai penyakit baik fisik maupun mental lainnya. Akibatnya,

mereka membutuhkan bantuan lebih dan kebutuhan yang semakin meningkat.

Merawat lansia bisa dibilang tidak mudah. Sebab, masing-masing dari mereka

memiliki kebutuhan yang berbeda. Selain itu, para manula juga membutuhkan kesabaran,

pengertian, dan kasih sayang serta rasa kekeluargaan. Keberadaan para lansia yang

semakin memprihatinkan seperti ada banyaknya lansia yang terlantar, serta tidak terurus

oleh keluarganya, menyebabkan semakin dibutuhkannya panti jompo.

Di Jakarta, terdapat banyak panti jompo yang difungsikan untuk merawat para

lansia. Di tempat tersebut, para lansia akan bertemu dengan lansia lainnya dan dirawat

dengan perawat yang ada. Pada umumnya, lansia dirawat oleh keluarganya masing-

masing, namun karena adanya alasan dan dorongan tertentu dari pihak keluarga, mereka

pun akhirnya ditempatkan di panti jompo. Hal ini tentu akan berdampak bagi kehidupan

sosial mereka.
Oleh karena itu, kami sangat tertarik untuk meneliti perbedaan yang mereka

rasakan ketika menjalani kehidupan di rumah mereka masing-masing dengan ketika

mereka menjalani kehidupan di panti jompo. Kami juga ingin menjadikan penelitian ini

sebagai bahan pembelajaran untuk kami dan orang lain yang membacanya.

1.2 Identifikasi Masalah

1.2.1 Apa yang melatarbelakangi seorang lansia tinggal di panti jompo?

1.2.2 Apa faktor pendorong para lansia untuk tetap menjalani hidup di panti

jompo?

1.2.3 Bagaimana para lansia menjalani kehidupan sehari-harinya di panti jompo?

1.2.4 Apa saja kesulitan yang dihadapi para lansia selama tinggal di panti jompo?

1.2.5 Bagaimana para lansia beradaptasi dengan lingkungan hidup di panti

jompo?

1.2.6 Apa sajakah suka duka yang dialami para lansia selama menjalani hidup di

panti jompo?

1.2.7 Apa saja keuntungan dan kerugian yang didapat oleh keluarga?

1.2.8 Apa saja perbedaan yang dirasakan para lansia ketika hidup di rumah

dengan di panti jompo?

1.3 Pembatasan Masalah

Oleh karena adanya keterbatasan waktu, biaya, juga cakupan wilayah yang dapat

diraih, penelitian ini hanya kami batasi pada masalah tertentu, yaitu :

1.3.1 Hal apa yang melatarbelakangi seorang lansia tinggal di panti jompo

1.3.2 Suka dan duka apa yang dialami para lansia selama menjalani hidup di

panti jompo
1.4 Perumusan Masalah

1.4.1 Apa yang melatarbelakangi seorang lansia tinggal di panti jompo?

1.4.2 Apa sajakah suka duka yang dialami para lansia selama menjalani hidup

di panti jompo?

1.5 Tujuan Penelitian

1.5.1 Menjelaskan hal yang melatarbelakangi seorang lansia untuk tinggal di

panti jompo.

1.5.2 Menguraikan suka dan duka yang dialami para lansia selama menjalani

hidup di panti jompo.

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat membawa manfaat bagi setiap orang yang

membacanya dalam hal pembelajaran dari pengalaman dan kehidupan orang lain.

Penelitian ini juga diharapkan dapat menginspirasi orang lain dalam menjalani kewajiban

hidup yang ada. Kami sebagai peneliti juga berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi

masyarakat, terutama mereka yang mempunyai keluarga lansia dan bimbang akan

kebutuhan dan perawatannya.


BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Lansia

Pada hakikatnya menjadi tua merupakan proses alamiah yang berarti seseorang

telah melalui tiga tahap kehidupannya yaitu masa anak, masa dewasa dan masa tua

(Nugroho,1992). Tiga tahap ini berbeda baik secara biologis maupun psikologis.

Memasuki usia tua berarti mengalami kemuduran secra fisik maupun psikis.

Kemunduran fisik ditandai dengan kulit yang mengendur, rambut memutih, penurunan

pendengaran, penglihatan memburuk, gerakan lambat, kelainan berbagai fungsi organ

vital, sensitivitas emosional meningkat dan kurang gairah.

Akibat perkembangan usia, lanjut usia mengalami perubahan-perubahan yang

menuntut dirinya untuk menyesuaikan diri secara terus- menerus. Apabila proses

penyesuaian diri dengan lingkungannya kurang berhasil maka timbulah berbagai

masalah.

Di lain pihak cirri penyesuaian diri lanjut usia yang baik antara lain adalah minat

yang kuat, ketidaktergantungan secara ekonomi, kontak sosial luas, menikmati kerja dan

hasil kerja, menikmati kegiatan yang dilakukan saat ini dan memiliki kekhawatiran

minimal terhadap diri dan orang lain.


2.2 Panti Jompo

Panti jompo adalah sarana yang disediakan untuk manula sebagai tempat tinggal

alternatif dengan kebutuhan khusus yang memberikan pelayanan dan perawatan serta

berbagai aktifitas yang dapat dimanfaatkan manusia untuk mengatasi kemunduran fisik

dan mental secara bersama-sama dalam komunitas.

Disini manula berperan mandiri dan tidak dimanjakan sehingga manula terdorong

untuk tetap aktif. Beberapa aktifitas yang dijadwalkan adalah senam pagi, melukis,

bermain musik, dan lain sebagainya. Selain itu, pelayanan dan perawatan yang diberikan

adalah konsumsi, cek kesehatan secara rutin, terapi dan lain sebagainya.

Fungsi panti jompo adalah sebagai tempat untuk menampung manusia lanjut usia

yang menyediakan fasilitas dan aktifitas khusus untuk manusia yang dijaga dan dirawat

oleh suster atau pekerja sosial. Tujuan utamanya adalah untuk menampung usia lanjut

dalam kondisi sehat dan mandiri yang tidak memiliki tempat tinggal dan keluarga atau

yang memiliki keluarga namun dititipkan karena ketidakmampuan keluarga untuk

merawat manusia.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei yaitu dengan

menyebarkan kuesioner dan wawancara ke beberapa responden.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

3.2.1 Tempat

Penelitian ini dilaksanakan di Panti Werdha Wisma Mulia Jakarta.

3.2.2 Waktu

Penelitian ini dilakukan pada 24 Januari 2015.

3.3 Teknik Pengambilan Sampel

3.3.1 Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah para lansia yang tinggal di Panti Werdha

Wisma Mulia.

3.3.2 Sampel Penelitian

Sampel penelitian yang di ambil ialah 10 orang lansia.

3.3.3 Teknik Pengambilan Data

Penelitian ini menggunakan instrumen yang disusun oleh peneliti dengan bentuk

kuesioner. Kuesioner ini berisi pandangan-pandangan siswa terhadap kehidupan

sosial para lansia yang dipengaruhi oleh tempat tinggal mereka yaitu panti jompo.

Teknik yang digunakan adalah kuota.

3.4 Analisis Data

Dalam menganalisis hasil survei penulis menggunakan tabel frekuensi.


BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Analisis Data


Berdasarkan kuesioner yang telah diisi oleh responden maka diperoleh hasil sebagai
berikut.

Data 4.1.1 sampai 4.1.9 bersumber dari rumusan masalah 1.4.1 mengenai faktor
yang mendorong seseorang dalam berprofesi sebagai seorang keeper.

4.1.1 Jenis Kelamin Responden


Jenis Kelamin Responden Frekuensi %
Laki-laki 1 10
Perempuan 9 90
Jumlah 10 100

Berdasarkan tabel 4.1.1, mayoritas para lansia yaitu jenis kelamin perempuan
dengan persentase sebesar 90%.

4.1.2 Umur Responden


Umur Responden Frekuensi %
60 70 tahun 3 30
71 80 tahun 5 50
>80 tahun 2 20
Jumlah 10 100

Berdasarkan tabel 4.1.2, mayoritas umur para lansia ialah antara 70-80 tahun dengan
persentase sebesar 50%.
4.1.3 Lama tinggal di Panti Werdha
Lama waktu Frekuensi %
<1 tahun 2 20
1-3 tahun 2 20
>3 tahun 6 60
Jumlah 10 100

Berdasarkan tabel 4.1.2, mayoritas umur para lansia ialah antara 70-80 tahun dengan
persentase sebesar 50%.

Anda mungkin juga menyukai